• Tidak ada hasil yang ditemukan

5-11 Agustus Hargai Sepenuhnya Sifat-Sifat Yehuwa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5-11 Agustus Hargai Sepenuhnya Sifat-Sifat Yehuwa"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

5-11 Agustus

Hargai Sepenuhnya

Sifat-Sifat Yehuwa

HALAMAN 3 NYANYIAN: 69, 89

12-18 Agustus

Hargai Kemurahan

Hati dan Sikap

Masuk Akal Yehuwa

HALAMAN 18 NYANYIAN: 22, 110

(2)

Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedu-nia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali

The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published

semi-monthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis,

Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at addi-tional mailing offices.POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road,Wallkill,

34567

June 15, 2013

Vol. 134, No. 12 Semimonthly INDONESIAN

ARTIKEL PELAJARAN

˝

Hargai Sepenuhnya Sifat-Sifat Yehuwa

˝

Hargai Kemurahan Hati dan

Sikap Masuk Akal Yehuwa

Banyak orang Kristen tahu bahwa Yehuwa memiliki empat sifat utama. Tetapi, melalui ketiga artikel ini, kita akan semakin menghargai beberapa sifat Yehuwa yang lain yang tidak terlalu sering kita bahas. Sewaktu membahas setiap sifat itu, kita akan menjawab perta-nyaan: Apa arti sifat itu? Bagaimana Yehuwa menun-jukkannya? Dan bagaimana kita bisa meniru Yehuwa dalam memperlihatkannya?

(3)

JIKA Saudara memikirkan kepribadian Yehuwa, sifat-sifat-Nya yang mana yang langsung muncul dalam be-nak Saudara? Banyak yang akan menjawab kasih, ke-adilan, hikmat, dan kuasa. Namun, kita tahu bahwa Yehuwa memiliki banyak sifat yang menyentuh hati. Bahkan, kita bisa menyebutkan lebih dari 40 sifat Yehuwa, dan masing-masing pernah dibahas dalam publikasi kita. Bayangkan, ada begitu banyak fakta

1. (a) Sifat Yehuwa mana saja yang bisa dipelajari orang

Kris-ten? (b) Apa manfaatnya memeriksa sifat-sifat Allah?

Hargai S epenuhnya

Sifat-Sifat Yehuwa

”Jadilah peniru Allah, sebagai anak-anak yang dikasihi.”

—EF. 5:1.

APA JAWABAN SAUDARA?

Bagaimana kita bisa lebih menghargai sifat-sifat Yehuwa? S eperti apakah orang yang mudah didekati itu?

Bagaimana kita bisa meniru sifat tidak berat sebelah Yehuwa?

(4)

yang menakjubkan tentang kepribadian Yehuwa yang bisa kita gali melalui pelajaran pribadi atau pelajaran keluarga kita! Apa manfaatnya mempelajari sifat-sifat itu? Hal itu bisa membuat kita lebih menghargai Ba-pak surgawi kita. Dan, semakin besar penghargaan kita terhadap Yehuwa, semakin kuat keinginan kita untuk mendekat kepada-Nya dan meniru Dia.—Yos. 23:8; Mz. 73:28.

2 Bagaimana kita bisa memupuk penghargaan yang

lebih besar akan sesuatu? Hal itu dilakukan seca-ra bertahap. Misalnya, kita disuguhi suatu jenis ma-sakan baru. Mula-mula, kita nikmati aromanya yang membangkitkan selera, lalu kita cicipi rasanya yang nikmat, dan akhirnya kita ingin memasaknya sen-diri. Demikian pula, kita bisa lebih menghargai salah satu sifat Yehuwa jika kita memahami sifat itu, mere-nungkannya, lalu memperlihatkan sifat itu dalam ke-hidupan kita. (Ef. 5:1) Artikel ini dan dua artikel

2. (a) Ilustrasikan bagaimana kita bisa lebih menghargai

(5)

berikutnya bertujuan untuk membuat kita lebih meng-hargai sifat-sifat Allah yang lebih jarang kita pikirkan dibanding empat sifat utama-Nya. Kita akan memba-has beberapa sifat tersebut, cara Yehuwa memperli-hatkannya, dan cara kita bisa meniru Yehuwa dalam memperlihatkan sifat tersebut.

YEHUWA MUDAH DIDEKATI

3 Pertama-tama, mari kita bahas sifat mudah

dide-kati. Seperti apakah orang yang mudah didekati itu? Saudara mungkin akan menjawab, ’Baik hati, siap membantu, dan siap diajak bicara.’ Sering kali kita bisa merasakan apakah seseorang mudah didekati atau tidak melalui kata-katanya dan bahasa tubuhnya, yaitu gerak gerik, air muka, dan tanda-tanda lainnya.

4 Bagaimana Yehuwa menunjukkan bahwa Ia

mu-dah didekati? Meskipun Dia adalah Pencipta yang ma-hakuasa, Yehuwa meyakinkan kita bahwa Dia bersedia

3, 4. (a) Bagaimana S audara akan menggambarkan seseorang yang mudah didekati? (b) Bagaimana Yehuwa meyakinkan kita bahwa Ia mudah didekati?

(6)

dan ingin sekali mendengarkan doa kita dan menja-wabnya. (Baca Mazmur 145:18; Yesaya 30:18, 19.)

Kita bisa berbicara panjang lebar kepada Allah kapan saja dan di mana saja. Kita bisa mendekati-Nya de-ngan leluasa karena kita tahu bahwa Ia tidak akan per-nah mengkritik kita jika kita melakukannya. (Mz. 65:2; Yak. 1:5) Untuk menunjukkan bahwa Ia ingin didekati, Firman Allah menggambarkan Yehuwa de-ngan cara yang bisa dimengerti oleh manusia. Mi-salnya, Daud menulis bahwa ”mata Yehuwa tertuju kepada” kita dan bahwa ’tangan kanan-Nya terus megang erat’ kita. (Mz. 34:15; 63:8) Nabi Yesaya me-nyamakan Yehuwa seperti gembala, dengan menga-takan, ”Dengan lengannya ia akan mengumpulkan anak-anak domba; dan di dadanya ia akan membawa mereka.” (Yes. 40:11) Bayangkan! Yehuwa ingin agar kita dekat dengan-Nya bagaikan anak domba dalam pelukan hangat seorang gembala yang menyayangi-nya. Bapak kita benar-benar mudah didekati! Bagai-mana kita bisa meniru Yehuwa dalam hal ini?

(7)

SIFAT YANG SANGAT DIHARGAI

5 Baru-baru ini, Saksi-Saksi yang bersemangat di

berbagai benua ditanya, ”Sifat apa dari seorang pena-tua yang paling Saudara hargai?” Sebagian besar men-jawab, ”Mudah didekati.” Memang, sifat itu perlu di-kembangkan sepenuhnya oleh setiap orang Kristen, tetapi para penatualah yang khususnya perlu mudah di-dekati. (Yes. 32:1, 2) Ketika ditanya mengapa ia meng-anggap sifat ini sangat penting, seorang saudari me-nyatakan, ”Kalau seorang penatua mudah didekati, barulah kita bisa mengenal sifat-sifat bagusnya yang lain.” Bukankah pernyataan saudari itu masuk akal? Namun, apa yang membuat seseorang mudah didekati?

6 Resepnya agar mudah didekati adalah

memper-lihatkan minat yang tulus kepada orang lain. Jika seorang penatua peduli terhadap orang lain dan rela membantu, saudara-saudarinya, termasuk kaum muda, akan merasakan bahwa ia mudah didekati. (Mrk. 10:13-16) Carlos yang berumur 12 tahun

5. Mengapa para penatua perlu mudah didekati?

(8)

mengatakan, ”Saya perhatikan bahwa para penatua di balai murah senyum dan baik hati. Hal itu yang pa-ling saya sukai dari mereka.” Tentu saja, tidaklah cu-kup jika seorang penatua mengatakan bahwa ia siap

membantu. Ia perlu memperlihatkan sifat itu. (1 Yoh. 3:18) Bagaimana caranya?

7 Untuk mengilustrasikannya, perhatikan contoh

berikut. Belum lama ini, seorang saudara menge-nakan tanda pengenal kebaktian di pesawat dalam perjalanannya pulang dari kebaktian. Ketika seorang pramugara memerhatikan tanda pengenalnya yang bertuliskan ”Datanglah Kerajaan Allah!”, ia berka-ta, ”Ya, semoga itu datang. Nanti kita ngobrol lagi tentang ini, ya.” Belakangan, mereka mengobrol dan pramugara itu mau menerima majalah kita. Banyak dari antara kita memiliki pengalaman serupa. Nah, mengapa orang bisa tertarik untuk bercakap-cakap de-ngan kita sewaktu melihat tanda pengenal yang kita

7. Mengapa orang bisa tertarik untuk bercakap-cakap dengan

kita sewaktu melihat tanda pengenal yang kita kenakan? Apa pe-lajarannya bagi kita?

(9)

kenakan? Karena tanda pengenal itu seolah-olah ber-kata, ”Ayo dekati saya. Silakan tanya saya mau ke mana.” Tanda pengenal itu memperlihatkan kepada orang-orang bahwa kita bersedia menceritakan keper-cayaan kita. Demikian pula, para penatua Kristen ten-tu ingin agar rekan-rekan seiman mereka melihat tan-da-tanda yang seolah-olah mengatakan, ”Ayo dekati saya.” Apa saja tanda-tandanya?

8 Kebiasaan di berbagai negeri bisa jadi

berbeda-beda. Namun biasanya, melalui senyuman yang tulus, jabat tangan yang hangat, dan sapaan yang ramah, kita memberikan tanda kepada saudara-saudari kita bahwa kita benar-benar peduli. Siapa yang harus lebih dahulu memperlihatkannya? Perhatikan teladan Ye-sus. Matius menceritakan bahwa sewaktu Yesus berte-mu dengan berte-murid-berte-muridnya, ”Yesus datang mendekat dan berbicara kepada mereka”. (Mat. 28:18) Demi-kian pula, para penatua dewasa ini juga berinisiatif

8. Bagaimana para penatua memberikan tanda bahwa mereka

be-nar-benar peduli kepada orang lain? Apa pengaruh hal itu bagi sidang?

(10)

untuk mendekati dan berbicara kepada rekan-rekan seiman mereka. Apa pengaruh hal itu bagi sidang? Se-orang perintis berumur 88 tahun berkomentar, ”Se-waktu saya masuk ke Balai Kerajaan, para penatua menyambut saya dengan senyuman hangat dan kata-kata yang membina. Hal itu membuat saya semakin mengasihi mereka.” Saudari lain mengatakan, ”Walau-pun kelihatannya sepele, kalau seorang penatua me-nyambut saya dengan senyuman, pengaruhnya besar buat saya.”

MUDAH DIDEKATI DAN

MENYEDIAKAN WAKTU

9 Tentu saja, kita tidak akan mudah didekati jika

kita tidak punya waktu untuk orang lain. Yehuwa memberikan teladan dalam hal ini. ’Dia tidak jauh dari kita masing-masing.’ (Kis. 17:27) Salah satu cara para penatua bisa meniru Yehuwa adalah dengan meluangkan waktu sebelum dan sesudah perhim-punan untuk bercakap-cakap dengan saudara-saudari

9, 10. (a) Teladan apa yang Yehuwa berikan bagi kita? (b) Ba-gaimana para penatua bisa meniru Yehuwa?

(11)

mereka, baik tua maupun muda. Seorang perintis me-ngatakan, ”Sewaktu para penatua menanyakan kabar saya dan mau mendengarkan cerita saya, saya merasa dihargai.” Seorang saudari yang telah melayani Yehu-wa selama hampir 50 tahun berkomentar, ”Para pena-tua yang menyediakan waktu untuk mengobrol de-ngan saya setelah perhimpunan membuat saya merasa dianggap penting.”

10 Memang, para gembala Kristen perlu menangani

berbagai tugas lain. Namun, di perhimpunan, mereka hendaknya berupaya untuk terlebih dahulu memberi-kan perhatian kepada kawanan domba mereka.

YEHUWA TIDAK BERAT SEBELAH

11 Sifat Yehuwa yang juga menyentuh hati adalah

sifat tidak berat sebelah. Apa maksudnya tidak berat sebelah? Itu berarti adil, tidak pilih kasih atau tidak memihak. Kalau kita ingin benar-benar bersikap ti-dak berat sebelah, kita perlu memiliki sifat itu dan

11, 12. (a) Apa maksudnya bersikap tidak berat sebelah? (b) Apa yang Alkitab katakan tentang sifat Yehuwa yang tidak berat sebelah?

(12)

menunjukkannya. Mengapa kedua hal itu tidak ter-pisahkan? Karena kalau seseorang sudah memiliki

sifat tidak berat sebelah, barulah ia akan tergerak untuk memperlakukan semua orang dengan adil.

Da-lam Kitab-Kitab Yunani Kristen, ungkapan ”tidak be-rat sebelah” secara harfiah berarti bukan ”pengambil muka”, maksudnya tidak lebih menyukai muka yang satu dibanding muka yang lain. (Kis. 10:34) Jadi, orang yang tidak berat sebelah akan memerhatikan ke-pribadian seseorang dan bukan penampilan luar atau keadaan ekonominya.

12 Yehuwa adalah teladan terbaik dalam hal tidak

berat sebelah. Firman-Nya mengatakan bahwa Ia ”ti-dak berlaku berat sebelah terhadap siapa pun”. (Baca Kisah 10:34, 35; Ulangan 10:17.) Hal ini nyata dari

suatu peristiwa pada zaman Musa.

1 3 Persis sebelum orang Israel memasuki

Ta-nah Perjanjian, ada lima gadis kakak-beradik yang

13, 14. (a) Problem apa yang dihadapi kelima putri Zelofehad? (b) Bagaimana Yehuwa memperlihatkan bahwa Ia tidak berat se-belah?

(13)

menghadapi problem pelik. Apa itu? Seperti keluarga lainnya di Israel, mereka berharap untuk menerima ja-tah tanah yang akan diberikan kepada ayah mereka. (Bil. 26:52-55) Namun, ayah mereka Zelofehad, dari suku Manasye, telah meninggal. Biasanya, hak atas ta-nah diwariskan kepada anak laki-laki. Tetapi, Zelofe-had hanya punya anak-anak perempuan. (Bil. 26:33) Nah, karena di keluarga mereka tidak ada anak laki-laki, apakah itu berarti jatah tanah keluarga mereka akan diserahkan kepada kerabat mereka dan para ga-dis itu sama sekali tidak mendapat warisan?

14 Kelima gadis itu datang kepada Musa dan

ber-tanya, ”Mengapa nama bapak kami harus dihapus dari tengah-tengah keluarganya karena ia tidak mem-punyai anak laki-laki?” Mereka memohon, ”Oh, beri-lah kami milik pusaka sama seperti saudara-saudara lelaki bapak kami.” Apakah Musa menjawab, ’Me-mang demikian peraturannya, jadi tidak ada pengecu-alian’? Tidak. Musa ”mengajukan perkara mereka ke hadapan Yehuwa”. (Bil. 27:2-5) Apa jawaban yang

(14)

diterimanya? Yehuwa berkata kepada Musa, ”Perkata-an putri-putri Zelofehad itu benar. Engkau mem”Perkata-ang harus memberi mereka milik pusaka sama seperti sau-dara-saudara lelaki bapak mereka, dan engkau ha-rus memerintahkan agar milik pusaka bapak mereka dialihkan kepada mereka.” Bukan hanya itu. Yehu-wa bahkan membuat perkecualian itu menjadi sebuah peraturan. Ia memerintahkan Musa, ”Apabila seorang pria mati tanpa mempunyai anak laki-laki, kamu ha-rus memerintahkan agar milik pusakanya dialihkan kepada anak perempuannya.” (Bil. 27:6-8; Yos. 17: 1-6) Sejak saat itu, semua wanita Israel yang mengha-dapi problem serupa akan mendapat warisan.

15 Betapa baik hati dan tidak berat sebelah

keputus-an itu! Yehuwa memperlakukkeputus-an para wkeputus-anita ini, ykeputus-ang kondisinya kurang menguntungkan, dengan bermar-tabat, sama seperti Ia memperlakukan orang-orang

15. (a) Bagaimana Yehuwa memperlakukan umat-Nya,

terma-suk mereka yang kondisinya kurang menguntungkan? (b) S ebut-kan contoh Alkitab lainnya yang menunjukebut-kan bahwa Yehuwa tidak berat sebelah.

(15)

Israel lain yang kondisinya lebih baik. (Mz. 68:5) Ini hanyalah salah satu dari banyak contoh Alkitab yang menunjukkan bahwa Yehuwa memperlakukan semua hamba-Nya dengan tidak berat sebelah.—1 Sam. 16: 1-13; Kis. 10:30-35, 44-48.

KITA BISA MENIRU YEHUWA

16 Bagaimana kita bisa meniru sifat tidak berat

sebelah Yehuwa? Ingatlah, sifat tidak berat sebelah mencakup dua hal. Kita perlu terlebih dahulu memi-liki sifat itu, baru setelah itu kita bisa memperla-kukan semua orang dengan adil. Memang, kita

se-mua bisa jadi merasa sudah berpikiran terbuka dan tidak berat sebelah. Namun, tidakkah Saudara setuju bahwa kita tidak selalu bisa menilai diri kita sendiri dengan jujur? Jadi, bagaimana caranya untuk menge-tahui apakah kita memang dikenal tidak pilih ka-sih? Perhatikan contoh Yesus. Sewaktu ia ingin tahu apa kata orang tentang dirinya, ia bertanya kepada

16. Bagaimana caranya agar kita bisa seperti Yehuwa dalam hal

(16)

para sahabat kepercayaannya, ”Kata orang, siapa Put-ra manusia itu?” (Mat. 16:13, 14) Cobalah tiru Yesus. Saudara bisa bertanya kepada seorang sahabat yang pasti akan berkata terus terang. Tanyakan apakah Sau-dara dianggap tidak berat sebelah oleh orang-orang. Jika ia memberi tahu bahwa kelihatannya Saudara ka-dang-kadang masih memperlakukan orang menurut latar belakang ras, sosial, ataupun ekonomi mereka, apa yang perlu Saudara lakukan? Curahkanlah isi hati Saudara dalam doa kepada Yehuwa untuk meminta bantuan agar Saudara bisa mengubah sikap dan bisa lebih meniru Dia dalam hal bertindak tidak berat se-belah.—Mat. 7:7; Kol. 3:10, 11.

17 Di sidang Kristen, kita menunjukkan bahwa kita

ingin meniru Yehuwa yang tidak berat sebelah de-ngan memperlakukan semua saudara-saudari secara bermartabat dan baik hati. Misalnya, dalam hal mem-perlihatkan keramahtamahan, kita ingin mengundang

17. Dengan cara apa saja kita bisa memperlakukan orang lain

(17)

saudara-saudari tanpa pilih kasih, termasuk yang latar belakangnya berbeda dari kita maupun yang miskin, yatim piatu, dan janda-janda. (Baca Galatia 2:10; Yakobus 1:27.) Selain itu, dalam pekerjaan

penga-baran, kita menyampaikan kabar baik kepada semua orang tidak soal latar belakang mereka, termasuk ke-pada orang-orang asing. Betapa senangnya kita bisa mendapatkan lektur Alkitab dalam kira-kira 600 ba-hasa. Ini benar-benar merupakan bukti nyata dari si-fat tidak berat sebelah!

18 Ya, jika kita merenungkan betapa mudahnya

Ye-huwa didekati dan betapa tidak berat sebelahnya Dia, kita akan semakin menghargai-Nya. Selanjutnya hal ini akan menggerakkan kita untuk meniru sifat-sifat Yehuwa dengan lebih sepenuhnya dan untuk mem-perlihatkannya sewaktu berurusan dengan rekan-re-kan seiman dan orang-orang yang kita jumpai dalam pengabaran.

18. Jika S audara merenungkan bahwa Yehuwa mudah didekati

dan tidak berat sebelah, apa yang S audara secara pribadi ingin lakukan?

(18)

”KAMI sudah menikah hampir 35 tahun,” kata se-orang saudari bernama Monika. ”Saya dan suami sa-ling mengenal dengan baik. Meskipun begitu, masih saja ada hal-hal yang baru kami ketahui tentang satu sama lain!” Hal serupa pasti dialami juga oleh banyak pasangan suami istri dan orang-orang yang bersahabat.

2 Kita senang jika bisa lebih mengenal orang yang

kita sayangi. Namun, dari semua persahabatan yang

1, 2. Kesempatan apa yang dimiliki oleh sahabat-sahabat Ye-huwa?

Hargai Kemurahan Hati dan

Sikap Masuk Akal Yehuwa

”Yehuwa itu baik kepada semua orang, dan belas

kasihannya ada bagi segala hasil karyanya.”—MZ. 145:9.

DAPATKAH SAUDARA MENJELASKAN?

Kita ingin lebih menghargai dua sifat Yehuwa yang mana? Bagaimana kita bisa meniru kemurahan hati Yehuwa? Dengan cara apa saja kita bisa meniru sikap

(19)

bisa kita bina, persahabatan dengan Yehuwa-lah yang paling penting. Kita tidak akan pernah bisa menge-tahui semua hal tentang Dia. (Rm. 11:33) Kelak, kita akan memiliki kesempatan untuk lebih mengenal dan menghargai sifat-sifat Yehuwa untuk selama-lamanya. —Pkh. 3:11.

3 Artikel sebelumnya telah membantu kita lebih

menghargai dua sifat Yehuwa, yaitu mudah didekati dan tidak berat sebelah. Sekarang, mari kita bahas dua sifat Yehuwa lainnya yang menyentuh hati, yaitu kemurahan hati dan sikap masuk akal. Dengan mem-bahasnya, kita akan semakin memahami bahwa ”Ye-huwa itu baik kepada semua orang, dan belas kasih-annya ada bagi segala hasil karyanya”.—Mz. 145:9.

YEHUWA MURAH HATI

4 Apa artinya murah hati? Jawabannya ada dalam

kata-kata Yesus yang dicatat di Kisah 20:35, ”Le-bih bahagia memberi daripada menerima.” Dengan

3. Apa yang akan kita bahas di artikel ini?

(20)

kata-kata yang sederhana itu, Yesus menunjukkan apa sebenarnya kemurahan hati yang sejati itu. Orang yang murah hati rela memberikan waktu, tenaga, dan sumber dayanya untuk kepentingan orang lain, dan dia melakukannya dengan senang hati. Ya, kemurah-an hati tidak diukur dari besarnya pemberikemurah-an, tetapi dari niat hati si pemberi. (Baca 2 Korintus 9:7.)

Pri-badi yang paling murah hati di seluruh jagat raya ada-lah ’Alada-lah kita yang bahagia’, Yehuwa.—1 Tim. 1:11.

5 Bagaimana Yehuwa menunjukkan kemurahan

hati? Dia menyediakan kebutuhan semua manusia, termasuk orang yang belum menyembah-Nya. Ya, ”Yehuwa itu baik kepada semua orang”. Dia

”mem-buat mataharinya terbit atas orang-orang yang fasik dan yang baik dan menurunkan hujan atas orang-orang yang adil-benar dan yang tidak adil-benar”. (Mat. 5:45) Itulah sebabnya ketika berbicara kepada orang-orang yang tidak percaya, rasul Paulus bisa me-ngatakan, ”[Yehuwa] melakukan kebaikan, dengan

(21)

memberi kamu hujan dari langit dan musim-musim dengan hasil yang limpah, dan memuaskan hatimu dengan makanan serta kegembiraan yang limpah.” (Kis. 14:17) Jelaslah, Yehuwa murah hati kepada se-mua manusia.—Luk. 6:35.

6 Yehuwa khususnya senang menyediakan

kebu-tuhan para penyembah-Nya yang setia. Raja Daud mengatakan, ”Dahulu aku seorang pemuda, kini aku telah menjadi tua, namun aku tidak pernah melihat orang adil-benar ditinggalkan sama sekali, atau ketu-runannya meminta-minta roti.” (Mz. 37:25) Banyak orang Kristen yang setia telah merasakan sendiri ke-pedulian Yehuwa. Perhatikan contoh berikut.

7 Beberapa tahun yang lalu, Nancy, seorang

roha-niwan sepenuh waktu, sedang mengalami kesulitan. ”Saya butuh 66 dolar (AS) untuk membayar sewa rumah, dan besoknya sudah jatuh tempo,” kenang

6, 7. (a) Yehuwa khususnya senang menyediakan kebutuhan si-apa? (b) B erikan contoh bagaimana Allah menyediakan kebutuh-an para penyembah-Nya ykebutuh-ang setia.

(22)

Nancy. ”Saya tidak tahu dari mana saya bisa menda-patkan uang itu. Saya mendoakannya, lalu berangkat untuk bekerja sebagai pramusaji di sebuah restoran. Karena hari itu adalah hari yang biasanya sepi pe-ngunjung, saya pikir tidak mungkin saya terima ba-nyak tip. Tanpa diduga, pada malam itu beberapa pe-langgan datang. Pada akhir jam kerja saya, ketika saya menghitung tip yang saya terima, jumlahnya 66 dolar.” Nancy yakin bahwa Yehuwa-lah yang de-ngan murah hati menyediakannya.—Mat. 6:33.

8 Pemberian Yehuwa yang paling besar disediakan

bagi semua orang. Apa itu? Korban tebusan Putra-Nya. Yesus mengatakan, ”Karena Allah begitu me-ngasihi dunia ini, ia memberikan Putra satu-satunya yang diperanakkan, agar setiap orang yang memper-lihatkan iman akan dia tidak akan dibinasakan me-lainkan memperoleh kehidupan abadi.” (Yoh. 3:16) Dalam ayat itu, ”dunia” memaksudkan seluruh umat manusia. Ya, pemberian Yehuwa yang paling besar itu

(23)

tersedia bagi semua yang mau menerimanya. Setiap orang yang beriman kepada Yesus akan mendapat ke-hidupan abadi! (Yoh 10:10) Sesungguhnya, itu ada-lah bukti yang paling kuat bahwa Yehuwa murah hati.

TIRULAH KEMURAHAN HATI YEHUWA

9 Bagaimana kita bisa meniru kemurahan hati

Ye-huwa? Yehuwa ”memberikan segala sesuatu dengan limpah kepada kita untuk kesenangan kita”; maka,

kita hendaknya juga ’rela berbagi’ dengan orang lain

agar mereka bahagia. (1 Tim. 6:17-19) Kita tentu

se-nang memberikan hadiah kepada orang-orang yang kita kasihi dan membantu orang yang

berkekurang-an. (Baca Ulangan 15:7.) Apa yang bisa

mengingat-kan kita agar murah hati? Beberapa orang Kristen menggunakan cara praktis ini: Setiap kali mereka me-nerima hadiah, mereka akan berupaya memberikan hadiah juga kepada orang lain. Di sidang Kristen ada banyak saudara-saudari yang memupuk sifat murah hati.

(24)

10 Salah satu cara terbaik untuk bermurah hati

adalah melalui kata-kata dan perbuatan kita. Bagai-mana caranya? Dengan menggunakan waktu dan te-naga kita untuk membantu dan membina orang lain. (Gal. 6:10) Untuk mengetahui apakah kita sudah melakukan hal itu, kita bisa merenungkan, ’Apakah orang-orang melihat bahwa saya mau meluangkan waktu dan mendengarkan keluhan mereka? Kalau se-seorang meminta bantuan saya untuk suatu tugas ter-tentu, apakah saya bersedia membantunya jika saya sanggup? Kapan terakhir kali saya memberikan puji-an ypuji-ang tulus kepada puji-anggota keluarga atau rekpuji-an se-iman?’ Jika kita ’mempraktekkan hal memberi’, pas-tilah kita akan semakin dekat dengan Yehuwa dan sahabat-sahabat kita.—Luk. 6:38; Ams. 19:17.

11 Kita juga bisa bermurah hati kepada Yehuwa.

”Hormatilah Yehuwa dengan barang-barangmu yang bernilai,” kata Alkitab. (Ams. 3:9) ’Barang-barang

10. Apa salah satu cara terbaik untuk bermurah hati?

11. Dengan cara apa saja kita bisa bermurah hati kepada

(25)

yang bernilai’ itu antara lain adalah waktu, tenaga, dan sumber daya kita, yang dapat kita gunakan un-tuk melayani Dia. Anak kecil pun bisa belajar ber-murah hati kepada Yehuwa. ”Kalau keluarga kami ingin menyumbang di Balai Kerajaan, kami menyu-ruh anak-anak kami memasukkan uangnya ke kotak sumbangan,” kata seorang ayah bernama Jason. ”Me-reka suka sekali melakukannya, karena me”Me-reka bi-lang, mereka ’memberikan sesuatu untuk Yehuwa’.” Anak-anak yang merasakan sukacita karena memberi untuk Yehuwa ketika masih kecil kemungkinan besar akan terus bermurah hati kepada-Nya ketika mereka dewasa kelak.—Ams. 22:6.

YEHUWA BERSIKAP MASUK AKAL

12 Sifat Yehuwa yang juga menyentuh hati adalah

sikap masuk akal. Apa artinya bersikap masuk akal? Dalam bahasa aslinya, kata yang oleh Terjemah-an Dunia Baru biasa diterjemahkTerjemah-an menjadi

”bersi-kap masuk akal” secara harfiah berarti ”mengalah”.

(26)

(Tit. 3:1, 2) Orang yang bersikap masuk akal tidak akan berkeras agar hukum selalu dijalankan dengan kaku, juga tidak akan bersikap terlalu ketat atau ke-ras. Sebaliknya, ia berupaya untuk memperlakukan orang lain dengan lembut dan mempertimbangkan keadaan mereka. Dia bersedia mendengarkan orang lain, dan jika memungkinkan, akan memenuhi per-mohonan mereka dan menyesuaikan permintaannya.

13 Bagaimana Yehuwa menunjukkan sikap masuk

akal? Ia dengan baik hati mempertimbangkan pera-saan hamba-hamba-Nya, dan Ia sering kali bersedia memenuhi permintaan mereka. Misalnya, perhatikan bagaimana Yehuwa memperlakukan Lot, pria yang adil-benar. Ketika Yehuwa memutuskan untuk mem-binasakan Sodom dan Gomora, Ia memberi Lot in-struksi yang jelas untuk lari ke pegunungan. Namun, karena satu dan lain hal, Lot memohon agar diper-bolehkan lari ke lokasi lain. Coba bayangkan, Lot

13, 14. (a) Bagaimana Yehuwa menunjukkan sikap masuk akal? (b) Dari cara Allah memperlakukan Lot, apa yang bisa kita pelajari tentang sikap masuk akal?

(27)

meminta Yehuwa mengubah instruksi-Nya!—Baca Kejadian 19:17-20.

14 Orang bisa saja menganggap Lot lemah atau

ti-dak taat. Lagi pula, Yehuwa pasti bisa melindungi Lot di mana pun. Jadi, sebenarnya Lot tidak perlu takut. Namun, Lot tetap takut, dan Yehuwa pun mengalah. Ia mengizinkan Lot lari ke kota yang sebenarnya ingin Ia binasakan. (Baca Kejadian 19:21, 22.)

Je-laslah, Yehuwa tidak keras atau kaku. Ia mau menga-lah dan bersikap masuk akal.

15 Perhatikan contoh lain tentang sikap masuk

akal Yehuwa yang nyata dari Hukum Musa. Jika se-orang Israel begitu miskin sehingga tidak sanggup memberikan anak domba atau kambing sebagai kor-ban, dia bisa memberikan dua ekor burung tekukur atau dua ekor burung dara. Tetapi, bagaimana jika dua ekor burung dara pun tidak sanggup ia berikan? Yehuwa mengizinkan orang Israel yang miskin itu

15, 16. Bagaimana Hukum Musa memperlihatkan bahwa Yehu-wa bersikap masuk akal? (Lihat gambar di aYehu-wal artikel di edisi standar.)

(28)

memberikan sedikit tepung. Tetapi, perhatikan perin-cian penting ini: Tepungnya tidak boleh tepung sem-barangan; harus ”tepung halus”, yang biasa diguna-kan untuk menjamu tamu terhormat. (Kej. 18:6) Mengapa hal itu penting?—Baca Imamat 5:7, 11.

16 Bayangkan kalau Saudara adalah seorang Israel

yang sangat miskin. Ketika Saudara tiba di taberna-kel dengan membawa sedikit tepung untuk dipersem-bahkan, Saudara melihat orang-orang Israel lain yang lebih berada membawa ternak. Saudara mungkin me-rasa malu karena hanya membawa tepung yang keli-hatannya tidak berarti. Tetapi, Saudara ingat bahwa di mata Yehuwa, persembahan Saudara itu berarti. Mengapa? Salah satu alasannya adalah karena Ye-huwa meminta tepung yang bermutu tinggi. Yehu-wa seolah-olah mengatakan kepada orang Israel yang miskin, ’Aku tahu kamu tidak mampu memberikan sebanyak yang diberikan orang lain, tetapi Aku juga tahu bahwa yang kamu berikan kepada-Ku adalah milikmu yang terbaik.’ Ya, Yehuwa menunjukkan

(29)

si-kap masuk akal dengan mempertimbangkan keterba-tasan dan keadaan hamba-hamba-Nya.—Mz. 103:14.

17 Kita bisa merasa terhibur karena mengetahui

bahwa Yehuwa itu bersikap masuk akal dan mau me-nerima pelayanan kita yang sepenuh jiwa. (Kol. 3:23) Seorang saudari lansia dari Italia bernama Constance mengatakan, ”Saya paling senang bercerita tentang Pencipta saya. Karena itulah saya terus mengabar dan memandu PAR. Kadang-kadang saya merasa sedih ti-dak bisa berbuat lebih banyak karena kesehatan saya tidak mengizinkan. Tetapi, saya tahu bahwa Yehu-wa memaklumi keterbatasan saya dan bahYehu-wa Dia mengasihi saya dan menghargai apa yang bisa saya lakukan.”

TIRULAH SIKAP MASUK AKAL YEHUWA

1 8 Bagaimana kita bisa meniru sikap masuk

akal Yehuwa? Coba ingat lagi cara Yehuwa

17. Yehuwa bersedia menerima pelayanan yang seperti apa?

18. Apa salah satu cara yang bisa digunakan orang tua dalam

(30)

memperlakukan Lot. Yehuwa adalah pihak yang ber-kuasa; namun, Dia dengan baik hati mendengarkan Lot mengungkapkan perasaannya. Dan, Allah meme-nuhi permintaan Lot. Jika Saudara adalah orang tua, dapatkah Saudara meniru Yehuwa? Dapatkah Sauda-ra mendengarkan permintaan anak SaudaSauda-ra, dan me-menuhinya jika permintaan itu pantas? Mengenai hal

ini, Menara Pengawal 1 September 2007

menye-butkan bahwa orang tua mungkin bisa mengajak anak mereka ikut membahas peraturan di rumah. Misalnya, orang tua mungkin ingin membuat per-aturan tentang jam pulang, dan mereka tentu saja berhak menentukan jam berapa anak mereka sudah harus ada di rumah. Meskipun demikian, orang tua Kristen bisa mendengarkan pendapat anak mereka tentang waktu yang ditentukan itu. Kadang-kadang, orang tua bisa menyesuaikan waktu itu selama tidak ada prinsip Alkitab yang dilanggar. Orang tua bisa jadi akan mendapati bahwa jika mereka mempertim-bangkan pendapat anak-anak dalam hal peraturan di

(31)

rumah, anak-anak lebih mudah memahami dan me-naati peraturan itu.

19 Para penatua di sidang juga berupaya keras

me-niru sikap masuk akal Yehuwa dengan mempertim-bangkan keadaan rekan-rekan seiman mereka. Ingat-lah bahwa persembahan orang Israel yang miskin pun Yehuwa hargai. Demikian pula, apa yang dapat dilakukan beberapa saudara-saudari dalam pelayanan bisa jadi sangat terbatas, mungkin karena problem kesehatan atau usia lanjut. Bagaimana jika saudara-saudari yang terkasih ini merasa kecil hati karena ke-terbatasan mereka? Para penatua dapat dengan baik hati meyakinkan mereka bahwa Yehuwa mengasihi mereka karena mereka sudah memberikan yang ter-baik.—Mrk. 12:41-44.

20 Tentu saja, kita tidak ingin menganggap

bah-wa bersikap masuk akal sama dengan melakukan

19. Bagaimana para penatua bisa berupaya keras meniru sikap

masuk akal Yehuwa?

20. Apakah bersikap masuk akal berarti melakukan pelayanan

(32)

pelayanan ala kadarnya dengan tujuan ’berbaik hati terhadap diri sendiri’. (Mat. 16:22) Kita tentu ti-dak mau bersantai-santai lalu membenarkan diri de-ngan mengatakan bahwa kita bersikap masuk akal. Sebaliknya, kita semua perlu ’mengerahkan diri se-kuat tenaga’ dalam mendukung kepentingan Kera-jaan. (Luk. 13:24) Ya, kita berupaya menerapkan kedua prinsip itu dengan seimbang. Di satu sisi, kita mengerahkan diri dan tidak melakukan pela-yanan ala kadarnya. Di sisi lain, kita ingat bahwa Yehuwa tidak pernah meminta sesuatu yang mele-bihi kemampuan kita. Kita bisa yakin bahwa Yehuwa senang jika kita memberikan yang terbaik. Betapa bahagianya kita karena melayani Majikan yang ber-sikap masuk akal dan yang menghargai upaya kita! Di artikel berikutnya, kita akan membahas dua as-pek lain dari kepribadian Yehuwa yang menyentuh hati.—Mz. 73:28.

Kunjungiwww.jw.org/id atau pindai kode

5

06/15-IN

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah memprediksi pertumbuhan penumpang 5 tahun kedepan berdasarkan pertumbuhan penduduk yang berpengaruh terhadap

2. Gambarkan tanda dan geala yang biaa m4n64l pada penyakit, dengan 6ara yang tepat.. Berikan penilaian tentang tingkat pengeta14an paien tentang  proe penyakit

Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat,

Dengan demikian, nlai T hitung lebih besar dari nilai T syarat yaitu sebesar 1,64, dan nilai p value sebesar 0.000, yang lebih kecil dari α=0.05, yang berarti bahwa H03 ditolak

Selanjutnya, pada tahun kedua penelitian, telah dikaji pula bagaimana pengaruh efek proksimitas pada konfigurasi vortex bahan superkonduktor berbentuk geometri

karton pembungkus botol vial tersebut diperlakukan sebagai limbah biasa r 2.3.4.6.7]. Penanganan Limbah

Gelombang yang terukur selama penelitian di perairan Delta Bodri, Kabupaten Kendal pada umumnya mempunyai sudut datang yang bervariasi, terutama jika membandingkannya antara

Sedangkan [Valderrama and Arriola, (2005)] menganalisa keadaan terikat deuteron pada potensial OPEP. Penelitian yang diusulkan ini merupakan kelanjutan penelitian