• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jumlah Wisatawan, Jasa Pendidik, Jumlah Penduduk Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Daerah Istimewa Yogyakarta Studi Kasus 5 Kabupaten 2010-2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Jumlah Wisatawan, Jasa Pendidik, Jumlah Penduduk Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Daerah Istimewa Yogyakarta Studi Kasus 5 Kabupaten 2010-2015)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI KASUS 5 KABUPATEN (2010-2015)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

oleh:

ANNISA WAKHIDATUL AZIZAH B300130008

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI KASUS 5 KABUPATEN (2010-2015)

PUBLIKASI ILMIAH Oleh :

ANNISA WAKHIDATUL AZIZAH B300130008

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Surakarta, 17 Juni 2017 Pembimbing Utama,

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Yang berhubungan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH

PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STUDI KASUS 5 KABUPATEN (2010-2015).

Yang ditulis oleh:

ANNISA WAKHIDATUL AZIZAH B300130008

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada Hari Sabtu, 17 Juni 2017 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Ir. Maulidyah Indira Hasmarini, MS. ( ) (Ketua)

2. Triyono, Drs,Msi. ( )

(Sekretaris)

3. Dr.Daryono S.,Mec. ( )

(Anggota)

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat pernah ditulis oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Adabila terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka saya akan pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 17 Juni 2017 Penulis,

ANNISA WAKHIDATUL A B300130008

(5)

1

PENGARUH JUMLAH WISATAWAN, JASA PENDIDIK, JUMLAH PENDUDUK DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI KASUS 5 KABUPATEN (2010-2015) ABSTRAK

Di Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kawasan yang mempunyai Pendapatan Domestik Regional Bruto yang relatif naik.Kerjasama antara daerah sendiri diharapkan mampu menciptakan pembangunan yang merata sehingga pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta bisa lebih maju dan merata.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Jumlah Wisatawan terhadap PDRB di Daerah Istimewa Yogyakarta, mengetahui pengaruh Jasa Pendidik terhadap PDRB,mengetahui pengaruh Jumlah Penduduk dan mengetahui pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap PDRB. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan menggunakan model FEM

(Fixed Effect Model). Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa variabel Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap PDRB di Daerah Istimewa Yogyakarta, variabel Jumlah Wisatawan, Jasa Pendidik dan Jumlah Penduduk tidak berpengaruh positif terhadap PDRB di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Jumlah Wisatawan, Jasa Pendidik, Jumlah Penduduk, Pengeluaran Pemerintah, FEM(Fixed Effect Method)Data Penel.

ABSTRACT

In the Special Region of Yogyakarta is an area that has a relatively Gross Domestic Regional Income rising. Inter-regional cooperation is expected to create an equitable development of the economy in the Special Region of Yogyakarta can be more advanced and evenly. This study aims to determine the influence of the number of tourists to the GRDP in the Special Region of Yogyakarta, to know the influence of Educator Services to PDRB, to know the effect of the Population and to know the effect of Government Expenditure on GRDP. The method in this research using panel data regression analysis by using model of FEM (Fixed Effect Model). The result of this research shows that government expenditure variable has positive and significant influence to GRDP in Yogyakarta Special Region, the variable of Number of Tourist, Educator Service and Number of Population does not positively influence to PDRB in Special Region of Yogyakarta.

Keywords: Economic Growth, Number of Tourists, Educator Service, Population, Government Expenditure, FEM (Fixed Effect Method) Penel Data.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat menaikkan dan mempertahankan laju pertumbuhan GNP-nya hingga mencapai angka 5 sampai 7 persen atau lebih per tahun. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan meningkatkan pendapatan nasional riil. Pertumbuhan ekonomi diyakini oleh sebagian besar ekonom sebagai indikator yang paling tepat dalam menggambarkan proses kemajuan pembangunan suatu negara (Arsyad, 2010).

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang umumnya dipergunakan untuk melihat kesuksesan keadaan perekonomian di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi mengukur hasil dan perkembangan suatu perekonomian dari satu periode ke periode selanjutnya. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari proses produksi barang dan jasa yang ada di negara tersebut. Proses produksi barang dan jasa itu dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam suatu tahun tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi milik warga negaranya dan milik penduduk di negara-negara lain (Sukirno, 2012). Terjadinya kenaikan atau penurunan PDB mengindikasikan terjadinya kenaikan atau penurunan dalam proses produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. Terjadinya kenaikan PDB menunjukkan kegairahan ekonomi suatu negara karena ekonomi di negara tersebut telah bergerak dan berekspansi sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat negara tersebut.

Pertumbuhan ekonomi negara pada umumnya didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh tiap-tiap wilayah. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Sama halnya dengan PDB, yang menjadi tolok ukur nilai PDRB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu daerah dalam suatu

(7)

3

tahun tertentu dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki daerah tersebut. Nilai PDRB inilah yang akan menunjukkan tingkat kemajuan pembangunan daerah tersebut. Untuk melihat perkembangan pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti di bawah ini:

Tabel 1.1

PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Juta Rupiah) Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2015

Tahun PDRB (Dalam Rp) 2010 64.678.968 2011 68.049.874 2012 71.702.449 2013 75.627.450 2014 79.532.277 2015 83.461.574

Sumber: BPS Provinsi D.I. Yogyakarta

Yogyakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata memiliki potensi yang tinggi sebagai daerah maju. Hal ini dikarenakan sumberdaya yang dimiliki cukup strategis dan memiliki jumlah yang melimpah. Namun, pada kenyataannya potensi yang cukup tinggi ini kurang didukung dengan investasi yang diberikan. Terlihat pada rasio nilai PMA dan PMDN terhadap PDRB Provinsi Jawa-Bali tahun 2010-2013. Pada tabel tersebut terlihat bahwa rasio Provinsi DIY berada di tingkatan terendah daripada provinsi lain di Pulau Jawa-Bali. Dengan potensi yang tersedia, nilai investasi baik PMA (Penanaman Modal Asing) maupun PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Provinsi DIY sudah sewajarnya ditingkatkan agar perkembangan kegiatan ekonomi meningkat. Dengan perkembangan di sektor perekonomian, maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat.

(8)

4 Tabel 1.2

Rasio Nilai Investasi PMA dan PMDN terhadap PDRB Provinsi Jawa-Bali Tahun 2010-2013

Sumber: BKPM dan BPS,di olah,berbagai tahun penerbitan

Tabel 1.3

Jumlah Tamu Asing dan Domestik yang Datang per Bulan di D.I.Yogyakarta 2014

Sumber: BPS Provinsi D.I.Yogyakarta

(9)

5

Namun pertumbuhan penduduk dikhawatirkan akan menimbulkan efek yang buruk terhadap pertumbuhan ekonomi. Menurut (Todaro, 2004) pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong timbulnya masalah keterbelakangan dan membuat prospek pembangunan menjadi semakin jauh. Selanjutnya dikatakan bahwa masalah kependudukan yang timbul bukan karena banyaknya jumlah anggota keluarga, melainkan karena mereka terkonsentrasi pada daerah perkotaan saja sebagai akibat dari cepatnya laju migrasi dari desa ke kota. Namun demikian jumlah penduduk yang cukup dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan memiliki skill akan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi dari jumlah penduduk usia produktif yang besar maka akan mampu meningkatkan jumlah angkatan kerja yang tersedia dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan produksi output di suatu daerah.

2. METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui besarnya pengaruh dari suatu variabel independen terhadap variabel dependen maka penelitian ini menggunakan model Regresi Linier Berganda (Multiple Regression) dengan data panel.

Regresi Linier Berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel terikat (variabel PE) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel JW,EDUC,POP dan G).

Secara Umum bentuk persamaan regresinya adalah (dengan tiga variabel) sebagai berikut:

LogPDRBit = 0+ β1LogJWit + β2LogEDUCit + β3 LogP0Pit + β4

LogGit + µit Keterangan:

LogPDRBit : Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (juta rupiah) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t

LogJWit : Jumlah wisatawan domestik dan asing (orang) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t

(10)

6

LogEDUCit : Jumlah guru SD,SMP,&SMA (orang) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t

LogPOPit : Jumlah penduduk asli (orang) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t

LogGit : Pengeluaran pemerintah (Rp) untuk wilayah ke-i dan waktu ke-t

i : Menunjukkan Provinsi.

t : Menunjukkan deret waktu 2010-2015 0 : Konstanta

0,1,2,3,4 : Koefisien regresi yang masing-masing menunjukan pengaruh JW,EDUC,POP,G

µ : Faktor gangguan atau tidak dapat diamati

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil estimasi regresi linier berganda dengan metode

Fixed Effect Method (FEM) untuk melihat sejauh mana pengaruh jumlah wisatawan, jasa pendidik,jumlah penduduk dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2015.

Tabel 3.1 Hasil Regresi Model Fixed Effect Method (FEM)

LogPDRB it = 6.232801 + 0.005749 LogJW + -0.197420 LogEDUC + 0.522302 LogPOP + 0.231052 LogG (0.2188) (0.6672) (0.1045) (0.1752) (0.0000)*

(11)

7

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 645.547178 (4,21) 0.0000

Cross-section Chi-square 144.599099 4 0.0000

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 2582.188713 4 0.0000

Dependent

Variabel :PDRB PLS FEM REM

Constanta -1.912495 6.232801 -1.912495 Jumlah Wisatawan (JW) Coefficient 0.468299 0.005749 0.468299 Jasa Pendidik (EDUC) Coefficient 2.267628 -0.197420 2.267628 Jumlah Penduduk (POP) Coefficient -0.905798 0.522302 -0.905798 Pengeluaran Pemerintah (G) Coefficient 0.165550 0.231052 0.165550 Error term 0.869118 0.007011 0.869118 R Square 0.896369 0.999164 0.896369 Prob F-statistic 0.000000 0.000000 0.000000 Sumber: Hasil output regresi data panel dengan E-views 7

Keterangan: angka dalam kurung menunujukkan probabilitas. * signifikan pada α = 0,05.

Dari hasil analisis pada Tabel 3.1 diperoleh bahwa secara umum bahwa variabel jumlah wisatawan,jasa pendidik dan jumlah penduduk tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan variabel pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2015 dengan koefisien regresi sebesar 0.231052.

(12)

8 3. 1 Interpretasi Ekonomi

1. Jumlah Wisatawan dan Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan hasil bahwa variabel jumlah wisatawan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010-2015 dengan nilai koefisien dan probabilitas sebesar 0.005749 dan 0.6672.

2. Jasa Pendidik dan Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan hasil bahwa variabel jumlah wisatawan tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010-2015 dengan nilai koefisien dan probabilitas sebesar -0.197420 dan 0.1045

3. Jumlah Penduduk dan Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan hasil bahwa variabel jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010-2015 dengan nilai koefisien dan probabilitas sebesar 0.522302 dan 0.1752.

4. Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan hasil estimasi data panel menunjukkan bahwa Pengeluaran Pemerintah berpengaruh positif dan memiliki pengaruh signifikan terhadap PDRB di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2015. Variabel pada tingkat coefficient 0.231052 yang berarti tiap peningkatan 1% pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi naik sebesar 0.231052.

Adanya hubunga positif antara pengeluaran pemerintah dan PDRB menunjukkan bahwa adanya peran pemerintah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di Daerah IstimewaYogyakarta. Karena tidak semua belanja daerah berdampak menurunkan pertumbuhan ekonomi, bergantung pada kebijakan pemerintah daerah mampukah untuk mengalokasikan realisasi pengeluaran pemerintah untuk meningkatkan serta membangun

(13)

9

sarana dan prasarana yang dapat menunjang perekonomian dengan dapat meningkatkan pendapatan daerah tersebut.

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwi Suryanto (2011) yang menyatakan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, namun variabel dummy bernilai negatif hal ini menjelaskan perbedaan pertumbuhan antara pusat pertumbuhan dengan daerah pendukung bahwa pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Boyolali,Klaten,SukoharjoWonogiri dan Sragen lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta. Sedangkan Kabupaten Karanganyar tidak berbeda dengan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta sebagai pusat pertumbuhan.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi () 0,05, nilai jumlah wisatawan, jasa pendidik dan jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan. Kemudian variabel pengeluaran pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2015.

2. Pengujian model menggunakan uji Chow dan uji Hausman menunjukkan bahwa model yang terpilih adalah FEM.

3. Hasil uji koefisien determinan R-Squared menunjukkan nilai sebesar 0,999164 atau 99,9% variasi variabel Pertumbuhan Ekonomi dapat dijelaskan oleh Jumlah Wisatawan, Jasa Pendidik, dan Jumlah Penduduk dalam model. Dan sisanya sebesar 0,1% variasi variabel Pertumbuhan Ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel bebas lain yang tidak dimasukkan dalam model.

(14)

10 DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 2010, “Ekonomi Pembangunan”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Austriana, Ida. 2005, “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Daerah

dari Sektor Pariwisata”. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Badan Pusat Statistik Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 2016, “Dalam

Angka”.

Chau, Ngocta. 2001, “Aspek-aspek Perencanaan Demografi”. Bhatara. Jakarta. Damodar N, Gujarati and Dawn C. Porter. 2012, “Dasar-dasar Ekonometrika”.

Jakarta: Salemba Empat.

Dinas Pariwisata. 2015, “Statistik Kepariwisataan 2010-2015”. Harisetiyanto. 2009, “Pengertian Jasa Pendidikan”.

(http://harisetiyanto.wordpress.com/2009/01/31/pengertian-jasa-pendidikan/). Juanda, Bambang dan Junaidi. 2012, “Ekonometrika Deret Waktu Teori dan

Aplikasi”. Bogor: IPB Press.

Lubis, Ayu Basica Effendy Citra. 2014, “ Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja,

Tingkat Pendidikan Pekerjaan dan Pengeluaran Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi”. Universitas Negeri Yogyakarta. Vol.10, No.2. Mantra, Bagoes Ida. 2004, “ Demografi Umum”. Yogyakarta.

Mangkoesubroto. 2008, “Ekonomi Publik”. Yogyakarta: BPFE. Yogyakarta. Nasution. 2004, “ Manajemen Jasa Terpadu”. Ghalia Indonesia.

Pendit, Nyoman. 2003, “ Pengantar Ilmu Pariwisata ”. Jakarta: PT Pradaya Paramita.

Sodik, J. 2007, “ Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi Regional

. Vol.12, No.1.

Soebagiyo, Daryono, 2013 “ Perekonomian Indonesia”. CV. Jasmine.

Subri, Mulyadi. 2003, “ Ekonomi Sumber Daya Manusia”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(15)

11

Sukirno, Sadono. 2005, “ Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Krtiga”. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2012, “ Ekonomi Pembangunan”. Jakarta Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.

Suparno, P. 2004, “ Kontruktivivisme dalam Pendidikan”. Yogyakarta: Kanisius. Supriyanto. 2010, “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kontribusi

Sektor Pariwisata terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Wonogiri tahun 2001-2008”.

Suryana, Made. 2008, “ Aplikasi Analisis Kuantitatif ”.

Suryanto, Dwi. 2011. “ Analisis Pengaruh Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan da

Pengeluaran Pemerintah terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Subosukawonosraten tahun 2004-2008 ”.

Zeithmal, Berry. 2008. “ Analisis Pengaruh Pendidikan Tingkat Upah Minimun

Kabupaten dan Kesempatan Kerja terhadap Pengangguran terdidik di Kabupaten Semarang ”.

Gambar

Tabel 3.1 Hasil Regresi Model Fixed Effect Method (FEM)

Referensi

Dokumen terkait

Histopatologi biopsi renal sangat berguna untuk menentukan penyakit glomerular yang mendasari (Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2008). Bukti

Dengan ini saya Nama : Aluysius Jaya N S NIM : H0213004 Program Studi : Ilmu Tanah menyatakan bahwa dalam skripsi saya yang berjudul “ FOSFOR (P) TERSEDIA TANAH DAN

Artinya, semakin tinggi atau positif persepsi terhadap gaya kepemimpinan perfeksionis maka semakin rendah performansi kerja dan sebaliknya semakin rendah atau negatif

a) Satu ose biakan dari TSIA yang menciri Salmonella diinokulasikan ke media TB. c) Satu ose koloni dari TB diambil dan inokulasi ke dalam KCNB. e) Hasil uji positif

Meskipun yoghurt relatif lebih awet dibandingsusu segar atau susu bubuk yang telah direhidrasi, tetapi penyimpanannp hams &lam keadaan dingin.. Untuk meningkatkan daya

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Go Public di Indonesia Periode

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesabaran, kemudahan beserta rahmat dan hidayahNya, sehingga dapat terselesaikannya

Dari perbandingan ini dapat dilihat bahwa overlap 50% memperlihatkan akurasi yang paling baik karena baik pada data uji tanpa noise maupun data uji yang ditambah noise