ISOTERM FREUNLICH
ISOTERM FREUNLICH
(ISOTERM ADSORBSI FREUNLICH)
(ISOTERM ADSORBSI FREUNLICH)
II..
T
TU
UJ
JU
UA
AN
N
-- DDaappaat mt meemmppeellaajjaarri pi prroossees as addssoorrbbssi ki kaarrbboon an akkttiif df deennggaan ln laarruuttaan an assaamm organik.
organik.
-- DDaappaat t mmenenenenttuukkaan n bbeessaarnrnyya a tteettapapaan n IIsosotteerm rm aabbssoorrbbssi i FFrreeuunnlilicchh..
II
II..
AL
ALA
AT
T DA
DAN B
N BAH
AHAN
AN KI
KIMI
MIA
A Y
YA
ANG
NG DI
DIGU
GUNA
NAKA
KAN
N
Alat-alat yang digunakan : Alat-alat yang digunakan :
-- EErrlleennmmeeyyeer r 22! ! mmll -- ""oorroonng g ggeellaass
-- ##eellaas s uukkuur r $$!!! ! mmll -- ##eellaas s kkiimmiia a 22! ! mmll -- %%uurreet t ! ! mmll -- &&aabbu u uukkuur r -- ''eerrttaas s ssaarriinngg -- ((iippeet t uukkuur r $$! ! mmll) ) 22 mmll -- %%oolla a kkaarreett -- **ppaattuullaa -- ((eennggaadduuk k -- ''aacca a aarrlloojjii
--%ahan kimia yang digunakan : %ahan kimia yang digunakan :
-- AAssaam m ++kkssaallaat t $ $ , , ddaan n AAssaam m AAsseettaat t $$,, -- &&aarruuttaan n ,,aa++ !!))$ $ ,,
-- ''aarrbboon n AAkkttiif f
IIIIII..
D
DA
AS
SA
AR
R T
TE
EO
OR
RII
Adsorbsi adalah gejala mengumpulkan molekul-molekul suatu at /gas) Adsorbsi adalah gejala mengumpulkan molekul-molekul suatu at /gas) air0 pada permukaan at lain /padatan) cair0 akibat adanya kesetimbangan gaya. air0 pada permukaan at lain /padatan) cair0 akibat adanya kesetimbangan gaya. 1a
1at t yayang ng memengngadadsosorbrbsi si didisebsebut ut adadsosorbrben en dadan n aat t yayang ng teteradradsosorbrbsi si didisebsebutut adsorbat.
adsorbat. Adsor
Adsorben ben umumumumnya nya adalah padatan adalah padatan sedangsedangkan kan adsorbadsorbatnya atnya umumumumnyanya adalah padatan sedangkan adsorbatnya adalah caiaran atau gas.
adalah padatan sedangkan adsorbatnya adalah caiaran atau gas. (ro
(roses ses adsadsorborbsi si mermerupaupakan kan proproses ses kesekesetimtimbanbangan gan baibaik k adsadsorborbsi si gasgas maupun cairan. "ontoh proses adsorbsi yang digunakan sehari-hari misalnya : maupun cairan. "ontoh proses adsorbsi yang digunakan sehari-hari misalnya : penyerapan air oleh at pengering) penghilangan 3arna dalam ind
$
$.. ((eennggeerriinnggaan n uuddaarra a 4 4 ppeennggaammbbiillaan n uuaap p aaiir r ddeennggaan n ssiilliikkggeell di laboratorium.
di laboratorium. 2
2.. ((eenngghhiillaannggaan n aat t 33aarrnnaa) ) bbaauu.. 5
5.. ((eenngghhiillaannggaan n aat t 33aarrnna a ppaadda pa paabbrriik k gguullaa.. Proses adsors! !"! d!#e"$ar%&! o'e& eera#a a*or + Proses adsors! !"! d!#e"$ar%&! o'e& eera#a a*or +
$
$.. ''oonnsseennttrraassii) ) mmaakkiin n bbeessaar r kkoonnsseennttrraassi i aaddssoorrbbaat t mmaakka a jjuummllaah h yyaanngg teradsorbsi makin banyak begitu juga luas permukaan kontak.
teradsorbsi makin banyak begitu juga luas permukaan kontak.
6akin halus 4 makin besar luas permukaan kontak maka jumlah adsorbsi makin 6akin halus 4 makin besar luas permukaan kontak maka jumlah adsorbsi makin banyak.
banyak. 2
2.. 77eemmppeerarattuurr) m) makakiin bn beessaar ter temmppeerarattuur mr makaka ada adssoorrbbi mi makakiin kn keecicil kal karreennaa proses adsorbsi merupakan proses yang isotermal.
proses adsorbsi merupakan proses yang isotermal. 5
5.. **iiffaat t aaddssoorrbbeen n ddaan n aaddssoorrbbaatt.. (roses adsorbsi dibagi menjadi 2 bagian : (roses adsorbsi dibagi menjadi 2 bagian :
aa.. ((rroossees as addssoorrbbssi ki kiimmiiaa) y) yaaiittu pu prroossees as addssoorrbbssi yi yaanng dg diisseerrttaai di deennggaann reak
reaksi si kimkimia. ia. (ad(ada a adsoadsorbsrbsi i ini ini terjterjadi adi pempembenbentuktukan an senysenya3a a3a kimkimia ia dandan umumnya terjadi pada adsorbsi yang multi lapisan.
umumnya terjadi pada adsorbsi yang multi lapisan. "ontoh :
"ontoh : "+
"+22 /g0 8 ,a+ /p0 /g0 8 ,a+ /p0 ,a ,a22"+"+55 8 8 22++
22+ /l0 8 "a"l+ /l0 8 "a"l22 /p0 /p0 "a/+0 "a/+022 8 "l 8 "l
b.
b. (roses adsorbsi (roses adsorbsi fisika) fisika) yaitu yaitu proses proses adsorbsi adsorbsi yang yang tidak tidak disertaidisertai reaksi kimia. Ikatan yang terjadi pada proses ini adalah ikatan 9an der 3aals reaksi kimia. Ikatan yang terjadi pada proses ini adalah ikatan 9an der 3aals yang relatif lemah. (ada adsorbsi ini panas yang dilepaskan relatif kecil dan yang relatif lemah. (ada adsorbsi ini panas yang dilepaskan relatif kecil dan umumnya terjadi pada stu lapis /monolayer0.
umumnya terjadi pada stu lapis /monolayer0. "ontoh :
"ontoh :
Adsorbsi uap air dengan "a"l
Adsorbsi uap air dengan "a"l22 atau silika gel. atau silika gel.
Adsorbsi asam aseat) asam oksalat oleh karbon aktif. Adsorbsi asam aseat) asam oksalat oleh karbon aktif.
Efektifitas adsorbsi makin tinggi jika kedua at adsorbat dan adsorben mempunyai Efektifitas adsorbsi makin tinggi jika kedua at adsorbat dan adsorben mempunyai polaritas yang sama. %eberapa persamaan isotherm adsorbsi :
polaritas yang sama. %eberapa persamaan isotherm adsorbsi : $
$.. IIssootteerrm m aaddssoorrbbssi i FFrreeuunnlliicchh 2
2.. IIssootteerrm m aaddssoorrbbssi i llaannggmmuulliir r 5
5.. IIssootteerrm m %%EE7 7 //%%rruunnaauueerr) ) EEmmmmeetttt) 7) 7eelllleerr00 Add ,. Iso*er- Fre%"'!&
Add ,. Iso*er- Fre%"'!&
ntuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair) isoterm ntuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair) isoterm adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empirik yang dikemukakan oleh adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empirik yang dikemukakan oleh Fr
Freueundndliclich. h. IsoIsoterterm m inini i beberdrdasasarkarkan an asuasumsmsi i babah3h3a a adadsosorbrben en memempmpunyunyaiai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang
berbeda-beda. (ersamaan ini merupakan persamaan yang paling banyak digunakan saat ini.
n $ " ' m ; = /cair < padat0========. /$0 ; > jumlah at /gr) mol0 yang teradsorbsi oleh m gr. Adsorben. " > konsentrasi at terlarut yang bebas.
k dan n> tetapan isoterm Freunlich.
(ersamaan ini berlaku untuk gas dan cair 9 > ' ($4n
9 > jumlah gas teradsorbsi persatuan massa adsorben pada tekanan ( k dan n> tetapan tekanan (
Add /. Iso*er- La"$-%!r
Isoterm ini berdasar asumsi bah3a :
a. Adsorben mempunyai permukaan yang homogen dan hanyadapat mengadsorbsi satu molekul untuk setiap molekul adsorbennya. 7idak ada interaksi antara molekul-molekul yang terserap.
b. *emua proses adsorbsi dilakukan dengan mekanisme yang sama. c. anya terbentuk satu lapisan tunggal saat adsorbsi maksimum.
,amun) biasanya asumsi-asumsi sulit diterapkan karena hal-hal berikut : selalu ada ketidaksempurnaan pada permukaan) molekul teradsorbsi tidak inert dan mekanisme adsorbsi pada molekul pertama asangat berbeda dengan mekanisme pada molekul terakhir yang teradsorpsi.
9m a $ 9m ( ? ( + =
9m > ?olume gas yang dibutuhkan
9 > ?olume gas yang sebenarnya menutupi satu satuan massa adsorbsi pada tekanan (.
Add 0. Iso*er- BET
Isoterm ini berdasar asumsi bah3a adsorben mempunyai nilai permukaan yang homogen. (erbedaan isoterm ini dengan &angmuir adalah %E7 berasumsi bah3a molekul-molekul adsorbat bisa membentuk lebih dari satu lapisan adsorbat dipermukaannya. (ada isoterm ini) mekanisme adsopsi untuk setiap proses adsorpsi berbeda-beda.
(
)
(o ( . " 9m $ " " 9m $ 0 ( (o / 9 ( − = + = − Dimana :(o > tekanan uap jenuh.
9m > kapasitas ?olume monolayer
" > tetapan isoterm langmuir
(erbedaan adsorpsi fisik dan kimia
Adsors! F!s! Adsors! K!-!a
Mo'e%' *er!a* #ada adsore" o'e& $a1a 2a" der 3aa's
6olekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia
Me-#%"1a! e"*a'#! reas! 4 5 sa-#a! 4 56 J7-o'
6empunyai entalpi reaksi < @! sampai < !! kB4mol
Da#a* -e-e"*% 'a#!sa" -%'*!'a1er
6embentuk lapisan monolayer Adsor#s! &a"1a *er8ad! #ada
s%&% d! a9a& *!*! d!d!& adsora*
Adsorpsi dapat terjadi pada suhu tinggi
J%-'a& adsor#s! #ada #er-%aa" -er%#aa" %"$s! adsora*
Bumlah adsorpsi pada permukaan merupakan karakteristik adsorben dan adsorbat
T!da -e'!a*a" e"er$! a*!as! *er*e"*%
6elibatkan energi aktifasi tertentu Bers!a* *!da s#es!! %ersifat sangat spesifik
KARBON AKTIF
Arang adalah padatan berpori hasil pembakaran bahan yang mengandung karbon. Arang tersusun dari atom-atom karbon yang berikatan secara ko?alen membentuk struktur heksagonal datar dengan sebuah atom " pada setiap sudutnya. *usunan kisi-kisi heksagonal datar ini tampak seolah-olah seperti pelatpelat datar yang saling bertumpuk dengan sela-sela di antaranya /*udarman) 2!!$0. 'arbon aktif adalah bentuk umum dari berbagai macam produk yang mengandung karbon yang telah diaktifkan untuk meningkatkan luas permukaannya.
'arbon aktif berbentuk kristal mikro karbon grafit yang pori-porinya telah mengalami pengembangan kemampuan untuk mengadsorpsi gas dan uap dari campuran gas dan at-at yang tidak larut atau yang terdispersi dalam cairan
/6urdiyanto) 2!!0. &uas permukaan) dimensi) dan distribusi karbon aktif bergantung pada bahan baku) pengarangan) dan proses akti?asi. %erdasarkan
ukuran porinya) ukuran pori karbon aktif diklasifikasikan menjadi 5) yaitu mikropori /diameter ! nm0 /'ustanto) 2!!!0. (enggunaan karbon aktif di Indonesia mulai berkembang dengan pesat) yang dimulai dari pemanfaatannya sebagai adsorben untuk pemurnian pulp) air) minyak) gas) dan katalis. ,amun) mutu karbon aktif domestik masih rendah /arfi) 2!!50) dengan demikian perlu ada peningkatan mutu karbon aktif tersebut.
I:.
KESELAMATAN KERJA
- Dalam percobaan ini yang harus diperhatikan adalah pengenceran asam oksalat atau asetat dari konsentrasi pekat ke konsentrasi yang diinginkan.
- Buga pembuatan larutan ,a+ !)$ , harus menggunakan kaca mata dan sarung tangan karena bahaya terhadap mata dan kulit.
:.
LANGKAH KERJA
$. 6enyiapkan buah Erlermeyer ! ml.
2. 6emasukkan masing-masing !) gram karbon aktif. *ebelumnya dipanaskan selama C $ menit.
5. (ada tiap Erlermeyer memasukkan ! ml asam oksalat atau asam asetat.
@. 6engocok campuran tersebut selama $! menit kemudian diamkan selama $ jam.
. 6engocok lagi selama $ menit tiap $! menit. . 6enyaring larutan tersebut dengan kertas saring.
. 6entitrasi filtrate dengan larutan ,a+ !)$ , dan indicator fenolphtalin sampai terjadi perubahan 3arna /jumlah fitrat yang dititrasi sebaiknya tidak sama antara konsentrasi asam tertinggi dan yang terendah0.
:I.
DATA PENGAMATAN
N
o
m
(gr
m)
Konsentra
si
X (grm)
(x/m)
Log
(x/m)
Log C
A3al /,0 Akhir /,01
!) $ !) $)$@ $!-5 5)52 $!-5 -2)@55 -!)5$2
!) !) !)@! $)$$G5 $! -5 2)255 $! -5 -2)!G -$)!5$$3
!) !)2 !)2 )!! $!-@ $)2!$ $!-5 -2)G2!@ -$)5!$!2G4
!) !)$2 !)!@ )@@ $!-@ $)2GG! $! -5 -2)! -$)2!5
!) !)!2 !)!! $)!2! $! -@ 2)!@$ $!-@ -5)G -2)!!$:II. PERHITUNGAN
,. Pe-%a*a" Lar%*a" a. Asam asetat $ , $!! ml M 1=
ρ × ×1000 BM M 1=
1,05 ×0,997 × 1000 60,05¿
17,433 M N=
M N=
17,433 1=
17,433 N V 1 . N 1=
V 2 . N 2 V 1 .17,433 N=
100 ml .1 N V 1=
1000 m l . N 17,433 N > )5 mlb. Asam asetat !) , ! ml V 1 . N 1
=
V 2 . N 2 50 ml .0,5 N=
V 2.1 N V 2=
25 ml c. Asam asetat !)2 , ! ml V 1 . N 1=
V 2 . N 2 50 ml . 0,25 N=
V 2 .1 N V 2=
12,5 ml d. Asam asetat !)$2 , ! ml V 1 . N 1=
V 2 . N 2 50 ml . 0,125 N=
V 2 . 1 N V 2=
6,25 ml e. Asam asetat !)!2 , ! ml V 1 . N 1=
V 2 . N 2 50 ml . 0,0625 N=
V 2 . 1 N V 2=
3,125 ml f. ,a+ !)$ , 2! ml M 1=
ρ × ×1000 BM M 1=
1 ×0,6 ×1000 40¿
15 M N=
M N=
15 1=
15 N V 1 . N 1=
V 2 . N 2V 1 .15 N
=
250 ml . 0,1 N V 1=
1,67 ml/. Ko"se"*ras! se*e'a& *!*ra"
• 'onsentrasi a3al "5"++ $ ,
- 'onsentrasi setelah titrasi V 1 . N 1
=
V 2 . N 2 86 ml .0,1 N=
10 m l . N 2 N 2=
0,86 N c=
1 N−
0,86 N¿
0,14 N - v=
10 50=
0,2ml=
0,0002 L x=
N .V . BE¿
0,14 N .0,0002 L .60,05 1 gr ek¿
1,6814 ×10−3gr • 'onsentrasi a3al "5"++ !) ,- 'onsentrasi setelah titrasi V 1 . N 1
=
V 2 . N 2 40,7 ml .0,1 N=
10 m l . N 2 N 2=
0,407 N c=
0,5 N−
0,407 N¿
0,093 N - v=
10 50=
0,2ml=
0,0002 L x=
N . V . BE¿
0,093 N .0,0002 L. 60,05 1 gr ek¿
1,11693 ×10−3gr • 'onsentrasi a3al "5"++ !)2 ,- 'onsentrasi setelah titrasi
V 1 . N 1
=
V 2 . N 2 20 ml .0,1 N=
10 m l . N 2 N 2=
0,2 N c=
0,25 N−
0,2 N¿
0,05 N - v=
10 50=
0,2ml=
0,0002 L x=
N .V . BE¿
0,05 N .0,0002 L. 60,05 1 gr ek¿
6,005× 10−4gr • 'onsentrasi a3al "5"++ !)$2 ,- 'onsentrasi setelah titrasi V 1 . N 1
=
V 2 . N 2 7,1 ml .0,1 N=
10 ml.N 2 N 2=
0,071 N c=
0,125 N−
0,071 N¿
0,054 N - v=
10 50=
0,2ml=
0,0002 L x=
N .V . BE¿
0,054 N .0,0002 L .60,05 1 gr ek¿
6,4854 ×10−4gr• 'onsentrasi a3al "5"++ !)!2 ,
- 'onsentrasi setelah titrasi V 1 . N 1
=
V 2 . N 2 5,4 ml .0,1 N=
10 m l . N 2 N 2=
0,054 N c=
0,0625 N−
0,054 N¿
8,5 ×10−3 N - v=
10 50=
0,2ml=
0,0002 L x=
N .V . BE¿
8,5 ×10−3 N .0,0002 L. 60,05 1 gr ek¿
1,02085× 10−4gr log c Log (X/m)-0,85387 -2,4733 -1,03152 -2,6509 -1,30103 -2,9204 -1,26761 -2,887 -2,07058 -3,69 -2.2 -2 -1.8-1.6-1.4-1.2 -1 -0.8-0.6 -4 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 f(x) = 1x - 1.62 R² = 1
Grafk Log C Vs Log X/m
Log (X/m)
Linea (Log (X/m))
Log C Log (X/m)
Per&!*%"$a" s'o#e da" !"*erse#* seara -a"%a' Σx
=−
6,524604(
log c)
Σy
=−
14,6216(
log x m)
Σxy=
19,94587506 Σ x2=
9,379930114 slope= nΣxy− Σx . Σy n Σ x2−(
Σx)
2¿
5(
19,94587506)
−
(
−
6,524604) (
−
14,6216)
5(
9,379930114)
−
(
−
6,524604)
2¿
99,7293753+
95,40014985 46,89965057−
42,57045736¿
1,000007447 intersept=
Σ x 2 . Σy−
Σxy . Σx n Σ x2−
(
Σx)
2¿
[
−
14,6216.(
9,379930114)
]
—(
−
6,524604) (
19,94587506)
5(
9,379930114)
−
(
6,524604)
2¿
−
137,1495862−(−
130,1389362)
46,89965057−
42,57045736¿
−
137,1495862−(−
130,1389362)
4,32919321=−
1,619389494 H > slope 8 intersept y=
1,000007447 x 8 /-$)$G5G@G@0 y=
1,000007447 x - $)$G5G@G@%erdasarkan grafik) didapat nilai k dan n: &og
(
x m)
=
1 n log c+
log k y=
1 x−
1,619 log k=−
1,619k
=
0,02401
nlog c
=
1 x1 n
=
1:III.
ANALISA PERCOBAAN
(ada praktikum Isoterm Freunlich /Isotern Adsorbsi Freunlich0 yang telah dilakukan) tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari proses adsorbsi karbon aktif dengan larutan asam organik serta menentukan besarmya tetapan Isoterm Freunlich. Isoterm Freunlich berdasarkan asumsi bah3a adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai persamaan yang paling banyak digunakan saat ini. Dalam percobaan ini menggunakan karbon aktif sebagai adsorben) asam asetat dengan berbagai konsentrasi sebagai adsorbat) serta larutan ,a+ !)$ , sebagai larutan standar.
*ebelumnya) arang diaktifkan dengan cara dipanaskan dalam o?en selama ± $ menit pada suhu !o" namum tidak sampai membara) hal ini dikarenakan
agar karbon dapat mengadsorpsi larutan asam asetat. 'arbon tersebut kemudian didinginkan dan ditimbang sebesar !) gram sebanyak kali. 'arbon yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam larutan asam asetat $!! ml dengan konsentrasi yang berbeda) yaitu $ ,) !) ,) !)2 ,) !)$2 ,) dan !)!2 , lalu diaduk selama $! menit dan didiamkan selama $ jam. (eristi3a adsorpsi yang terjadi bersifat selektif dan spesifik dimana asam asetat lebih mudah teradsorpsi dari pelarut /air0) karena karbon aktif hanya mampu mengadsorpsi senya3a-senya3a organik.
*etelah $ jam) masing-masing larutan dikocok kembali kemudian dititrasi menggunakan ,a+. &arutan tersebut sebelumnya ditambahkan dengan indikator phenoptalin dan dilihat perubahan 3arna dari bening menjadi merah muda.
'onsentrasi a3al asam asetat mempengaruhi ?olume titrasi yang digunakan. *emakin besar konsentrasinya maka semakin banyak larutan ,a+ yang digunakan. al ini disebabkan karena semakin besar konsentrasinya) letak antara molekulnya semakin berdekatan sehingga sulit untuk mencapai titik eki?alen pada proses titrasi.
Dari data yang diperoleh) diketahui bah3a konsentrasi asam asetat sebelum adsorpsi lebih besar dibandingkan dengan setelah adsorpsi. al ini dikarenakan asam asetat telah mengalami adsorpsi karena penambahan karbon aktif. Adsorpsi karbon aktif mengakibatkan penurunan konsentrasi asam asetat.(ada grafik yang diperoleh) dapat diketahui bah3a grafik tersebut merupakan grafik Isoterm Adsorpsi Freunlich karena dapat dianalogikan dengan
persamaan &og
(
xm
)
=
1n log c
+
logk . Dimana) didapatkan nilai k dan n yaitu k > !)!2@! dan n > $.I;.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan) dapat disimpulkan bah3a:
$. Isoterm Freunlich berdasarkan asumsi bah3a adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai persamaan yang paling banyak digunakan saat ini.
2. Arang dapat berfungsi sebagai adsorbsi.
5. *emakin besar konsentrasi asam asetat) maka semakin besar at dalam larutan asam asetat yang terserap atau semakin besar konsentrasi asam asetat maka semakin banyak larutan ,a+ yang digunakan.
@. 'onsentrasi asam asetat sebelum adsorpsi lebih besar dibandingkan dengan setelah adsorpsi.
. Dari perhitungan regresi linear diperoleh nilai k sebesar !)!2@! dan nilai n sebesar $.
GAMBAR ALAT
,
Erlenmeyer/
'aca Arloji0
*patula5
#elas kur<
(ipet kur=
%ola 'aret>
%atang (engaduk?
#elas 'imia@
&abu kur,6
,eraca Analitik,,
"orong,/
DAFTAR PUSTAKA
7im (enyusun. 2!$. Penuntun Praktikum Kimia Fisika. (alembang: (oliteknik ,egeri *ri3ijaya
Fatma) &uneta Aurelia. 2!$@. Laporan Praktikum Kimia Isoterm)
http:44lunetaaureliafatma.blogspot.com42!$@4!$4laporan-praktikum-kimia-isoterm.html
/diakses 22 Banuari 2!$@0
Fitriyani) ika. 2!$2. Percobaan Isoterm Adsorbsi,
http:44berburudggema.blogspot.com42!$24!$4percobaan-isoterm-adsorbsi.html
/diakses 2 Desember 2!$20
,isa) idayatun. 2!$5. Laporan Praktikum Kimia Fisika Isoterm Adsorpsi Karbon Aktif,
http:44hidayatunnisa2.blogspot.com42!$54$$4laporan-praktikum-kimia-fisika-isoterm.html