• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Isoterm Freundlich

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Isoterm Freundlich"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ISOTERM FREUNLICH

ISOTERM FREUNLICH

(ISOTERM ADSORBSI FREUNLICH)

(ISOTERM ADSORBSI FREUNLICH)

II..

T

TU

UJ

JU

UA

AN

N

-- DDaappaat mt meemmppeellaajjaarri pi prroossees as addssoorrbbssi ki kaarrbboon an akkttiif df deennggaan ln laarruuttaan an assaamm organik.

organik.

-- DDaappaat t mmenenenenttuukkaan n bbeessaarnrnyya a tteettapapaan n IIsosotteerm rm aabbssoorrbbssi i FFrreeuunnlilicchh..

II

II..

AL

ALA

AT

T DA

DAN B

N BAH

AHAN

AN KI

KIMI

MIA

A Y

YA

ANG

NG DI

DIGU

GUNA

NAKA

KAN

N

Alat-alat yang digunakan : Alat-alat yang digunakan :

-- EErrlleennmmeeyyeer r 22! ! mmll -- ""oorroonng g ggeellaass

-- ##eellaas s uukkuur r $$!!! ! mmll -- ##eellaas s kkiimmiia a 22! ! mmll -- %%uurreet t ! ! mmll -- &&aabbu u uukkuur  r   -- ''eerrttaas s ssaarriinngg -- ((iippeet t uukkuur r $$! ! mmll) ) 22  mmll -- %%oolla a kkaarreett -- **ppaattuullaa -- ((eennggaadduuk  k   -- ''aacca a aarrlloojjii

--%ahan kimia yang digunakan : %ahan kimia yang digunakan :

-- AAssaam m ++kkssaallaat t $ $ , , ddaan n AAssaam m AAsseettaat t $$,, -- &&aarruuttaan n ,,aa++  !!))$ $ ,,

-- ''aarrbboon n AAkkttiif  f  

IIIIII..

D

DA

AS

SA

AR

R T

TE

EO

OR

RII

Adsorbsi adalah gejala mengumpulkan molekul-molekul suatu at /gas) Adsorbsi adalah gejala mengumpulkan molekul-molekul suatu at /gas) air0 pada permukaan at lain /padatan) cair0 akibat adanya kesetimbangan gaya. air0 pada permukaan at lain /padatan) cair0 akibat adanya kesetimbangan gaya. 1a

1at t yayang ng memengngadadsosorbrbsi si didisebsebut ut adadsosorbrben en dadan n aat t yayang ng teteradradsosorbrbsi si didisebsebutut adsorbat.

adsorbat. Adsor

Adsorben ben umumumumnya nya adalah padatan adalah padatan sedangsedangkan kan adsorbadsorbatnya atnya umumumumnyanya adalah padatan sedangkan adsorbatnya adalah caiaran atau gas.

adalah padatan sedangkan adsorbatnya adalah caiaran atau gas. (ro

(roses ses adsadsorborbsi si mermerupaupakan kan proproses ses kesekesetimtimbanbangan gan baibaik k adsadsorborbsi si gasgas maupun cairan. "ontoh proses adsorbsi yang digunakan sehari-hari misalnya : maupun cairan. "ontoh proses adsorbsi yang digunakan sehari-hari misalnya :  penyerapan air oleh at pengering) penghilangan 3arna dalam ind

(2)

$

$.. ((eennggeerriinnggaan n uuddaarra a 4 4 ppeennggaammbbiillaan n uuaap p aaiir r ddeennggaan n ssiilliikkggeell di laboratorium.

di laboratorium. 2

2.. ((eenngghhiillaannggaan n aat t 33aarrnnaa) ) bbaauu.. 5

5.. ((eenngghhiillaannggaan n aat t 33aarrnna a ppaadda pa paabbrriik k gguullaa.. Proses adsors! !"! d!#e"$ar%&! o'e& eera#a a*or + Proses adsors! !"! d!#e"$ar%&! o'e& eera#a a*or +

$

$.. ''oonnsseennttrraassii) ) mmaakkiin n bbeessaar r kkoonnsseennttrraassi i aaddssoorrbbaat t mmaakka a jjuummllaah h yyaanngg teradsorbsi makin banyak begitu juga luas permukaan kontak.

teradsorbsi makin banyak begitu juga luas permukaan kontak.

6akin halus 4 makin besar luas permukaan kontak maka jumlah adsorbsi makin 6akin halus 4 makin besar luas permukaan kontak maka jumlah adsorbsi makin  banyak.

 banyak. 2

2.. 77eemmppeerarattuurr) m) makakiin bn beessaar ter temmppeerarattuur mr makaka ada adssoorrbbi mi makakiin kn keecicil kal karreennaa  proses adsorbsi merupakan proses yang isotermal.

 proses adsorbsi merupakan proses yang isotermal. 5

5.. **iiffaat t aaddssoorrbbeen n ddaan n aaddssoorrbbaatt.. (roses adsorbsi dibagi menjadi 2 bagian : (roses adsorbsi dibagi menjadi 2 bagian :

aa.. ((rroossees as addssoorrbbssi ki kiimmiiaa) y) yaaiittu pu prroossees as addssoorrbbssi yi yaanng dg diisseerrttaai di deennggaann reak

reaksi si kimkimia. ia. (ad(ada a adsoadsorbsrbsi i ini ini terjterjadi adi pempembenbentuktukan an senysenya3a a3a kimkimia ia dandan umumnya terjadi pada adsorbsi yang multi lapisan.

umumnya terjadi pada adsorbsi yang multi lapisan. "ontoh :

"ontoh : "+

"+22 /g0 8 ,a+ /p0 /g0 8 ,a+ /p0  ,a ,a22"+"+55 8  8 22++

22+ /l0 8 "a"l+ /l0 8 "a"l22 /p0 /p0  "a/+0 "a/+022 8 "l 8 "l

 b.

 b. (roses adsorbsi (roses adsorbsi fisika) fisika) yaitu yaitu proses proses adsorbsi adsorbsi yang yang tidak tidak disertaidisertai reaksi kimia. Ikatan yang terjadi pada proses ini adalah ikatan 9an der 3aals reaksi kimia. Ikatan yang terjadi pada proses ini adalah ikatan 9an der 3aals yang relatif lemah. (ada adsorbsi ini panas yang dilepaskan relatif kecil dan yang relatif lemah. (ada adsorbsi ini panas yang dilepaskan relatif kecil dan umumnya terjadi pada stu lapis /monolayer0.

umumnya terjadi pada stu lapis /monolayer0. "ontoh :

"ontoh :

Adsorbsi uap air dengan "a"l

Adsorbsi uap air dengan "a"l22 atau silika gel. atau silika gel.

Adsorbsi asam aseat) asam oksalat oleh karbon aktif. Adsorbsi asam aseat) asam oksalat oleh karbon aktif.

Efektifitas adsorbsi makin tinggi jika kedua at adsorbat dan adsorben mempunyai Efektifitas adsorbsi makin tinggi jika kedua at adsorbat dan adsorben mempunyai  polaritas yang sama. %eberapa persamaan isotherm adsorbsi :

 polaritas yang sama. %eberapa persamaan isotherm adsorbsi : $

$.. IIssootteerrm m aaddssoorrbbssi i FFrreeuunnlliicchh 2

2.. IIssootteerrm m aaddssoorrbbssi i llaannggmmuulliir  r   5

5.. IIssootteerrm m %%EE7 7 //%%rruunnaauueerr) ) EEmmmmeetttt) 7) 7eelllleerr00 Add ,. Iso*er- Fre%"'!&

Add ,. Iso*er- Fre%"'!&

ntuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair) isoterm ntuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair) isoterm adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empirik yang dikemukakan oleh adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empirik yang dikemukakan oleh Fr

Freueundndliclich. h. IsoIsoterterm m inini i beberdrdasasarkarkan an asuasumsmsi i babah3h3a a adadsosorbrben en memempmpunyunyaiai  permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang  permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang

(3)

 berbeda-beda. (ersamaan ini merupakan persamaan yang paling banyak  digunakan saat ini.

n $ " '  m ; = /cair < padat0========. /$0 ; > jumlah at /gr) mol0 yang teradsorbsi oleh m gr. Adsorben. " > konsentrasi at terlarut yang bebas.

k dan n> tetapan isoterm Freunlich.

(ersamaan ini berlaku untuk gas dan cair  9 > ' ($4n

9 > jumlah gas teradsorbsi persatuan massa adsorben pada tekanan ( k dan n> tetapan tekanan (

Add /. Iso*er- La"$-%!r

Isoterm ini berdasar asumsi bah3a :

a. Adsorben mempunyai permukaan yang homogen dan hanyadapat mengadsorbsi satu molekul untuk setiap molekul adsorbennya. 7idak ada interaksi antara molekul-molekul yang terserap.

 b. *emua proses adsorbsi dilakukan dengan mekanisme yang sama. c. anya terbentuk satu lapisan tunggal saat adsorbsi maksimum.

 ,amun) biasanya asumsi-asumsi sulit diterapkan karena hal-hal berikut : selalu ada ketidaksempurnaan pada permukaan) molekul teradsorbsi tidak inert dan mekanisme adsorbsi pada molekul pertama asangat berbeda dengan mekanisme pada molekul terakhir yang teradsorpsi.

9m a $ 9m ( ? ( + =

9m > ?olume gas yang dibutuhkan

9 > ?olume gas yang sebenarnya menutupi satu satuan massa adsorbsi pada tekanan (.

Add 0. Iso*er- BET

Isoterm ini berdasar asumsi bah3a adsorben mempunyai nilai permukaan yang homogen. (erbedaan isoterm ini dengan &angmuir adalah %E7 berasumsi  bah3a molekul-molekul adsorbat bisa membentuk lebih dari satu lapisan adsorbat dipermukaannya. (ada isoterm ini) mekanisme adsopsi untuk setiap proses adsorpsi berbeda-beda.

(4)

(

)

(o ( . " 9m $ " " 9m $ 0 ( (o / 9 ( − = + = − Dimana :

(o > tekanan uap jenuh.

9m > kapasitas ?olume monolayer 

" > tetapan isoterm langmuir 

(erbedaan adsorpsi fisik dan kimia

Adsors! F!s! Adsors! K!-!a

Mo'e%' *er!a* #ada adsore" o'e& $a1a 2a" der 3aa's

6olekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia

Me-#%"1a! e"*a'#! reas! 4 5 sa-#a! 4 56 J7-o'

6empunyai entalpi reaksi < @! sampai < !! kB4mol

Da#a* -e-e"*%   'a#!sa" -%'*!'a1er

6embentuk lapisan monolayer  Adsor#s! &a"1a *er8ad! #ada

s%&% d! a9a& *!*! d!d!& adsora*

Adsorpsi dapat terjadi pada suhu tinggi

J%-'a& adsor#s! #ada #er-%aa" -er%#aa" %"$s! adsora*

Bumlah adsorpsi pada permukaan merupakan karakteristik adsorben dan adsorbat

T!da -e'!a*a" e"er$! a*!as! *er*e"*%

6elibatkan energi aktifasi tertentu Bers!a* *!da s#es!!  %ersifat sangat spesifik 

KARBON AKTIF

Arang adalah padatan berpori hasil pembakaran bahan yang mengandung karbon. Arang tersusun dari atom-atom karbon yang berikatan secara ko?alen membentuk struktur heksagonal datar dengan sebuah atom " pada setiap sudutnya. *usunan kisi-kisi heksagonal datar ini tampak seolah-olah seperti  pelatpelat datar yang saling bertumpuk dengan sela-sela di antaranya /*udarman) 2!!$0. 'arbon aktif adalah bentuk umum dari berbagai macam produk yang mengandung karbon yang telah diaktifkan untuk meningkatkan luas  permukaannya.

'arbon aktif berbentuk kristal mikro karbon grafit yang pori-porinya telah mengalami pengembangan kemampuan untuk mengadsorpsi gas dan uap dari campuran gas dan at-at yang tidak larut atau yang terdispersi dalam cairan

(5)

/6urdiyanto) 2!!0. &uas permukaan) dimensi) dan distribusi karbon aktif   bergantung pada bahan baku) pengarangan) dan proses akti?asi. %erdasarkan

ukuran porinya) ukuran pori karbon aktif diklasifikasikan menjadi 5) yaitu mikropori /diameter ! nm0 /'ustanto) 2!!!0. (enggunaan karbon aktif di Indonesia mulai berkembang dengan pesat) yang dimulai dari pemanfaatannya sebagai adsorben untuk pemurnian pulp) air) minyak) gas) dan katalis. ,amun) mutu karbon aktif domestik masih rendah /arfi) 2!!50) dengan demikian perlu ada peningkatan mutu karbon aktif tersebut.

I:.

KESELAMATAN KERJA

- Dalam percobaan ini yang harus diperhatikan adalah pengenceran asam oksalat atau asetat dari konsentrasi pekat ke konsentrasi yang diinginkan.

- Buga pembuatan larutan ,a+ !)$ , harus menggunakan kaca mata dan sarung tangan karena bahaya terhadap mata dan kulit.

:.

LANGKAH KERJA

$. 6enyiapkan  buah Erlermeyer ! ml.

2. 6emasukkan masing-masing !) gram karbon aktif. *ebelumnya dipanaskan selama C $ menit.

5. (ada tiap Erlermeyer memasukkan ! ml asam oksalat atau asam asetat.

@. 6engocok campuran tersebut selama $! menit kemudian diamkan selama $ jam.

. 6engocok lagi selama $ menit tiap $! menit. . 6enyaring larutan tersebut dengan kertas saring.

. 6entitrasi filtrate dengan larutan ,a+ !)$ , dan indicator   fenolphtalin sampai terjadi perubahan 3arna /jumlah fitrat yang dititrasi sebaiknya tidak sama antara konsentrasi asam tertinggi dan yang terendah0.

(6)

:I.

DATA PENGAMATAN

N

o

m

(gr

m)

Konsentra

si

X (grm)

(x/m)

Log

(x/m)

Log C

A3al /,0 Akhir  /,0

1

!) $ !) $)$@  $!-5 5)52  $!-5 -2)@55 -!)5$

2

!) !) !)@! $)$$G5  $! -5 2)255  $! -5 -2)!G -$)!5$$

3

!) !)2 !)2 )!!  $!-@ $)2!$  $!-5 -2)G2!@ -$)5!$!2G

4

!) !)$2 !)!@ )@@  $!-@ $)2GG!  $! -5 -2)! -$)2!

5

!) !)!2  !)!!  $)!2!  $! -@ 2)!@$  $!-@ -5)G -2)!!$

:II. PERHITUNGAN

,. Pe-%a*a" Lar%*a" a. Asam asetat $ , $!! ml  M 1

=

 ρ × ×1000 BM   M 1

=

1,05 ×0,997 × 1000 60,05

¿

17,433 M   N 

=

 M   N 

=

17,433 1

=

17,433 N  V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 V  1 .17,433 N 

=

100 ml .1 N  V  1

=

1000 m l . N   17,433 N  > )5 ml

(7)

 b. Asam asetat !) , ! ml V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 50 ml .0,5 N 

=

V  2.1 N  V  2

=

25 ml c. Asam asetat !)2 , ! ml V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 50 ml . 0,25 N 

=

V  2 .1 N  V  2

=

12,5 ml d. Asam asetat !)$2 , ! ml V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 50 ml . 0,125 N 

=

V  2 . 1 N  V  2

=

6,25 ml e. Asam asetat !)!2 , ! ml V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 50 ml . 0,0625 N 

=

V  2 . 1 N  V  2

=

3,125 ml f. ,a+ !)$ , 2! ml  M 1

=

 ρ × ×1000 BM   M 1

=

1 ×0,6 ×1000 40

¿

15 M   N 

=

 M   N 

 =

15 1

=

15 N  V  1 . N 1

=

V  2 . N  2

(8)

V  1 .15 N 

=

250 ml . 0,1 N  V  1

=

1,67 ml

/. Ko"se"*ras! se*e'a& *!*ra"

• 'onsentrasi a3al "5"++ $ ,

- 'onsentrasi setelah titrasi V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 86 ml .0,1 N 

=

10 m l . N   2  N  2

=

0,86 N  c

=

1 N 

0,86 N 

¿

0,14 N  - v

=

10 50

=

0,2ml

=

0,0002 L  x

=

 N .V . BE

¿

0,14 N  .0,0002 L .60,05 1 gr ek 

¿

1,6814 ×10−3gr • 'onsentrasi a3al "5"++ !) ,

- 'onsentrasi setelah titrasi V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 40,7 ml .0,1 N 

=

10 m l . N   2  N  2

=

0,407 N  c

=

0,5 N 

0,407 N 

¿

0,093 N  - v

=

10 50

=

0,2ml

=

0,0002 L  x

=

 N . V . BE

(9)

¿

0,093 N  .0,0002 L. 60,05 1 gr ek 

¿

1,11693 ×10−3gr • 'onsentrasi a3al "5"++ !)2 ,

- 'onsentrasi setelah titrasi

V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 20 ml .0,1 N 

=

10 m l . N  2  N  2

=

0,2 N  c

=

0,25 N 

0,2 N 

¿

0,05 N  - v

=

10 50

=

0,2ml

=

0,0002 L  x

=

 N .V . BE

¿

0,05 N .0,0002 L. 60,05 1 gr ek 

¿

6,005× 10−4gr • 'onsentrasi a3al "5"++ !)$2 ,

- 'onsentrasi setelah titrasi V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 7,1 ml .0,1 N 

=

10 ml.N  2  N  2

=

0,071 N  c

=

0,125 N 

0,071 N 

¿

0,054 N  - v

=

10 50

=

0,2ml

=

0,0002 L  x

=

 N .V . BE

¿

0,054 N  .0,0002 L .60,05 1 gr ek 

¿

6,4854 ×10−4gr

(10)

• 'onsentrasi a3al "5"++ !)!2 ,

- 'onsentrasi setelah titrasi V  1 . N 1

=

V  2 . N  2 5,4 ml .0,1 N 

=

10 m l . N   2  N  2

=

0,054 N  c

=

0,0625 N 

0,054 N 

¿

8,5 ×10−3 N  - v

=

10 50

=

0,2ml

=

0,0002 L  x

=

 N .V . BE

¿

8,5 ×10−3 N .0,0002 L. 60,05 1 gr ek 

¿

1,02085× 10−4gr log c Log (X/m)

(11)

-0,85387 -2,4733 -1,03152 -2,6509 -1,30103 -2,9204 -1,26761 -2,887 -2,07058 -3,69 -2.2 -2 -1.8-1.6-1.4-1.2 -1 -0.8-0.6 -4 -3.5 -3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 f(x) = 1x - 1.62 R² = 1

Grafk Log C Vs Log X/m

Log (X/m)

Linea (Log (X/m))

Log C Log (X/m)

Per&!*%"$a" s'o#e da" !"*erse#* seara -a"%a'  Σx

=−

6,524604

(

log c

)

(12)

 Σy

=−

14,6216

(

log x m

)

 Σxy

=

19,94587506  Σ x2

=

9,379930114 slope= nΣxy− Σx . Σy n Σ x2−

(

 Σx

)

2

¿

5

(

19,94587506

)

(

6,524604

) (

14,6216

)

5

(

9,379930114

)

(

6,524604

)

2

¿

  99,7293753

+

95,40014985 46,89965057

42,57045736

¿

1,000007447 intersept 

=

 Σ x 2 . Σy

 Σxy . Σx n Σ x2

(

 Σx

)

2

¿

[

14,6216.

(

9,379930114

)

]

 — 

(

6,524604

) (

19,94587506

)

5

(

9,379930114

)

(

6,524604

)

2

¿

137,1495862

−(−

130,1389362

)

46,89965057

42,57045736

¿

137,1495862

−(−

130,1389362

)

4,32919321

=−

1,619389494 H > slope  8 intersept  y

=

1,000007447 x 8 /-$)$G5G@G@0  y

=

1,000007447 x - $)$G5G@G@

%erdasarkan grafik) didapat nilai k dan n: &og

(

 x m

)

=

1 n log c

+

log k   y

=

1 x

1,619 log k 

=−

1,619

(13)

=

0,0240

1

nlog c

=

1 x

1 n

=

1

(14)

:III.

ANALISA PERCOBAAN

(ada praktikum Isoterm Freunlich /Isotern Adsorbsi Freunlich0 yang telah dilakukan) tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari proses adsorbsi karbon aktif dengan larutan asam organik serta menentukan besarmya tetapan Isoterm Freunlich. Isoterm Freunlich berdasarkan asumsi bah3a adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai persamaan yang paling banyak digunakan saat ini. Dalam percobaan ini menggunakan karbon aktif sebagai adsorben) asam asetat dengan berbagai konsentrasi sebagai adsorbat) serta larutan ,a+ !)$ , sebagai larutan standar.

*ebelumnya) arang diaktifkan dengan cara dipanaskan dalam o?en selama ±  $ menit pada suhu !o" namum tidak sampai membara) hal ini dikarenakan

agar karbon dapat mengadsorpsi larutan asam asetat. 'arbon tersebut kemudian didinginkan dan ditimbang sebesar !) gram sebanyak  kali. 'arbon yang telah ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam larutan asam asetat $!! ml dengan konsentrasi yang berbeda) yaitu $ ,) !) ,) !)2 ,) !)$2 ,) dan !)!2 , lalu diaduk selama $! menit dan didiamkan selama $ jam. (eristi3a adsorpsi yang terjadi bersifat selektif dan spesifik dimana asam asetat lebih mudah teradsorpsi dari pelarut /air0) karena karbon aktif hanya mampu mengadsorpsi senya3a-senya3a organik.

*etelah $ jam) masing-masing larutan dikocok kembali kemudian dititrasi menggunakan ,a+. &arutan tersebut sebelumnya ditambahkan dengan indikator   phenoptalin dan dilihat perubahan 3arna dari bening menjadi merah muda.

'onsentrasi a3al asam asetat mempengaruhi ?olume titrasi yang digunakan. *emakin besar konsentrasinya maka semakin banyak larutan ,a+ yang digunakan. al ini disebabkan karena semakin besar konsentrasinya) letak antara molekulnya semakin berdekatan sehingga sulit untuk mencapai titik eki?alen pada  proses titrasi.

Dari data yang diperoleh) diketahui bah3a konsentrasi asam asetat sebelum adsorpsi lebih besar dibandingkan dengan setelah adsorpsi. al ini dikarenakan asam asetat telah mengalami adsorpsi karena penambahan karbon aktif. Adsorpsi karbon aktif mengakibatkan penurunan konsentrasi asam asetat.(ada grafik yang diperoleh) dapat diketahui bah3a grafik tersebut merupakan grafik Isoterm Adsorpsi Freunlich karena dapat dianalogikan dengan

 persamaan &og

(

 x

m

)

=

1

n log c

+

logk  . Dimana) didapatkan nilai k dan n yaitu k  > !)!2@! dan n > $.

(15)

I;.

KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan) dapat disimpulkan bah3a:

$. Isoterm Freunlich berdasarkan asumsi bah3a adsorben mempunyai  permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai persamaan yang  paling banyak digunakan saat ini.

2. Arang dapat berfungsi sebagai adsorbsi.

5. *emakin besar konsentrasi asam asetat) maka semakin besar at dalam larutan asam asetat yang terserap atau semakin besar konsentrasi asam asetat maka semakin banyak larutan ,a+ yang digunakan.

@. 'onsentrasi asam asetat sebelum adsorpsi lebih besar dibandingkan dengan setelah adsorpsi.

. Dari perhitungan regresi linear diperoleh nilai k sebesar !)!2@! dan nilai n sebesar $.

(16)

GAMBAR ALAT

,

Erlenmeyer 

/

'aca Arloji

0

*patula

5

#elas kur 

<

(ipet kur 

=

%ola 'aret

(17)

>

%atang (engaduk 

?

#elas 'imia

@

&abu kur 

,6

 ,eraca Analitik 

,,

"orong

,/

(18)

DAFTAR PUSTAKA

7im (enyusun. 2!$.  Penuntun Praktikum Kimia Fisika. (alembang: (oliteknik ,egeri *ri3ijaya

Fatma) &uneta Aurelia. 2!$@. Laporan Praktikum Kimia Isoterm)

http:44lunetaaureliafatma.blogspot.com42!$@4!$4laporan-praktikum-kimia-isoterm.html

/diakses 22 Banuari 2!$@0

Fitriyani) ika. 2!$2. Percobaan Isoterm Adsorbsi,

http:44berburudggema.blogspot.com42!$24!$4percobaan-isoterm-adsorbsi.html

/diakses 2 Desember 2!$20

 ,isa) idayatun. 2!$5. Laporan Praktikum Kimia Fisika Isoterm Adsorpsi  Karbon Aktif,

http:44hidayatunnisa2.blogspot.com42!$54$$4laporan-praktikum-kimia-fisika-isoterm.html

(19)

ISOTERM FREUNLICH

(ISOTERM ADSORBSI FREUNLICH)

LAPORAN TETAP

KIMIA FISIKA

DISUSUN

O

L

E

H

KELOMPOK III KELAS / KB

A"$$o*a+

,. M%&a--ad R!1

(6=,/0@5660/<)

/. N!'a N. Fad!'a

(6=,5065660/=)

0. Ra&-a S%r1a"!

(6=,5065660/@)

5. S&a"*1 N%r-e%*!a

(6=,50656,/0?)

<. Sr! Beas%'a"!

(6=,50656600/)

=. Yo"ada K&a!r%""!sa

(6=,506566005)

>. !*a A-e'!a Ma&ara"!

(6=,50656600<)

Dose" Pe-!-!"$+ Id&a S!'2!1a*! S.T. M.T

POLITEKNIK NEGERI SRI3IJAYA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(20)

Gambar

GAMBAR ALAT , Erlenmeyer  / 'aca Arloji 0 *patula 5 #elas kur  &lt; (ipet kur  = %ola 'aret

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.8 Data proses adsorbsi kedua pada pendingin adsorbsi metanol-karbon aktif dengan menggunakan tabung evaporator vertikal kapasitas 0,6 liter, 4 kg karbon

Karbon aktif merupakan suatu bahan karbon yang telah diaktivasi dengan.. perendaman kedalam larutan kimia dengan tujuan porositas

Tujuan praktikum lapang adalah mempelajari komposisi dan dominansi serta struktur komunitas dari masyarakat tumbuh-tumbuhan (vegetasi) yang ada di kawasan HM 5 Taman

Tabel 4.8 Data proses adsorbsi kedua pada pendingin adsorbsi metanol-karbon aktif dengan menggunakan tabung evaporator vertikal kapasitas 0,6 liter, 4 kg karbon

Metode kedua yang diujikan dalam praktikum ini adalah dengan media larutan indikator. Prinsip penggunaan larutan indikator adalah perubahan warna. Ada 2 wujud perubahan

Percobaan kali ini menggunakan adsorpsi fisika, karena asam asetat dan asam klorida tidak membentuk ikatan dengan karbon aktif yang menghasilkan zat baru, namun hanya

Adsorpsi ini tidak dapat terjadi secara optimal pada pengocokan karena partikel- partikel campuran terus bergerak secara aktif dan sulit bagi partikel adsorbat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Pada praktikum kali ini dilakukan dua percobaan sekaligus yaitu praktikum Analisis Disinfektan atau Klor Aktif Sisa Klor dengan Metode Iodometri dan