Standar Nasional Indonesia
Peranti listrik rumah tangga dan sejenis –
Keselamatan –
Bagian 1: Persyaratan umum
(IEC 60335-1 (2001) + Am 1 (2004-03), IDT)ICS 13.120; 97.030 Badan Standardisasi Nasional
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
i Daftar isi
Daftar isi... iii
Prakata ... iii
1 Ruang lingkup... 1
2 Acuan normatif... 1
3 Definisi ... 5
4 Persyaratan umum ... 13
5 Kondisi umum untuk uji... 13
6 Klasifikasi... 16
7 Penandaan dan instruksi ... 17
8 Proteksi terhadap bagian aktif yang dapat disentuh... 23
9 Pengasutan peranti yang dioperasikan motor ... 25
10 Masukan daya dan arus ... 25
11 Pemanas... 27
12 Kosong... 32
13 Arus bocor dan kuat listrik pada suhu operasi... 32
14 Tegangan lebih transien ... 35
15 Ketahanan terhadap kelembaban... 36
16 Arus bocor dan kuat listrik ... 38
17 Proteksi beban lebih pada transformer dan sirkit terpadu ... 40
18 Daya tahan ... 40
19 Operasi abnormal ... 40
20 Kestabilan dan bahaya mekanis... 48
21 Kuat mekanis ... 49
22 Konstruksi ... 50
23 Pengkawatan internal ... 60
24 Komponen ... 62
25 Sambungan suplai dan senur fleksibel eksternal ... 65
26 Terminal untuk konduktor eksternal... 73
27 Ketentuan untuk pembumian... 76
28 Sekerup dan sambungan... 78
29 Jarak rambat, jarak bebas dan jarak pada insulasi ... 80
30 Ketahanan terhadap panas dan api... 86
31 Ketahanan terhadap karat ... 89
32 Radiasi... 89
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
ii Lampiran A... 101 Lampiran B... 103 Lampiran C ... 106 Lampiran D ... 108 Lampiran E... 109 Lampiran F... 110 Lampiran G ... 112 Lampiran H ... 113 Lampiran I ... 115 Lampiran J ... 117 Lampiran K... 118 Lampiran L ... 119 Lampiran N ... 122 Lampiran O ... 123 Lampiran P... 125 Lampiran Q ... 127 Lampiran R ... 128
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
iii Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai “Peranti listrik rumah tangga dan sejenis – Keselamatan - Bagian 1: Persyaratan umum”, diadopsi secara identik dari standar
International Electrotechnical Commission (IEC) 60335-1 (2001) + Am 1 (2004-03) Household and similar electrical appliances - Safety – Part 1: General requirements ”. Bila
terdapat ketidakjelasan terhadap terjemahan isi materi standar ini, maka yang dianggap berlaku adalah sebagaimana yang tertera pada teks asli IEC tersebut.
Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 13-02, Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik melalui proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam Forum Konsensus XXIV pada tanggal 6-7 Desember 2005 di Jakarta.
Dalam rangka mempertahankan mutu ketersediaan standar yang tetap mengikuti perkembangan, maka diharapkan masyarakat standardisasi ketenagalistrikan memberikan saran dan usul demi kesempurnaan rancangan ini dan untuk revisi standar ini dikemudian hari.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
1 dari 128
Peranti listrik rumah tangga dan sejenis – Keselamatan –
Bagian 1: Persyaratan umum
1 Ruang lingkup
Standar ini berkaitan dengan keselamatan peranti listrik untuk keperluan rumah tangga dan sejenis, tegangan pengenalnya tidak melebihi 250 V untuk peranti fase tunggal dan 480 V untuk peranti lain.
Peranti yang tidak dimaksudkan untuk penggunaan di rumah tangga biasa, namun dapat menjadi sumber bahaya bagi publik, misalnya peranti yang dimaksudkan untuk digunakan oleh orang awam di pertokoan, di industri kecil dan di pertanian, termasuk dalam ruang lingkup standar ini.
CATATAN 1 Contoh peranti seperti itu adalah perlengkapan catering, peranti pembersih untuk penggunaan industri komersial dan peranti untuk pengering rambut.
Sepanjang dapat dipraktekkan, standar ini berkaitan dengan bahaya umum yang disebabkan oleh peranti yang ditemui oleh semua orang di dalam dan di sekitar rumah. Namun, secara umum standar ini tidak memperhitungkan:
– penggunaan peranti oleh anak-anak atau orang yang lemah kondisinya tanpa pengawasan;
– peranti digunakan untuk bermain oleh anak-anak. CATATAN 2 Perhatian digambarkan dengan fakta bahwa:
– untuk peranti yang ditujukan untuk digunakan pada mesin atau kapal atau pesawat, penambahan persyaratan mungkin perlu;
– pada beberapa negara penambahan persyaratan ditetapkan oleh badan kesehatan nasional, badan nasional yang bertanggungjawab untuk melindungi buruh, badan nasional penyedia air dan badan-badan lain yang sejenis.
CATATAN 3 Standar ini tidak berlaku bagi: – peranti yang ditujukan khusus untuk industri;
– peranti yang ditujukan untuk dipakai pada lokasi yang dipengaruhi kondisi khusus seperti adanya atmosfer yang korosif atau mudah meledak (debu, uap air atau gas);
– penerima radio dan televisi, perekam dan peranti sejenis (IEC 65); – peranti untuk tujuan medis (IEC 601);
– alat genggam yang digerakkan oleh motor listrik (IEC 745); – personal computer dan peranti sejenis (IEC 950);
– peranti listrik yang digerakkan motor yang dapat dipindahkan (IEC 1029).
2 Acuan normatif
Dalam standar ini mengacu juga kepada acuan normatif, sebagai berikut :
IEC 60061-1, Lamp caps and holders together with gauges for the control of
interchangeability and safety - Part 1: Lamp caps
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
2 dari 128
IEC 60068-2-32, Enviromental testing – Part 2: Tests – Test Ed: Free fall (Procedure 1) IEC 60068-2-75, Enviroment testing – Part 2-75: Tests – Test Eh: Hammer tests
IEC/TR3 60083, Plugs and socket-outlets for domestic and similar general use standardized
in member countries of IEC
IEC 60085, Thermal evaluation and classification of electrical insulation
IEC 60112:2003, Methode for determining of the proof and the comparative tracking indices
of solid insulating materials.
IEC 60127 (all parts), Miniature fuses
IEC 60227 (all parts), Polyvinyl cloride insulated cables of rated voltages up to and including
450/750 V
IEC 60238, Edison screw lampholders
IEC 60245 (all parts), Rubber insulated cables – Rated voltages up to and including
450/750V
IEC 60249-2-4:1987, Base materials for printed circuits – Parts 2: Specifications –
Specification No.4: Epoxide woven glass fabric copper-clad laminated sheet, general purpose grade Amendment 1 (1989) Amendment 2 (1992) Amendment 3 (1993) Amendment 4 (1994) Amendment 5 (2000)
IEC 60249-2-5:1987, Base materials for printed circuits – Parts 2: Specifications –
Specification No.5: Epoxide woven glass fabric copper-clad laminated sheet of defined flammability (vertical burning test)
Amendment 1 (1989) Amendment 2 (1992) Amendment 3 (1993) Amendment 4 (1994) Amendment 5 (2000)
IEC 60252, A.C. motor capacitors
IEC 60320-1, Appliance couplers for household and similar general purposes – Part 1:
General requirements
IEC 60320-2-3, Appliance couplers for household and similar general purposes – Part 2-3:
Appliance coupler with a degree of protection higher than IPX0
IEC 60384-14:1993, Fixed capacitors for use in electronic equipment – Part 14: Sectional
specification: Fixed capacitors for electromagneticinterference suppression and connection to the supply mains
IEC 60417-DB:2002 4), Graphical symbols for use on equipment IEC 60529, Degrees of protection provided by enclosures (IP Code)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
3 dari 128
IEC 60598-1:2003, Luminaires – Part 1: General requirements and tests
IEC 60664-1:1992, Insulation coordination for equipment within low-voltage systems – Part
1: Principles, requirements and tests
Amendment 1 (2000) Amendment 2 (2002)1
IEC 60664-3:1992, Insulation coordination for equipment within low-voltage systems – Part
3: Use of coatings to achieve insulation coordination of printed board assemblies
IEC 60695-2-2:1991, Fire hazard testing – Part 2: Test methods – Section 2: Needle-flame
test
IEC 60695-2-11, Fire hazard testing – part 2-11: Glowing/hot wire based test methods –
Glow-wire flammability test methode for end-products
IEC 60695-2-12, Fire hazard testing – part 2-12: Glowing/hot wire based test methods –
Glow-wire flammability test methode for materials
IEC 60695-2-13, Fire hazard testing – part 2-13: Glowing/hot wire based test methods –
Glow-wire ignitability test methode for materials
IEC 60695-10-2, Fire hazard testing – part 10: Guidance and test methods for the
minimization of the effects of abnormal heat on electrotechnical products involved in fires –
Section 2: Method for testing products made from non-metallic materials for resistance to heat using the ball pressure test
IEC 60695-11-10, Fire hazard testing – Part 11-10: Test flames – 50 W horizontal and
vertical flame test methods
IEC 60730-1:1999, Automatic electrical controls for household and similar use – Part 1:
General requirements
IEC 60738-1, Thermistors – Directly heated positive step-function temperature coefficient
Part 1: Generic specification
IEC 60906-1, IEC system of plugs and socket-outlets for houshold and similar purposes –
Part 1: Plugs and socket-outlets 16 A 250 V a.c.
IEC 60990:1999, Methods of measurement of touch-current and protective conductor current IEC 60999-1:1999, Connecting devices – Electrical copper conductors – Safety requirements
for screw-type and screwless-type clamping units – Part 1: General requiremets and
particular requirements for clamping units for conductor from 0,2 mm2 up to 35 mm2
(included)
IEC 61032:1997, Protection of persons and equipment by enclosures – Probes for
verification
IEC 61058-1:2000, Switches for appliances – Part 1: General requirements Amendment 1 (2001)2
IEC 61180-1, High voltage test techniques for low-voltage equipment. Part 1: Definitions, test and procedure requirements
IEC 61180-2, High-voltage techniques for low-voltage equipment- Part 2: Test equipment
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
4 dari 128
IEC 61558-1:1997, Safety of power transformers, power supply units and similar – Part 1: General requirements and tests
IEC 61558-2-6:1997, Safety of power transformers, power supply units and similar – Part 2: Particular requirements for safety isolating transformers for general use
ISO 7000, Graphical symbols for use on equipment – Index and synopsis
ISO 9772:2001, Cellular plastics – Determination of horizontal burning characteristics of small specimens subjected to a small flame
IEC 60068-2-2, Environmental testing – Part 2 Tests. Test B: Dry heat.
IEC 60320-2-2, Appliance couplers for household and similar general purposes – Part 2-2:
Interconnection couplers for household and similar equipment.
IEC 60730-2-8:2000, Automatic electrical controls for household and similar use – Part 2-8:
Particular requirements for electrically operated water valves, including mechanical requirements.
IEC 61000-4-2, Electromagnetic compatibility (EMC) – Part 4: Testing and measurement
techniques – Section 2: Electrostatic discharge immunity test.
IEC 61000-4-3, Electromagnetic compatibility (EMC) – Part 4-3: Testing and measurement
techniques – Radiated, radio-fequency, electromagnetic field immunity test.
IEC 61000-4-4, Electromagnetic compatibility (EMC) – Part 4: Testing and measurement
techniques – Section 4: Electrical fast transient/burst immunity test.
IEC 61000-4-5, Electromagnetic compatibility (EMC) – Part 4: Testing and measurement
techniques – Section 5: Surge immunity test.
IEC 61000-4-6, Electromagnetic compatibility (EMC) – Part 4-6: Testing and measurement
techniques – Immunity to conducted disturbances, induced by radio-frequency fields.
IEC 61000-4-11, Electromagnetic compatibility (EMC) – Part 4: Testing and measurement
techniques – Section 11: Voltage dips, short interuptions and voltage variations immunity test.
Amendment 1 (2003)3.
IEC 61000-4-13, Electromagnetic compatibility (EMC) – Part 4-13: Testing and measurement
techniques – Harmonics and interharmonics including mains signalling at a.c. power port, low frequency immunity tests.
IEC 61770, Electric appliances connected to the water mains – Avoidance of backsiphonage
and failure of hose-sets.
______________
1 Ada edisi 1.2 gabungan yang meliputi edisi 1 dan amandemen 1 dan 2 nya. 2 Ada edisi 3.1 gabungan yang meliputi edisi 3 dan amandemen 1 nya. 3 Ada edisi 1.1 gabungan yang meliputi edisi 1 dan amandemen 1 nya. 4 DB menunjuk ke IEC on-line database.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
5 dari 128
3 Definisi
Suatu indeks dari istilah yang didefinisikan, diberikan pada akhir dari standar ini.
3.1 Jika dipakai istilah “tegangan” dan “arus”, maka yang digunakan adalah nilai r.m.s-nya,
kecuali ditentukan lain.
3.1.1
tegangan pengenal
tegangan yang ditetapkan untuk peranti oleh pabrikan
3.1.2
julat tegangan pengenal
julat tegangan yang ditetapkan untuk peranti oleh pabrikan, yang dinyatakan dengan batas bawah dan batas atas
3.1.3
tegangan operasi
tegangan maksimum yang dapat dikenakan pada bagian yang dipertimbangkan bila peranti beoperasi pada tegangan pengenal dan beroperasi pada operasi normal
CATATAN 1 Perbedaan posisi control dan gawai switsing sedang dipertimbangkan. CATATAN 2 Tegangan operasi memperhitungkan tegangan resonan.
CATATAN 3 Pada saat menganti tegangan operasi pengaruh tegangan transient diabaikan.
3.1.4
masukan daya pengenal
masukan daya yang ditetapkan untuk peranti oleh pabrikan
3.1.5
julat masukan daya pengenal
julat masukan daya yang ditetapkan untuk peranti oleh pabrikan, yang dinyatakan dengan batas bawah dan batas atas
3.1.6
arus pengenal
arus yang ditetapkan untuk peranti oleh pabrikan
CATATAN Bila arus pengenal tidak ditentukan pada peranti, arus pengenal adalah:
- untuk peranti pemanas, arus dihitung dari masukan daya pengenal dan tegangan pengenal; - untuk peranti yang dioperasikan motor dan peranti yang dikombinasi arus diukur saat peranti
disuplai pada tegangan pengenal dan dioperasikan pada operasi normal;
- untuk peranti kombinasi, arus diukur saat peranti disuplai pada tegangan pengenal dan dioperasikan pada kondisi operasi normal.
3.1.7
frekuensi pengenal
frekuensi yang ditetapkan untuk peranti oleh pabrikan
3.1.8
julat frekuensi pengenal
julat frekuensi yang ditetapkan untuk peranti oleh pabrikan dan dinyatakan dengan batas atas dan batas bawah
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
6 dari 128
3.1.9
operasi normal
kondisi peranti yang dioperasikan pada penggunaan normal saat disambungkan ke suplai
3.1.10
tegangan impuls pengenal
tegangan yang diperoleh dari tegangan pengenal dan kategori tegangan lebih peranti, karakteristik kemampuan ketahaan yang dispesifikan dari insulasinya terhadap tegangan lebih transien.
3.1.11
malafungsi yang berbahaya
operasi peranti yang tak diharapkan yang dapat mengurangi keselamatan.
3.2 3.2.1
senur yang dapat dilepas
senur fleksibel, untuk senur suplai atau sambungan, yang dimaksudkan untuk dihubungkan ke peranti melalui alat penghubung yang sesuai
3.2.2
senur interkoneksi
senur fleksibel bagian luar yang disediakan sebagai bagian dari peranti lengkap untuk tujuan selain sambungan ke suplai utama
CATATAN Kendali perangkat sakelar genggam, sambungan bagian luar antara dua bagian pada peranti dan senur yang menghubungkan lengkapan ke peranti atau ke sirkit sinyal yang terpisah, sebagai contoh senur interkoneksi.
3.2.3
senur suplai
senur fleksibel untuk keperluan suplai, dipasang pada peranti
3.2.4
penyambungan tipe X
metode penyambungan sedemikian rupa sehingga senur suplai dapat dengan mudah diganti CATATAN Senur suplai mungkin khusus disiapkan dan hanya disediakan dari pabrik pembuat atau agen servis. Senur yang dipersiapkan khusus mungkin juga termasuk bagian dari peranti.
3.2.5
penyambungan tipe Y
metode penyambungan senur suplai sedemikian rupa sehingga setiap penggantian diharapkan dilakukan oleh pabrikan, agen servis atau orang yang berkeahlian sejenis
3.2.6
penyambungan tipe Z
metode penyambungan sedemikian rupa sehingga senur suplai tidak dapat diganti tanpa merusak atau menghancurkan peranti
3.2.7
kabel (lead) suplai
seperangkat kawat yang dimaksudkan untuk sambungan peranti ke pengkawatan magun dan ditempatkan pada kompartemen yang diletakkan di dalam atau dilekatkan pada peranti
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
7 dari 128
3.3 3.3 .1
insulasi dasar
insulasi yang menutupi bagian aktif untuk memberikan proteksi dasar terhadap kejut listrik
3.3.2
insulasi tambahan
insulasi terpisah yang dipakai sebagai tambahan pada insulasi dasar untuk memberikan proteksi terhadap kejut listrik jika insulasi dasar tidak berfungsi
3.3.3
insulasi ganda
sistem insulasi yang terdiri atas insulasi dasar dan insulasi tambahan
3.3.4
insulasi diperkuat
insulasi tunggal yang menutupi bagian aktif yang memberikan tingkat proteksi terhadap kejut listrik setara dengan insulasi ganda pada kondisi yang ditentukan dalam standar ini
CATATAN Ini tidak berarti bahwa insulasi merupakan suatu bentuk yang homogen. Insulasi mungkin terdiri dari beberapa layer yang tidak dapat diuji secara tunggal sebagai insulasi tambahan atau insulasi dasar.
3.3.5
insulasi fungsional
insulasi antara bagian konduktif dari beda potensial yang memerlukan hanya ketepatan fungsi peranti
3.3.6
impedans proteksi
impedans yang dihubungkan antara bagian aktif dan bagian konduktif yang dapat dijangkau konstruksi kelas II sedemikian sehingga arus, dalam penggunaan normal dan pada kemungkinan kondisi gangguan dalam peranti, terbatas untuk nilai aman
3.3.7
peranti kelas "0"
peranti yang proteksinya terhadap kejut listrik hanya bergantung pada insulasi dasar; ini berarti bahwa tidak ada sarana untuk menghubungkan bagian konduktif yang dapat disentuh, jika ada, ke konduktor pengaman pada pengkawatan tetap instalasi, jaminan dalam kasus terjadinya kegagalan insulasi dasar tergantung lingkungan
CATATAN Peranti kelas "0" mempunyai selungkup dari bahan yang dapat berupa bagian atau keseluruhan dari insulasi dasar atau selungkup logam yang dipisahkan oleh insulasi yang tepat dari bagian aktif. Jika suatu peranti dengan selungkup dari bahan insulasi yang dilengkapi dengan sarana pembumian bagian dalam, maka peranti tersebut ditetapkan sebagai peranti kelas I atau "0I".
3.3.8
peranti kelas "0I"
peranti yang sekurang-kurangnya mempunyai insulasi dasar keseluruhan dan dihubungkan dengan terminal pembumian tetapi kabel senur suplai tanpa kondukor pembumian dan tusuk kontak tanpa kontak pembumian
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
8 dari 128
3.3.9
peranti kelas I
peranti dimana proteksi terhadap kejut listrik tidak hanya tergantung pada insulasi dasar tetapi juga yang mencakup tindakan pencegahan keselamatan tambahan, dimana bagian konduktif yang dapat disentuh dihubungkan ke konduktor pembumian dalam pengkawatan tetap instalasi dengan cara tertentu sehingga bagian konduktif yang dapat disentuh tidak menjadi bertegangan saat terjadinya kegagalan insulasi dasar
CATATAN Ketentuan ini mencakup suatu konduktor pelindung pada senur suplai.
3.3.10
peranti kelas II
peranti dimana proteksi terhadap kejut listrik tidak hanya tergantung pada insulasi dasar tetapi juga tergantung tindakan pencegahan keselamatan tambahan, seperti dilengkapi dengan insulasi ganda atau insulasi diperkuat tanpa sarana pembumian atau tanpa ketergantungan pada kondisi instalasi
CATATAN 1 Peranti seperti itu bisa terdiri dari salah satu jenis berikut ini :
– peranti yang mempunyai selungkup insulasi yang tahan lama dan pada dasarnya menutupi seluruh bagian logam kecuali bagian-bagian yang kecil seperti papan nama, sekrup dan paku keling, yang dipisah dari bagian aktif dengan insulasi sekurang-kurangnya sama dengan insulasi diperkuat; peranti seperti itu disebut peranti kelas II dengan selubung dari bahan insulasi;
– peranti yang pada dasarnya mempunyai selungkup logam tanpa sambungan, dimana insulasi ganda atau insulasi diperkuat digunakan secara keseluruhan; peranti seperti ini disebut peranti kelas II dengan selubung dari logam;
– peranti yang merupakan kombinasi dari jenis a dan b.
CATATAN 2 Selungkup dari peranti kelas II yang selubungnya dari bahan insulasi boleh sebagian atau seluruhnya merupakan insulasi tambahan atau insulasi diperkuat.
CATATAN 3 Jika peranti yang insulasinya merupakan insulasi ganda atau insulasi diperkuat yang seluruhnya memiliki ketentuan pembumian peranti tersebut dipertimbangkan termasuk peranti kelas I atau kelas 0I.
CATATAN 4 Peranti kelas II mungkin disambungkan untuk menjaga kontinuitas sirkit pelindung, dilengkapi dengan beberapa alat antara peranti dan diinsulasi dari bagian yang dapat disentuh yang konduktif dengan insulasi tambahan.
3.3.11
konstruksi kelas II
bagian dari peranti dimana proteksi terhadap kejut listrik tergantung dari insulasi ganda atau insulasi diperkuat
3.3.12
peranti kelas III
peranti dengan proteksi terhadap kejut listrik yang tergantung pada suplai bertegangan ekstra rendah yang aman dan tegangan yang lebih tinggi dari suplai bertegangan ekstra rendah tersebut tidak timbul
3.3.13
konstruksi kelas III
bagian pada peranti dimana proteksi terhadap kejut listrik tergantung pada tegangan sangat ekstra yang aman dan dimana tegangan yang lebih tinggi dari tegangan ekstra rendah yang aman tidak timbul
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
9 dari 128
3.3.14 jarak bebas
jarak terpendek antara dua bagian konduktif atau antara bagian konduktif dan permukaan peranti yang dapat disentuh
3.3.15
jarak rambat
jarak terpendek sepanjang permukaan insulasi antara dua bagian konduktif atau antara bagian konduktif dan permukaan yang dapat disentuh
3.4 3.4.1
tegangan ekstra rendah
tegangan yang disuplai dari suatu sumber dalam peranti yang tidak melebihi 50 V antar konduktor dan antara konduktor dengan pembumian, jika peranti disuplai pada tegangan pengenal
3.4.2
tegangan ekstra rendah yang aman
tegangan yang tidak melebihi 42 V antar konduktor dan antara konduktor dengan pembumian, tegangan tanpa beban tidak melebihi 50 V.
Jika tegangan ekstra rendah yang aman diperoleh dari suplai utama, maka harus melalui suatu transformator pemisah pengaman atau konventor dengan lilitan yang terpisah, insulasi yang sesuai dengan persyaratan insulasi ganda atau insulasi diperkuat.
CATATAN 1 Batas tegangan yang ditentukan berdasarkan pada asumsi bahwa insulasi transformator pengaman disuplai pada tegangan pengenalnya.
CATATAN 2 Tegangan ekstra rendah yang aman diketahui juga sebagai SELV.
3.4.3
transformator pemisah pelindung
transformator dengan lilitan masukan secara elektrik terpisah dari lilitan keluaran dengan insulasi sekurang-kurangnya sama dengan insulasi ganda atau insulasi diperkuat dan yang ditujukan untuk suplai peranti atau sirkit tegangan ekstra rendah yang aman
3.4.4
sirkit tegangan ekstra rendah proteksi
sirkit yang dibumikan beroperasi pada tegangan ekstra rendah yang aman yang terpisah dari sirkit lain dengan insulasi dasar dan pelindung proteksi, insulasi ganda atau insulasi diperkuat
CATATAN 1 Pelindung proteksi adalah pemisahan sirkit dari bagian aktif dengan alat pelindung yang dibumikan.
CATATAN 2 Sirkit tegangan ekstra rendah proteksi disebut juga sebagai sirkit PELV.
3.5 3.5.1
peranti portabel
peranti yang diperuntukkan untuk dapat dipindahkan saat beroperasi atau peranti, selain peranti magun, yang mempunyai berat kurang dari 18 kg
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
10 dari 128
3.5.2
peranti genggam
peranti portabel yang diperuntukkan untuk digenggam selama penggunaan normal, motornya, jika ada, membentuk kesatuan dengan peranti
3.5.3
peranti stasioner
peranti yang tetap atau peranti yang bukan portabel
3.5.4
peranti magun
peranti yang ditujukan untuk digunakan saat dipasang pada pendukung atau terkunci pada lokasi khusus
3.5.5
peranti rakitan lengkap
peranti magun yang diperuntukkan untuk dipasang pada kabinet, yang dipersiapkan untuk tertanam pada dinding atau lokasi yang sejenis
3.5.6
peranti pemanas
peranti yang menggabungkan elemen pemanas tetapi tanpa adanya motor
3.5.7
peranti yang dioperasikan motor
peranti yang menggabungkan motor tetapi tanpa adanya elemen pemanas
3.5.8
peranti kombinasi
peranti yang menggabungkan elemen pemanas dan motor
3.6 3.6.1
bagian yang tidak dapat dilepas
bagian yang hanya dapat dilepas atau dibuka dengan alat atau bagian yang memenuhi pengujian 22.11
3.6.2
bagian yang dapat dilepas
bagian yang dapat dilepas atau dibuka tanpa menggunakan alat, bagian yang dilepas sesuai dengan petunjuk penggunaan, sekalipun diperlukan alat untuk melepas atau suatu bagian yang tidak memenuhi pengujian 22.11
CATATAN 1 Jika untuk tujuan instalasi suatu bagian harus dilepas, bagian ini tidak dianggap sebagai bagian yang dapat dilepas sekalipun petunjuk menyebutkan bahwa bagian tersebut harus dilepas.
CATATAN 2 Komponen yang dapat dilepas tanpa menggunakan peranti dianggap sebagai bagian yang dapat dilepas.
CATATAN 3 Bagian yang dapat dibuka dianggap sebagai bagain yag dapat dipindahkan.
3.6.3
bagian yang dapat disentuh
bagian atau permukaan yang dapat disentuh dengan alat uji basah b dari IEC 61032, dan jika bagian atau permukaan logam, bagian konduktif dihubungkan padanya
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
11 dari 128
3.6.4
bagian aktif
konduktor atau bagian konduktif yang dimaksudkan untuk diberi energi dalam mpenggunaan normal, termasuk konduktor netral tetapi, dengan kesepakatan, bukan merupakan konduktor PEN
CATATAN 1 Bagian, dapat disentuh atau tidak, sesuai dengan 8.1.4 tidak dianggap sebagai bagian aktif
CATATAN 2 Konduktor PEN adalah konduktor netral yang dibumikan proteksi yang mengkobina-sikan fungsi konduktor proteksi dan konduktor netral
3.6.5 perkakas
pemutar sekrup, koin atau benda lain yang mungkin digunakan untuk memutar sekrup atau peranti pengikat lain
3.7 3.7.1 termostat
perangkat pengindera suhu, suhu operasinya mungkin tetap atau dapat diatur dan selama operasi normal menjaga suhu bagian yang dikendali antara batas tertentu dengan membuka dan menutup sirkit secara otomatis
3.7.2
pembatas suhu
perangkat pengindera suhu, suhu operasinya mungkin tetap atau dapat diatur dan selama operasi normal beroperasi dengan membuka atau menutup sirkit saat suhu bagian yang dikendali mencapai nilai yang ditentukan
CATATAN Pembatas suhu ini tidak melakukan operasi balik selama siklus operasi normal dari peranti. Pembatas suhu mungkin membutuhkan panduan penyetelan ulang.
3.7.3
pemutus termal
perangkat yang selama operasi abnormal membatasi suhu bagian yang dikendali secara otomatis dengan membuka sirkit atau dengan mengurangi arus dan dikonstruksi sedemikian rupa sehingga stelannya tidak dapat diatur oleh pengguna
3.7.4
pemutus termal otomatis
pemutus termal yang secara otomatis mengembalikan arus setelah bagian yang terkait dari peranti telah cukup dingin
3.7.5
pemutus termal tidak otomatis
pemutus termal yang membutuhkan operasi secara manual untuk pengaturan ulang atau penggantian suatu bagian, agar mengalirkan arus kembali
CATATAN Operasi manual termasuk pelepasan sambungan suplai.
3.7.6
gawai proteksi
gawai, operasi yang mencegah situasi yang berbahaya pada kondisi operasi yang tidak normal
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
12 dari 128
3.7.7
termal hubung
pemutus termal yang hanya beoperasi sekali dan kemudian memerlukan penggantian sebagian atau penggantian secara lengkap
3.8 3.8.1
pelepasan sambungan semua kutub
untuk peranti fase tunggal pelepasan sambungan kedua konduktor dengan melakukan aksi tunggal atau untuk peranti fase tiga, pelepasan sambungan semua konduktor suplai kecuali konduktor pembumian, dengan melakukan aksi tunggal
CATATAN Konduktor pelindung pembumian tidak dipertimbangkan sebagai konduktor suplai.
3.8.2 posisi off
posisi stabil pada perangkat sakelar jika sirkit yang dikendali dengan sakelar dilepas sambungannya dari suplai atau, untuk pemutusan elektronik, sirkit dideenergisasi.
CATATAN Posisi off tidak berarti/menunjukkan semua kutub lepas sambungannya.
3.8.3
elemen pemanas tampak pijar
elemen pemanas yang sebagian atau seluruhnya terlihat dari luar peranti dan mempunyai suhu sekurang-kurangnya 650 °C saat peranti dioperasikan pada operasi normal pada masukan daya pengenal, sampai kondisi stabil tercapai
3.8.4
elemen pemanas PTC
elemen yang ditujukan untuk pemanas yang terdiri dari resistor PTC yang sensitif secara termal dan yang mempunyai penambahan resistansi non-linear yang cepat saat suhu meningkat melebihi julat tertentu
3.8.5
perawatan pengguna
beberapa operasi perawatan yang tercantum dalam petunjuk untuk penggunaan atau ditandai pada peranti yang ditujukan untuk dilakukan oleh pengguna
3.9 3.9.1
komponen elektronik
bagian yang konduksinya secara mendasar dicapai dengan gerakan elektron yang melewati ruang hampa, gas atau semikonduktor
CATATAN Indikator neon tidak dipertimbangkan sebagai komponen elektronik.
3.9.2
sirkit elektronik
sirkit yang dilengkapi sekurang-kurangnya satu komponen elektronik
3.9.3
sirkit elektronik proteksi
sirkit elektronik yang mencegah situasi berbahaya pada kondisi operasi normal.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
13 dari 128
3.9.4
perangkat lunak kelas B
perangkat lunak yang mencakup kode yang dimaksudkan untuk mencegah bahaya jika suatu gangguan terjadi dalam peranti, selain dari gangguan perangkat lunak.
3.9.5
perangkat lunak kelas C
perangkat lunak yang mencakup kode yang dimaksudkan untuk mencegah bahaya tanpa penggunaan gawai proteksi lain.
4 Persyaratan umum
Peranti harus dibuat sedemikian rupa sehingga pada penggunaan normal dapat berfungsi secara aman sehingga tidak menyebabkan bahaya bagi orang atau disekelilingnya, sekalipun terjadi kelalaian yang mungkin timbul dalam penggunaan normal.
Pada umumnya, prinsip ini dicapai dengan memenuhi persyaratan yang relevan yang ditetapkan dalam standar ini dan kesesuaian diperiksa dengan melakukan semua pengujian yang relevan.
5 Kondisi umum untuk uji
Kecuali tidak dispesifikasikan lain, uji dilakukan sesuai denghan ayat ini
5.1 Pengujian sesuai dengan standar ini adalah uji jenis
CATATAN Uji rutin diuraikan dalam lampiran A.
5.2 Uji dilakukan terhadap peranti tunggal yang tahan terhadap semua pengujian yang
relevan. Bagaimanapun pengujian pada 22 (kecuali 22.11 dan 22.18) sampai dengan 26 dan 28 mungkin dilakukan pada peranti yang terpisah. Uji 22.3 dilakukan pada peranti baru. CATATAN 1 Contoh uji tambahan mungkin disyaratkan jika peranti dapat diuji dengan kondisi yang berbeda, misalnya hal itu dapat disuplai dengan tegangan yang berbeda.
Jika bagian yang sangat lemah menjadi sirkit terbuka selama pengujian ayat 19, maka perlu peranti tambahan.
Uji komponen mungkin meminta penyerahan sampel tambahan dari komponen ini. Jika uji pada lampiran C dilakukan, maka diperlukan enam buah sampel motor. Jika pengujian pada Lampiran D harus dilakukan, dapat digunakan peranti tambahan Jika uji pada lampiran G dilakukan, maka diperlukan tambahan empat transformator. Jika pengujian pada lampiran H dilakukan, maka diperlukan tambahan tiga peranti.
CATATAN 2 Tekanan kumulatif akibat dari uji sirkit yang beruntun pada sirkit elektronik harus dicegah. Hal ini mungkin perlu untuk mengganti komponen atau menggunakan sampel tambahan. Jumlah sampel tambahan harus dijaga pada minimum dengan pemeriksaan sirkit elektronik yang terkait.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
14 dari 128
CATATAN 3 Jika peranti harus dibongkar dengan tujuan melakukan uji, perhatian harus diberikan untuk memastikan bahwa produk tersebut dipasang kembali sesuai dengan bentuk aslinya. Jika terjadi keraguan pengujian beruntun mungkin dilakukan pada sampel yang terpisah.
5.3 Kecuali ditentukan lain, pengujian dilakukan sesuai dengan ayat-ayat. Namun
demikian, uji 22.11 pada peranti pada suhu ruang dilakukan sebelum pengujian pada ayat 8. Pengujian pada ayat 14 dan 21.2 dan 22.24 dilakukan setelah pengujian pada ayat 29. Jika uji ini merupakan bukti dari konstruksi peranti yang pengujian tertentu tidak berlaku, uji tidak dilakukan.
5.4 Bila pengujian peranti yang juga disuplai oleh sumber tenaga lain seperti gas,
pengaruh konsumsinya harus diperhitungkan.
5.5 Pengujian dilakukan terhadap peranti atau terhadap bagiannya yang dapat dipindahkan diletakkan pada posisi yang paling tidak menguntungkan bisa terjadi dalam penggunaan normal.
5.6 Peranti yang dilengkapi dengan pengontrol atau perangkat switsing diuji dengan
pengontrol atau perangkat diatur pada pengaturan yang tidak menguntungkan, jika pengaturan dapat di atur oleh pengguna.
CATATAN 1 Jika alat pengatur dapat disentuh tanpa bantuan alat, Sub-ayat ini diaplikasikan apakah stelan dapat diatur dengan tangan atau dengan peranti. Jika alat pengatur tidak dapat disentuh tanpa bantuan alat dan jika stelannya tidak ditujukan untuk diatur oleh pengguna, Sub-ayat ini tidak berlaku.
CATATAN 2 Penyekat yang memadai dianjurkan sebagai pelindung pengatur stelan oleh pengguna.
5.7 Pengujian dilakukan pada lokasi yang bebas aliran angin dan umumnya pada suhu
lingkungan adalah 20 ± 5 °C.
Jika suhu dicapai tiap bagian dibatasi oleh perangkat peka suhu atau dipengaruhi oleh suhu yang berubah, sebagai contoh saat air mendidih, jika terjadi keragu-raguan, suhu lingkungan dipertahankan pada 23 ± 2 °C.
5.8.1 Peranti untuk a.b. yang hanya diuji dengan a.b. pada frekuensi pengenal, dan untuk
a.b. dan a.s. diuji dengan suplai yang paling tidak menguntungkan.
Peranti a.b. yang tidak diberi tanda frekuensi pengenal atau diberi tanda julat frekuensi 50 Hz sampai dengan 60 Hz, diuji dengan 50 Hz atau 60 Hz, pilih yang paling tidak disukai.
5.8.2 Peranti yang mempunyai lebih dari satu tegangan pengenal diuji pada tegangan yang
paling tidak menguntungkan.
Untuk peranti yang dioperasikan motor atau motor kombinasi, diberi tanda dengan julat tegangan pengenal, jika ada ketentuan bahwa tegangan suplai sama dengan tegangan pengenal dikalikan dengan suatu faktor, maka peranti disuplai pada:
- batas atas julat masukan tegangan pengenal dikalikan dengan suatu faktor, jika lebih besar dari 1;
- batas bawah julat masukan tegangan pengenal dikalikan dengan faktor, jika lebih kecil dari 1.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
15 dari 128
Jika faktor tidak dispesifikasikan, tegangan suplai pada kondisi yang paling tidak menguntungkan diantara julat tegangan pengenal.
CATATAN 1 Jika peranti pemanas mempunyai julat tegangan pengenal, batas atas dari julat tegangan akan selalu pada tegangan yang tidak menguntungkan diantara julat tegangan.
CATATAN 2 Untuk peranti kombinasi dan peranti yang dioperasikan motor dan untuk peranti yang mempunyai lebih dari satu tegangan pengenal atau julat tegangan pengenal, mungkin perlu untuk membuat beberapa pengujian pada kondisi nilai minimum, rata-rata dan maksimum dari tegangan pengenal atau julat tegangan pengenal dengan tujuan untuk menetapkan tegangan yang paling tidak menguntungkan.
5.8.3 Untuk peranti pemanas dan peranti kombinasi yang ditandai dengan julat masukan
daya pengenal, jika masukan daya sama dengan masukan daya pengenal dikalikan dengan faktor, maka peranti dioperasikan pada:
- batas atas julat masukan tegangan pengenal dikalikan dengan suatu faktor, jika lebih besar dari 1;
- batas bawah julat masukan tegangan pengenal dikalikan dengan faktor, jika lebih kecil dari 1.
Bila faktor tidak ditetapkan, masukan daya pada kondisi yang paling tidak menguntungkan diantara julat masukan daya pengenal.
5.8.4 Untuk peranti yang ditandai dengan julat tegangan pengenal dan masukan daya
pengenal yang sesuai dengan rata-rata julat tegangan pengenal, jika ditetapkan bahwa masukan daya sama dengan masukan daya pengenal dikalikan dengan faktor, maka peranti dioperasikan pada:
- perhitungan masukan daya yang sesuai dengan batas atas julat tegangan pengenal dikalikan dengan faktor ini, jika lebih besar dari 1;
- perhitungan masukan daya yang sesuai dengan batas bawah julat tegangan pengenal dikalikan dengan faktor ini, jika lebih kecil dari 1.
Bila faktor tidak ditetapkan, masukan daya pada kondisi yang paling tidak menguntungkan diantara julat tegangan pengenal.
5.9 Bila peranti yang memiliki elemen pemanas tambahan atau lengkapan disediakan oleh
pabrik pembuat, peranti diuji dengan elemen atau lengkapan tersebut yang memberikan hasil yang paling tidak menguntungkan.
5.10 Pengujian dibuat pada peranti sebagai pensuplai. Namun demikian, peranti yang
berkonstruksi sebagai peranti tunggal tetapi disuplai sejumlah unit, diuji setelah perakitan sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada peranti.
Peranti rakitan lengkap dan peranti magun dipasang sesuai dengan petunjuk yang diberikan pada peranti sebelum diuji.
5.11 Peranti yang dimaksudkan untuk dihubungkan ke pengkawatan tetap dengan sarana
senur fleksibel diuji dengan senur fleksibel yang dihubungkan ke peranti.
5.12 Untuk peranti pemanas dan peranti kombinasi, jika ditetapkan pada peranti harus
dioperasikan pada masukan daya dikalikan dengan suatu faktor, peranti ini hanya berlaku untuk elemen pemanas tanpa koefisien ketahanan suhu positif yang cukup besar.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
16 dari 128
Untuk elemen pemanas dengan koefisien ketahanan suhu positif yang cukup besar, selain dari elemen pemanas PTC, tegangan suplai ditetapkan dengan pensuplai peranti pada tegangan pengenal sampai elemen pemanas mencapai suhu operasinya. Tegangan suplai kemudian secara cepat dinaikkan sampai pada nilai masukan daya yang diperlukan untuk uji yang relevan, nilai tegangan suplai ini dijaga selama pengujian.
CATATAN Pada umumnya, koefisien suhu dipertimbangkan cukup besar jika, pada tegangan pengenal, masukan daya pada kondisi dingin berbeda lebih dari 25 % dari masukan daya pada suhu operasi.
5.13 Uji untuk peranti dengan elemen pemanas PTC dibuat pada tegangan yang sesuai
dengan masukan daya yang ditetapkan. Bila masukan daya lebih besar dari julat masukan daya yang ditentukan, faktor pengali tegangan sama dengan akar kuadrat dari faktor pengali untuk masukan daya.
5.14 Jika peranti kelas 0I atau peranti kelas I mempunyai bagian logam yang dapat
disentuh, yang tidak dihubungkan ke terminal pembumian atau kontak pembumian dan tidak dipisahkan dari bagian aktif oleh bagian logam perantara yang dihubungkan keterminal pembumian atau kontak pembumian, bagian yang demikian diperiksa kesesuaian dengan persyaratan yang ditentukan bagi konstruksi kelas II.
Bila peranti kelas 0I atau peranti kelas I mempunyai bagian logam yang dapat disentuh, seperti bagian yang diperiksa kesesuaian dengan persyaratan yang ditetapkan untuk konstruksi kelas II, jika tidak bagian ini dipisahkan dari bagian aktif dengan bagian logam yang berfungsi sebagai pembumian.
CATATAN Pedoman diberikan dalam Lampiran P untuk persyaratan yang diperberat sehingga dapat digunakan untuk memastikan tingkat proteksi yang dapat diterima terhadap bahaya listrik dan bahaya termal untuk jenis khusus peranti yang digunakan dalam instalasi tanpa konduktor pembumian proteksi.
5.15 Jika peranti mempunyai bagian yang beroperasi pada tegangan ekstra rendah yang aman, seperti bagian yang diperiksa kesesuaian dengan persyaratan yang ditetapkan untuk konstruksi kelas III.
5.16 Pada saat uji sirkit elektronik, suplai harus bebas gangguan dari sumber lain yang
dapat mempengaruhi hasil uji.
5.17 Peranti yang disuplai dengan baterai yang dapat diisi ulang diuji sesuai dengan
lampiran B.
5.18 Jika dimensi linier dan bersiku-siku yang ditentukan tanpa toleransi, maka berlaku
ISO 2768-1.
6 Klasifikasi
6.1 Peranti harus salah satu dari kelas berikut yang sesuai dengan proteksi terhadap kejut
listrik :
Kelas 0, Kelas 0I, Kelas I, Kelas II, Kelas III.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi dan uji yang sesuai.
6.2 Peranti harus mempunyai tingkat proteksi terhadap masuknya air yang berbahaya.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
17 dari 128 Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi dan uji yang sesuai.
CATATAN Tingkat proteksi terhadap masuknya air diberikan pada IEC 60529.
7 Penandaan dan instruksi
7.1 Peranti harus diberi tanda dengan :
- tegangan pengenal atau julat tegangan pengenal, dalam volt;
- lambang untuk sifat suplai, kecuali bila frekuensi pengenal tidak ditandai;
- masukan daya pengenal dalam watt atau kilowatt atau arus pengenal dalam ampere; - nama, merek dagang atau merek identifikasi dari pabrikan atau penjual yang bertangung
jawab;
- referensi model atau tipe;
- lambang 5172 dari IEC 60417, hanya untuk peranti kelas II;
- nomor IP sesuai tingkat proteksi terhadap masuknya air, selain dari IPX0. Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
CATATAN 1 Nomor pertama pada nomor IP tidak perlu ditandai pada peranti.
CATATAN 2 Penandaan tambahan diizinkan jika hal tersebut tidak akan menimbulkan salah pengertian.
CATATAN 3 Jika komponen ditandai secara terpisah, penandaan pada peranti dan komponennya dapat dipastikan dengan memperhatikan penandaan pada peranti itu sendiri.
CATATAN 4 Jika peranti ditandai dengan tekanan pengenal, unit yang digunakan bias terbuka tetapi hanya dengan pascal dan diletakkan pada dalam kurung.
Selungkup katup air yang dioperasikan secara listrik yang tergabung dalam set pipa karet eksternal untuk hubungan peranti ke induk air harus ditandai dengan simbol IEC 60417-5036 (DB:2002-10) jika tegangan kerjanya melebihi tegangan ekstra rendah.
7.2 Peranti stasioner yang dapat beroperasi pada berbagai jenis suplai harus diberi
penandaan dengan pernyataan sebagai berikut :
Peringatan: Sebelum melakukan penyambungan ke perangkat terminal, semua sirkit suplai harus terputus.
Peringatan ini harus ditempatkan disekitar tutup terminal. Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.3 Peranti yang mempunyai julat nilai pengenal dan yang dapat dioperasikan tanpa
pengaturan melalui julat, harus ditandai dengan julat batas terendah dan tertinggi yang dipisahkan dengan tanpa penghubung.
CATATAN 1 Contoh: 115 – 230 V : Peranti yang sesuai untuk beberapa nilai dalam julat penandaan (alat pengkriting rambut dengan elemen pemanas PTC).
Peranti yang mempunyai nilai pengenal yang berbeda dan harus diatur untuk penggunaan pada nilai tertentu oleh pengguna atau #pemasang, harus ditandai dengan nilai yang berbeda yang dipisahkan dengan garis miring.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
18 dari 128
CATATAN 2 Contoh : 115/230 V : Peranti hanya sesuai untuk nilai yang ditandai (pencukur dengan sakelar pilih).
CATATAN 3 Persyaratan ini juga berlaku untuk peranti dengan perlengkapan sambungan untuk suplai fase tunggal dan fase banyak.
CONTOH 230 V / 400 V : Peranti yang hanya sesuai untuk nilai yang diindikasikan dimana 230 V untuk operasi fase tunggal dan 400 V untuk operasi fase tiga (pemutar air dengan terminal untuk masing-masing pensuplai).
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.4 Jika peranti dapat diatur untuk tegangan pengenal berbeda, maka tegangan peranti
yang diatur harus terlihat dengan jelas.
CATATAN Jika perubahan frekuensi pada penyetelan tegangan tidak disyaratkan, persyaratan ini dianggap terpenuhi jika tegangan pengenal peranti yang akan diatur dapat ditentukan dari diagram pengkawatan yang menempel pada peranti. Diagram pengkawatan boleh pada bagian dalam penutup yang harus dilepas untuk menghubungkan konduktor suplai. Ini harus tidak ada label yang hanya ditempelkan pada peranti.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.5 Untuk pemanfat yang ditandai dengan lebih dari satu tegangan pengenal atau julat
tegangan pengenal, masukan daya untuk setiap tegangan atau julat ini harus ditandai. Namun, jika perbedaan antara batas batas julat tegangan pengenal tidak melebihi 10 % dari nilai rata - rata julat, penandaan masukan daya pengenal atau arus pengenal bisa dihubungkan dengan nilai rata - rata julat tersebut.
Batas atas dan batas bawah masukan daya pengenal atau arus pengenal harus ditandai pada peranti sehingga hubungan antara masukan dan tegangan menjadi jelas.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.6 Jika lambang digunakan, maka lambang tersebut harus sbb:
[lambang 5031 dari IEC 60417] arus searah
a
[lambang 5032 dari IEC 60417] arus bolak-balik3
a
……… arus bolak-balik fase tiga3N
a
………... arus bolak-balik fase tiga dengan netral [lambang 5016 dari IEC 60417] batang sekeringCATATAN 1 Arus pengenal batang sekering dapat ditunjukan tergabung dengan lambang ini.
x
………. batang sekering mini waktu lambat, X adalah lambang untuk karakteristik waktu/arus seperti diberikan dalam IEC 60127
[lambang 5017 dari IEC 60417] pembumian
[lambang 5072 dari IEC 60417] perlengkapan kelas II
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
19 dari 128 [lambang 5012 dari IEC 60417] lampu
CATATAN 2 Tegangan pengenal lampu dapat ditunjukan tergabung dengan lambang ini.
i
[lambang 1641 dari ISO 7000] pembacaan dan instruksi!
[lambang 0434 dari ISO 7000] perhatian[Lambang IEC 60417-5021 (DB:2002-10)] kesamaan potensial
[Lambang IEC 60417-5036 (DB:2002-10)] tegangan berbahaya Lambang untuk sifat suplai harus diletakkan di dekat penandaan tegangan pengenal.Lambang peranti kelas II harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga akan jelas bahwa itu adalah bagian dari informasi teknik dan tidak sama dengan penandaan lainnya.
Satuan besaran fisik dan lambangnya harus merupakan sistem standar internasional.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi dan pengukuran.
CATATAN 3 Penambahan lambang diizinkan asalkan tidak akan menimbulkan kesalahpahaman. CATATAN 4 Lambang yang ditetapkan pada IEC 417 dapat digunakan.
7.7 Peranti yang dihubungkan lebih dari dua konduktor suplai dan peranti untuk suplai
ganda harus dilengkapi dengan diagram sambungan yang dilekatkan pada peranti, kecuali cara penyambungan yang benar sudah jelas.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
CATATAN 1 Cara hubungan yang benar dianggap jelas jika untuk peranti fase tiga, terminal untuk konduktor suplai ditandai dengan anak panah yang ditunjuk kearah terminal. Konduktor pembumian bukan konduktor suplai.
CATATAN 2 Penandaan dengan kata-kata bisa diterima sebagai penandaan cara penyambungan yang benar.
CATATAN 3 Diagram sambungan mungkin berupa diagram pengkawatan yang disebutkan dalam Sub-ayat 7.4.
7.8 Kecuali untuk penyambungan tipe Z, terminal yang digunakan untuk menghubungkan
suplai utama harus diberi tanda sebagai berikut:
- terminal yang dimaksudkan secara khusus untuk konduktor netral harus ditandai dengan huruf N;
- terminal pembumian proteksi harus ditunjukkan dengan lambang 5019 dari IEC 60417
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
20 dari 128
Penandaan ini harus tidak ditempatkan pada sekrup, pencucian ataubagian lain yang mudah mengelupas yang dapat dilepas pada saat konduktor dihubungkan.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.9 Kecuali sudah jelas tidak diperlukan, sakelar yang dapat menyebabkan bahaya saat
dioperasikan harus ditandai atau ditempatkan sedemikian rupa untuk menunjukkan secara jelas bagian peranti yang dikendalikan.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.10 Posisi sakelar yang berbeda dari peranti stasioner dan posisi kendali yang berbeda
pada semua peranti harus ditunjukkan dengan angka, huruf atau alat visual lainnya. CATATAN 1 Persyaratan juga berlaku untuk sakelar yang merupakan bagian dari kendali
Jika gambar yang digunakan untuk menunjukkan posisi yang berbeda, maka posisi off harus ditunjukkan oleh Gambar 0 dan posisi untuk nilai yang lebih tinggi, seperti keluaran, masukan, kecepatan atau pengaruh pendinginan, harus ditunjukan oleh gambar yang lebih tinggi
Gambar 0 harus tidak digunakan untuk indikasi lain kecuali jika berposisi dan tergabung dengan nomor lain sedemikian sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dengan indikasi posisi off.
CATATAN 2 Sebagai contoh, angka 0 boleh digunakan untuk keyboard program dijital. Kesesuaian harus diperiksa dengan inspeksi.
7.11 Kendali dimaksudkan untuk diatur selama instalasi atau penggunaan normal
seharusnya dilengkapi dengan penandaan arah penyetelan. CATATAN Suatu indikasi of + dan – dianggap mencukupi. Kesesuaian harus diperiksa dengan inspeksi.
7.12 Petunjuk penggunaan harus tersedia pada peranti sehingga peranti dapat digunakan secara aman.
CATATAN Petunjuk penggunaan mungkin ditandai pada peranti sepanjang peranti tersebut layak digunakan pada penggunaan normal.
Jika perlu untuk mengambil tindakan pencegahan khusus selama perawatan pengguna, harus diberikan rincian yang memadai.
Kesesuaian harus diperiksa dengan inspeksi.
7.12.1 Jika perlu untuk mengambil tindakan pencegahan khusus saat memasang atau
melakukan perawatan peranti, harus diberikan rincian yang memadai. Kesesuaian harus diperiksa dengan inspeksi.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
21 dari 128
7.12.2 Jika peranti stasioner tidak dilengkapi dengan senur suplai dan tusuk kontak atau
dengan peranti lain pemutus dari suplai utama yang mempunyai kontak pemisah pada semua kutub yang semuanya diputuskan pada tegangan lebih kondisi kategori III, petunjuk harus menyatakan bahwa setiap alat untuk pemutus hubungan tersebut harus tergabung dalam pengkawatan tetap sesuai dengan aturan pengkawatan.
Kesesuaian harus diperiksa dengan inspeksi.
7.12.3 Bila insulasi pengkawatan tetap yang mensuplai peranti untuk hubungan permanen
ke suplai utama yang dapat bersentuhan dengan bagian yang mempunyai kenaikan suhu melebihi 50 K selama pengujian pada ayat 11, petunjuk harus menyatakan bahwa insulasi pengkawatan tetap harus aman, misalnya, dengan insulasi tambahan (sleeving) yang mempunyai pengenal suhu tertentu.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi selama pengujian ayat 11.
7.12.4 Petunjuk untuk peranti siap pasang harus memasukkan informasi yang berkaitan
dengan, sebagai berikut:
- dimensi ruang yang harus disediakan untuk peranti;
- dimensi dan kedudukan alat untuk menopang dan memegang peranti di dalam ruangan tersebut;
- jarak bebas minimum antara bagian dari peranti dan bagian sekitarnya dari alat tersebut (penopang dan pemegang);
- dimensi minimum dari lubang ventilasi dan pengaturan yang benar; - hubungan peranti ke suplai dan inter koneksi dari komponen terpisah;
- kebutuhan untuk membolehkan pemutusan peranti dari suplai setelah pemasangan, kecuali bila peranti dilengkapi sakelar yang memenuhi 24.3. Pemutusan dapat dicapai dengan memiliki tusuk kontak yang dapat dijangkau atau dilengkapi dengan sakelar pada perkawatan magun sesuai dengan persyaratan instalasi.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.12.5 Untuk peranti dengan sambungan tipe X mempunyai senur yang dipersiapkan secara
khusus, instruksi harus berisi hal-hal sebagai berikut :
Jika senur suplai rusak, harus diganti dengan senur khusus atau perakitan yang disediakan dari pabrik atau agen servisnya
Untuk peranti dengan sambungan tipe Y, instruksi harus berisi hal-hal sebagai berikut :: Jika senur suplai rusak, harus diganti oleh pembuat atau agen servisnya atau orang yang mempunyai kualifikasi yang sama untuk menghindari bahaya;
Untuk peranti dengan sambungan tipe Z, instruksi harus berisi hal-hal sebagai berikut :: Senur suplai tidak bisa diganti. Jika senur rusak peranti harus dihancurkan.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.12.6 Petunjuk untuk peranti pemanas yang dilengkapi sakelar termal nonswasetel balik
yang disetel-balik dengan pemutusan jaringan suplai harus memuat hal pokok sebagai berikut :
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
22 dari 128
PERHATIAN Untuk menghindari bahaya karena penyetelan balik yang kurang hati-hati dari sakelar termal, peranti ini tidak boleh disuplai melalui gawai sakelar eksternal, seperti pengatur waktu, atau dihubungkan ke suatu sirkit yang dihidupkan dan dimatikan secara reguler oleh penyedia listrik.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.12.7 Petunjuk untuk peranti magun harus menyatakan bagaimana peranti tersebut
dimagun pada penyangganya.
CATATAN Metode pemagunan tidak tergantung pada penggunaan perekat karena tidak dianggap sebagai sarana pemagun yang dapat diandalkan.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.12.8 Petunjuk untuk peranti yang dihubungkan ke jaringan air ledeng harus menyatakan:
- tekanan air maksimum saluran masuk, dalam pascal.
- tekanan air minimum saluran masuk, dalam pacal, jika diperlukan untuk operasi peranti yang tepat.
Petunjuk untuk peranti yang dihubungkan ke jaringan air ledeng dengan set selang yang dapat dilepas harus menyatakan bahwa set selang baru yang disuplai dengan peranti harus digunakan dan set selang lama tidak digunakan kembali.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.13 Petunjuk dan teks lain yang disyaratkan oleh standar ini harus dituliskan dalam
bahasa Indonesia untuk peranti akan dipasarkan di Indonesia. Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi.
7.14 Penandaan yang disyaratkan oleh standar ini harus mudah dibaca dan tahan lama.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi dan dengan menggosok penandaan dengan tangan selama15 detik dengan sehelai kain yang telah dibasahi dengan air dan diulang sekali lagi selama 15 detik dengan sehelai kain yang telah dibasahi dengan minyak tanah.
Setelah semua pengujian dilakukan menurut standar ini, penandaan harus mudah terbaca. pelat penandaan harus tidak mudah terlepas dan tidak menunjukkan pengerutan.
CATATAN 1 Dalam mempertimbangkan daya tahan penandaan, pengaruh dari penggunaan normal juga diperhitungkan. Contoh, selain dari enamel vitreous, pada kontainer yang memungkinkan untuk dibersihkan, dianggap tdak tahan lama.
CATATAN 2 Minyak tanah yang digunakan untuk uji larutan aliphatic hexana yangmempunyai zat aromatik maksimum dengan volume 0,1 %, nilai kauri-butanol 29, titik didih awal kira-kira 65 qC, titik kering kira-kira 69 qC dan massa spesifik kira-kira 0,66 kg/l.
7.15 Penandaan yang ditentukan dalam Sub-ayat 7.1 sampai 7.5 harus pada bagian
utama peranti.
Penandaan peranti yang dipasang harus dapat terlihat dengan jelas dari luar peranti tapi jika perlu setelah melepaskan penutup. Untuk peranti portabel ini harus memungkinkan untuk melepas atau membuka penutup ini tanpa bantuan perkakas.
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
23 dari 128
Untuk peranti stasioner sekurang - kurangnya nama atau merek dagang atau identifikasi merek dari pabrikan atau penanggung jawab penjualan dan model atau tipe rujukan harus dapat dilihat dengan jelas saat peranti dipasang pada penggunaan normal. Penandaan ini mungkin dibawah pelindung yang dapat dilepas. Penandaan lain mungkin di bawah pelindung hanya jika penandaan tersebut dekat terminal. Untuk peranti magun, persyaratan ini diterapkan setelah peranti dipasang sesuai dengan petunjuk yang tersedia pada peranti. Penandaan untuk sakelar dan pengendali harus ditempatkan pada atau dekat komponen ini. Penandaan sebaiknya tidak ditempatkan pada bagian yang dapat ditempatkan atau dipindahkan sedemikian sehingga penandaan dapat menyesatkan.
Kesesuaian harus diperiksa dengan inspeksi.
7.16 Jika kesesuaian dengan standar ini tergantung dari operasi pada thermal link atau
sekering yang dapat diganti, nomor rujukan atau hal lain untuk identifikasi link harus ditandai pada tempat dimana mudah untuk dibaca saat peranti dibongkar seperlunya untuk mengganti sekring.
CATATAN Penandaan pada link diizinkan sepanjang penandaan tersebut tetap terbaca setelah link beroperasi.
Persyaratan ini tidak diterapkan untuk link yang hanya dapat diganti bersama dengan bagian lain pada peranti.
Kesesuaian harus diperiksa dengan inspeksi.
8 Proteksi terhadap bagian aktif yang dapat disentuh
8.1 Peranti harus dikonstruksikan dan ditutup sedemikian rupa sehingga tersedia proteksi
yang cukup terhadap sentuhan tak sengaja dengan bagian aktif.
Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi dan dengan pengujian sesuai sub-ayat 8.1.1 sampai 8.1.3 berlaku, dengan mengingat pada perhitungan yang sesuai dengan sub-ayat 8.1.4 dan 8.1.5.
8.1.1 Persyaratan 8.1 berlaku bagi semua posisi peranti bila dioperasikan pada
penggunaan normal, bahkan setelah membuka penutup dan pintu dan melepaskan bagian yang dapat dilepas.
CATATAN Dalam hal ini tidak termasuk pada kawat lebur tipe sekrup dan pemutus tenaga mini tipe sekrup dimana bagian tersebut mudah disentuh tanpa bantuan perkakas.
Lampu yang ditempatkan di belakang penutup yang dapat dilepas tidak dikeluarkan, peranti yang tersedia harus terinsulasi dari suplai dengan menggunakan tusuk kontak atau sakelar semua kutub. Namun demikian, selama memasukkan atau melepas lampu yang ditempatkan dibelakang pelindung yang dapat dilepas, proteksi terhadap kontak dengan bagian aktif dari kaki lampu harus dijamin.
Uji probe B dari IEC 61032 diterapkan tanpa memberikan gaya yang cukup besar, peranti pada setiap posisi kecuali pada penggunaan normal di lantai dan mempunyai berat melebihi 40 kg harus tidak dimiringkan. Melalui bagian yang terbuka, uji probe diterapkan pada beberapa kedalaman dimana jari akan diizinkan dan diputar atau dibengkokkan sebelum, selama dan sesudah memasukkan pada beberapa posisi. Jika bagian yang terbuka tidak mengizinkan untuk masuknya jari, maka gaya pada jari dengan posisi lurus dinaikkan
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy
standar ini dibuat untuk penayangan di
website dan tidak untuk dikomersialkan”
24 dari 128
sampai 20 N. Jika jari masuk pada bagian yang terbuka, pengujian diulang dengan jari pada posisi dibengkokkan.
Dalam hal ini tidak memungkinkan untuk menyentuh bagian aktif atau bagian aktif yang hanya dilindungi dengan pernis, enamel, kertas, kain film oksida, manik-manik atau penyekat kecuali plastik yang mengeras sendiri dengan jari uji.
8.1.2 Uji probe 13 dari IEC 61032 diterapkan tanpa memberikan gaya cukup besar melalui
bagian terbuka pada peranti kelas 0, peranti kelas II atau konstruksi kelas II, kecuali untuk memberikan sentuhan pada kaki lampu dan bagian aktif pada kotak-kontak.
CATATAN Kotak kontak peranti tidak dipertimbangkan untuk kotak kontak.
Uji probe juga diterapkan melalui pembuka dalam selungkup logam yang dibumikan yang mempunyai lapisan tak-konduktif seperti enamel atau lacker.
Harus tidak memungkinkan untuk menyentuh bagian aktif dengan uji probe.
8.1.3 Sebagai pengganti uji probe B dari IEC 61032 dan uji probe 13 dari IEC 61032, untuk
peranti selain dari kelas II, uji probe 14 dari IEC 61032 diterapkan tanpa memberikan gaya yang cukup besar ke bagian aktif dari elemen pemanas yang tampak pijar, semua kutub yang dapat dilepas dengan gerakan sakelar tunggal. Ini juga diterapkan untuk bagian pendukung seperti elemen, dilengkapi dengan ini jelas dari bagian luar peranti, tanpa melepas pelindung dan bagian yang sejenis, dimana bagian pendukung bersentuhan dengan elemen.
Harus tidak memungkinkan untuk menyentuh bagian aktif.
CATATAN Untuk peranti yang dilengkapi dengan senur suplai dan tanpa peranti sakelar pada sirkitnya, penarikan plug dari soket outlet dipertimbangkan untuk aksi sakelar tunggal.
8.1.4 Bagian yang dapat disentuh tidak dipertimbangkan untuk bertegangan jika:
– Bagian tersebut disuplai pada tegangan ekstra rendah yang aman dilengkapi dengan untuk a.b., nilai puncak tegangan tidak melebihi 42.4 V;
untuk a.s., tegangan tidak melebihi 42.4 V; atau
– bagian yang dipisahkan dari bagian aktif dengan impedans proteksi.
Jika impedans proteksi digunakan, maka arus antara bagian dan sumber suplai tidak melebihi 2 mA untuk a.s dan nilai puncaknya tidak melebihi 0.7 mA untuk a.b. dan
– untuk tegangan yang mempunyai nilai puncak melebihi 42.4 V sampai atau sama dengan 450 V, kapasitans harus tidak melebihi 0,1 ȝF;
– untuk tegangan yang mempunyai nilai puncak melebihi 450 V sampai atau sama dengan 15 kV, peluahan harus tidak melebihi 45 ȝC.
Kesesuaian diperiksa dengan pengukuran dengan peranti disuplai pada tegangan pengenal. Tegangan dan arus diukur antara bagian yang relevan dan setiap kutub pada sumber suplai. Peluahan diukur dengan segera setelah pemutusan suplai.
Jumlah muatan listrik pada luahan diukur dengan menggunakan resistor yang memiliki resistans noninduktif nominal 2000 :.