• Tidak ada hasil yang ditemukan

19.1 Peranti harus berkonstruksi sedemikian sehingga resiko kebakaran, kerusakan

mekanis yang merusak keselamatan atau pelindung terhadap kejut listrik sebagai akibat operasi abnormal atau kecerobohan dapat dihindari sejauh dapat dilakukan.

Sirkit elektronik harus didesain dan dikenakan sehingga kondisi kegagalan tidak akan membuat ketidak amanan peranti dengan persetujuan terhadap kejut listrik, bahaya kebakaran, bahaya mekanik atau malafungsi yang berbahaya.

Bagi peranti yang dihubungkan dengan elemen pemanas maka dilakukan uji pada 19.2 dan 19.3. Sebagai tambahan, peranti yang dilengkapi dengan suatu alat pembatas suhu selama uji pada ayat 11 dilakukan uji pada 19.4 dan yang diaplikasikan uji pada 19.5. Peranti yang disambungkan ke elemen pemanas PTC juga dilakukan uji pada 19.6.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

41 dari 128

Peranti yang dihubungkan dengan motor dilakukan uji pada 19.7 sampai 19.10.

Peranti yang dihubungkan dengan sirkit elektronik juga dilakukan uji pada 19.11 dan 19.12. Kecuali jika tidak ditentukan lain, pengujian dilanjutkan sampai pemutus termal tidak otomatis beroperasi atau sampai kondisi ajek tercapai. Jika elemen pemanas atau sengaja merusak bagian yang lemah menjadi sirkit terbuka secara permanen, pengujian yang relevan diulang pada sampel kedua. Pengujian kedua ini harus dihentikan pada mode yang sama kecuali pengujian tidak dilengkapi jaminan.

CATATAN 1 Bagian yang sengaja dirusak merupakan bagian yang dimaksudkan untuk rusak pada kondisi operasi abnormal untuk mencegah terjadinya kondisi yang dapat mempengaruhi kesesuaian dengan standar ini. Bagian tersebut bisa merupakan komponen yang dapat dilepaskan, sedemikian seperti resistor atau kapasitor atau bagian dari komponen yang akan dilepaskan, sedemikian seperti saluran termal yang tidak dapat disentuh tergabung dalam motor.

CATATAN 2 Sekering, pemutus termal, gawai proteksi arus lebih, atau gawai sejenis tergabung dalam peranti, dapat digunakan untuk memberikan proteksi yang diperluan. Gawai proteksi

Kecuali jika tidak ditentukan lain, hanya satu kondisi abnormal yang disimulasikan setiap kali. CATATAN 3 Bila lebih dari satu uji dapat diterapkan untuk peranti yang sama, maka pengujian ini dilakukan secara berturut-turut setelah peranti didinginkan pada suhu ruang.

CATATAN 4 Untuk peranti kombinasi, pengujian dilakukan dengan motor dan elemen pemanas yang beroperasi secara simultan pada kondisi operasi normal, uji yang sesuai dapat diterapkan sekali pada masing-masing motor dan elemen pemanas.

Kecuali jika tidak ditentukan lain, kesesuaian dengan pengujian bab ini diperiksa seperti dijelaskan pada 19.13.

19.2 Peranti dengan elemen pemanas diuji pada kondisi seperti ditetapkan pada ayat 11 tetapi dengan disipasi panas terbatas. Tegangan suplai, ditentukan sebelum pengujian, yang disyaratkan untuk memberikan masukan daya 0,85 kali masukan daya pengenal pada operasi normal pada saat masukan daya distabilkan. Tegangan ini dipertahankan sepanjang pengujian.

CATATAN : Kendali yang beroperasi selama pengujian subayat 11 diperbolehkan beroperasi.

19.3 Pengujian pada 19.2 diulang tetapi dengan tegangan suplai, ditentukan sebelum

pengujian, sama dengan yang disyaratkan untuk memberikan masukan daya 1,24 kali masukan daya pengenal pada operasi normal pada saat masukan daya distabilkan. Tegangan ini dipertahankan sepanjang pengujian.

CATATAN : Kendali yang beroperasi selama pengujian subayat 11 diiperbolehkan beroperasi.

19.4 Peranti yang diuji pada kondisi yang dijelaskan pada ayat 11. Setiap kendali yang

membatasi suhu selama pengujian ayat 11 harus dihubung pendek.

CATATAN Bila pemanfatnya dilengkapi dengan lebih dari satu alat kendali, maka alat kendali ini dihubung pendek secara bergantian.

19.5 Pengujian pada 19.4 diulang pada peranti kelas 0I dan peranti kelas I dilengkapi

dengan selubung tabung atau melekatkan elemen pemanas. Bagaimanapun, kendali tidak dihubung pendek tetapi satu ujung elemen dihubungkan ke selubung elemen pemanas. Pengujian ini diulang dengan polaritas suplai peranti berlawanan dan dengan ujung elemen lainnya dihubungkan ke selubung.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

42 dari 128

Pengujian ini tidak dilakukan pada peranti yang dimaksudkan dihubungkan secara permanen ke pengkawatan tetap dan pada peranti dimana sambungan semua kutub dilepas selama pengujian 19.4.

CATATAN 1 Peranti dengan netral diuji dengan hubungan netral ke pembungkus.

CATATAN 2 Untuk pelekatan elemen pemanas, selungkup logam dianggap sebagai pemanas.

19.6 Peranti dengan elemen pemanas PTC disuplai pada tegangan pengenal sampai

kondisi ajek dengan mengacu peda masukan daya dan suhu yang stabil.

Tegangan operasi pada elemen pemanas PTC dinaikkan 5 % dan peranti dioperasikan sampai kondisi ajek yang distabilkan ulang. Tegangan kemudian dinaikkan dengan langkah yang sama sampai 1,5 kali tegangan operasi tercapai, atau sampai dengan elemen pemanas PTC rusak,dipilih yang pertama kali terjadi.

19.7 Peranti dioperasikan pada kondisi dihentikan dengan:

- mengunci rotor jika torsi pengunci motor lebih kecil dari torsi beban penuh; - kunci bagian bergerak pada peranti lain.

CATATAN 1 Jika peranti mempunyai lebih dari satu motor, pengujian dilakukan pada masing-masing motor secara terpisah.

CATATAN 2 Kosong

Peranti yang dilengkapi motor dan mempunyai kapasitor dalam sirkit dari belitan bantu, dioperasikan dengan rotor terkunci, kapasitor satu persatu dihubung pendek sirkitnya. Pengujian diulang dengan kapasitor satu persatu dihubung pendek kecuali jira dari kelas P2 dari IEC 60252.

CATATAN 3 Pengujian ini dilakukan dengan rotor terkunci karena motor dapat mengasut kemudian menaikkan hasil yang tidak konsisten.

Untuk setiap pengujian, peranti dilengkapi dengan pengatur waktu atau pengatur program yang disuplai pada tegangan pengenal untuk suatu periode yang sama dengan periode maksimum yang diizinkan dengan pengatur waktu atau pengatur program.

Peranti lain disuplai pada tegangan pengenal untuk periode: - 30 detik untuk :

x peranti genggam;

x peranti yang sakelarnya dapat dijaga dengan tangan atau kaki; x peranti yang secara kontinu diberi beban dengan tangan; - 5 menit untuk peranti lain yang dioperasikan saat dirawat; - sampai kondisi ajek dicapai untuk peranti lain.

CATATAN 4 Peranti yang diuji selama 5 menit ditandai sesuai bagian 2.

Selama pengujian, suhu belitan harus tidak melebihi nilai yang ditunjukkan pada Tabel 8.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

43 dari 128

Tabel 8 Suhu belitan maksimum

Suhu (qC) Tipe peranti Kelas

A Kelas E Kelas B Kelas F Kelas H Kelas 200 Kelas 220 Kelas 250

Peranti selain yang dioperasi-kan sampai kondisi ajek dicapai

200 215 225 240 260 280 300 330

Peranti yang dioperasikan sampai kondisi ajek dicapai - jika impedansi dilindungi; - jika dilindungi dengan peranti pengaman.

x selama jam pertama nilai maksimum;

x setelah jam pertama, nilai maksimum;

x setelah jam pertama, pada rata-rata aritmatik 150 200 175 150 165 215 190 165 175 225 200 175 190 240 215 190 210 260 235 210 230 280 255 230 250 300 275 250 280 330 305 280

19.8 Salah satu fase peranti kombinasi dengan motor fase tiga tidak disambungkan.

Peranti kemudian dioperasikan sampai operasi normal dan disuplai pada tegangan pengenal untuk periode seperti yang dijelaskan pada 19.7.

19.9 Uji beban lebih dilakukan pada peranti yang dihubungkan motor yang dimaksudkan

untuk diatur dan dikendalikan secara otomatis atau dapat dijamin bisa beroperasi secara terus-menerus.

Peranti dioperasikan pada operasi normal dan disuplai pada tegangan pengenal sampai kondisi stabil dicapai. Beban selanjutnya dinaikkan secara bertahap sehingga arus yang melalui belitan motor naik 10 % dan peranti dioperasikan lagi sampai kondisi stabil dicapai, tegangan suplai dijaga pada nilai aslinya. Beban dinaikkan lagi dan pengujian diulang sampai gawai proteksi beroperasi atau motor berhenti.

Selama pengujian suhu belitan harus tidak melebihi: - 140 °C untuk insulasi belitan kelas A;

- 155 °C untuk insulasi belitan kelas E; - 165 °C untuk insulasi belitan kelas B; - 180 °C untuk insulasi belitan kelas F; - 200 °C untuk insulasi belitan kelas H; - 220 °C untuk insulasi belitan kelas 200; - 240 °C untuk insulasi belitan kelas 220; - 270 °C untuk insulasi belitan kelas 250.

CATATAN 1 Bila beban tidak bisa dinaikan dalam tahapan yang tepat, maka motor perlu dilepas dari peranti dan motor diuji secara terpisah.

19.10 Peranti kombinasi dengan motor seri dioperasikan dengan beban serendah mungkin

dan disuplai dengan tegangan sama dengan 1.3 kali tegangan pengenal selama 1 menit. Selama pengujian, bagian-bagian harus tidak dikeluarkan dari peranti.

19.11 Peranti untuk sirkit elektronik diperiksa dengan evaluasi kondisi kerusakan yang

dijelaskan pada 19.11.2 untuk semua sirkit atau bagian dari sirkit, kecuali jika sesuai dengan kondisi yang dijelaskan pada 19.11.1.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

44 dari 128

CATATAN 1 Umumnya, pengujian peranti dan diagram sirkitnya akan menahan kondisi gangguan yang harus disimulasikan, sedemikian sehingga pengujian dapat dibatasi pada kasus tersebut yang dapat diharapkan untuk memberikan hasil yang sangat tidak menguntungkan.

Peranti yang mengandung sirkit elektronik proteksi, dikenakan pengujian 19.11.3 dan 19.11.4

Peranti yang memiliki sakelar dengan posisi terbuka yang diperoleh dengan pemutusan elektronik, atau sakelar yang dapat menempatkan peranti dalam mode siap pakai , dikenakan pengujian 19.11.4

CATATAN 1a Urutan pengujian untuk evaluasi sirkit elektronik diberikan dalam Lampiran Q

Jika keselamatan peranti pada setiap kondisi gangguan yang tergantung pada operasi sekering mini sesuai dengan IEC 127, pengujian 19.12 dilakukan.

Selama dan setelah setiap pengujian, suhu belitan harus tidak melebihi nilai yang ditetapkan pada Tabel 8. Namun demikian, batas ini tidak berlaku untuk transformator yang tidak aman sesuai dengan sub ayat 15.5 IEC 61558-1. Peranti harus sesuai dengan kondisi yang ditetapkan pada 19.13. Arus yang mengalir melalui impedans proteksi harus tidak melebihi batas yang ditentukan pada 8.1.4.

CATATAN 2 Kecuali ini diperlukan untuk mengganti komponen setelah beberapa pengujian, uji kuat listrik pada 19.13 hanya perlu dilakukan setelah pengujian terakhir pada sirkit elektronik.

Jika konduktor pada PCB (printed circuit borrad) menjadi terbuka sirkitnya, peranti dianggap tahan terhadap uji khusus, asalkan memenuhi tiga kondisi sebagai berikut:

- bahan dasar PCB tahan terhadap uji pada Lampiran E;

- setiap konduktor yang terlepas tidak mengurangi jarak rambat atau jarak bebas antara bagian aktif dan bagian logam yang dapat disentuh di bawah nilai yang ditetapkan pada ayat 29;

- peranti tahan terhadap uji pada 19.11.2 dengan membuka sirkit jembatan konduktor.

19.11.1 Kondisi gangguan dari a) sampai f) yang ditentukan pada 19.11.2 tidak dikenakan untuk sirkit atau bagian pada sirkit dimana terjadi kondisi sebagai berikut:

- sirkit elektronik adalah sirkit daya rendah seperti yang ditetapkan di bawah ;

- proteksi terhadap kejut listrik, bahaya kebakaran, bahaya mekanik atau malafungsi yang berbahaya pada bagian lain dari peranti tidak tergantung pada perbaikan fungsi sirkit elektronik.

Contoh sirkit daya rendah ditunjukkan pada Gambar 6 dan ditentukan sebagai berikut..

Peranti disuplai pada tegangan pengenal dan variabel resistor diatur hingga resistans maksimum, disambungkan antara titik yang diteliti dan kutub yang berlawanan dengan sumber suplai daya. Resistans kemudian dikurangi sampai daya yang dikonsumsi oleh resistor mencapai posisi maksimum. Titik yang menyambung suplai daya dimana daya maksimum dikirim ke resistor ini tidak melebihi 15 W pada akhir 5 detik disebut titik daya rendah. Bagian pada sirkit yang lebih jauh dari sumber suplai daya daripada titik daya rendah dipertimbangkan sebagai sirkit daya rendah.

CATATAN 1 Pengukuran dibuat dari hanya salah satu kutub sumber suplai daya, lebih baik satu yang memberikan nilai terendah titik daya rendah.

CATATAN 2 Saat menentukan titik daya rendah, disarankan untuk memulai dengan titik tertutup pada sumber suplai.

CATATAN 3 Daya yang dikonsumsi variabel resistor diukur dengan wattmeter.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

45 dari 128

19.11.2 Kondisi gangguan sebagai berikut dipertimbangkan dan, jika perlu, diaplikasikan pada suatu waktu, maka dari itu gangguan dipertimbangkan :

a) hubung pendek insulasi fungsional jika jarak rambat atau jarak bebas kurang dari nilai yang ditetapkan pada 29;

b) sirkit terbuka pada terminal dari setiap komponen;

c) hubung pendek pada kapasitor, kecuali jika sesuai dengan IEC 384-14;

d) hubung pendek pada dua terminal komponen elektronik, selain dari sirkit terpadu. Kondisi gangguan ini tidak diaplikasikan antara dua sirkit pada optocoupler.

e) kegagalan triacs dalam mode dioda;

f) kegagalan pada sirkit terpadu. Semua kemungkinan sinyal keluaran dipertimbangkan untuk gangguan yang terjadi pada sirkit terpadu. Jika hal itu dapat ditunjukkan

CATATAN 1 Komponen seperti thyristors dan triacs tidak ditemukan kondisi gangguan pada f ). CATATAN 2 Mikroprosesor diuji sebagai sirkit terpadu.

Kondisi gangguan f) diterapkan untuk selungkup (encapsulated) dan komponen sejenis jira sirkit tidak dapat dinilai dengan metode lain.

Koefisien suhu positif resistor tidak dihubung pendek jika digunakan dalam spesifikasi pabrik. Walaupun demikian, termistor PTC-S dihubung pendek kecuali jika sesuai dengan IEC 60738-1.

Sebagai tambahan, masing-masing sirkit daya rendah yang di dihubung pendek dengan menyambung titik daya rendah ke kutub sumber suplai dari tempat dimana pengukuran dibuat.

Untuk simulasi kondisi gangguan, peranti dioperasikan pada kondisi yang ditetapkan pada ayat 11 tetapi disuplai pada tegangan pengenal.

Bila kondisi gangguan disimulasikan, durasi pengujian adalah:

- seperti yang ditetapkan pada 11.7 tetapi hanya satu siklus operasi dan hanya jika gangguan tidak dapat diketahui oleh pengguna, sebagai contoh perubahan suhu;

- seperti yang ditetapkan pada 19.7, jika gangguan dapat diketahui oleh pengguna, sebagai contoh motor pada mesin dapur berhenti;

- sampai kondisi stabil dicapai, untuk sirkit yang terus-menerus disambungkan ke suplai utama, sebagai contoh sirkit stand-by.

Pada setiap masalah, pengujian diakhiri jika pemutusan suplai tidak otomatis terjadi dalam peranti.

19.11.3 Jika peranti yang tergabung dengan sirkit elektronik proteksi yang beroperasi untuk

menjamin kesesuaian dengan ayat 19, pengujian yang relevan diulang dengan mensimulasikan gangguan tunggal, seperti pada bagian a) sampai f) dari 19.11.2.

19.11.4 Peranti yang memiliki sakelar dengan suatu posisi off yang dihasilkan dengan

pemutusan elektronik, atau sakelar yang dapat ditempatkan dalam mode siap pakai dikenai pengujian 19.11.4.1 sampai 19.11.4.7. Pengujian dilakukan dengan peranti yang tersedia pada tegangan pengenal, sakelar akan disetel dalam posisi terbuka atau dalam mode siap pakai.

Peranti yang menggabungkan sirkit elektronik protektif dikenai pengujian 19.11.4.1 sampai 19.11.4.7. Pengujian dilakukan setelah sirkit elektronik proteksi telah beroperasi selama pengujian yang relevan subayat 19 kecuali 19.2, 19.6 dan 19.11.3. Tetapi, peranti yang dioperasikan selama 30 detik atau 5 menit selama pengujian 19.7 tidak dikenakan pengujian-pengujian terhadap penomena elektromagnetik.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

46 dari 128

Pengujian dilakukan dengan arester surja yang dilepas, kecuali kalau menggabungkan celah percikan api.

CATATAN 1 Jika peranti memiliki beberapa mode operasi, pengujian dilakukan dengan peranti beroperasi pada setiap mode, jika perlu.

CATATAN 2 Peranti yang menggabungkan kendali elektronik yang memenuhi IEC 60730 seri tidak membebaskan dari pengujian-pengujian.

19.11.4.1 Peranti dikenai terhadap pelepasan elektrostatik sesuai dengan IEC 61000-4-2, tingkat pengujian 4 dapat dipakai. Sepuluh pelepasan yang memiliki polaritas positip dan sepuluh pelepasan yang memiliki polaritas negatip diterapkan pada setiap titik yang dipilih sebelumnya.

19.11.4.2 Peranti dikenai terhadap medan yang diradiasikan sesuai dengan IEC 61000-4-3, tingkat pengujian 3 dapat dipakai.

CATATAN Waktu tinggal untuk setiap frekuensi cukup untuk mengamati kemungkinan salah-pemakaian sirkit elektronik protektif.

19.11.4.3 Peranti dikenai terhadap pembukaan peralihan cepat sesuai dengan IEC 61000-4-4. Tingkat pengujian 3 dapat dipakai untuk saluran sinyal dan saluran kendali. Tingkat pengujian 4 dapat dipakai untuk saluran suplai daya. Pembukaan dengan cepat diterapkan selama 2 menit dengan polaritas positip dan selama 2 menit dengan polaritas negatip.

19.11.4.4 Terminal suplai daya dari peranti dikenakan terhadap tegangan surja sesuai dengan IEC 61000-4-5, lima impuls positip dan lima impuls negatip akan diterapkan pada titik yang dipilih. Tingkat pengujian 3 dapat dipakai untuk mode kopeling saluran ke saluran, suatu generator yang memilki impedansi sumber 2 : akan digunakan. Tingkat pengujian 4 dapat dipakai untuk mode kopeling saluran ke tanah, suatu generator yang memiliki impedansi sumber 12 : yang akan digunakan.

Elemen pemanasan yang dibumikan dalam peranti kelas I dilepas selama pengujian ini. CATATAN Jika sistem umpan balik tergantung pada masukan yang berhubungan dengan suatu elemen pemanasan yang dilepas, suatu jaringan buatan mungkin diperlukan.

Untuk peranti yang memiliki arester surja yang mengabungkan celah percikan api, pengujian diulang pada tingkat 95% tegangan loncat permukaan.

19.11.4.5 Peranti dikenakan terhadap arus yang diinjeksikan sesuai dengan IEC 61000-4-6, tingkat pengujian 3 akan dipakai. Selama pengujian, semua frekuensi antara 0,15 MHz sampai 80 MHz dicakup.

CATATAN Waktu tinggal (dwell time) untuk setiap frekuensi cukup untuk mengamati kemungkinan salah-pemakaian dari sirkit elektronik protektif.

19.11.4.6 Peranti dikenakan terhadap kedip tegangan dan pemutusan tegangan sesuai dengan IEC 61000-4-11. Durasi waktu yang ditentukan dalam Tabel 1 IEC 61000-4-11 diterapkan terhadap setiap level pengujian, kedip dan pemutusan yang diterapkan pada pelintasan nol tegangan suplai.

19.11.4.7 Peranti dikenai sinyal utama sesuai dengan IEC 61000-4-13, level pengujian kelas 2 dapat diterapkan.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

47 dari 128

19.12 Jika keselamatan peranti tergantung pada operasi sekering mini yang sesuai dengan

IEC 60127 selama ada kondisi gangguan yang ditetapkan pada 19.11.2, pengujian diulang tetapi dengan sekering mini diganti dengan ammeter. Jika arus diukur

- tidak melebihi 2.1 kali arus pengenal sekering, sirkit tidak dianggap tidak cukup aman dan pengujian dilakukan dengan sekering dihubung pendek.

- sekurang-kurangnya 2,75 kali arus pengenal sekering, sirkit tidak dianggap cukup aman, - antara 2.1 kali dan 2,75 kali arus pengenal sekering, sekering dihubung pendek dan

pengujian dilakukan

ƒ selama periode yang relevan atau selama 30 menit, dipilih yang lebih pendek, untuk sekering gerak cepat,

ƒ selama periode yang relevan atau selama 2 menit, dipilih yang lebih pendek, untuk sekering waktu lambat (time lag).

CATATAN 1 Pada kondisi meragukan, resistans maksimum sekering dilakukan perhitungan pada saat penentuan arus.

CATATAN 2 Verifikasi apakah gerakan sekering sebagai peranti pengaman didasarkan pada karakteristik fuse yang ditetapkan pada IEC 127 yang juga memberikan informasi yang perlu untuk menghitung resistans maksimum sekering.

CATATAN 3 Fuse lain dipertimbangkan sebagai kerusakan yang disengaja sesuai dengan 19.1.

19.13 Selama peranti harus tidak mengeluarkan nyala api, lelehan logam, gas beracun atau

gas mudah menyala dalam jumlah yang berbahaya dan kenaikan suhu harus tidak melebihi nilai yang ditunjukkan dalam Tabel 9.

Setelah pengujian dan saat peranti didinginkan kira-kira pada suhu ruang, selungkup harus tidak rusak seperti ada kesesuaian dengan ayat 8 di dirusak dan harus sesuai dengan 20.2. jika peranti masih dapat dioperasikan

Tabel 9 Kenaikan suhu maksimum abnormal

Bagian Kenaikan suhu (K)

Dinding, langit - langit dan lantai dari sudut uji a 150 Insulasi kabel senur suplai daya a 150 Insulasi tambahan dan insulasi yang diperkuat selain

dari bahan-bahan thermoplastik b

1.5 kali nilai relevan yang ditetapkan dalam Tabel 3 2)

a Untuk peranti yang dioperasikan motor kenaikan suhu tidak ditetapkan

b Tidak ada batas khusus untuk insulasi tambahan dan insulasi diperkuat pada bahan thermoplastik. Namur demikian, Bagaimanapun, kenaikan suhu ditentukan sehingga pengujian 30.1 dapat dilakukan

Jika insulasi, selain dari peranti kelas III, didinginkan sampai kira-kira suhu ruang, harus tahan uji kuat listrik dari 16.3, tegangan uji harus seperti yang ditentukan dalam Tabel 4. CATATAN Perlakuan kelembaban Sub-ayat 15.3 tidak berlaku sebelum uji kuat listrik ini.

Bagi peranti yang direndam atau diisi dengan cairan konduktif dalam penggunaan normal, peranti direndam atau diisi dengan air selama 24 jam sebelum uji kuat listrik dilakukan. Peranti tidak mengalami malafungsi yang membahayakan dan tidak ada kegagalan proteksi sirkit elektronik jika peranti masih dapat beroperasi.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy

standar ini dibuat untuk penayangan di

website dan tidak untuk dikomersialkan”

48 dari 128

Peranti yang diuji dengan sakelar elektronik dalam posisi terbuka, atau mode siap pakai, harus tidak menjadi beroperasi.