TEORI
KOMUNIKASI
MEMAHAMI TEORI DALAM ILMU KOMUNIKASI
(TRADISI & KONTEKS)
TEORI KOMUNIKASI UNTUK SEMUA
KEHIDUPAN KITA
CONTOH KASUS : Pengalaman kamu mulai berkuliah Bertemu orang asing (calon teman)
Memulai hubungan/perkenalan Membutuhkan hiburan dengan memanfaatkan Media Massa
-Bercerita - Menyadari kebersamaan dalam hubungan dengan tetap mendapatkan privasi
Setiap hari keputusan yang kita buat, media (sosial) yang kita konsumsi, dan hubungan
yang kita alami dapat diperkaya dan dijelaskan oleh teori komunikasi.
Teori komunikasi
membantu kita untuk memahami orang lain, masyarakat, media, dan bahkan hubungan kita
dengan keluarga, teman, pasangan, rekan kerja dan sahabat. Mungkin yang paling penting,
teori komunikasi dapat memudahkan kita untuk memahami diri kita sendiri.
BERPIKIR MENGENAI TEORI DAN PENELITIAN
Bagaimana kita bisa berhenti berdebat?
Mengapa kita kadang-kadang sukses dalam berkomunikasi dan kadang tidak?
Bagaimana kita bisa menjadi komunikator yang lebih baik?
Akankah media sosial mempersatukan kita atau memisahkan kita?
Meskipun tidak semua orang melakukan penelitian untuk mencari suatu hasil,
Namun
sering orang
bertanya-tanya kepada diri mereka sendiri, atau berbertanya-tanya kepada orang lain.
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dilakukan dengan berteori.
Robert Craig & Heidi Muller (2007: IX),
"Berteori adalah eksistensi formal penalaran dan pemecahan masalah sehari-hari"
Liska, Petrun, Sellnow, & Seeger (2012),
Teori-teori memungkinkan kita untuk melihat bagaimana organisasi atau individu
menangani krisis dan komunikasi.
NOTE
=
Ketika kita melakukan pengamatan dan membandingkannya dengan teori, Artinya kita telah melakukan
penelitian.
TEORI DAN PENELITIAN BERKAITAN ERAT ---- Beberapa peneliti memulai dengan teori
PERBEDAAN TEORI IMPLISIT ("AMATIR")
-TEORI ILMIAH (PROFESIONAL/ILMUWAN)
Setiap kali kita mengajukan jawaban untuk salah satu pertanyaan kita. Contoh : Jika kita menyarankan bahwa mungkin saja pandemi covid adalah hasil rekayasa - pemikiran teoritis.
Kita semua dalam kehidupan sehari-hari berpikir seperti peneliti, menggunakan teori-teori implisit untuk membantu kita memahami pertanyaan-pertanyaan yang telah disebutkan sebelumnya.
Keduanya mirip, sama-sama teka-teki atas pertanyaan yang dihadapi melalui observasi & keduanya mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini.
TETAPI dalam matakuliah/pembelajaran ini, kita akan membahas teori dan penelitian sebagaimana para profesional/cendikiawan/ilmuan menggunakan hal tersebut dalam pekerjaan mereka.
Memenuhi jawaban kriteria orang sekitarnya saja, menggeneralisasikan darinya -- Menguji selektif. Akan lebih mudah menerima bukti yang sesuai dengan teori (pernyataannya).
TEORI IMPLISIT
(Cara Kerja "Amatir"/Non Ilmuwan)
Ilmuwan sistematis menguji teori (pernyataan) mereka. Akan mencoba mengamati beberapa jenis sampel
sistematis dari populasi.
Peneliti lebih ketat dalam pengujian dan bersedia mengubah teori, manggabungkan informasi yang timbul dari inkonsistensi
TEORI ILMIAH
PENGERTIAN TEORI DALAM ILMU KOMUNIKASI
Stephen Littlejohn &
Karen Foss (2011)
Teori adalah sebuah sistem abstrak konsep yang diperoleh melalui pengamatan sistematis. Yang mana dengan indikasi
hubungan antara konsep-konsep inilah yang membantu kita untuk memahami fenomena
Jonathan H. Turner
(1986:5)
Teori adalah suatu proses
mengembangkan ide-ide yang dapat memungkinkan kita untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa peristiwa itu terjadi.
Teori adalah penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena
William Doherty, dan
rekan-rekan (1993:20)
Teori merupakan proses dan juga produk. "Berteori adalah proses sistematis merumuskan dan
mengatur ide-ide untuk
memahami fenomena tertentu. Teori adalah seperangkat ide
saling berhubungan yang muncul dari proses ini,
Ruang lingkup komunikasi ialah peristiwa komunikasi (proses pertukaran pesan antar
manusia) ---- Mencakup produksi, proses pengiriman dan pengaruh sistem tanda dan
lambang dalam kehidupan manusia.
TEORI KOMUNIKASI
=
Konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang
fenomena atau peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia.
KOMPONEN/ELEMEN TEORI
Teori adalah alat penting dalam upaya ilmiah (scientific) untuk memprediksi dan menjelaskan sesuatu
peristiwa. Semacam sebuah kerangka pikiran menjelaskan fenomena sosial (komunikasi).
Untuk memahami teori secara keseluruhan, kita perlu memahami bagian-bagian komponen yang
membentuk teori. Teori terdiri atas 2 bagian penting yaitu:
Konsep : kata atau istilah yang memberi label elemen yang paling penting dalam teori
---pengelompokan sesuatu atau peristiwa dalam kategori-kategori berdasarkan apa yang
diamati.
Konsep ini dapat disebut sebagai nama teori, misalnya : Teori Disonansi Kognitif, Teori
Dramatisme, Teori Interaksi Simbolis.
KONSEP (CONCEPT)
Cara dimana konsep-konsep dalam teori berhubungan satu sama lain.
Semua konsep dipandang sebagai memengaruhi satu sama lain secara bersaamaan.
TUJUAN TEORI
1). PENJELASAN
Kita dapat menjelaskan sesuatu peristiwa - Karena konsep & hubungan
2). PEMAHAMAN
Kita mampu memahami sesuatu peristiwa - Karena Pemikiran Teoritis.
3). MEMPREDIKSI
Kita dapat memprediksi sesuatu - Berdasarkam pada pola yang disarankan teori.
Janet Yerby (1995) mengungkapkan bahwa teori merupakan cerita yang kita telah kembankan untuk menjelaskan pandangan kita tentang realitas.
Pada dasarnya teori-teori menggambarkan berbagai cara dari seseorang pengamat dalam mengamati lingkungannya. Dalam arti luas, Tujuan Teori dapat mencakup::
4). PERUBAHAN SOSIAL
Akhirnya, kita dapat memengaruhi perubahan sosial atau pemberdayaan -Penyelidikan toeritis
Mengapa Mahasiswa 2E tidak membuka video saat kuliah
online?
Ketidakpercayaan diri Mahasiswa terhadap teman satu kelasnya
maupun dosen.
Bagaimana Mahasiswa mampu merespon dosen yang
memintanya untuk membuka kamera saat perkuliahan.
Mengubah institusi atau syarat perkuliahan dengan absen hanya berlaku bagi mahasiswa yang
membuka kamera.
CONTOH KASUS
1. 2. 3. 4.Mengorganisasikan dan meringkas ilmu pengetahuan.
FUNGSI - FUNGSI TEORI MENURUT LITTLEJOHN
Memfokuskan pada beberapa variabel dan hubungan.
Menjelaskan: Tentang apa yang diamati. Bukan
sekedar membantu memahami hubungan tapi juga menafsirkan peristiwa tertentu.
Mengamati: Bukan sekedar apa yang diamati tapi
cara-cara mengamati.
Heuristik : Dapat membangkitkan penelitian
selanjutnya, dengan demikian dapat mengembangkan pengetahuan.
Komunikatif : Teori harus dipublikasikan, didiskusikan,
dan terbuka terhadap kritikan, sehingga dapat lebih mengembangkan teori.
Memprediksi tentang sesuatu yang akan terjadi dan
pengaruhya pada data.
Mengontrol : Umumnya teori bersifat normatif; yaitu
berupa norma-norma dan nilai-nilai yang menjadi pegangan masyarakat.
Generatif : Sebagai sarana membangkitkan
perubahan sosial dan kultural dalam kehidupan masyarakat.
APA YANG MEMBUAT TEORI DAPAT
MENEMUKAN KEBENARAN?
EVALUASI TEORI
Ada beberapa standart yang menjadi tolak ukur suatu Teori Ilmiah
dan Teori Humanistik (Em. Griffin, 2019:24)
STANDAR ILMIAH 1: Menjelaskan Data
Sebuah teori ilmiah yang bagus ialah yang menjelaskan peristiwa atau perilaku. Menurut Karl Popper, Teori adalah
jaring-jaring untuk menangkap apa yang kita sebut dunia
WHAT MAKES AN OBJECTIVE THEORY GOOD?
STANDAR ILMIAH 2: Memprediksi Suatu Peristiwa
Teori ilmiah yang bagus dapat memprediksikan apa yang akan terjadi. Prediksi ini hanya memungkinkan dengan
sesuatu yang dapat dirasakan panca indra.
STANDAR ILMIAH 3: Relatif Sederhana
Teori ilmiah yang baik adalah yang sederhana.
Menawarkan solusi yang yang sederhana dari masalah yang kompleks.
STANDAR ILMIAH 4: Hipotesis yang Dapat Diuji
Teori ilmiah yang bagus adalah yang bisa diuji. Prediksi-Prediksi ini diuji jika hasilnya salah maka harus ada suatu cara untuk menemukan kesalahan tersebut.
STANDAR ILMIAH 5: Dapat Digunakan Secara Praktis
Teori ilmiah yang bagus adalah yang dapat digunakan untuk keperluan-keperluan praktis (keseharian). Mudah digunakan Seiring waktu.
STANDAR ILMIAH 6: Penelitian Kuantitatif
Para ilmuwan cenderung menggunakan angka-angka untuk mengumpulkan bukti yang mendukung teori mereka. Karena teori obyektif bertujuan untuk mencerminkan realitas, masuk akal bagi mereka untuk mengukur dan melaporkan apa yang mereka temukan untuk diinterpretasi.
STANDAR HUMANISTIK 1: Pemahaman Baru Mengenai Manusia --- Ilmuwan Humanistik sangat baik dalam
menawarkan pandangan mengenai kondisi manusia, dan mendapatkan pemahaman baru melalui analisis kegiatan manusia yang unik,
STANDAR HUMANISTIK 2: Mengklarifikasi Nilai-Nilai ---Teori Humanistik yang baik membawa nilai-nilai kearifan dari masyarakat. Teori secara aktif berusaha untuk
mengidentifikasi / membuka kedok ideologi dibalik pesan pengawasan sistem nilai budaya sebagai pedoman.
STANDAR HUMANISTIK 3: Daya Tarik Estetika --- Teori interpretif memiliki lebih banyak ruang untuk kreativitas, sehingga estetika menjadi masalah. Teori Humanistik yang bagus bukan hanya mengenai seni, tapi ia sendiri adalah seni.
STANDAR HUMANISTIK 4: Kesepakatan Komunitas ---Kita dapat mengidentifikasi teori humanistik yang baik melalui sejumlah dukungan yang dihasilkan dalam
komunitas yang tertarik dan berpengetahuan dalam jenis komunikasi yang sama
STANDAR HUMANISTIK 5: Dapat Mengubah
Masyarakat --- Teori Humanistik yang baik selalu membangkitkan perubahan dan berdampak pada masyarakat.
STANDAR HUMANISTIK 6: Penelitian Kualitatif ---Sementara para ilmuwan menggunakan angka untuk mendukung teori mereka, ahli interpretif menggunakan kata-kata. Itulah perbedaan mendasar antara penelitian kuantitatif dan kualitatif
MAPING THE TERRITORY
Littlejohn (2005), Lima Genre Te-Kom
Struktural dan Fungsional Behavioral dan Kognitif Interaksionis Interpretive Kritis 1. 2. 3. 4. 5.
Robert Craig (2007), Tujuh Tradisi Te-Kom
Tradisi Retorika Tradisi Semiotik Tradisi Fenomenologis Tradisi Sibernetika Tradisi Sosiopsikologis Tradisi Sosiokultural Tradisi Kritis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menurut Littlejohn (2005), Secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu:Memetakan Teori-Teori Komunikasi Kedalam Genre/Aliran/Tradisi Komunikasi
ALIRAN DALAM TEORI KOMUNIKASI (GENERAL THEORIES)
TEORI-TEORI UMUM (GENERAL THEORIES)
Merupakan genre atau aliran yang fokus pada bagaimana menjelaskan fenomena komunikasi.
TEORI-TEORI KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL THEORIES)
Diklasifikasikan berdasarkan konteks dan analisis. Konteks adalah situasi dimana komunikasi terjadi. Konteks berfokus pada konteks situasional - Didasarkan pada maksud bahwa proses komunikasi dibatasi oleh jumlah orang yang terlibat,
tingkat ruang antara negosiasi makna, umpan balik dan saluran yang tersedia.
SIBERNETIKA
"Seni Berbicara Praktis"
Tradisi ini menunjukan bahwa kita tertarik kepada pidato publik dan bebicara didepan umum serta fungsi mereka dalam masyarakat,
Teori Retoris membantu kita memahami pengaruh berbicara dan bagaimana kita dapat menumbuhkan efektivitas keahlian berbicara publik kita.
Melibatkan unsur-unsur yang berkaitan dengan bahasa (pesan) dan ketertarikan penonton
---Bagaimana penonton menanggapi emosi? --- Sejauh mana kekuatan bahasa menggerakan orang untuk bertindak emosional & mengambil keputusan?
---Bagaimana kita terpengaruh oleh daya tarik media massa? --- Apa efek dari berbicara kepada
sekelompok besar orang?
RETORIKA
Komunikasi Linier - Shannon & Weaver.
Sibernetika mencoba untuk mmengungkapkan
kompleksitas makna pesan dengan menggarisbawahi ketidakpastian umpanbalik yang kita terima.
Cybernetics adalah pembelajaran tentang
pengolahan informasi, umpanbalik (feedback), dan kontrol dalam sistem komunikasi - seseorang masuk kedalam pengaturan komunikasi dengan kemampuan yang berbeda dalam pengolahan informasi.
Theorists Cybernetic Tradition berusaha menjawab
pertanyaan Bagaimana sistem bekerja? --- Apa yang bisa mengubahnya? Dan --- Bagaimana kita bisa
mendapatkan kesalahan?
Keyakinan bahwa komunikasi melibatkan kebisingan. Sibernetika khusus melihat masalah kebisingan dalam proses komunikasi.
SOSIOKULTURAL
Mereka yang mematuhi tradisi sosipsikologis
menegakkan model Sebab - Akibat = Teori komunikasi dikaji dari pandangan yang menyataan bahwa
perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungan (behaviorisme).
Mencari hubungan sebab-akibat yang akan memprediksikan hasil ketika orang-orang berkomunikasi.
Pakar teori merancang serangkaian survei atau eksperimen terkontrol.
Meneliti perubahan sikap dan menyelediki sejauh mana ingatan jangka panjang dan pendek
mempengaruhi sikap dan keyakinan individu.
SOSIOPSIKOLOGI
PREMIS : Ketika orang-orang berbicara, mereka
menghasilkan dan mereproduksi budaya. Kebanyakan dari kita berasumsi bahwa kata-kata merefleksikan apa yang sebenarnya ada.
Dapat Disimpulkan:
Pandangan kita tentang realitas sangat dibentuk oleh
bahasa yang telah kita gunakan sejak masih kecil. Struktur bahasa membentuk apa yang orang pikirkan dan lakukan
Teori Sosial Budaya menganjurkan bahwa kita
meninggalkan pendekatan Binner "Anda/Saya atau "Kami/Mereka" untuk memahami orang.
Interaksi kita sehari-hari dengan oranglain sangat
bergantung pada yang sudah ada sebelumnya, bersama pola budaya dan struktur sosial (Craig, 2007)
Seiring dengan orang berkomunikasi, mereka menghasilkan, memelihara, memperbaiki, dan mengubah.
FENOMENOLOGI
Semiotika adalah studi tentang tanda-tanda. Tanda adalah bagian dari kehidupan sosial:mereka
bermakna --- Tanda adalah kata-kata/bahasa. Makna dicapai ketika kita berbagi bahasa yang umum.
Apa yang dianggap sebagai sesuatu yang "diberikan" tahun lalu hanya mungkin tidak seperti hari ini.
Semiotika menentang gagasan bahwa kata-kata memiliki makna yang sesuai; memang, kata-kata berubah maknanya seiring dengan orang yang menggunakan kata-kata tersebut juga berubah.
Kata Janda/Ibu Tunggal/Duda/MBA pada tahun 2000 dengan tahun 2021 keetika fenomena perceraian
tinggi sekarang adalah hal yang biasa.
CONTOH :
1.
SEMIOTIKA
Fenomenologi (phenomenology) ditandai dengan komunikasi yang menurutnya adalah "pengalaman perbedaan" . Fenomenologis percaya bahwa sistem
keyakinan individu tidak seharusnya mempengaruhi dialog bersama.
Banyak orang berkomunikasi dengan oranglain yang
memiliki sudut pandang yang berbeda atau berasal dari latarbelakang yang berbeda. Banyak ide fenomenologis adalah masalah yang berkaitan dengan keragaman,
identitas, kelas, seksualitas, dan agama..
Orang menafsirkan pesan dan pengalaman dengan
menyaring pemahaman melalui nilai-nilai dan pemahaman mereka sendiri mengartikan dunia melalui ini.
Berkonsentrasi pada pengalaman langsung/pribadi --Setiap manusia mempunyai pengetahuan dari
KRITIS
Individu yang perduli dengan ketidakadilan, penindasan, kekuasaan, dan dominasi linguistik adalah mereka yang kemungkinan akan mengidentifikasi diri mereka sebagai ahli teori kritis.
Mengkritisi tatanan sosial dan memaksakan struktur atau individu pada tatanan yang berada dijantung teori kritis. KARL MARX (Filsuf & Ekonom Politik/Revolusioner)
Para ahli teori kritis berusaha untuk mengungkap bagaimana masyarakat mendefinisikan kebebasan, kesetaraan, dan alasan.
Aktifitas komunikasi mestinya menjadi proses artikulasi bagi kepentingan kelompok masyarakat yang lemah.
Paradigma kritis sedari awal melakukan keberpihakan terhadap kalangan yang dikuasai. Ini yang disebut ilmuwan tidak hanya menjadi pengamat tetapi juga terlibat dalam melakukan emansipasi terhadap kalangan yang lemah itu. Kekuasaan dalam masyarakat telah dibajak oleh lembaga yang tidak memiliki kepedulia nyata untuk kelas pekerja.
Sejarah masyaraat paling baik dipahami dengan melihat perjuangan kelas dalam masyarakat itu.
Komunikasi disatu sisi telah ditandai dengan proses dominasi oleh kelompok yang kuat atas kelompok masyarakat yang lemah.
Konteks Komunikasi
KOMUNIKASI
INTRAPRIBADI
Komunikasi dengan diri sendiri.
Berpikir, melakukan
penalaran, menganalisis, merenung.
Teori komunikasinya mempelajari peran yang dimainkan kognisi, niat dalam perilaku manusia
KOMUNIKASI
ANTARPRIBADI
Komunikasi antar dua orang (antar individu) Dalam Teori Komunikasi, menyelidiki bagaimana hubungan dimulai -pelihara - pembubaran.
KOMUNIKASI
KELOMPOK
Komunikasi dalamsekelompok kecil orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama Dalam Teori Komunikasi memahami kekompakan (kohevisitas), Jaringan, Sinergi dan Peran.
KOMUNIKASI
ANTAR BUDAYA
Komunikasi antara orang dari budaya yang berbeda
Mengenal, berhubungan, mempengaruhi, membantu, bermain.
KOMUNIKASI
ORGANISASI
Komunikasi dalam suatu organisasi yang formal dan terikat dalam hirarki.
Meningkatkan produktivitas, membangkitkan semangat kerja, memberi informasi, meyakinkan.
KOMUNIKASI
PUBLIK
Komunikasi dari pembicara kepada khalayak. Memberi informasi, mempengaruhi, meyakinkan, menghibur.
KOMUNIKASI
MASSA
Komunikasi yang diarahkan kepada khalayak. yang sangat luas dan
disalurkan melalui media. Meyakinkan, membius,
mengukuhkan status, menghibur, menciptakan rasa persatuan.