• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data, Informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut diatas dapat disampaikan tertulis dan dilengkapi dengan dokumen pendukung ke :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Data, Informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut diatas dapat disampaikan tertulis dan dilengkapi dengan dokumen pendukung ke :"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Jl. Raya Taman Pagelaran No. 2 Lt.2 Ciomas Bogor

Jawa Barat

LPPHPL-004-IDN LVLK-007-IDN

PENGUMUMAN HASIL RESERTIFIKASI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Nomor : 797/SIC/Dirut/X/2016

LPPHPL PT. Sarbi International Certification, Telah melaksanakan RESERTIFIKASI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) terhadap :

a) Nama Auditee : PT Bintuni Utama Murni Wood Industries b) Alamat Lokasi : KabupatenTeluk Bintuni, Provinsi Papua Barat c) Alamat Kantor Pusat : Jalan Raya Rawa Domba No. 5 Jakarta

d) Alamat Kantor Cabang : Jl. Jenderal Sudirman 40, Manokwari 98311, Papua Barat e) Nomor Izin : Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :

SK.213/MENHUT-II/2007 tanggal 28 Mei 2007 tentang Perpanjangan Izin Usaha pemanfaatan Hasil hutan Kayu dalam Hutan Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries atas areal hutan produksi seluas ± 82.120 hektar di Provinsi Irian Jaya Barat

- Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.872/MENHUT-II/2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang Penetapan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries Seluas 78.669,29 Ha di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat f) Tanggal Pelaksanaan : Tanggal 20 September s/d 3 Oktober 2016

g) Hasil Penilaian : Nilai Akhir Resertifikasi Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Bintuni Utama Murni Wood Industries dengan total nilai kinerja indikator yang dicapai adalah 91%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk dan VLK Memenuhi sehingga dinyatakan Lulus dengan predikat “Baik” dan berhak diberikan Sertifikat Resertifikasi I dengan Nomor : 11-SIC-04.01-Re.1

Data, Informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut diatas dapat disampaikan tertulis dan dilengkapi dengan dokumen pendukung ke :

PT Sarbi International Certification

Jalan Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt. 2 Ciomas-Bogor Telpon : 0251-8634086, 8635464

Fax : 0251-8634232

Email : sic.sertifikasi@yahoo.co.id

Bogor, 25 Oktober 2016

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

Ir. Iin Indasah Direktur Utama

(2)

TMPL-SIC-022 28 Februari 2015 Halaman 1 dari 2 2

KEPUTUSAN RESERTIFIKASI

NO.51/PHPL/DIRSERTF/X/2016

Tentang

HASIL RESERTIFIKASI I KINERJA PHPL

PADA PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA

HUTAN ALAM (IUPHHK-HA)

PT BINTUNI UTAMA MURNI WOOD INDUSTRIES, PROVINSI PAPUA BARAT

o Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.213/MENHUT-II/2007 tanggal 28 Mei 2007 tentang Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil hutan Kayu dalam Hutan Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries atas areal hutan produksi seluas ± 82.120 hektar di Provinsi Irian Jaya Barat

o

Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.872/MENHUT-II/2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang Penetapan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries Seluas 78.669,29 Ha di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat

Menimbang : 1. Hasil verifikasi dari Tim Auditor PHPL dan VLK

Mengingat : 1. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK. 6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI).

2. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 11/Menhut-VI/SET/2013 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 6067/Menhut-II/BPPHH/2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) Sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP-VI)

3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.30/Menlhk-/Setjen/PHPL.3/3/2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin, Hak Pengelolaan atau pada Hutan Hak.

4. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 No. P.15/PHPL/PPHH/HPL-3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 Tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)

5. Pedoman Mutu Sertifikasi PHPL dan VLK No. SIC-PHPL.VLK-PM.01.001 dan Standar Operasional Prosedur Resertifikasi PHPL dan Verifikasi Legalitas Kayu No. SIC-PHPL.VLK-SOP.01.06

(3)

TMPL-SIC-022 28 Februari 2015 Halaman 2 dari 2 2 Memperhatikan : Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor :

014/SIC/SPK-Persh/PHPL/VIII/2016 tanggal 15 Agustus 2016

Memutuskan

Menetapkan : 1. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-Ha) PT Bintuni Utama Murni Wood Industries, Provinsi Papua Barat pada Resertifikasi I memperoleh hasil total nilai kinerja seluruh indikator sebesar 91%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk, dan pemenuhan Standar Verifikasi Legalitas Kayu memenuhi sehingga dinyatakan Lulus dengan predikat “BAIK”, maka Sertifikat yang diperoleh Nomor 11-SIC-04.01 yang telah direvisi beberapa kali dan masa berlakunya sampai dengan 16 November 2016 diganti menjadi Nomor : 11-SIC-04.01-Re.1 dengan masa berlaku selama 5 (lima) tahun, terhitung Sejak tanggal 17 November 2016 sampai dengan 16 November 2021. 2. Dilakukan kegiatan Penilikan berkala setiap 1 (satu) tahun sekali selama

masa berlaku Sertifikat dan Dilakukan selambat-lambatnya 12 (Dua belas) bulan sejak terbitnya Sertifikat oleh LP-PHPL PT. Sarbi International Certification.

3. Nilai dan Resume Hasil Resertifikasi PHPL PT Bintuni Utama Murni Wood Industries Provinsi Papua Barat pada masing-masing indikator PHPL, seperti terlampir dalam keputusan ini.

4. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Tanggal : 18 Oktober 2016 Mengetahui

Ir. Iin Indasah Ir. Gusdaji

(4)

Halaman 1 dari 24

RESUME HASIL RESERTIFIKASI KINERJA PHPL DAN VLK

IUPHHK-HA PT BINTUNI UTAMA MURNI WOOD INDUSTRIES

PROVINSI PAPUA BARAT

1) Identitas LP-VI :

(a) Nama Lembaga : PT. SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION (b) Nomor Akreditasi LPPHPL : LPPHPL-004-IDN

(c) Nomor Akreditasi LVLK : LVLK-007-IDN

(d) Alamat : Jl. Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt 2 Ciomas-Bogor (e) Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. (0251) 8635464, 8634086

Fax. (0251) 8634232

Email : sic.sertifikasi@yahoo.co.id (f) Direktur Utama : Ir. Iin Indasah

(g) Standar : Surat Keputusan MenLHK Nomor

P.30/MenLHK/Setjen/ PHPL.3/3/2016 dan Perdirjen PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016 Jo. No. P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016

(h) Tim Audit :

o Ir. Suwarto (Lead Auditor merangkap Auditor Prasyarat) o Moch. Zaenal Arifudin, S.Hut (Auditor Produksi)

o Ir. Marthen Edy (Auditor Ekologi) o Drs. Kasirun Alnasir Abdulloh (Auditor Sosial) o Yudi Wahyudin, S.Hut (Auditor VLK)

(5)

Halaman 2 dari 24 2) Identitas Auditee :

(a) Nama Pemegang Izin : PT BINTUNI UTAMA MURNI WOOD INDUSTRIES (b) Nomor & Tanggal SK : SK Menhut No. SK.213/Menhut-II/2007 tanggal 28

Mei 2007 Tentang Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries Seluas 82.120 Ha di Provinsi Irian Jaya Barat

- SK Menhut RI Nomor : SK.872/MENHUT-II/2013 Tanggal 6 Desember 2013 Tentang Penetapan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries Seluas 78.669,29 Ha di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat

(c) Alamat Kantor :

 Kantor Pusat : Jl. Raya Rawa Domba No. 5 Jakarta 13440 Telp. (021) 29065174, 29065143, Fax. (021) 29065144  Kantor Cabang : Jl. Jenderal Sudirman No. 40, Manokwari Papua

Barat. Telp. (0986) 211014, 211957

(d) Pengurus :

 Dewan Komisaris :

(1) Komisaris Utama : Ir. Hoediono

(2) Komisaris : Ir. Nathanael Antonius Maidepa, Master Applied Science

 Dewan Direksi :

(1) Direktur Utama : Raflis

(2) Direktur Produksi : Ir. H. Sudarmadji

(3) Direktur Umum : H. Mochammad Tabi’i Suwandi (4) Direktur Keuangan : Yanto

3) Ringkasan Tahapan :

Tahapan Tempat dan Waktu Ringkasan Catatan

Audit Tahap I Bogor, tanggal 16 s/d 19 September 2016

o Melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen Auditee, mengumpulkan informasi dan melakukan komunikasi dengan Auditee o Menetapkan metodologi penilaian

(6)

Halaman 3 dari 24

Tahapan Tempat dan Waktu Ringkasan Catatan

o Membuat perencanaan untuk pelaksanaan Audit Tahap II Resertifikasi PHPL.

o Berdasarkan pemenuhan standar dokumen dalam Audit Tahap I, Auditee telah memenuhi minimal jenis dokumen yang harus dimiliki IUPHHK-HA, sehingga Auditee telah siap untuk dilakukan Audit Tahap II Resertifikasi PHPL.

Audit Tahap II

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

o Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, tanggal 20 September 2016. o Kantor BPHP XVI

Manokwari, tanggal 21 September 2016.

o Tim Auditor menyampaikan rencana kegiatan audit Resertifikasi PHPL PT Bintuni Utama Murni Wood Industries kepada pihak BPHP XVI Manokwari dan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat

Pertemuan Pembukaan o Base Camp Pulau Amutu Besar , tanggal 22 September 2016.

o Ketua Tim Auditor manyampaikan maksud dan tujuan, ruang lingkup, jadwal, metodologi penilain dalam Resertifikasi PHPL dan perkenalan Tim Auditor kepada Auditee.

o Auditee memberikan pengantar tentang kondisi terkini PT Bintuni Utama Murni Wood Industries

o Auditee menunjuk pendamping untuk masing-masing kriteria sesuai Surat Tugas dari Manajer divisi pengusahaan hutan a.n Direktur PT Bintuni Utama Murni Wood Industries o Tim Auditor berkoordinasi dengan tim

pendamping auditee terkait pelaksanaan penilaian.

Verifikasi Dokumen o Base Camp PT Bintuni Utama Murni Wood Industries , tanggal 23 September 2016

o Menghimpun, memverifikasi data dan dokumen Auditee serta melakukan analisis terhadap indikator dan verifier untuk kriteria prasyarat, produksi, ekologi, sosial dan verifikasi legalitas kayu.

(7)

Halaman 4 dari 24

Tahapan Tempat dan Waktu Ringkasan Catatan

Konsultasi Publik o Base Camp Pulau Amutu Besar tanggal 24 September 2016.

o Tim Auditor menampung saran dan masukan dari peserta yang hadir dalam konsultasi publik terkait

keberadaan dan eksistensi PT Bintuni Utama Murni Wood

Industries dalam melaksanakan pengelolaan hutan produksi lestari. Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

Base Camp dan Areal kerja PT Bintuni Utama Murni Wood Industries , tanggal 24 September s/d 1 Oktober 2016

o Menghimpun, memverifikasi data dan dokumen Auditee serta melakukan analisis terhadap indikator dan verifier untuk kriteria prasyarat, produksi, ekologi, sosial dan verifikasi legalitas kayu.

o Melakukan observasi lapangan untuk uji kebenaran data Auditee di lapangan melalui pengamatan, pencatatan, uji petik dan analisis; termasuk melakukan validasi informasi yang diperoleh pada saat konsultasi publik dan koordinasi dengan Instansi BPHP dan Dinas Kehutanan.

Pertemuan Penutupan o BaseCamp Pulau Amutu Besar, tanggal 1 Oktober 2016

o Tim Auditor menyampaikan hasil verifikasi dan temuan lapangan. o Tim Auditor melakukan klarifikasi akhir

terhadap data dan temuan lapangan kepada Auditee.

o Penandatanganan taly sheet hasil verifikasi lapangan.

o Penandatanganan Berita Acara kegiatan resertifikasi PHPL.

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan o Kantor BPHP XVI Manokwari, tanggal 3 Oktober 2016. o Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, tanggal 3 Oktober 2016.

o Tim Auditor menyampaikan/melapor bahwa kegiatan audit Resertifikasi PHPL di PT Bintuni Utama Murni Wood Industries telah selesai.

o Penandatanganan visum perjalanan Tim Auditor.

Penyusunan Laporan o Tanggal 4 s/d 7 Oktober 2016

o Masing-masing Auditor menyusun laporan penilikan

o Panel hasil Resertifikasi dan pembahasan transaksional antar verifier dan indikator antar kriteria

(8)

Halaman 5 dari 24

Tahapan Tempat dan Waktu Ringkasan Catatan

Rapat Penyampaian Hasil Verifikasi

o Bogor, 8 Oktober 2016 o Rapat Penyampaian Hasil Verifikasi Kepada Pengambil Keputusan

Penyempurnaan Laporan o Tanggal 9 s/d 16 Oktober 2016

o Penyempurnaan Laporan Hasil rapat Pengambil Keputusan

Pengambilan Keputusan o Bogor, tanggal 18 Oktober 2016

o Nilai Akhir Resertifikasi Kinerja PHPL dan VLK PT Bintuni Utama Murni Wood Industries dengan total nilai kinerja indikator yang dicapai adalah 91%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk dan VLK Memenuhi, sehingga dinyatakan Lulus dengan predikat “Baik” dan berhak memperoleh Sertifikat Resertifikasi I dengan Nomor : 11-SIC-04.01-Re.1

4) Resume Hasil Penilaian

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI I. PRASYARAT 1.1. Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA 100% (Baik)

 Ketersediaan dokumen legal dan administrasi tata batas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan, antara lain berupa dokumen Laporan Tata Batas serta Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penetapan Batas definitif Areal Kerja IUPHHK-HA PT BUMWI.

 Tata batas areal kerja IUPHHK-HA PT BUMWI telah temu gelang (100%) dan telah ditetapkan secara definitif berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.872/MENHUT-II/2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang Penetapan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam PT BINTUNI UTAMA MURNI WOOD INDUSTRIES Seluas 78.669,29 Hektar di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat. Auditee juga melakukan pemeliharaan terhadap tanda batas areal kerja,

 Tidak ada konflik batas dengan pihak lain. Terdapat bukti adanya pengakuan para pihak terhadap eksistensi areal IUPHHK-HA PT BUMWI,

 Terdapat Perubahan fungsi kawasan pada IUPHHK-HA PT BUMWI. Terhadap adanya perubahan fungsi kawasan di dalam areal kerjanya, pemegang izin telah melakukan

(9)

Halaman 6 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

tindakan berupa koordinasi dengan instansi terkait yaitu Direktorat Usaha Hutan Produksi, Ditjen PHPL Kementerian LHK. Selanjutnya Direktur Usaha Hutan Produksi, Ditjen PHPL Kementerian LHK menerbitkan surat Nomor: S.507/UHP/RKUPHA/PHPL.1/5/2016 tanggal 13 Mei 2016, yang menyatakan bahwa PT BUMWI tidak perlu merevisi RKUPHHK periode Tahun 2011 s.d 2020 yang telah disetujui.  Terdapat penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan di

dalam areal kerja IUPHHK-HA PT BUMWI. Auditee telah melakukan upaya untuk mendata & melaporkan adanya penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan kepada instansi terkait 1.2. Komitmen Pemegang IUPHHK-HA 89% (Baik)

 Visi dan misi PT BUMWI diberlakukan berdasarkan SK Direktur Utama PT BUMWI Nomor : 050.1/SK/BUMWI/VIII/2014 tanggal 29 Agustus 2014 tentang Perubahan Surat Keputusan Direksi PT BUMWI No. 018b/SK/BUMWI/VIII/ 2008 tanggal 31 Agustus 2008 tentang visi dan misi PT BUMWI. Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan sesuai dengan kerangka PHPL.

 Visi misi PT BUMWI telah disosialisasikan kepada karyawan dan masyarakat sekitar, serta terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi visi dan misi berupa Berita Acara Pelaksanaan Sosialisasi, daftar hadir, serta dokumentasi foto-foto kegiatan).

 Implementasi PHPL sebagian sesuai dengan visi dan misi, 1.3. Jumlah dan kecukupan tenaga profesional Bidang Kehutanan pada seluruh Tingatan untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan. 80% (Sedang)

 Realisasi pemenuhan kebutuhan Ganis PHPL terhadap syarat kecukupan menurut Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.16/PHPL-IPHH/2015 Tanggal 24 November 2015 adalah 9 / 18 x 100 % = 50 %. Terdapat bidang kegiatan pengelolaan hutan yang belum ada Tenaga Teknis (Ganis) PHPL, yaitu Ganis PHPL Pengukuran dan Perpetaan (Kurpet). Sebagai upaya pemenuhan Ganis PHPL, telah ada karyawan yang mengikuti diklat Ganis PHPL Kurpet dan dinyatakan lulus dengan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Nomor : ST.883/T/NA/Pusdiklat SDM LHK-VI/2016 A.n. Yohanis Jeans Samara, dan telah ada surat Permohonan Pengangkatan dan Penerbitan Kartu Ganis PHPL.

 Berdasarkan analisis data Program Peningkatan SDM Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016, realisasi peningkatan kompetensi SDM PT BUMWI berdasarkan jumlah personil adalah 64 / 64 x 100 % = 100 % dari rencana. Realisasi

(10)

Halaman 7 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

peningkatan kompetensi SDM PT BUMWI dihitung berdasarkan jumlah realisasi kegiatan yang telah direncanakan adalah sebesar 29 / 49 x 100 % = 59,18 % dari rencana. PT BUMWI baru memiliki Ganis PHPL Pemanenan Hasil Hutan (NENHUT) sebanyak 1 orang, sehingga terdapat kekurangan Ganis PHPL NENHUT sebanyak 2 orang. Berdasarkan dokumen Program Peningkatan SDM (PPSDM) Tahun 2016 - 2017, auditee baru merencanakan untuk mengikuti diklat sebanyak 1 orang pada tahun 2016, dan tidak ada rencana untuk mengikuti diklat Ganis PHPL NENHUT pada tahun 2017.

 PT BUMWI telah memiliki dokumen ketenagakerjaan yang lengkap, diantaranya adalah Dokumen Wajib Lapor Tenaga Kerja Sesuai Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1), (2) Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan,serta Peraturan Perusahaan PT BUMWI Tahun 2015 dan 2016, yang telah disahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Bintuni.

1.4. Kapasitas dan mekanisme untuk perencanaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan) IUPHHK-HA 92% (Baik)

 Terdapat SK Dirut PT BUMWI No. 022/SK/BUMWI/VIII/2009 tanggal 03 Agustus 2009 tentang Struktur Organisasi PT BUMWI dan Uraian Tugas Pimpinan Masing-masing Unit Organisasi. Struktur organisasi tersebut telah ada SPI dan telah mencakup bidang produksi, ekologi, dan bidang sosial. Namun terdapat pos jabatan strategis yang tidak diisi dan terdapat rangkap jabatan. Hal ini dapat dilihat pada Daftar tenaga kerja PT BUMWI Bulan Agustus 2016 Pulau Amutu Besar – Babo- Teluk Bintuni,

 PT BUMWI telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana SIM. Sebagai tenaga pelaksana / operator perangkat tersebut adalah Dicky Setiawan (Staf Administrasi Divisi Pengusahaan Hutan), yang ditunjuk berdasarkan Surat Manager Divisi Pengusahaan Hutan Tanggal 02 September 2013,

 Terdapat bukti yang menyatakan bahwa PT BUMWI memiliki Organisasi SPI/ internal auditor. Berdasarkan telaah dokumen hasil kerja tim SPI dapat dinyatakan bahwa Organisasi SPI/

internal auditor telah berjalan dengan efektif untuk mengontrol

seluruh tahapan kegiatan.

 Telah terdapat keterlaksanaan seluruh tindak koreksi dan pencegahan manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi. Direksi menindaklanjuti laporan hasil monitoring dan evaluasi oleh tim SPI dengan menerbitkan surat yang

(11)

Halaman 8 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

ditujukan kepada Manager Pengusahaan Hutan untuk melaksanakan tindak perbaikan. Selanjutnya Manager Pengusahaan Hutan menyampaikan laporan hasil perbaikan terhadap temuan tim SPI.

1.5. Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA) 90% (Baik)

 Kegiatan RKT yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah mendapatkan persetujuan atas dasar informasi awal yang memadai. Sebelum kegiatan operasional RKT dilaksanakan, PT BUMWI melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar. Tindak lanjut setelah kegiatan sosialisasi adalah adanya kesepakatan / persetujuan dari masyarakat terhadap rencana kegiatan operasional RKT / penebangan, ditandai dengan acara adat “ketuk pintu” dilanjutkan dengan upacara adat “Sirih Pinang”. Dengan telah terlaksananya acara adat “ketuk pintu” dan upacara adat “Sirih Pinang”, maka kegiatan operasional penebangan sudah dapat dimulai.

 Areal kerja IUPHHK-HA PT BUMWI telah ditata batas hingga temu gelang dan telah ditetapkan secara definitif berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.872/MENHUT-II/2013 tanggal 6 Desember 2013. Telah terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari para pihak,  Proses dan pelaksanaan CSR/CD PT BUMWI telah

mengakomodir kepentingan masyarakat. Terdapat persetujuan / kesepakatan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD dari para pihak sebelum kegiatan penebangan pada Blok RKT tahun berjalan.

 Prosentase persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari para pihak adalah sebesar 96,29 %,

II. PRODUKSI 2.1. Penataan Areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari 78% (Sedang)

 Terdapat dokumen RKUPHHK yang sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan disusun berdasarkan hasil IHMB / survei potensi / risalah / landscaping areal produksi efektif yang realistis / benar, dan tidak terdapat peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU.

 Penataan areal kerja (blok RKT dan compartment/petak) hanya sebagian (≥50%) yang sesuai dengan RKUPHHK  Tanda batas blok dan petak kerja hanya sebagian yang

terlihat dengan jelas di lapangan, 2.2. Tingkat

pemanenan lestari untuk

92% (Baik)

 PT BUMWI telah memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari hasil IHMB / hasil ITSP 3 tahun terakhir beserta kelengkapan peta pendukungnya (jalur survei, peta

(12)

Halaman 9 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

kelas hutan dll

 PT BUMWI telah memiliki data pengukuran riap tegakan / PUP/ untuk semua tipe ekosistem yang ada (Mangrove) dan sudah dianalisis..

 Terdapat bukti upaya melakukan analisis data potensi dan riap tegakan untuk periode 5 tahun terakhir atau selama periode waktu penilaian dan menyampaikan laporan, namun belum memanfaatkan hasilnya untuk menyusun perhitungan JTT sendiri. 2.3. Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan 90% (Baik)

 PT BUMWI telah memiliki SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur hutan mangrove tersedia dengan lengkap, dan isinya sesuai dengan pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis

 PT BUMWI telah mengimplementasikan SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silviklutur hutan mangrove.

 Hasil uji petik terdapat jumlah pohon induk yang disisakan sebanyak 58 batang/ha dengan jarak rata-rata < 17 m lebih dari cukup menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke II (>40 batang/Ha),

 Hasil uji petik terdapat jumlah tingkat permudaan mangrove pada areal bekas tebangan sebanyak 9.442 batang/Ha (> 2.500 batang/Ha) 2.4. Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk pemanfatan hasil hutan kayu

81% (Baik)

 PT BUMWI telah memiliki SOP pemafaatan /pengelolaan hutan ramah lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat  Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan pada 1 - 2

tahapan kegiatan pemanenan hasil namun masih terdapat penggunaan oli bekas yang tidak diperkenankan dalam SOP.  Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk semua

tingkatan permudaan (semai, pancang, tiang, pohon) adalah 22,3%

 Berdasarkan data hasil pengukuran didapatkan nilai Faktor Eksploitasi (Fe) sebesar 0,91

2.5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ permanenan pemanfaatan pada areal 76% (Sedang)

 Terdapat RKTUPHHK-HA secara lengkap yang disusun berdasarkan RKUPHHK-HA dan yang disahkan oleh secara Self Approval namun terdapat perubahan atau revisi RKTUPHHK-HA harus mengacu kepada alasan-alasan yang diperbolehkan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan penomoran petak dalam RKUPHHK-HA dan RKTUPHHK-HA harus mengacu kepada penomoran dalam IHMB.

(13)

Halaman 10 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

kerjanya areal yang boleh ditebang/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung tetapi tidak sesuai dengan Peta RKUPHHK-HA/RKTUPHHK-HA yang disahkan oleh pejabat yang berwenang

 PT BUMWI telah mengimplementasikan peta kerja berupa penandaan pada seluruh batas blok tebangan/ dipanen/ dimanfaatkan/ ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung

 Realisasi volume tebangan total dan per kelompok jenis mencapai 70,31% dari realisasi luas tebangan sebesar 54,33% dan lokasi panen sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan.

2.6. Kesehatan finansial perusahaan dan Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumberdaya manusia 90% (Baik)

 Hasil telaah dokumen keuangan akuntan publik menunjukkan Kondisi kesehatan finansial perusahaan PT BUMWI dalam posisi akhir adalah; Likuiditas 163,56% (> 150%), Solvabilitas 124,15% (100 - 150%) dan Rentabilitas 20,36% (Positif) dengan Catatan Kantor Akuntan Publik terhadap Laporan Keuangan tahun buku terakhir menyajikan secara wajar..  Realisasi alokasi dana dicapai 99% (>80%) dari kebutuhan

kelola hutan yang seharusnya berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik)

 Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang proporsional yaitu sebesar 40% (perbedaan 20 - 50%),  Realisasi pendanaan untuk kegiatan teknis kehutanan

berjalan lancar sesuai dengan tata waktu.

 Terealisasi modal untuk pembinaan hutan, perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di areal Pemegang Hak izin oleh IUPHHK-HA ≥ 80%,

 Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) rata-rata luas 100% sedangkan untuk kualitas tgakan mencapai >85% (>80 %) dari yang direncanakan III. EKOLOGI 3.1. Keberadaan, Kemantapan Dan Kondisi Kawasan Lindung Pada 100% (Baik)

 Pemegang izin telah mengalokasikan luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen perencanaan yang ada seperti AMDAL/UKL- UPL/DPPL/DPLH, RKU, RPKH; danseluruhnya sesuai dengan kondisi biofisiknya

(14)

Halaman 11 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

Setiap Tipe Hutan

lindung sebesar 81,40% dari yang seharusnya

 Kondisi penutupan vegetasi kawasan lindung yang ada di areal pemegang izin yang berhutan adalah sekitar 99,76% dari luas total sebesar 17.784 ha

 Terdapat pengakuan kawasan lindung dari para pihak

 Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan terhadap seluruh kawasan lindung hasil tata ruang areal/land scaping 3.2. Perlindungan dan Pengamanan Hutan 75% (Sedang)

 SOP terkait perlindungan dan pengamanan hutan seharusnya direvisi agar selalu mengacu terhadap setiap peraturan baru yang terbit, tetapi untuk sementara sambil menunggu tanggapan dari Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK di Jakarta, SOP yang sudah ada masih bisa diterima tanpa mengabaikan pemenuhan terhadap peraturan Permen LHK No. P.32/MenLHK/Kum.1/3/2016. Pemegang izin telah memiliki prosedur perlindungan yang mencakup seluruh jenis gangguan yang ada, tetapi belum memasukkan peraturan Permen LHK No. P.32/MenLHK/Kum.1/3/2016 sebagai acuan

 Jenis, jumlah dan fungsi sarana prasarana sesuai dengan SOP, tetapi belum mengacu pada peraturan Permen LHK No. P.32/MenLHK/Kum.1/3/2016

 Pemegang izin telah memiliki SDM perlindungan hutan dengan jumlah yang cukup memadai sesuai dengan SOP yang ada, tetapi kualifikasi personil belum memadai

 Pemegang izin telah mengimplementasikan kegiatan perlindungan hutan melalu tindakan preemtif dan preventif dengan mempertimbangkan seluruh jenis gangguan yang ada 3.3. Pengelolaan

dan

pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan

67% (Sedang)

 Pemegang izin telah memiliki prosedur pengelolaan tetapi belum sepenuhnya mengacu terhadap pengelolaan seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan yang ada dalam dokumen RKL

 Pemegang izin telah memiliki jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan tetapi tidak seluruhnya berfungsi dengan baik  Tersedia SDM pengelolaan dan pemantauan dengan jumlah

dan kualifikasi personil sesuai dengan ketentuan (minimal 50%)

 Terdapat dokumen, dan ada implementasi kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air (minimal 50%)  Pemegang izin telah memiliki dokumen perencanaan

(15)

Halaman 12 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

sebagian yang diimplementasikan (belum ada pemantauan parameter kualitas air yang berhubungan dengan penggunaan oli bekas sebagai bahan pelicin jalan ongkak)  Terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting

terhadap tanah dan air, dan ada upaya pengelolaan dampak yang telah diimplementasikan oleh pemegang izin

3.4. Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik 100% (Baik)

 Tersedia prosedur identifikasi yang mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin

 Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna yang mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin 3.5. Pengelolaan Flora Untuk:  Luasan Tertentu Dari Hutan Produksi Yang Tidak Terganggu Dan Bagian Yang Tidak Rusak;  Perlindungan Terhadap Species Flora Dilindungi Dan/Atau Jarang, Langka, Dan Terancam Punah Serta Endemik. 100% (Baik)

 Dengan mempertimbangkan karakter khusus hutan mangrove dan jenis-jenis vegetasi yang ditemukan di wilayah PT BUMWI sebagaimana telah disajikan dalam bahasan Verifier 3.4.2, maka kegiatan pengelolaan flora dipertimbangkan telah cukup memadai dengan kegiatan pengelolaan flora yang terdapat didalam SOP.EKO-01 (rev.02) tentang Identifikasi Flora, SOP.EKO-03 tentang Pengelolaan Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN), SOP.EKO-05 tentang Pengelolaan dan Pemantauan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi, dan pengelolaan flora yang terdapat dalam dokumen Laporan Identifikasi Kawasan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi PT BUMWI Kabupaten Teluk Bintuni Tahun 2015. Dengan demikian, maka pemegang izin dipertimbangkan telah memiliki prosedur pengelolaan flora yang mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin

 Dengan mempertimbangkan karakter khusus hutan mangrove dan jenis-jenis vegetasi yang ditemukan di wilayah PT BUMWI sebagaimana telah disajikan dalam bahasan Verifier 3.4.2, maka kegiatan pengelolaan flora yang telah dilakukan oleh PT BUMWI dipertimbangkan telah cukup memadai

 Tidak terdapat gangguan terhadap kondisi species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin

(16)

Halaman 13 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

3.6. Pengelolaan Fauna Untuk  Luasan Tertentu Dari Hutan Produksi Yang Tidak Terganggu Dan Bagian Yang Tidak Rusak;  Perlindungan Terhadap Species Fauna Dilindungi Dan Atau Jarang, Langka, Dan Terancam Punah Serta Endemik 67% (Sedang)

 Pemegang izin tidak memiliki prosedur (SOP) khusus untuk pengelolaan fauna yang dilindungi, Jarang, langka, terancam punah dan endemik, tetapi kegiatan pengelolaan fauna telah diakomodasi didalam beberapa SOP. Pengelolaan jenis-jenis fauna dilindungi harus dilakukan berbasis jenis. SOP.EKO-02 (Rev 03) tentang Identifikasi Fauna telah mengarah ke pengelolaan jenis fauna berbasis jenis, tetapi SOP ini belum dilengkapi dengan daftar jenis fauna yang ditemukan di wilayah PT BUMWI yang dikelompokkan kedalam klasifikasi 1, 2, 3, atau 4, sebagaimana klasifikasi yang dilakukan dalam SOP tersebut.

 Pemegang izin telah melakukan implementasi pengelolaan fauna sebagaimana yang ada didalam SOP, tetapi pengelolaan fauna yang telah dilakukan belum sepenuhnya berbasis jenis fauna. Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

 Terdapat gangguan terhadap fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik tetapi ada upaya penanggulangan gangguan oleh pemegang izin

IV. SOSIAL 4.1. Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/ pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat. 90% (Baik)

 PT BUMWI telah memiliki dokumen/laporan Nilai Konservasi Tinggi (NKT) di Areal Izin PT. Bintuni Utama Murni Wood Industries, Kabupaten Teluk Bintuni – Provinsi Papua Barat. Tahun 2013 dan Dampak Kegiatan Pengelolaan Hutan Mangrove PT BUMWI Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan. Serta dokumen kelola Sosial yang menggambarkan Luasan Areal yang Digunakan untuk Bertani di Beberapa Distrik Sekitar Perusahaan sebagai Gambaran pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat.  PT BUMWI memiliki mekanisme penataan batas/rekonstruksi

batas kawasan secara partisipatif dan konflik batas kawasan yang dituangkan dalam dokumen Standar Operational Procedure (SOP) Tentang Deliniasi Batas Kawasan Konsesi Dengan Kawasan Komunitas Setempat. Nomor: SOP.SOS-01 Tahun 2013 dan juga dokumen Standar Operational Procedure (SOP) Tentang Mekanisme Pengelolaan Konflik. Nomor: SOP.SOS-03 Tahun 2014. Selain itu telah disepakati oleh beberapa marga yang ada dalam dan sekitar perusahaan  Auditee telah memiliki mekanisme mengenai pengakuan hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat

(17)

Halaman 14 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

dalam perencanaan pemanfataan SDH yang dituangkan dalam bentuk SOP yaitu SOP.SOS-02; SOP.SOS-04; SOP.SOS-05; SOP.SOS-06; SOP.SOS-07; SOP.SOS-10; dan SOP.SOS-15. yang legal, lengkap dan jelas..

 Terdapat bukti-bukti yang dimiliki oleh PT BUMWI tentang luas areal perusahaan yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.872/MENHUT-II/2013 Tentang Penetapan Batas Areal kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam PT. Bintuni Utama Murni Wood Industries Seluas 78.669,28 dan batas kawasan pemegang izin dengan batas kawasan yang dimiliki oleh masyarakat hukum adat/ setempat telah didukung dengan adanya Peta Sebaran Hak Ulayat PT BUMWI dengan Skala 1 : 450.000.

 PT BUMWI telah memiliki persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja perusahaa dengan Masyarakat didalam dan sekitar perusahaan. Penetapan batas kawasan perusahaan telah melibatkan Marga yang berada di dalam dan sekitar areal perusahaan sehingga tidak menimbulkan konflik antara perusahaan dan Masyarakat.

4.2. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku 93% (Baik)

 Berdasarkan kajian terhadap beberapa dokumen yang ada, diketahui bahwa PT BUMWI telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial Pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan/berlaku. Lebih spesifik dokumen tersebut terangkum dalam Laporan Realisasi Kelola Sosial yang meliputi Rekapitulasi Pembelian Produk Masyarakat Sekitar, Rekapitulasi Bantuan Pelayanan poliklinik, Realisasi Kelola Sosial Tahun 2012 s/d 2016.  PT BUMWI telah memiliki Mekanisme yang lengkap dan legal

tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat telah tersedia dan terdokumentasi dengan baik yang dituangkan dalam bentuk SOP

 PT BUMWI memiliki bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam mengelola SDH. Mengacu kepada Peta Kelola Sosial yang di syahkan oleh Direksi BUMWI (Ir. H. Sudarmadji) dimana terdapat 10 desa binaan, masih terdapat perbedaan dalam jumlah dan kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan oleh PT BUMWI.

 PT BUMWI yelah memiliki bukti yang lengkap tentang realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat/implementasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH

(18)

Halaman 15 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

 PT BUMWI telah memiliki dokumen yang lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi yang dituangkan dalam Dokumen Laporan Kelola Sosial didukung dengan bukti-bukti BA kesepakatan.

4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

93% (Baik)

 Berdasarkan kajian terhadap dokumen yang ada di PT BUMWI, diketahui telah tersedia data dan informasi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH. Dokumen terdapat di “Dampak Kegiatan Pengelolaan Hutan Mangrove PT BUMWI Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan, kerjasama PT. Bintuni Utama Murni Wood Industries dengan Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Papua, Manokwari Tahun 2013 dan dokumen Nilai Konservasi Tainggi (NKT) di Areal Izin PT. Bintuni Utama Murni Wood Industries, Kabupaten Teluk Bintuni – Provinsi Papua Barat. Tahun 2013.selain itu PT BUMWI pun telah memiliki Peta Sebaran Pembagian Hak Ulayat yang berada di dalam dan sekitar kawasan serta beberapa dokumen lainnya.

 Berdasarkan kajian terhadap beberapa dokumen yang ada, diketahui bahwa PT BUMWI telah memiliki mekanisme mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang legal, namun terkait dengan SOP Nomor: SOP.SOS-08 masih kurang lengkap dan jelas

 Berdasarkan kajian terhadap dokumen yang ada, diketahui bahwa PT BUMWI telah memiliki dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan Tahun 2012 s/d 2016 PT BUMWI.

 PT BUMWI telah memiliki bukti-bukti implementasi sebagian besar (≥ 50%) yaitu sebesar 81% kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat oleh pemegang izin yang dituangkan dalam kegiatan kelola sosial.

 PT BUMWI telah memiliki bukti-bukti dokumen pelaksanaan distribusi manfaat pada para pihak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik.

4.4. Keberadaan mekanisme resolusi konflik yang handal 100% (Baik)

 PT BUMWI telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap dan jelas yang tertuang dalam “Standar Operational Procedure (SOP) tentang Mekanisme Pengelolaan Konflik Nomor: SOP.SOS-03 Tahun 2014”

(19)

Halaman 16 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

 Berdasarkan kajian dokumen dan hasil observasi lapang serta wawancara dengan tokoh masyarakat/adat di Kampung Sarbe Distrik Kuri, Kampung Naramasa Distrik Kuri dan Kampung Irarutu III Distrik Babo diketahui bahwa perusahaan PT BUMWI telah memiliki Peta Sebaran Hak Ulayat dan Peta Potensi Konflik guna menunjang Peta Konflik dan antara perusahaan dengan warganya sejak 2012 s/d 2016 tidak pernah terjadi konflik.

 PT BUMWI telah memiliki organisasi dan SDM yang cukup untuk mengelola konflik yang dituangkan dalam SK Direksi No.: 075/SK/BUMWI/V/2016 tanggal 11 Mei 2016 dan Berdasarkan hasil observasi lapang serta interview dengan tokoh masyarakat/adat di Kampung Sarbe Distrik Kuri, Kampung Naramasa Distrik Kuri dan Kampung Irarutu III Distrik Babo diketahui bahwa perusahaan PT BUMWI memiliki dana yang cukup untuk menyelesaikan setiap persoalan yang ada.

 Berdasarkan kajian dokumen di PT BUMWI diketahui bahwa perusahaan memiliki dokumen penanganan pencegahan konflik lengkap dan jelas berupa koordinasi dengan pihak terkait 4.5. Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja 92% (Baik)

 Hubungan Industrial di PT BUMWI didasarkan kepada Peraturan Perusahaan Tahun 2015 dan 2016 yang dalam aplikasinya banyak diperkuat dengan beberapa SK Direksi. Terdapat Kebebasan berserikat bagi karyawan PT BUMWI yang didasarkan pada SK Direksi Nomor: 059/SK/BUMWI/UP/II/2015 tanggal 5 Februari 2015

 Berdasarkan kajian terhadap dokumen Program Peningkatan SDM tahun 2012-2013; 2014 dan 2015; 2016 – 2017 yang telah mencapai angka 100% namun memperhatikan Jumlah Kecukupan Tenaga Ganis PHPL Berdasarkan P.16/PHPL-IPHH/2015 di PT BUMWI, yang baru mencapai 50 % serta masih terdapat rencana yang belum terealisasi dan realisasi yang tidak direncanakan.

 PT BUMWI telah memiliki dokumen standar jenjang karir yang didasarkan pada Peraturan Direksi Nomor: 039/BUMWI/III/UP/2013 Tentang Pola Jenjang Karir Tenaga Kerja/Karyawan PT. BUMWI. dan terdapat implementasi lewat SK Direksi PT BUMWI Nomor: 066/SK/BUMWI/XII/2015, 067/SK/BUMWI/ XII/2015, 068/SK/BUMWI/XII/2015, 069/ SK/ BUMWI/XII/2015, 70/SK/BUMWI/XII/ 2015.

 PT BUMWI telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan yang didasarkan kepada Peraturan Perusahaan

(20)

Halaman 17 dari 24

KRITERIA/

INDIKATOR NILAI RINGKASAN JUSTIFIKASI

dan beberapa SK Direksi dan telah diimplementasikan seluruhnya. PRINSIP/ KRITERIA/INDIKATOR/ VERIFIER Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ / Not Applicable / Not Verified RINGKASAN JUSTIFIKASI

P1. Kepastian areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IUPHHK-RE dan Hak Pengelolaan K1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.

1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK

a. Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK

Memenuhi PT Bintuni Utama Murni Wood Industries memperoleh SK Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dalam Hutan Alam berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.213/MENHUT -II/2007 tanggal 28 Mei 2007 tentang Perpanjangan Izin Usaha pemanfaatan Hasil hutan Kayu dalam Hutan Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries atas areal hutan produksi seluas ± 82.120 hektar di Provinsi Irian Jaya Barat (sekarang Papua Barat), berlaku untuk jangka waktu 45 (empat puluh lima) tahun serta telah disahkan dan ditandatangan oleh Menteri Kehutanan (H. MS. Kaban) dan telah dilengkapi dengan peta areal kerja Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil hutan Kayu pada Hutan Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries skala 1:250.000 dan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.872/MENHUT-II/2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang Penetapan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries Seluas 78.669,29 Ha

b. Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK).

Memenuhi PT Bintuni Utama Murni Wood Industries telah membayar/melunasi IIUPHHK sesuai SPP Nomor: Nomor S.453/VI – BIKPHH/2007 tanggal 22 Juni 2007 dan bukti aplikasi setoran pembayaran melalui Bank UOB Indonesia Cabang Jakarta

(21)

Halaman 18 dari 24 PRINSIP/ KRITERIA/INDIKATOR/ VERIFIER Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ / Not Applicable / Not Verified RINGKASAN JUSTIFIKASI c. Penggunaan

kawasan yang sah di luar kegiatan

IUPHHK (jika ada)

Memenuhi Berdasarkan data laporan hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh Auditee pada tanggal 15 September 2016, bahwa kegiatan Survei Seismik 2D, 3D dan Pemboran Sumur Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi oleh SKK Migas – Eni Arguni sudah tidak ada lagi kegiatan

P2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah

K2.1. Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.

2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang. a. Dokumen RKUPHHK/RPKH, RKT/Bagan Kerja/RTT beserta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi : 1. Dokumen RKUPHHK/RP KH & lampirannya yang disusun berdasarkan IHMB/risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising dan/atau Canhut 2. Dokumen RKT/RTT yang disusun berdasarkan RKU/RPKH dan disahkan oleh

Memenuhi PT BUMWI telah memiliki dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi (RKUPHHK-HA) berbasis IHMB Periode Tahun 2011 - 2020, yang telah disahkan berdasarkan SK No. SK.22/VI-BUHA/2011 tanggal 14 Maret 2011 dan Dokumen Suplemen III (Standar FSC) Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Tahun 2011 – 2020 ditandatangani oleh Direktur Produksi PT. BUMWI Bp. Sudarmaji Bulan September 2014 dan telah dilengkapi dengan Peta RKU skala 1 : 100.000, serta Dokumen revisi RKT Tahun 2015 dan Dokumen Revisi RKT Tahun 2016 telah disahkan secara Self Approval dan dilengkapi dengan Peta skala 1 : 50.000

(22)

Halaman 19 dari 24 PRINSIP/ KRITERIA/INDIKATOR/ VERIFIER Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ / Not Applicable / Not Verified RINGKASAN JUSTIFIKASI pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval 3. Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut

b. Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan

Kerja/RTT dan bukti implementasinya di lapangan

Memenuhi Lokasi tidak boleh ditebang berupa sempadan alur air, sungai dan pantai tersedia di Peta Kerja Blok RKT 2015 dan Blok RKT 2016 skala 1:50.000 dan terbukti keberadaannya di lapangan.

c. Penandaan lokasi blok tebangan/blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan

Memenuhi IUPHHK-HA PT BUMWI telah memiliki RKT yang disahkan dan dilampiri dengan peta RKT yang memuat blok tebangan, dimana pada petak-petaknya diparaf dan dicap/stempel BUMWI. Hasil Verifikasi menunjukkan keberadaan blok tebang dapat dibuktikan di lapangan dan telah sesuai dengan Peta RKT

K2.2. Adanya rencana kerja yang sah

2.2.1. Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku a. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya

Memenuhi PT. BUMWI telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.22/VI-BUHA/2011 tanggal 14 Maret 2011 serta telah dilengkapi dengan Peta RKUPHHK dipenuhi seluruhnya

b. Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan

Not Verified PT. BUMWI telah memperoleh Hak Pengusahaan Hutan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.213/Menhut-II/2007 tanggal 28 Mei 2007 Tentang Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan

(23)

Halaman 20 dari 24 PRINSIP/ KRITERIA/INDIKATOR/ VERIFIER Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ / Not Applicable / Not Verified RINGKASAN JUSTIFIKASI untuk pembangunan hutan tanaman industri.

Alam PT Bintuni Utama Murni Wood Industries Seluas 82.120 Ha di Provinsi Irian Jaya Barat dan SK Menhut Nomor : SK.872/MENHUT-II/2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang Penetapan Batas Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam PT BINTUNI UTAMA MURNI WOOD INDUSTRIES Seluas 78.669,29, sehingga tidak ada penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman Industri

P3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat.

K3.1. Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

3.1.1 . Seluruh kayu bulat yang ditebang /dipanen atau yang dipanen/ dimanfaatkan telah di– LHP-kan

Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Memenuhi PT. BUMWI telah menunjukan seluruh dokumen LHP periode September 2015 s/d 22 September 2016. Seluruh dokumen LHP telah dibuat oleh Petugas Pembuat LHP dan disahkan oleh P2LHP; LHP yang dibuat dan disahkan sesuai dengan tumpukan fisik kayu; serta nomor tumpukan kayu dapat di temukan dilapangan

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan.

Surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dari : - TPK hutan ke TPK Antara, - TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu terdaftar, - TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar

Memenuhi Seluruh kayu hasil produksi yang diangkut keluar dari areal konsesi PT. BUMWI telah dilengkapi dengan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai jumlah yang dilaporkan dalam dokumen LMKB

(24)

Halaman 21 dari 24 PRINSIP/ KRITERIA/INDIKATOR/ VERIFIER Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ / Not Applicable / Not Verified RINGKASAN JUSTIFIKASI

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA

a. Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu dari pemegang IUPHHK-HA bisa dilacak balak.

Memenuhi Berdasarkan pengamatan tanda legalitas pada tumpukan KBK dan uji petik pengukuran serta pemeriksaan dokumen LHP menunjukkan bahwa tanda legalitas pada tumpukan KBK telah sesuai dengan dokumen

b. Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin.

Memenuhi PT. BUMWI telah menerapkan sistem dalam Tata Usaha Kayu berupa SI-PUHH Online dalam administrasi sehingga mempermudah dalam penelusuran kayu.

3.1.4. Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman

Memenuhi PT BUMWI dapat menunjukkan arsip FAKB dan SKSHHK, setiap dokumen dibuat dan ditandatangani oleh petugas yang berwenang dan seluruhnya dilengkapi dengan DKBK

K3.2. Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu

3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)

a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan

Memenuhi Surat Perintah Pembayaran PSDH, DR dan PNBP Simponi telah diterbitkan, jumlah volume kayu yang telah di LHP kan sesuai dengan kelompok jenis, volume dan tarif yang mengacu kepada peraturan yang berlaku

b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH

Memenuhi Berdasarkan bukti pembayaran (aplikasi Bank) dan Bukti Penerimaan Negara (SIMPONI) bahwa PT. BUMWI telah membayar PSDH dan DR sesuai dengan SPP dan Bukti Pembuatan Tagihan PNBP Online

c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam

(termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk

pembangunan hutan

Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap bukti pembayaran PSDH dan DR periode September 2015 s/d 22 September 2016 didapatkan bahwa pembayaran PSDH dan DR telah sesuai dengan ukuran persyaratan dan sesuai dengan tarif

(25)

Halaman 22 dari 24 PRINSIP/ KRITERIA/INDIKATOR/ VERIFIER Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ / Not Applicable / Not Verified RINGKASAN JUSTIFIKASI tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman

K3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau

3.3.1. Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Dokumen PKAPT Not Applicable Berdasarkan hasil verifikasi terhadap dokumen angkutan FA-KB dan SKSHHK kayu yang diangkut dari TPn ke tujuan industri IPHHK PT Bintuni Utama Murni Wood Industries yang merupakan satu wilayah dengan IUPHHK-HA PT. BUMWI, sehingga tidak ada pengangkutan ke luar pulau

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah.

Dokumen yang menunjukkan identitas kapal.

Not Applicable Pengangkutan KBK dari IUPHHK-HA PT BUMWI seluruhnya diangkut ke industri Chip Mill PT. BUMWI yang berlokasi di Pulau Amutu Besar yang masih satu wilyah dengan IUPHHK-HA PT BUMWI, Kayu bulat kecil dimuat ke atas ponton dan ditarik tug boat

K.3.4 Pemenuhan Penggunaan Tanda V- Legal 3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal

Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan

Memenuhi PT. BUMWI telah mengimplementasikan tanda/logo V-Legal pada dokumen angkutan (FA-KB dan SKSHHK) dan Pada bagian bawah logo V-Legal tertera identitas : 11.r2-SIC-04.01-LPPHPL-004-IDN

P4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan

K4.1. Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan (Analisa Mengenai Dampak Lingku- ngan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut. 4.1.1. Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai

peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.

Dokumen

AMDAL/DPPL/UKL-UPL/RKL-RPL

Memenuhi PT. BUMWI telah memiliki dokumen Studi Evaluasi Lingkungan (SEL) Hak Pengusahaan Hutan PT. Bintuni Utama Murni Wood Industries di Kabupaten

(26)

Halaman 23 dari 24 PRINSIP/ KRITERIA/INDIKATOR/ VERIFIER Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ / Not Applicable / Not Verified RINGKASAN JUSTIFIKASI

Manokwari Provinsi Irian Jaya, tahun 1994 serta telah mendapat persetujuan dari Komisi Pusat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Departemen Kehutanan Nomor : 214/DJ-VI/AMDAL/94 Tanggal 6 Desember 1994.

4.1.2. Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

a. Dokumen RKL dan RPL

Memenuhi PT. BUMWI telah memiliki Dokumen Rencana Pemantauan lingkungan (RPL) dan Dokume Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) yang telah mendapat Persetujuan dari Komisi Pusat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Departemen Kehutanan Nomor 161/DJ-VI/AMDAL/96 Tanggal 16 Agustus 1996

b. Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial

Memenuhi Pengelolaan dan pemantauan lingkungan beberapa telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan. Beberapa kegiatan yang dikelola meliputi aspek fisik-kimia, biologi dan sosial. Lokasi kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan antara lain di kawasan lindung sempadan sungai, kantong satwa, KPPN, jalan ongkak, bekas TPn/TPk dan wilayah desa yang terkena dampak

P5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan

K.5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 5.1.1 . Prosedur dan Implementasi K3

a. Implementasi prosedur K3

Memenuhi PT BUMWI telah memiliki standar Operational Procedure (SOP) K3 serta dalam Implementasi pelaksanaan kegiatan K3 di PT BUMWI telah membentuk panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) yang telah mendapat pengesahan melalui Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 809/169 tanggal 23 Januari 2015

b. Ketersediaan peralatan K3

Memenuhi Dalam melakukan kegiatan operasional PT. BUMWI telah menyediakan peralatan K3. Peralatan K3 yang tersedia sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik. Tersedia juga Poliklinik di

(27)

Halaman 24 dari 24 PRINSIP/ KRITERIA/INDIKATOR/ VERIFIER Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ / Not Applicable / Not Verified RINGKASAN JUSTIFIKASI

Base Camp sebagai layanan kesehatan bagi karyawan

c. Catatan kecelakaan kerja

Memenuhi PT BUMWI telah memiliki Catatan kejadian kecelakaan kerja yang dituangkan dalam bentuk berita acara serta dalam upaya menekan tingkat kecelakaan PT BUMWI telah membuat program K3

K.5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja

Serikat pekerja atau kebijakan

perusahaan(auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja

Memenuhi PT BUMWI telah memiliki dokumen kebebasan berserikat berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bintuni Utama Murni Wood Industries (PT. BUMWI) Nomor : 059/SK/BUMWI/UP /II/2015 Tanggal 5 Pebruari 2015 Tentang Pemberian Kebebasan berserikat Bagi Karyawan PT. BUMWI

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP

Memenuhi PT BUMWI telah memiliki dokumen Peraturan Perusahaan tahun 2015 dan 2016 yang terdiri dari IX Bab dan 52 Pasal. Dokumen Peraturan Perusahaan telah disahkan oleh kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Teluk Bintuni No. 565/12/PP/2015 tanggal 17 Desember 2015

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)

Pekerja yang masih di bawah umur

Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi bahwa PT BUMWI tidak terdapat pekerja/karyawan yang berusia dibawah umur.

Bogor, 18 Oktober 2016 Pengambil Keputusan

Ir. Gusdaji

(28)

KOMITE AKREDITASI NASIONAL

PT.SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION L P . P H P L - 0 0 4 - I D N

f

|

L L I

11-SIC-04.01-Re.1

!

Tanggal Berlaku Resertifikasi 1 : 17-11-2016 Tanggal Terbit Resertifikasi 1 : 18-10-2016

S

a

rbi

J L . RAYA P A G E L A R A N NO. 2 CIOMAS B O G O R

Tanggal Berakhir : 16-11-2021 Tanggal Awal Terbit : 17-11-2011

PT. SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION (PT. SIC) dengan ini memberikan sertifikat

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) kepada:

PT BINTUNI UTAMA MURNI

WOOD INDUSTRIES

SELAKU PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM - S K Menhut No. S K . 2 1 3 / M e n h u t - l l / 2 0 0 7 T a n g g a l 28 Mei 2 0 0 7

- S K Menhut No. SK.872/Menhut-l 1/2013 T a n g g a l 6 D e s e m b e r 2 0 1 3

L u a s Areal ± 78.669,29 Hektar di

cf

I r. 11N INDASAH

Direktur Utama

Kabupaten Teluk Bintuni

Provinsi Papua Barat

Predikat B A I K

Direktur Sertifi

Perusahaan tersebut telah memenuhi Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas l\ayu Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016;

Referensi

Dokumen terkait

II/2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Dalam Hutan Alam, IUPHHK Restorasi Ekosistem, atau IUPHHK Hutan

Seluruh bahan baku yang masuk ke IUIPHHK PT Bintuni Utama Murni Wood Industries berupa kayu bulat kecil dengan jenis bakau-bakauan berasal dari IUPHHK- HA

 Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan kemasyarakatan yang selanjutnya disingkat IUPHHK HKm adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil

Penilikan II VLK TDI UD Mitra Abadi Mebel di Provinsi Jawa Tengah dinyatakan LULUS karena telah Memenuhi norma penilaian untuk setiap verifier yang diterapkan sesuai

 Auditee telah melakukan pengelolaan terhadap seluruh jenis-jenis kawasan lindung yang telah ditetapkan dalam dokumen RKUPHHK-HTI, adapun jenis kegiatan yang telah

MEMENUHI  Auditee memperoleh Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Alam melalui Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor : 15 Tahun 2002 tentang

 PT Inhutani II Unit Semamu memiliki dokumen mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui program RKT dan

 Perusahaan telah memiliki laporan pengelolaan kawasan lindung, baik yang dilakukan secara parsial maupun yang dilakukan secara berkala (semester) yang memuat