• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data, Informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut diatas dapat disampaikan tertulis dan dilengkapi dengan dokumen pendukung ke :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Data, Informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut diatas dapat disampaikan tertulis dan dilengkapi dengan dokumen pendukung ke :"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Jl. Raya Taman Pagelaran No. 2 Lt.2 Ciomas Bogor

Jawa Barat LPPHPL-004-IDN

LVLK-007-IDN

PENGUMUMAN HASIL

PENILIKAN III PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Nomor : 023/SIC/Dirut/I/2017

LPPHPL PT Sarbi International Certification, Telah melaksanakan

PENILIKAN III PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) terhadap :

a) Nama Auditee

:

PT INHUTANI II Unit Semamu

b) Alamat Lokasi

:

Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara

c) Alamat Kantor Pusat

:

Jl. Tebet Timur Raya No. 7 Jakarta Selatan.

d) Alamat Kantor Unit

:

Tanjung Lapang, Kec. Malinau Barat, Kabupaten Malinau,

Kalimantan Utara.

e) Nomor Izin

:

SK Menhut Nomor : SK.578/Menhut-II/2009 tanggal 1

Oktober 2009

f) Luas

:

± 71.375 Ha

g) Tanggal Pelaksanaan

:

Tanggal 06 s/d 13 Desember 2016

h) Hasil Penilaian

:

Nilai Akhir Penilikan III Kinerja PHPL dan VLK

IUPHHK-HA PT INHUTANI II Unit Semamu dengan total nilai kinerja

indikator yang dicapai adalah 91%, tidak terdapat verifier

dominan yang bernilai buruk dan VLK Memenuhi norma

penilaian untuk setiap verifier yang diterapkan sehingga

dinyatakan Lulus dengan predikat

“Baik” dan Sertifikat

yang diperoleh Nomor : 28.r2-SIC-04.01 dapat dilanjutkan

dan direvisi menjadi Nomor : 28.r3-SIC-04.01

Data, Informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut diatas dapat disampaikan

tertulis dan dilengkapi dengan dokumen pendukung ke :

PT Sarbi International Certification

Jalan Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt. 2 Ciomas-Bogor Telpon : 0251-8634086, 8635464

Fax : 0251-8634232

Email : sic.sertifikasi@yahoo.co.id

Bogor, 10 Januari 2017

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

Ir. Iin Indasah

Direktur Utama

(2)

TMPL-SIC-022 28 Februari 2015 Halaman 1 dari 2 2

KEPUTUSAN PENILIKAN

NO.58/PHPL/DIRSERTF/I/2017

Tentang

HASIL PENILIKAN III KINERJA PHPL

PADA PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA

HUTAN ALAM (IUPHHK-HA)

PT INHUTANI II UNIT SEMAMU, PROVINSI KALIMANTAN UTARA

SK Menhut Nomor : SK.578/Menhut-II/2009 tanggal 1 Oktober 2009

Seluas ± 71.375 Ha

Menimbang

: 1. Hasil Penilikan III Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT INHUTANI II

Unit Semamu, Provinsi Kalimantan Utara pada Penilikan III memperoleh

hasil total nilai kinerja seluruh indikator sebesar 91%, tidak terdapat

verifier dominan yang bernilai buruk, dan pemenuhan Standar Verifikasi

Legalitas Kayu dinyatakan memenuhi

Mengingat

: 1. Surat

Keputusan

Menteri

Kehutanan

No.

SK.

6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu

(LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI).

2. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK 11/Menhut-VI/SET/2013

tentang

Perubahan

Keputusan

Menteri

Kehutanan

Nomor

SK

6067/Menhut-II/BPPHH/2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi

Legalitas Kayu (LV-LK) Sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi

Independen (LP-VI)

3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor

P.30/Menlhk-/Setjen/PHPL.3/3/2016 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin, Hak

Pengelolaan atau pada Hutan Hak.

4. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No.

P.14/PHPL/SET/4/2016

tanggal

29

April

2016

Jo

No.

P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus 2016 Tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)

5. Pedoman Mutu Sertifikasi PHPL dan VLK No. SIC-PHPL.VLK-PM.01.001

dan Standar Operasional Prosedur Penilikan PHPL dan Verifikasi

Legalitas Kayu No. SIC-PHPL.VLK-SOP.01.04

Memperhatikan : Surat

Perjanjian

Kerja

(Kontrak)

Nomor

:

025/SIC/SPK-Persh/PHPL/XI/2016 tanggal 15 November 2016

(3)

TMPL-SIC-022 28 Februari 2015 Halaman 2 dari 2 2

Memutuskan

Menetapkan : 1. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam

(IUPHHK-HA) PT Inhutani II Unit Semamu, Provinsi Kalimantan Utara pada

Penilikan III dinyatakan Lulus dengan predikat “Baik”.

2. Sertifikat Kinerja PHPL Nomor : 28.r2-SIC-04.01 atas nama IUPHHK-HA

PT Inhutani II Unit Semamu direvisi menjadi Nomor : 28.r3-SIC-04.01,

dengan masa berlaku tetap 5 Tahun sampai dengan tanggal 30

Desember 2021

3. Kegiatan Penilikan berkala tetap dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali

selama masa berlaku Sertifikat dan Penilikan IV dilaksanakan bulan

Desember Tahun 2017

4. Nilai dan Resume Hasil Penilikan IV PHPL PT Inhutani II Unit Semamu

Provinsi Kalimantan Utara pada masing-masing indikator PHPL dan VLK,

seperti terlampir dalam keputusan ini.

5. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Tanggal

: 5 Januari 2017

Mengetahui

Ir. Iin Indasah

Ir. Gusdaji

(4)

Halaman - 1

RESUME HASIL PENILIKAN III KINERJA PHPL DAN VLK

IUPHHK-HA PT INHUTANI II UNIT SEMAMU

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

1)

Identitas LP-VI

:

(a) Nama Lembaga

: PT. SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

(b) Nomor Akreditasi LPPHPL : LPPHPL-004-IDN

(c) Nomor Akreditasi LVLK

: LVLK-007-IDN

(d) Alamat

: Jl. Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt 2 Ciomas-Bogor

(e) Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. (0251) 8635464, 8634086

Fax. (0251) 8634232

Email : sic.sertifikasi@yahoo.co.id

(f) Direktur Utama

: Ir. Iin Indasah

(g) Standar

: Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor P.30/Menlhk/ Setjen/PHPL.3/3/2016 tanggal 1

Maret 2016 dan Peraturan Direktur Jenderal

Pengelolaan

Hutan

Produksi

Lestari

Nomor

P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016 jo

P.15/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016 tanggal 31 Agustus

2016.

(h) Tim Audit

:

NO NAMA PERSONIL PENUGASAN (JABATAN)

1. Mashari, S.Hut Lead Auditor merangkap Auditor Prasyarat 2. Ir. Budiyana Setiawan Auditor Produksi

3. Wisnu Groho, AMd Auditor Ekologi

4. Estie Niswatun Arifah, S.Hut Auditor Magang Ekologi 5. Drs. Kasirun Alnasir Abdulloh Auditor Sosial

6. Yudi Wahyudin, S.Hut Auditor VLK

(i) Pengambil Keputusan

: Ir. Gusdaji

(5)

Halaman - 2

2)

Identitas Auditee

:

(a) Nama Pemegang Izin

: PT Inhutani II Unit Semamu

(b) Nomor & Tanggal SK

: Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor SK.578/

Menhut-II/2009 tanggal 1 Oktober 2009.

(c) Luas dan Lokasi

: ± 71.375 Ha,

Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara

(d) Alamat Kantor

: Kantor Pusat

:

Jl. Tebet Timur Raya No. 7 Jakarta Selatan,

Telp. (021) 8290572 - 0850862

Kantor Cabang

:

Jl. Markisa No. 7 Samarinda, Kalimantan Timur

Telp. (0541) 201005, 201006

Kantor Unit Manajemen Hutan :

Tanjung Lapang, Malinau, Kalimantan Utara

(e) Pengurus

:

 Dewan Komisaris :

(1)

Komisaris Utama : Bambang Soepijanto

(2)

Komisaris

: Agus Mulyono

 Dewan Direksi :

(1)

Direktur Utama

: Tjipta Purwita

(2)

Direktur

: Bambang Setiabudi

3)

Ringkasan Tahapan :

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Perencanaan Bogor, tanggal 1 s/d 4 Desember 2016

o

Melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen Auditee, mengumpulkan informasi dan melakukan komunikasi dengan Auditee

o

Membuat perencanaan untuk

pelaksanaan kegiatan penilikan III PHPL dan VLK

o

Menetapkan metodologi penilikan

o

Penyusunan Laporan Pendahuluan

(6)

Halaman - 3

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Verifikasi Lapangan

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

o

Kantor BPHP Wilayah XI Samarinda, tanggal 6 Desember 2016.

o

Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara, tanggal 7 Desember 2016.

o

Tim Auditor melapor dan

menyampaikan rencana kegiatan Penilikan III Kinerja PHPL PT Inhutani II Unit Semamu kepada pihak BPHP Wilayah XI Samarinda dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara.

Pertemuan Pembukaan Ruang Rapat Kantor Unit PT Inhutani II Unit Semamu, tanggal 8 Desember 2016.

o

Ketua Tim Auditor memperkenalkan Tim Auditor, manyampaikan maksud dan tujuan, ruang lingkup, jadwal kegiatan, metodologi penilaian dalam Penilikan III Kinerja PHPL dan VLK.

o

Auditee memberikan pengantar tentang

kondisi terkini PT Inhutani II Unit Semamu.

o

Auditee menunjuk pendamping untuk masing-masing kriteria.

o

Tim Auditor berkoordinasi dengan tim pendamping auditee terkait

pelaksanaan penilaian. Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

Kantor Unit, Base Camp dan Areal Kerja

PT Inhutani II Unit Semamu, tanggal 9 s/d 12 Desember 2016.

o

Menghimpun, memverifikasi data dan dokumen Auditee serta melakukan analisis terhadap indikator dan verifier untuk kriteria prasyarat, produksi, ekologi, sosial dan VLK.

o

Melakukan observasi lapangan untuk uji kebenaran data Auditee di lapangan melalui pengamatan, pencatatan, uji petik dan analisis; termasuk

melakukan validasi informasi yang diperoleh pada saat koordinasi dengan Instansi BPHP dan Dinas Kehutanan.

o

Melakukan wawancara dengan pihak

manajemen PT Inhutani II Unit Semamu dan Masayarakat Desa sekitar areal kerjanya.

Pertemuan Penutupan Ruang Rapat Kantor Unit PT Inhutani II Unit Semamu, tanggal 12 Desember 2016.

o

Tim Auditor menyampaikan hasil verifikasi dan temuan lapangan.

o

Tim Auditor melakukan klarifikasi akhir

terhadap data dan temuan lapangan kepada Auditee.

(7)

Halaman - 4

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

o

Penandatanganan taly sheet hasil verifikasi lapangan.

o

Penandatanganan Berita Acara kegiatan Penilikan III Kinerja PHPL dan VLK.

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan

o

Kantor BPHP Wilayah XI Samarinda, tanggal 13 Desember 2016

o

Tim Auditor menyampaikan/melapor bahwa kegiatan audit Penilikan III Kinerja PHPL dan VLK di PT Inhutani II Unit Semamu telah selesai.

o

Penandatanganan visum perjalanan Tim Auditor.

Penyusunan Laporan Bogor, tanggal 23 s/d 30 Desember 2016

o

Masing-masing Auditor menyusun laporan penilikan.

o

Pemaparan hasil penilaian dan pembahasan antar verifier dan indikator antar auditor. Rapat Penyampaian Hasil

Verifikasi

Bogor, tanggal 3 Januari 2017.

o

Rapat pembahasan hasil Penilikan III Kinerja PHPL dan VLK dengan Pengambil Keputusan PT SIC. Penyempurnaan Laporan Bogor, tanggal 4 Januari

2017.

o

Penyempurnaan laporan setelah rapat pembahasan hasil Penilikan III Kinerja PHPL dan VLK dengan Pengambil Keputusan PT SIC.

Pengambilan Keputusan Bogor, tanggal 5 Januari 2017

Keputusan akhir yang diambil oleh Pengambil Keputusan sebagai berikut :

o

Nilai Akhir Penilikan III Kinerja PHPL

dan VLK PT dengan total nilai kinerja indikator yang dicapai adalah 91%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk dan VLK Memenuhi setiap verifier yang diterapkan sehingga dinyatakan Lulus dengan

predikat “Baik” dan Sertifikat Nomor : 28.r2-SIC-04.01 diperoleh

dapat dilanjutkan dan direvisi menjadi Nomor : 28.r3-SIC-04.01

(8)

Halaman - 5

4)

Resume Hasil Penilaian

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

KRITERIA PRASYARAT 1.1 Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA 80% (Sedang)

 Dokumen legal dan administrasi tata batas PT Inhutani II Unit Semamu tersedia lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.

 Terdapat bukti upaya pemegang izin untuk merealisasikan tata atas temu gelang, dimana pada tahun 2016 ini telah dilaksanakan kegiatan penataan batas areal kerja IUPHHK-HA PT Inhutani II Unit Semamu. Realisasi fisik tata batas di lapangan mencapai 79,08% atau sepanjang 109.681,83 m dari total panjang batas sepanjang 138.688,83 m, dimana yang dikerjakan oleh BPKH Wilayah IV sepanjang 74.182,00 m atau 53,49% dari panjang keseluruhan. Sedangkan yang dikerjakan oleh PT Inhutani II Unit Semamu sepanjang 35.499,83 m atau 25,60% dari panjang keseluruhan.

 Terdapat konflik dengan masyarakat berupa penolakan terhadap kegiatan operasional PT Inhutani II Unit Semamu untuk RKTUPHHK-HA 2017 di wilayah tanah adat Long Simau, tetapi PT Inhutani II Unit Semamu telah melalukan upaya penyelesaian konflik secara terus menerus.

 Selama satu tahun terakhir (2015 sd 2016) tidak terdapat perubahan fungsi kawasan hutan di areal kerja IUPHHK-HA PT Inhutani II Unit Semamu. Sehingga berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016, maka pada verifier 1.1.4 ini tidak dapat diterapkan (Not Applicable).

 PT Inhutani II Unit Semamu telah melakukan upaya pendataan dan melaporkan tentang penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan kepada instansi yang berwenang terkait dengan pembangunan jalan Pemda Kabupaten Malinau. Upaya pencegahan yang dilakukan adalah melakukan pengawasan dan patroli untuk mengantisipasi adanya dampak “open access” dari pembangunan jalan tersebut.

1.2 Komitmen Pemegang IUPHHK-HA 89% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen visi dan misi ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi PT Inhutani II No. 1359/SK/SEK-PRUSH/ 2015 tanggal 11 Desember 2015 dan sesuai dengan kerangka pengelolaan hutan lestari.

 Sosialisasi visi dan misi PT Inhutani II (Persero) telah disosialisasikan oleh manajemen PT Inhutani II Unit Semamu kepada kalangan internal (staf/karyawan perusahaan) dan kepada masyarakat sekitar, sesuai dengan bukti berita acara pelaksanaan sosialisasi yang dilengkapi dengan daftar hadir dan dokumentasi kegiatan.

(9)

Halaman - 6

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

 Implementasi kegiatan pengelolaan hutan lestari yang telah dilakukan PT Inhutani II Unit Semamu baru sebagian yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

1.3 Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan. 93% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki tenaga teknis PHPL pada setiap bidang kegiatan pengelolaan hutan tetapi jumlahnya kurang dari ketentuan yang berlaku berdasarkan luasan areal kerjanya.

 Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT Inhutani II Unit Semamu pada tahun 2016 telah terrealisasi 84% atau sebanyak 38 orang dari 45 orang yang direncanakan mengikuti pendidikan dan pelatihan.

 Dokumen ketenagakerjaan yang dimiliki dan jadikan acuan ketenagakerjaan oleh PT Inhutani II Unit Semamu tersedia lengkap. 1.4 Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK-HA 92% (Baik)

 Tersedia struktur organisasi PT Inhutani II Unit Semamu dan job description yang disahkan oleh Direksi PT Inhutani II tetapi hanya sebagian yang sesuai dengan kerangka PHPL, dikarenakan masih terdapat kekosongan dan perangkapan jabatan pada posisi jabatan-jabatan strategis.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah menerapkan sistem informasi manajemen kehutanan (SIMHUT E-Office, SIPUHH Online) yang dilangkapi dengan perangkat dan tenaga pelaksananya baik di Kantor Unit dan Basecamp Lapangan.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki organisasi SPI / internal auditor, dan berjalan dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan di PT Inhutani II Unit Semamu, mulai dari bidang teknis, umum dan keuangan.

 Mekanisme kegiatan monitoring dan evaluasi yang diterapkan PT Inhutani II dilakukan melalui monitoring dan evaluasi rutin (dari tingkat Unit Manajemen, General Manajemen sampai Direksi) dan monitoring dan evaluasi Satuan Pengawas Internal (SPI). Berdasarkan telaah dokumen hasil monitoring dan evaluasi Satuan Pengawas Internal (SPI) diketahui terdapat keterlaksanaan seluruh tindak koreksi manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi yang diterapkan oleh PT Inhutani II Unit Semamu.

1.5

Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA)

90% (Baik)

 Kegiatan RKTUPHHK-HA PT Inhutani II Unit Semamu tahun 2016 yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah mendapatkan persetujuan atas dasar informasi awal yang memadai. Rencana kegiatan RKTUPHHK-HA tahun 2016 telah disosialisasi-kan dan mendapat dukungan dari masyarakat sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat.

(10)

Halaman - 7

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

 Proses tata batas areal kerja IUPHHK-HA PT Inhutani II Unit Semamu baru mendapat persetujuan dari sebagian para pihak. Masih terdapat batas areal kerjanya sepanjang 29.007 m (20,92%) yang belum dilakukan penataan batas, sehingga belum seluruhnya batas areal kerjanya mendapat persetujuan para pihak.

 Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD (PMDH) PT Inhutani II Unit Semamu dari para pihak, baik pemerintah maupun masyarakat setempat. Program PMDH yang telah direncanakan telah direalisasikan kepada masyarakat di sekitar areal kerja PT Inhutani II Unit Semamu.

 Proses penetapan kawasan lindung di areal kerja PT Inhutani II Unit Semamu telah mendapat dukungan pengakuan dan persetujuan dari para pihak, baik pemerintah maupun masyarakat setempat.

KRITERIA PRODUKSI 2.1

Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

89% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki kecukupan dokumen RKUPHHK-HA yang disusun berdasarkan hasil IHMB dan sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang, serta telah dituangkan dalam bentuk penataan areal produksi efektif yang realistis/benar dan tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKUPHHK-HA.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah menempatkan Blok RKTUPHHK-HA Tahun 2016 sesuai dengan tata ruang yang tertuang dalam Peta Revisi RKUPHHK-HA PT Inhutani II Unit Semamu yang disahkan Tahun 2015, yaitu menempati tata ruang dengan kode IV.

 Pemeliharaan batas blok dan batas petak telah dilakukan oleh PT Inhutani II Unit Semamu, hasil uji petik sekitar 81% tanda batas blok dan petak terlihat dengan jelas di lapangan, hanya saja sebagian jalur rintis kurang jelas terlihat karena tidak dilakukan pemeliharaan secara berkala.

2.2

Tingkat pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

92% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki data potensi tegakan baik hasil IHMB maupun ITSP 3 tahun terakhir untuk RKT Tahun 2015, 2016 dan 2017 dan sudah dilengkapi dengan peta -peta pendukungnya (jalur survey, peta pohon, peta topografi).

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki data pengukuran riap tegakan / PUP/ untuk tipe ekosistem yang ada hasil dari dua buah PUP dimana PUP pertama yang berlokasi di Eks Tebangan Tahun 2013 sudah dilakukan 3 kali penguran dan sudah dianalisis, sedangkan PUP yang kedua yang berlokasi di eks tebangan Tahun 2015 belum dianalisis karena baru dilakukan satu kali pengukuran.

(11)

Halaman - 8

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

 PT Inhutani II Unit Semamu telah melakukan pengukuran sebanyak 3 kali pada PUP Pertama dan sudah melakukan analisis data potensi dan riap tegakan untuk periode 5 tahun terakhir, pada Plot PUP kedua baru dilakukan satu kali pengukuran dan belum dianalisis, sehingga hasilnya belum dapat dilaporkan. 2.3 Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan 81% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki kelengkapan SOP dalam menjalankan tahapan silvikultur dan telah merevisi SOP ITSP dengan memasukan ketentuan baru mengenai penggunaan barcode, tetapi ada sebagain SOP yang masih perlu disempurnakan.

 PT Inhutani II Unit Semamu secara umum telah diimplementasikan SOP tahapan silvikultur di lapangan namun belum menyeluruh, dalam kegiatan PAK ada beberapa yang tidak diberi plang batas, dalam kegiatan ITSP ada beberapa pohon yang ditinggalkan tidak berlabel, sebagian areal pinggir jalan belum semua ditanami, tanda batas dilapangan ada yang hilang, pos keamanan kurang representatif dan papan larangan kurang begitu jelas.

 Dari telaah dokumen hasil analisa vegetasi terdapat pohon diamater 30 cm up dan pohon yang disisakan (tidak ditebang) per hektarnya adalah 42 phn/ha dari jenis- jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah yang (dengan mempertimbangkan kemampuan riap pertumbuhan tegakan setempat) mampu menjamin terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (≥ 25 batang/Ha).

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki data potensi permudaan berdasarkan hasil Analisa Vegetasi yang dilakukan Tahun 2016 di Petak 82, 83 dan 86, dimana jumlah permudaan tingkat semai sebanyak 80.400 batang/ha, untuk tingkat pancang 4.880 batang/ha dan untuk tingkat tiang sebanyak 308 batang/ha. 2.4 Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam pemanfaatan hasil hutan kayu.

71% (Sedang)

 Tersedia SOP pemanfaatan hutan ramah lingkungan tetapi isinya belum memasukkan karakteristik kondisi setempat.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah melakukan penerapan teknologi ramah lingkungan pada 1-2 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau pengelo- laan hutan namun pelaksanaan di lapangan masih belum sempurna dan belum berfungsi dengan baik.

 Tingkat kerusakan tegakan tinggal berdasarkan hasil penelitian di petak 82,83 dan 86 RKT 2015 yang dilakukan pada bulan November 2016, diperoleh nilai tingkat kerusakan tegakan tinggal 12,46% dan keterbukaan wilayah sebesar 5,96%, sehingga total tingkat kerusakan tegakan tinggal sebesar 18,42%.

(12)

Halaman - 9

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

 Hasil perhitungan diperoleh volume limbah penebangan yang terdapat dalam sampel sebesar 58,45 m3 dan volume LHP sebesar 214,24 m3. Dengan demikian Faktor Eksploitasi di IUPHHK-HA PT Inhutani II Unit Semamu adalah sebesar 76%. 2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/ pemanenan/ pemanfaatan pada areal kerjanya 90% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen RKTUPHHK-HA Tahun 2016 yang telah disahkan secara self approval pada tanggal 6 Januari 2016 dan disusun berdasarkan dokumen Revisi RKUPHHK-HA yang berbasis IHMB yang sah.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki Peta Kerja dengan Skala 1:10.000 yang dibuat berdasarkan Peta RKUPHHK-HA dan Peta RKTUPHHK-HA yang disahkan, serta isinya menggambarkan areal yang boleh ditebang berupa Blok dan Petak RKT, areal yang tidak boleh ditebang berupa kawasan lindung (sempadan sungai dan buffer zone).

 PT Inhutani II Unit Semamu telah mengimplementasikan peta kerja di lapangan dengan ditemukannya tanda batas blok, batas petak, batas areal konservasi/ kawasan lindung dan batas areal budaya berupa situs makam, namun penandaan batas kawasan lindung belum terealisasi seluruhnya.

 Realisasi volume tebangan Tahun 2016 mencapai 70,82 % dari rencana tebangan tahunan di lokasi yang sesuai dengan RKTUPHHK-HA yang disahkan serta tidak melebihi luas yang telah direncanakan, Realisasi tersebut belum termasuk kayu yang belum di LHP kan sebesar 5.573,74 m3 yang masih berada di TPn.

2.6

Kesehatan finansial perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia. 76% (Sedang)

 Laporan Keuangan Tahun 2015 PT Inhutani II Unit Semamu memiliki catatan kantor akuntan publik (KAP) Djoko, Sidik dan Indra yang menyatakan bahwa Laporan Keuangan yang dibuat menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Inhutani II Unit Semamu tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta hasil usaha dan arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di indonesia dan mempunyai Nilai Ratio Likuiditas sebesar 108% dan Ratio Solvabilitas sebesar 175% dan Rentabilitas positif.

 Realisasi alokasi dana yang telah dikeluarkan oleh PT Inhutani II Unit Semamu mencapai 90,13% dari kelola hutan yang seharusnya.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah mengalokasikan dana dengan persentase yang tinggi untuk kegiatan Kelola Sosial sebesar 101,47% dan persentase alokasi dana yang terendah untuk Pengembangan SDM yaitu sebesar 30,87%, sehingga ada perbedaan sebesar 70,6%, dengan kata lain alokasi dana

(13)

Halaman - 10

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

kurang proforsional karena perbedaan mencapai > 50%.

 Pengajuan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan teknis kehutanan sampai dengan pencairan dana cukup lancar namun belum sesuai dengan tata waktunya.

 Realisasi kegiatan Pembinaan Hutan, kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan serta kegiatan Penanaman Tanah Kosong rata-rata realisasinya mencapai 84,5%.

 Realisasi pelaksanaan kegiatan penanaman/ pembinaan hutan di areal PT Inhutani II Unit Semamu mencapai nilai 52% – 100%, hanya saja tanaman kurang terawat belum ada penyulaman terhadap pohon yang mati, pertumbuhan sekitar 70% KRITERIA EKOLOGI 3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

96% (Baik)

 Luas kawasan lindung yang dialokasikan sesuai dengan dokumen revisi II RKUPHHK-HA pada Hutan Produksi Berbasis IHMB Periode Tahun 2013-2022 atas nama PT Inhutani II Unit Semamu Provinsi Kalimantan Utara, disetujui berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.30/UHP-1/2015 tanggal 11 November 2015, dan sesuai dengan kondisi biofisiknya di lapangan.

 Penandaan batas kawasan lindung PT Inhutani II Unit Semamu di lapangan telah mencapai 96 % atau sepanjang 246 km dari total panjang kawasan lindung 256 km. Berdasarkan observasi lapangan ditemukan papan nama pada kawasan lindung, tanda batas berupa polesan cat strip tiga berwarna merah pada batang pohon di sepanjang batas kawasan lindung.

 Berdasarkan hasil telaah dokumen dan observasi lapangan pada kawasan lindung, diketahui bahwa kondisi penutupan lahan di areal kawasan lindung PT Inhutani II unit Semamu masih berhutan (hutan lahan kering primer dan hutan lahan kering sekunder) sebesar 95,26% atau seluas 16.143 Ha

 Kawasan lindung di areal kerja PT Inhutani II Unit Semamu telah mendapat pengakuan dari sebagian para pihak, terdiri dari pihak Pemerintah (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Kehutanan Propinsi), pihak perusahaan dan masyarakat sekitarnya, dan sosialisasi kawasan lindung telah dilakukan kepada karyawan perusahaan dan masyarakat dari 4 desa yang ada baru 1 desa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 7 para pihak, yang sudah mengetahui dan mengakui keberadaan kawasan lindung PT Inhutani II Unit Semamu baru 4 para pihak atau 57%.

 PT Inhutani II Unit Semamu memiliki laporan kegiatan pengelolaan kawasan lindung hasil tata ruang sesuai dengan

(14)

Halaman - 11

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

dokumen revisi II RKUPHHK-HA pada Hutan Produksi Berbasis IHMB Periode Tahun 2013-2022 atas nama PT Inhutani II Unit Semamu Provinsi Kalimantan Utara. Dari 5 jenis kawasan lindung yang ada (Buffer Zone HL, Kawasan Lereng > 40 %, Sempadan Sungai, KPPN, dan KPPS) telah seluruhnya dilakukan pengelolaan.

3.2

Perlindungan dan pengamanan hutan

83% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen SOP Pengamanan dan Perlindungan Hutan, mencakup seluruh jenis gangguan yang ada seperti kegiatan pembalakan liar, kebakaran hutan, perambahan hutan, dan perburuan satwa liar.

 PT Inhutan II Unit Semamu telah memiliki sarana prasarana perlindungan gangguan hutan yang telah terealisasi baru sebanyak 50% dari standar minimal. Berdasarkan PerMenLHK No. P.32/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2016, diketahui bahwa dengan luasan IUPHHK-HA PT Inhutani II Unit Semamu  71.375 Ha seharusnya tersedia sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan untuk 2 regu, tetapi yang dimiliki oleh PT Inhutani II unit Semamu baru tersedia untuk 1 regu.

 Berdasarkan hasil penilikan III PT Inhutani II Unit Semamu memiliki 2 regu SDM perlindungan hutan Dalkarhutla dan telah diikutsertakan dalam pelatihan. PT Inhutani II unit Semamu juga memiliki SDM satpamhut tetapi dengan kualifikasi personil baru sebagian yang sesuai dengan ketentuan (belum memiliki sertifikat).

 PT Inhutani II Unit Semamu telah mengimplemen tasikan kegiatan perlindungan hutan melalui tindakan Preemtif dan Preventif dan telah mempertimbangkan gangguan yang sampai saat ini masih terjadi, antara lain pengambilan gaharu, perambahan hutan/klaim lahan, dan perburuan satwa liar serta potensi bahaya kebakaran hutan.

3.3

Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaat an hutan

78% (Sedang)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki SOP pengelolaan dan pemantauan yang mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air.

 Tersedia sarana pengelolaan yang dimiliki PT Inhutani II Unit Semamu, berupa areal penanaman kanan kiri jalan dan tanah kosong, 1 (satu) unit perangkap lumpur, guludan dan parit di tepi jalan, teras bangku, penyimpanan limbah B3, dan persemaian. Sedangkan sarana pemantauan untuk tanah tersedia plot pengukuran erosi, 1 (satu) unit alat pengukur curah hujan, dan sarana untuk mengukur debit, sedimen, kecepatan arus dan kualitas air dan telah sesuai dengan dokumen perencanaan kelola lingkungan.

(15)

Halaman - 12

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

 PT Inhuntani II Unit Semamu talah memiliki personil untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air. PT Inhuntai II Unit Semamu telah memiliki personil pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air terdiri dari satu orang penanggung jawab (manager Camp) dan tujuh orang tenaga bidang pelaporan, lapangan dan sarana prasarana namun baru memiliki 4 orang Ganis Binhut.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air berupa penanaman tanah kosong, kiri kanan jalan, pembuatan perangkap lumpur, dan pembuatan guludan tepi jalan namun untuk penanaman kanan kiri jalan baru terealisasi seluas 3,10 ha dari rencana 6 ha atau 52 %.

 Implementasi pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang dilaksanakan oleh PT Inhutani II Unit Semamu sesuai dengan dokumen perencanaan yang ada yaitu berupa pengukuran erosi dengan menggunakan metode bak pada jalan sarad, pengukuran dan pengolahan data curah hujan pada stasiun pengamatan camp Semamu serta pengukuran debit, kedalaman dan arus sungai serta kualitas air yang dilakukan di sungai Labuton dan sungai Sopon yang kemudian data hasil pengukuran dianalisa didalam laporan hasil pengamatan, namun terdapat rencana pamantauan yang belum dilaksanakan yaitu pemantauan biota perairan.

 Terdapat dampak terhadap tanah berupa erosi permukaan di jalan-jalan sarad dan areal tanah kosong dan terdapat ceceran oli di bengkel, namun ada upaya dari PT Inhuntani II Unit Semamu untuk melakukan pengelolaan dampak.

3.4

Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik. 83% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki SOP untuk identifikasi flora dan fauna dilindungi dan telah mencakup seluruh jenis flora dan fauna baik itu yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi yang berada di arealnya.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah melakukan implementasi identifikasi untuk jenis flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya tetapi dalam pengklasifikasiannya belum mengacu pada semua peraturan yang ada seperti PP 7 tahun 1999, Red List IUCN, Apendiks CITES dan Endemik serta belum terhadap seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang mengacu pada hasil identifikasi Penilaian Nilai Konservasi Tinggi (NKT) tahun 2015.

(16)

Halaman - 13

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

3.5

Pengelolaan flora untuk :

1.Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak

terganggu dan bagian yang tidak rusak. 2.Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik 67% (Sedang)

 Tersedia prosedur pengelolaan flora, namun belum secara rinci menyajikan tahapan kegiatan yang mencakup seluruh jenis flora yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja PT Inhutani II Unit Semamu.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah mengimplemen-tasikan pengelolaan flora melalui kegiatan antara lain melakukan identifikasi, penandaan dan pemasangan papan himbauan/ papan larangan, dan patroli kemananan namun belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya.

 Masih terdapat gangguan terhadap sebagian species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yaitu jenis Gaharu yang terdapat di areal kerja PT Inhutani II Unit Semamu.

3.6

Pengelolaan fauna untuk:

1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2.Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/ atau jarang, langka, terancam punah dan endemik 67% (Sedang)

 Tersedia prosedur pengelolaan fauna, namun belum secara rinci menyajikan tahapan kegiatan yang mencakup seluruh jenis fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerja PT Inhutani II Unit Semamu.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah mengimplemen-tasikan pengelolaan fauna melalui kegiatan antara lain melakukan identifikasi, penandaan dan pemasangan papan himbauan/ papan larangan, dan patroli kemananan namun belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya.

 Masih terdapat gangguan terhadap sebagian species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yaitu jenis Gaharu yang terdapat di areal kerja PT Inhutani II Unit Semamu.

KRITERIA SOSIAL 4.1 Kejelasan deliniasikawasan operasional perusahaan/ pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat 86% (Baik)

 Ketersediaan dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin dapat ditunjukkan oleh PT Inhutani II Unit Semamu yang tertuang dalam Revisi RKUPHHK-HA pada Hutan Produksi Berbasis IHMB periode 2013 s/d 2022 dan RKT 2016 PT Inhutani II Unit Semamu. Hal ini menunjukan adanya kelengkapan data yang berkaitan dengan dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat

(17)

Halaman - 14

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki mekanisme penataan/rekonstruksi batas kawasan secara batas partisipatif dan penyelesaian konflik yang telah diketahui oleh Kepala Desa Lung barang dan sebagian warganya, namun belum terdapat tanda bukti kesepakatan secara tertulis yang dituangkan dalam sebuah Berita Acara. Kondisi demikian mencerminkan terdapat mekanisme penataan batas partisipatif dan penyelesaian konflik yang diketahui para pihak.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH yang dituangkan dalam beberapa SOP yaitu SOP INH.II-SM/PPHL/PNR5.24, SOP INH.II-SM/PPHL/ PNR5.48, SOP INH.II-SM/PPHL/ PNR5.47 dan SOP INH.II-SM/PPHL/PNR5.45. Kondisi ini mencerminkan terdapat mekanisme mengenai pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH yang legal, lengkap dan jelas.

 Terdapat bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan pemegang izin sebagaimana tertuang dalam Dokumen No. SK. 578/Menhut-II/2009, dokumen Revisi RKT 2016 dengan sebagian (Kawasan yang dimiliki) masyarakat hukum adat/setempat yaitu Desa Lung Barang.

 Terdapat persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja IUPHHK/KPH, yang diatur dalam SK. 578/Menhut-II/2009, yang didukung oleh Tanda bukti dukungan masyarakat yang dituangkan dalam Berita Acara tertanggal 2 Februari 2013. dan terdapat pengakuan dari sebagian parapihak yaitu Desa Paking dan Harapan Maju namun masih terdapatkonflik dengan desa Long Simau.

4.2 Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 87% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu dapat menunjukkan Ketersediaan dokumen yang menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan yang dituangkan dalan dokumen Revisi RKUPHHK-HA pada Hutan Produksi Berbasis IHMB periode 2013 s/d 2022 dan RKT 2016 serta dokumen lainnya.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki mekanisme pemenuhan kewajiban sosial terhadap masyarakat yang dituangkan dalam beberapa SOP. Kondisi ini mencerminkan tersedianya mekanisme yang lengkap & legal tentang pemenuhan kewajiban sosial terhadap masyarakat.

(18)

Halaman - 15

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

 Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang ijin terhadap masyarakat dalam mengelola SDH telah dilakukan terhadap masyarakat Desa di dalam dan sekitar areal PT Inhutani II Unit Semamu kecuali Desa Long Simau.

 Realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat/implementasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH. telah terbukti lewat kegiatan Rencana dan realisasi PMDH PT Inhutani II Unit Semamu yang telah dilakukan terhadap beberapa masyarakat desa seperti Masyarakat Adat Sebeliwan, masyarakat Tanah adat Labuton, Desa Paking, Benuang Tadik, Long Berang, dan Desa Temalang sebesar 72%.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki laporan / dokumen yang lengkap terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi.

4.3 Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

81% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki data dan informasi tentang masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH. Namun data tersebut tidak lengkap dan kurang jelas terutama mengenai mana yang terlibat, tergantung dan terpengaruh. Terutama yang berkaitan dengan HHBK.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang dituangkan dalam beberapa SOP yaitu Dokumen Nomor INH.II-SM/PHPL/PNRS.48, Nomor INH.II-SM/PHPL/ PNRS.47, Nomor INH.II-SM/PHPL/PNRS.24, dan Nomor INH.II-SM/PHPL/ PNRS.45.

 PT Inhutani II Unit Semamu memiliki dokumen mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui program RKT dan kelola Sosial (PMDH) tahun 2016, namun terkait dengan pembinaan pertukangan, sistem bapak angat dan bantuan peternakan belum direncanakan seingga dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat sudah dimiliki, namun belum lengkap dan jelas.

 Terkait dengan kegiatan peningkatan ekonomi, PT Inhutani II Unit Semamu telah merencanakan anggaran sebesar Rp. 18.150.000,- dan merealisasikan sebesar Rp. 18.000.000,- atau terealisasi sebesar 99,17%. Namun terkait peningkatan ekonomi dari 5 kegiatan hanya satu kegiatan yang direncanakan dan direalisasikan atau sebesar 20%. Hal ini

(19)

Halaman - 16

Indikator Nilai Uraian/Argumen Auditor

menunjukkan, terdapat bukti implementasi sebagian besar (< 50%) kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang izin.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang lengkap dan jelas.

4.4

Keberadaan

mekanisme resolusi konflik yang handal

83% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap dan jelas sebagaimana dituangkan dalam SOP INH.II-SM/PPHL/PNR5.49.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen terkait peta konflik yang dituangkan dalam Peta Potensi Konflik namun masih kurang lengkap dan jelas terutama terkait dengan luasan areal konflik.

 PT Inhutani II Unit Semamu memiliki organisasi, sumberdaya manusia, sebagaimana tertuang dalam SK Manajer Muda PT Inhutani II Unit Semamu Nomor 20/SK/UMHA-SM/2016 tanggal 10 Februari 2016 tentang penunjukkan team penangan konflik sosial, namun dalam prosedur yang ada belum mencantumkan secara jelas tugas dan job deskripsi team yang mengelola konflik serta sumber pendanaan yang jelas dalam mekanisme.

 PT Inhutani II Unit Semamu memiliki dokumen/ laporan penanganan konflik yang lengkap, tertuang dalam Laporan Monitoring Konflik PT Inhutani II Unit Semamu, 2016 beserta lampirannya. 4.5 Perlindungan, Pengembangan dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja 92% (Baik)

 PT Inhutani II Unit Semamu telah merealisasikan seluruh hubungan industrial sebagaimana tertuang dalam PKB dengan seluruh karyawan.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah merealisasikan sebagian besar (84%) dari rencana pengembangan kompetensii yaitu rencana 45 orang terelisasi 38 orang.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memiiki dokumen Standar jenjang karir yang diatur melalui SK Direksi PT Inhutani II No. 256/SK/ SEK-PRUSH/2015 tentang Struktur Organisasi Levling dan Pola karir PT Inhutani II dan SK Direksi PT Inhutani II No. 257/SK/SEK-PRUSH/ 2015 tentang uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Pejabat PT Inhutani II yang sudah diimplementasikan seluruhnya.

 PT Inhutani II Unit Semamu telah memilik dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan yang telah diatur dalam ketentuan PKB beserta dokumen penunjang lainnya dan telah diimplementasikan seluruhnya.

(20)

Halaman - 17 Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ Not Applicable /Not Verified Justifikasi

P1. Kepastian Areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan K1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.

Indikator 1.1.1. Pemegangizin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK

Verifier a. :

Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK)

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK. 578/MENHUT -II/2009 tanggal 1 Oktober 2009 atas areal hutan produksi seluas ± 71.375 hektar dengan masa berlaku selama 45 tahun dan Berdasarkan hasil overlay antara Peta Kawasan Hutan Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara (Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan No SK 718/Menhut-II/2014) skala 1 : 250.000 dengan Peta areal Kerja PT Inhutani II Unit Semamu bahwa di dalam areal tersebut terdapat areal penggunaan lain (APL) dan HPT

Verifier b. : Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK).

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah membayar/ melunasi IIUPHHK-HA sesuai dengan SPP Nomor: S.1276/VI-BIKPHH/ 2009 tanggal 10 Desember 2009 dan terdapat bukti Aplikasi Setoran Pembayaran

Verifier c. :

Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK (jika ada).

Memenuhi Terdapat informasi dan data dari pihak perusahaan PT INHUTANI II Unit Semamu bahwa di dalam areal IUPHHK-HA PT INHUTANI II Unit Semamu terdapat penggunaan kawasan di luar kegiatan IUPHHK yaitu pembuatan jalan perbatasan yang melewati areal IUPHHK-HA yang telah mendapat izin pinjam pakai kawasan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 534/Menlhk/Setjen/ PLA.0/7/ 2016 tanggal 14 Juli 2016

P2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah

K2.1 Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Indikator: 2.1.1 RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang.

Verifier a. :

Dokumen

RKUPHHK/RPKH, RKT/ Bagan Kerja/RTT beserta

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi berbasis Inventarisasi Hutan Meneluruh

(21)

Halaman - 18 Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ Not Applicable /Not Verified Justifikasi

lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi

:

o

Dokumen RKUPHHK/

RPKH & lampirannya yang disusun

berdasarkan

IHMB/risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising dan/atau Canhut.

o

Dokumen RKT/RTT yang disusun berdasarkan RKU/RPKH dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval

o

Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut.

Berkala (IHMB) Periode tahun 2013 s/d 2022, yang telah mendapat pengesahan berdasarkan

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Dan

Kehutanan Nomor : SK. 30/UHP-1/2015 tanggal 11 November 2015, serta PT Inhutnai II Unit Semamu telah memiliki dokumen RKTUPHHK-HA tahun 2015 telah disahkan secara self approval berdasarkan Keputusan Direksi PT Inhhutani II Nomor : 1436/SK/SEK-PRUSH/2014 Tanggal 29 Desember 2014 dan RKTUPHHK-HA Tahun 2016 yang telah disahkan secara Self Approval

berdasarkan Keputusan Direksi PT Inhhutani II Nomor : 006/SK/SEK-PRUSH/2016 Tanggal 6 Januari 2016 dan dilengkapi dengan Peta Rencana Kerja Tahun yang dibuat GANISPHPL-CANHUT

Verifier b. :

Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan Kerja/RTT dan bukti implementasi-nya di lapangan.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah memetakan areal/lokasi yang tidak boleh ditebang pada Peta RKTUPHHK-HA dan Peta Kawasan Lindung, Skala 1 : 150.00 serta terbukti keberadaannya di lapangan

Verifier c. :

Penandaan lokasi blok tebangan/ blok RKT/ petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen RKTUPHHK-HA yang telah disahkan secara self Approval dan dilampiri peta skala 1 : 50.000 yang memuat petak tebangan yang telah dicap. Hasil Verifikasi menunjukkan keberadaan blok tebang, petak tebang dapat dibuktikan di lapangan K2.2 Adanya rencana kerja yang sah

Indikator 2.2.1 Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

Verifier a. :

Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses)

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen Revisi RKUPHHK-HA berbasis IHMB Periode tahun 2013 s/d 2022 yang telah mendapat persetujuan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK. 30/UHP-1/2015 tanggal

(22)

Halaman - 19 Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ Not Applicable /Not Verified Justifikasi dengan lampiran-lampirannya.

11 November 2015 berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2022, serta telah dilengkapi dengan Revisi Peta RKUPHHK-HA

Verifier b. :

Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.

Tidak Diverifikasi (Not verified)

PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam (IUPHHK-HA) berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan nomor : SK.578/MENHUT-II/ 2009 tanggal 1 Oktober 2009 Seluas ± 71.375 hektar. Berdasarkan SK tersebut seluruh Areal produksi PT INHUTANI II Unit Semamu diperuntukkan sebagai IUPHHK-HA sehingga penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman tidak ada. Dengan demikian verifier ini tidak diterapkan/tidak

diberlakukan.

P3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat.

K3.1. Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah.

Indikator 3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di–LHP-kan.

Verifier :

Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu dapat menunjukkan seluruh dokumen LHP Periode Desember 2015 – November 2016, seluruh dokumen telah ditanda-tangani oleh petugas yang berwenang serta LHP sesuai dengan fisik kayu dan nomor Batang dapat di temukan dilapangan

Indikator 3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan.

Verifier :

Surat keterangan sahnya hasil hutan dan

lampirannya dari : - TPK hutan ke TPK Antara, - TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu terdaftar, - TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar.

Memenuhi PT INHUTANI II Unit Semamu dapat menunjukkan dokumen angkutan dari TPK hutan ke TPK Antara serta ke tujuan pengiriman kayu lainnya dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai ketentuan dan berdasarkan uji petik kayu bahwa persediaan kayu yang tercantum di LMKB (LMHH) sesuai dengan dokumen SKSHHK.

(23)

Halaman - 20 Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ Not Applicable /Not Verified Justifikasi

Indikator 3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA. Verifier a. :

Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu dari pemegang IUPHHK-HA bisa dilacak balak.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah melaksanakan SI-PUHH Online dalam rangka Penatausahaan Hasil Hutannya, Berdasarkan hasil verifikasi lapangan kesesuaian antara tanda-tanda atau label pada kayu dengan dokumen LHP terdapat link informasi melalui ID Barcode sehingga dapat dilakukan penelusuran asal usul kayu sampai ke tunggak

Verifier b. :

Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah melaksanakan sistem penatausahaan kayu berupa SI-PUHH Online baik di dalam administrasi maupun di lapangan sehingga mempermudah dalam penelusuran kayu.

Indikator 3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

Verifier :

Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu dapat menunjukkan arsip SKSKB, FAKB dan SKSHHK, setiap dokumen dibuat dan ditandatangani oleh petugas yang berwenang dan seluruhnya dilengkapi dengan DKB.

K3.2 Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu.

Indikator 3.2.1 Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).

Verifier a. :

Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah melakukan pembayaran PSDH dan DR sesuai dengan tarif dan jumlah produksi dalam dokumen LHP.

Verifier b. :

Bukti Setor DR dan/atau PSDH.

Memenuhi Berdasarkan bukti pembayaran (aplikasi Bank) dan Bukti Penerimaan Negara (SIMPONI) bahwa PT Inhutani II Unit Semamu telah membayar PSDH dan DR sesuai dengan SPP dan Bukti Pembuatan Tagihan PNBP Online.

Verifier c. :

Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman) dan

Memenuhi Berdasarkan verifikasi terhadap bukti pembayaran PSDH dan DR dalam periode Desember 2015 s/d November 2016 diperoleh bahwa pembayaran PSDH dan DR telah sesuai dengan ukuran persyaratan dan sesuai dengan tarif.

(24)

Halaman - 21 Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ Not Applicable /Not Verified Justifikasi kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman.

K 3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau

Indikator 3.3.1. Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Verifier: Dokumen PKAPT Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah mendapat pengakuan sebagai pedagang kayu antar pulau terdaptar dari Kementerian Perdagangan RI Nomor 414/UPP/PKAPT/ Perpanjangan-2/4/2013 tanggal 16 April 2013 dengan Nomor PKAPT

09.03.1.00170, yang berlaku s/d 12 April 2018 Indikator 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang

berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah. Verifier:

Dokumen yang menunjukkan identitas kapal.

Memenuhi Terdapat penjualan ke luar pulau yang dalam pemilirannya menggunakan kapal/tongkang yang dilengkapi dengan dokumen Surat Persetujuan Berlayar (Port Clearance) yang didalamnya memuat keterangan Bendera Kebangsaan Indonesia. K 3.4. Pemenuhan Penggunaan Tanda V- Legal

Indikator 3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal. Verifier:

Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah membubuhkan tanda/logo V-Legal pada setiap log/kayu yang disatukan dengan ID Barcode. Pada bagian bawah logo V-Legal tertera identitas : 28R2-SIC-04.01-LPPHPL-004-IDN.

P4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan Penebangan K4.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan (Analisa Mengenai Dampak

Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

(DPPL)/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut..

Indikator 4.1.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.

Verifier :

Dokumen AMDAL/DPPL/ UKL-UPL/RKL-RPL.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang telah disetujui oleh Komisi Penilaian Amdal Kabupaten Malinau dengan nomor 660.1/Komisi Amdal/ BPDLD-MLN /V/2008 tanggal 08 Mei 2008

(25)

Halaman - 22 Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ Not Applicable /Not Verified Justifikasi

Indikator 4.1.2 Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan pene-rapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

Verifier a. :

Dokumen RKL dan RPL.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacau kepada dokumen AMDAL yang telah disahkan. Verifier b. :

Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik- kimia, biologi dan sosial.

Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi menunjukkan bahwa PT Inhutani II Unit Semamu telah melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan

P5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan

K 5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Indikator 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3.

Verifier a. :

Pedoman/prosedur K3..

Memenuhi PT Inhutani II telah memiliki Standar Operasional Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nomor Dokumen : INH.II-SM/PHPL/ PNR5.54 Revisi 1 dan terdapat Struktur Organisasi dan Petugas

Kesehatan dan keselamatan Kerja yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan General Manajer PT Inhutani II Kalimantan Utara Nomor : 061/SK/GM-KUKBKT/2016 Tanggal 23 Februari 2016

Verifier b. :

Ketersediaan peralatan K3.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik

Verifier c. :

Catatan kecelakaan kerja.

Memenuhi PT Inhutani II Unit Semamu telah memiliki catatan kecelakaan kerja yang dituangkan dalam laporan catatan kecelakaan kerja per bulan serta telah memiliki program kerja K3 dalam upaya menekan tingkat kecelakaan.

K 5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.

Indikator 5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja. Verifier :

serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

Memenuhi PT Inhutani II (Persero) telah memiliki serikat pekerja yaitu Serikat Pekerja SEHATI terbukti dengan adanya nomor pencatatan serikat pekerja/serikat buruh nomor 493/V/P/ III/2007 tanggal 12 Maret 2007

(26)

Halaman - 23 Prinsip / Kriteria / Indikator / Verifier Memenuhi/ Tidak Memenuhi/ Not Applicable /Not Verified Justifikasi

Indikator 5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja

Verifier :

Ketersediaan Dokumen KKB atau PP

Memenuhi PT Inhutani II telah memiliki dokumen Perjanjian Kerja Bersama Periode 2014 – 2016 antara Direksi PT Inhutani II dengan Serikat Pekerja Kehutanan “SEHATI” PT Inhutani II Pusat nomor. 1357/PSEK-PERUSH/ 2014 & No.05/SP-SEHATI/XII/2014. Indikator 5.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)

Verifier :

Pekerja yang masih di bawah umur.

Memenuhi tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur di PT INHUTANI II Unit Semamu

Bogor, 5 Januari 2017

Pengambil Keputusan

Ir. Gusdaji

(27)

KOMITE AKREDITASI NASIONAL

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION L P . P H P L - 0 0 4 - I D N

/ / '

D

i

1

/ / '

i

2 8 . r 3 - S I C - 0 4 . 0 1 T a n g g a l Terbit : 3 1 - 1 2 - 2 0 1 3 T a n g g a l Terbit S e r t i f i k a t R e v i s i r3 : 05-01-2017

S

a

rbi

J L . RAYA P A G E L A R A N NO. 2 CIOMAS BOGOR

T a n g g a l B e r a k h i r : 30-12-2018

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION (PT SIC) dengan ini memberikan sertifikat PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) kepada :

PT INHUTANI II UNIT SEMAMU

SELAKU PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM SK Menhut No.SK. 578/Menhut-ll/2009 Tanggal 1 Oktober 2009

Luas Areal : ± 71.375 Hektar di

Kabupaten Malinau

Provinsi Kalimantan Utara

a'

lr. 11N I N D A S A H Direktur Utama

Predikat BAIK

Perusahaan tersebut telah memenuhi Standar Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016;

Referensi

Dokumen terkait

Penilikan II VLK TDI UD Mitra Abadi Mebel di Provinsi Jawa Tengah dinyatakan LULUS karena telah Memenuhi norma penilaian untuk setiap verifier yang diterapkan sesuai

 Auditee telah melakukan pengelolaan terhadap seluruh jenis-jenis kawasan lindung yang telah ditetapkan dalam dokumen RKUPHHK-HTI, adapun jenis kegiatan yang telah

 PT.KALIMANTAN SATYA KENCANA memiliki dokumen terkait rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap dan

Hasil verifikasi terhadap dokumen diketahui bahwa PT ARM memiliki dokumen terkait rencana kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat sekitar

 Hasil dari verifikasi dokumen PD Panca Karya telah Tersedia prosedur pengelolaan fauna namun belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,

 Auditee memiliki dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui program RKT 2014 dan

 Perusahaan telah memiliki laporan pengelolaan kawasan lindung, baik yang dilakukan secara parsial maupun yang dilakukan secara berkala (semester) yang memuat

Verifier 4.3.3 Keberadaan dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat Sedang PT Selaras Abadi Utama telah memiliki dokumen