• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT One way to improve the academic performance, is the motivation for workers academic. Motivation is the driving force someone that they want t

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT One way to improve the academic performance, is the motivation for workers academic. Motivation is the driving force someone that they want t"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan Motivasi Terhadap Kinerja Tenaga Akademik Pada Akademi Keperawatan Rumah Sakit Pusat

Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta

Artinto Danang Saputra

Falkutas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI

Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja tenaga akademik, adalah dengan pemberian motivasi kepada para tenaga akademik. Motivasi merupakan pendorong seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi untuk meningkatkan kinerja. Selain motivasi, setiap organisasi juga memerlukan pimpinan, gaya kepemimpinan setiap atasan tentu berbeda– beda dan setiap pemimpin harus bisa meningkatkan kinerja tenaga akademiknya. Hal tersebut diharapkan tenaga akademiknya dapat bekerja secara optimal sehingga tujuan lembaga pendidikan dapat tercapai. Dalam melaksanakan pekerjaan, tenaga akademik juga tidak terlepas dari suatu komunikasi baik komunikasi dengan pimpinan maupun komunikasi dengan sesama rekan kerja. Komunikasi yang baik dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja tenaga akademik. Melalui komunikasi, para tenaga akademik dapat meminta petunjuk kepada pimpinan mengenai pelaksanaan pekerjaan dan dapat juga saling membantu dengan tenaga akademik lain.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan dari variabel gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi terhadap kinerja tenaga akademik. Sampel yang digunakan dalam penelitian bersumber dari para tenaga akademik yang bertugas di akademi keperawatan RSPAD Gatot Soebroto, Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel bebas yang berpengaruh terhadap kinerja tenaga akademik adalah komunikasi organisasi dan motivasi. Kedua variabel tersebut berpengaruh positif signifikan sedangankan variabel gaya kepemimpinan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja tenaga akademik sedangkan secara simultan terdapat pengaruh gaya kepemimpinan , komunikasi organisasi dan motivasi terhadap kinerja tenaga akademik.

(2)

ABSTRACT

One way to improve the academic performance, is the motivation for workers academic. Motivation is the driving force someone that they want to work together, to work effectively, and integrated to improve performance, motivation addition, each organization also requires leadership, leadership style course every boss is different and every leader should be able to improve the performance of academic staff. It is expected that academic staff can work optimally so that the goal can be achieved educational institutions. In carrying out the work, the academic can not be separated from a good communication with the leadership and communication communication with fellow colleagues. Good communication can be a means to improve academic performance. Through communication, the academic can ask for directions to the leadership of the execution of the work and can also assist with other academic.

The purpose of this study was to determine the effect of simultaneous partial and variable styles of leadership, communication, organization and motivation on the academic performance, the sample used in the study come from the academic personnel who served in the nursing academy Gatot Subroto Army Hospital, method of data collection in this study using purposive sampling by using a multiple linear regression analysis.

The results in this study indicate that partial independent variables that affect the academic performance of organizational communication and motivation is a significant positive effect while the variable leadership style had no effect and no significant impact on the academic performance while simultaneously there is the influence of leadership styles, communication, organization and motivation the academic performance.

Keywords: Leadership Style, Organizational Communication, Motivation, Performance

Pendahuluan

Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal yang memegang peranan penting berhasil tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan, sehingga perlu diarahkan melalui pengelolaan sumber daya manusia yang baik. Pengelolaan sumber daya manusia yang dimaksudkan adalah organisasi harus mampu untuk menyatukan persepsi atau cara pandang pegawai dan pimpinan organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi antara lain melalui pembentukan mental bekerja yang baik,memberikan motivasi kerja, bimbingan, pengarahan dan koordinasi yang baik dalam bekerja oleh seorang pemimpin kepada para pegawainya

Mengingat peran penting pegawai, sudah seharusnya pihak manajemen memperhatikan kebutuhan dan keinginan para pegawainya, seperti pemberian kompensasi yang wajar dan layak baik langsung maupun tidak langsung. Hal ini disadari bahwa setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda, sehingga mereka akan terus berupaya untuk mengisi kebutuhan dan keinginannya tersebut dengan berusaha atau berkarya.

Seiring dengan semakin diperlukannya pegawai yang mempunyai kualitas yang tinggi dalam rangka mengantisipasi berbagai perubahan baik di lingkungan internal maupun eksternal

(3)

organisasi, maka dibutuhkan kepekaan dari pegawai dan organisasi dalam melayani berbagai kebutuhan masyarakat, tanpa terkecuali tenaga-tenaga akademik di Akademi Keperawatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.

Pada umumnya kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan, menurut Kane (1993) menjelaskan bahwa kinerja adalah rekaman hasil kerja yang diperoleh karyawan tertentu melalui kegiatan tertentu dalam kurun waktu tertentu sedangkan tenaga akademik adalah salah satu jabatan fungsional yang mempunyai tugas mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengolah atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.

Dalam suatu organisasi, pemimpin merupakan salah satu faktor penting karena faktor kepemimpinan dapat memberikan pengaruh yang berarti terhadap kinerja karyawan karena pimpinan yang merencanakan, menginformasikan, membuat dan mengevaluasi berbagai keputusan yang harus dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Menurut Davis dan Newstrom (1995) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu,pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan oleh bawahannya .

Dalam melaksanakan pekerjaan, tenaga akademik juga tidak terlepas dari suatu komunikasi baik komunikasi dengan pimpinan maupun komunikasi dengan sesama rekan tenaga akademik. Komunikasi yang baik dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja pegawai. Melalui komunikasi, para pegawai dapat meminta petunjuk kepada pimpinan mengenai pelaksanaan pekerjaan dan dapat juga saling membantu dengan pegawai lain. Siagian (1993) menyatakan bahwa komunikasi merupakan unsur yang penting dalam kehidupan organisasi, baik ditinjau dari segi proses administrasi dan manajemen maupun keterlibatan semua pihak didalam suatu organisasi.

Disamping itu, motivasi kerja juga sangat diperlukan bagi tenaga akademiknya untuk meningkatkan kinerjanya.Motivasi kerja tersebut dapat berasal dari dalam dirinya sendiri maupun lingkungan yang ada disekitarnya. Menurut Sujak (1990), pemahaman motivasi baik yang ada dalam diri karyawan maupun yang berasal dari lingkungan akan dapat membantu dalam peningkatan kinerja. Pemberian motivasi harus diarahkan dengan baik menurut prioritas dan dapat diterima dengan baik oleh tenaga akademik karena motivasi tidak dapat diberikan untuk setiap tenaga akademik dengan bentuk yang berbeda-beda. Motivasi yang berasal dari dalam diri tenaga akademik juga sangat penting karena hal itu dapat menumbuhkan rasa ingin meningkatkan hasil kerja yang ingin dicapai.

Akademi keperawatan RSPAD Gatot Subroto adalah Lembaga Pendidikan yang berjenjang diploma III di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dimana personelnya adalah Organik dari Rumah Sakit yang mengacu pada DSPP tahun 1986. Akper RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad, secara teknis dibawah Pusdiknakes dan Dinas Kesehatan DKI dan secara administrasi dibawah RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. . Dalam operasionalnya, lembaga pendidikan ini sangat mengandalkan peran aktif semua tenaga akademiknya untuk menunjang realisasi hasil

(4)

kerja yang diharapkan,dan memuaskan kebutuhan dan tujuan organisasi

Kurang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis serta memberikan pembinaan tenaga akademik, akan menyebabkan tingkat kinerja tenaga akademik rendah. Demikian halnya dengan kurangnya motivasi tenaga akademik seperti tidak disiplin masuk kerja, malas-malasan dalam bekerja akan menyebabkan kinerja tenaga akademik rendah. Hal ini terlihat ini terlihat di lingkungan Akper RSPAD Gatot Soebroto bahwa tingkat kinerja belum optimal dikarenakan dalam praktek di lingkungan kerja kurang memberikan komunikasi yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan, serta kurangnya motivasi yang diberikan yang menyebabkan semangat tenaga akademik rendah dan berakibat menurunkan kinerja tenaga akademik

Melihat betapa pentingnya pengaruh gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi di dalam mengoperasikan lembaga pendidikan dengan individu yang berbeda - beda, maka antara gaya kepemimpinan, komunikasi internal dan motivasi tenaga akademik harus berjalan seimbang dengan baik sehingga kinerja tenaga akademik dan tujuan lembaga pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Berdasarkan pendahuluan diatas maka hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :

H1: Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja tenaga akademik H2: Komunikasi Organisasi berpengaruh terhadap kinerja tenaga akademik H3: Motivasi berpengaruh terhadap kinerja akademik

H4: Gaya Kepemimpinan,Komunikasi Organisasi dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja tenaga akademik

METODE PENELITIAN Objek Penelitian

Objek Penelitian dalam penelitian ini adalah pegawai administrasi yang bekerja di lingkungan Akademi Perawat Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling, yaitu hanya pada pegawai yang terkait dalam bidang tenaga akademik.

Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah tenaga akademik yang terdiri dari :

1.Para tenaga akademik bekerja pada lokasi yang sama yakni di Akademi Keperawatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta.

2.Para pegawai tenaga akademik yang telah memiliki masa kerja lebih dari satu tahun. Mengingat jumlah sampel tersebut kurang dari 100, maka sampel dalam penelitian ini diambil semua, yakni berjumlah sebanyak 51 orang tenaga akademik yang bekerja di Akademi Keperawatan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta.

(5)

Variabel Penelitian

1.Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah suatu pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan kepentingan individual dengan kepentingan organisasi dalam mewujudkan motivasi karyawan yang diharapkan menghasilkan produktivitas. Gaya kepemimpinan bertujuan untuk mendorong gairah kerja, kepuasan kerja, dan produktivitas kerja karyawan yang tinggi, agar dapat mencapai tujuan organisasi yang maksimal.. Davis (1985) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan oleh pegawainya. Menurut Hersey dan Blanchard (2001), gaya kepemimpinan adalah pola-pola perilaku konsisten yang mereka terapkan dalam bekerja dengan melalui orang lain seperti yang dipersepsikan orang-orang itu.

Menurut Siagian (2003), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan antara lain :

1. Kompleksitas tugas yang harus diselenggarakan. 2. Jenis pekerjaan (bersifat rutin atau inovatif).

3.Sikap dan gaya yang digunakan oleh para pejabat pimpinan yang menduduki hierarki jabatan yang lebih tinggi.

4. Rentang kendali yang paling tepat untuk diterapkan.

5. Tingkat stres yang mungkin timbul sebagai akibat beban tugas. 6. Tingkat tanggung jawab.

7. Desakan waktu dan faktor-faktor lainnya yang dapat menimbulkan ketegangan. 8. Iklim yang terdapat dalam organisasi.

2.Komunikasi Organisasi

menurut musfialdy (2010) menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi yang terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkris antara yang satu lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan

Fungsi Komunikasi Organisasi

Menurut AdiPrakosa (2007) menyatakan fungsi komunikasi organisasi adalah sebagai berikut : Fungsi informatif.

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen

(6)

membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.

Fungsi regulatif.

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:

a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.

b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

Fungsi persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya

Fungsi integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:

a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.

b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

3.Motivasi

Gibson et al. (1996) menyatakan bahwa motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada atau dalam diri seorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya. Menurut Nawawi (2003), motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.

Hasibuan (1995) menyatakan bahwa ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh dari pemberian motivasi, yaitu.

(7)

2. Meningkatkan kinerja karyawan. 3. Meningkatkan kedisiplinan karyawan. 4. Mempertahankan kestabilan perusahaan. 5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. 7. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi. 8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

9. Meningkatkan rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas. 10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku 4.Kinerja

Menurut Sentono (1999), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Mangkunegara (2002) menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Timpe (1992), terdapat dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu.

1. .Faktor internal, yaitu faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat seseorang,meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasi,umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya.

2. Faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan, meliputi kebijakan organisasi, kepemimpinan,tindakan-tindakan rekan kerja, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

ANOVAb Model Subof Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1016.483 3 338.828 102.296 .000a Residual 155.674 47 3.312 Total 1172.157 50

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Komunikasi Organisasi, Gaya Kepemimpinan

(8)

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas Fhitung dan probabilitas

0.05. Berdasarkan hasil uji pada tabel 4.13 dapat diperoleh nilai signifikan sebesar 0.000 ≤ 0.05, yang artinya bahwa secara simultan ketiga variable yaitu Gaya Kepemimpinan (X1),Komunikasi

Organisasi (X2) dan Motivasi(X3) berpengaruh secara siginifikan terhadap kinerja tenaga

akademik. Dan dapat juga dilhat dari perbandingan nilai Fhitung dengan Ftabel, nilai Fhitung sebesar

102.296 ≥ Ftabel sebesar 2.802 jadi keputusan yang diambil yaitu: Ho4 ditolak, artinya ketiga

variable bebas yaitu Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Organisasi dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja tenaga akademik

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant) 1.960 2.247 .872 .388 Gaya Kepemimpinan .100 .096 .097 1.042 .303 .325 3.078 Komunikasi Internal 1.056 .110 .613 9.570 .000 .688 1.454 Motivasi .650 .131 .413 4.947 .000 .405 2.468

a. Dependent Variable: Kinerja Tenaga Akademik Hipotesis

Ho1 : Gaya Kepemimpinan tidak berpengaruh positif atau negatif terhadap kinerja tenaga

akademik.

Ha1 : Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif atau negatif terhadap kinerja tenaga

akademik.  ttabel :2.012

 thitung :1.042

 Probabilitas :.303

Dari hasil tersebut dapat dilihat nilai probabilitasnya sebesar 0.303, dimana nilai 0.303 lebih besar dari 0.05 sehingga Ho1 diterima. Dan dapat juga dilihat dari nilai thitung < ttabel

maka Ho1 diterima, artinya gaya kepemimpinan secara parsial tidak ada pengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap kinerja tenaga akademik.

Ho2 : Komunikasi Organisasi tidak berpengaruh positif atau negatif terhadap kinerja tenaga

akademik.

(9)

 ttabel : 2.012

 thitung : 9.570

 Probabilitas : .000

Dari hasil tersebut dapat dilihat nilai probabilitasnya sebesar 0.000, dimana nilai 0.000 lebih kecil dari 0.05 sehingga Ho2 ditolak. Dan dapat juga dilihat dari nilai thitung >ttabel maka

Ho2 ditolak, artinya komunikasi internal secara parsial berpengaruh positif secara signifikan

terhadap kinerja tenaga akademik.

Ho3: Motivasi tidak berpengaruh positif atau negatif terhadap kinerja tenaga akademik

Ha3: Motivasi berpengaruh positif atau negatif terhadap kinerja tenaga akademik

 ttabel : 2.012

 thitung : 4.947

 Probabilitas : .000

Dari hasil tersebut dapat dilihat nilai probabilitasnya sebesar 0.000, dimana nilai 0.000 lebih kecil dari 0.05 sehingga Ho3 ditolak Dan dapat juga dilihat dari nilai thitung >ttabel maka Ho3

ditolak, artinya Motivasi secara parsial berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja tenaga akademik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja tenaga akademik, adanya tidak pengaruh tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan aktivitas manajerial kepemimpinan yang dijalankan belum tentu mempunyai dampak yang selalu berpengaruh atau baik bagi organisasi, sebab semakin tinggi pelaksanaan aktivitas manajerial kepemimpinan dilakukan, maka akan berdampak pada penurunan kinerja tenaga akademik dari waktu ke waktu. Pelaksanaan aktivitas kepemimpinan yang lebih banyak ke arah menekan tenaga akademik bisa saja menyebabkan seorang tenaga akademik dapat mencapai kepuasan dalam bekerja, tetapi belum tentu dapat membawa pengaruh yang positif dalam pembentukan kepribadian bawahan untuk ikhlas bekerja mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja tenaga akademik, adanya pengaruh tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama untuk kepentingan bersama dalam suatu organisasi tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja tenaga akademik, adanya pengaruh tersebut menunjukkan dengan adanya motivasi bahwa motivasi memang sangat diperlukan oleh seseorang Tenaga akademik untuk dapat mencapai suatu kepuasan kerja yang tinggi meskipun menurut sifatnya kepuasan kerja itu sendiri besarannya sangat relatif atau berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.

(10)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1.Secara Parsial variabel bebas yang berpengaruh terhadap kinerja tenaga akademik adalah komunikasi organisasi dan motivasi yang berpengaruh positif signifikan sedangankan variabel gaya kepemimpinan tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja tenaga akademik

2.Secara Simultan terdapat pengaruh gaya kepemimpinan, komunikasi organisasi dan motivasi terhadap kinerja tenaga akademik

Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran sebagai berikut:

1. Dengan melihat kesimpulan diatas maka disarankan agar pihak manajemen akademi keperawatan RSPAD Gatot Soebroto agar mengarahkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan visi dan misi akademi keperawatan, sehingga komunikasi organisasi berjalan dengan baik sehingga dapat memotivasi tenaga akademik dan menambah kinerja tenaga akademik yang pada akhirnya akan bermanfaat untuk akademi keperawatan.

2. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah variabel lainnya selain yang sudah ada dalam penelitian ini

Daftar Pustaka

AS'ad, moh. 2001. Seri Ilmu SDM : Psikologi Industri. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta

Arwani dan Heru Supriatno. 2001. Budaya dan Iklim Organisasi. Gramedia PustakaUtama.Jakarta Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan

dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, VOL.10, NO. 2, September 2008: 124-135 Universitas 17 Agustus Surabaya Chairunnisah, Siti. 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Internal,

dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat). Skripsi Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Gunadarma

Cahyono, Binawan Nur dan Tri Gunarsih. Pengaruh Motivasi Kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas bina marga provinsi jawa tengah. Jurnal

Desianty, Sovya. 2005. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Komitmen Organisasi pada PT Pos Indonesia (Persero) Semarang. Jurnal Ekstensi Universitas Diponegoro Semarang

Davis, Keith dan John W, 1985. Human Behaviour at Work : Organizational Behaviour. Mc.Grav-Hill Inc. New York.

(11)

Dubrin, Andrew J. 2005. Leadership (Terjemahan). Edisi Kedua. Prenada Media. Jakarta.

Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. (1996).

Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, (Alih Bahasa Nunuk Adiarni). Penerbit BinarupaAksara.Jakarta.

George, J.M., and G.R. Jones. 2002. Understanding and Managing Organizational Behavior. PrenticeHall. New Jersey.

Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain,. Erlangga. Jakarta

Hasibuan, Malayu SP. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci Keberhasilan. Haji Mas Agung. Jakarta

Heidjerahman dan Su’ad Husnan. 1996. Manajemen Personalia. BPFE UGM. Yogyakarta. Hersey, Paul Kenneth, H. Blanchard, dan Dewey E. Johnson. 2001.

Management of Organization. Prentice Hall International Inc. New jersey

Izzaty, Khairina Nur. 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kualitas Sumber Daya

Manusia Terhadap Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Badan Layanan Umum (Studi pada BLUUniversitas Diponegoro Semarang). Skripsi Universitas Diponegoro Semarang

Lasape, Samad. Peran Komunikasi Organisasi dalam memotivasi karyawan pada PT Telkom Tbk. Manado. Jurnal komunikasi dan opini public

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Keempat,Remaja Rosdakarya. Bandung

Miftah thoha, 2003. Prilaku Organisasi Konsep dasar dan aplikasinya. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Nasution, Mulia. 1994. Manajemen Personalia, Aplikasi dalam Perusahaan. Djambatan. Jakarta.

Nawawi, H Hadri 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Gajah Mada. University Press. Yogyakarta.

(12)

Nitisemito, Alex. 1998. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Ghalia Indonesia. Jakarta.

Prabu, Anwar. 2005. Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan

Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim. Jurnal alumni magistermanajemen universitas sriwijaya

Pradhita, Marizka. 2011. Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja, dan Gaya Kepemimpinan

Terhadap Peoduktivitas karyawan pada PDAM Bekasi. Skripsi Fakultas Ekonomi ManajemenUniversitas Gunadarma

Prawiro, Setono. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kebijakan Kerja Karywan. BPFE. Yogyakarta

Priyatno, Duwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS. PT Buku Kita. Jakarta

Ruvendi, Ramlan. 2005. Imbalan dan gaya kepemimpinan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan di balai besar industri hasil pertanian bogor. Jurnal ilmiah binaraga vol 01 no01tahun 2005

Uma Sekaran, 2006, Research Methods For Business, Edisi 4, Buku 1, Salemba Empat. Jakarta

Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis,Alfabeta. Bandung

Sulistiyo, Joko. 2010. 6 Hari Jago SPSS 17.PT Bhuana Ilmu Populer. Jakarta

Sumanto. 2011. Pengaruh Kemampuan Manajerial, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi

Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di MTsN,Plupuh Kabupaten Sragen. Skripsi UniversitasMuhammadiyah Surakarta

Sutanto, Edy Madiono dan Budhi Setiawan. 2000. Peranan Gaya Kepemimpinan yang efektif dalam upaya meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan di toserba sinar massidoarjo.Jurnal Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra Tampubolon, Biana Dulbert. Analisis Faktor Gaya kepemimpinan dan Faktor Etos kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi yang Telah menerapkan SNI 19-9001- 2001. Jurnal Puslitbang BSN

Referensi

Dokumen terkait

This paper approaches this question by assessing the efficiency of government expenditure on public sector under fiscal decentralization.. The area of public expenditure is of

Ji ka selama masa Keadaan Kahar PPK memer intahkan secar a tertulis kepada Penyedi a untuk mener uskan peker jaan sedapat mungkin maka Penyedia ber hak untuk

[r]

Tabel 4.19 Percobaan Keempat Proses Handover dari Foreign Network Ke Home Network Menggunakan Ethereal Dilihat dari Sisi HA Dengan Media Wireless

mengikuti program Sertifikasi Guru 2017, silakan melengkapi isian bidang studi sertifikasi (jenjang dan mata pelajaran) yang sesuai dengan

Misalnya saja masyarakat desa atau kota yang tergolong menengah-kebawah memilih untuk golput dan acuh terhadap sistem politik karena kecewa pada pemerintah, dan

Hal ini karena hampir seluruh transaksi yang terjadi pada perusahaan berhubungan dengan kas baik pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa, industri (manufacture),

Menurut Sari dan Adhariani (2009) semakin besar ukuran perusahaan, maka manajer memilih untuk lebih konservatif; semakin besar rasio leverage, maka manajer memilih