• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

6

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pada umumnya sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur-unsur atau variable-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain.

2.1.1. Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa komponen-komponen atau subsistem. Komponen-komponen atau subsistem yang terdapat dalam sistem tidak dapat berdiri sendiri. Komponen-komponen atau subsistem saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang sama.

Hall dalam (Kurniawan, 2020) mengemukakan bahwa “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”. Sedangkan Marshall B. Rommey berpendapat bahwa “Sistem adalah serangkaian atau lebih komponen yang saling terikat dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sistem terdiri dari berbagai subsistem dan masing-masing subsistem mempunyai tujuan untuk mencapai satu atau lebih tujuan dari organisasi” (Kurniawan, 2020). Menurut (Maniah & Hamidin, 2017) “Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu yang sama”.

(2)

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari komponen atau subsistem yang saling berhubungan dan berkerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017) Sistem mempunyai beberapa karakteristik atau sifat tertentu, antara lain yaitu:

1. Komponen Sistem (Component): Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary): Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem (Sub System): Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan luar Sistem (Environment): Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang dipengaruhi oleh operasi sistem.

5. Penghubung Sistem (Interface): Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lain. Adanya penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan Sistem (Input): Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berinteraksi.

7. Keluaran Sistem (Output): Hasil energi yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

(3)

8. Pengolahan Sistem (Process): Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Object): Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut (Ahmad & Munawir, 2018), Klasifikasi sistem dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Abstract System adalah sistem yang tidak tampak secara fisik, karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh, sitem Tenologi yang merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan.

2. Sistem Fisik (Physical System), adalah sistem yang tampak secara fisik. Contoh, Sitem Komputer, Sistem Produksi dan Sistem Pendidikan.

3. Sistem Alamiah (Natural System), adalah sistem yang terjadi dari proses-proses alam. Contoh, Sistem Geologi.

4. Sistem Buatan Manusia (Human Made System), adalah sistem yang dirancang atau didisain oleh manusia. Contoh, Sistem Informasi.

5. Sistem Deterministik (Deterministic System), adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diramalkan. Interaksi antar elemen-elemen dapat dideteksi, sehingga outputnya juga dapat diramalkan. Contoh, Sistem Komputer. 6. Sistem Probabiltas (probabilistic System), adalah sistem yang tidak bisa

diramalkan Contoh, Sistem Manusia.

7. Sistem Tertutup (Closed System), adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan barunya.

8. Sistem Terbuka (Open System), adalah sistem yang berhubungan atau dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.

(4)

2.1.4. Pengertian Informasi

Informasi merupakan sekumpulan data yang telah diproses dan diolah sedemikian rupa sehingga bisa dipahami dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi penerimanya.

Kadir dalam (Astuti, 2018) berpendapat bahwa “Informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut”. Yakub dalam (Damayanti et al., 2019) mengemukakan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Menurut (Pamungkas, 2017) “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang telah diolah menjadi sesuatu yang bernilai atau bermakna dan informasi sangatlah penting dalam pengambilan keputusan.

2.1.5. Karakteristik Informasi

Menurut (Fauzi, 2017), Informasi mempunyai beberapa karakteristik, yaitu: 1. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan informasi setiap pengguna informasi akan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan penggunaan informasi tersebut. Suatu informasi yang tidak relevan dapat mengakibatkan pemborosan sumber daya dan tidak produktif bagi pengguna. 2. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima

(5)

informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut.

3. Tepat Pada Waktunya

Informasi yang diterima pengguna informasi tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Mengingat mahalnya nilai informasi maka diperlukan teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

4. Lengkap

Informasi itu harus lengkap sehingga tidak kehilangan aspek-aspek yang penting dari kejadian yang merupakan dasar aktivitas yang diukurnya.

5. Rangkuman

Informasi harus difilter agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Manajer tingkat lebih rendah cenderung memerlukan informasi yang sangat rinci. Semakin aliran informasi mengarah ke atas maka informasi akan semakin mengerucut.

6. Dapat Diverifikasi

Informasi harus dapat diverifikasi jika diperoleh dari dua orang yang berbeda dari suatu sistem yang saling berinteraksi. Dimana hasil informasi dari kedua orang tersebut adalah sama.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam pengambilan sebuah keputusan dan juga untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Sistem informasi merupakan kombinasi dari SDM, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi.

(6)

“Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada menajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk mengambilan keputusan” (Pamungkas, 2017).

“Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategis dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan” (Anggraeni & Irviani, 2017).

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebuah sistem kombinasi antara manusia dengan teknologi informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017) Sistem informasi memiliki ciri-ciri: 1. Baru, adalah informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi penerima. 2. Tambahan, adalah informasi dapat diperbarui atau memberikan tambahan

terhadap informasi yang sebelumnya telah ada.

3. Kolektif, adalah informasi yang dapat menjadi suatu koreksi dari informasi yang salah sebelumnya.

4. Penegas, adalah informasi yang dapat mempertegas informasi yang telah ada.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Pada umumnya sistem informasi akuntansi berfungsi untuk mengumpulkan dan menyimpan data transaksi, serta memperoses data menjadi informasi yang dibutuhkan perusahaan guna untuk mengambil keputusan.

Menurut (Kurniawan, 2020), “Sistem informasi akuntansi bukanlah sistem yang mengharuskan adanya penggunaan komputer, sistem informasi akuntansi

(7)

merupakan sebuah pengembangan dari siklus akuntansi secara umum dan pengguna akhir pada sistem ini bukan terbatas pada akuntan namun bisa jadi, pelanggan, pemasok, pemerintah dan sebagainya”. Bodnar dan Hopwood mengemukakan bahwa “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan suatu kumpulan dari berbagi macam sumber daya, seperti manusia dan juga peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan juga data lainnya menjadi sebuah informasi yang berguna bagi penggunanya” (Rasyid & Haryati, 2019).

Sistem informasi akuntansi yang penulis ambil adalah sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang merupakan sebagian kecil dari sistem informasi akuntansi secara keseluruhan, dimana sistem informasi akuntansi ini dimulai dari proses pencatatan barang hingga proses pembuatan jurnal penjualan.

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan pencatatan dan analisa pemrosesan data akuntansi guna menjadi informasi dalam pengambilan sebuah keputusan.

2.1.8. Pengertian Penjualan

Pada dasarnya penjualan mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan suatu perusahaan, karena dengan banyaknya barang yang dijual maka banyak pula keuntungan yang diperoleh, hal ini yang dapat mengembangkan dan memperluas bidang usaha.

Menurut (Astuti, 2018), “Penjualan merupakan kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan, melalui proses pertukaran dan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan”. Sedangkan Narko mengemukakan bahwa “Penjualan tunai adalah apabila pembeli sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli harus membayar kebagian kasir” (Damayanti et al., 2019). Mulyadi dalam (Damayanti et al., 2019) mengemukakan

(8)

bahwa “Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim kecustomer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai”.

Transaksi penjualan dapat dibedakan menjadi dua yaitu penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai adalah jumlah yang dibebankan kepada pembeli dan dibayarkan secara langsung kepada kasir, sedangkan penjualan kredit merupakan penjualan barang dagang yang dibebankan kepada pembeli tetapi dengan adanya jangka waktu atau jatuh tempo yang diberikan perusahaan.

Berdasarkan definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penjualan sangatlah penting bagi berkembangnya suatu perusahaan karena dengan penjualan perusahaan dapat memperoleh keuntungan untuk keberlangsungan hidup suatu perusahaan.

2.1.9. Pengertian Jurnal

Jurnal merupakan catatan dari transaksi-transaksi yang dicatatat secara kronologis yang akan dikelompokan kedalam debet dan kredit.

Menurut (Shatu, 2016) “Jurnal merupakan alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu) dengan menunjukan akun yang harus didebet dan dikredit beserta jumlahnya masing-masing”.

Menurut (Hery, 2017b) Jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Jurnal Umum

Jurnal umum merupakan catatan akuntansi yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan mengelompokan akun yang didebit dan dikredit. Contoh transaksi yang dicatat

(9)

dijurnal umum adalah transaksi retur pembelian, retur penjualan, serta transaksi pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara kredit

2. Jurnal khusus

Jurnal khusus merupakan jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang menyangkut akun-akun tertentu sesuai jenis transaksi-transaksinya. Jurnal khusus ini dapat dikelompokan menjadi 4 jenis berdasarkan fungsinya, yaitu: a. Jurnal penjualan (sales journal), digunakan untuk mencatat transaksi penjualan

barang dagang.

b. Jurnal pembelian (purchases journal), digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang.

c. Jurnal penerimaan kas (cash receipts journal), digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas pada perusahaan.

d. Jurnal pengeluaran kas (cash payments journal), digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas pada perusahaan.

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa jurnal merupakan catatat akuntansi yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi dan meringkas data keuangan guna menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan. a. Jurnal Penjualan

Menurut (Hery, 2017a), Ayat jurnal yang perlu dibuat oleh penjualan pada saat melakukan transaksi penjualan, yaitu:

1. Apabila penjualan barang dagang dilakukan secara tunai

Kas xxx

(10)

2. Apabila penjualan barang dagang dilakukan secara kredit

Piutang Usaha xxx

Penjualan xxx

Sumber : (Hery, 2017a)

2.1.10. Basis Data (Database)

Basis data (database) merupakan tempat penyimpanan data untuk menampung informasi yang berada didalam komputer. Basis data (database) juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan data dan prosedur yang memiliki struktur sedemikian rupa sehingga mudah dalam menyimpan, mengatur dan menampilkan data.

“Basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu” (Pamungkas, 2017). Sutanta dalam (Astuti, 2018) mengemukakan bahwa “Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung (Interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media”.

Menurut (Supardi & Syarief, 2020), “Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS)”. (Supardi & Syarief, 2020) juga mengemukakan bahwa “DBMS juga bermacam-macam yakni: MySQL, Oracle, Firebird, Microsoft SQL Server, Visual Foxpro, Database Dekstop Paradox, SQLite”.

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa basis data (database) merupakan tempat penyimpanan data secara sistematik yang terdapat

(11)

didalam sistem komputer guna untuk menyimpan, mengolah, mengatur dan menampilkan data.

2.1.11. Java

Andi dalam (Apriyanto, 2018) mengemukakan bahwa “Java adalah aplikasi desktop yang merupakan suatu aplikasi yang berdiri sendiri tanpa browser atau koneksi internet disuatu komputer dengan sistem operasi atau flatform tertentu”. Menurut (Ikhlas, 2018) “Java merupakan bahasa pemograman berorientasi objek dan bebas flatform, dikembangkan oleh SUN Micro System dengan sejumlah keunggulan yang memungkinkan java dijadikan sebagai bahasa pengembangan enterprise”.

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa java merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berbasis objek yang terdiri atas class-class.

Macam-macam Java 2 Software Developer Kit (J2SDK) menurut (Hendriyani & Suryani, 2020), yaitu:

1. J2SE (Java 2 Standard Edition)

Java 2 Standard Edition merupakan bahasa pemrograman java edisi standar yang digunakan untuk java pada komputer desktop.

2. J2EE (Java 2 Enterprise Edition)

Java 2 Enterprise Edition merupakan bahasa pemrograman java edisi enterprise yang digunakan untuk java pada komputer server.

3. J2ME (Java 2 Micro Edition)

Java 2 Micro Edition merupakan bahsa pemrograman java edisi mikro yang digunakan untuk java pada peralatan elektronik.

(12)

4. Java Card

Java Card merupakan bahasa pemrograman yang digunakan pada peralatan elektronik yang memiliki kapasitas penyimpanan yang terbatas.

2.1.12. NetBeans IDE

“NetBeans IDE merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun perangkat lunak yang lain. NetBeans IDE dapat digunakan untuk membangun perangkat lunak berbasis Java Standard Edition, Java Enterprise Edition, Java Micro Edition, JavaFX, PHP, CfC++, Ruby, Groovy, dan Python” (Haqi & Setiawan, 2019). Menurut (Haqi, 2019), “NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah kakas untuk pemrograman menulis, mengompilasi, mecari kesalahan dan menyebarkan program”.

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa NetBeans IDE merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan aplikasi untuk melakukan pemrograman, mencari kesalahan, dan menjalankan aplikasi yang telah dibuat.

Fitur-fitur yang terdapat dalam NetBeans menurut (Haqi, 2019), yaitu: 1. Smart Code Completion

Untuk mengusulkan nama variable dari satu tipe, melengkapi keyword dan mengusulkan tipe parameter dari sebuah method.

2. Bookmarking

Fitur yang digunakan untuk menandai baris yang suatu saat hendak kita modifikasi.

3. Go to Commands

Fitur yang digunakan untuk jump ke deklarasi variable, source code atau file yang ada pada project yang sama.

(13)

4. Code generator

Jika kita menggunakan fitur ini kita dapat meng-generate constructor, setter and getter method dan yang lainnya.

5. Error Stripe

Fitur yang digunakan untuk menandai baris yang error dengan memberi highlight merah.

2.1.13. Xampp

Nugroho mengemukakan bahwa “XAMPP server adalah paket software Web Server yang didalamnya sudah ada software Apache, PHP dan MySQL” (Wati et al., 2019). Menurut (Haqi & Setiawan, 2019), “Xampp adalah perangkat lunak bebas (Free Software) yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan komplikasi dari beberapa program”. “Fungsi Xampp sendiri sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari beberapa program, antara lain: Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl” (Haqi & Setiawan, 2019) .

Menurut (Haqi & Setiawan, 2019), Adapun singkatan Xampp adalah : a. X

Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi, seperti Windows, Linux, Mac OS, dan Solaris.

b. A

Apache, server apikasi web. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada pengguna terghadap kode PHP yang sudah ditulis oleh pembuat halaman web, jika perlu, kode PHP juga berdasarkan yang tertulis, dapat database diakses dulu (misalnya MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

(14)

c. M

MySQL, server aplikasi database. Pertumbuhannya disebut SQL singkatan dari Structure Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang difungsikan untuk mengelolah database dan isinya. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database dan isinya. Bisa juga memafaatkan MySQL guna untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data dalam database.

d. P

PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP adalah bahasa pemrograman untuk membuat web yang server-side scriptin. PHP digunakan untuk membuat halaman web dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan dengan PHP adalah MySQL. Namun, PHP juga mendukung pengelolaan sistem database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostagreSQL, dan sebagainya.

e. P

Perl, bahasa pemrograman untuk semua tujuan, pertama kali dikembangkan oleh Larry Wall, mesin Unix, Perl dirilis pertama kali tanggal 18 Desember 1987 yang ditandai dengan keluarnya Perl 1. Pada versi-versi selanjutnya, Perl juga tersedia untuk berbagai sistem operasi Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi, seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Xampp merupakan perangkat lunak yang berdiri sendiri (localhost), yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kombinasi dari beberapa program.

(15)

2.1.14. PHPMyAdmin

Nugroho dalam (Damayanti et al., 2019) mengemukakan bahwa “PHPMyAdmin adalah tools yang dapat digunakan dengan mudah untuk manajemen database MySQL secara visual dan Server MySQL, sehingga kita tidak perlu lagi harus menulis query SQL setiap akan melakukan perintah operasi database”. Menurut (Damayanti et al., 2019), “Tool disini cukup populer, anda dapat mendapatkan fasilitas ini ketika menginstal paket triad phpMyAdmin, karena termasuk dalam XAMPP yang sudah di install”. Menurut (Haqi & Setiawan, 2019) bahwa “PHPMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL melalui World Wide Web (WWW)”. “PHPMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi (relation), indeks, pengguna (user), perijinann (permissions)” (Haqi & Setiawan, 2019).

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa PHPMyAdmin adalah perangkat lunak yang mudah digunakan untuk mengelolah database MySQL karena PHPMyAdmin memiliki user interface grafis.

2.1.15. MySQL

Menurut (Haqi & Setiawan, 2019), “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user”. “MySQL sebagai database perangkat lunak untuk database server, adalah sebuah sistem manajemen database relasi yang sangat powerfull dan stabil serta memiliki bersifat terbuka (Open Source) sebagai suatu program aplikasi komputer” (Apriyanto, 2018). “MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi web. Contoh DBMS lainnya

(16)

adalah : PostgreSQL (freeware), SQL Server, MS Access dari Microsoft, DB2 dari IMB, Oracle dan Oracle Corp, Dbase, FoxPro” (Putra, 2018).

Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa MySQL merupakan perangkat lunak yang berbentuk database relasional atau disebut Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang berbasis SQL.

2.1.16. Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Rosa Ariani Sukamto dan M. Shalahuddin dalam (Wani et al., 2019) Mengemukakan bahwa “Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).

a. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

b. Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langka yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan proses pengodean.

c. Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan yang telah dibuat pada tahap desain. e. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

(17)

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

f. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)

Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perunbahan ketika sudah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.2. Peralatan Pendukung

2.2.1. Unified Modeling Languange (UML)

Saiful dan Ambarita mengemukakan bahwa “Unified Modeling Languange (UML) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek” (Masitah et al., 2018). “UML adalah sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem” (Muslihudin & Oktafianto, 2016).

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Languange) merupakan pemodelan secara visual sebagai sarana untuk membuat dan merancang software berbasis objek dalam pengembangan software.

(18)

1. Activity Diagram

Menurut (Hendini, 2016) “Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis”. Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson mengemukakan bahwa “Activity Diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi ditrigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing)” (Sylfania, 2017).

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan proses-proses dan aktivitas kerja dalam proses bisnis.

Contoh gambar activity diagram:

Sumber: (Hendini, 2016)

Gambar II. 1

Activity Diagram Penjualan Tunai 2. Use Case Diagram

Menurut (Hendini, 2016) “Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”. Rosa Ariani Sukamto dan M. Shalahudin dalam (Purwaningtias, 2018) mengemukakan bahwa “use case atau

(19)

diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”. Grady Booch, James Rumbaugh and Ivar Jacobson berpendapat bahwa “Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem dan bukan “bagaimana”.” (Sylfania, 2017).

Berdasarkan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa use case digunakan untuk mengetahui apa yang diperbuat oleh sistem dan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan bagian apa saja yang berhak mengakses fungsi tersebut.

Contoh gambar use case diagram:

Sumber: (Kirlyana & Rosyida, 2016)

Gambar II. 2

Use Case Diagram Penjualan Tunai 3. Deployment Diagram

Menurut (Hendini, 2016) “Deployment Diagram digunakan untuk menggambarkan detail bagaimana komponen disusun diinfrastruktur sistem”.

(20)

Menurut (Yurindra, 2017) “Deployment Diagram merupakan gambaran proses-proses berbeda pada suatu sistem yang berjalan dan bagaimana relasi didalamnya”.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Deployment Diagram digunakan untuk menggambarkan metode yang terjadi pada suatu sistem yang berorientasi objek.

Contoh gambar Deployment Diagram:

Sumber: (Muthia et al., 2019)

Gambar II. 3

Deployment Diagram Penjualan Tunai

2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Simarmata dalam (Astuti, 2018) berpendapat bahwa ”Entity Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek kedalan entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas”. Sedangkan menurut MecLeod dan Scell menyatakan bahwa “ERD merupakan diagram yang mengambarkan hubungan antara entity didalam database sebagai entity dan relasi. Selain itu, ERD digunakan untuk memperhatikan hubungan atara data yang ada di DFD” (Damayanti et al., 2019). RosaAriani Sukamto dan M. Shalahunddin dalam (Sylfania, 2017) mengemukakan bahwa “Entity Relationship

(21)

adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem”.

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu pemodelan data yang menjelaskan hubungan antara entity didalam database sebagai data yang mempunyai hubungan antar relasi.

Contoh gambar Entity Relationship Diagram:

Sumber: (Imaniawan & Elsa, 2017)

Gambar II. 4

Entity Relationship Diagram Penjualan Tunai 2.2.3. Logical Record Structure (LRS)

Riyanto dalam (Sylfania, 2017) mengemukakan bahwa “Logical Record Structure yaitu representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”. Frieyadie dalam (Astuti, 2018) menyatakan bahwa “Logical Record Structure (LRS) yaitu sebelum tabel dibentuk dari field atau atribut entitas secara fisik atau level internal, maka harus dibuatkan

(22)

suatu bentuk relational model yang dibuat secara logic atau level external dan konsep”.

Menurut (Astuti, 2018), Logical Record Structure (LRS) merupakan hasil pemodelan Entity Relationship (ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antara entitas. Dalam pembuatan LRS terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi, yaitu:

a. Jika tingkatan hubungan (Cardinality) satu pasang satu (one to one), maka hubungan dengan entitas yang lebih kuat (Strong Entity) atau digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.

b. Jika tingkatan hubungan (Cardinality) satu pada banyak (one to many), maka hubungan relasi atau gabungan dengan entitas yang tingkat hubungannya banyak. c. Jika tingkat hubungan (Cardinality) banyak pada banyak (many to many), maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun, melainkan menjadi sebuah Logical Record Structure (LRS).

Berdasarkan definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa Logical Record Structure (LRS) adalah sebuah pemodelan sistem yang digambar dengan sebuah diagram ER beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antara entitasnya.

(23)

Sumber: (Imaniawan & Elsa, 2017)

Gambar II. 5

Logical Record Structure Penjualan Tunai 2.2.4. Black Box Testing

Black Box Testing merupakan pengujian secara fungsional yang memastikan semua bagian telah diuji, hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error).

Menurut RosaAriani Sukamto dan M. Shalahuddin dalam (Handayani et al., 2018) mengemukakakan bahwa “Black Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program”. “Pengujian dimaksud untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan” (Handayani et al., 2018).

Penulis mengambil kesimpulan bahwa Pengujian kotak hitam ini dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi masukan dan keluaran perangkat lunak yang telah dibuat sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

(24)

Contoh Black Box Testing:

No Skenario Penguji Test Case Hasil yang

diharapkan

Hasil Pengujian

Keterangan

1

ID dan Password tidak di isi, kemudian klik tombol Login

ID dan Password

kosong

Sistem akan menolak

akses login dan

menampilkan pesan “ID atau Password salah”

Sesuai harapan

Valid

2

ID di isi dan Password tidak di isi, kemudian klik tombol Login

ID: numuthia dan Password

kosong

Sistem akan menolak

akses login dan

menampilkan pesan “ID atau Password salah”

Sesuai harapan

Valid

3

ID tidak di isi dan

Password di isi,

kemudian klik tombol Login

ID kosong dan Password:

140918

Sistem akan menolak

akses login dan

menampilkan pesan “ID atau Password salah” Sesuai harapan Valid 4 Mengetikkan kondisi salah pada ID atau Password, kemudian klik tombol Login

ID: nuumuth dan Password:

140920

Sistem akan menolak

akses login dan

menampilkan pesan “ID atau Password salah” Sesuai harapan Valid 5 Mengetikkan ID dan Password dengan data yang benar, kemudian klik tombol Login

ID: numuthia Password:

140918

Sistem akan menerima akses login dan menampilkan Menu Utama. Sesuai harapan Valid

Sumber: (Muthia et al., 2019)

Tabel II. 1

Gambar

Gambar II. 1
diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi  yang akan dibuat”
Gambar II. 3
Gambar II. 4
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan (Purpose) Prosedur ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan pendaftaran peserta baru BPJS Kesehatan bagi pegawai tidak tetap dan kontrak Universitas yang

Pada penelitian ini telah dirancang dan direalisasikan program sistem verifikasi nomor kendaraan bermotor, yang diujikan pada kondisi pagi, siang, dan sore hari, dimana

Dalam penelitian ini akan dilakukan kegiatan evaluasi Usaha Kecil dan Menengah dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya berupa evaluasi kelengkapan

Paling tidak ada 4 asumsi utama yang digunakan oleh filsuf dalam melakukan pendekatan terhadap ilmu pengetahuan sosial, yaitu :.. Assumption of ontological nature;

Setiap orang yang memasukkan kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan ke dalam wilayah Republik Indonesia, membuat, merakit, atau memodifikasi kendaraan

Seorang puas tercermin melalui sikap dan perilaku perawat atau karyawan dalam bekerja, misalnya dia akan semakin loyal pada instansi tempat bekerja, bekerja dengan

Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Ketua IFKA Senpai Monang Tambunan yang diteruskan dengan penanda tanganan naskah deklarasi oleh Ketua

Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual yang berbeda terhadap prestasi siswa namun untuk melihat seberapa