• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Kerja Kesehatan Ibu Dan Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Kerja Kesehatan Ibu Dan Anak"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KINERJA TAHUNAN

PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

PUSKESMAS JATILAWANG TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS

PUSKESMAS JATILAWANG

PROGRAM P2 KUSTA

TAHUN 2016

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘ alamin, segala puji syukur kami panjatkan kehadhirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua. Program kinerja ini kami buat sebagai bahan acuan dalam pelayanan dan kegiatan Program Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2016. Harapannya dengan program ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2016.

Program kinerja pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2016 ini berisi mengenai program pengembangan sumber daya manusia, program peningkatan ketrampilan dan pengetahuan melalui seminar ataupun pelatihan, baik internal maupun eksternal. Selain itu juga merencanakan mengenai hasil target pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, sarana dan prasarana di Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang.

Kami menyadari bahwa dalam program kinerja ini mungkin masih banyak kekurangan, mohon kritik dan masukan untuk perbaikan di masa mendatang.

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Program Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2016 berisikan pemaparan mengenai profil Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang dengan kondisi sumber daya manusia dan sarana prasarana, dapat dilihat pada bab I, pada bab II menguraikan tentang perencanaan strategis Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang yang di dalamnya berisikan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang. Hal penting yang harus diperhatikan dari program kerja adalah program kerja Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang terdapat pada bab III yang menguraikan tentang perencanaan kinerja disertai analisis pencapaian kinerja dan dilengkapi strategis pemecahan masalah. Bab IV berisi kesimpulan dan saran.

Keseluruhan uraian yang terdapat dalam laporan akuntabilitas kinerja ini dapat disimpulkan bahwa Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang sudah berupaya dan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang, hal ini dapat terlihat dengan peningkatan pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang. Masih ada beberapa masalah yang harus diselesaikan secara bersama-sama dan bertahap, seperti belum tertibnya pelaporan dan pencatatan, rekam medis pasien ibu dan anak yang masih belum tertib, sarana pendukung yang masih minimal.

Laporan akuntabilitas ini berguna sebagai materi evaluasi dan perbaikan dalam menyusun rencana kerja bagi Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang agar mampu mengambangkan potensi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan menjadi sumber kekuatan kearah yang lebih baik.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan pelatihan khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, dan anak.

Perhatian khusus harus diberikan terhadap peningkatan kesehatan ibu termasuk bayi baru lahir, bayi, dan balita dengan menyelenggarakan berbagai upaya terobosan yang didukung oleh kemampuan manajemen tenaga pengelola dan pelaksana program KIA.

Dalam rangka mendukung program Kesehatan Ibu dan Anak pemerintah membuat beberapa strategi khusus dalam bentuk kegiatan sebagai berikut, melaksanakan kelas ibu hamil, melaksanakan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), kunjungan ibu hamil resiko tinggi, kunjungan ibu nifas resiko tinggi, kunjungan neonatal / bayi resiko tinggi, pendampingan oleh bidan dalam sistem rujukan terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, neonatal, dan bayi resiko tinggi serta peningkatan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga bidan ( Pelatihan APN, Poned, Imunisasi, CTU, Penatalaksanaan bayi dan asfiksia ).

Sebagai terobosan baru di Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan Program EMAS ( Expanding Maternal And Neonatal Survival ) yang bertujuan untuk menunjukan AKI dan AKB di Kabupaten Banyumas, adapun beberapa kegiatan yang diadakan antara lain; membuat sistem manajemen rujukan dengan “SIJARI EMAS”, membuat alat pantau kinerja klinis, membuat alat bantau kinerja rujukan, perlengkapan sarana dan prasarana, pemberdayaan dokter umum untuk melaksanakan tindakan kebidanan di puskesmas, bekerjasama dengan dokter spesialis kebidanan ( Obgyn ) rumah sakit sbagai konsultan untuk kasus – kasus kebidanan yang ada di Puskesmas.

Adapun bentuk upaya penurunan AKI dan AKB di Puskesmas juga melibatkan kerjasama dengan lintas sektoral antara lain dengan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ), Forum Masyarakat Madani ( FMM ), PKK Desa, Kader Posyandu Desa, Kemitraan dukun bayi.

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang sebagai berikut :

1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil disemua fasilitas kesehatan

(5)

2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten ke fasilitas kesehatan

3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas kesehatan

4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua fasilitas kesehatan

5. Peningkatan deteksi dini factor resiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat

6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan pengamatan secara terus – menerus oleh tenaga kesehatan

7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di semua fasilitas kesehatan

8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar disemua fasilitas kesehatan

9. Peningkatan pelayanan KB sesuai satandar C. Kondisi Kepegawaian

1. Biodata Bidan Pemegang Program Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2016

No Nama Pend TMT Jabatan

1. Sayekti S.ST DIV Kebidanan Komunitas 1990 Bidan Koordinator 2. Nunung Suryatni Amd.Keb DIII Kebidanan 1998

Pemegang Program imunisasi dan KB

3. Darwati Amd.Keb

DIII

Kebidanan 1992 Pemegang Program Anak 4. Suratmi

Amd.Keb

DIII

Kebidanan 1990 Pemegang Program Ibu 5. Pamungkas

Puji R Amd.Keb

DIII

Kebidanan 2007

Bidan Pelaksana dan Pemegang Program UKS

6. Lilik Astuti DI

Kebidanan 2007 Bidan Pelaksana 2. Pendidikan, Seminar dan Pelatihan tahun 2015

NO NAMA WAKTU EXTERN INTERN

1. Sayekti S.ST 2014 Pelatihan PONED

Pelatihan APN 2. Nunung Suryatni Amd.Keb 2015 2010 Pelatihan Imunisasi Pelatihan CTU Pelatihan APN

3. Darwati Amd.Keb 2014 Pelatihan MTBS

dan MTBM Pelatihan APN

(6)

Pelatihan APN 5. Pamungkas Puji

R Amd.Keb

2015 Pelatihan PONED

Pelatihan APN

(7)

D. Sarana dan Prasarana 1. Infentaris mebeler dan elektronik No Nama Barang Jumlah

awal Tambah (Tgl) Kurang (Tgl) Jumlah Sekarang Keterangan

1 Lampu sorot 3 unit - - 3 unit Baik

2 Infarm Warmer 1 unit - - 1 unit Baik

3 Inkubator 1 unit - - 1 unit Baik

4 Seaction 1 unit - - 1 unit Baik

5 Sterilisator 2 unit - - 2 unit Baik

6 Lemari Es 1 unit - - 1 unit Baik

7 Bed Pasien 8 unit - - 8 unit Baik

8 Gyn Bed 2 unit - - 2 unit Baik

9 Lemari Obat 2 unit - - 2 unit Baik

10 Meja/Kursi 4/10 unit - - 4/10 unit Baik

11 Kursi Roda 1 unit - - 1 unit Baik

12 Rak Buku 10 unit - - 10 unit Baik

13 Trolly Emergency

2 unit - - 2 unit Baik

14 Tiang Infus 3 unit - - 3 unit Baik

15 Meja Pasien 6 unit - - 6 unit Baik

2. Alat Medis kesehatan

No Nama Alat Jumlah

awal Tambah (Tgl) Kurang (Tgl) Jumlah sekarang Keterangan

1 ANC Set 1 unit - - 1 unit Baik

2 IUD Set 2 unit - - 2 unit Baik

3 Implant Set 5 unit - - 5 unit Baik

4 Konseling Set 2 unit - - 2 unit Baik

5 Partus Set 4 unit - - 4 unit Baik

6 HPP set 1 unit - - 1 unit Baik

7 Resusitasi Set 1 unit - - 1 unit Baik

8 Tabung O ksigen

2 unit - - 2 unit Baik

3.Alat tenun

No Nama Barang Jumlah

awal Tambah Kurang

Jumlah

(8)

A. Ketenagaan

NO KETENAGAAN JUMLAH STATUS KEBUTUHAN KEKURANGAN 1. Dokter Puskesmas 2 PNS 2. Dokter Puskesmas 2 Non PNS 3. Bidan 10 PNS 4. Bidan 13 Non PNS B. Kondisi Yang Diinginkan

1. Ketenagaan

NO KETENAGAAN JUMLAH STATUS Kekurangan

1. Dokter 4

2. Bidan 23

2. Pelayanan :

Target Pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2016 adalah :

No Kegiatan Target Keterangan

1. Pelayanan Antenatal: a. K1

b. K4

100 % 98% 2. Pelayanan Persalinan oleh Tenaga

Kesehatan

100 %

3. Pelayanan Nifas 100 %

4. Deteksi Resiko Tinggi Ibu hamil oleh Masyarakat

100 % 5. Deteksi Resiko Tinggi Ibu hamil oleh Tenaga

kesehatan

100 % 6. Penanganan Komplikasi Obstetri 100 %

7. Pelayanan KB Aktif 80 %

8. Kunjungan Neonatal 100 %

9. Kunjungan Bayi 100 %

10. Kunjungan Balita 100 %

11. Kunjungan Balita Sakit 80%

12. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

(9)

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS

A. Visi dan Misi Visi

“ Menurunkan Angka Kematia Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB )” Misi

a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak sesuai standar kinerja

b. Menggalang kerjasama lintas program dan lintas sektoral

c. Menggalang kemitraan bersama seluruh karyawan / karyawati Puskesmas Jatilawang

d. Melaksanakan kendali mutu secara berkesinambungan Strategi

a. Validasi data ( Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, dan balita )

b. Melaksanakan pelayanan ANC, imunisasi, KB, persalinan, dan nifas sesuai standar

c. Deteksi resiko tinggi oleh tenaga kesehatan / masyarakat

d. Kunjungan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, dan balita resiko tinggi e. Pendampingan rujukan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, dan balita

resiko tinggi

f. Kerjasama untuk penanganan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, dan balita resiko tinggi

g. Konsultasi kasus resiko tinggi ( ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, dan balita ) dengan dokter spesialis kebidanan di rumah sakit

h. Peningkatan skill emergency untuk seluruh tenaga bidan secara periodic i. Mengadakan rapat koordinasi lintas program dan lintas sektoral

j. Melakukan monitoring dan evaluasi program KIA Kegiatan Pokok

a) Tatalaksana Pasien 1) Penemuan kasus

2) Diagnosis dan klasifikasi

3) Kolaborasi lintas program ( BP, Laboratorium, Gizi, Gigi ) 4) Pengobatan atau tindakan medis

5) Rujukan kasus atau tindakan medis ke rumah sakit bila dibutuhkan b) Tatalaksana Program

1) Perencanaan 2) Pelatihan

3) Penyuluhan dan advokasi 4) Supervisi

5) Pencatatan dan pelaporan 6) Monitoring dan evaluasi 7) Pengelolaan logistik

B. Sasaran

No Nama Desa Jumlah

Penduduk

Ibu Hamil

Ibu Bersalin

Bayi WUS PUS

1 Gunungwetan 6852 107 102 97 1500 992

2 Pekuncen 6253 111 106 101 1369 972

(10)

4 Karanganyar 3223 56 54 51 705 541 5 Margasana 2334 31 29 28 511 450 6 Adisara 4678 68 65 62 1024 825 7 Kedungwringin 8073 144 138 131 1767 1383 8 Bantar 6969 144 138 131 1526 1577 9 Tinggarjaya 11189 240 229 218 2450 2038 10 Tunjung 10189 229 218 208 2231 1793 11 Gentawangi 6719 84 80 76 1471 1016 JUMLAH 69177 1246 1189 1132 15144 12100

C. Indikator Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anak 2016 1. Akses pelayanan antenatal (cakupan K1)

Adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat.

Rumus yang dipakai untuk perhitungannya adalah :

Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal

oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu x 100 Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun dapat diperoleh melalui Proyeksi, dihitung berdasarkan perkiraan jumlah ibu hamil dengan menggunakan rumus : 1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

Angka kelahiran kasar (CBR) yang digunakan adalah angka terakhir CBR kabupaten/kota yang diperoleh dari kantor perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) di kabupaten/kota. Bila angka CBR kabupaten/kota tidak ada maka dapat digunakan angka terakhir CBR propinsi. CBR propinsi dapat diperoleh juga dari buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2007 – 2011 (Pusat Data Kesehatan Depkes RI, tahun 2007).

Contoh : untuk menghitung perkiraan jumlah ibu hamil di desa/kelurahan X di kabupaten Y yang mempunyai penduduk sebanyak 2 .000 jiwa dan angka CBR terakhir kabupaten Y 27,0/1.000 penduduk, maka :

Jumlah ibu hamil = 1,10 X 0,027 x 2.000 = 59,4.

Jadi sasaran ibu hamil di desa/kelurahan X adalah 59 orang. 2. Cakupan pelayanan ibu hamil (cakupan K4)

Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

(11)

Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, di samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA.

Rumus yang dipergunakan adalah :

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah dalam 1 tahun

3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)

Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar.

Rumus yang digunakan sebagai berikut :

Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

kompeten disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah sasaran ibu bersalin disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun dihitung dengan menggunakan rumus :

1,05 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

Contoh : untuk menghitung perkiraan jumlah ibu bersalin di desa/kelurahan X di kabupaten Y yang mempunyai penduduk sebanyak 2.000 penduduk dan angka CBR terakhir kabupaten Y 27,0/1.000 penduduk maka :

Jumlah ibu bersalin = 1,05 X 0,027 x 2.000 = 56,7.

Jadi sasaran ibu bersalin di desa/kelurahan X adalah 56 orang. 4. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3)

Adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam – 3 hari, 8 – 14 hari dan 36 – 42 hari setelah bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan nifas secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas, di samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA.

(12)

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x100 Jumlah sasaran ibu nifas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah sasaran ibu nifas sama dengan jumlah sasaran ibu bersalin. 5. Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN 1)

Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan pelayanan kesehatan neonatal.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x100 Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah sasaran bayi bisa didapatkan dari perhitungan berdasarkan jumlah perkiraan (angka proyeksi) bayi dalam satu wilayah tertentu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah sasaran bayi = Crude Birth Rate x jumlah penduduk

Contoh : untuk menghitung jumlah perkiraan bayi di suatu desa Z di Kota Y Propinsi X yang mempunyai penduduk sebanyak 1.500 jiwa dan angka CBR terakhir Kota Y 24,8/1.000 penduduk, maka :

Jumlah bayi = 0,0248 x 1500 = 37,2. Jadi sasaran bayi di desa Z adalah 37 bayi.

6. Cakupan pelayanan neonatus Lengkap (KN Lengkap).

Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sedikitnya tiga kali yaitu 1 kali pada 6 – 48 jam, 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

(13)

Adalah cakupan ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi yang ditemukan oleh kader atau dukun bayi atau masyarakat serta dirujuk ke tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Masyarakat disini, bisa keluarga ataupun ibu hamil, bersalin, nifas itu sendiri.

Indikator ini menggambarkan peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas.

Rumus yang dipergunakan :

Jumlah ibu hamil yang berisiko yang ditemukan kader atau dukun bayi atau masyarakat di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun

8. Cakupan Penanganan komplikasi Obstetri (PK)

Adalah cakupan Ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani secara definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan.

Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu hamil bersalin dan nifas dengan komplikasi.

Rumus yang dipergunakan :

Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan definitif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x100 20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

9. Neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitif oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Penanganan definitif adalah pemberian tindakan akhir pada setiap kasus komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung 1 kali pada masa neonatal. Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa melihat hasilnya hidup atau mati.

Indikator ini menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam menangani kasus – kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya, atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Jumlah neonatus dengan komplikasi yang

mendapat penanganan definitif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 15 % x jumlah sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

(14)

10. Cakupan kunjungan bayi (29 hari – 11 bulan)

Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 2 bulan, 1 kali pada umur 3 – 5 bulan, dan satu kali pada umur 6 – 8 bulan dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Jumlah bayi yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

11. Cakupan pelayanan anak balita (12 – 59 bulan).

Adalah cakupan anak balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian vitamin A 2 x setahun

Rumus yang digunakan adalah :

Jumlah anak balita yg memperoleh pelayanan sesuai standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh anak balita disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

12. Cakupan Pelayanan kesehatan anak balita sakit yang dilayani dengan MTBS

Adalah cakupan anak balita (umur 12 – 59 bulan) yang berobat ke Puskesmas dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (MTBS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Rumus yang digunakan adalah :

Jumlah anak balita sakit yg memperoleh pelayanan sesuai tatalaksana MTBS di Puskesmas di

suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh anak balita sakit yang berkunjung

ke Puskesmas disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah anak balita sakit diperoleh dari kunjungan balita sakit yang datang ke puskesmas (register rawat jalan di Puskesmas). Jumlah anak balita sakit yang mendapat pelayanan standar diperoleh dari format pencatatan dan pelaporan MTBS

(15)

Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon) dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon terus-menerus hingga saat ini untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.

Rumus yang dipergunakan:

Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh PUS di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

D. Program dan Kegiatan Tahun 2016

1. Pelayanan

Kegiatan Pokok

a. Tatalaksana Pasien 1) Penemuan kasus

2) Diagnosis dan klasifikasi

3) Kolaborasi lintas program ( BP, Laboratorium, Gizi, Gigi ) 4) Pengobatan atau tindakan medis

5) Rujukan kasus atau tindakan medis ke rumah sakit bila dibutuhkan b. Tatalaksana Program

1) Perencanaan 2) Pelatihan

3) Penyuluhan dan advokasi 4) Supervisi

5) Pencatatan dan pelaporan 6) Monitoring dan evaluasi 7) Pengelolaan logistik

2. Sumber Daya manusia

NO NAMA WAKTU EXTERN/INTERN

1. Sayekti S.ST 2014 Pelatihan PONED

Pelatihan APN 2. Nunung Suryatni Amd.Keb 2015

2010

Pelatihan Imunisasi Pelatihan CTU Pelatihan APN

3. Darwati Amd.Keb 2014 Pelatihan MTBS dan

MTBM

Pelatihan APN

4. Suratmi Amd.Keb 2015 Pelatihan PONED

Pelatihan APN 5. Pamungkas Puji R Amd.Keb 2015 Pelatihan PONED

Pelatihan APN

6. Lilik Astuti 2000 Pelatihan APN

(16)

E. Rencana Kerja Tahun 2016

1. Pengembangan SDM

NO NAMA STAF Pendidikan Pelatihan Yang Dimiliki FORMAL BentukNON FORMAL

1. Sayekti S.ST DIV Kebidanan Komunitas Pelatihan PONED Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga Pelatihan CTU

Pelatihan Penanganan Bayi Dengan Asfiksia

2.

Nunung Suryatni Amd.Keb

DIII Kebidanan

Pelatihan Imunisasi Pelatihan CTU Pelatihan APN

3. Darwati Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan MTBS dan MTBM

Pelatihan APN

4. Suratmi Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan PONED

Pelatihan APN

5. Pamungkas Puji R Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan PONED Pelatihan APN √ 6. Lilik Astuti DI Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

7.

Nafisah Fathusunah Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga 8. Fitri Chasitah Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

(17)

Pelatihan Desa Siaga

9.

Rini Natalia S.SiT DIV Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

10.

Nani Irmawati Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

11.

Sri Wahyuni Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

12.

Desi Trias Infantri Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN Pelatihan Desa Siaga

13.

Purwaningsih Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

14.

Krise Kusumawardani Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

15.

Sugiarti Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

16.

Tintin Haryanti Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga 17. Resti Kumala Dewi Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

(18)

18.

Dini Phiodarina Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

19.

Salinah Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

20.

Tevia Ari Mustika Rini S.SiT DIV Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

21.

Meihati Nurhasna Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

22.

Watirah Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

23.

Lina Anggraeni Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN

Pelatihan Desa Siaga

(19)

NO PROGRAM KEGIATAN URAIAN VOLUMERINCIAN PERHITUNGANSATUAN HARGA Target Awal Target 2016Pencapaian Keterangan SATUAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

1. Pelatihan 1. Pelatihan APN 23 orang /

tahun 100 %

2.

Pelatihan PONED 23 orang / tahun

100 %

4. Pendidikan

Formal 1. Kebidanan DIII

2. DIV

Kebidanan

2. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Puskesmas

1. Pengadaan alat-alat kesehatan dan alat-alat kedokteran Partus Set 100 % ANC Set 100 % HPP Set Resusitasi Set Konseling Set Tabung Oksigen Implant Set IUD Set 2. Pengadaan

Mebeleir Bed PasienGyn Bed 1 100 %

Lemari Obat Kursi Roda Rak Buku Trolly Emergency Meja Pasien Meja/Kursi Tiang Infus 3. Pengadaan Logistik Puskesmas Rekam Medis 100 % Kartu Resep Kartu Tanda Bukti

(20)

Pembayaran 4. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga elektronik Puskesmas Infarm Warmer Inkubator Section Sterilisator Lampu Sorot 5. Pengadaan alat

tulis kantor Spidol PermanenBolpoint 100 %100 % papan White Board

Penghapus 3. Program Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Pemeliharaan rutin/berkala Puskesmas Sesuai Jadwal 100 % Kalibrasi alat-alat kedokteran dan kesehatan 1 Tahun Sekali 100 %

(21)

NO

PROGRAM

KEGIATAN

URAIAN

RINCIAN PERHITUNGAN

Target

Awal

Pencapaian

Target 2016

Keterangan

VOLUME

SATUA

N

SATUAN

HARGA

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1.

Kesehatan Ibu

Pendataan Ibu

Hamil

Kunjungan Rumah

Setiap

Bulan

(22)

6.

Pelayanan di PKD dan

Posyandu

Sesuai

Jadwal

100 %

Sweeping Ibu hamil yang

periksa di luar wilayah

Setiap

Bulan

100%

Pencatatan dan Pelaporan

Hasil Pendataan Ibu

1 Bulan

Sekali

100%

Monitoring dan evaluasi

3 Bulan

sekali

100%

Penjaringan Ibu

Hamil Resiko

Tinggi

Kegiatan P4K

Setiap

Bulan

100 %

Kelas Ibu

3 Bulan

sekali

100 %

Kunjungan Rumah

Tiap Bulan

100 %

Pelayanan di PKD dan

Posyandu

Setiap

Jadwal

100 %

Sweeping Ibu Hamil yang

Periksa di Luar Wilayah

Setiap

Bulan

100 %

Pencatatan dan Pelaporan

Hasil Penjaringan Ibu

Hamil Resiko Tinggi

1 Bulan

Sekali

100 %

Monitoring dan evaluasi

3 Bulan

sekali

100 %

Pendampingan

Rujukan Ibu

Hamil Resiko

Tinggi

Mendampingi Ibu Hamil

Resiko Tinggi Untuk

Dikonsulkan ke Puskesmas

atau Rumah sakit Ponek

Setiap Ada

Kasus

100%

Pencatatan dan Pelaporan

Pendampingan Rujukan Ibu

Hamil Resiko Tinggi

1 Bulan

Sekali

100%

(23)

sekali

Deteksi Resiko

Tinggi Pada Ibu

Hamil

Mengadakan Kegiatan

Konsultasi dan

Pemeriksaan Ibu Hamil

Resiko Tinggi oleh

dr.Sp.OG dari Rumah Sakit

Ponek di Puskesmas

3 Bulan

Sekali

100%

Pencatatan dan Pelaporan

Deteksi Resiko Tinggi Pada

Ibu Hamil

1 Bulan

Sekali

100%

Monitoring dan evaluasi

3 Bulan

sekali

100%

Pelayanan Ibu

Bersalin Resiko

Tinggi

Pendampingan Ibu Bersalin

Resiko tinggi

Setiap Ada

Kasus

100%

Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Ibu Bersalin

Resiko Tinggi

1 Bulan

Sekali

100%

Monitoring dan evaluasi

3 Bulan

sekali

100%

Pelayanan Ibu

Nifas

Kunjungan Nifas Normal

Sesuai

jadwal

100%

Kunjungan Nifas Resiko

Tinggi

Sesuai

Jadwal

100%

Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Ibu Nifas

1 Bulan

Sekali

100%

Monitoring dan evaluasi

3 Bulan

sekali

100%

Pelayanan

Kesehatan Ibu

Pelayanan ANC Terstandar

dan Terintegrasi

Setiap Hari

100%

Pelayanan KB

1 Minggi

(24)

Pelayanan IVA

1 Minggu

Sekali

100%

Pelayanan IMS

1 Minggu

Sekali

100%

Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Ibu

1 Bulan

Sekali

100%

Monitoring dan evaluasi

3 Bulan

sekali

100%

2.

Kesehatan Anak

Pelayanan

Kesehatan Anak

Pelayanan Imunisasi

1 Minggu

Sekali

100 %

Pelayanan MTBM/MTBS

Setiap Ada

Kasus

100%

Kunjungan Neonatal

( Normal/Resiko Tinggi)

Sesuai

Jadwal

100 %

Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Anak

1 Bulan

Sekali

100 %

Monitoring dan evaluasi

3 Bulan

sekali

100 %

Pelayanan

Kesehatan Anak

Resiko Tinggi

Pendampingan Rujukan

Neonatal, Bayi, Balita,

Resiko Tinggi ke

Puskesmas/RS Ponek

Setiap Ada

Kasus

100%

Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan Anak

Resiko Tinggi

1 Bulan

Sekali

100%

Monitoring dan evaluasi

3 Bulan

sekali

100%

3.

Kesehatan Remaja

Pelayanan

Kesehatan Peduli

Pelayanan Konseling Calon

Pengantin

2 Minggu

Sekali

(25)

Remaja (PKPR)

Imunisasi Calon Pengantin

2 Minggu

Sekali

100%

Penyuluhan Kesehatan

Reproduksi Sekolah (SMP

dan SMA)

1 Tahun

Sekali

100%

Pembentukan Keder PKPR

Untuk Siswa (SMP dan

SMA)

1 Tahun

Sekali

100%

Pencatatan dan Pelaporan

Pelayanan Kesehatan

Peduli Remaja (PKPR)

1 Bulan

Sekali

100%

Monitoring dan evaluasi

3 Bulan

Sekali

100%

4.

KB

Kegiatan

Pelayanan KB

Pendataan PUS dan WUS

1 Minggu

Sekali

100 %

Pelayanan KB

Setiap Ada

Kasus

100 %

Konseling KB

1 Tahun

Sekali

100 %

Rujukan Akseptor KB yang

Beresiko ke RS

1 Bulan

Sekali

100 %

Pencatatan dan Pelaporan

Kegiatan Pelayanan KB

3 Bulan

Sekali

100 %

Monitoring dan evaluasi

100 %

(26)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A.

Pencapaian Kinerja Tahun 2015

1.

Jumlah Pasien KIA Tahun 2015

Jumlah Pasien KIA Tahun 2015

NO BULAN DEBITUR JUMLAH

BPJS UMUM 1 JANUARI 98 143 241 2 PEBRUARI 166 100 226 3 MARET 132 270 402 4 APRIL 154 169 323 5 MEI 67 320 387 6 JUNI 138 224 362 7 JULI 130 200 330 8 AGUSTUS 140 253 393 9 SEPTEMBER 131 226 357 10 OKTOBER 129 228 357 11 NOPEMBER 113 241 354 12 DESEMBER 172 200 372 J U M L A H 1570 2574 4144

2. Pencapaian Program Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2016 sebagai berikut :

a. Akses pelayanan antenatal (cakupan K1)

Adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat.

Rumus yang dipakai untuk perhitungannya adalah :

Jumlah ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal

oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu x 100 Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

(27)

Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun dapat diperoleh melalui Proyeksi, dihitung berdasarkan perkiraan jumlah ibu hamil dengan menggunakan rumus :

1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

Angka kelahiran kasar (CBR) yang digunakan adalah angka terakhir CBR kabupaten/kota yang diperoleh dari kantor perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) di kabupaten/kota. Bila angka CBR kabupaten/kota tidak ada maka dapat digunakan angka terakhir CBR propinsi. CBR propinsi dapat diperoleh juga dari buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2007 – 2011 (Pusat Data Kesehatan Depkes RI, tahun 2007).

Contoh : untuk menghitung perkiraan jumlah ibu hamil di desa/kelurahan X di kabupaten Y yang mempunyai penduduk sebanyak 2 .000 jiwa dan angka CBR terakhir kabupaten Y 27,0/1.000 penduduk, maka :

Jumlah ibu hamil = 1,10 X 0,027 x 2.000 = 59,4.

Jadi sasaran ibu hamil di desa/kelurahan X adalah 59 orang. b. Cakupan pelayanan ibu hamil (cakupan K4)

Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke-2 dan 2 kali pada trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, di samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA.

Rumus yang dipergunakan adalah :

Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah dalam 1 tahun

c. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)

Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diperkirakan proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan dan ini menggambarkan kemampuan manajemen program KIA dalam pertolongan persalinan sesuai standar.

Rumus yang digunakan sebagai berikut :

Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

(28)

x 100 Jumlah sasaran ibu bersalin disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun dihitung dengan menggunakan rumus :

1,05 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk

Contoh : untuk menghitung perkiraan jumlah ibu bersalin di desa/kelurahan X di kabupaten Y yang mempunyai penduduk sebanyak 2.000 penduduk dan angka CBR terakhir kabupaten Y 27,0/1.000 penduduk maka :

Jumlah ibu bersalin = 1,05 X 0,027 x 2.000 = 56,7.

Jadi sasaran ibu bersalin di desa/kelurahan X adalah 56 orang. d. Cakupan pelayanan nifas oleh tenaga kesehatan (KF3)

Adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam – 3 hari, 8 – 14 hari dan 36 – 42 hari setelah bersalin di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan nifas secara lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan), yang menggambarkan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu nifas, di samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan program KIA.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x100 Jumlah sasaran ibu nifas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah sasaran ibu nifas sama dengan jumlah sasaran ibu bersalin. e. Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN 1)

Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan pelayanan kesehatan neonatal.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6 – 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x100 Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah sasaran bayi bisa didapatkan dari perhitungan berdasarkan jumlah perkiraan (angka proyeksi) bayi dalam satu wilayah tertentu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(29)

Jumlah sasaran bayi = Crude Birth Rate x jumlah penduduk

Contoh : untuk menghitung jumlah perkiraan bayi di suatu desa Z di Kota Y Propinsi X yang mempunyai penduduk sebanyak 1.500 jiwa dan angka CBR terakhir Kota Y 24,8/1.000 penduduk, maka :

Jumlah bayi = 0,0248 x 1500 = 37,2. Jadi sasaran bayi di desa Z adalah 37 bayi.

f. Cakupan pelayanan neonatus Lengkap (KN Lengkap).

Adalah cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sedikitnya tiga kali yaitu 1 kali pada 6 – 48 jam, 1 kali pada hari ke 3 – hari ke 7 dan 1 kali pada hari ke 8 – hari ke 28 setelah lahir disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

Jumlah neonatus yang telah memperoleh 3 kali pelayanan kunjungan neonatal sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

g. Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh Masyarakat

Adalah cakupan ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi yang ditemukan oleh kader atau dukun bayi atau masyarakat serta dirujuk ke tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Masyarakat disini, bisa keluarga ataupun ibu hamil, bersalin, nifas itu sendiri. Indikator ini menggambarkan peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas.

Rumus yang dipergunakan :

Jumlah ibu hamil yang berisiko yang ditemukan kader atau dukun bayi atau masyarakat di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun

h. Cakupan Penanganan komplikasi Obstetri (PK)

Adalah cakupan Ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani secara definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan.

Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu hamil bersalin dan nifas dengan komplikasi.

(30)

Rumus yang dipergunakan :

Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan definitif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x100 20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

i. Neonatus dengan komplikasi yang ditangani

Adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani secara definitif oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Penanganan definitif adalah pemberian tindakan akhir pada setiap kasus komplikasi neonatus yang pelaporannya dihitung 1 kali pada masa neonatal. Kasus komplikasi yang ditangani adalah seluruh kasus yang ditangani tanpa melihat hasilnya hidup atau mati.

Indikator ini menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam menangani kasus – kasus kegawatdaruratan neonatal, yang kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya, atau dapat dirujuk ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Jumlah neonatus dengan komplikasi yang

mendapat penanganan definitif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 15 % x jumlah sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

j. Cakupan kunjungan bayi (29 hari – 11 bulan)

Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 2 bulan, 1 kali pada umur 3 – 5 bulan, dan satu kali pada umur 6 – 8 bulan dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Dengan indikator ini dapat diketahui efektifitas, continuum of care dan kualitas pelayanan kesehatan bayi.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut : Jumlah bayi yang telah memperoleh 4 kali pelayanan kesehatan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

k. Cakupan pelayanan anak balita (12 – 59 bulan).

Adalah cakupan anak balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian vitamin A 2 x setahun

(31)

Rumus yang digunakan adalah :

Jumlah anak balita yg memperoleh pelayanan sesuai standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh anak balita disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

l. Cakupan Pelayanan kesehatan anak balita sakit yang dilayani dengan MTBS Adalah cakupan anak balita (umur 12 – 59 bulan) yang berobat ke Puskesmas dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (MTBS) di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Rumus yang digunakan adalah :

Jumlah anak balita sakit yg memperoleh pelayanan sesuai tatalaksana MTBS di Puskesmas di

suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh anak balita sakit yang berkunjung

ke Puskesmas disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun

Jumlah anak balita sakit diperoleh dari kunjungan balita sakit yang datang ke puskesmas (register rawat jalan di Puskesmas). Jumlah anak balita sakit yang mendapat pelayanan standar diperoleh dari format pencatatan dan pelaporan MTBS

m. Cakupan Peserta KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate)

Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang masih aktif menggunakan alat dan obat kontrasepsi (alokon) dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai alokon terus-menerus hingga saat ini untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.

Rumus yang dipergunakan:

Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu

x 100 Jumlah seluruh PUS di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun

(32)

ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA

Jumlah Penderita kusta yang diobati tahun 2015 sebanyak 7 orang. Perawat pemegang program P2P Kusta telah mengikuti pelatihan P2P Kusta Propinsi Jawa Tengah pada Bulan November 2015.

B. PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMECAHAN

1. Target Pencapaian

Target pencapaian mengacu pada target pencapaian Kabupaten Banyumas. Permasalahan yang dialami adalah kesulitan dalam penemuan kasus baru, perlu dilakukan tindakan terobosan yang lebih aktif dan tidak hanya pasif di Puskesmas saja.

2. Pengembangan SDM

Pelatihan tekhnis P2P Kusta dibutuhkan untuk memenuhi ketrampilan dan pengetahuan Pemegang Program. Diperlukan pengembangan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam pengelolaan dan penatalaksanaan Penyakit Kusta.

(33)

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Program kegiatan tahun 2016 disusun sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan dan memenuhi standarisasi pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Jatilawang. Semoga program ini dapat tercapai dan terpenuhi di akhir tahun 2016.

B. SARAN

Dalam rangka mencapai program kegiatan tahun 2016 diperlukan kerjasama semua pihak yang terkait.

Mengetahui

Kepala Puskesmas Jatilawang

dr. Esti Haryati

NIP. 19730301 200701 2 010

Pemegang Program Kesehatan Ibu dan Anak

Sobihin, S.Kep. ,Ns NIP. 19780411 200701 1 006

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Guyton, A. C. & Hall, J. E. (1997). Buku ajar: Fisiologi kedokteran. Edisi 9.

Jakarta: EGC.

PERNEFRI. (2003). Konsensus dialisis. Jakarta: Sub Bagian Ginjal dan Hipertensi–

Bagian Ilmu Penyakit dalam. FKUI-RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan latar belakang pendidikan sebagai seorang biologis, Rudi Putra menghentikan perkebunan kelapa sawit liar yang menyebabkan deforestasi yang masif di Ekosistem Leuser di

Deployment sebagai tahap pembuatan laporan atau presentasi tentang pengetahuan yang didapat dari hasil data mining berupa pengenalan pola proporsi pelaksanaan

Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang ada diluar karya sastra itu, tapi secara tidak langsung mempengaruhi karya sastra tersebut atau dengan kata lain dapat

Kita tinggal pilih, kepingin sebagai gerombolan umum di bawah komando Nadhar bin Harits yang diancam azab karena mengikuti arus yang dijajakan yaitu lahwal hadiits atau

Dikarenakan siswa SD (usia 7-11 tahun) yang berada pada tahap operasional-konkret dimana pada tahapan tersebut anak mulai me- nunjukkan perilaku belajar sebagai berikut:

Agar lebih mudah dalam pelaksanaan disiplin, maka perlu dibuat aturan yang jelas terkait dengan tugas pokok dan fungsi baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan,

Berdasarkan hasil penelitian perubahan luas hutan produksi dari tahun 2000-2016 melalui interpretasi citra satelit landsat di Wilayah Register 45 Sungai Buaya Kecamatan

kemudian masing – masing peserta didik saling berbagai pengetahuan ini bertujuan untuk peserta didik dapat memahami dan dapat mendapatkan pemahaman baru dari