• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Ponsel Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Ponsel Samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KUALITAS DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PONSEL

SAMSUNG

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh:

APRILLIA RAGIL ANGGRIANI B 100 130 470

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

2 i

(3)

3 ii

(4)

4 iii

(5)

1

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KUALITAS, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PONSEL

SAMSUNG

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian ponsel Samsung di kalangan mahasiswa pada Universitas Muhammadiyah Surakarta, (2) pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian produk ponsel Samsung di kalangan mahasiswa pada Universitas Muhammadiyah Surakarta, (3) pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan Pembellian ponsel Samsung di kalangan mahasiswa pada Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna ponsel Samsung di kalangan mahasiswa pada Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan penyebaran kuesioner yang berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling, yaitu dimana peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja, atau yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat dijadikan sampel sesuai persyaratan dari populasi yang ada. Berdasarkan hasil perhitungan ditentukan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reability, normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan uji analisis regresi linier berganda dengan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Dari uji hipotesis didapatkan hasil motivasi konsumen, persepsi kualitas, dan sikap konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung.

Kata kunci : motivasi konsumen, persepsi kualitas, sikap konsumen, dan keputusan pembelian

ABSTRACT

This study aims to determine: (1) the influence of the motivation of consumers to purchasing decision of Samsung mobile phones among students at the University of Muhammadiyah Surakarta, (2) the effect of perceived quality on product purchasing decisions of Samsung mobile phones among students at the University of Muhammadiyah Surakarta, (3) the effect of attitude Purchasing decisions of consumers against Samsung mobile phones among students at the University of Muhammadiyah Surakarta. This study included a survey with quantitative approach. The population in this study is that consumers Samsung mobile phone users among students at the University of Muhammadiyah Surakarta, with questionnaires of the 100 respondents. The sampling technique used in this study was convenience sampling, ie where researchers have the freedom to choose anyone, or who happened to meet with researchers who can be sampled as per the requirements of the existing population. Based on calculations determined the number of samples used by 100 respondents. Data analysis method used is validity, reability, normality, multicollinearity, heteroscedasticity, and test multiple linear regression analysis with t-test, F and coefficient of

determination (R2). Hypothesis tests showed consumer motivation, perceived quality, and

consumer attitudes have a significant impact on product purchasing decisions samsung phones.

Keywords : consumer motivation, perceived quality, consumer attitudes and

(6)

2 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komunikasi sangat pesat, terutama gadget

smartphone yang secara tidak langsung menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

Gadget smartphone tidak hanya dipakai sebagai alat komunikasi, banyak juga fitur

menarik yang dapat diakses seperti browsing internet, game, pendidikan, bisnis bahkan program Microsoft juga dapat diakses melalui gadget smartphone. Hal ini karena kebutuhan masyarakat yang beragam kemudian dengan keinginan yang serba mudah, cepat dan instan membuat pengguna smartphone semakin bertambah. Kondisi seperti ini membuat pabrikan gadget smartphone bersaing untuk menguasai segmen pasar. Melihat respon masyarakat yang sangat tinggi terhadap gadget smartphone, Samsung salah satu pabrikan asal Korea Selatan ini ikut andil dalam meramaikan pasar smartphone.

Pada 27 April tahun 2009 Samsung memulai awal kesuksesan di dunia smartphone, dengan meluncurkan handphone android pertamanya yakni Samsung i7500. Handphone ini menawarkan layar sentuh AMOLED berukuran 3.2 inci OS Android Cupcake 1.5. Samsung menjadi gadget yang banyak dicari pengguna

smartphone karena fitur dan desain yang ditawarkan selalu update, ditambah harga

yang sejajar dengan kualitas yang diberikan. Sistem operasi mudah sertafitur-fitur yang lengkap dan selalu mengikuti perkembangan gadget dengan teknologi yang modern. Penjualan smartphone secara global. Berdasarkan laporan lembaga riset IDC, vendor asal Korea Selatan, Samsung, masih menjadi nomor satu dalam penjualan smartphone secara global. Sebagaimana dikutip dari Venturebeat (2016), selain itu Apple masih berada di posisi kedua. Penurunan penjualan Iphone tampaknya tidak berpengaruh dengan peringkat versi IDC. Sedangkan vendor asal Tiongkok, Xiaomi, kehilangan posisi lima besar penjualan smartphone sepanjang kuartal I 2016 secara global karena digeser sesama vendor asal negeri Tirai Bambu, Oppo. Menurut IDC, sebanyak 334,9 juta unit ponsel terjual di seluruh dunia dan naik 600.000 unit saat terjual 334,3 juta unit tahun 2015 lalu.

Di peringkat pertama penjualan smartphone kuartal I 2016, Samsung sukses menjual 81,9 juta unit Apple yang berada di posisi kedua mampu menjual 51,2 juta unit. Di posisi tiga, vendor Tiongkok, Huawei, sukses menjual 27,5juta unit ponsel. Dua vendor asal Tiongkok. Oppo dan Vivo, sukses menggeser saingannya yang sesame Tiongkok, yakni Xiaomi dan Lenovo di posisi lima besar. Oppo berada di

(7)

3

posisi keempat dan Vivo berada di posisi lima. Di posisi keempat penjualan smartphone tingkat dunia, Oppo, sukses menjual 18,5 juta unit. Sementara Vivo menjual sebanyak 14,3 juta unit ponsel. Masuknya Oppo di jajaran lima besar vendor dunia karena promosi lur biasa yang mereka lakukan. Oppo dan Vivo tidak hanya berkutat di Tiongkok, dua vendor Asia itu melakukan promosi besar-besaran di Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara seperti Indonesia. Apabila terus begini bukan tidak mungkin Oppo dan Vivo mengancam dominasi Samsung dan Apple dalam beberapa tahun kedepan.

Semakin banyaknya persaingan antar merek setiap produk akan semakin sulit dalam merebut konsumen. Agar bias mengenal, menciptakan dan mempertahankan pelanggan, maka perusahaan harus lebih bias menguasai para konsumen. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong (2008), keputusan pembelian seseorang dapat dipengaruhi oleh motivasi, persepsi dan sikap. Menurut Kotler dan Amstrong (2006: 226) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Untuk menentukan keputusan pembelian, terdapat beberapa indicator menurut Kotler (2000:212), yaitu: Kemantapan pada sebuah produk, Kebiasaan dalam membeli produk, Memberikan rekomendasi kepada orang lain, Melakukan pembelian ulang.

Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mampu mendorong seseorang bertindak (Kotler dan Keller 2006). Motivasi itu muncul karena ada kebutuhan yang di inginkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan muncul karena konsumen memang sangat membutuhkan atau meninginkan sesuatu yang dirasa bias untuk memenuhi keinginannya. Motivasi terbentuk karena adanya keinginan yang dating dari dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan. Konsumen dalam melakukan keputusan pembelian akan mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya persepsi kualitas produk. Produk yang berkualitas dapat memberikan nilai tersendiri bagi konsumen yang mengunakannya. Kotler (1995) mengatakan bahwa kualitas adalah total dari seluruh fitur dan karakteristik yang membuat produk dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan. Suatu produk yang berkualitas akan dipersepsikan baik oleh konsumen. (Kotler dan Keller, 2009) menyatakan bahwa indikator dari motivasi konsumen pada produk dapat diukur berdasarkan: Dorongan kebutuhan akan memiliki produk, Dorongan kebutuhan akan menggunakan produk, Dorongan untuk menunjang

(8)

4

penampilan, Dorongan akan tren yang sedang terjadi di lingkungan sosial, Dorongan kegemaran akan produk.

Persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan (Durianto, 2001). Persepsi konsumen atas suatu produk dapat berasal dari informasi yang diterima atau dari pengalaman konsumen dimasalalu. Persepsi masing-masing konsumen atas kualitas suatu produk akan berbeda-beda. Persepsi yang muncul dapat bersifat positif maupun negatif. Indikator persepsi kualitas dapat diterangkan sebagai berikut : Hemat bahan bakar, Mesin tangguh, Pelayanan purna jual, Tersedia suku cadang dalam beberapa pilihan kualitas.

Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluative berkaitan dengan obyek, orang atau suatu peristiwa. Konsumen akan meyakini informasi yang diterimanya dan memilih merek tertentu untuk dibeli, hal itu berkaitan dengan sikap yang dikembangkan. Keyakinan-keyakinan dan pilihan konsumen (preference) atas suatu merek merupakan suatu sikap konsumen. Dalam banyak hal, sikap terhadap suatu merek tertentu sering mempengaruhi apakah konsumen akan membeli atau tidak. Sikap positif terhadap suatu merek tertentu akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian terhadap merek itu, sebaliknya sikap negative akan menghalangi konsumen dalam melakukan pembelian. Model sikap menurut Schiffman dan Kanuk (2004: 225) bahwa di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu: Komponen kognitif (kepercayaan merek) Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman secara langsung dengan obyek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber, Komponen afektif (evaluasi merek) Emosi atau perasaan konsumen mengenai suatu produk atau merek tertentu merupakan komponen afektif dari sikap tertentu. Emosi dan perasaan ini sering dianggap oleh para peneliti konsumen sangat evaluatif sifatnya, yaitu mencakup penilaian seseorang terhadap obyek sikap secara langsung dan menyeluruh, Komponen konatif (maksud untuk membeli) Komponen ini berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara tertentu terhadap suatu obyek tertentu

Alasan peneliti melakukan penelitian produk ponsel samsung adalah ponsel samsung merupakan alat komunikasi yang memudahkan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain, kualitas produk samsung berstandart tinggi, kualitas kamera jernih dan tajam, fitur desain yang ditawarkan selalu update dan banyak

(9)

5

konter resmi samsung yang tersebar di indonesia sehingga memudahkan konsumen untuk membeli produk ponsel samsung.

Maka dari latar belakang tersebut penulis ingin melakukan penelitian mengenai “PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KUALITAS, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PONSEL SAMSUNG (Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)”

1.2 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian produk ponsel Samsung.

b. Untuk mengetahui pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian produk ponsel Samsung.

c. 3. Untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk ponsel Samsung.

1.3 Pengertian Motivasi Konsumen

Motivasi adalah keadaan alam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai sesuatu tujuan (Dharmesta dan Handoko, 2012 : 77). Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Heldrachman dan Suad Husnan, (2012) juga berpendapat "Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi konsumen agar melakukan sesuatu". Jadi disimpulkan bahwa Motivasi konsumen adalah keinginan dalam diri individu yang mendorong mereka untuk bertindak dalam mencapai tujuan yang di inginkan.

1.4 Pengertian Persepsi Kualitas

Durinto, dkk (2001) dalam penelitian Priamitra, persepsi kualitas adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Menurut Simamora (2001) dalam penelitian Priamitra, persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas atau keunggulan suatu produk atau layanan ditinjau dari fungsinya dengan produk-produk lain. Karena bahwa semakin baik kualitas produk yang dihasilkan maka akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas suatu produk atau layanan yang

(10)

6

diharapkan oleh pelanggan. Dee Knight & Eun Young Kim (2006) dalam Hasanah (2010) indikator dari persepsi kualitas produk adalah sebagai berikut ini.

a. Berkualitas tinggi

Seperti desain yang inovatif, varians jenis warna yang bermacam-macam, penampilan yang bagus atau menarik.

b. Tahan lama

Seperti performa mesin yang baik atau tidak mudah rusak c. Memiliki reputasi baik

Seperti memiliki nilai jual kembali tinggi, memiliki keawetan atau ketahanan mesin yang baik

d. Merek bergensi

Seperti smartphone android merek Samsung termasuk merek handphone yang bergensi di kelasnya.

1.5 Pengertian Sikap Konsumen

Sikap (attitudes) konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Menurut Gordon Allport dalam (Nugroho, 2008 : 214), sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku. Hawkins dalam (Ferrinadewi, 2008: 94), sikap adalah proses pengorganisasian motivasi, emosi, persepsi, kognitif yang bersifat jangka panjang dan berkaitan dengan aspek lingkungan disekitarnya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen adalah penilaian evaluatif konsumen terhadap suatu objek atau produk yang diminati.

1.6 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2002). Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsutuk mau membeli atau tidak terhadap suatu produk.Keputusan pembelian konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2008:415). Jadi dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah Sebuah tindakan yanng dilakukan konsumen untuk membeli suatu produk.

(11)

7 2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer adalah data yang berasal dari angket atau biasa disebut dengan kuesioner yang disebarkan kepada responden dan hasil wawancara yang dilakukan dengan responden.Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari responden yaitu dari populasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pengumpulan data dengan menggunakan penyebaran pernyataan/kuesioner dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden menggunakan convenience sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Linier berganda, dengan formulasi: Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3+e Keterangan : Y = Keputusan Pembelian α = Konstanta X1 = Motivasi konsumen X2 = Persepsi kualitas X3 = Sikap konsumen

β1 = Koefisien regresi variabel Motivasi konsumen β2 = Koefisien regresi variabel Persepsi kualitas β3 = Koefisien regresi variabel Sikap Konsumen e = Kesalahan Estimasi Standar (Standard Error)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi konsumen terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung, hal ini diperoleh hasil dari thitung = 4,713 > ttabel = 1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Motivasi terhadap Keputusan Pembelian produk ponsel Samsung. Dari hasil menunjukkan bahwa hipotesis pertama menyatakan “Ada pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung (studi kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)” terbukti kebenarannya.

(12)

8

3.2 Pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukan bahwa presepsi kualitas terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung. ini diperoleh hasil dari thitung = 6,553> ttabel = 1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Persepsi Kualitas terhadap Keputusan Pembelian produk ponsel Samsung. Dari hasil menunjukkan bahwa hipotesis kedua menyatakan “Ada pengaruh persepsi kualitas terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Surakarta)” terbukti kebenarannya.

3.3 Pengaruh Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap konsumen terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung. diperoleh hasil dari thitung = 3,947 > ttabel = 1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian produk ponsel Samsung. Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan “Ada pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)”, terbukti kebenarannya.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah diuraikan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

4.1 Kesimpulan

a. Motivasi konsumen terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung.

b. Presepsi kualitas terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung.

c. Sikap konsumen terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk ponsel samsung.

d. Berdasarkan uji F menunjukkan bahwa secara simultan variabel Motivasi, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen signifikan mempengaruhi Keputusan Pembelian produk ponsel Samsung.

(13)

9 4.2Saran-Saran

Adanya berbagai keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Penulis diharapkan mengawasi secara langsung atas pengisian jawaban atau dengan membacakannya, sehingga jawaban dari responden dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah obyek penelitian dan menambah sampel penelitian untuk membuktikan kembali obyek penelitian dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran,Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip.1995.Manajemen Pemasaran. Jakarta. Penerbit Erlangga

Kotler, Philip dan Keller K Lane,(2006). Manajemen Pemasaran, Jakarta: Ghalia .Indonesia Kotler, Philip,(2000),Manajemen Pemasaran,PT.Prenhallindo, Jakarta.

Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. PT Indeks Schiffman & Kanuk. (2004). Perilaku Konsumen (edisi 7). Jakarta : Prentice Hall Sigit, Soehardi, 2002, Pemasaran Praktis, Edisi ketiga, BPFE, Yogyakarta

A.M, Sardiman.(2007).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.

Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern.Yogyakarta : Cakra Ilmu.Basu Swastha, dan T. Hani Handoko, 2008, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE, Yogyakarta

Amirullah, 2002,Perilaku Konsumen.Yogyakarta:Graha Ilmu.

Ghozali, Imam, 2011, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Durianto, Darmadi dkk. 2004.Brand Equity Ten, Strategi Memimpin Pasar. PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta

Bilson, Simamora. (2001). MemenangkanPasardenganPemasaranEfektifdanProfitabel.Edisi pertama. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

(14)

10

Knight, Dee dan Eun Young Kim. (2007). “Japanese Consumers’ Need for Uniqueness – Effects on Brand Perceptions and Purchase Intention”, Journal of Fashion Marketing and Management, Vol. 11 No. 2, pp. 270-280.

J. Setiadi, Nugroho, SE., MM., 2003, ”Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran”. Jakarta: Kencana.

Setiadi, J Nugroho 2008. PerilakuKonsumen Konsep danImplikasi Untuk Strategi danPenelitian Pemasaran,Cetakan ketiga, Kencana Media Group.Jakarta

Ferrinadewi, Erna, 2008. Merek danPsikologi Konsumen, GrahaIlmu,Yogyakarta.

Adhyzal, 2003. Klasifikasi Pasar.http://www.psychologymania.com/2012/10/ klasifikasi-pasar.html. Diakses 31 Maret 2013.

Bowen, J, and Shoemaker, S (1998), Loyalty: A Strategy Commitment, Cornell H.R.A, Quarterly, Vol 2. pp. 12-25.

Sugiyono,2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono,2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta.

Basu Swastha, Hani Handoko. 2012. Manajemen Pemasaran-Analisis PerilakuKonsumen. Yogyakarta : BPFE.

Sumarwan, U. (2003). Perilaku Konsumen Teoridan Penerapannya Dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Dharmmesta, Basu Swastha., Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu

Greg Joel.2014. “Pengaruh Motivasi, Persepsi Harga, Dan Kualitas ProdukTerhadap MinatBeli Konsumen

Sepeda Motor Matic Merek Yamaha Mio Di Kota Manado”. Jurnal EMBA Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 1463-1472

Bilondatu,Machrani Rinandha. 2013. Motivasi,Persepsi, dan Kepercayaan pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada sepeda motor Yamaha di Minahasa.Jurnal EMBA,Vol.1 ,No.3:710-720.

Fredereca, G Bunga dan Chairy (2010). Pengaruh Psikologi konsumen terhadap keputusan pembelian kembali Smartphone Blackberry.Jurnal Manajemen Teori dan Terapan | Tahun 3, No. 2, Agustus 2010

Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat Analisis Spss 17.0 dan Smart PLS 2.0. Yogyakarta : STIM YKPN

(15)

11

Santoso Singgih.2005. Menguasai Statistik di Era Informasi Dengan SPSS 12.Jakarta: PT.Alex Media Komputindo.

Referensi

Dokumen terkait

Our purpose in this study was to ana- lyze six representative business journals to determine whether there has been a trend in increased multiple authorship by comparing the

heterosexual men yang ditampilkan tokoh Raditya Dika dalam film “Marmut Merah Jambu”.

In this study, soymilk was fermented by Lactobacillus plantarum TWK 10. Lactobacillus is a microbe that can produce lactic acid. It is a rod shape, gram positive bacteria. It

 Pasien yang datang ke rumah sakit mendapatkan pelayanan rawat jalan pada satu atau lebih klinik spesialis pada hari yang sama, terdiri dari satu atau lebih

perkembangan anak yang bisa dideteksi pada usia tiga tahun. Adapun gejala yang bisa dilihat antara lain gangguan komunikasi. Kualitas kemampuan komunikasi anak autis jenis ini

[r]

Paket Pekerjaan : Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi Gedung Mudzdalifah Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi (Lelang Ulang).. Daftar Pendek ( Short

Reporting mainly aggressive encounters with leopards can erode local people’s tolerance and worsen the situation by forcing the Forest Department to unnecessarily trap the wild