• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Komang Dhyanayuda P.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Komang Dhyanayuda P."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

EFEKTIFITAS PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING (BIT)

DIBANDINGKAN DENGAN LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN

TERHADAP PENURUNAN KOMPOSISI TUBUH PADA MAHASISWA

FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENGAN KATEGORI IMT OVERWEIGHT

011

Komang Dhyanayuda P.

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

SKRIPSI

EFEKTIFITAS PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING (BIT)

DIBANDINGKAN DENGAN LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN

TERHADAP PENURUNAN KOMPOSISI TUBUH PADA MAHASISWA

FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENGAN KATEGORI IMT OVERWEIGHT

Laporan Penelitian ini diajukan sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA FISIOTERAPI

011

Oleh :

Komang Dhyanayuda P.

1202305008

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

(3)

ii

RNYATAAN PERSETUJUAN

Nama : Komang Dhyanayuda P.

NIM : 1202305008

Judul Skripsi : “Efektifitas Pemberian Burpee Interval Training (BIT)

Dibandingkan dengan Latihan Aerobik Intensitas Ringan terhadap Penurunan Komposisi Tubuh pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan Kategori IMT Overweight”

Skripsi ini telah disetujui dan diperiksa oleh Dosen Pembimbing Skripsi untuk diajukan ke Sidang Skripsi.

Denpasar, 14 Juni 2016 Komisi Pembimbing

Pembimbing I,

(Ni Luh Nopi Andayani, SSt.FT, M.Fis)

Pembimbing II

(dr. I Putu Adiartha Griadhi, M.Fis) NIP. 19761125 200501 1 002

(4)

v

PANITIA SIDANG SKRIPSI

(5)
(6)

vii

EFEKTIFITAS PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING (BIT) DIBANDINGKAN DENGAN LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN

TERHADAP PENURUNAN KOMPOSISI TUBUH PADA MAHASISWA FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENGAN KATEGORI IMT OVERWEIGHT

ABSTRAK

Perubahan komposisi tubuh disebabkan oleh rendahnya aktivitas fisik dan tingginya pola makan yang menyebabkan penumpukan energi dalam bentuk lemak. Peningkatan berat badan, IMT, persentase lemak, dan penurunan BMR yang disertai dengan rendahnya aktivitas fisik akan menyebabkan perubahan komposisi tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas pemberian burpee interval training dibandingkan dengan latihan aerobik intensitas ringan terhadap penurunan komposisi tubuh.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan Randomized Pre Test and Post Test with Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 14 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok I yang diberikan pelatihan burpee interval training dan kelompok II yang diberikan pelatihan latihan aerobik dengan intensitas ringan. Masing-masing kelompok terdiri dari 7 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur perubahan komposisi tubuh menggunakan timbangan dan bioelectrical impedance

analysis sebelum dan setelah pelatihan pada setiap kelompok. Uji normalitas dan

homogenitas data diuji dengan menggunakan Saphiro-Wilk Test dan Levene’s

Test.

Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan berat badan, IMT, persentase lemak, dan peningkatan BMR pada kelompok I masing-masing sebesar 1,68; 0,62; 3,157; dan 118,71. Pada kelompok II terjadi penurunan berat badan, IMT, persentase lemak, dan peningkatan BMR masing-masing sebesar 0,3; 0,077; 0,471; dan 26,57. Hasil uji paired sample t-test dan Wilcoxon match pair test pada berat badan, persentase lemak, IMT, dan BMR didapatkan perbedaan yang signifikan dengan masing-masing nilai p=0,001; 0,003; 0,018; dan 0,018 (p<0,05) pada kelompok I dan nilai p=0,619; 0,462; 0,611; dan 0,235 (p>0,05) pada kelompok II. Uji beda selisih dengan independent t-test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok I dan kelompok II dimana untuk IMT, persentase lemak, dan BMR masing-masing nilai p=0,027; 0,011; dan 0,001 (p<0,05).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian

burpee interval training lebih efektif dalam menurunkan komposisi tubuh

daripada latihan aerobik dengan intensitas ringan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan kategori IMT overweight.

(7)

viii

EFFECTIVENESS OF BURPEE INTERVAL TRAINING (BIT) COMPARED WITH AEROBIC EXERCISE WITH LOW INTENSITY ON DECREASING BODY COMPOSITION IN UDAYANA FACULTY OF MEDICINE

STUDENT WITH OVERWEIGHT BMI CATEGORY

ABSTRACT

Alteration of body composition is caused by low physical activity and uncontrolled dietary habit that causes a buildup of energy in the form of fat. Increased of weigh, BMI, fat percentage and decreased BMR accompanied by low physical activity will cause a changes of body composition. The purpose of this study was to determine the provision of effectiveness Burpee interval training to improve body composition compared with the aerobic exercise with low intensity.

This study is an experimental research using randomized designs Pre Test and Post Test with Control Group Design. The sampling technique in this research is simple random sampling. These samples included 14 people who were divided into 2 groups. The first group was given training Burpee interval training and the second group was given a low-intensity aerobic exercise. Each group consisted of 7 people. The data collection was done by measuring body composition using weigher and bioelectrical impedance analysis before and after the training in each group. Normality and homogeneity test data is tested using the Shapiro-Wilk test and Levene's Test.

The results showed an decrease in weigh, BMI, fat percentage, and increase BMR of 1,68; 0,62; 3,157; and 118,71 in group I, and 0,3; 0,077; 0,471; and 26,57 in group II. Results of paired samples t-test and Wilcoxon match pair test found are significant difference in decrease in weigh, BMI, fat percentage, and increase BMR with p = 0,001; 0,003; 0,018; and 0,018 (p<0,05) in group I and the value of p=0,619; 0,462; 0,611; dan 0,235 (p>0,05) in group II. Different test difference with independent t-test showed a significant difference between group I and group II where p=0,027; 0,011; dan 0,001 (p<0,05).

Based on these results we can conclude that Burpee training interval training is better in improving body composition than the aerobic exercise with low intensity in Udayana University Faculty of Medicine students with overweight BMI category.

Keywords: Body composition, BMI, Physical Activity, Dietary Habit, VO2maks, Overweight

(8)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektifitas Pemberian Burpee Interval Training (BIT) Dibandingkan dengan Latihan Aerobik Intensitas Ringan terhadap Penurunan Komposisi Tubuh pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan Kategori IMT Overweight”.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Fisioterapi. Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT, (K), M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Adiputra, PFK, MOH selaku Ketua Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana.

3. Ibu Ni Luh Nopi Andayani, SSt.FT, M.Fis selaku pembimbing sekaligus pengajar yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. dr. I Putu Adiartha Griadhi, M.Fis selaku pembimbing II sekaligus pengajar yang telah banyak memberikan petunjuk dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

(9)

vi

5. Bapak, Ibu, adik dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberi dukungan serta motivasi tanpa hentinya agar penulis berjuang dan berusaha menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya hingga terselesaikannya skripsi ini. Terimakasih banyak atas cinta tulus tanpa syarat yang selalu kalian berikan untuk saya.

6. Reza Dharana, Jery Yasa, dan Febrina Ambara Dewi yang selalu menemani, membantu serta mendukung saya dalam pembuatan skripsi ini

7. Seluruh teman - teman AXOPLASMIC, Fisioterapi FK Unud 2012 yang selalu membantu dan memberikan semangat dalam berbagai cara baik itu melalui tawa, canda, ataupun nasihat-nasihat yang memacu semangat. Terimakasih banyak sudah mengingatkan satu sama lainnya untuk sama-sama berjuang. Thank you guys!

8. Para Sahabat yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih banyak sudah selalu berbagi cerita-cerita motivasi dan memberikan semangat walaupun kita terbatas ruang dan waktu.

9. Dosen - dosen pengajar dan staf Program Studi Fisioterapi yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Seluruh kerabat dan sejawat yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Denpasar, Mei 2016 Penulis

(10)

vi

DAFTAR ISI

COVER ... i PERNYATAAN PERSETUJUAN ... ii HALAMAN PENGESAHAN ... iv KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vi DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan Umum ... 5 1.3.2 Tujuan Khusus ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 6 1.4.1 Teoritis ... 6 1.4.2 Praktis ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Metabolisme Lipid ... 7

2.2 Deposit Lipid ... 13

2.2.1 Jaringan Adiposa Putih ... 14

2.2.2 Jaringan Adiposa Cokelat ... 16

2.2.3 Lipid Hati ... 18

2.3 Sintesis Lipid ... 19

2.3.1 Pembentukan Adenosin Trifosfat dari Trigliserida... 21

2.3.2 Sintesis Trigliserida dari Karbohidrat ... 23

(11)

vii

2.4 Komposisi Tubuh ... 23

2.4.1 IMT ... 25

2.4.2 Persentase Lemak Tubuh ... 29

2.4.3 BMR ... 30

2.4.4 Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) ... 32

2.5 Peningkatan Lemak Tubuh terhadap Patogenesis Penyakit ... 35

2.6 Faktor Penyebab Penumpukan Lemak Berlebih ... 38

2.7 Teknik Pengukuran Komposisi Tubuh ... 42

2.7.1 Skinfold Thickness atau Skinfold Calliper... 43

2.7.2 Lingkar Perut (Waist Circumference) ... 43

2.7.3 Teknik Dua Komponen Model ... 44

2.7.4 Multikomponen Model ... 48

2.8 Burpee Interval Training ... 48

2.8.1 Definisi Burpee Interval Training ... 48

2.8.2 Fungsi Burpee Interval Training ... 53

2.8.3 Bentuk Latihan Burpee Interval Training ... 54

2.9 Latihan Aerobik Intensitas Rendah ... 55

2.9.1 Definisi Latihan Aerobik Intensitas Rendah ... 55

2.9.2 Fungsi Latihan Aerobik Intensitas Rendah ... 57

2.9.3 Bentuk Latihan Aerobik Intensitas Rendah ... 58

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, HIPOTESIS ... 59

3.1 Kerangka Berpikir ... 59

3.2 Kerangka Konsep ... 62

3.3 Hipotesis ... 63

BAB IV METODE PENELITIAN ... 64

4.1 Rancangan Penelitian ... 64

4.2 Tempat dan Waktu ... 65

4.2.1 Tempat penelitian ... 65

(12)

viii

4.3 Populasi dan Sampel ... 65

4.3.1 Populasi ... 65

4.3.2 Sampel ... 65

4.3.3 Besar Sampel ... 66

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel... 68

4.4 Variabel Penelitian ... 68

4.5 Definisi Operasional Variabel ... 69

4.6 Instrumen Penelitian ... 71

4.7 Prosedur Penelitian ... 71

4.7.1 Prosedur Pendahuluan ... 71

4.7.2 Prosedur Pelaksanaan ... 73

4.8 Alur Penelitian ... 80

4.9 Teknik Analisis Data... 81

BAB V HASIL PENELITIAN ... 85

5.1 Data Karakteristik Sampel ... 85

5.2 Uji Analisis pada Perubahan Berat Badan ... 86

5.2.1 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 86

5.2.2 Uji Beda Rerata Berat Badan Sebelum Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 88

5.2.3 Uji Hipotesis Penurunan Berat Badan dengan Paired Sample t-test ... 88

5.2.4 Uji Beda Rerata Penurunan Berat Badan Setelah Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 90

5.2.5 Uji Beda Selisih Penurunan Berat Badan Setelah Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 91

5.3 Uji Analisis pada Perubahan IMT ... 92

5.3.1 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 92

5.3.2 Uji Beda Rerata IMT Sebelum Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 93

(13)

ix

5.3.3 Uji Hipotesis Penurunan IMT dengan Wilcoxon Match Pair test... 93

5.3.4 Uji Beda Rerata Penurunan IMT Setelah Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 95

5.3.5 Uji Beda Selisih Penurunan IMT Setelah Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 96

5.4 Uji Analisis pada Perubahan Persentase Lemak ... 97

5.4.1 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 97

5.4.2 Uji Beda Rerata Persentase Lemak Sebelum Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 99

5.4.3 Uji Hipotesis Penurunan Persentase Lemak dengan Paired Sample t-test ... 99

5.4.4 Uji Beda Rerata Penurunan Persentase Lemak Setelah Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 101

5.4.5 Uji Beda Selisih Penurunan Persentase Lemak Setelah Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 102

5.5 Uji Analisis pada Perubahan BMR ... 104

5.5.1 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 104

5.5.2 Uji Beda Rerata BMR Sebelum Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 105

5.5.3 Uji Hipotesis Peningkatan dengan Wilcoxon Match Pair test ... 105

5.5.4 Uji Beda Rerata Peningkatan BMR Setelah Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 107

5.5.5 Uji Beda Selisih Peningkatan BMR Setelah Diberikan Latihan pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 108

5.6 Uji Korelasi Antar Variabel ... 109

5.7 Analisa Cut-point Pola Makan terhadap Penelitian ... 110

5.7.1 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 110

5.7.2 Uji Beda Rerata Pola Makan dan Aktivitas Fisik pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol ... 112

(14)

x

5.7.3 Analisa Cut-point pada Pola Makan per Kelompok ... 113

5.7.4 Uji Beda Rerata Pola Makan Cut-point antar Kelompok... 114

5.7.5 Analisa Perubahan Komposisi Tubuh Setelah Penerapan Cut-point ... 114

5.7.6 Analisa Beda Perubahan Komposisi Tubuh Setelah Penerapan Cut-point ... 115

BAB VI PEMBAHASAN ... 116

6.1 Karakteristik Sampel ... 116

6.2 Distribusi dan Varians Sampel Penelitian ... 118

6.3 Burpee Interval Training (BIT) efektif menurunkan komposisi tubuh pada mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan kategori IMT Overweight ... 118

6.4 Latihan Aerobik Intensitas Ringan tidak efektif menurunkan komposisi tubuh pada mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan kategori IMT Overweight ... 123

6.5 Adanya perbedaan efektifitas antara pelatihan Burpee Interval Training (BIT) dengan Latihan Aerobik Intensitas Ringan dalam menurunkan komposisi tubuh pada mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan kategori IMT Overweight ... 126

BAB VI PEMBAHASAN ... 132

7.1 Simpulan ... 132

7.2 Saran ... 132 Daftar Pustaka

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.Asam Stearat ... 8

Gambar 2.2. Jaringan Adiposa Putih... 15

Gambar 2.3. Jaringan Adiposa Coklat ... 17

Gambar 2.4. Komponen pengeluaran energi ... 31

Gambar 2.5. Posisi Awal Berdiri ... 49

Gambar 2.6. Squat Down ... 50

Gambar 2.7. Planck ... 51

Gambar 2.8. Fase Berjalan ... 56

Gambar 3.1. Kerangka Konsep ... 62

Gambar 4.1. Desain Penelitian ... 64

Gambar 4.2. Posisi Awal Berdiri ... 75

Gambar 4.3. Posisi Kedua Squat Down ... 75

Gambar 4.4. Posisi Ketiga Planck... 76

Gambar 4.5. Kembali ke Posisi Squat Down ... 76

Gambar 4.6. Diakhiri dengan Posisi Berdiri Kembali ... 77

Gambar 4.7. Alur Penelitian... 80

Gambar 5.1. Grafik Rerata Nilai Berat Badan Sebelum dan Sesudah Latihan ... 90

Gambar 5.2. Grafik Rerata Nilai IMT Sebelum dan Sesudah Latihan ... 95

Gambar 5.3. Grafik Rerata Nilai Persentase Lemak Sebelum dan Sesudah Latihan... 101

(16)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh menurut WHO ... 27

Tabel 2.2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh menurut Kriteria Asia Pasifik ... 28

Tabel 2.3. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh menurut Depkes RI ... 29

Tabel 2.4. Klasifikasi Rata-rata Persentase Lemak Berdasar Kategori menurut American Council on Exercise ... 30

Tabel 5.1. Distribusi Data Sampel Berdasarkan Umur, IMT ... 85

Tabel 5.2. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Perubahan Berat Badan Sebelum dan Sesudah Latihan ... 86

Tabel 5.3. Hasil Uji Beda Rerata Berat Badan Sebelum Latihan ... 87

Tabel 5.4. Hasil Uji Hipotesis Penurunan Berat Badan ... 88

Tabel 5.5. Hasil Uji Beda Berat Badan Setelah Latihan ... 90

Tabel 5.6. Hasil Uji Beda Selisih Penurunan Berat Badan Setelah Latihan ... 90

Tabel 5.7. Persentase Penurunan Berat Badan Sesudah Latihan ... 91

Tabel 5.8. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Perubahan IMT Sebelum dan Sesudah Latihan ... 92

Tabel 5.9. Hasil Uji Beda Rerata IMT Sebelum Latihan ... 93

Tabel 5.10. Hasil Uji Hipotesis Penurunan IMT ... 94

Tabel 5.11. Hasil Uji Beda IMT Setelah Latihan ... 96

Tabel 5.12. Hasil Uji Beda Selisih Penurunan IMT Setelah Latihan ... 96

(17)

xiii

Tabel 5.14. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Perubahan Persentase

Lemak Sebelum dan Sesudah Latihan ... 98

Tabel 5.15. Hasil Uji Beda Rerata Persentase Lemak Sebelum Latihan ... 99

Tabel 5.16. Hasil Uji Hipotesis Penurunan Persentase Lemak ... 100

Tabel 5.17. Hasil Uji Beda Persentase Lemak Setelah Latihan ... 102

Tabel 5.18. Hasil Uji Beda Selisih Penurunan Persentase Lemak Setelah Latihan ... 102

Tabel 5.19. Persentase Penurunan Persentase Lemak Sesudah Latihan ... 103

Tabel 5.20. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Perubahan BMR Sebelum dan Sesudah Latihan ... 104

Tabel 5.21. Hasil Uji Beda Rerata BMR Sebelum Latihan ... 105

Tabel 5.22. Hasil Uji Hipotesis Peningkatan BMR ... 106

Tabel 5.23. Hasil Uji Beda Rerata BMR Setelah Latihan... 108

Tabel 5.24. Hasil Uji Beda Selisih Peningkatan BMR Setelah Latihan ... 108

Tabel 5.25. Persentase Peningkatan BMR Sesudah Latihan ... 109

Tabel 5.26. Korelasi Variabel Komposisi Tubuh... 110

Tabel 5.27. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pola Makan dan Aktivitas Fisik ... 111

Tabel 5.28. Hasil Uji Beda Rerata Pola Makan dan Aktivitas Fisik ... 112

Tabel 5.29. Karakteristik berdasar Pola Makan ... 113

Tabel 5.30. Hasil Uji Beda Rerata Pola Makan dengan Nilai Cut-Point ... 114

Tabel 5.31. Uji Rerata Penurunan Berat Badan dan Persentase Lemak di Bawah 55 ... 115

(18)

xiv

Tabel 5.32. Uji Rerata Penurunan IMT dan Peningkatan BMR di Bawah 55 ... 115 Tabel 5.33. Uji Beda Rerata Perubahan Komposisi Tubuh ... 116

Referensi

Dokumen terkait

Dari uji kualitatif yang dilakukan yaitu dengan cara KLT, sampel ubi jalar varietas ungu yang mentah, digoreng dan direbus memiliki senyawa beta karoten...

Berdasarkan uraian diatas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ialah “Apakah ada pengaruh yang signifikan lingkungan kerja terhadap prestasi kerja

Dari hasil analisis dan pembahasan disimpulkan bahwa: pelatihan sit-up besar sudut 45 0 , 90 0 , dan 120 0 memiliki perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap

Perencanaan yang dilakukan oleh MY selaku kepala madrasah diniyah formal adalah mengelola sumber daya manusia yang ada di dalam lembaga tersebut, dalam kata lain kepala

jika perlu gunakan 10 tablet yang lain dan tidak satu tablet yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata- rata yang ditetapkan dalam kolom A maupun kolom B

Adapun peranan DAU di wilayah Banten selama tahun 2001-2005 adalah (a) meningkatkan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah tercermin pada nilai Indeks Williamson dari 0,45

Untuk merubah perilaku peternak dari cara budidaya tradisional yang sudah mengakar dan dilakukan dalam waktu cukup lama menjadi peternak maju akan sulit dilakukan karena

Kapasitas pengunjung untuk bangunan pasar di sesuaikan dengan kapasitas pedagang dan diambil dari prosentasenya, yaitu sebagai ruang sirkulasi sehingga didapatkan kapasitas