• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TELEMATIKA SUBSEKTOR COMPUTER TECHNICAL SUPPORT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR TELEMATIKA SUBSEKTOR COMPUTER TECHNICAL SUPPORT"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR TELEMATIKA

SUBSEKTOR COMPUTER TECHNICAL SUPPORT

MENDIAGNOSA DAN MEMPERBAIKI

KEGAGALAN OPERASI HARD DISK

TIK.CS02.039.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN KERJA LUAR NEGERI

(BBPLKLN) – CEVEST BEKASI

(2)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 1 dari 35 KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi.

Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan.

Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi. Modul pelatihan berbasis kompetensi terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi.

Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk sektor Telematika subsektor Computer Technical Support ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.

Bekasi, ... 2009

KEPALA

BALAI BESAR PENGEMBANGAN LATIHAN

KERJA LUAR NEGERI – CEVEST BEKASI

Drs. Edy Dawud, M.Si NIP. 19570228 197903 1 002

(3)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 2 dari 35 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR --- 1

DAFTAR ISI --- 2

BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) --- 3

A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) --- 3

B. Unit Kompetensi Prasyarat --- 3

C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) --- 6

BAB II URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN --- 11

A. Latar Belakang --- 11

B. Tujuan --- 11

C. Ruang Lingkup --- 11

D. Pengertian-Pengertian --- 11

BAB III MATERI PELATIHAN MENDIAGNOSA DAN MEMPERBAIKI KEGAGALAN OPERASI HARD DISK --- 13

A. Diagram Alir Unit Kompetensi --- 13

B. Penjelasan Modul Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk --- 14

1. Mendiagnosa Kerusakan Hard Disk Failure --- 14

2. Memperbaiki Kerusakan Hard Disk Failure --- 20

3. Menguji Perbaikan Hard Disk Failure --- 28

4. Membuat Laporan Perbaikan --- 31

BAB IV SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Sumber-sumber Perpustakaan --- 34

1. Daftar Pustaka --- 34

2. Buku Referensi --- 34

B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan --- 34

(4)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 3 dari 35 BAB I

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

A. STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) KODE UNIT : TIK.CS02.039.01

JUDUL UNIT : Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Harddisk

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan memperbaiki hard disk failure yang terdiri dari mendiagnosa kerusakan hard disk failure, memperbaiki kerusakan hard disk failure, menguji perbaikan hard disk failure, membuat laporan perbaikan.

Persyaratan pendahuluan:

TIK.CS02.008.01 : Memasang Hard disk TIK.CS02.015.01 : Melakukan Setting BIOS TIK.CS02.016.01 : Mengkonfigurasi Hard Disk

TIK.CS02.031.01 : Membuat Jadwal Kegiatan Perawatan TIK.CS02.033.01 : Melakukan Perawatan Hard Disk

TIK.CS02.038.01 : Memperbaiki Hard disk yang Bad Sector

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Mendiagnosa kerusakan hard disk failure

1.1 Setup Bios di chek apakah hard disk dapat dideteksi.

1.2 Pilih auto detect disk drive apakah hard disk dideteksi.

1.3 Chek sambungan-sambungan kabel hard disk yang ada didalam casing.

1.4 Chek pesan error hard disk failure pada saat hard disk dibaca oleh rom bios.

02 Memperbaiki kerusakan hard disk failure

2.1 Lakukan partisi hard disk dan format hard disk jika harddisk failure masih terdeteksi

2.2 Tancapkan konektor pada kabel data hard disk hingga benar atau tidak longgar jika hard disk tidak terdeteksi.

2.3. Ganti konektor kabel data yang rusak bila hard disk tetap tidak terdeteksi.

03 Menguji perbaikan hard disk failure

3.1. Konfigurasi hard disk dapat diidentifikasi dengan benar.

3.2. Pesan error kerusakan hard disk failure tidak dilihat.

04 Membuat laporan perbaikan

4.1. Catat penyebab kerusakan hard disk failure. 4.2. Catat hasil perbaikan kerusakan hard disk

(5)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 4 dari 35 Batasan Variabel

1. Unit ini berlaku untuk seluruh sektor teknologi informasi dan komunikasi.

2. Sumber tenaga manusia dan peralatan mungkin beragam dari satu sektor industri ke industri lain dan mungkin mencakup:

a. Jenis komputer dan spesifikasi komputer. b. Perangkat peripheral komputer.

c. Jumlah atau besar sistem. d. Beban kerja tiap perangkat. e. OS yang digunakan.

f. Tools yang digunakan. 3. Rincian biaya meliputi:

a. Waktu pelaksanaan. b. Peralatan.

c. Jumlah dan kualifikasi tenaga kerja yang digunakan. d. Penyediaan barang yang dapat dikonsumsi.

4. Kemungkinan-kemungkinan itu meliputi: a. Kesulitan teknis.

b. Pertimbangan hubungan industri. c. Sakit/kecelakaan/kejadian-kejadian. d. Hal-hal lain yang terkait dengan sektor. 5. Tenaga kerja yang relevan meliputi:

a. Teknisi Perakitan Komputer. b. Teknisi Perawatan Komputer. c. Teknisi Perbaikan Komputer.

Panduan Penilaian

1. Pengetahuan dan keterampilan penunjang

Untuk mendemontrasikan kompetensi, memerlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini :

a. Pengetahuan dasar

1) Hubungan komunikasi, meliputi koordinasi, layanan konsumen, negosiasi, laporan tertulis.

2) Konsultasi, meliputi konsultasi dengan tenaga kerja manusia, mendengarkan, menanyakan, meminta umpan balik, memberi informasi. 3) Manajemen projek.

b. Keterampilan dasar

1) Kemampuan menyeluruh sektor industri.

2) Kemampuan menangani dokumen secara akurat. 3) Format penyajian proposal/tender efektif yang tepat.

(6)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 5 dari 35 2. Konteks penilaian

Penilaian mungkin terjadi pada pekerjaan, atau diluar pekerjaan atau suatu kombinasi dari keduanya. Penilaian diluar pekerjaan harus dilaksanakan dalam suatu lingkungan kerja yang disimulasikan mendekati pekerjaan yang semestinya. Penilaian mungkin menggabungkan serangkaian metode untuk menilai kemampuan dan penerapan pengetahuan pendukung penting, dan mungkin mencakup:

a. Demontrasi praktis (pengamatan langsung harus terjadi lebih dari sekali untuk menentukan konsistensi kemampuan).

b. Studi kasus.

c. Contoh-contoh kerja atau kegiatan-kegiatan simulasi kerja. d. Menanyakan secara lisan/interview.

e. Proyek/laporan/buku catatan kemajuan.

f. Laporan pihak ketiga dan prestasi otentik sebelumnya. g. Bukti penilaian.

3. Aspek penting penilaian

Unit kompetensi ini menerapkan serangkaian sektor-sektor. Fokus penilaian akan tergantung pada sektor industri. Penilaian harus dibuat untuk memenuhi kebutuhan sektor tertentu dimana kemampuan tertentu sedang dinilai.

Penilaian ini sebaiknya tidak hanya ditujukan pada variabel-variabel , yang terkait dengan serangkaian variabel pernyataan, yang diterapkan pada kontek yang dipilih. Pembuktian berikut ini adalah penting dalam menentukan kompetensi pada unit ini: a. Suatu proposal/tender produksi yang efektif, lengkap, dan disajikan dengan

baik yang memenuhi semua spesifikasi laporan.

b. Proses pekerjaan yang sesuai untuk pengembangan proposal atau tender.

4. Kaitan dengan unit-unit lainnya

a. Unit ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan dengan: 1) TIK.CS02.038.01 Memperbaiki Hard Disk yang Bad Sector.

2) TIK.CS02.041.01 Mengembalikan File pada Hard Disk yang Terhapus atau Data Hilang.

b. Pengembangan pelatihan untuk memenuhi persyaratan dalam unit ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan pra-kejuruan umum, institusi harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu. Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor tertentu/ khusus, pelatihan harus disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan sektor tersebut.

(7)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 6 dari 35 Kompetensi Kunci

No Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1

6 Memecahkan masalah 3

(8)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 7 dari 37

B. SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

Judul Unit Kompetensi : Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk Kode Unit Kompetensi : TIK.CS02.039.01

Deskripsi Unit Kompetensi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan memperbaiki hard disk failure yang terdiri dari mendiagnosa kerusakan hard disk failure, memperbaiki kerusakan hard disk failure, menguji perbaikan hard disk failure, membuat laporan perbaikan.

Perkiraan Waktu Pelatihan : 15 Jp @ 45 Menit Tabel Silabus Unit Kompetensi :

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja

Materi Pelatihan Perkiraan

Waktu Pelatihan

Pengetahuan Keterampilan Sikap

Penge-tahuan Keteram-pilan 1. Mendiagnosa kerusakan hard disk failure 1.1. Setup Bios di chek apakah hard disk dapat dideteksi.

• Dapat memahami cara melakukan Setup BIOS. • Mampu melakukan Setup

BIOS dalam mendeteksi harddisk.

• Harus teliti dan benar saat mengakses informasi tentang BIOS manufacture.

• BIOS dan cara melakukan Setup BIOS. • Melakukan Setup BIOS dalam mendeteksi harddisk. • Bersikap teliti, dan benar saat mengakses informasi tentang BIOS manufacture. 1.2. Pilih auto detect disk drive apakah hard disk dideteksi

• Dapat memahami jenis-jenis deteksi hard disk. • Mampu melakukan auto

detect disk drive. • Harus bersikap teliti dan

benar sesuai buku user manual hard disk pada saat mendeteksi hard disk.

• Jenis-jenis deteksi hard disk (Auto, User, None).

• Melakukan auto detect disk drive.

• Bersikap teliti dan benar sesuai buku user manual hard disk pada saat mendeteksi hard disk.

(9)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 8 dari 37

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja

Materi Pelatihan Perkiraan

Waktu Pelatihan

Pengetahuan Keterampilan Sikap

Penge-tahuan Keteram-pilan 1.3. Chek sambungan-sambungan kabel hard disk yang ada di dalam casing. • Dapat memahami sambungan-sambungan kabel pada hard disk. • Mampu melakukan

pemeriksaan sambungan-sambungan kabel hard disk yang ada didalam casing.

• Harus bersikap hati – hati, teliti dan benar saat memeriksa sambungan-sambungan kabel hard disk yang ada di dalam casing.

• Sambungan-sambungan kabel hard disk (kabel power, IDE/PATA, SATA, SCSI). • Melakukan pemeriksaan sambungan-sambungan kabel hard disk. • Bersikap hati- hati, teliti dan benar saat memeriksa sambungan-sambungan kabel hard disk. 1.4. Chek pesan error hard disk failure pada saat hard disk dibaca oleh rom bios.

• Dapat memahami jenis-jenis pesan error hard disk failure.

• Mampu memeriksa pesan error disk failure pada saat hard disk dibaca oleh rom bios.

• Harus teliti dan benar pada saat memeriksa pesan error hard disk failure.

• Jenis-jenis pesan error hard disk failure.

• Memeriksa pesan error disk failure pada saat hard disk dibaca oleh rom bios. • Bersikap teliti dan benar pada saat memeriksa pesan error hard disk failure.

(10)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 9 dari 37

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja

Materi Pelatihan Perkiraan

Waktu Pelatihan

Pengetahuan Keterampilan Sikap

Penge-tahuan Keteram-pilan 2. Memperbaiki kerusakan hard disk failure 2.1. Lakukan partisi hard disk dan format hard disk jika harddisk failure masih terdeteksi

• Dapat memahami partisi hard disk dan format hard disk dan cara

melakukannya.

• Mampu melakukan partisi hard disk dan format hard disk.

• Harus bersikap hati-hati, benar dan teliti dalam mempartisi hard disk dan memformat hard disk.

• Partisi dan format hard disk dan cara melakukan partisi dan format hard disk.

• Melakukan partisi hard disk dan format hard disk.

• Bersikap hati-hati, benar dan teliti dalam mempartisi hard disk dan memformat hard disk 2.2. Tancapkan konektor pada kabel data hard disk hingga benar atau tidak longgar jika hard disk tidak

terdeteksi.

• Dapat memahami konektor kabel data hard disk. • Mampu memasang

konektor kabel data hard disk hingga benar atau tidak longgar.

• Harus bersikap hati-hati, benar dan teliti pada saat memasang konektor pada kabel data hard disk.

• Konektor kabel data hard disk (Konektor kabel IDE/PATA, SATA, SCSI).

• Memasang konektor pada kabel data hard disk hingga benar atau tidak longgar

• Bersikap hati-hati, cermat dan teliti pada saat menancapkan konektor pada kabel data hard disk 2.3. Ganti konektor kabel data yang rusak bila hard disk tetap tidak terdeteksi.

• Dapat memahami cara melakukan perggantian konektor kabel data yang rusak.

• Mampu melalukan pergantian konektor kabel data yang rusak.

• Harus bersikap hati-hati, cermat dan teliti pada saat melakukan pergantian konektor kabel data yang rusak.

• Cara melakukan perggantian konektor kabel data yang rusak.

• Melalukan pergantian konektor kabel data yang rusak

• Bersikap hati-hati, cermat dan teliti pada saat melalukan pergantian konektor kabel data yang rusak.

(11)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 10 dari 37

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja

Materi Pelatihan Perkiraan

Waktu Pelatihan

Pengetahuan Keterampilan Sikap

Penge-tahuan Keteram-pilan 3. Menguji perbaikan hard disk failure 3.1. Konfigurasi hard disk dapat diidentifikasi dengan benar. • Dapat memahami konfigurasi hard disk dengan benar • Mampu melakukan

identifikasi konfigurasi hard disk dengan benar • Harus bersikap cermat dan

teliti pada saat melakukan identifikasi konfigurasi hard disk.

• Konfigurasi hard disk. • Melakukan

konfigurasi hard disk dengan benar

• Bersikap cermat dan teliti pada saat melakukan identifikasi konfigurasi hard disk. 3.2. Pesan error kerusakan hard disk failure tidak dilihat.

• Dapat memahami cara melakukan pengujian hard disk.

• Mampu melakukan

pengujian hard disk hingga pesan error hard disk tidak terlihat.

• Harus cermat dan teliti pada saat menguji hard disk.

• Cara melakukan pengujian hard disk.

• Melakukan pengujian hard disk hingga pesan error hard disk tidak terlihat. • Bersikap cermat dan teliti pada saat menguji hard disk. 4. Membuat laporan perbaikan 4.1. Catat penyebab kerusakan hard disk failure. • Dapat memahami

penyebab kerusakan hard disk failure.

• Mampu melakukan pencatatan penyebab kerusakan hard disk failure.

• Harus cermat dan teliti pada saat mencatat penyebab kerusakan hard disk failure.

• Penyebab-penyebab kerusakan hard disk failure. • Melakukan pencatatan penyebab kerusakan hard disk failure. • Bersikap cermat dan teliti pada saat mencatat penyebab kerusakan hard disk failure.

(12)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 11 dari 37

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja

Materi Pelatihan Perkiraan

Waktu Pelatihan

Pengetahuan Keterampilan Sikap

Penge-tahuan Keteram-pilan 4.2. Catat hasil perbaikan kerusakan hard disk failure.

• Dapat memahami cara-cara memperbaikan kerusakan hard disk. • Mampu melakukan

pencatatan hasil perbaikan kerusakan hard disk. • Harus cermat & teliti saat

mencatat hasil perbaikan kerusakan hard disk failure

• Cara-cara memperbaiki kerusakan hard disk failure. • Melakukan pencatatan hasil perbaikan kerusakan hard disk failure. • Bersikap cermat & teliti saat mencatat hasil perbaikan kerusakan hard disk failure.

(13)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 12 dari 36 BAB II

URAIAN SINGKAT MATERI PELATIHAN

A. LATAR BELAKANG

Hard disk adalah perangkat penyimpanan sekunder yang digunakan dalam sistem komputer. Hard disk diperlukan komputer karena kebutuhan untuk menyimpan sistem operasi yang digunakan untuk menyimpan informasi dari perangkat, software aplikasi dan manajemen data pengguna. Oleh karena itu apabila hard disk mengalami kerusakan maka perlu diperbaiki. Atas dasar-dasar itulah Modul ”Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk” ini disusun.

Pada Buku Informasi ini akan dipaparkan tentang Pengetahuan dimana berisi Informasi tentang diagnosa kerusakan hard disk failure, memperbaiki kerusakan hard disk failure, juga akan dipaparkan tentang pengujian hard disk yang telah diperbaiki. Dibagian terakhir akan dipaparkan tentang bagaimana membuat laporan perbaikan hard disk. Dengan disusunnya Modul ”Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk” ini diharapkan akan dapat membantu Pelatih dalam menjelaskan tentang mendiagnosa dan memperbaiki kegagalan operasi hard disk itu sendiri dan juga dapat membantu siswa dalam memahami dan belajar tentang mendiagnosa dan memperbaiki kegagalan operasi hard disk.

B. TUJUAN

Modul “Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk” ini bertujuan agar siswa mampu untuk melakukan diagnosa dan perbaikan kegagalan operasi pada Hard Disk sesuai dengan SOP. Dimana diagnosa dan perbaikan yang diberikan pada modul ini adalah diagnosa dan perbaikan untuk hard disk jenis IDE Drives, ATA/SATA dan SCSI. Disamping itu juga bertujuan agar siswa mampu melakukan pengujian hard disk yang telah diperbaiki dan membuat laporan perbaikannya. C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari Modul “Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard Disk” ini terdiri dari: Mendiagnosa kerusakan hard disk failure, Memperbaiki kerusakan hard disk failure, Menguji kerusakan hard disk failure dan Membuat laporan perbaikan hard disk failure.

D. PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System, yaitu memory untuk menyimpan seluruh infromasi mengenai komponen-kompenen input output sistem komputer.

2. Disk Drive/Hard Disk adalah media penyimpanan sekunder yang berisi peralatan untuk mensirkulasikan air pendingin dari engine ke radiator dan kembali lagi, sebagai jaminan adanya aliran untuk memindahkan panas.

(14)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 13 dari 36 3. PATA adalah singkatan dari Parallel Advanced Technology Attachment (PATA),

biasanya juga disebut Drive IDE (Integrated Development Electronics). 4. SATA adalah singkatan dari SerialAdvanced Technology Attachment (SATA) 5. SCSI adalah singkatan dari Small Computer System Interface

6. FAT adalah singkatan dari File Alocation Table

(15)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 14 dari 36 BAB III

MATERI PELATIHAN

MENDIAGNOSA DAN MEMPERBAIKI KEGAGALAN OPERASI HARD DISK

A. DIAGRAM ALIR UNIT KOMPETENSI

Hard disk dapat di deteksi ? Tidak Ya Ya Buat laporan perbaikan Tidak START Chek sambungan kabel hard disk

Deteksi hard disk menggunakan Setup BIOS

Partisi hard disk dan format hard

disk Hard disk failure ? Identifikasi Konfigurasi hard disk STOP

(16)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 15 dari 36 B. Penjelasan Modul Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard

disk

1. Mendiagnosa Kerusakan Hard Disk Failure a. Pengetahuan

Langkah-langkah untuk mendiagnosa kerusakan hard disk failure adalah dengan cara :

1. Masuk ke BIOS Setup, pada BIOS tersebut chek apakah hard disk dapat dideteksi atau dibaca.

Karena berbagai produsen komputer dan produsen BIOS terhadap evolusi komputer berbeda, sehingga banyak cara yang berbeda untuk masuk ke BIOS Setup. Di bawah ini adalah daftar dari sebagian besar metode serta rekomendasi lainnya untuk masuk ke dalam BIOS setup. Komputer Model Terbaru

Untuk jenis komputer ini, untuk masuk BIOS Setup cukup dengan menekan salah satu dari lima tombol di bawah selama boot komputer berlangsung. yaitu : • F1 • F2 • DEL • ESC • F10 Seorang pengguna akan tahu kapan harus menekan tombol ini, yaitu ketika melihat pesan yang mirip dengan contoh berikut ini pada saat komputer boot.

Press <F2> to enter BIOS setup

Keterangan : Dalam tanda kurung siku (<>) di atas, adalah penggunaan salah satu tombol, bisa saja dalam tanda kurung siku tersbut F1 atau DEL atau ESC atau F10. Hal ini tergantung pada produsen BIOS yang digunakan.

Tip : Jika komputer komputer yang digunakan model baru dan tidak yakin tombol apa yang akan ditekan saat komputer boot, cobalah menekan dan menahan satu atau lebih tombol keyboard. Hal ini akan menyebabkan kesalahan kunci yang memungkinkan untuk masuk ke setup BIOS.

Komputer Model Lama

Komputer model lama (sebelum 1995) memiliki banyak metode yang berbeda masuk ke dalam BIOS setup. Di bawah ini adalah daftar urutan tombol yang umum digunakan ketika komputer boot.

• CTRL + ALT + ESC • CTRL + ALT + INS • CTRL + ALT + ENTER • CTRL + ALT + S • PAGE UP KUNCI • PAGE DOWN KUNCI

(17)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 16 dari 36 Keterangan : Tidak semua urutan tombol diatas digunakan. Digunakan hanya salah satu urutan tombol saja, misalnya CTRL + ALT + ESC atau CTRL + ALT + INS. Hal ini tergantung pada produsen BIOS yang digunakan.

ACER BIOS

Jika komputer tidak dapat melakukan boot atau ingin mengembalikan BIOS ke setting boot awal pada BIOS ACER, tekan dan tahan tombol F10 saat komputer pertama sekali dihidupkan sampai terdengar dua bunyi 'bip' yang menunjukkan bahwa setting BIOS telah dikembalikan ke setting awal.

AMI BIOS

Untuk mengembalikan setting BIOS ke setting awal untuk BIOS AMI model lama yaitu dengan menekan dan menahan tombol Insert ketika komputer boot.

BIOS Disket

Komputer model 486, 386, dan 286 memiliki sebuah floppy disk yang dibutuhkan untuk bisa masuk setup BIOS. Disket ini dikenal sebagai ICU, BbLl, dan SKS disk. Karena disket ini adalah unik bagi produsen komputer tersebut, maka disket Setup BIOS harus diperoleh dari produsen komputer tersebut.

Komputer IBM Model Awal

Beberapa komputer IBM model awal cukup dengan menekan dan menahan kedua tombol mouse ketika komputer boot untuk bisa masuk

setup BIOS.

Bila sudah berhasil masuk ke Setup BIOS, maka untuk mengechek apakah hard disk dapat dideteksi atau dibaca adalah dengan melihat pada menu Main pada BIOS Setup. jika pada hard disk ditampilkan informasi [Not Detected] atau [None] berarti hard disk tidak terdeteksi. Tetapi jika pada hard disk ditampilkan informasi mengenai hard disk berarti hard disk terdeteksi.

Gambar di bawah menunjukkan bahwa hard disk tipe SATA tidak terdeteksi atau tidak dapat dibaca. Hal ini ditandai bahwa pada SATA 1 s/d SATA 6 terdapat informasi [Not Detected].

(18)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 17 dari 36 Gambar 1 Hard disk tipe SATA tidak terdeteksi oleh BIOS model AMI Gambar di bawah menunjukkan bahwa hard disk tipe SATA terdeteksi atau dapat dibaca. Hal ini ditandai bahwa pada SATA 1 terdapat keterangan [ST31000333AS] yang berarti komputer memiliki 1 hard disk.

Gambar 2 Hard disk tipe SATA terdeteksi oleh BIOS model AMI Gambar di bawah menunjukkan bahwa hard disk tipe IDE Drives/PATA tidak terdeteksi atau tidak dapat dibaca. Hal ini ditandai bahwa pada Primary Master s/d Secondary Slave terdapat informasi [None].

(19)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 18 dari 36 Gambar di bawah menunjukkan bahwa hard disk tipe IDE Drives/PATA terdeteksi atau dapat dibaca. Hal ini ditandai bahwa pada Primary Master terdapat informasi [ST31000333AS].

Gambar 4 Hard disk tipe IDE/PATA terdeteksi oleh BIOS model Phoenix 2. Memilih Auto Detect Disk Drive untuk mendeteksi hard disk

Jenis pemilihan mode Auto Detect hard disk merupakan standar yang digunakan dalam mendeteksi hard disk secara otomatis. Jika hard disk berhasil terdeteksi secara otomatis, maka parameter hard disk ditampilkan di BIOS. Jika sistem tidak memiliki deteksi otomatis, maka deteksi perangkat hard disk dilakukan dengan cara menekan tombol Enter kemudian hard disk diset kemode USER. Paramater User adalah mendeteksi hard disk secara manual, artinya size, cylinder, head dan sektor hard disk harus dimasukkan secara manual sesuai infomrasi size, cylinder, head dan sektor yang ada pada hard disk atau pada buku manual hard disk. Pilihan parameter None berarti tidak melakukan deteksi hard disk.

Untuk melakukan Auto Detect Disk Drives adalah dengan cara menekan tombol Enter kemudian hard disk diset kemode Auto.

(20)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 19 dari 36 3. Periksa sambungan-sambungan kabel hard disk

Untuk memeriksa sambungan-sambungan kabel hard disk adalah dengan cara :

a. Gunakan discharge statis (static discharge wrsit strap) dan ground ujungnya pada casing.

b. Buka Casing komputer

c. Periksa kabel power ke hard disk apakah sudah terpasang dengan benar dan pastikan kabel power tersebut tidak rusak. Ganti kabel power dengan kabel power yang lain untuk memastikan kerusakan. d. Periksa kabel controller/ribbon di mother board dan hard disk apakah

sudah terpasang dengan benar dan pastikan kabel controller/ribbon tersebut tidak rusak. Ganti kabel controller/ribbon dengan kabel controller/ribbon yang lain untuk memastikan kerusakan.

4. Periksa pesan error hard disk pada saat hard disk dibaca oleh rom bios. Pemeriksaan pesan error hard disk dilakukan pada saat menghidupkan komputer. Komputer akan berhenti dan menampilkan pesan error hard disk seperti : ”Hard disk failure” atau ”Hard disk controller failure”. Hal ini menandakan bahwa komputer tidak dapat berkomunikasi dengan Hard disk.

b. Keterampilan

1. Masuk ke BIOS Setup.

Perhatian : Teliti dan lakukan dengan benar pada saat akan masuk ke BIOS Setup, karena berbagai produsen komputer dan produsen BIOS terhadap evolusi komputer berbeda, sehingga banyak cara yang berbeda untuk masuk ke BIOS Setup.

2. Chek apakah Hard disk dapat dideteksi pada BIOS Setup. 3. Pilih Auto Detect disk drive dalam mendeteksi hard disk.

4. Jika tidak dapat dideteksi, periksa sambungan-sambungan kabel hard disk yang ada di dalam casing.

Perhatian : Jangan membuka casing dan mengechek sambungan-sambungan kabel hard disk pada saat komputer tersambung arus listrik. 5. Jika sambungan sudah benar, masuk kembali ke BIOS Setup

6. Chek apakah hard disk dapat dideteksi pada BIOS Setup 7. Pilih Auto Detect disk drive dalam mendeteksi hard disk.

8. Jika hard disk tidak mau dideteksi, chek pesan error disk failure pada saat hard disk dibaca oleh rom bios.

(21)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 20 dari 36 c. Standar Operasional Prosedur (SOP)

Lihat SOP pada buku manual BIOS Manufacture sesuai dengan komputer yang digunakan.

d. Sikap Kerja

Jangan pernah mencoba untuk mendiagnosa kerusakan hard disk jika tidak memiliki pengetahuan dasar dengan komponen-komponen dan peralatan yang digunakan untuk melakukannya.

Listrik dapat menyebabkan cedera atau kematian. Jangan pernah menganggap daya sudah dimatikan. Sebelum mengechek sambungan-sambungan kabel hard disk terutama kabel power hard disk, lepaskan daya dari sumber listrik dengan mencabutnya dari komputer. Beberapa perangkat dapat menyimpan muatan listrik yang berbahaya bahkan ketika dilepas dari sumber listrik. Jika tidak terbiasa dengan perangkat atau komponen-komponennya, konsultasikan dengan instruktur sebelum melakukannya.

Cedera berat dapat disebabkan oleh tepi tajam. Komputer anda mungkin memiliki tepi tajam. Berhati-hatilah saat bekerja.

Selalu gunakan pengamanan yang tepat atau disarankan oleh produsen perangkat dan alat yang digunakan. Selalu memakai discharge statis (static discharge wrist strap) dan ground ujungnya pada casing. Direkomendasikan untuk menggunakan alat non-magnet dalam bekerja.

(22)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 21 dari 36 2. Memperbaiki Kerusakan Hard Disk Failure

a. Pengetahuan

Jika hard disk dapat dideteksi atau sudah dapat dibaca oleh BIOS, tetapi masih terjadi hard disk failure, maka terjadi kerusakan logical hard disk. Untuk menangani masalah tersebut adalah dengan cara melakukan partisi hard disk dan format hard disk. Tetapi jika hard disk belum juga dapat dideteksi, maka konektor pada kabel data hard disk belum benar atau longgar atau kemungkinan konektor kabel data rusak. Mengenai konektor kabel data akan dibahas setelah pembahasan partisi dan format hard disk berikut.

Ada 2 jenis partisi hard disk yaitu FAT dan NTFS. Jika ingin menginstall OS

Windows versions 95, 98, 98SE dan ME, maka gunakankan partisi file sistem FAT32. Tetapi jika ingin menginstall OS Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003 dan Windows Vista, maka gunakan partisi file sistem NTFS.

Partisi File Sistem NTFS untuk Windows 2000/XP/2003/Vista

Pada CD Windows 2000/XP/2003/Vista tersedia program boot komputer, jadi tidak dibutuhkan Windows startup disk untuk mempartisi atau memformat the hard disk.

Cara mempartisi dan memformat hard disk master (komputer memiliki satu hard disk) adalah dengan menggunakan CD Windows 2000/XP/2003/Vista dan lakukan boot komputer melalui CD dan pilih install XP, 2000, Vista or 2003, maka windows akan memberikan pilihan untuk menghapus atau membuat partisi. Hapus partisi yang ada dan masukkan ukuran partisi hard disk, maka windows akan mempartisi sekaligus memformat hard disk dan menginstall windows ke hard disk.

Jika hard disk ditancapkan sebagai secondary hard disk (komputer memiliki

satu hard disk), maka untuk mempartisi dan memformat hard disk tersebut adalah dengan mengklik Control Panel -> Administrative Tools -> Computer Management -> Storage -> Disk Management -> klik mouse kanan pada hard disk kedua -> pilih New Partition.

(23)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 22 dari 36

Langkah selanjutnya adalah pilih ukuran partisi.

Klik tombol Next

Jika hard disk sudah dalam keadaan terpartisi dan hanya melakukan format saja, maka langkah-langkahnya adalah klik Start -> My Computer -> pilih hard disk yang akan diformat -> klik mouse kanan -> pilih Format -> Start.

(24)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 23 dari 36

Partisi File Sistem FAT untuk Windows 95/98/98SE/ME

Untuk melakukan partisi, gunakan utility FDISK pada Windows 95/98/ME. Kelemahan menggunakan FDISK adalah bahwa seluruh data akan dihapus pada hard disk.

Sebelum melakukan partisi dan format hard disk, terlebih dahulu buat start up disk Win95 atau Win98 pada floppy disk, maka langkah selanjutnya adalah :

a. Restart komputer menggunakan Startup disk. Pada prompt A:, ketik

FDISK.

b. Fdisk menampilkan pertanyaan apakah digunakan file system untuk hard

disk ukuran besar seperti berikut :

Do you wish to enable large disk support (Y/N) ?

c. Jika ukuran hard disk lebih dari 2GB, maka digunakan FAT32. Jika kurang

dari 2GB, maka digunakan FAT16. Ketik Y, jika hard disk lebih dari 2GB.

d. Pada menu utama FDISk, ketikkan 1, artinya membuat dos partisi atau

logical dos drive.

e. Pada menu dos partisi atau logical dos drive, ketik 1, artinya membuat

dos partisi.

f. Ketik Y, jika hard disk dibuat menjadi satu partisi. Ketik N, jika hard disk

ingin dibagi menjadi beberapa partisi.

g. Selanjutnya keluar dari FDISK dan tekan tombol CTRL + ALT + DEL untuk

merestart komputer.

Setelah hard disk di partisi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan format hard disk, ikuti langkah-langkah berikut :

a. Setelah komputer direstart, ketik FORMAT C:/S, artinya memformat hard disk sekaligus mengcopy system ke hard disk.

b. Ketik Y untuk melakukan proses format.

c. Ketik label hard disk, maka komputer akan melakukan proses format. Tunggu sampai muncul prompt A:, yang berarti proses format selesai. Jika hard disk tidak mau di partisi atau diformat gunakan third party software seperti partition magic. Selain itu software ini digunakan agar file yang ada pada hard disk tidak hilang atau terhapus ketika hard disk dipartisi atau diformat.

Jika hard disk belum juga dapat dideteksi, maka konektor pada kabel data hard disk belum benar atau longgar atau kemungkinan konektor kabel data rusak. Lakukan pemeriksaan dengan menancapkan konektor pada kabel data hingga benar.

(25)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 24 dari 36 Pemeriksaan konektor kabel data hard disk tipe SATA

Sebelum melakukan pemeriksaan, perhatikan terlebih dahulu konfigurasi konektor kabel data hard disk. Gambar berikut menunjukkan konfigurasi konektor kabel data hard disk tipe SATA.

Periksa konektor pada kabel data hard disk pada motherboard, apakah sudah benar atau tidak longgar. Bila perlu cabut terlebih dahulu konektor dan pasang kembali seperti terlihat pada gambar berikut :

Periksa juga konektor pada kabel data hard disk dan konektor power pada hard disk, apakah longgar atau tidak. Bila perlu cabut terlebih dahulu kedua konektor tersebut.

(26)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 25 dari 36 Pasang kembali konektor kabel data hard disk dan konektor power hingga benar dan tidak longgar seperti seperti terlihat pada gambar berikut :

Pemeriksaan konektor kabel data hard disk tipe IDE/PATA

Periksa konektor pada kabel data hard disk pada motherboard, apakah sudah benar atau tidak longgar. Bila perlu cabut terlebih dahulu konektor dan pasang kembali seperti terlihat pada gambar berikut :

Periksa juga konektor pada kabel data hard disk dan konektor power pada hard disk, apakah longgar atau tidak. Bila perlu cabut terlebih dahulu kedua konektor tersebut dan pasang kembali seperti terlihat pada gambar berikut :

(27)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 26 dari 36 Periksa juga seting jumper pada hard disk. Gambar berikut menunjukkan lokasi jumper hard disk.

• Master or Single Drive – gunakan seting ini jika hard disk hanya satu.

• Drive is Slave – gunakan seting ini jika ada tambahan hard disk.

• Master with non-ATA compatible drive – gunakan seting ini jika drive

Master adalah CD-ROM, tape drive atau non-ATA drive.

• Cable-Select Option (Default) – digunakan jika memakai kabel Ultra ATA.

Memungkinkan kabel dapat memilih drive sebagai master atau slave pada posisi kabel. Master drive tersambung pada konektor hitam pada ujung kabel, Slave drive tersambung pada konektor abu-abu pada bagian tengah dan konektor biru pada ujung yang satunya tersambung ke motherboard.

• Limit Capacity Option – pilihan ini dibutuhkan jika install sistem drive tidak

mendukung untuk drive full capacity. Jika seting ini ingin digunakan , maka dibutuhkan program overlay drive seperti Disc Wizard Starter Edition.

(28)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 27 dari 36

Periksa penggunaan kabel ribon dan cocokkan dengan seting jumper. Apabila hard disk diseting jumpernya sebagai Master, maka hard disk akan ditancapkan pada ribon kabel bagian ujung. Jika hard disk diseting jumpernya sebagai Slave, maka akan ditancapkan pada bagian tengah ribon kabel. Gambar berikut menunjukkan koneksi kabel ribon pada hard disk.

Apabila pemasangan konektor diatas sudah benar atau tidak longgar dan hard disk tetap tidak terdeteksi, cobalah kabel konektor tersebut pada komputer lain dan pabila tidak terdeteksi juga maka dapat dipastikan bawah konektor kabel data tersebut rusak. Ganti konektor kabel data tersebut.

b. Keterampilan

1. Lakukan partisi dan format hard disk sistem file NTFS atau FAT.

2. Jika hard disk tidak mau dipartisi atau diformat, gunakan software Third party software Seperti Partition Magic.

3. Restart komputer setelah hard disk dipartisi dan diformat.

4. Jika hard disk tidak terdeteksi juga, matikan komputer dan lepaskan daya dari sumber listrik dengan mencabutnya dari komputer.

5. Gunakan discharge statis (static discharge wrsit strap) dan ground ujungnya pada casing.

6. Buka Casing komputer

7. Periksa kabel power ke hard disk.

8. Apabila kabel power rusak, ganti kabel power.

9. Periksa kabel controller/ribbon di mother board dan hard disk. 10. Apabila kabel controller/ribbon rusak, ganti kabel controller/ribbon. 11. Periksa seting jumper hard disk jika hard disk tipe IDE/PATA.

12. Sambungkan daya dari sumber listrik ke komputer dan hidupkan komputer

13. Jika hard disk tidak terdeteksi juga, kemungkinan motherboard controler atau hard disk tidak kompatibel atau hard disk rusak fisik.

c. Standar Operasional Prosedur (SOP)

(29)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 28 dari 36 d. Sikap Kerja

Mempartisi dan memformat hard disk menggunakan FDISK akan menyebabkan hilangnya data pada hard disk. Gunakan software Third party software Seperti Partition Magic. Jangan pernah mencoba untuk mempartisi dan memformat hard disk jika tidak memiliki pengetahuan dasar.

Jangan membanting hard disk. letakkan hard disk pada kotakatau alas anti-static. Lindungi hard disk dari listrik statis dengan menggunakan gelang pengaman listrik statis. Jangan menekan permukaan atas dan bawah hard disk. Pegang hard disk pada sisinya. Jangan membuka tutup hard disk atau meng-assemble ulang hard disk.

Listrik dapat menyebabkan cedera atau kematian. Jangan pernah menganggap daya sudah dimatikan. Sebelum memeriksa dan menancapkan konektor kabel terutama kabel power hard disk, lepaskan daya dari sumber listrik dengan mencabutnya dari komputer. Beberapa perangkat dapat menyimpan muatan listrik yang berbahaya bahkan ketika dilepas dari sumber listrik. Jika tidak terbiasa dengan perangkat atau komponen-komponennya, konsultasikan dengan instruktur sebelum melakukannya.

Cedera berat dapat disebabkan oleh tepi tajam. Komputer anda mungkin memiliki tepi tajam. Berhati-hatilah saat bekerja.

Selalu gunakan pengamanan yang tepat atau disarankan oleh produsen perangkat dan alat yang digunakan. Selalu memakai discharge statis (static discharge wrist strap) dan ground ujungnya pada casing. Direkomendasikan untuk menggunakan alat non-magnet dalam bekerja.

(30)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 29 dari 36 3. Menguji Perbaikan Hard Disk Failure

a. Pengetahuan

Setelah kerusakan hard disk dapat diperbaiki memeriksa konektor hard disk atau dengan melakukan partisi dan format hard disk, maka langkah selanjutnya adalah menguji hard disk yang telah diperbaiki tersebut. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa hard disk dalam kondisi baik sehingga tidak terdapat lagi pesan error hard disk failure.

Berikut merupakan langkah-langkah dalam melakukan pengujian hard disk : 1) Hidupkan komputer untuk memulai pengujian

2) Masuk ke Setup BIOS

3) Lakukan Auto Detect agar BIOS dapat mengakses hard disk. Jika hard disk berhasil terdeteksi secara otomatis, maka konfigurasi hard disk akan ditampilkan di BIOS seperti gambar berikut :

Disk Type : AUTO (Control tipe hard disk, digunakan untuk mengontrol parameter setup hard disk apakah otomatis atau manual)

Size : 250000 (Menyatakan ukuran kapasitas

hard disk dalam satuan megabytes)

Cylinders : 1500 (Menyatakan jumlah cylinder logical hard disk. Jika hard disk diset ke "Auto", jumlah cylinder kemungkinan tidak ditampilkan)

Heads : 1024 (Menyatakan jumlah head logical hard disk. Jika hard disk diset ke "Auto", jumlah cylinder kemungkinan tidak ditampilkan)

Sectors : 63 (Menyatakan jumlah sector logical hard disk. Setiap 512 byte pada sector logical hard disk, maka sama dengan satu logical track pada hard disk. Jumlah sector selalu 63 untuk hard disk model sekarang. Jika hard disk diset ke "Auto", jumlah cylinder kemungkinan tidak ditampilkan) Write Precompensation : 0 (Menyatakan seting compatibility untuk

menspesifikasi nomor penulisan cylinder) Landing Zone : 15521 (Menyatakan cylinder dimana

head berhenti(parking) jika hard disk shut-off. Untuk hard disk model sekarang tidak

(31)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 30 dari 36 digunakan, karena hard disk sekarang secara otomatis berhenti (parking) jika disk shut-off)

Block Mode : AUTO (Digunakan untuk mengontrol kemampuan BIOS dalam mentransfer blok hard disk).

32-Bit Transfer Mode : AUTO (Digunakan untuk mengontrol transfer blok mode 32-bit)

4) Pilih Save and Exit Setup untuk menyimpan hasil setup BIOS dan keluar dari Setup BIOS. Apabila monitor tidak menampilkan pesan “hard disk failure” atau ”Hard disk controller failure”, maka kondisi Hard disk sudah baik.

5) Matikan komputer untuk mengakhiri pengujian. Power supply kembali dalam keadaan “OFF”.

Keterangan : Jika konfigurasi hard disk sudah ditampilkan pada BIOS, itu berarti hard disk sudah dapat berkomunikasi dengan komputer. Maka dapat dikatakan bahwa kondisi hard disk sudah baik dan jika dilakukan restart komputer, pesan hard disk failure tidak akan ditampilkan lagi di monitor.

b. Keterampilan

1. Hidupkan komputer 2. Masuk ke Setup BIOS

3. Lakukan Auto Detect hard disk 4. Identifikasi konfigurasi hard disk

5. Simpan Setup BIOS dan keluar dari Setup BIOS

6. Lihat dengan cermat dan teliti ada atau tidak pesan error 7. Matikan komputer untuk mengakhiri pengujian.

c. Standar Operasional Prosedur (SOP)

Lihat buku panduan SOP hard disk sesuai hard disk yang digunakan.

d. Sikap Kerja

Jangan pernah mencoba untuk menguji perbaikan hard disk failure jika tidak memiliki pengetahuan dasar. Teliti dan cermati konfigurasi hard disk yang ada. Listrik dapat menyebabkan cedera atau kematian. Jangan pernah menganggap daya sudah dimatikan. Sebelum mengechek sambungan-sambungan kabel hard disk terutama kabel power hard disk, lepaskan daya

(32)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 31 dari 36 dari sumber listrik dengan mencabutnya dari komputer. Beberapa perangkat dapat menyimpan muatan listrik yang berbahaya bahkan ketika dilepas dari sumber listrik. Jika tidak terbiasa dengan perangkat atau komponen-komponennya, konsultasikan dengan instruktur sebelum melakukannya.

Cedera berat dapat disebabkan oleh tepi tajam. Komputer anda mungkin memiliki tepi tajam. Berhati-hatilah saat bekerja.

Selalu gunakan pengamanan yang tepat atau disarankan oleh produsen perangkat dan alat yang digunakan. Selalu memakai discharge statis (static discharge wrist strap) dan ground ujungnya pada casing. Direkomendasikan untuk menggunakan alat non-magnet dalam bekerja.

(33)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 32 dari 36 4. Membuat Laporan Perbaikan

a. Pengetahuan

Setelah hard disk diperbaiki dan dilakukan pengujian sehingga pesan error hard disk failure tidak ditampilkan lagi, maka langkah selanjutnya adalah membuat laporan perbaikan. Laporan ini sangat perlu dilakukan agar apabila terjadi kembali hard disk failure maka untuk memperbaikinya tinggal melihat laporan perbaikan sebelumnya.

Laporan perbaikan hard disk dicatat dalam bentuk form berikut :

No Pesan Error Penyebab Kerusakan Langkah Perbaikan

Berikut ini adalah contoh kasus kerusakan hard disk failure, antara lain : 1. Hard Disk Failure or Hard disk controller failure.

Pesan ini menunjukkan bahwa tidak terjadi komunikasi antara hard disk dan komputer. Hal ini disebabkan oleh terputusnya kable power ke hard disk atau interface kabel data tidak terpasang dengan benar atau longgar. Periksa kabel power dan kabel interface hard disk. Ganti kabel jika rusak. Jika hard disk yang digunakan baru, partisi dan format hard disk atau BIOS belum diseting untuk hard disk. Juga periksa setelan jumper yang ada pada hard disk jika menggunakan hard disk jenis IDE/PATA.

2. Cannot load Operating System

Pesan ini menunjukkan bahwa operating system tidak dapat diakses. Hal ini disebabkan oleh boot sektor pada hard disk rusak atau kemungkinan terdapat virus pada boot sektor. Lakukan format ulang hard disk jika boot sektor rusak. Lakukan pembersihan virus jika terdapat virus pada boot sektor.

3. Error Encountered Initializing Hard Drive

Hard drive tidak dapat dikenal. Pastikan adapternya dipasang dengan benar dan semua kabel-kabel terpasang dengan benar. Juga pastikan seting jenis hard disk sama dengan seting BIOS Setup.

4. Error Initializing Hard Disk Controller

Pengendali tidak dapat dikenal. Pastikan kartu adapter terpasang dengan benar pada slotnya. Selain itu pastikan seting jenis hard disk di BIOS Setup benar. Juga periksa setelan jumper yang ada pada hard disk jika menggunakan hard disk jenis IDE/PATA.

(34)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 33 dari 36 5. Hard Disk Install Failure

Kabel power dan kabel data hard disk tidak terdeteksi. Hal ini disebabkan pemasangan kabel power atau kabel data tidak benar atau longgar atau kabel power dan kabel data rusak. Pastikan kabel power atau kabel data dipasang secara benar. Ganti kabel power atau kabel data jika rusak. Pastikan seting Hard Disk diset “None” kemudian lakukan restart.

Selain contoh pesan error yang timbul dalam bentuk kalimat seperti di atas, terdapat juga kejanggalan-kejanggalan pada saat pengoperasian hard disk, seperti contoh kasus berikut :

a. Terdengar bunyi “tik-tok” pada saat hard disk melakukan pembacaan atau penulisan data ke hard disk. Tanda ini menunjukkan hard disk failure. Periksa kabel power dan kabel interface hard disk. Ganti kabel jika rusak. Jika hard disk yang digunakan baru, partisi dan format hard disk atau BIOS belum diseting untuk hard disk. Juga periksa setelan jumper yang ada pada hard disk jika menggunakan hard disk jenis IDE/PATA.

b. Hard disk dapat dibaca jika dibooting menggunakan floppy disk. Hal ini disebabkan oleh boot sektor pada hard disk rusak atau kemungkinan terdapat virus pada boot sektor. Lakukan format ulang hard disk jika boot sektor rusak. Lakukan pembersihan virus jika terdapat virus pada boot sektor.

c. Komputer Hang pada saat startup. Periksa apakah konektor motherboard compatible dengan konektor Serial ATA hard disk.

d. Spin drive tidak berkerja. Periksa konektor power dan kabel data hard disk.

e. Spin drive bekerja, tetapi komputer tidak bisa boot. Periksa konektor power dan kabel data hard disk. Jalankan BIOS Setup, periksa parameter hard disk pada BIOS, pilih AutoDetect setting. Periksa setting jumper dan perbaiki untuk hard disk IDE/PATA.

b. Keterampilan

Buat laporan perbaikan terhadap hard disk yang telah diperbaiki dengan mengikuti langkah kerja berikut ini :

1. Amati dengan cermat dan teliti pesan error yang timbul. 2. Catat pesan error tersebut

3. Lakukan diagnosa penyebab kerusakan dan catat penyebab kerusakannya.

(35)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 34 dari 36 Catat penyebab kerusakan dan hasil perbaikan hard disk ke dalam form berikut ini:

No Pesan Error Penyebab Kerusakan Langkah Perbaikan

c. Standar Operasional Prosedur (SOP) d. Sikap Kerja

Listrik dapat menyebabkan cedera atau kematian. Jangan pernah menganggap daya sudah dimatikan. Sebelum mengechek sambungan-sambungan kabel hard disk terutama kabel power hard disk, lepaskan daya dari sumber listrik dengan mencabutnya dari komputer. Beberapa perangkat dapat menyimpan muatan listrik yang berbahaya bahkan ketika dilepas dari sumber listrik. Jika tidak terbiasa dengan perangkat atau komponen-komponennya, konsultasikan dengan instruktur sebelum melakukannya.

Cedera berat dapat disebabkan oleh tepi tajam. Komputer anda mungkin memiliki tepi tajam. Berhati-hatilah saat bekerja.

Selalu gunakan pengamanan yang tepat atau disarankan oleh produsen perangkat dan alat yang digunakan. Selalu memakai discharge statis (static discharge wrist strap) dan ground ujungnya pada casing. Direkomendasikan untuk menggunakan alat non-magnet dalam bekerja.

(36)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 35 dari 36 BAB IV

SUMBER-SUMBER LAIN

YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

A. SUMBER-SUMBER PERPUSTAKAAN Daftar Pustaka

1. Purbo, Onno W, Trik memperbaiki hard disk, Disnastindo, Jakarta 2006.

2. Siregar A Sapril, Merakit dan Upgrade Komputer, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta 2003.

Referensi

1. Morris Rosenthal, Troubleshooting SATA and IDE Drive Problems, Foner Books,

www.ifitjams.com

B. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan

1. Komputer PC P-4 keatas 2. Tool Set

3. Static Discharge Wrist Strap/Gelang pengaman listrik statis

Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan

1. Hard Disk tipe IDE Drives 2. Hard Disk tipe SATA

3. Windows 95/98/98SE/ME/2000/XP/2003/Vista

(37)

Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi

Sektor Telematika Subsektor Computer Technical Support

Kode Modul TIK.CS02.039.01

Judul Modul: Mendiagnosa dan Memperbaiki Kegagalan Operasi Hard disk

Buku Informasi Versi: 2009 Halaman: 36 dari 36 TIM PENYUSUN

No. Nama Institusi Keterangan

1. Daniel L. Tobing, S.Pd BBPLKLN Cevest Bekasi 2. Muhammad Yasir, S.Si BBPLKLN Cevest Bekasi 3. Khairul Ziyad, S.Kom BBPLKLN Cevest Bekasi 4. Muhammad Adenin, ST BBPLKLN Cevest Bekasi 5. Bergiantan Sinulingga, ST BBPLKLN Cevest Bekasi 6. Krasni Rosa, B.Eng BBPLKLN Cevest Bekasi 7. Nadhifa, B.Eng BBPLKLN Cevest Bekasi 8. Fatimah Zahra, S.Kom BBPLKLN Cevest Bekasi 9. Rokaesih, S.Kom BBPLKLN Cevest Bekasi

Gambar

Gambar 1 Hard disk tipe SATA tidak terdeteksi oleh BIOS model AMI  Gambar  di  bawah  menunjukkan  bahwa  hard  disk  tipe  SATA  terdeteksi  atau  dapat  dibaca
Gambar  di  bawah  menunjukkan  bahwa  hard  disk  tipe  IDE  Drives/PATA   terdeteksi  atau  dapat  dibaca
Gambar berikut menunjukkan seting jumper pada hard disk.

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur penelitian terdiri dari dua (2) tahap yaitu: 1. Pembuatan kesepakatan dengan guru bidang studi matematika pada sekolah yang akan di jadikan tempat penelitian, yaitu:.. 1)

Waktu tunggu WIP hasil inject berkurang dari 68.72 jam menjadi 37.33 jam dengan pola baru penyusunan MPS dengan memperhatikan kapasitas produk per proses per hari, due date ,

Secara  umum  investor  menginterpretasikan  reverse  split  ini  sebagai  informasi  yang  negatif  karena  kecenderungan  mereka  melihat  baik  atau  tidaknya 

Dapat disimpulkan bahwa penyandang cacat fisik masih kurang menghayati makna hidupnya sehingga kegiatan kurang terarah pada tujuan hidup, tidak puas dengan kehidupan

Berdasarkan hasil penelitian ini dan juga didukung oleh hasil penelitan dari Sulastri (26) , senam lansia merupakan salah satu cara untuk mengontrol tekanan darah pada

Hal ini didukung dari hasil penelitian Putra (2005) dan Florensyah (2007) bahwa yang mempengaruhi nilai berat jenis yaitu lama penyimpanan dan kadar air, akan tetapi penelitian

Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh, dari 55 responden yang berpengetahuan kurang memiliki sikap negatif yaitu 6 orang (54.5%), dan bersikap cukup sebanyak 5 orang

(C) Saudara ketua saya tidak setuju karya wisata ke Bali karena pertama memer- lukan biaya besar kedua memerlukan waktu yang lama ketga belum tentu banyak