• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DAN BAHASAN

IV.1 Analisis Aspek Manusia

Aspek manusia menjelaskan analisis tentang kegiatan dan system ruang yang ada di hotel kapsul sesuai dengan pengguna hotel.

IV.1.1 Analisis Fungsi Hotel

Hotel ini mengacu pada keadaan potensial tapak sebagai salah satu pusat penghubung antar daerah yaitu stasiun kereta api Tanah Abang. Sebagai lahan yang potensial untuk dikembangkan, hotel ini ditujukan untuk dapat memfasilitasi kegiatan utama yang menjadi rutinitas di stasiun. Berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain sangat menyita energi. Inilah yang menjadi perwujudan desain dengan perancangan hotel sebagai sistem sleep-transit untuk sementara waktu. Perwujudan akan penciptaan ruang-ruang yang nyaman akan menjadi salah satu fungsi dari hotel ini nantinya.

Fungsi lain, hotel ini juga merupakan hotel tempat pebisnis menenangkan pikiran setelah bekerja. Tidak hanya bagi pekerja, namun hotel ini juga dapat memberikan kenyamanan dalam segi fisik maupun mental untuk wisatawan backpacker yang berasal dari stasiun kereta api Tanah Abang.

IV.1.2 Analisis Kelas Hotel

Sasaran utama hotel ini adalah para wisatawan backpacker, pebisnis yang menjadi dominasi pekerjaan yang ada di kawasan Tanah Abang.Target utama adalah sebagai hotel bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan para wisatawan backpacker dan kaum pebisnis tersebut.Transit menjadi kegiatan kedua hotel ini dan ditujukan bagi mereka yang ingin singgah sementara waktu untuk selanjutnya melakukan perjalanan lagi.

(2)

Kawasan dan keadaan sekitar tapak menjadi pertimbangan pemilihan kelas yang akan diterapkan pada hotel ini. Alasan lain yaitu perbandingan hotel-hotel disekitar juga menjadi acuan pemilihan kelas. Berdasarkan pertimbangan dan analisa sebab lain, hotel kelas bintang tiga menjadi pilihan yang tepat.

IV.1.3 Pelaku, Jenis, Ukuran Kegiatan

Pelaku kegiatan didalam bangunan bisnis hotel ini dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain:

1) Pekerja dan pedagang sebagai pengguna kamar

Gambar 4.1

Skema kegiatan pedagang dan pekerja

2) Wisatawan backpacker sebagai pengguna kamar

Gambar 4.2

Skema kegiatan wisatawan backpacker

3) Tamu atau pengunjung non pengguna kamar

Gambar 4.3

Skema kegiatan tamu pengunjung

Datang Check in Taruh

barang

Refreshi ng

Tidur Check out

Datang Check in Taruh

barang Pergi keluar Taruh barang Tidur Chec k out Datang menun ggu mengo brol Makan minum pulang

(3)

4) Karyawan pelayanan hotel

Gambar 4.4

Skema kegiatan pelayanan hotel

5) Karyawan administrasi hotel

Gambar 4.5

Skema kegiatan administrasi hotel

6) Karyawan restoran

Gambar 4.6

Skema kegiatan Karyawan Restoran

Karyawan bertugas mengurus semua urusan yang berhubungan dengan masalah administratif. Kegiatan karyawan administrasi yang lain antara lain mengurus pemasaran, manajemen, sampai mengontrol masalah keuangan. Kegiatan ini berlangsung privat dan didalam kantor khusus. Lingkup kerja dibatasi di dalam ruangan kantor saja.

Datang Simpa n arsip Terima tamu bekerj a shall at makan pulang

Datang Taro barang bekerja shall

at pulang

Datang Ganti baju

Taro barang beke rja pulang Taro barang

(4)

IV.1.4 Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang

Tamu Pengguna Kamar

Fungsi Kegiatan Sifat Ruang

Penginapan (unit kapsul) Tidur, nonton TV, istirahat Non-formal Privat

Kamar tidur (unit) Mandi, cuci

muka,buang air

Non-formal Toilet/kamar mandi Bekerja sendiri Non-formal Unit kapsul Makan/minum Non-formal Restoran, kantin,

food court Bertemu kerabat Formal/Semi

Formal

Lobby, kantin, ruang tunggu Mengurus

administrasi

Formal Resepsionis, lobby Memarkir kendaraan Non-formal Ruang parkir

Tabel 4.1

Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Pengguna Kamar

Tamu Non - Pengguna Kamar

Fungsi Kegiatan Sifat Ruang

Tamu pengguna

Bertemu relasi Publik Lobby, taman

Makan dan minum Formal Restoran, kantin, food court

Buang air Servis Toilet

Memarkir kendaraan Publik Ruang parkir

Sholat Khusyuk

Non-formal

Mushola Memarkir kendaraan Publik Ruang parkir

Tabel 4.2

Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang non-Pengguna Kamar

Karyawan Pengelola Administrasi Hotel

Fungsi Kegiatan Sifat Ruang

Manajemen hotel Bekerja/mengurus administrasi Private Kantor administrasi, Back

(5)

Office, Rapat staff administrasi Publik, Semi Publik Ruang rapat Makan, minum, bristirahat

Formal Pantry, Ruang

karyawan Melayani administrasi Formal Resepsionis,

Ruang administrasi, Front Office Memarkir kendaraan Publik-khusus Ruang parkir

khusus

Sholat Khusyuk

Non-formal

Mushola Memarkir kendaraan Publik-khusus Ruang parkir

Tabel 4.3

Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Pengelola Administrasi Hotel

Karyawan Restaurant

Fungsi Kegiatan Sifat Ruang

Bisnis swasta

Memasak Service Pantry, Dapur

bersih , Dapur kotor Menyimpan makanan Service Ruang pendingin

Melayani tamu Publik Ruang makan

Mencuci bahan makanan dan piring

Service Ruang wastafel,

Ruang cuci

Berganti seragam Service Ruang ganti, Ruang loker

Beristirahat dan makan Non-formal Ruang karyawan Pantry

Buang air Service Toilet

Beribadah Non-formal Mushola

Memarkir kendaraan Publik-khusus Ruang parkir Tabel 4.4

Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Restaurant

Karyawan Pelayanan Hotel

Fungsi Kegiatan Sifat Ruang

Fasilitas Penunjang Pelayanan Membersihkan bangunan Service Janitor

(6)

kebersihan

Membuat makanan Dapur

Mengantar makanan Jalur servis, lift

barang Membuang sampah

Mengantar barang Jalur service,

Lift barang Menyimpan perlengkapan kamar Linen, gudang barang Oprasional bangunan ME

Buang air Toilet karyawan

Fasilitas Penunjang Pelayanan

Mengganti pakaian R. Karyawan

Istirahat, makan, minum

R. karyawan, pantry

Loading barang Loading Dock

Memasak, membuat minum

Dapur

Mencuci pakaian Privat Tempat cuci

Loading/uploading barang

Privat Loundry Dock

Pencatatan barang Privat Kantor penerimaan barang

Pengontrolan keamanan

Semi Publik Security Menyimpan

perlengkapan ballroom

Privat Gudang ballroom

Menyimpan persiapan F&B

Privat Gudang F&B

Mengganti pakaian dan menyimpan barang

Publik-khusus Loker karyawan

Tabel 4.5

Tabel Kegiatan, Pengguna, Sifat dan Kebutuhan Ruang Karyawan Pelayanan Hotel

Analisa diatas dapat digunakan untuk membagi kegiatan-kegiatan berdasarkan pemakaian ruang. Ada beberapa kegiatan yang menggunakan ruang yang sama. Ruang-ruang tersebut antara lain:

a) Fasilitas utama unit kapsul

b)Fasilitas penunjang restaurant, kantin, lobby, lounge, resepsionis,mushola

c) Fasilitas kantor ruang admin, back office, front office, ruang loker d)Fasilitas service hotel toilet, ruang parkir, loading dock, jalur service

(7)

Fasilitas Utama

Nama Ruangan Jenis Kegiatan Pemakai Ruang

• Unit kapsul (kamar) • Beristirahat • Menonton TV • Bekerja • Buang air • Tamu hotel • Tamu hotel • Tamu hotel • Tamu hotel

pengguna dan non-pengguna

• Ruang rapat • Rapat koordinasi • Karyawan

Fasilitas Penunjang

Nama Ruangan Jenis Kegiatan Pemakai Ruang

• Restaurant

• Café/ Lounge

• Lobby

• Resepsionis

• Mushola

• Makan dan minum

• Berbincang-bincang

• Bertemu klien

• Mengerjakan kerjaan

• Menunggu

• beristirahat

Check in-check out • Meminta informasi • Beribadah • Tamu hotel • Tamu hotel • Tamu hotel • Karyawan hotel • Karyawan resepsionis • Tamu hotel • Karyawan • Tamu hotel Fasilitas Kantor

Nama Ruangan Jenis Kegiatan Pemakai Ruang

• Ruang Administrasi • Mengurus administrasi • Melayani administrasi • Tamu hotel • Karyawan administrasi • Semua karyawan

(8)

Front Office Back Office • Ruang loker • Melayani tamu • Mengurus hotel • Menyimpan barang manajemen hotel • Karyawan kantor • Karyawan resmi hotel

Fasilitas Service Hotel

Nama Ruangan Jenis Kegiatan Pemakai Ruang

• Toilet umum • Toilet karyawan • Ruang parkir • Loading dock • Akses Service • Pantry • Buang air • Cuci muka/tangan • Buang air • Memarkir kendaraan • Membawa barang • Sirkulasi

• Makan dan memasak

• Tamu hotel pengguna Tamu non-pengguna • Semua karyawan • Karyawan • Tamu hotel

• Karyawan dan tamu

• Karyawan dan tamu

• Semua karyawan

Tabel 4.6

Tabel Penggunaan Ruang Hotel

IV.1.5 Analisa Pengelompokkan Ruang IV.1.5a Zone Kegiatan Hotel

Dari aktivitas kegiatan pengguna atau pengunjung maupun karyawan hotel yang terjadi dapat ditentukan zone kegiatan dari hotel:

a. Sektor depan hotel (Front of the House)

Yaitu bagian hotel yang dapat dilewati dan dimasukkan oleh pengunjung terbagi atas:

(9)

Ruang yang dapat dikategorikan kedalam public Space adalah Lobby, Park/Open Space Area, Food and Beverage Area, Function Area dan Parking Area.

Private Space

Untuk kegiatan pribadi pengunjung/tamu yang tidak dapat diganggu oleh pengguna lain, seperti tidur, istirahat, dan mandi.

b. Sektor Belakang Hotel ( Back of the House)

Bagian yang hanya dipakai oleh pengelola untuk melayani kebutuhan pengunjung.Biasa disebut dengan jalur Servis.

c. Guest Room

Bagian dari ruang-ruang hotel yang sering dipakai oleh pengunjung atau tamu hotel.

(Jurnal Hotel Transit di Bandara Soekarno Hatta.Tugas Akhir UNTAR, 2004)

IV.1.5b Pengorganisasian Ruang Berdasarkan Fungsi Hotel • Pada penerapannya, Hotel ini memakai organisasi ruang

yang terbagi menjadi dua bagian:

a. FOH (Front of The House) yaitu bagian depan hotel yang dapat dilewati dan dilihat oleh semua pengguna hotel yang berada dalam hotel, biasanya bersifat public dan semi public.

b. BOH (Back of The House) yaitu bagian yang menampung kegiatan yang bersifat servis dan letaknya dibelakang FOH/tidak sengaja diperlihatkan.

• Berdasarkan kegiatan ruang hotel dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok ruang yaitu:

1. Public Space

Ruang-ruang yang terdapat di area ini berfungsi untuk mengontrol tamu yang datang dan meninggalkan hotel.

(10)

2. Food and Beverage (Ruang Pelayanan Makan dan Minum)

Area ini berisikan ruang makan dan minum untuk pengunjung hotel.

3. Convention and Meeting Spaces

Ruang meeting space dalam hotel kapsul ini hanya berguna untuk karyawan saja. Fungsi hotel yang sifatnya untuk menenangkan diri dan istirahat tidak disarankan untuk memakai ruang meeting, sehingga ruang meeting yang ada hanya untuk rapat karyawan hotel saja.

4. Ruang Sewa

Ruang yang disewakan kepada pihak lain, kegiatannnya seperti bank, kantin dan minimarket.

5. Kelompok Pelayanan

Ruang–ruang yang menampung kegiatan pelayanan yang menunjang operasional hotel.

6. Ruang-ruang Relaxasi diri

Area yang berguna untuk merilekskan fisik seperti taman dan area terbuka.

7. Unit-unit kamar

4.1.6 Pengorganisasian Ruang Berdasarkan Hubungan Ruang

(11)

Gambar 4.7

Buble diagram keseluruhan

Hubungan Ruang Unit Kamar

Gambar 4.8

Buble diagram Unit Kamar

4.1.7 Program Ruang Hotel

Program ruang tercipta dari hasil kesimpulan ruang yang dibutuhkan untuk pengguna hotel. Penjelasan ruang : di dalam lobby terdapat ruang resepsionis, dengan kapasitas pengunjung 100 orang. Pada unit hunian kamar, kamar mandi dan box kamar dibedakan, namun karena aktivitasnya berhubungan, maka toilet dan kamar disamakan dalam satu unit kamar yang diklasifikasikan dalam Unit Hunian Kamar.

Nama Kamar Kapasitas Ukuran Ruang Luas

Kamar Jumlah Lua

Lobby 60 orang 6 x 6 36 36

Ruang Tunggu 4 orang 5 x 6 30 30

Tangga 3 orang 5 x 6 30 30

(12)

Ruang perantara lobby

dan kantor karyawan 2 x 5

10 x 2 ruang 20 Tangga darurat 6 x 2 12 x 2 tangga 24 Ruang Karyawan + Ruang boss 4 x 8.5 34 x 2 68m2

Ruang Rapat 10 orang 4 x 6 24 24

Ruang Laundry +

Janitor 10 orang 4 z 6 24 24

Void PAH 8.3 x 8 66.4 66.4

Toilet Karyawan 8 Orang 3 x 8 24 24

Ruang Penghubung

(lorong) 10 orang 1.2 x 8.3 9.96 9.96

Total Ruangan lantai 1 + sirkulasi 20%

390.36 x 20% = 468.432 Ruang Makan (4.5 x 5.35)2 + (9.4 *4)2 171.5 123.35 Dapur 1 4 orang 4 x 4 16 16 Dapur 2 5 orang 5 x 4 20 20 Cashier 1 2 orang 2 x 4 8 x 2 tempat 16

Toilet Umum 8 orang 1.5 x 2 3 x 8 orang 24

Ruang Penghubung 1.2 x 8.3 9.96 9.96

Lift 6.8 x 5 34 34

Ruang Servis + Ruang

Perantara Toilet 4 x 6.5 26 26

PAH 8.3 x 8 66.4 66.4

Tangga 6 x 5 30 30

Ruang antri pembelian 10 orang 6.1625 x 4 24.65 24.65

Total Ruangan Lantai 2 + Sirkulasi 20%

390.36 x 20% = 468.432

Kamar Mandi 20 orang 2 x 2 4 x 20

(13)

dan wanita) PAH 8.3 x 8 66.4 66.4 Tangga Darurat 6 x 2 12 x 2 tangga 24 Lift 6.8 x 5 34 34 Ruang Penghubung 1.2 x 8.3 9.96 9.96

Toilet 8 orang 1.5 x 2 3 x 8 orang 24

Locker Room 10 orang 6 x 3

18 x 2 (pria wanita)

36

Total Ruang Lantai Kamar Mandi + Sirkulasi 20%

274.36 + 20% = 329.232

Ruang Unit 1 orang 1,67 x 1,9

3.04 x 18unit x 2

(pria wanita)

109.44

Toilet 8 orang 1.5 x 2 3 x 8 orang 24

Lift 6.8 x 5 34 34

PAH 8.3 x 8 66.4 66.4

Tangga Darurat 6 x 2 12 x 2

tangga 24

Shaft Toilet 1,7 x 6.8 11.56 11.56

Total Ruangan Lantai unit Kamar + Sirkulasi 20% * Jumlah Lantai

323.28 x 4 lantai = 1293.12

Tabel 4.7 Tabel Program Ruang

Program ruang tersebut menghasilkan total seluruh area dengan perhitungan sirkulasi area 20%, yaitu 3833,1 m2 . Pada detailnya, unit kamar yang didesain sesuai kebutuhannya yaitu 400 buah.

(14)

Dalam menganilisis kebutuhan air, yang perlu diperhatikan adalah banyaknya kebutuhan air yang diperlukan pengguna, untuk hotel kapsul ini, pengguna yang ditentukan merupakan 150 pengguna kamar berdasarkan soal + karyawan dengan kisaran 20 orang.Beberapa aktivitas yang sering digunakan yaitu, buang air, mandi, cuci pakaian, cuci piring, membersihkan ruangan, siram

tanaman, mencuci kendaraan, dan air untuk minum.

Tabel IV.8 Kebutuhan Air Rumah Tangga perorang

Sumber : Data –Data Arsitektur Ekologis, Heins Frick

Kebutuhan air yang ada di dalam kamar mandi menjadi kebutuhan terbanyak dalam rumah. Hal ini mengharuskan setiap perhitungan air yang masuk ke dalam bangunan WC dan kamar mandi didahulukan.

Untuk mencari kebutuhan air perhitungannya :

Perkiraan pemakai x Penggunaan air dalam Gallon. Penggunaan air Galon

Luas (m2) Persentase Kehilangan (Leak) 35.663 135 45% WC dan Mandi 12.68 48 16% Cuci Pakaian 6.868 26 8% Cuci piring 4.755 18 6% Kebersihan Rumah Tangga 8.45 32 11%

Siram Taman, cuci mobil (per meter

persegi) 8.45 32 11%

(15)

• Mandi +WC = 150 orang + 20 orang asumsi karyawan = 170 orang = 170 x 12.68 = 2156,6. Mandi untuk 2 kali = 2156.6 x 2 = 4311.2 Gallon.

• Siram Taman = 8.45 l x 100m2 (perkiraan luas taman 10x10) = 845 Gallon

• Cuci pakaian = 6,808 x 170 orang = 1157.36 Gallon

• Cuci piring = 4.75 x 170 orang pengguna piring = 807 Gallon

• Minum dan makan = 2.37 x 170 orang = 402 Gallon

• Total air yang dibutuhkan = 7523.1 Gallon / hari

Perhitungan luas penampang memiliki rumus :

Supply (Gallon) = Rainfall x 0.623 x Luas penampang x Run off

Run Off dilihat dari perkiraan material lantai yang akan didesain pada tapak. 0.9 merupakan angka dari perkerasan.

Rata-rata curah hujan di Tanah Abang = 3.74

7523.1 = 3.74 x 0.623 x L x 0.9 L = 7523.1 / 2.1

L = 3582.5 ft2 = 332.824m2. (L= Luas penampang)

(1 ft2 = 0.09290304 m2)

Dalam kasus ini produksi air hujan dapat membantu penghematan air yang akan didistribusikan ke dalam bangunan. Kemampuan air hujan yang masuk diharapkan lebih banyak dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Perhiungannya : Jumlah dalam liter = Total kebutuhan air pertahun x jumlah hari. Untuk Jumlah dalam gallonnya = Luas penampang (ft2) x jumlah hari.

Tabel IV.9 Total Kebutuhan Air yang akan ditangkap air hujan pertahun

(16)

Hari Liter Galon Januari 31 233216,1 111057,5 Februari 28 210646.8 100310 Maret 31 233216,1 111057,5 April 30 225693 107475 Mei 31 233216,1 111057,5 Juni 30 225693 107475 Juli 31 233216,1 111057,5 Agustus 31 233216,1 111057,5 September 30 225693 107475 Oktober 31 233216,1 111057,5 November 30 225693 107475 Desember 31 233216,1 111057,5 Rata rata 228827.625 108967.71

Dalam table IV.9 dapat dilihat berapa banyak air yang ditampung dalam liter, dan dalam gallon. Rata-rata pertahun air hujan yang turun ke tapak yang dapat ditampung adalah 228827.625 liter pertahun, sedangkan dalam gallon yang bisa ditampung adalah 108967.71 liter pertahun.

Selain itu, data yang harus diperlukan adalah air hujan yang dapat ditampung dalam gallon bervolume 3582.5 ft2/ 332.8167m2. Data ini harus ada dalam jangka waktu 1 tahun dengan curah hujan yang ada pada daerah Tanah Abang. Perhitungannya: Curah hujan x 0.623 x Luas penangkap x Run off = Total supply dalam gallon. Untuk dalam liternya, Luas penangkap diganti Total kebutuhan air = 7523.1 liter.

Table IV.10 Air hujan yang dapat ditampung dengan gallon berkapasitas 3582.5 ft2/ 332.8167 m2 BULAN CURAH HUJAN (INCHES) CURAH HUJAN X0.623 LUAS PENANGKAP HUJAN (FT2) RUN OFF COEFICIENT TOTAL SUPPLY (GALLON) TOTAL SUPPLY (LITER) Januari 5.4 3.34 3582.5 0.9 10962.45 22614.44 Februari 8.2 5.11 3582.5 0.9 16475.92 34598.74 Maret 4.9 3.6 3582.5 0.9 11607.3 24374.85

(17)

April 4.0 2.5 3582.5 0.9 8060.63 16926.98 Mei 6.6 4.2 3582.5 0.9 13541.85 28437.32 Juni 2.5 1.6 3582.5 0.9 5158.8 10833.27 Juli 0.6 0.4 3582.5 0.9 1289.7 2708.32 Agustus 0.1 0.05 3582.5 0.9 161.22 338.6 September 1.8 1.2 3582.5 0.9 3869.1 8124.95 Oktober 2.0 1.3 3582.5 0.9 4191.53 8802.03 November 1.5 1 3582.5 0.9 3224.25 6770.8 Desember 6.3 4 3582.5 0.9 12897 27083.2

Setelah mendapatkan liter air yang yang dapat disupply dari gallon yang berkapasitas 3582.5 ft2/ 332.8167m2 ini, maka selanjutnya menentukan air yang dapat digunakan untuk 1 tahun kedepan agar persediaan air tetap terjaga. Perhitungan mencari sisa air: Kebutuhan air yang diperlukan = Kebutuhan air – Supply air (liter). Untuk mencari Penyimpanan dalam toren air = Supply dalam gallon – Kebutuhan air yang harus disupply.

Table IV.11 Proyeksi daya tampung untuk air hujan dalam 1 tahun kedepan

1 Tahun Penyimpanan Air Bulan Supply Kebutuhan Air

Total

Kebutuhan Air yang Harus Disupply Penyimpanan Dalam Toren air Januari 22614.44 111057,5 88433.5 -77471.05 Februari 34598.74 100310 65711.26 - 49235.34 Maret 24374.85 111057,5 86683.5 -75076.2 April 16926.98 107475 90548.1 -82486.47 Mei 28437.32 111057,5 82630.18 -69088.33 Juni 10833.27 107475 96641.73 -91482.93 Juli 2708.32 111057,5 108349.2 -107059.5 Agustus 338.6 111057,5 110718.9 -110557.68 September 8124.95 107475 99350.1 -95481 Oktober 8802.03 111057,5 102255.47 -98063.94 November 6770.8 107475 98704.2 -95479.95 Desember 27083.2 111057,5 83974.3 -71077.3

Tabel diatas menunjukan besaran air yang dapat ditampung tidak mencukupi untuk kebutuhan air yang harusnya disebarkan,

(18)

maka dari itu, untuk mencukupinya, pengolahan Greywater diolah kembali. Perhitungan untuk banyaknya greywater yang dapat diolah : 80% x kebutuhan air pemakai dalam 1 hari =

80% x (1157.86 + 807 + 4311.2) 80% x (6276. 06)

= 5020,848 / hari

Dalam waktu sebulan greywater yang dihasilkan : Untuk 31 hari = 155.646.35 liter

Untuk 30 hari = 150.625,5 liter Untuk 28 hari = 140.583 liter

Untuk mengetahui air yang dapat disupply dari greywater dan rainwater, maka perhitungannya adalah Total yang ditampung = 150.625,5 + Supply air, sedangkan sisa air yang dapat dipakai Total air yang ditampung - Penyimpanan dalam tanky.

1 Tahun Penyimpanan Air Bulan Supply

Rainwater

Supply Greywater

Total Air yang ditampung

Sisa air yang dapat dipakai Januari 22614.44 155646.35 178260.8 100789.75 Februari 34598.74 140583 175181.74 125946.4 Maret 24374.85 155646.35 180021.2 104945 April 16926.98 150625.5 167552.33 85065.87 Mei 28437.32 155646.35 184083.32 114994.99 Juni 10833.27 150625.5 161458.77 69975.84 Juli 2708.32 155646.35 158354.67 51295.17 Agustus 338.6 155646.35 155984.95 45427.27 September 8124.95 150625.5 158751.45 63270.45 Oktober 8802.03 155646.35 164448.38 66384.44 November 6770.8 150625.5 157396.3 61916.35 Desember 27083.2 155646.35 182729.55 111652.25

Table IV.12 .Sisa air yang dapat dipakai setelah proses filtrasi air kotor

Tabel diatas menunjukkan sisa air yang dapat digunakan oleh pengguna yang akan menginap dengan asumsi = mandi 2 kali, makan

(19)

dan minum sebanyak 170 orang, mencuci baju, dan untuk kebutuhan dapur.

IV.2 Analisa Aspek Bangunan

Pada bagian ini menjelaskan tentang utlitas, struktur dan material yang menyangkut bangunan yang akan dibangun. Dalam hal ini bangunan tersebut adalah Hotel Kapsul.

IV.2.1 Pemanfaatan Kembali Sumber Air Dari Pengolahan Greywater

Air limbah cair merupakan air yang berasal dari washtafel tempat mencuci piring, air buangan mandi yang mengandung zat kimia berasal dari sabun, dan air buangan dari pantry pada bangunan tinggi. Air yang dibuang mengandung lemak, zat kimia, dan juga bakteri. Air yang mengandung zat kimia ini diproses dengan sistem pengolahan alami maupun dengan mesin agar dapat dimanfaatkan kembali.

Gambar 4.9

Skema Pemanfaatan Kembali Greywater

Air bersih ini dapat dirasakan pada seluruh pengguna hotel.Air yang dari bak penampung ini kembali digunakan untuk area servis seperti pantry dan dapur dengan pemompa ke area servis tersebut.Siklus ini terus menerus digunakan sehingga tidak harus menggunakan air dari perusahaan air lagi.Dalam kurun waktu 1 bulan sekali, alat penyaring harus dibersihkan agar dapat digunakan lagi untuk menyaring.

(20)

IV.2.2 Pemanfaatan Sumber Air dari Pengolahan Blackwater

Pemanfaatan dari hasil pembuangan limbah kotoran padat yang paling efektif adalah untuk menyuburkan tanaman.Hasil dari penyaringan melalui bak kontol disalurkan menuju ke tanaman resapan. Tanaman resapan diletakkan dibagian taman pada bangunan agar hasilnya dapat dirasakan oleh pengguna hotel tersebut. Bagian yang paling dirasakan dari hasil pengolahan limbah padat toilet adalah kesuburan tanaman, tanaman menghasilkan gas O2 yang dapat memberikan udara segar disekitar bangunan.

Gambar 4.10

Skema pemanfaatan limbah padat

Sebagian kecil air yang dibuang setelah proses dari bak kontrol, selain masuk ke septic tank, juga mengalir ke riol kota. Hal ini untuk menjaga agar air tanah tetap ada mengingat air tanah di Jakarta sudah sangat tipis bahkan sudah kering.

IV.2.3 Pemanfaatan Air Hujan Untuk Manusia.

Air hujan yang turun pada periode tertentu ditampung di atas bangunan maupun pada bagian bawah bangunan seperti taman, bak penampung air hujan di bawah, dan kolam. Setelah ditampung, air hujan yang akan digunakan adalah air hujanyang sudah difilter melalui alat dan juga dengan batu alam.

(21)

Air hujan pada proyek kali ini dimanfaatkan untuk menyiram tanaman dan untuk mandi. Air hujan yang turun diproses terlebih dahulu sebelum layak digunakan untuk mandi dan menyiram tanaman karena kadar asam yang turun tidak baik jika tidak diolah terlebih dahulu. Proses pengolahan menggunakan alat filter air hujan yang kemudian ditampung dikolam penampungan air hujan sebelum dipompa ke setiap unit toiletnya.

Gambar 4.11

Skema pemanfaatan air hujan

Besaran luas penampang harus mendekati 330m2 karena hasil dari proses perhitungan, luas penangkap air hujan harus sebesar 330m2. Air hujan yang ditangkap disalurkan melalui saluran yang dibuat dari beton karena ditangkap dari atap dan diteruskan ke dalam bak kolam. Air yang disalurkan harus sebanyak air yang ditangkap agar volume air tetap terjaga. Ukuran yang ditangkap dalam satu ukuran besarnya yaitu 11 x 30 meter diatas bangunan. Selebihnya dapat ditangkap dibawah bangunan yaitu pada kolam dibagian bawah.

(22)

Gambar 4.12

Ukuran Penangkap Air Hujan dan Bak Penampung.

IV.2.4 Proses Pengolahan Air Limbah Cair Menjadi Air Bersih

Pengolahan air limbah cair yaitu pengolahan air yang berasal dari kamar mandi, pantry, dan dapur. Prosesnya air masuk melalui pipa kedalam kolam pengendap yang berisi batu kali. Dari kolam pengendap, air mengalir ke dalam kolam penyaring yang berisi : Air kotor itu sendiri, ijuk (!5cm), Pasir halus (15cm), Ijuk lapisan kedua (20cm), Pasir halus lagi (20cm), Arang tempurung kelapa, kerikil (10cm), dan batu alam kecil (15cm). endapan kotoran ditahan pada bagian penyaringan, sebagian besar air bersih kemudian masuk kedalam Bak Penampung. Untuk membuat bak atau kolam, dapat dibuat dengan menggunakan bahan plastic atau ember, dan kaleng. Batu zeolite digunakan ketika air yang dipakai cukup bermasalah kadar kimianya.

Alat – alat alami yang digunakan untuk memproses air kotor ini secara sederhana yaitu : ijuk dari serabut kelapa, batu kali, pasir, dan batu alam. Setelah diuji, hasil yang dapat dirasakan tidak untuk diminum, namun dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman ataupun digunakan untuk aktivitas mandi lagi. Recyclepenggunaan air ini diharapkan dapat mengurangi sumber air yang terlantar di dalam hotel.

(23)

Gambar 4.13

Pengolahan Limbah Cair Menjadi Air Bersih

(Sumber : aimyaya.com/id/teknologi-tepat-guna/saringan-air-sederhana)

Semakin banyak kadar kimianya pada air, semakin tebal komposisi tumpukan yang diberikan dalam alat penyaringannya. Gambar 4.3.1 merupakan penyaringan yang memiliki kadar minimum dalam kandungan berbahayanya (lemak dan sabun).

Air yang mengalir ke dalam bak penampungan dibedakan sumbernya. Air yang berasal dari kamar mandi, berbeda dengan yang berasal dari pantry yaitu washtafel atau sink. Perbedaan ini agar mencegah terjadinya campur aduk penyaringan. Kandungan air yang berasal dari kamar mandi tidak memiliki lemak dan zat kimia sebanyak yang berasal dari pantry atau dapur. Sisa makanan membuat air yang berasal dari pantry menjadi lebih susah untuk disaring.

IV.2.5 Proses Pengolahan Air Limbah Padat ke Tanaman Resapan

Limbah padat merupakan kotoran yang berasal dari toilet kamar mandi.Prosesnya, air masuk melalui pipa utilitas yang kemudian disalurkan dari shaft toilet. Proses pertama adalah masuk melalui bak control di dalam STP. Proses pemisahan kotoran terjadi dalam bak control, setelah itu air yang sudah disaring ke dalam bak

(24)

control menuju ke dalam Septic tank. Setelah masuk ke dalam Septic Tank, air mengalir ke tanaman resapan.

Bahan material yang digunakan dalam septic tank adalah dak beton yang dicor. Bak control dikelola oleh ME dengan material beton. Pipa yang mengalir merupakan pipa PVC. Tanaman resapan diberikan air yang mengalir langsung ke tanah dibawah taman.

Posisi pengolahan ini ada ditaman belakang lahan atau lahan kecil yang tersisa. Dalam Septic tank diluar STP ini, merupakan area semi private karena area ini adalah area servis yang hanya didatangkan oleh petugas.

Gambar IV.14

Pengolahan limbah padat

IV.2.6 Struktur Bangunan

Struktur pada bangunan merupakan tonggak utama dalam membangun bangunan.Struktur digunakan untuk mendapatkan kekakuan, dan kekuatan bangunan. Sistem struktur terbagi menjadi dua bagian, yaitu sub struktur yang artinya struktur bagian bawah bangunan dan upper struktur yang artinya struktur yang meliputi bagian atas bangunan.

Dengan melihat literatur yang ada terhadap bentuk hotel kapsul yang ada, hotel kapsul memiliki bentuk dasar yang sedikit

Aliran air kotor dari WC ditiap lantainya ke arah

septic tank Air y ang kotor masuk ke

dalam bak kontrol kemudian dialirkan ke taman

(25)

berbeda. Bentuk dasar dari hotel ini adalah box atau kotak karena peruntukannya yang hanya sekedar hotel transit.

Berikut ini hasil dari transformasi bentuk yang ada akibat ruang-ruang yang ada pada program ruang:

- Lobby: Bentukan bangunan box memanjang sesuai dengan luasan ruang yang diperlukan. Bagian atas massa dibelah untuk penghijauan agar air yang jatuh ke tanah sudah dapat disaring dari penghijauan. Pada bagian belakang diberikan kemiringan untuk arah air hujan yang jatuh tidak terkena penampang diatap. Bentuk nya sedikit melengkung untuk dapat menerima hujan yang berhembus ke bagian dinding bangunan. Jika bentuknya kotak, maka tidak seluruh bagian dinding luar dapat mengalirkan air hujan yang jatuh. Air hujan yang jatuh ke dinding dialirkan ke dalam kolam yang telah disediakan.

Gambar 4.15

Transformasi Bentuk Akibat Air Hujan

- Unit kamar: Unit kamar berada di dalam ruang yang terletak di dalam bangunan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi kebisingan yang terjadi akibat dari kereta api yang terletak di seberang tapak.

(26)

Gambar 4.16

Unit kamar

- Lahan kosong dibuat untuk penangkap air hujan yang datang, maka dibuatlah kolam dengan volume air mencapai 7523.1 liter / harinya sesuai kebutuhan air. Ukuran kolam penampung menjadi : 35x45x5 meter dengan volume kapasitas yang dapat ditampung = 7875 liter.

Dari bentuk massa bangunan yang telah ada ini, dapat disimpulkan struktur bangunan maupun unit yang akan digunakan. Mulai dari bagian atap hingga bagian dasarnya. Selain dari pada itu, dapat juga ditentukan material bangunannya.

Dari bentuk tersebut, dapat disimpulkan hotel kapsul ini menggunakan sistem core pada liftnya. Ruang lift dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Kemudian pada penggunaan pondasi, bangunan ini memiliki beberapa titik pondasi yang akan ditentukan. Pondasi yang pas adalah dengan tiang pancang karena bangunan ini dibangun keatas hingga 8 lantai. Penggunaan pondasi juga didasari dari alasan pengerjaannya yang lebih mudah dan cepat.

(27)

Gambar 4.17

Titik pondasi dan Lift Pada Bangunan

IV.2.7 Analisa Material Bangunan

Material untuk struktur modular adalah material fabrikasi yang dapat dipasang dan disambung pada site. Material yang digunakan juga harus sesuai dengan iklim dan keadaan lingkungan sehingga dapat bertahan terhadapat lingkungannya. Kedua aspek tersebut digabungkan sehingga menghasilkan sebuah bangunan yang memiliki identitas sebagai hotel kapsul.

1. Material Dinding

Jenis dinding Kelebihan dinding Kekurangan

dinding

Dinding precast -Pengerjaannya cepat karena melalui proses pabrik

-lebih efisien untuk bangunan dengan modul perlantai yang sama

- Biayanya mahal

2. Material Fasade

Material facade Keunggulan Kekurangan

Kaca -dapat mengantar air

hujan dengan baik dan tidak meresap. -dapat menghantar - Mudah menyerap panas - Mudah pecah TITIK PONDA SI Tabel 4.13 Material Pengisi Dinding CORE

(28)

cahaya matahari Cladding GRC&APC -Fleksibel -Mudah dibentuk -Mudah dipasang - Harganya mahal - Maintenance susah Fibre- Prefabrication -fleksibel -ringan -Mudah dibentuk -Mudah dipasang -Perawatan mudah - Bahan mudah terbakar 3. Material Atap

Jenis Material Atap Keunggulan material Alasan Dak beton untuk

penutup atap

-Mudah dalam pemasangan dan tidak menghantarkan panas

- Dengan dak beton, atap yang terkena air dapat disalurkan langsung ke talang air di sisi samping Kaca acrylic dan

rangka baja untuk penangkap air hujan.

-Kaca membuat air tidak meresap. Kaca yang digunakan acrylic agar tidak mudah pecah

- Mengingat pentingnya media aliran air yang harus disalurkan ke dalam talang

,

Pada bagian atap, dipasang pula Penangkap Air Hujan yang terbuat dari beton dengan sistem terbuka seperti yang sudah dijelaskan.

4. Material Plafond

Jenis Plafond Keunggulan Kekurangan

Gypsum Board -isolasi suara baik -mudah dipasang

5. Material Penutup Lantai Material penutup

Lantai

Kelebihan Kekurangan

Keramik -Mudah -mudah pecah

Tabel 4.14 Material Facade Tabel 4.15 Material Atap Tabel 4.16 Material Plafond

(29)

perawatannya -anti gores -tahan api Parquete -fleksibel -mudah pemasangannya -dapat meredam suara

-nilai estetika tinggi

-mahal -sulit didapat -mudah terbakar -mudah ergores -rawan rayap Karpet -fleksibel -dapat meredam suara -mudah pemasangannya -memerlukan perawatan khusus -mudah berdebu

Keramik digunakan digunakan dibagian unit dan lounge, parquete dibagian restoran atau kantin, sedangkan karpet dibagian kantor karyawan dan lobby untuk menyambut tamu.

IV.2.8 Analisis Sistem Utilitas

1.Penghawaan

Penghawaan buatan secara umum

Penghawaan buatan contohnya adalah dengan menggunakan Air Conditioner (AC). AC pada unit kapsul menggunakan AC split dengan blower yang cukup kecil. Penggunaan AC split dengan maksud untuk memperkecil biaya listrik dan mudah dalam memasangnya. AC split dalam unit juga digunakan karena unit yang cukup banyak dan berbeda-beda setiap unit tergantung keinginan pengguna dalam mengatur suhu unit box kamar. Pada lobby dan ruang selain kamar menggunakan AC central agar pengaturannya sama dan mudah.

Tabel 4.17 Material Penutup Lantai

(30)

Gambar IV.18 Sistem Kerja AC dan Unit AC

2. Pencahayaan

Pada bangunan hotel kapsul, pencahayaan yang digunakan ada dua macam, yaitu pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pemanfaatan pencahayaan alami harus semaksimal mungkin. Penempatan bukaan bukaan harus lebih di tata secara baik sehingga cahaya dapat masuk kedalam ruangan secara cukup dan tidak berlebihan. Pencahayaan alami pada bangunan hotel dapat digunakan pada fasilitas penunjang yang sifatnya outdoor.

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dilakukan dengan menggunakan lampu. Tipe lampu yang dapat digunakan adalah lampu transclucent (lampu TL) karena cahaya yang dihasilkan nyaman untuk mata. Pencahayaan buatan dipakai pada kantor dan ruang belajar apa bila cahaya yang tidak mencukupi untuk penerangan.

3. Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah pada sekolah sepak bola ini menggunakan tempat sampah yang diletakkan pada titik tertentu kemudian dibuang melalui shaft sampah, mengingat maksimal bangunan ini terdiri dari empat lantai. Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut oleh truk sampah menuju tempat pembuangan sampah dan berakhir di TPA.

(31)

Gambar IV.19

Skema Alur Pembuangan Sampah

Pemisahan sampah dilakukan sesuai jenisnya dengan 3 macam warna bak sampah di tiap bangunan yang memudahkan pengolahan atau daur ulang sampah lebih lanjut, yaitu :

• Sampah organik

• Sampah plastik

• Sampah logam dan kaca

IV.3 Analisa Aspek Lingkungan

Analisa lingkungan adalah melihat dan membuat gambaran tentang keadaan disekitar tapak dengan adanya potensi-potensi yang akan terjadi disekitar tapak. Sesuai dengan yang ada disekitar tapak yang akan dibangun, terdapat 3 hal yang menarik untuk ditelaah, yaitu Pasar Tanah Abang, Stasiun Kereta Api Tanah Abang, dan pemukiman kumuh.

IV.3.1 Studi Tapak

Proyek berada di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat tepatnya di jalan Jati Baru depan stasiun Tanah Abang

Gambar IV.20 Letak Proyek di Peta Kota Jakarta

(32)

o Lokasi Tapak

Gambar IV.21 Posisi Tapak Proyek di Kawasan Tanah Abang (Sumber :Google map Jakarta Pusat)

Keterangan Gambar :

- → Pemukiman penduduk

- → Lokasi Proyek

- → letak Pasar Tanah Abang

- → stasiun Tanah Abang

o Lahan Tapak

(33)

(Sumber :Tata Kota Jakarta)

Tapak berbatasan dengan :

oUtara : Pemukiman

oSelatan : Pemukiman

oBarat :Stasiun Kereta Api Tanah Abang.

oTimur :Lahan Parkir

Tapak ini memiliki luas 2402,83m2. Berikut ketentuan yang ada pada tapak tersebut :

o Peruntukan lahan : Kkt (Peruntukan Karya Pekantoran) atau Kpd (Peruntukan Karya Perdagangan)

o Luas Lahan : 2402,83 m2

o KDB : 60%

o Luas lantai yang dapat dibangun

: 60% x 2402,83 = 1441.698 m2

o Jumlah maksimal lantai yang dapat dibangun

: 8

o KLB : 3,5

(34)

o Luas total bangunan yang dapat dibangun

: 3,5 x 2402,83 = 8409.9 m2

o Tipe Massa Bangunan : D (Bangunan Deret)

Letak Proyek

Tapak yang diambil untuk pelaksanaan proyek ini berada di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tapak ini berada pada lahan pemukiman kumuh dan bersebelahan dengan jalan Jati Baru. Tapak ini bersebelahan dengan Pasar Tanah Abang dan Stasiun Tanah Abang yang menjadi daya tarik bagi masyarakat dengan kebutuhan tertentu.

Pasar Tanah Abang dan Stasiun Tanah Abang ramai dikunjungi orang setiap hari. Pasar Tanah Abang adalah salah satu tempat berbelanja yang memiliki daya tarik tersendiri untuk daerah tersebut, sedangkan Stasiun Tanah Abang merupakan Stasiun yang menjadi stasiun penghubung antar daerah luar Jakarta dan dalam Jakarta.

Sehari-hari keadaan di sekitar lokasi proyek selalu dipadati oleh orang yang berlalu lalang. Ada orang yang berjualan di pinggir jalan, ada orang yang berasal dari pasar Tanah Abang, ada orang yang berasal dari Stasiun Tanah Abang. Pada lokasi proyek juga terdapat sebuah hotel yaitu Hotel Pharmin. Harga kisaran hotel Pharmin yaitu 75.000 – 150.000. Hotel ini memberikan kamar bagi para pelaku bisnis maupun sebuah keluarga yang ingin menginap. Lokasi Hotel Pharmin ditandai dengan lingkaran merah (gambar dibawah).

(35)

Gambar IV.23 Letak Hotel Pharmin (Sumber :Google map)

Keadaan yang paling ramai di Tanah Abang adalah pada sat sore hari dan saat jam tutup toko. Saat sore hari, banyak pekerja yang mulai pulang dan berbelanja untuk makan malam ataupun untuk kebutuhan esok paginya. Kadang saat malam hari daerah Tanah Abang mulai mengalami kemacatan di Jalan Rayanya.

Faktor Terkait Ciri-ciri Keterangan

1. Stasiun Kereta Api • Sumber kemacetan karena ramai

• Kepadatan pada jam keberangkatan

dan sumber

kebisingan tapak.

Stasiun Kereta api ini merupakan sarana

penghubung yang

disediakan untuk memulai aktivitas di Pasar Tanah Abang dengan warga dari dalam maupun luar kota

2.Pasar Tanah Abang • Pasar yang megah dan cukup terkenal

• Pusat kegiatan di daerah Tanah Abang

Pasar Tanah Abang ini berada tidak jauh dari tapak. Keramaian yang terjadi menyebabkan tapak menjadi salah satu pusat perhatian warga. Pada

(36)

• Padat dan macet pada area ini.

siang hari, pasar ramai dikunjungi, dan pada malam hari, daerah luar pasar yang mengalami keramaian karena pedagang yang hendak pulang kerumah.

3. Perumahan kumuh di sekitar stasiun dan pasar

• Tidak tertata dan kumuh

• Membuat potensi yang tidak baik pada tapak.

Baik di depan stasiun, pasar, maupun tapak, terhiasi pemukiman kumuh yang terbangun disekeliling Tanah Abang. Keramaian dan kemacetan di daerah ini tidak diimbangi dengan keadaan ekonomi yang sepadan, sehingga bangunan yang menarik tertutupi keindahanya

Tabel 4.18 Keadaan Sekitar Tapak.

Dari Tabel 4.21 dapat disimpulkan bahwa, keadaan disekitar tapak yang dapat mempengaruhi keadaan yaitu, perumahan kumuh dengan keramaian dan suasana kumuhnya mengakibatkan target ekonomi pasar daerah tersebut harus disesuaikan, kemudian ada stasiun kereta api yang merupakan target point pasar, yang terakhir adalah Pasar Tanah Abang.

(37)

Gambar

Gambar  4.7  Buble diagram keseluruhan
Tabel 4.7  Tabel Program Ruang
Table IV.10 Air hujan yang dapat ditampung dengan gallon berkapasitas  3582.5 ft2/ 332.8167 m2  BULAN  CURAH HUJAN  (INCHES)  CURAH HUJAN X0.623  LUAS  PENANGKAP HUJAN (FT2)  RUN OFF  COEFICIENT  TOTAL SUPPLY (GALLON)  TOTAL  SUPPLY (LITER)  Januari  5.4
Table IV.11 Proyeksi daya tampung untuk air hujan dalam 1 tahun kedepan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Trase ini pada dasarnya mengacu pada jalur kereta api lama yaitu dimulai dari eksisting Stasiun Tugu menelusuri jalan parangtritis yang membelah kawasan pemukiman

Penelitian tentang analisis kapasitas lahan parkir kendaraan di Stasiun Kereta. Api Lempuyangan diharapkan memberi manfaat sebagai

Untuk tarif sekali melakukan perjalanan dari stasiun kereta api Cicalengka dengan menggunakan kereta api jenis KRD-Patas AC (Cicalengka – Bandung), penumpang

Menentukan model yang tepat untuk menggambarkan antrian kereta Api di Stasiun Tawang dengan metode antrian... Meningkatkan pelayanan kereta api di Stasiun Tawang dengan

mendukung kelancaran perjalanan kereta api dibutuhkan sistem telekomunikasi yang andal antara Pusat Kendali (PK) perkeretaapian dan stasiun kereta maupun

Kota Medan (1854), Klenteng Tri Dharma yang merupakan Klenteng tertua di Kota Medan (1839), stasiun kereta api Labuhan yang merupakan Stasiun Kereta Api pertama

Stasiun kereta api adalah suatu tempat yang berfungsi sebagai tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk melayani naik turun penumpang, bongkar muat barang,

53 Data curah hujan yang digunakan dalam perencanaan struktur jembatan kereta api Sungai Bogowonto adalah data curah hujan maksimum yang didapat dari stasiun-stasiun penangkar