• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wanita 29 tahun G2P1A0 dengan post-term, fetal distress, dan ruptura uteri iminens

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wanita 29 tahun G2P1A0 dengan post-term, fetal distress, dan ruptura uteri iminens"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Wanita 29 tahun G2P1A0

dengan post-term, fetal

distress, dan ruptura uteri

(2)

IDENTITAS PASIEN

Ny. S

29 tahun

Islam

Jawa

Kaligangsa

RT.06 RW.01,

Margadana,

Kota Tegal

Pedagang

(3)

ANAMNESIS

Pasien kiriman Puskesmas Kaligangsa, G2P1A0

H. 42 minggu dengan serotinus

HPHT : 14-12-2013; HPL : 21-9-2014

Kenceng-kenceng (-), rembesan air ketuban (-),

lendir darah (-), pusing (-), pandangan kabur (-),

mual (-), muntah (-), gerak janin aktif

(4)

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit

Dahulu

Riwayat penyakit yang

sama (-)

Hipertensi (-)

DM (-)

Alergi (-)

Penyakit paru (-)

Penyakit jantung (-)

Riwayat operasi (-)

Riwayat Penyakit

Keluarga

Riwayat penyakit yang

sama (-)

Hipertensi (-)

DM (-)

Alergi (-)

Penyakit paru (-)

Penyakit jantung (-)

(5)

ANAMNESIS

Riwayat persalinan sebelumnya

• Tahun 2012 : lahir spontan di bidan dengan BBL

3500 gram  meninggal saat usia 2 hari

Riwayat kehamilan saat ini

• Rutin ANC di bidan, penyakit seperti demam (-),

anemia (-), hipertensi (-), imunisasi TT (+)

Riwayat kebiasaan

• Merokok (-), alkohol (-), obat-obatan terlarang (-),

jamu-jamuan (-), perut diurut (-)

(6)

PEMERIKSAAN FISIK

• Compos mentis

• Tampak sakit sedang

Keadaan

Umum

• TD : 110/70 mmHg

• Nadi : 84x/m, reguler

• RR : 22x/m, reguler

• Suhu : 36,5˚C

Tanda

vital

(7)

Status Generalis

• Normocephali, rambut hitam, lurus, tidak mudah dicabut, distribusi merata, alopecia (-), deformitas (-).

Kepala

• oedem palpebra -/-, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Mata

• Nafas cuping hidung (-), deformitas (-), septum deviasi (-), tidak tampak adanya kelainan kulit pada hidung, konka eutrofi, mukosa hiperemis (-), sekret (-), benjolan (-), nyeri tekan (-).

Hidung

• Trismus (-), mukosa bibir pucat (-), tenggorokan tenang

Mulut

• Normotia , benjolan -/-, nyeri tarik -/-, nyeri tekan -/-, serumen -/-, liang telinga lapang, membran timpani dan refleks cahaya tidak dapat dinilai.

Telinga

• Otot bantu pernafasan M. Sternocleidomastoideus (-), trakea di tengah, deviasi trakea (-), kelenjar tiroid tidak teraba membesar, pembesaran KGB (-)

(8)

Status Generalis

• Pemeriksaan Fisik Thoraks

INSPEKSI

• Bentuk normal

PALPASI

• Tidak dilakukan pemeriksaan

PERKUSI

• Tidak dilakukan pemeriksaan

AUSKULTASI

• Paru : Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru

kiri-kanan, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

(9)

Status Generalis

• Pemeriksaan Fisik Abdomen

INSPEKSI

Buncit

PALPASI

Supel,

TFU 33 cm, preskep, DJJ 136x/menit, His (-)

PERKUSI

Tidak dilakukan pemeriksaan

AUSKULTASI

(10)

Status Generalis

Inguinal

• Pembesaran KGB (-), massa (-)

Genitalia

• VT belum ada pembukaan

, LD (-)

Ekstremitas

• Simetris, akral hangat pada keempat

ekstremitas, oedem -/-, capillary refill time < 2

detik

(11)
(12)

Dari IGD PONEK

• Diagnosis kerja:

G2P1A0 H.42 mg dengan

post-term, belum inpartu

• Tatalaksana :

- IVFD RL

- Observasi

(13)

Pasien datang ke

IGD Ponek pada

7-10-14 pukul 11.35

WIB  VT belum ada

pembukaan

Advice dr.Indrawan,

SpOG : induksi

oksitosin 5 IU

12.10 : induksi I

dimulai

12.15 : Os masuk

mawar, KU baik, TD :

110/70 mmHg, Nadi

98x/m, DJJ 140x/m,

His (+) jarang

13.00 : KU baik,

kenceng-kenceng (-),

TD : 110/70 mmHg,

Nadi 86x/m, DJJ

144x/m

14.30 : kenceng-kenceng

masih jarang, gerak janin

aktif; TD : 120/70 mmHg,

Nadi 84x/m, DJJ 138x/m,

(14)

18.00 : TD : 110/70

mmHg, Nadi 80x/m,

DJJ 139x/m, His (+)

jarang

21.00 : TD : 110/70 mmHg, Nadi 86x/m, DJJ 142x/m, VT pembukaan 1cm, Kepala H.I atas, KK menonjol, portio lunak, LD

(-); induksi I habis  sambung induksi II

21.30 : TD 120/80,

nadi 88x/m, DJJ

138x/m, His (+)

jarang

23.30 : His semakin

sering, DJJ 152x/m,

VT pembukaan

5-6cm, kepala H.I

bawah, KK (-), LD (+)

TANGGAL 7-OKT-2014

(15)

01.00 : Os

mengedan terus 

motivasi nafas

panjang; DJJ 144x/m

03.00 : Os masih

mengedan, DJJ

148x/m, His

sering

05.00 : Os masih mengedan, TD : 120/80 mmHg, Nadi 86x/m, VT pembukaan hampir lengkap, kepala H.I bawah caput, KK (-), portio

atas oedem kaku; DJJ ireguler bila ada his menurun 102x/m, bila his mulai hilang DJJ 167x/m  induksi distop sementara, ganti IVFD RL saja, pasang O2 sungkup 5L, miring

ke kiri

05.15 : lapor dr.

Indrawan, SpOG 

SC cito; 05.30 : Inj

cefotaxime 1 gr i.v

TANGGAL 8-OKT-2014

(16)
(17)

• Diagnosis kerja:

G2P1A0 H.42 mg

dengan post-term dan

fetal distress

• Tatalaksana :

- Konsul dr.

Indrawan,SpOG  SC

cito

(18)

06.35 : operasi SC

cito dimulai

06.40 : Lahir bayi

laki-laki, air ketuban

campur darah  bayi

pindah ke ICU (AS :

2-2-4)

Tampak ruptura uteri

di bagian posterior

07.30 : operasi

selesai

(19)
(20)

• Diagnosis kerja:

P2A0

H.42 mg post SC a/i

post-term, fetal distress,

dan ruptura uteri iminens

• Tatalaksana :

(21)

Instruksi post-op :

• IVFD RL + induksi 20 IU  20

tpm

• Inj cefotaxime 1 gr/ 12 jam i.v

• Inj kalnex 500 mg/ 6 jam i.v

• Inj pospargin 1 amp/ 8 jam i.v

• Inj vit.K 1 amp/ 12 jam i.v

• Inj ketorolac 30 mg/ 8 jam i.v

• Kepala lebih tinggi 24 jam

• Rawat di observasi

(22)

• Post-op :

• Pasien mengeluh mual, muntah (-)

S

• KU : CM, TSS

• TD : 110/80 mmHg, Nadi : 105x/m

• Abdomen : TFU 2 jari diatas pusat, UC keras • PPV flek

O

• P2A0 post-SC a/i post-term, fetal

distress, dan ruptura uteri iminens

A

• Sesuai Instruksi Post-op

• Inj Vit.A

P

(23)
(24)

14.30: keluhan nyeri luka

op, TD 110/70, Nadi

88x/m, TFU setinggi

pusat, UC keras, PPV

flek, Urin ± 500cc warna

kemerahan

18.00 : keluhan (-),

mobilisasi (+), TD 110/80,

Nadi 80x/m, PPV ± 3 cc,

urin ± 600cc

21.00 : keluhan nyeri luka

op, TD 110/70, nadi

78x/m, PPV flek, urin ±

700cc warna kemerahan

21.30 : keluhan nyeri luka

op, TD 110/80, nadi

82x/m, TFU 1 jari di

bawah pusat, UC keras,

PPV flek, urin ± 1000cc,

flatus (-), mobilisasi miring

kanan/kiri (+)

(25)

TANGGAL 9-OKT-2014

• Nyeri luka operasi (+), mobilisasi

minimal, flatus (-), lemas (+)

S

• KU : CM, TSS

• TD : 110/80 mmHg, Nadi : 92x/m

• Abdomen : luka op baik rembesan (-), BU (+) normal, TFU 1 jari dibawah pusat, UC keras • PPV flek

O

• P2A0 post-SC H+I a/i post-term, fetal

distress, dan ruptura uteri iminens

A

• Sesuai Instruksi Post-op

• Extra inj neurosanbe 5000 drip

P

(26)

TANGGAL 10-OKT-2014

• Nyeri luka operasi berkurang,

mobilisasi (+), flatus (+), nyeri dada

seperti ditusuk, mual (+)

S

• KU : CM, TSS • Mata : CA +/+

• TD : 110/80 mmHg, Nadi : 88x/m

• Abdomen : luka op baik rembesan (-), BU (+) normal, TFU setinggi pusat, UC keras

• PPV flek

O

• P2A0 post-SC H+II a/i post-term, fetal

distress, dan ruptura uteri iminens

A

• Cefadroxil tab 3x500 mg p.o

• Asam mefenamat tab 3x500 mg p.o • Metilergometrin 3x1 p.o

• Viliron 2x1 p.o

• Inj neurosanbe 3x1 i.v (drip)

P

(27)
(28)

17.30 : pasien

demam dengan suhu

39˚C  diberikan

pamol dan edukasi

minum yang banyak

22.00 : pasien

mengeluh kembung

dan mual  ekstra

alinamin pada jam

22.30

(29)

TANGGAL 11-OKT-2014

• Nyeri luka operasi berkurang, mual

(+), muntah terus-menerus berupa

air dan makanan

S

• KU : CM, TSS

• TD : 120/80 mmHg, Nadi : 92x/m, suhu : 37,2˚C • Abdomen : luka op baik rembesan (-), BU (+)

normal, TFU setinggi pusat, UC keras • PPV flek

O

• P2A0 post-SC H+III a/i post-term, fetal

distress, dan ruptura uteri iminens

A

• Cefadroxil tab 3x500 mg p.o

• Asam mefenamat tab 3x500 mg p.o • Metilergometrin 3x1 p.o

• Viliron 2x1 p.o

• Observasi bising usus

(30)

14.00 : BAB

mencret ±3x

(ampas +), muntah

(-), mual (-)

21.00 : BAB

mencret (+),

muntah (-), mual (-)

TANGGAL 11-OKT-2014

(31)

TANGGAL 12-OKT-2014

• Nyeri luka operasi (-), BAB mencret

± 3x, ampas (+), mual (-), muntah (-)

S

• KU : CM, TSS

• TD : 110/80 mmHg, Nadi : 90x/m

• Abdomen : luka op baik rembesan (-), BU (+) normal, TFU setinggi pusat, UC keras

• PPV flek

O

• P2A0 post-SC H+IV a/i post-term, fetal

distress, dan ruptura uteri iminens

A

• Cefadroxil tab 3x500 mg p.o

• Asam mefenamat tab 3x500 mg p.o • Metilergometrin 3x1 p.o

• Viliron 2x1 p.o

• Ganti balut  luka kering  boleh pulang

P

(32)

Prognosis

Ad vitam

• Dubia ad

bonam

Ad

functionam

• Dubia ad

bonam

Ad

sanationam

• Dubia ad

bonam

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melakukan penelitian “Studi Perilaku Terhadap Konsumen Muslim di Semarang : Religious Motive dan Economic Motive Dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Uji statistik chi square didapatkan p value yaitu 0,004 lebih kecil dari nilai α yaitu 0,05, dengan demikian Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian

Wanita yang berencana hamil perlu mengonsumsi asam folat secara cukup, minimal 4 bulan sebelum kehamilan karena kekurangan asam folat berisiko bayi lahir dengan cacat pada sistem

Bahwa Tergugat menolak mengenai dalil Penggugat gugatan Penggugat pada butir 9 halaman 4 karena mengada-ada serta tidak mempunyai dasar hukum yang kuat dengan membuat

Oleh karna itu, dengan adanya anggapan dari kalangan masyarakat luas bahwa dalam penanganan perkara tersebut ada pengistimewaan kepada terdakwa dari aparat penegak

Kesejahteraan psikologis adalah suatu kondisi dimana individu mampu memandang positif pada diri dan masa lalunya, menerima keadaan dirinya apa adanya, memiliki

Adapun susunan Pimpinan DPRD Kabupaten Labuhanbatu dijabat oleh Dahlan Bukhari (PDI-P) sebagai Ketua, Suriana (Demokrat) sebagai Wakil Ketua I, Hj Meika Riyanti Siregar (Golkar)

Dari hal tersebut peneliti ingin mengkaji lebih jauh tentang aktivitas polifenol pada ekstra Seledri (Apium graveolens) kemudian menguji secara ilmiah tentang potensi