• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PENGELOLAAN DATA ABSENSI, LEMBUR DAN TUNJANGAN KARYAWAN PADA KANTOR BKD (BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PENGELOLAAN DATA ABSENSI, LEMBUR DAN TUNJANGAN KARYAWAN PADA KANTOR BKD (BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

259

ANALISA PENGELOLAAN DATA ABSENSI, LEMBUR DAN

TUNJANGAN KARYAWAN PADA KANTOR BKD

(BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH)

Eva Rianti, Mutiana Pratiwi

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Email : mutianapratiwi26@gmail.com

ABSTRAK

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang bertugas melaksanakan manajemen kepegawaian daerah. Sebelum berlakunya otonomi daerah, urusan kepegawaian dilaksnakan oleh unit organisasi di sekretariat daerah yaitu Biro Kepegawaian. Namun setelah diberlakukan otonomi daerah, dimana daerah diberi kewenangan mengurus masalah kepegawaian didaerahnya, maka urusan kepegawaian dilaksanakan oleh suatu lembaga teknis daerah.

Setelah dilakukan penelitian pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat pada saat ini dalam pengolahan data absensi, lembur dan tunjangan karyawan harus dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan akurat. Sistem aplikasi untuk melakukan pengolahan data absensi, lembur dan tunjangan karyawan kantor Badan Kepegawaian Daerah belum tersedia.

Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi waktu dalam pengolahan data absensi, lembur dan tunjangan karyawan kantor Badan Kepegawaian Daerah.

Kata Kunci : Analisa, Pengelolaan Data, Absensi, Bkd (Badan Kepegawaian Daerah)

1. PENDAHULUAN

Perkembangan sistem informasi telah mengalami kemajuan yang tinggi. Keadaan tersebut membuat banyak hal dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien. Seiring dengan hal tersebut kebutuhan akan teknologi yang canggih dan akurat juga semakin tinggi. Berbagai sistem teknologi telah banyak berkembang antara lain melalui komputerisasi. Kebutuhan akan teknologi yang cepat dan akurat juga terjadi pada penelitian-penelitian ilmiah. Untuk dapat mempelancar teknologi dijaman modern ini, membuat hidup lebih praktis dan cepat dalam bidang teknologi khususnya pada dunia yang berbentuk pengolahan data absensi, lembur dan tunjangan pada kantor Badan Kepegawaian Daerah. Saat ini komputer sudah menjadi perangkat utama untuk memudahkan manusia dalam melakukan setiap kegiatan khususnya dalam penggajian karyawan.

Dalam pengolahan data absensi, lembur dan tunjangan karyawan kantor Badan Kepegawaian Daerah semuanya harus dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan akurat. Sistem aplikasi untuk melakukan pengolahan data absensi, lembur dan tunjangan karyawan kantor Badan Kepegawaian Daerah belum tersedia. Masih banyak kelemahan sistem dalam pengolahan data absensi, lembur dan tunjangan karyawan kantor Badan Kepegawaian Daerah yang diterapkan saat ini. Oleh karena itu dibutuhkan sistem yang bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi waktu dalam pengolahan data absensi, lembur dan tunjangan karyawan kantor Badan Kepegawaian Daerah.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang sistem informasi pengolahan data absensi, lembur dan tunjangan karyawan kantor Badan Kepegawaian Daerah. Pada sebuah sistem aplikasi ini dapat diketahui profil karyawan, rekap data karyawan dengan cepat dan tepat.

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang bertugas melaksanakan manajemen kepegawaian daerah. Sebelum berlakunya otonomi daerah, urusan kepegawaian dilaksnakan oleh unit organisasi di sekretariat daerah yaitu Biro Kepegawaian. Namun setelah diberlakukan otonomi daerah, dimana daerah diberi kewenangan mengurus masalah kepegawaian didaerahnya, maka urusan kepegawaian dilaksanakan oleh suatu lembaga teknis daerah. Berpedoman pada keputusan Presiden RI No.159 Tahun 2000 tentang pedoman pembentukan badan kepegawaian daerah, maka pemerintah provinsi Sumatera Barat membentuk badan kepegawaian

(2)

260 daerah dengan peraturan daerah provinsi Sumatera Barat No.6 Tahun 2001 tentang pembentukan organisasi dan tatakerja badan / kantor dilingkungan pemerintah provinsi Sumatera Barat.

Seiring dengan itu, dengan diberlakukannya peraturan pemerintah No.41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah, pemerintah provinsi Sumatera Barat merevisi perda tersebut dengan peraturan daerah provinsi Sumatera Barat NO.3 Tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tatakerja inspektorat, badan perencanaan pembangunan daerah, dan lembaga teknis daeah provinsi Sumatera Barat. Sedangkan uraian tugasnya ditetapkan dengan peraturan Gubernur Sumatera Barat No.55 Tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Eselon III dan uraian tugas Eselon IV pada badan kepegawaian daerah provinsi Sumatera Barat.

2. LANDASAN TEORI

2.1

Konsep Dasar Sistem dan Informasi

Konsep dasar Sistem meliputi dari berbagai aspek dan sudut pandang yang berbeda-beda sesuai dengan keterangan dalam hal-hal yang berkaitan dengan sistem memiliki ciri dan karakteristik tertentu.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “Systema” yang didefinisikan sebagai suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu” (Tata Sutabri, 2012 : 6).

Menurut Abdul Kadir (2014 : 61) Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah sebuah sistem.

Dengan demikian suatu sistem dapat didefenisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen, sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.

2.1.2 Perancangan Sistem

Menurut Frangky (Jurnal Manajaemen Sistem Informasi Vol 1 No. 2,Desember 2016 ISSN : 2540-8011), Perancangan sistem merupakan pengembangan sistem informasi baru berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan dan proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut.Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.

Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2 bagian yaitu :

1. Perancangan sistem secara umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan secara makro.

2. Perancangan sistem terinci/perancangan sistem secara fisik. 2.1.3 Karakteristik Sistem

Menurut Julian Candra Wibawa (Jurnal Teknik Informatika dan Sisten Informasi Vol 2 No. 2 Agustus 2016), Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Komponen sistem (components)

Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak.

2. Batasan sistem (boundary)

Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem.

(3)

261 Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya, lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem.

4. Penghubung sistem (interface)

Penghubung/antar muka (interface) merupakan komponen sistem, yaitu sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen.

5. Tujuan sistem (goal)

Tujuan sistem merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, tahapan merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu yang mendukung upaya pencapaian tujuan.

2.1.4 Tahapan Perancangan Sistem

Sebelum melakukan perancangan sistem informasi maka terlebih dahulu seorang analis sistem harus membuat suatu tahapan perancangan sistem sebagai berikut :

1. Mendefinisikan masalah, yaitu menentukan hal-hal apa saja sebenarnya yang menjadi masalah dalam perusahaan sehingga kita dapat menetukan pemecahan yang sesuai.

2. Analisis masalah, yaitu meneliti dengan sebaik mungkin masalah yang sudah ditentukan dan memikirkan alternatif yang terbaik dalam pemecahan terhadap perancangan sistem yang baru saja digambarkan.

3. Perancangan global, yaitu melakukan perancangan global terhadap sistem yang baru dengan menggunakan metode-metode perancangan secara garis besar.

4. Perancangan detail, yaitu dengan menentukan bentuk-bentuk perancangan secara terperinci, dengan menggunakan metode-metode perancangan yang sering digunakan apakah itu desain output, desain input, desain file dan struktur program.

5. Program, yaitu membuat rancangan sistem yang baru dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu sesuai dengan aplikasi yang dibutuhkan.

6. Testing, yaitu mengandalkan pengujian terhadap sistem program yang dirancang sesuai dengan keinginan yang dikehendaki dalam perancangan sebelumnya.

7. Implementasi, yaitu menetapkan program yang telah dibuat kedalam sistem untuk menggunakan program tersebut, apakah sesuai dengan yang diinginkan.

8. Evaluasi, operasi, dan perawatan, yaitu melakukan operasi terhadap program dan juga melakukan penawaran secara umum untuk memelihara program yang ada.

9. Dokumentasi, yaitu melakukan penduplikasian data melalui program yang dibuat sehingga apabila sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka kita dapat mengantisipasinya.

2.1.5 Tujuan Perancangan Sistem

Tahap perancangan atau desain sistem mempunyai tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat. Kedua tujuan tahap rancangan sistem tersebut lebih cenderung pada rancangan sistem yang terinci yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap yang nantinya digunakan untuk mencapai tujuan analisis sistem.

2.1.6 Pengertian Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012 : 22) Informasi adalah sebuah istilah yang tepat dalam pemakaian umum. Informasi dapat berupa data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran sistem informasi, dan lain sebagainya. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan informasi adalah merupakan data yang telah diolah, dibentuk, ataupun dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu bagi penggunannya.

(4)

262 2.1.7 Siklus Informasi

Menurut Randy R.W.Jermias (Analisa Sistem Informasi Vol 4 No. 2 Juni 2016), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian nyata.

Sedangkan Menurut Tata Sutabri (2012 : 24), Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data yang diolah melalui suatu model yang nantinya akan diproses untuk menghasilkan informasi.

Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut siklus informasi dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini :

Siklus Informasi

Sumber : Analisis Sistem Informasi, Tata Sutabri(2012)

Gambar 1. Siklus Informasi

2.1.8 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012 : 38), Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu ogranisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sedangkan menurut Abdul Kadir (2014 : 8) Sistem informasi adalah mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang di proses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan.

2.1.9 Manfaat Sistem Informasi

Sistem informasi dikembangkan dan dibangun karena memiliki manfaat yang besar bagi komponen sistem di dalam suatu manajemen organisasi atau perusahaan. Manfaat dari sistem informasi sebagai berikut :

1. Dapat mengurangi biaya.

2. Manfaat mengurangi kesalahan-kesalahan. 3. Dapat meningkatkan kecepatan aktivitas.

4. Meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen.

Manfaat sistem informasi dalam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefis) dan tidak berwujud (intangible benefis) yaitu :

(5)

263 1. Pengurangan-pengurangan biaya operasi.

2. Pengurangan kesalahan-kesalahan. Keuntungan tidak berwujud antara lain :

1. Peningkatan pelayanan lebih baik. 2. Peningkatan kepuasan kerja personil. 3. Peningkatan pengambilan keputusan. 2.1.10 Siklus Hidup Sistem

Menurut Tata Sutabri (2012 : 20), Siklus Hidup Sistem (Sistem Life Cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem.

Adapun siklus hidup sistem (Sistem Life Cycle) dengan langkah-langkah utamanya dapat dilihat pada Gambar 2 berikut :

Siklus Hidup Sistem

Mengenali Adanya Kebutuhan Pembangunan Sistem Sistem Menjadi Usang Pemasangan Sistem Pengoperasian Sistem

Sumber : Analisis Sistem Informasi, Tata Sutabri(2012)

Gambar 2. Siklus Hidup Sistem

Dalam melakukan pengembangan suatu sistem informasi, ada beberapa fase/tahapan daur hidup sistem yaitu diantaranya :

1. Mengenali adanya kebutuhan

Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.

2. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang paling dalam daur hidup pengembangan sistem.

4. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis.

5. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perabaikan pada sistem yang sedang berjalan. Sehingga perlu dirancang sistem yang baru.

2.2 Konsep Pengolahan Data

Data merupakan variabel penting yang harus diperhatikan dalam suatu sistem informasi. Informasi yang bernilai akan ditentukan oleh ke akuratan datanya. Untuk itu harus memperhatikan konsep dari pengolahan data sendiri. Berikut akan dijelaskan konsep pengolahan data secara rinci.

(6)

264 2.2.1 Pengertian Data

Menurut Ruslan (Jurnal Sigmata Vol 4 No. 1 Edisi Oktober 2015-Maret 2016), data adalah deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang direkam, dikelompokkan, dan disimpan tetapi belum terorganisir untuk menyampaikan arti tertentu dan harus dikontrol dan dikelola dan data juga adalah fakta-fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau transaksi bisnis. Menurut Tata Sutabri (2012) data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Data merupakan bahan mentah yang akan diolah dan merupakan input yang akan dimasukkan untuk mendapatkan informasi. Biasanya data belum bisa digunakan sebagai dasar dalam proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu kesatuan nyata yang mewakili suatu objek untuk menghasilkan informasi.

2.2.2 Pengolahan Data

Menurut Ruslan (Jurnal Sigmata Vol 4 No. 1 Edisi Oktober 2015-Maret 2016), menyatakan bahwa Pengolahan data adalah suatu proses menerima data sebagai masukan (input), memproses

(processing) menggunakan program tertentu dan mengeluarkan hasil proses data tersebut dalam

bentuk informasi (output). Data diolah melalui suatu model informasi, kemudian penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus.

2.2.3 Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dari 3 tahapan dasaryang disebut dengan Siklus Pengolahan Data (Data Processing Cycle) yaitu input, process, dan output. Proses siklus pengolahan data dapat kita lihat pada Gambar 3 berikut :

Siklus Pengolahan Data

Proses

Data

Informasi

Penyimpanan data

Sumber : Pengantar Sistem Informasi, Yakub(2012)

Gambar 3. Siklus Pengolahan Data 2.3 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem dan Program

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap merancang suatu sistem dan program adalah membuat usulan pemecahan masalah secara logical.

2.3 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman menurut R.H. Sianipar (2013) adalah Pembuatan suatu program yang dapat dieksekusi oleh suatu komputer agar dapat melakukan tugas-tugas yang diperintahkan.Bahasa pemrograman merupakan suatu sistem yang sistematis, barangkali juga untuk sistem generatife.

(7)

265 2.5 Sejarah singkat Visual Basic.NET 2010

Pada zaman dahulu sebuah bahasa pemograman yang di beri nama Basic (Beginner’s All-Purpose

Symbolic Instruction Code ). Sesuai dengan namanya, Basic di tunjukan sebagai bahasa yang paling

sederhana bagi mereka yang tidak terlalu familiar dengan dunia pemograman.

Menurut Wahana Komputer (2011 : 3) Visual Basic 2010 merupakan versi perbaikan dan pengembangan dari versi pendahulunya, yaitu Visual Basic 2008. Beberapa pengembangan yang terdapat di dalamnya antara lain dukungan terhadap library terbaru dari Microsoft, yaitu .Net

FrameWork 4.0, dukungan terhadap pengembangan aplikasi menggunakan Microsoft SilverLight,

dukungan terhadap aplikasi berbasis Cloud Computing, serta peluasan dukungan terhadap database-database, baik standalone maupun database server.

Sedangkan Menurut Mardison (Journal Of Computer Science Vol 2 No. 2 Tahun 2016), Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate merupakan suatu IDE program yang menyediakan berbagai bahasa terintegrasi dengan komponen-komponen pendukung lainnya untuk pembuatan aplikasi dilingkungan Microsoft. Tidak hanya berbasis dekstop, Visual Studio juga memiliki untuk kemampuan untuk membuat aplikasi berbasis web dan beberapa bahasa Pemrograman seperti Visual Basic, C# , C++, j# dan lain-lain.

2.6 Konsep Dasar Bahasa Pemrograman VB-Net

Pada tahap ini penulis akan memberikan gambaran umum tentang bagian-bagian yang berkaitan dalam VB-Net, dimana nantinya penulis akan memberikan uraian-uraian VB-Net, cara penggunaan VB-Net serta operator yang digunakan.

Bahasa pemrograman Microsoft VB-Net menurut Hirin (2011) adalah sebuah bahasa pemrograman yang berorientasi pada object yang disebut Object Oriented Programming atau sering disingkat OOP. 2.7 Sekilas Tentang BKD (Badang Kepegawaian Daerah)

Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 bahwa tugas pokok Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat adalah membantu gubernur dalam menyelenggarakan pemerintahan Provinsi dibidang kepegawaiaan daerah.

Dalam melaksanakan tugas Badan Kepegawaian Daerah Propinsi Sumatera Barat mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang kepegawaian. 2. Perencanaan dan pengembangan kepegawaian.

3. Penyiapan dan pelaksanaan pengangkatan, kenaikan pangkat, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negri Sipil Daerah sesuai dengan norma, standar dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

4. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian daerah. 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pemimpin.

Dalam rangka mewujudkan manajemen Pegawai Negri Sipil yang profesional di Provinsi Sumtra Barat, dengan berpedoman peraturan Dalam Daerah Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008, Badan Kepegawaian Sumatera Barat bertugas melaksanakan manajemen Pegawai Negri Sipil Sumatera Barat yang mencakup penetapan formasi, pengadaan, pengembangan, penetapan gaji, program kesejahteraan dan penberhentian Peagawai Negri Sipil Provinsi Sumatera Barat.

3. METODOLOGI

Dalam upaya mendapatkan data dan keterangan yang akurat yang sesuai dengan masalah yang dihadapi, maka digunakan metodologi penulisan sebagai berikut :

a. Penelitan Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data primer dari objek yang diteliti agar tercapainya tujuan dan hasil yang maksimal, dengan teknik pengambilan data sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan lansung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terkait tanpa mengajukan pertanyaan yang nantinya akan menunjan dalam pembuatan sistem yang baru.

(8)

266 2. Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan komunikasi lansungdengan pihak yang bersangkutan (nara sumber) dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendukung permasalahan dan didapatkan suatu hasil rancangan dan data-data atau informasi yang nantinya akan menjadi penunjang dalam perancangan suatu sistem yang baru.

b. Penelitian Perpustakaan (Library Research)

Pengumpulan data juga dilakukan dengan membaca buku literatur, diktat kuliah, buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini, kliping majalah, dan artikel-artikel yang berasal dari internet.

c. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)

Yaitu melakukan penelitian dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu penerapan dan praktek langsung dalam menyelesaikan masalah.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pengujian Sistem

Pengujian dan implementasi sistem bertujuan untuk melihat apakah sistem yang dirancang sudah sesuai dengan apa yang diinginkan atau belum. Setelah dilakukannya pengujian dan implementasi, kualitas sebuah sistem akan dapat dilihat. Berikut ini adalah implementasi dari perancangan aplikasi Sistem pengolahan absensi, tunjangan dan lembur karyawan.

Dari menu utama dipanggil sub bab menu program yang lebih kecil karena menu utama

berfungsi sebagai program pengumpul dari beberapa program yang ada yang dijadikan

sebagai program pengolahan data.

1. Menu Entri terdiri dari 4 bagian yaitu :

a. Entri Data Jabatan

Menampilkan Entri Data Jabatan yang akan diproses pada entri pada form-form

selanjutnya.

b. Entri Data Karyawan

Menampilkan Entri Data Karyawan yang akan diproses pada entri absen dan entri gaji.

c. Entri Data Absen

Menampilkan Entri Data Absen yang akan diproses pada entri gaji.

d. Entri Data Gaji

Menampilkan Entri Data Gaji yang menghasilkan jumlah seluruh gaji karyawan.

2. Menu Laporan

a. Laporan Data Karyawan

Menampilkan form laporan data karyawan.

b. Laporan Absensi

Menampilkan form laporan absensi karyawan.

c. Laporan Gaji

Menampilkan form laporan gaji karyawan.

3. Keluar

Menu keluar perintah untuk keluar dari aplikasi pengolahan data absensi, lembur dan

tunjangan karyawan BKD.

b. Entri Data Jabatan

Entri data jabatan digunakan untuk menyimpan data jabatan dan tunjangan jabatan ke dalam

database..

(9)

267 Gambar 4. Tampilan Entry Data Jabatan

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dan dari hipotesa yang ditemukan sebelumnya serta didukung oleh landasan teori dan analisa, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Bahasa pemrograman Microsoft Vb.Net 2010 merupakan salah satu program aplikasi yang digunakan untuk memecahkan permasalahan data absensi, lembur, dan tunjangan karyawan pada kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sumatera Barat.

2. Informasi yang diberikan diketahui dengan lebih cepat, akurat, dengan penggunaan sistem komputerisasi yang optimal.

3. Sistem yang baru ini meminimalkan waktu dalam proses pembuatan laporan.

4. Tempat penyimpanan data menggunaan media yang berhubungan dengan komputer seperti Flash Disc, Compact Disc (CD), Harddisk dan lainnya.

Saran

Adapun saran-saran yang disampaikan berdasarkan hasil analisa dan pengamatan pada kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja adalah sebagai berikut :

1. Agar sistem yang dirancang dapat bekerja secara efektif dan efesien maka diperlukannya tenaga yang terampil dalam pengolahan aplikasi yang dibuat dengan melakukan pengenalan dan pelatihan terhadap karyawan yang terlibat dengan sistem yang diterapkan, minimal keryawan tersebut mengetahui dan mengerti tentang sistem yang baru diterapkan.

2. Perubahan dari sistem yang lama ke sistem yang baru ini dapat dilakukan secara bertahap. Apabila sistem yang baru sudah berjalan dengan baik maka, sistem yang lama dapat ditinggalkan atau juga dapat dijalankan untuk menghindari adanya kerusakan yang fatal pada sistem yang baru ini.

3. Perlu dilakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap perangkat lunak (Software) serta perangkat keras (Hardware) dalam pemanfaatan komputer.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi. [2] Kadir, Abdul. 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta : Andi

[3] Sofian Maulana. 2015. Trik Kolaborasi VB.NET dan Gateway. Jawa Barat : Cv. Asfa Solution. [4] Wahana Komputer. 2011. Microsoft Visual Basic 2010 & MySQL. Yogyakarta : Andi Offset. [5] Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

[6] Ladjamudin, 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu. [7] Hirin,A.M. 2011. Belajar Tuntas VB.Net 2010.J akarta : Prestasi Pustaka.

[8] Frangky. Jurnal Manajaemen Sistem Informasi Vol 1 No. 2, Desember 2016 ISSN : 2540-8011 [9] Julian Candra Wibawa. Jurnal Teknik Informatika dan Sisten Informasi Vol 2 No. 2, Agustus 2016 [10] Randy R.W.Jermias. Analisa Sistem Informasi Vol 4 No. 2, Juni 2016

(10)

268 [12] Mardison. Journal Of Computer Science Vol 2 No. 2 Tahun 2016

Gambar

Gambar 1. Siklus Informasi
Gambar 2. Siklus Hidup Sistem
Gambar 3. Siklus Pengolahan Data

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan past future perfect continuous tense sama dengan penggunaan past future perfect tense kategori yang ketiga, yaitu untuk menyatakan bahwa

dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa etika komunikasi islam adalah tata cara berkomunikasi yang sesuai dengan nilai moral dalam menilai benar atau salah

Terdapat sekitar 40 persen telah bekerja lebih dari 5 tahun yang lalu, diantaranya 17 persen di atas 7 tahun (Tabel 3) Data ini menunjukkan bahwa pekerjaan tersebut telah

Bahwa undang-undang memperlakukan setiap causa atau sebab atau alasan sebagai halal, kecuali dapat terbukti atau dibuktikan dari isi perjanjian, yang merupakan pokok dalam

Pada hari ke-3 hingga hari ke-10 subjek mulai dapat berkumur dan menggosok gigi depan serta berkumur pada akhir sesi secara mandiri, namun tetap masih

Gambar 3.6 menjelaskan proses pengenalan, dimulai dari load image yang akan dikenali, lalu dilakukan proses pengolahan citra (deteksi tepi) untuk digunakan dalam.. proses

dengan pada tahun 2010 karena pada tahun 2011 beban pemasaran untuk. bisnis surat dan paketpos mencapai

Apabila kita melihat masyarakat di negeri ini, nampaknya alat yang diajarkan oleh al-Quran “saling mengenal” belum dimiliki oleh masing- masing pihak, sehingga