• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prasyarat Penerima Hibah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prasyarat Penerima Hibah"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Prinsip - Prinsip

 Grants Program Manager ( Pengelola Program Hibah ) atas nama MCA-Indonesia akan menilai dan menyaring semua Kertas Konsep dan / atau Proposal yang masuk dengan menggunakan seperangkat kriteria kelayakan yang dijelaskan disini.

 Kertas Konsep akan maju ke tahap berikutnya jika memenuhi semua kriteria kelayakan organisasi dan proyek dan memenuhi persyaratan minimum

(3)

Kriteria Kelayakan

Kriteria kelayakan ini dapat dikategorikan ke

dalam dua kelompok :

Yang berkaitan dengan karakteristik

organisasi , dan ;

Yang berkaitan dengan karakteristik

(4)

Kriteria Kelayakan Organisasi

Agar memenuhi syarat untuk Hibah Fasilitas Hijau Kemakmuran PSDABM, Organisasi atau kalau itu berupa konsorsium harus:

Terdaftar secara legal di Indonesia, misalnya seperti izin yang disyahkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia; atau Departemen Perdagangan, atau dengan Surat Izin Usaha Proyek (SIUP), atau sertifikat notaris;

• Organisasi dapat dalam bentuk Organisasi

Non-Pemerintah (LSM), Organisasi Berbasis Komunitas (CBO), organisasi keagamaan, Usaha Kecil Menengah (SMBE), Koperasi, Komunitas Organisasi Sosial (CSO); dan

• Organisasi yang telah bekerja di Indonesia dalam mengembangkan dan / atau menerapkan pertanian

masyarakat yang berkelanjutan, kehutanan / agroforestry yang berkelanjutan , eco-tourism, penggunaan lahan

berkelanjutan dan proyek-proyek energi terbarukan, atau jenis lainnya dari proyek PSDABM.

(5)

Lanjutan

• Organisasi lokal yang memenuhi syarat di dalam 24 kabupaten yang diprioritaskan; • Organisasi yang memenuhi syarat namun

berada diluar 24 kabupaten yang

diprioritaskan wajib memiliki mitra lokal sebagai organisasi pelaksana mereka; • Prioritas kepada kabupaten yang telah

menandatangani MoU dengan MCA-Indonesia;

• Preferensi akan diberikan kepada organisasi yang belum menerima hibah MCA-Indonesia dari Jendela 1 atau Jendela 3;

• Satu organisasi atau konsorsium bisa

(6)

Kriteria Bentuk Konsorsium

• Pelamar dapat bergabung sebagai

konsorsium dan mengajukan proposal

konsorsium. Dalam hal ini, organisasi yang memimpin harus diidentifikasi dan ditunjuk sebagai yang bertanggung jawab untuk

mengkoordinasikan dan melaksanakan proyek yang diusulkan;

• Organisasi kecil, kelompok masyarakat atau organisasi yang memenuhi syarat lain yang mungkin kurang kapasitas untuk

merumuskan atau melaksanakan rencana kerja dan anggaran terkait atau untuk

mengelola dana hibah sesuai dengan

persyaratan yang ditetapkan dalam Pedoman Operasi Hibah didorong untuk afiliasi dengan organisasi yang memiliki kapasitas untuk

merumuskan rencana kerja dan mengelola dana hibah;

(7)

Kriteria Legal dan Akuntabel

• Pelamar (termasuk semua anggota dari

Konsorsium) harus memberikan bukti hukum pendirian mereka sebagai organisasi yang

terdaftar di dalam lokasi masing-masing.

Bukti ini harus ditunjukkan pada tahap Kertas Konsep.

• Selain itu, Pemohon (atau Yang Memimpin Organisasi Konsorsium) harus menyediakan setidaknya satu catatan keuangan dan diaudit oleh auditor eksternal independen, atau

dokumentasi lain yang menunjukkan kemampuan keuangan mereka untuk

memenuhi kriteria sebelum penerimaan dana hibah.

(8)

Kriteria Pemohon Yang Tidak Memenuhi Syarat

• Perseorangan , tidak memenuhi syarat dan tidak akan dipertimbangkan;

• Partai Politik, atau kelompok, lembaga, anak perushaan dan afiliasi mereka;

• Organisasi yang menganjurkan, mempromosikan atau

mendukung kebijakan anti-demokrasi atau kegiatan ilegal berdasarkan hukum Indonesia ;

• Entitas yang Pihak-Pihak Utama dalam proses seleksi, serta anggota keluarga dekat mereka atau mitra bisnis mereka, memiliki kepentingan keuangan di dalamnya . Pihak-Pihak Utama didefinisikan sebagai karyawan dan mantan karyawan MCA-Indonesia, MCC, anggota Majelis Wali Amanah (MWA) atau staf atau afiliasi dari Program Management Consultant (PMC), Grant Program Manager

(GPM), Anggota Technical Appraisal Panel (TAP),

(9)

Lanjutan

Setiap entitas yang termasuk dalam daftar

hitam yang tidak boleh ikut dalam kegiatan

pengadaan yang didanai Bank Dunia atau

dihalangi atau ditangguhkan untuk

partisipasi dalam pengadaan yang didanai

pemerintah federal AS atau dilarang

menurut hukum Amerika Serikat yang

berlaku, atau Perintah Eksekutif atau

kebijakan Amerika Serikat termasuk

berdasarkan kebijakan anti-teroris yang

ada, tidak diperkenankan terlibat di dalam

Compact.

(10)

Kriteria Kelayakan Proyek

• Tujuan utama dari proyek harus jelas selaras

dengan tujuan resmi dari Proyek Kemakmuran Hijau;

• Jumlah hibah yang diminta harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undangan

Pengajuan Proposal dari Program Hibah

PSDABM , yaitu antara US $ 250.000 dan US $ 2 juta;

• Proyek ini harus dilaksanakan dalam satu atau lebih dari 24 kabupaten sasaran di bawah proyek Kemakmuran Hijau.

• Waktu pelaksanaan kegiatan proyek harus berada dalam periode waktu yang

ditetapkan dalam Undangan Pengajuan Proposal, yang hingga akhir December 2017

(11)

Lanjutan

• Proyek harus menunjukkan kesiapan untuk

mengadopsi perlindungan lingkungan dan sosial dan mekanisme keterlibatan sosial dan jender

sejalan dengan Rencana Lingkungan dan Sistem Manajemen Sosial (ESMS) Kerangka dan Sosial dan Integrasi gender MCA-Indonesia (SGIP), dan berkontribusi untuk analisa Landscape -

Lifescape.

• Proyek-proyek harus menunjukkan penerapan

persyaratan MCA-Indonesia pada Monitoring dan Evaluasi dan Analisis Ekonomi.

(12)

Kriteria Proyek yang Memenuhi Syarat

Setiap proyek yang melanggar ketentuan Compact;

Setiap proyek yang melanggar hukum

Indonesia atau akan melanggar pembatasan penggunaan dana MCC yang diatur dalam Bagian 2.7 dari Compact;

Setiap proyek yang mungkin akan

menyebabkan kerusakan signifikan dari lingkungan, kesehatan, atau keselamatan

seperti yang didefinisikan oleh Pedoman MCC Lingkungan; dalam prakteknya, semua proyek membutuhkan EIA (atau AMDAL, menurut

hukum Indonesia) tidak dianjurkan, karena prosedur yang terlalu panjang (dan mahal)

akan menyisakan terlalu sedikit waktu untuk pelaksanaan proyek yang sebenarnya.

(13)

Lanjutan

Setiap proyek dengan potensi yang signifikan untuk menimbulkan, memperburuk atau

memperkuat kesenjangan sosial dan / atau jender yang sudah ada;

Setiap proyek dengan persyaratan uji tuntas dan risiko yang terlalu tinggi untuk

membenarkan investasi (misalnya sengketa kepemilikan tanah diatur dan konflik);

Setiap proyek di mana Pihak Utama akan memiliki konflik kepentingan;

Setiap proyek yang melibatkan kerja paksa atau pekerja anak di bawah usia kerja sesuai peraturan Pemerintah Indonesia dan MCC; Klausul tambahan pada kebijakan MCC

(14)

Lanjutan

 Setiap proyek yang melibatkan penghapusan hutan alam yang ada untuk dirubah menjadi perkebunan, atau pertanian;

 Setiap proyek yang didasarkan pada drainase dan konversi lahan gambut (dengan kedalaman

gambut dari 3m atau lebih atau gambut dangkal ditemukan di tepi kubah gambut).

 Setiap proyek yang melibatkan kegiatan yang

terjadi pada tanah dan hutan oleh masyarakat adat atau komunitas adat, tanpa persetujuan yang

didokumentasikan dari masyarakat tersebut;

 Setiap proyek yang terkait dengan perdagangan

jenis langka satwa liar atau produk satwa liar yang diatur dalam Konvensi Perdagangan Internasional mengenai jenis Langka dari Satwa dan Tanaman liar, atau produk turunannya; dan

 Setiap proyek di produksi atau perdagangan tembakau.

(15)

Kriteria Untuk

Proyek Energi

Terbarukan

Selain itu, khususnya untuk proyek energi terbarukan berbasis masyarakat yang besarnya kurang dari 200KW, kriteria kapasitas teknis tambahan yang diperlukan untuk Pemohon atau Memimpin Organisasi dalam Konsorsium adalah harus :

1. Menunjukkan kapasitas teknis yang sudah terbukti dalam merancang, membuat pengadaan , membangun, dan mengaplikasikan sistem energi terbarukan (RES).

Minimal 2 curriculum vitae (CV) untuk manajemen senior atau manajer proyek dan orang teknis dalam organisasi (atau konsorsium) yang relevan dengan proyek harus diserahkan dengan aplikasi tersebut.

2. Mampu bekerja dengan masyarakat. Pelamar harus mencantumkan pengalaman mereka dalam melibatkan masyarakat setempat.

(16)

Lanjutan..

3. Mampu untuk membangun atau

mendukung transfer teknologi untuk

masyarakat pedesaan.

4. Mampu melakukan Operasional dan

Pemeliharaan (O & M) pelatihan untuk

operator lokal / masyarakat setempat untuk

proyek tersebut.

5. Mampu untuk bekerja sama dengan

masyarakat pedesaan dan pemerintah

daerah untuk menyelesaikan hal-hal yang

disengketakan selama perencanaan,

pengembangan, konstruksi dan komisi dari

proyek.

(17)

Kriteria Kelayakan Teknologi Energi

Terbarukan

Untuk proyek yang melakukan revitalisasi pada skema sistem energi terbarukan yang telah ada, prioritas diberikan kepada sistem off-grid dan

aplikasi skala kecil teknologi hidro berbasis, energi surya baik untuk pemanasan dan photovoltaic (PV) aplikasi, aplikasi jaringan mini yang terintegrasi

dengan teknologi energi terbarukan, angin kecil, sistem hybrid, dan biomassa.

• Sistem atau instalasi yang diusulkan dimiliki atau dikelola oleh masyarakat setempat atau organisasi masyarakat.

• Sistem atau instalasi yang diusulkan harus tidak layak pakai, tidak berfungsi / tidak aktif, atau tidak beroperasi dalam kapasitas penuh. Pemohon

harus menjelaskan kondisi sistem yang telah ada dalam kertas konsep.

(18)

Untuk konstruksi baru Proyek Energy

Terbarukan

Prioritas diberikan untuk aplikasi teknologi

terbarukan skala kecil seperti hidro berbasis ,

fotovoltaik surya( thermal / panas dan PV ) , angin , hybrid , biomassa , berdiri sendiri atau aplikasi off -grid (mini --grid ) .

• Setiap usulan konstruksi baru hanya bisa dibiayai apabila bisa meyakinkan bahwa proyek bisa

selesai sebelum November 2017.

• Masyarakat lokal harus memiliki, bertanggung jawab dan mengelola fasilitas setelah proyek selesai .

• Apabila proyek yang diusulkan adalah proyek

energy terbarukan dengan aplikasi off grid (mini -grid untuk memberikan layanan kepada

masyarakat setempat , ketika mempersiapkan Kertas Konsep , pemohon harus memberikan informasi atau menjelaskan apakah rencana

ekspansi jaringan PLN akan mencapai masyarakat sasaran dalam waktu 5 sampai 7 tahun . Informasi ini dapat diperoleh dari kantor PLN masing masing di tingkat provinsi, dan pemerintah daerah (

(19)

PENTING!

Jika ada perbedaan antara isi presentasi ini

dengan Undangan Pengajuan Proposal yang

akan dikeluarkan oleh MCA – Indonesia,

gunakan dokumen resmi tersebut sebagai

(20)

TERIMA KASIH

Semua material pelatihan dapat diunduh di www.emm-gpm2.com/download

Referensi

Dokumen terkait

Latar Belakang : Penderita dengan penyakit jantung koroner (PJK) berbagi faktor resiko umum yang sama dengan aneurisma aorta abdominal (AAA), sehingga penyaringan terhadap

Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Ali (2003) yang berjudul “Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bekerja dan Ibu tidak Bekerja tentang Imunisasi” dimana dari

menggunakan nama tokoh sebagai namanya. Karya tulis ini diharapkan akan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tentang nama-nama jalur di Kuantansingingi yang

Plastic Injection Molding ( PIM ) merupakan salah satu proses injection molding yang sering digunakan untuk menghasilkan atau memproses komponen- komponen yang kecil dan

• Protocol buffers dapat digunakan sebagai format serialisasi data pada aplikasi weblog client dan server dengan menggunakan bahasa pemrogra- man Java pada client serta Python

• Gambar dan Tabel semua di mention dalam teks karya ilmiah • Bahasa inggris yang benar, tidak campur dengan bahasa

adalah kepuasan keluarga miskin agar mendapatkan jatah program beras miskin sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui kebijakan yang telah ditetapkan

Dalam kaitannya dengan point nomor 1 (satu) diatas, selama informasi dan/atau dokumen tersebut belum Saya/Kami lengkapi untuk tujuan pembukaan rekening di Bank Ekonomi, maka dengan