BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi
Metodologi yang digunakan penulis adalah metodologi kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif kerena hal ini memberikan hubungan yang fundumental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Langkah yang dilakukan dalam penelitian kuantitatif sebagai berikut: 1.Identifikasi masalah
2.Merumuskan hipotesis 3.Melakukan penelitian 4.Analisis data
5.Menarik kesimpulan
Dengan memilih sampleyang akan dibagiakan kuisioner dari populasi
komunitas juventini di Jakarta.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, data kuantitatif
memiliki pola yang mudah dibaca oleh peneliti. Hal ini mungkin karena peneliti dalam
pengumpulan datanya menggunakan alat yang terstruktur.
Gambar 3.1 komponen dan proses penelitian kuantitatif (sugiyono, 2009:46-47)
3.3 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah komunitas yang tergabung
dalam Juventini, oleh karena itu populasi ini merupakan populasi terbatas, yang dapat
diketahui secara pasti ukuran populasinya.
Pengujian instrumen Pengemban gan instrumen Populasi dan Pengumpulan data Analisis data Kesimpula n dan saran Rumusan masalah Landasan teori Perumusa n hipotesis
3.4 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel ialah suatu cara pengambilan sampel yang reprensentatif dari populasi dimana pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga di peroleh sampel yang benar-benar dapat mewakili dan menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya (Ridwan dan Kuncoro, 2007: 40).
Dalam menentukan sampel, maka akan digunakan Rumus Taro Yamane:
Keterangan:
n : Jumlah Sampel yang dicari
N : Jumlah populasi
d : Jumlah Presisi 10% (0,10)
3.5 Teknik Pengolahan Sampel
Diketahui jumlah Populasi adalah 4766 Anggota. Jumlah sampel akan di
tentukan menggunakan Rumus Taro Yamane.
3.6 TeknikPengumpulan Data
3.6.1 Data Primer
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai sumber. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan:
1. Data primer
• Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengupulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuisioner merupakan pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau
terbuka, dapat di berikan kepada responden secara langsung dikirim melalui pos, atau internet (Sugiyono, 2009: 199).
2. Data sekunder
Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku, ,jurnal, ataupun data-data perusahan yang sudah ada dan memiliki kaitan dengan penelitian yang akan di teliti penulis.
3.6.2 Proses Produksi Program
Proses produksi program Liga italia dimulai persiapan materi, penentuan host
komentator dan persiapan crew.
Dibawah ini merupakan urutan produksi yang dilakukan dalam mempersiapkan
program acara Liga italia:
1. Pra Produksi :
a) Menyiapkan materi untuk keperluan shooting. b) Mengedit materi untuk keperluan shooting.
2. Poduksi : Produksi program liga italia biasanya dilakukan pertengahan minggu ataupun akhir minggu secara live.
3.6.1.1 SkalaLikert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan Persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dalam penelitian, fenomena social ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian
Dalam skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan sebagai indicator
variabel, kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain
(sugiyono, 2009 : 132-133) :
a. sangat setuju a. selalu a. Sangat positif
b. setuju b. Sering b. positif
c. Ragu-ragu c. kadang – kadang c. Netral
d. tidak setuju d. Hampir tidak pernah d. sangat Negatif
e. sangat tidak setuju e. Tidak pernah e. Negatif
1. sangat setuju/selalu/sangat positif, diberi skor 5
2. setuju/sering/positif, diberi skor 4
3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor 3
4. Tidak setuju/hamper tidak pernah/sangat negatif 2
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/negatif 1
Peryataan Skalalikert SangatSetuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Nertal (N) 3 TidakSetuju (TS) 2 SangatTidakSetuju (STS) 1 Tabel 3.1 SkalaLikert 3.6.3 Data Sekunder
Sumbe rsekunder adalah sumber data yang diperoleh dengancara membaca,
mempelajari danmemaham imelalui media lain yang bersumber dari literatur,
3.7 TeknikAnalisis Data
3.7.1 UjiKorelasi
Menurut (kuncoro,2007:61) analisis kolerasi pearson product moment berguna
untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Teknik analisis ini termasuk teknik statistic parametik yang menggunakan data interval
ratio dengan persyaratan tertentu
Analisis kolerasi pearson product moment
Gambar 3.2Analisis kolerasi pearson product moment
Kolerasi pearson product moment dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai
r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya kolerasi negative
sedangkan artinya harga r akan dikonsultasikan dengan table interpretasi nilai r sebagai
berikut :
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat rendah
Table 3.2 Interpretasi koefisien nilai r
3.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah karena terdapat dua variable penelitian
yaitu variable bebas (X) dan jug avariable terikat (Y). Regresi sederhana dapat dianalisis
karena didasari oleh hubungan fungsional atau sebab akibat variable bebas terhadap
variable terikat. (Riduwan, 2007: 96). Adapun persamaan regresi yang digunakan :
Dimana :
= Variabel terikat yang diproyeksikan
= nilai harga Y jika X = 0
= nilai arah sebagai penentu ramalan yang menunjukan nilai peningkatan (+)
atau nilai penurunan (-) variaabel Y.
Analisis ditekankan pada hasil jawaban kuesioner untuk responden yang
kemudian di isi oleh responden. Data hasil kuesioner diolah menggunakan suatu
program SPSS (Statistical Package for Social Science) 17.00 yaitu merupakan suatu
program computer tentang statistic yang mampu memproses data statistic secara cepat
dan akurat menjadi berbagai keluaran atau hasil yang diperlukan oleh peneliti.
Adapun beberapa tahap yang akan dilakukan peneliti dalam menggunakan
program SPSS tersebut, seperti :
1. Editing
Peneliti memisahkan jawaban dari responden antara yang eror dan yang
tidak eror, juga memeriks ajawaban responden.
2. Coding
Peneliti member tanda-tanda atau kode berupa pemberiaan symbol atau
angka pada jawaban-jawaban dari responden.
3. Tabulating
Data yang jelas dibaca kemudian dimasukan kedalam computer dalam
4. Interpreting
Peneliti membua tkesimpulan dari keseluruhan hasil data yang didapat.
3.7.3 Uji Validitas
Pengertian dari validitas adalah derejat ketepatan antara data yang sesungguhnya
terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan pleh peneliti.Dengan
kata lain validitas adalah menguku rapa yang
seharusnya diukur. Oleh karna itu, data yang valid
adalah data “yang tidakberbeda” antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek peneliti
(Sugiyono,2009: p.455).Dalam penelitian ini, validitas dalam menghitung data yang
akan dihasilkan menggunakan rumus Pearson sebagai berikut :
Dengan perngertian :
x : X-X
y : Y-Y
X : skor rata-rata dari X
Y : skor rata-rata dari Y
3.7.4 Uji Reliabilitas
Dalam hal reabilitas, susan stainback (1998) menyatakan bahwa “ reability is often
defined as the consistency and stability of data or findings”. Reabilitas berkenaan
dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan dalam pandangan kuantitatif.
(sugiyono, 2009:456).
Uji reliabilitas adalah untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan tertentu.Sifat reliable (terandal) alat ukur berkenaan dengan kemampuan alat ukur tersebut memberikan hasil yang konsisten artinya jika suatu alat ukur dipakai oleh orang lain, padaobjek yang sama ditempat yang berbeda maka akan menghasilkan suatu kesimpulan yang sama.
Cronbach Alpha adalah sebagai berikut:
Keterangan :
r11 = Relibialitas Instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
= Variansi Total (Faktor)
= JumlahVarians Butir
Apabila nilai alpha Cronbach > 0.6 maka alat ukur itu bisa dikatakan reliable, jika
kurang dari 0.6 maka ridak reliable.Uji reabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama