• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI OLEH : FADILAH DESTIA RAMONA NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI OLEH : FADILAH DESTIA RAMONA NIM"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS

SANITASI

LINGKUNGAN

DAN

PERSONAL

HIGIENE

TERHADAP

KELUHAN

KESEHATAN

KULIT

DALAM

PENCEGAHAN

COVID

19

PADA

MASYARAKAT

DI

BANTARAN

SUNGAI

MUSI

KECAMATAN

PLAJU

PALEMBANG

TAHUN

2020

SKRIPSI

OLEH :

FADILAH DESTIA RAMONA

NIM. 10031181722013

PROGRAM STUDI (S1) KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021

(2)

ANALISIS

SANITASI

LINGKUNGAN

DAN

PERSONAL

HIGIENE

TERHADAP

KELUHAN

KESEHATAN

KULIT

DALAM

PENCEGAHAN

COVID

19

PADA

MASYARAKAT

DI

BANTARAN

SUNGAI

MUSI

KECAMATAN

PLAJU

PALEMBANG

TAHUN

2020

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar (S1) Sarjana Kesehatan Lingkungan Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

OLEH :

FADILAH DESTIA RAMONA

NIM. 10031181722013

PROGRAM STUDI (S1) KESEHATAN LINGKUNGAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021

(3)

i

PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA SKRIPSI, 13 April 2021 Fadilah Destia Ramona

Analisis Sanitasi Lingkungan Dan Personal Higiene Terhadap Keluhan Kesehatan Kulit Dalam Pencegahan COVID 19 pada Masyarakat di Bantaran Sungai Musi Kecamatan Plaju Palembang Tahun 2020

xiv, 131 halaman, 23 tabel, 2 gambar, 9 lampiran

ABSTRAK

Keluhan kesehatan kulit sering dialami oleh masyarakat umum di Indonesia terkait dengan masalah sanitasi lingkungan, kebersihan diri, dan penggunaan air sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan personal higiene dengan keluhan kesehatan kulit dalam upaya pencegahan COVID-19 pada masyarakat di bantaran sungai Musi Kecamatan Plaju Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mix method). Pendekatan kuantitatif menggunakan desain studi Cross Sectional dengan teknik pengambilan Simple Random Sampling. Data kuantitatif dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-Square. Populasi sampel sebanyak 96 Responden yaitu masyarakat yang tinggal di bantaran sungai musi kelurahan bagus kuning berumur < 33 tahun dan berumur > 33 Tahun. Pengumpulan data kuantitatif mengunakan kuesioner dan lembar observasi, lalu data kualitatif didapatkan melalui hasil wawancara mendalam sesuai dengan pedoman wawancara. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara sumber air bersih (p-value 0,000), penggunaan jamban (p-value 0,003), pengelolaan sampah (p-value 0,001), saluran pembuangan air limbah (p-value 0,000), kebiasaan mandi (p-value 0,000) dan kebiasaan cuci tangan pakai sabun (p-value 0,000) dengan keluhan kesehatan kulit. Ditinjau dalam aspek sanitasi lingkungan dan personal higiene, upaya pencegahan COVID-19 masih kurang baik. Penggunaan Air Sungai Musi oleh Masyarakat dengan perilaku masyarakat seperti penggunaan jamban cemplung, sampah dan SPAL yang langsung dibuang ke sungai Musi, serta kebiasaan mandi dan kebiasaan CTPS yang masih belum baik, memberikan resiko keluhan kesehatan kulit kepada masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning. Masyarakat diharapkan selalu memperhatikan kondisi sanitasi lingkungan dan personal higiene, seperti mengolah air sungai sebelum digunakan, tidak BAB di sungai, tidak membuang sampah limbah ke sungai, mandi menggunakan air bersih dan mencuci tangan menggunakan air dan sabun secara teratur.

Kata Kunci : Keluhan kesehatan kulit, sanitasi lingkungan, personal higiene Kepustakaan : 66 (2003- 2020)

(4)

ii

ENVIRONMENTAL HEALTH FACULTY OF PUBLIC HEALTH SRIWIJAYA UNIVERSITY Thesis, April 13, 2021

Fadilah Destia Ramona

Analysis of Environmental Sanitation and Personal Hygiene Against Complaints of Skin Health in Prevention of COVID 19 in Communities in the Musi Riverbanks, Plaju, Palembang in 2020

xiv, 131 page, 23 tables, 2 pictures, 9 appendices

ABSTRACT

Skin health complaints are often suffered by the general public in Indonesia related to environmental sanitation, personal hygiene, and use of river water. This study aims to determine the relationship between environmental sanitation and personal hygiene with skin health complaints and efforts to prevent COVID-19 in communities on the banks of the Musi river, Plaju District, Palembang City. This research uses a combination method (mix method). The quantitative approach uses a cross sectional study design with a simple random sampling technique. Quantitative data were analyzed by univariate and bivariate using the chi-Square test. The sample population is 96 respondents, namely people who live on the banks of the Musi River in the village of Bagus Kuning, aged <33 years and> 33 years old. Collecting quantitative data using questionnaires and observation sheets, then qualitative data is obtained through in-depth interviews in accordance with the interview guidelines.The results of the bivariate analysis showed that there was a relationship between clean water sources (p-value 0,000), use of latrines (p-value 0.003), waste management (p-value 0.001), sewerage (p-value 0,000), bathing habits ( p-value 0,000) and the habit of washing hands with soap (p-value 0,000) with skin health complaints. In terms of environmental sanitation and personal hygiene, efforts to prevent COVID-19 are still not good enough. The use of Musi River water by the community with community behavior such as the use of slung latrines, garbage and SPAL which are directly dumped into the Musi river, as well as bathing habits and habits of CTPS which are still not good, giving the risk of skin health complaints to the people who live on the banks of the Musi River, Kelurahan Bagus Kuning, Kecamatan Plaju Palembang. The community is expected to always pay attention to environmental sanitation conditions and personal hygiene, such as treating river water before use, not open defecation in the river, not throwing waste into the river, bathing using clean water and washing hands using soap and water regularly.

Keyword : Skin health complaint, environmental sanitation, personal higiene Bibliography : 66 (2003- 2020)

(5)
(6)
(7)

v

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini dibuat dengan sejujurnya dengan mengikuti kaidah Etika Akademik FKM Unsri serta menjamin bebas Plagiarisme. Bila dikemudian hari diketahui saya melanggar Etika Akademik maka saya bersedia dinyatakan tidak lulus/gagal/sanksi.

Indralaya, 23 April 2021 Yang Membuat Pernyataan

Fadilah Destia Ramona NIM.10031181722013

(8)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Fadilah Destia Ramona

NIM : 10031181722013

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 01 Desember 1999

Alamat : Jalan Talang Kemang Kelurahan Sentosa Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang

No. Telpon/HP : 085896546233

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1. SD (2005-2011) : SD Negeri 67 Palembang 2. SMP (2011-2014) : SMP Negeri 20 Palembang 3. SMA (2014-2017) : SMA Negeri 04 Palembang

4. Kuliah (2017-2021) : Program Studi Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya

Riwayat Organisasi

1. 2017-2018 : Staff Syiar di LDF Ad-Dzikra FKM Unsri

2. 2017- 2018 : Staff of Riset and Education of English and Study Club FKM Unsri

3. 2018-2019 : Staff Kestari di BO Green Environment Organization FKM Unsri

(9)

1

Universitas Sriwijaya

KATA PENGANTAR

Assalamualakum warrahmatullahiwabarakatuh

Puji syukur atas kehadiran Allaah Subhanahuataala karena atas berkat Rahmat dan Hidayah-nya sehingga Skripsi penelitian yang berjudul “Analisis Sanitasi Lingkungan dan Personal Higiene terhadap Keluhan Kesehatan Kulit Dalam Pencegahan COVID 19 pada Masyarakat di Bantaran Sungai Musi Kecamatan Plaju Palembang Tahun 2020” dapat menyelesaikan dan menyusun skripsi ini dengan baik. Skripsi ini membahas tentang bagaimana masalah kesehatan kulit yang dirasakan masyarakat di bantaran sungai Musi di Palembang dan apakah ada hubungan dengan sanitasi lingkungan serta personal higiene mereka. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Allaah SWT dengan segala rahmat dan karunianya yang memberi kekuatan serta kelancaran bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Misna S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

3. Ibu Elvi Sunarsih, SKM., M.Kes selaku Dosen Pembimbing.

4. Mamak dan Bapak yang selalu membantu dan memberi dukungan secara moral, spritual, dan material.

5. Kedua Adikku dan seluruh keluarga yang selalu menjadi support system. 6. Kak Deri Andany yang selalu menemani dan memberi semangat selama

menyusun skripsi ini.

7. Sobatku Dian Puspasari yang selalu membersamai dan berjuang bersama dari maba hingga semester akhir sekarang.

8. Teman – teman seperjuangan Angkatan 2017.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

(10)

viii

Universitas Sriwijaya

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Sriwijaya, saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Fadilah Destia Ramona

NIM : 10031181722013

Program Studi : Kesehatan Lingkungan Fakultas : Kesehatan Masyarakat Jenis Karya Ilmiah : Skripsi

Dengan ini menyatakan menyetujui untuk memberikan kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exlucive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

“Analisis Sanitasi Lingkungan dan Personal Higiene terhadap Keluhan Kesehatan Kulit Dalam Pencegahan COVID 19 pada Masyarakat di Bantaran Sungai Musi Kecamatan Plaju Palembang Tahun 2020”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Sriwijaya berhak menyimpan, mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat : di Indralaya Pada Tanggal : 23 April 2021 Yang menyatakan,

Fadilah Destia Ramona NIM. 10031181722013

(11)

ix

Universitas Sriwijaya

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSSETUJUAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I ... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.3.1.Tujuan Umum... 6 1.3.2.Tujuan Khusus ... 7 1.4 Manfaat Penelitian ... 8 1.4.1 Bagi Mahasiswa... 8 1.4.2 Bagi Masyarakat ... 8

1.4.3 Bagi Dinas Kesehatan Kota Palembang dan Kecamatan Plaju ... 8

1.4.4 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat ... 8

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 9

1.5.1 Lingkup Tempat ... 9

1.5.2 Lingkup Waktu ... 9

1.5.3 Lingkup Materi ... 9

1.5.4 Lingkup Penelitian ... 9

BAB II ... 10

2.1 Sungai dan Daerah Aliran Sungai ... 10

2.1.1 Manfaat Sungai ... 11

2.1.2 Fungsi Daerah Aliran Sungai... 12

2.2 Pencemaran Sungai ... 14

2.2.1 Penyebab Pencemaran Sungai ... 14

2.2.2 Dampak Pencemaran Sungai ... 18

(12)

x

Universitas Sriwijaya

2.3.1 Fungsi Sanitasi Lingkungan ... 22

2.4. Lingkup Sanitasi Dasar Rumah ... 23

2.4.1 Sumber Air Bersih ... 23

2.4.2 Pengelolaan Sampah ... 25

2.4.3 Pengelolaan Air Limbah ... 27

2.4.4 Penggunaan Jamban ... 29

2.5 Personal Higiene ... 31

2.5.1 Ruang Lingkup Personal Higiene ... 32

2.5.2 Kebersihan Mandi ... 34

2.5.3 Cuci Tangan Pakai Sabun ... 37

2.6 Kesehatan Kulit ... 38

2.6.1 Jenis Gangguan Infeksi Kulit ... 40

2.6.2 Gejala Dermatitis ... 45

2.7 Upaya Pencegahan COVID-19... 50

2.8 Kerangka Teori ... 55 2.9 Penelitian Terkait ... 56 2.10 Kerangka Konsep ... 59 2.11 Definisi Operasional ... 60 2.12 Hipotesis ... 65 BAB III ... 66 3.1 Desain Penelitian ... 66

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian... 66

3.2.1 Populasi Penelitian ... 66

3.2.2 Sampel Penelitian ... 67

3.3 Jenis, Cara dan Alat Pengumpulan Data ... 69

3.3.1 Jenis Data ... 69

3.3.2 Cara Pengumpulan Data ... 72

3.3.3 Alat Pengumpulan Data ... 73

3.4 Pengolahan Data ... 73

3.5 Validitas dan Reliabilitas Data ... 74

3.6 Analisis Data dan Penyajian Data ... 75

3.6.1 Analisis Data ... 75

3.6.2 Analisis Univariat ... 75

3.6.3 Analisis Bivariat... 76

3.6.4 Penyajian Data ... 77

BAB IV ... 78

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 78

4.1.1 Keadaan Geografis ... 78

4.1.2 Kelurahan Bagus Kuning ... 78

4.1.3 Data Jumlah Penduduk Yang berobat di Puskesmas terkait Keluhan Kesehatan Kulit di Puskesmas Plaju Kota Palembang ... 79

(13)

xi

Universitas Sriwijaya

4.2 Hasil Penelitian ... 80

4.2.1 Hasil Analisis Univariat ... 80

4.2.1 Hasil Analisis Bivariat ... 91

4.2.3 Hasil Kualitatif ... 97

BAB V ... 101

5.1 Keterbatasan Penelitian ... 101

5.2 Pembahasan ... 101

5.2.1 Keluhan Kesehatan Kulit dan Gejalanya pada Masyarakat Bantaran Sungai Musi Kecamatan Plaju ... 101

5.2.2 Hubungan Karakteristik Individu dengan Keluhan Kesehatan Kulit ... 103

5.2.3 Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Keluhan Kesehatan Kulit . 107 5.2.4 Hubungan Personal Higiene dengan Keluhan Kesehatan Kulit ... 115

5.2.5 Upaya Pencegahan COVID-19 dalam Aspek Sanitasi Lingkungan dan Personal Higiene ... 119

BAB VI ... 122

6.1 Kesimpulan ... 122

6.2 Saran ... 123

(14)

xii

Universitas Sriwijaya

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terkait ... 56

Tabel 2.2 Definisi Operasional ... 60

Tabel 2.3 Tabulasi Hasil Perhitungan Sampel ... 67

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk yang Berobat di Puskesmas Plaju ... 77

Tabel 4.2 Distribusi Karakteristik Individu... 79

Tabel 4.3 Distribusi Sumber Air Bersih... 80

Tabel 4.4 Kategori Sumber air bersih ... 81

Tabel 4.5 Distribusi Penggunaan Jamban ... 81

Tabel 4.6 Kategori Penggunaan Jamban ... 82

Tabel 4.7 Distribusi Pengelolaan Sampah ... 82

Tabel 4.8 Kategori Pengelolaan Sampah ... 83

Tabel 4.9 Distribusi SPAL ... 83

Tabel 4.10 Kategori SPAL ... 84

Tabel 4.11 Distribusi Kebiasaan Mandi ... 85

Tabel 4.12 Kategori Kebiasaan Mandi ... 85

Tabel 4.13 Distribusi Kebiasaan CTPS... 86

Tabel 4.14 Kategori Kebiasaan CTPS ... 87

Tabel 4.15 Distribusi Keluhan Kesehatan Kulit ... 87

Tabel 4.16 Kategori Keluhan Kesehatan Kulit... 88

Tabel 4.17 Distribusi Observasi Gejala Keluhan Kesehatan Kulit... 88

Tabel 4.18 Hasil Tabulasi Silang antara Karakteristik Individu dan Keluhan Kesehatan Kulit ... 90

Tabel 4.19 Hasil Tabulasi Silang antara Sanitasi Lingkungan dan Keluhan Kesehatan Kulit ... 91

Tabel 4.20 Hasil Tabulasi Silang antara Personal Higiene dan Keluhan Kesehatan Kulit ... 94

(15)

xiii

Universitas Sriwijaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 55 Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 59

(16)

xiv

Universitas Sriwijaya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent

Lampiran 2 Kuisioner dan Lembar Observasi Lampiran 3 Dokumentasi Kegiatan Lapangan Lampiran 4 Hasil Output SPSS

(17)

1

Universitas Sriwijaya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sustainable Development Goals (SDGS) memiliki salah satu point yang menjadi tujuan serta target yang harus dicapai dunia hingga tahun 2030, yaitu pada point ke 6 berupa akses air bersih dan sanitasi. Salah satu sumber air bersih yang bisa didapatkan dengan mudah dan masih banyak tersedia di lingkungan adalah air dari sungai. Fungsi utama sungai bagi masyarakat yang tinggal dibantaran sungai biasanya sebagai penunjang aktivitas sehari-hari. 75 hingga 80% pencemaran air disebabkan oleh limbah domestik atau limbah yang berasal dari rumah tangga. Sejumlah besar limbah domestik dibuang langsung ke sungai dan sebagian besar limbah tidak diolah. Limbah rumah tangga mengandung racun, limbah padat, sampah plastik, kontaminan bakteri dan bahan beracun lainnya yang menyebabkan pencemaran air sungai terutama untuk limbah yang dialirkan ke sungai tanpa pengolahan. Urbanisasi serta kepadatan penduduk juga menjadi penyebab meningkatnya pembuangan sampah kota terutama bagi pemukiman penduduk yang tinggal di bantaran sungai. Banyaknya pemukiman kumuh didaerah bantaran sungai dikarenakan budaya masyarakatnya yang masih suka membuang sampah langsung ke badan sungai sehingga sampah tersebut terlihat menumpuk dan menyebabkan pencemaran sungai (Adejumoke., et.al, 2018).

Aktivitas dan perilaku sehari-hari yang biasa dijalani masyarakat dibantaran sungai baik anak-anak, dewasa hingga orang tua diantaranya berenang, menggosok gigi, mencuci pakaian dan piring, mandi langsung dengan air sungai bahkan masih ada yang buang air besar atau kecil. Aktivitas tersebut tidak hanya menimbulkan pencemaran pada sungai, namun menimbulkan berbagai macam zat berbahaya yang terkandung di dalam air sungai dan menjadi ancaman datangnya gangguan kesehatan serta penyakit seperti diare, tipus, dan gangguan kesehatan kulit

(18)

2

Universitas Sriwijaya (Fahrurazi,2018). Adapun gangguan kesehatan kulit yang disebabkan oleh pencemaran air sungai biasanya berupa dermatitis yang memiliki gejala seperti gatal-gatal, bintik-bintik merah, kulit terasa panas dan bersisik. Penggunaan sungai yang tercemar, kurangnya air bersih, sanitasi lingkungan yang buruk serta tidak menjaga kebersihan diri merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya gangguan kesehatan kulit terhadap masyarakat yang tinggal di bantaran sungai tersebut (Purba, 2013).

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, 2016) menjelaskan bahwa pencemaran sungai di Indonesia tergolong masih tinggi. Sepanjang tahun 2016, dari 140 sungai di 34 Provinsi, sebanyak 73,24 persen masuk dalam status tercemar dan didominasi dengan warna kuning atau tercemar ringan. Lalu ada sekitar 52 sungai yang masuk ke kategori tercemar berat,dan berwarna merah, salah satunya sungai Cilliwung yang ada di Wilayah DKI Jakarta. Sedangkan pada data terbaru tahun 2017, nilai Indeks Kualitas Air mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016. Beberapa provinsi yang mengalami penurunan Indeks Kualitas Air berturut-turut dari data yang paling besar adalah Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Lampung, Jawa Timur dan Sumatera Selatan (Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, 2017) . Untuk data kesehatan kulit di Indonesia sendiri, Berdasarkan Data Ditjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI pada tahun 2014, ditemukan jumlah kasus penyakit kulit dan jaringan subakut lainnya terdapat 15,6% dimana penyakit dermatitis mencapai 66,3% (Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, 2014).

Data Indeks Kualitas Air di Sumatera Selatan pada tahun 2017 adalah sebesar 77,62 persen dan mulai menuju ke dalam kategori tercemar berat (Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, 2017). Salah satu sungai yang menjadi penyumbang terbesar nilai tersebut adalah Sungai Musi. Sungai musi merupakan sungai terbesar di Sumsel yang memiliki total panjang sekitar 750 kilometer dan melintasi kota Palembang sepanjang 15 km dengan kedalaman 8-12 m dan lebar 220-313 m. Masih banyak masyarakat yang mendirikan bangunan dan menetap di bantaran sungai sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Musi. DAS Musi mencakup area seluas 59.942 km2 di Provinsi

(19)

3

Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan yang terletak antara 2°17’ sampai 4°58’ Lintang Selatan dan antara 102°4’ sampai 105°20’ Bujur Timur. Topograpi DAS Musi dibagi dalam 5 zona yaitu bagian barat yang terdiri dari Zona Pegunungan, Zona Piedmont, Pusat Dataran, Rawa Pedalaman dan Dataran Pantai. Morfologi DAS Musi dari hulu hingga hilir terbagi atas 3 tipe ekologi yaitu tipe perairan berarus deras sampai sedang, tipe perairan berarus tenang, dan tipe perairan yang dipengaruhi pasang surut air laut (Japan International Cooperation Agency, 2003). Saat ini kondisi Sungai Musi khususnya di Kota Palembang mengalami penurunan kualitas baik secara fisik, kimia maupun biologi (Suryani, 2016). Pada Januari tahun 2017 berdasarkan data dari laporan Dinas Kesehatan Kota Palembang, terdapat kasus kesehatan kulit berupa infeksi kulit dan jaringan subkutan atau pyoderma dengan 998 pasien. Lalu diikuti dengan dermatitis atau eksim dengan 1816 pasien. Dermatitis atau eksim ini menjadi urutan ke 6 dalam kategori 10 penyakit terbesar pada tahun 2017 (Dinkes Palembang, 2017).

Kecamatan Plaju merupakan salah satu daerah bagian hulu yang berada di Kota Palembang dengan luas wilayah 1517 Ha berbatasan dengan sungai Musi di Kecamatan Kalidoni dan Seberang Ulu. Kecamatan Plaju memiliki 1 Puskesmas yaitu Puskesmas Plaju dan 3 Puskesmas pembantu. Kecamatan ini terbagi menjadi 7 kelurahan, diantaranya Plaju Darat, Talang Putri, Komperta, Plaju Ilir, Talang Bubuk, Plaju Ulu dan Bagus Kuning. Lalu untuk kelurahan Bagus Kuning pemukimannya masuk ke daerah bantaran sungai Musi dengan jumlah penduduk 10561 orang (Badan Pusat Statistik Kota Palembang, 2018). Kelurahan Bagus Kuning juga masuk satu aliran sungai bersama dengan Kecamatan Seberang Ulu 1 dan 2. Kualitas air sungai Musi Seberang Ulu telah mengalami pencemaran dimana tingkat kekeruhan tergolong kategori buruk 43,26 NTU, kadar COD sebesar 16,8 mg/l, kadar H2S sebesar 0,026 mg/l, dan keadaan atau kondisi air yang telah berubah warna dan memiliki bau menyengat sehingga melewati ambang batas yang telah di tentukan (Ambarwati.et.al, 2012). Untuk keadaan kesehatan kulit di Kecamatan Plaju, berdasarkan data dari Puskesmas Plaju pada tahun 2016 terdapat keluhan dermatitis sebanyak 1825 orang. Sedangkan pada tahun 2017 jumlah yang mengalami keluhan dermatitis semakin meningkat, sebesar 1868 orang. Jumlah Keluarga di Kecamatan Plaju yang tinggal di Bantaran Sungai Musi paling banyak

(20)

4

Universitas Sriwijaya berada di Kelurahan Bagus Kuning dengan 200 keluarga. Lalu jumlah keluarga yang paling banyak menggunakan sumber air untuk masak menggunakan sumur dan sungai di Kecamatan Plaju adalah Kelurahan Bagus Kuning yaitu 42 keluarga pengguna sumur dan 85 keluarga yang menggunakan sungai. (Badan Pusat Statistik Kota Palembang, 2018).

Penelitian yang dilakukan oleh Eddy (2012) menunjukkan bahwa air Sungai Musi yang berada di antara Polokerto hingga Pulau Salah Nama telah mengalami pencemaran oleh merkuri dengan kadar 17,250 hingga 21,750 ppb dan di sedimen antara 1,125 hingga 2,521 ppb. Lalu kualitas perairan menujukkan bahwa kadar amoniak di Sungai Musi juga tinggi sebesar 0,8 mg dimana batas baku mutunya 0.5 mg dan biasanya bersumber dari air seni dan tinja. Selain itu limbah domestik atau sampah rumah tangga membuat kadar klorida di Sungai Musi juga tinggi sebesar 5,6 mg, dimana batas maksimumnya hanya 0,3 mg. Limbah dari rumah tangga , limbah rumah sakit serta limbah aktivitas industri pabrik yang berada di sekitar aliran Sungai Musi menjadi penyebab tingginya total coliform dimana mencapai 2400 koloni per 100 ml, sedangkan standar baku mutu perairan hanya sebesar 1000 koloni per 100 ml (Windusari, 2015).

Penelitian oleh Manalu., Putri (2019) tentang Hubungan Pemanfaatan Air Sungai dengan Kejadian Gejala Dermatitis menunjukkan bahwa sumber air bersih masyarakat yang berasal dari air sungai sebanyak 81 orang (75,0%), mandi menggunakan air sebanyak 82 orang (75,9%), menggosok gigi menggunakan air sungai sebanyak 77 orang (71,3%), serta masyarakat yang buang air besar secara langsung kesungai sebanyak 81 orang (75,0%). Penelitian yang dilakukan oleh Rambe (2017) diduga air Sungai Aek Kundur di Desa Lingga Tiga Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan Batu telah mengalami pencemaran dimana didapatkan hasil 53,1% masyarakat yang mengalami keluhan gangguan kulit berupa gatal gatal dan kulit kering/bersisik dan mengelupas.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Purba menjelaskan bahwa hasil karakteristik pengguna air sungai persentase terbesar berdasarkan umur yaitu pada kelompok umur 16-25 tahun (36,5%), jenis kelamin sesuai dengan presentasi terbesar adalah perempuan (63,5%), tingkat pendidikan yang memiliki presentase terbesar adalah tamat SD (36,5%), serta jenis pekerjaan yang mendapatkan

(21)

5

Universitas Sriwijaya presentase terbesar yaitu ibu rumah tangga (40,4%). Masih banyak masyarakat yang menggunakan air sungai Deli serta mengalami keluhan kesehatan kulit dengan memiliki gejala gatal-gatal sebesar 57,7%, kulit bersisik sebesar 32,7%, panas/hangat sebesar17,3% dan bintik-bintik merah sebesar 7,7%. Hasil survei ini menujukkan bahwa rata-rata yang mengalami keluhan tersebut adalah ibu rumah tangga dan merupakan salah satu responden terbanyak yang mengalami penyakit kulit, dan memiliki gejala gatal-gatal pada sela-sela kaki. Salah satu penyebabnya dikarenakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan ibu rumah tangga sering berinteraksi dengan air sungai seperti mencuci pakaian dan alat rumah tangga serta mandi. (Purba, 2013).

Dunia sedang menghadapi pandemi yang disebabkan oleh Corona Virus Disease (COVID-19) dan telah ditetapkan oleh WHO pada 11 Maret 2020 termasuk Indonesia. Sampai dengan tanggal 9 Juli 2020, 11.84.226 kasus dikonfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (CFR 4,6%). Pada 2 Maret 2020 Indonesia juga melaporkan kasus pertamanya pada WHO, Lalu virus tersebut semakin menyebar keseluruh wilayah Indonesia dengan cepat dan angka kejadian meningkat. Tercatat 70.736 kasus positif COVID-19 dan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%) yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan pada tanggal 9 Juli 2020. Sesuai dengan studi epidemiologi dan virologi, penyebab utama penularan COVID-19 ini melalui droplet orang yang terinfeksi baik kontak secara langsung maupun tidak langsung. Penderita COVID-19 yang memiliki gejala pernapasan seperti batuk dan bersin akan mengeluarkan droplet dan menularkan ke orang sehat yang berkontak langsung serta berada 1 meter dengan penderita. Penularan juga bisa terjadi dengan kontak tidak langsung melalui droplet yang menempel pada permukaan atau benda disekitar. Untuk memutuskan rantai penularan COVID-19, maka diperlukan peran seluruh masyarakat salah satunya dengan melakukan pencegahan dan pengendalian dengan memperhatikan kualitas sanitasi lingkungan dan personal higiene. Selain untuk mengetahui penyebab keluhan kesehatan kulit, pentingnya peran sanitasi lingkungan dan personal higiene harus disampaikan pada masyarakat secara langsung untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini. Kualitas personal higiene yang baik dilakukan untuk menjaga kesehatan diri agar tidak mudah tertular. Sedangkan

(22)

6

Universitas Sriwijaya sanitasi lingkungan harus selalu diperhatikan kebersihannya agar tidak mudah terkontaminasi oleh virus Corona tersebut. Seluruh masyarakat sangat dituntut untuk selalu mempersiapkan diri hidup berdampingan dengan COVID-19 selama pengembangan vaksin untuk melawan virus ini masih diproses (Kementerian Kesehatan RI, 2020).

1.2 Rumusan Masalah

Hasil penelitian sebelumnya serta observasi atau survei awal yang dilakukan peneliti menjelaskan bahwa masih banyak pemukiman kumuh di bantaran sungai Musi khususnya di sekitar Kelurahan Bagus Kuning, Kecamatan Plaju Palembang. Masyarakat disana juga masih memanfaatkan dan menggunakan air sungai Musi secara langsung untuk kegiatan sehari-hari, baik sebagai sarana air bersih untuk mencuci, mandi bahkan untuk buang air besar atau kecil. Lalu masih banyaknya sampah yang terlihat disekitar lingkungan tersebut, baik yang mengapung di badan sungai musi, maupun di setiap pinggir jalan atau lorong pemukiman masyarakat Kelurahan Bagus Kuning. Penulis juga melakukan wawancara singkat dengan beberapa warga yang ada disana mengenai keluhan kesehatan kulit yang mereka rasakan. Dari pengakuan masyarakat ternyata ada beberapa yang memang memiliki keluhan kulit dan belum mengetahui apakah keluhan tersebut ada kaitannya dengan air sungai musi yang mereka gunakan.

Penulis memiliki minat dan tujuan untuk menganalisis antara sanitasi lingkungan dan personal hygiene terhadap keluhan kesehatan kulit Dalam Pencegahan COVID 19 pada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Kota Palembang pada tahun 2020 berdasarkan paparan yang telah dijelaskan diatas.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Menganalisis sanitasi lingkungan dan personal hygiene dengan keluhan kesehatan kulit Dalam Pencegahan COVID 19 pada masyarakat di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang tahun 2020.

(23)

7

Universitas Sriwijaya

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis keluhan kesehatan kulit pada masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang tahun 2020.

b. Menganalisis karakteristik individu (umur, jenis kelamin, status pekerjaan dan pendidikan) yang tinggal di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang tahun 2020. c. Menganalisis sanitasi lingkungan (Sumber air bersih, Pengelolaan

Jamban, Pengelolaan Sampah dan Sistem pembuangan air limbah) pada masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang tahun 2020.

d. Menganalisis personal hygiene (Kebiasaan Mandi dan Kebiasaan CTPS) setiap masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang tahun 2020. e. Menganalisis karakteristik individu (umur, jenis kelamin, status pekerjaan dan pendidikan) dengan keluhan kesehatan kulit pada masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang tahun 2020.

f. Menganalisis sanitasi lingkungan (Sumber air bersih, Pengelolaan Jamban, Pengelolaan Sampah dan Sistem Pembuangan Air Limbah) dengan keluhan kesehatan kulit pada masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang tahun 2020.

g. Menganalisis personal hygiene (Kebiasaan Mandi dan Kebiasaan CTPS) dengan keluhan kesehatan kulit pada masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang tahun 2020.

h. Menguraikan cara pencegahan COVID 19 pada masyarakat yang tinggal di Bantaran Sungai Musi Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Palembang tahun 2020.

(24)

8

Universitas Sriwijaya

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Mahasiswa

a. Memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Lingkungan.

b. Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan praktik pengalaman serta kemampuan dalam meneliti suatu hal dan menganalisa permasalahan yang ada terutama tentang kehidupan masyarakat di bantaran sungai dan bagaimana keluhan kesehatan kulit yang dialami.

c. Sebagai suatu pembelajaran turun langsung ke lapangan.

1.4.2 Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah manfaat dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat dan akan dapat menjadi informasi ataupun upaya pencegahan mengenai sanitasi lingkungan dan personal hygiene terhadap keluhan kesehatan kulit dan COVID-19 pada masyarakat.

1.4.3 Bagi Dinas Kesehatan Kota Palembang dan Kecamatan Plaju

a. Sebagai bahan gagasan dan masukkan yang positif kepada Pemerintah Kota Palembang dan masyarakat umum mengenai keluhan kesehatan kulit dan keadaan lingkungan di bantaran Sungai Musi.

b. Sebagai kumpulan info, data, fakta terhadap gambaran lapangan serta rekomendasi bagi pihak Dinas Kesehatan Kota Palembang, Puskesmas Plaju, dan jajaran Pemerintah Kota Palembang, khususnya daerah bantaran Sungai Musi Kota Palembang di Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju dalam hal personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang baik pada masyarakat.

1.4.4 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dapat menjadi bahan referensi bagi Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat dan meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam pengaplikasian ilmu kesehatan masyarakat serta sebagai sarana

(25)

9

Universitas Sriwijaya pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat di bidang lingkungan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Lingkup Tempat

Penelitian dilakukan di rumah-rumah masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai Musi, dan berlokasi di Kelurahan Bagus Kuning Kecamatan Plaju Kota Palembang..

1.5.2 Lingkup Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2020.

1.5.3 Lingkup Materi

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kuantitatif dan cross sectional untuk melihat hubungan antara sanitasi lingkungan serta personal hygiene masyarakat terhadap keluhan kesehatan kulit pada responden yang memenuhi kriteria dalam usaha sebagai pencegahan Covid 19.

1.5.4 Lingkup Penelitian

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi atau pengamatan, dan wawancara langsung dengan mrnggunakan kuesioner, lembar ceklist serta telaah dokumen

(26)

125

Universitas Sriwijaya

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, I., Sugiyanta, I. G.,Miswar, D. (2012). “Kualitas Air Sungai Musi Di Kelurahan 1 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 Palembang.” Jurnal Penelitian Geografi, 1(2).

Asdak, C. (2010). “Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Air Sungai: Edisi Revisi Kelima.” Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

Aswad, H., Dangnga, M. S., Hengky, H. K. (2016). “Faktor Risiko Kejadian Penyakit Kulit pada Nelayan di Desa Teteaji Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang.” 1(1).

Badan Pusat Statistik Kota Palembang. (2018). “Kecamatan Plaju Dalam Angka 2018.”

Candra, B. (2007). “Pengantar Kesehatan Lingkungan.” In Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Celesta, A. G., Fitriyah, N. (2019). "Gambaran Sanitasi Dasar di Desa Payaman Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016". Jurnal Kesehatan Lingkungan, 11(2), 83. https://doi.org/10.20473/jkl.v11i2.2019.83-90

Chandra, D. B. (2006). “Pengantar Kesehatan Lingkungan.” Penerbit Buku Kedokteran.

Chepkurui, J., Kabwos, R. (2016). “The Implementation of Hygiene Practices in Early Childhood.” International Journal of education,Learning and Development, 4(9), 46–52.

County, M. (2020). “Personal Hygiene.” Cooperative Extension Service, 0325(606), 4–7.

Daili, E. S. S., Menaldi, S. W., I Made Wisnu. (2005). “Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia.” PT Medical Multimedia Indonesia.

(27)

126

Universitas Sriwijaya Depkes RI. (2007). “Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat.” Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI.

Dinas Kesehatan Kota Palembang. (2017). “Laporan Dinas Kesehatan Kota Palembang.”

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. (2019). “Kerusakan Sungai dan Daerah

Aliran Sungai di Indonesia.” Kabupaten Badung.

https://badungkab.go.id/instansi/dislhk/baca-artikel/628/Kerusakan-Sungai-dan-Daerah-Aliran-Sungai-di-Indonesia.html

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. (2016).

“Peta Indeks Kualitas Air.” 2020.

https://ppkl.menlhk.go.id/website/index.php.

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. (2017).

“Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.” 2020.

https://ppkl.menlhk.go.id/website/index.php.

Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. (2014). “Profil Kesehatan Indonesia 2014.” Kementerian Kesehatan RI.

Eddy, S., Gaffar, A. K.,Oktaviani, E. (2012). “Inventarisasi dan Identifikasi Jenis-Jenis Ikan di Perairan Sungai Musi Kota Palembang.” Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 9(2).

Fahrurazi, Riza, Y., Ernadi, E. (2018). “Perilaku Pengguna Air Sungai Dengan Keluhan Kesehatan Kulit Pada Masyarakat Sekitar Sungai Pangambangan Banjarmasin.” Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1).

Fitria, N.,Tosepu, R. (2020). “Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Higiene Perorangan Dengan Keluhan Penyakit Skabies Pada Anak-Anak di Panti Asuhan Amaliyah Kota Kendari Tahun 2019.” Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes, 1(03). https://doi.org/ISSN: 2686-4401

(28)

127

Universitas Sriwijaya Fonacier, L., et.al. (2015). “Contact Dermatitis : a Practice Parameter–Update 2015.” The Journal of Allergy and Clinical Immunology: In Practice, 3(3), S1–S39.

Haseena, M., et.al. (2017). “Water Pollution And Human Health.” Environmental Risk Assessment and Remediation, 1(3). https://doi.org/10.4066/2529-8046.100020

Hassan, B. A. R. (2012). “Importance of Personal Hygiene.” Pharmaceutica Analytica Acta, 3(08).

Hay, R. J., et.al. (2014). “The Global Burden of Skin Disease in 2010: An Analysis of the Prevalence and Impact of Skin Conditions.” Journal of Investigative Dermatology, 134(6), 1527–1534. https://doi.org/10.1038/jid.2013.446 Indrawati, D. (2011). "Upaya Pengendalian Pencemaran Sungai yang Diakibatkan

oleh Sampah". Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology, 5(6), 185–192.

Inyinbor Adejumoke, A., et.al. (2018). “Water Pollution : Effects, Prevention, and Climatic Impact.” Water Challenges of an Urbanizing World, 33.

Ismy, F., Ashar, T. (2013). "Analisis Kualitas Air dan Keluhan Gangguan Kulit pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru tahun 2012". Lingkungan dan Keselamatan Kerja, 2(3), 14405.

Japan International Cooperation Agency. (2003). "Studi Pengelolaan Air Secara Menyeluruh Pada Wilayah Sungai Musi Di Republik Indonesia". Laporan Akhir, 17–66.

Khairunnisa. (2018). "Hubungan Karakteristik Individu dengan Keluhan Gangguan Kulit pada Pekerja Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2018". Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumateran Utara, Medan.

(29)

128

Universitas Sriwijaya Kementerian Kesehatan RI. (2010). “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 492 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.”

Kementerian Kesehatan RI. (2014). “Peraturan Pemerintah Kesehatan RI Nomor 3 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.” Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). "Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus disease (Covid 19) ".

Kordi, M. Ghufron H. Tancung, A. B. (2010). “Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan.”Jakarta

Kristanto, I. P. (2004). “Ekologi Industri.” Penerbit ANDI Yogyakarta. Kusnoputranto, H., Susanna, D. (2003). “Kesehatan Lingkungan.”

Londong, A. S., Santoso, N. E., Mokoginta, J. (2013). "Hubungan Penggunaan Air Sungai Talawaan Sebagai Tempat Untuk Mandi Cuci Kakus Dengan Kejadian Penyakit Kulit Di Desa Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara." Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(1), 326.

Lubis, H. S. (2018). "Hubungan Karakteristik Individu dengan Keluhan Gangguan Kulit pada Pekerja Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2018". Jurnal Penelitian Kesmas.

Manalu, S. M., Putri, A. K. (2019). “Hubungan Pemanfaatan Air Sungai dengan Kejadian Gejala Dermatitis.” Jurnal Penelitian Kesmas, 2(1), 15–20.

Maryono, A. (2014). “Menangani Banjir, Kekeringan dan Lingkungan.” Gadjah Mada University Press.

Matondang, Z. (2009). "Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian".

Tabularasa PPS UNIMED, 6(1), 87–97.

http://digilib.unimed.ac.id/705/1/Validitas dan reliabilitas suatu instrumen penelitian.pdf.

(30)

129

Universitas Sriwijaya Menteri Kesehatan RI. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

National Eczema Assosiation. (2019). “Eczema.”

https://nationaleczema.org/eczema/

Niken Kuswary, W. O. N. N. (2018). “Hubungan Kebersihan Perorangan, Alergi, Sanitasi Air Bersih dengan Kejadian Dermatitis pada Nelayan di Desa Pamandati Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan.” Jurnal MJPH, 1(2), 1–13.

Notoatmodjo, S. (2003). “Ilmu Kesehatan Masyarakat.” Rineka Cipta.

Octorina, F., Dharma, S., & Marsaulina, I. (2012). "Hubungan Kondisi Lingkungan Perumahan dengan Kejadian Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012".973, 78–101.

Oktaria, F., Ardillah, Y. (2019). “Hubungan Hygiene dan Sanitasi dengan Kejadian Diare Pada Balita di Pinggiran Sungai Musi Seberang Ulu II Palembang.” Universitas Sriwijaya.

Peraturan Pemerintah. (2011). “Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai.”

Potter, P. A., Perry, A. G. (2005). “Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.” Edisi 2.

Proverawati, A., Rahmawati, E. (2012). “Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).” Yogyakarta: Nuha Medika.

Purwandari, R., Ardiana, A. (2015). "Hubungan Antara Perilaku Mencuci Tangan dengan Insiden Diare pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Jember". Jurnal Keperawatan, 4(2).

(31)

130

Universitas Sriwijaya Mandi, Penggunaan Handuk, dan Mengganti Pakaian Dengan Kejadian Penyakit Panu Pada Masyarakat yang berusia 15-44 Tahun di Kecamatan Mempahawah Ilir Kabupaten Mempahawah". Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Rahmadani, R. D., Ridlo, I. A. (2020). "Perilaku Masyarakat dalam Pembuangan Tinja ke Sungai di Kelurahan Rangkah, Surabaya". Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education, 8(1), 87–98. Rambe, N. (2017). “Analisis Kualitas Air Sungai Aek Kundur dan Keluhan

Gangguan Kulit pada Masyarakat sekitar Sungai di Desa Lingga Tiga Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan batu Tahun 2017.” In Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

Sajida, A., Santi, D. N., Naria, E. (2012). “Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Keluhan Penyakit Kulit di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2012.” Lingkungan dan Keselamatan Kerja, 2(2), 14632.

Saputri, N. (2019). "Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Skabies Di Puskesmas Bernung". Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 10(1), 101–110.

Sari, R. R., Safri, & Woferst, R. (2018). "Gambaran Kejadian Penyakit Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Kuantan". JOM FKp, 5, 2.

Singh, M. R., Gupta, A. (2017). “Water Pollution-Sources, Effects and Control.” Sumantri, A. (2013). “Kesehatan Lingkungan.” Kencana Prenada Media Group. Suripin. (2004). “Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air.” Penerbit ANDI

Yogyakarta.

Suryani, A. S. (2016). “Persepsi Masyarakat dalam Pemanfaatan Air Bersih (Studi Kasus Masyarakat Pinggir Sungai di Palembang).” Jurnal Aspirasi, 7(1), 33– 48.

(32)

131

Universitas Sriwijaya Susanti. (2016). "Pengaruh Karakteristik Demografi, Pemanfaatan Air Sungai Dan Parameter Kimia Air Terhadap Dermatitis pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Di Gampong Teungoh Tahun 2016". Universitas Sumatera Utara.

Tarwoto, W. (2006). “Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.” In Salemba Medika.

Waldi Purba, L. (2013). “Hubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli Dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Gambaran Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2013.”

WHO. (2001). “Water Related Diseases.”

https://www.who.int/water_sanitation_health/diseasesrisks/diseases/scabies/e n/

WHO, UNICEF. (2020). “Air, Sanitasi, Higiene, dan Pengelolaan Limbah yang Tepat Dalam Penanganan Wabah COVID-19.”

Widi, R. (2011). "Uji Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian Epidemiologi Kedokteran Gigi". Stomatognatic (J.K.G. Unej), 8(1), 27–34.

Windusari, Y., & Sari, N. P. (2015). “Kualitas Perairan Sungai Musi Di Kota Palembang Sumatera Selatan.” Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, 1(1), 1–5.

Referensi

Dokumen terkait

berjudul “ Hubungan Karateristik Lansia, Personal Hygiene, Peran Perawat, dan Sanitasi Lingkungan Tempat Tinggal dengan Keluhan Kulit pada Lansia di Panti Jompo PPOS GBKP

sectional study yang bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene dengan keluhan kulit pada pemulung dan fasilitas sanitasi di TPA Terjun Kelurahan Terjun Kecamatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hygiene dan sanitasi lingkungan dan keluhan kesehatan kulit di Panti Asuhan Al- Jam’iyatul Washliyah Pulo Brayan

hubungan personal hygiene dengan keluhan penyakit kulit pada pemulung dan. fasilitas sanitasi di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran personal hygiene dan sanitasi lingkungan pada pasien dengan kejadian keluhan gangguan kulit di Rumah Sakit Jiwa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran personal hygiene dan sanitasi lingkungan pada pasien dengan kejadian keluhan gangguan kulit di Rumah Sakit Jiwa Pemerintah

Saya menyatakan dengan ini bahwa skripsi saya yang berjudul “Hubungan Fasilitas Sanitasi dan Personal Hygiene dengan Keluhan Penyakit Kulit pada Pekerja

Tabel 4.9 Distribusi Keluhan Kesehatan Kulit Responden Berdasarkan Personal Hygiene yang Meliputi Kebersihan Rambut Penghuni Rumah Kost Lingkungan VIII Kelurahan Padang