Jurnal Tugas Akhir
1
Optimasi pengadaaan kapal-kapal pengangkut LNG untuk distribusi LNG
dari Pulau Kalimantan ke Pulau Jawa menggunakan Fuzzy Logic.
Zainury(1), Rosyid(2), Mulyadi(3)
1Mahasiswa Teknik Kelautan, 2,3Staf Pengajar Teknik Kelautan
Penentuan kapal yang akan digunakan untuk transportasi LNG termasuk hal yang utama dalam perencanaan transportasi LNG. Kapal-kapal pengangkut LNG tersebut dianalisa berdasarkan beberapa hal yang penting, yaitu jenis usia kapal, tangki muatan, kapasitas muat, kecepatan kapal, biaya transportasi, waktu transportasi, kompatibilitas kapal,dll. Dalam Tugas Akhir ini, dikaji mengenai optimasi pengadaan kapal-kapal pengangkut LNG untuk distribusi LNG dari Pulau Kalimantan menuju Pulau Jawa. Optimasi dilakukan dengan menggunakan model transportasi yaitu dengan Bontang Plant sebagai titik Origin (Asal) dan Muara Angke sebagai titik destination. Muatan dalam analisa ini adalah LNG sebesar 1.5 MTPY. Optimasi kapal-kapal pengangkut LNG dilakukan dengan membandingkan beberapa kapal-kapal yang selama ini melayani Bontang Plant. Optimasi dalam tugas akhir ini menggunakan Fuzzy Logic sebagai pendekatan optimasinya, yaitu dengan menggunakan kriteria umur kapal, nilai kompatibilitas kapal, waktu transportasi dan biaya transportasi. Dari analisa yang dilakukan, diperoleh bahwa kapal yang paling maksimal dari beberapa kapal pengangkut yang dianalisa adalah kapal “Dwi Putra” dengan nilai optimal 70.831% dan kapal “Golar Mazo” dengan nilai optimal 69.551%. Sedangkan kapal yang tidak optimal adalah kapal “LNG Capricorn” diikuti oleh kapal “Surya Aki” dan “Eka Putra” berturut-turut sebesar 55.451%, 62.314% dan 62.998% . Kapal “Surya Satsuma” berada diantaranya yaitu dengan nilai optimal 63.927%.
Kata kunci: Optimasi, Liquefied Natural Gas, Distribusi, LNG Carrier, Fuzzy Logic, Transportation.
1. PENDAHULUAN
Gas bumi mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai sumber energi, bahan baku dalam negeri dan sebagai sumber penerimaan negara dan devisa. Pada tahun 2003 kontribusi penerimaan negara dari gas bumi sebesar Rp. 31,4 Triliun atau sekitar 9,3% dari total dalam negeri yaitu sebesar Rp. 337,1 Triliun. Saat ini, permintaan gas bumi di dalam negeri cenderung meningkat dengan adanya pengurangan subsidi BBM, berkembangnya industri petrokimia dan isu lingkungan.
Gas Alam bisa diangkut dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk gas dan dalam bentuk LNG (Liquified Natural Gas). Masing – masing cara pengangkutan mempunyai konsekuensi berbeda - beda terhadap moda angkut yang digunakan dan otomatis berpengaruh terhadap biaya angkut. Moda angkut lintas laut yang umum digunakan untuk sarana distribusi LNG yaitu (i) kapal tanker LNG, (ii) pipa gas (OffShore) dan (iii) kapal kontainer.
Hingga saat ini, distribusi gas alam di dalam negeri Indonesia menggunakan jaringan pipa transmisi dan distribusi. Distribusi dengan menggunakan jaringan pipa memiliki beberapa kelemahan antara lain instalasi yang mahal, tidak adanya pemanfaatan lebih lanjut terhadap pipa yang tidak produksi lagi dan hanya dapat melayani beberapa kilang minyak saja. Hal ini menjadi sangat tidak efektif ketika sumur produksi LNG menurun kapasitas
produksinya. Konsorsium tiga BUMN energi yaitu PGN, PLN dan Pertamina melihat peluang pembangunan terminal penerima LNG di Pulau Jawa. Infrastruktur lain yang tidak kalah penting adalah moda angkut LNG, salah satunya adalah kapal-kapal pengangkut LNG dan kapal container LNG. Studi Optimasi sangat penting perannya dalam merencanakan suatu proyek. Dengan adanya studi optimasi, maka akan diketahui pilihan mana yang paling optimal (dari beberapa pilihan) untuk menggunakan sumber daya yang ada. Optimasi yang dilakukan dalam tugas akhir ini menggunakan metode fuzzy logic dalam menentukan pilihan mana yang paling optimal. Studi Optimasi pengadaaan kapal-kapal pengangkut LNG dari Terminal muat Bontang ke terminal penerima di Muara Angke diharapkan dapat memberikan masukan dalam pelaksanaan pembangunan terminal penerima LNG di Pulau Jawa.
2. DASAR TEORI
2.1. LNG (Liquified Natural Gas)
LNG (Liquified Natural Gas) adalah gas alam yang didinginkan sampai mencapai suhu ± minus 160 derajat celcius pada tekanan atmosfer yang membuat gas menjadi zat cair.
Hal terpenting pada pemuatan LNG dapat diringkas dalam tiga unsur sifat LNG, yaitu:
2
• Sifat mudah menguap • Sifat mudah menyala • Spesifik gravity rendah
2.2 Kapal pengangkut LNG ( LNG Carrier)
Pengangkutan gas alam dengan menggunakan pipa memiliki beberapa keterbatasan, antara lain : keterbatasan gerak, memerlukan investasi yang besar, penanganan sistem kompressor yang cukup rumit mengingat semakin jauh jarak maka semakin besar kompressor yang digunakan, penanganan terhadap keselamatan lingkungan cukup besar mengingat tekanan dalam jaringan pipa tersebut sangat tinggi sehingga sedikit kebocoran dapat berakibat fatal terhadap lingkungannya (Soegiono dan Arta 2006).
Alternatif lain yang digunakan untuk mengangkut gas alam adalah menggunakan jasa angkutan laut, akan tetapi karena tekanan gas tersebut sangat tinggi maka tekanan gas tersebut harus diturunkan sampai mencapai 1 Atm. Moda angkut kapal untuk LNG dapat berupa kapal-kapal pengangkut LNG (LNG Carrier / LNG Tanker) dan kapal-kapal kontainer. LNG Carrier / LNG Tanker merupakan salah satu jenis kapal khusus yang dirancang untuk mengangkut satu jenis muatan/kargo saja. Kapal-kapal tersebut memiliki tangki-tangki khusus yang dirancang untuk menjaga suhu muatannya (LNG) hingga – 163 derajat celcius. Beberapa kelebihan dari moda angkut kapal-kapal pengangkut LNG adalah gas alam yang diangkut bisa dalam jumlah besar untuk sekali angkut mengingat gas alam yang diangkut dalam bentuk cairan dan memiliki volume seperenam ratus (1/600) dari volume semula (bentuk gas).
siklus pelayaran kapal-kapal pengangkut LNG dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
• Ballast Voyage • Loaded Voyage
• Docking Voyage (baik sesudah maupun sebelum)
2.3. Kompatibilitas Kapal
Untuk melakukan studi kompatibilitas kapal dan terminal LNG, diperlukan waktu dan usaha yang tidak sedikit. Hal ini disebabkan banyak dan kompleksnya parameter dari kapal dan terminal yang harus dievaluasi. Displin ilmu yang terlibat dalam studi ini juga beragam, mulai dari mechanical, civil, instrumentasi dan marine serta shipping. Sampai saat ini, belum ditemukan adanya standart yang memberikan prosedur baku untuk studi kompatibilitas kapal dan terminal LNG secara keseluruhan. Karena bersifat multidisiplin, beberapa standart hanya memberikan sebagian pembahasan dan dasar perhitungan berdsarkan displin ilmu yang sesuai.
Pada dasarnya, kompatibilitas kapal-kapal pengangkut LNG dapat dilihat berdasarkan peralatan yang terlibat dalam proses loading dan discharging.
2.4 Parameter-parameter perhitungan nilai ekonomis kapal
Setiap benda yang diproduksi pasti memiliki nilai ekonomis. Nilai ekonomis dari setiap benda berbeda-beda. Perbedaaan ini yang menjadi pertimbangan dalam memproduksi ataupun menggunakan benda tesebut dalam pengambilan keputusan. Nilai ekonomis dapat dihitung dari beberapa parameter yang terkait dengan benda tersebut. Parameter-parameter perhitungan nilai ekonomis kapal adalah sebagai berikut :
• Dimensi kapal • Ongkos muatan • Biaya operasi
Biaya operasi pada pengoperasian kapal dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk transportasi kapal tersebut.
Waktu operasi kapal (RTT) dapat dirumuskan
sebagai berikut :
. ....(4)
Jumlah round trip (ARRT), tergantung dari waktu
pelayaran dan off hire.
...(5) Keterangan:
Vs : Kecepatan kapal.
UL : kecepatan pemuatan muatan dari kapal. UR : kecepatan pembongkaran muatan dari kapal. Biaya Operasi dibagi menjadi dua jenis biaya yaitu Fixed costs dan Variabel costs. Komponen fixed costs adalah biaya tetap dan tidak tergantung pada operasi kapal, terdiri atas biaya kepemilikan (ownership cost component), sedangkan biaya variabel adalah biaya yang tergantung pada operasional kapal itu sendiri.
2.5 Pengambilan Keputusan dan Optimasi
Sudah menjadi hal yang wajar jika dalam kehidupan manusia dihadapkan dengan permasalahan yang membutuhkan pengambilan keputusan. Dalam mengambil keputusan setiap manusia memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut. Persoalan pengambilan keputusan dapat dianalisa dengan mengenali variabel keputusan (decision variabels) dan variabel konsekuensinya (consequence variabel).
Dalam pengambilan keputusan, kita dapat menganalisisnya dengan mengetahui Variabel keputusan (decision variabels) dan variabel
Jurnal Tugas Akhir
3
konsekuensi (consequence variabels). Variabel keputusan dapat pula dipahami sebagai tindakan (act) yang akan diambil, sementara variabel konsekuensi sebagai hasil (outcome) keputusan tersebut (Rosyid 2009). Variabel konsekuensi dibedakan menjadi dua, yaitu kendala (constraint) dan kriteria keputusan (decision criteria). Pada umumnya, pengambilan keputusan menggunakan beberapa kriteria (kriteria Majemuk). Metode penyelesaian untuk optimasi dengan kriteria majemuk, antara lain adalah :
1. Metode fungsi Utilitas
2. Metode fungsi Tujuan Berbatas 3. Metode Leksiografik
4. Metode Goal Programing
2.5 Charter of Ship (Sewa Menyewa Kapal)
Chartering adalah salah satu aktivitas dalam industri pelayaran. Charter berarti pemilik atau disponent owner bersedia menyewakan kapal atau memberikan jasa pelayaran tertentu kepada penyewa (charterer) dan penyewa bersedia untuk membayar freight atau hire yang disepakati. Terdapat beberapa biaya dalam sewa kapal , antara lain Capital cost atau biaya tetap dan operation cost meliputi manning, repairs, maintenance, bunker, dll.
Voyage charter, adalah kesepakatan untuk menyewa kapal beserta kru kapal dalam satu pelayaran antara terminal loading dan terminal penerima.
Time charter, adalah kesepakatan untuk menyewa kapal dan memberikan hak kepada penyewa untuk menggunakan kapal dalam periode waktu tertentu. Bareboat charter, adalah kesepakatan untuk menyewa kapal dalam jangka waktu tertentu. Penyewa menyediakan kru dan bertanggung-jawab terhadap keseluruhan biaya operasi dari kapal tersebut.
Keseluruhan kesepakatan antara penyewa dan pemilik kapal terdapat dalam Charter Party. Charter Party adalah dokumen perjanjian atau kontrak antara pemilik kapal dengan penyewa, dimana kapal digunakan atau disewa untuk mengantarkan muatan pada rute pelayaran yang ditetapkan (voyage charter) atau untuk periode waktu yang ditetapkan (time charter). Charter Party juga berisikan semua kesepakatan, kondisi dan pengecualian yang berdasarkan referensi hukum yang berlaku.
2.6 Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)
Sebelum munculnya teori logika Fuzzy (Fuzzzy Logic), dikenal sebuah logika tegas (Crip Logic) yang memiliki nilai benar atau salah secara tegas. Sebaliknya Logika Fuzzy merupakan sebuh logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran antara benar dan salah. Dalam teori logika Fuzzy sebuah nilai bisa bernilai benar dan salah secara bersamaan namun berpa besar kebenaran dan
kesalahan suatu nilai tergantung bobot/grade keanggotaan yang dimilikinya.
Hal-hal yang terdapat pada sistem fuzzy : • Variabel Fuzzy
• Himpunan Fuzzy • Semesta Pembicaraan • Domain
• Himpunan support
Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang
menunjukan pemetaan titik-titik input data kedalam nilai keanggotaannya (derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1.
Operator Dasar Zadeh beberapa operatornya
antara lain : 1. Operator AND
μA∩B = min (μA[x], μB[y]) 2. Operator OR
μAUB = max (μA[x], μB[y]) 3. Operator NOT
μA’= 1-μA[x]
Fungsi keanggotaan suatu himpunan fuzzy dapatditentukan dengan fungsi segitiga (triangle), trapesium (trapezoidal) atau fungsi Gauss (Gausian).
− Persamaan fungsi keanggotaan segitiga adalah ...(1) − Persamaan fungsi keanggotaan trapesium adalah
………(2) − Persamaan fungsi keanggotaan Gauss (Gausian)
adalah :
, , ...(3) Dalam sistem logika Fuzzy terdapat beberapa operasi aritmatika yang diperlukan dalam penalarannya antara lain :
a. Gabungan (Union) dalam sistem logika Fuzzy dikenal dengan istilah Max.
b. Irisan (Intersection) dalam sistem logika Fuzzy dikenal dengan istilah Min.
c. Kesamaan (Equality), operasi kesamaan dinyatakan dalam persamaan :
d. Produk (Product), operasi produk dinyatakan dalam persamaan :
Dalam fuzzy logic terdapat beberapa system untuk merubah nilai linguistik menjadi nilai tegas. Beberapa Sistem Inferensi Fuzzy yang dikenal secara umum adalah sebagai berikut:
4
1. Metode Tsukamoto 2. Metode Mamdani 3. Metode Sugeno
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pemodelan Transportasi
Model transportasi adalah dari bontang menuju muara angke dengan moda transportasi LNG carrier.
Asumsi model yang dibuat adalah sebagai berikut : 1. Saat proses distribusi, kecepatan kapal dianggap
konstan selama dalam perjalanan mulai dari berangkat dari lokasi asal hingga tiba di lokasi tujuan.
2. Tidak ada waiting time bagi kapal, sehingga LNG yang akan dibongkar atau muat, dapat dilakukan secara langsung.
3. Waktu untuk cooling-down dianggap tidak ada, dalam artian bahwasannya suhu LNG Tanks dan Arms dianggap -1600C.
4. Waktu Roundtrip Days dihitung hanya berdasarkan pada lamanya waktu di laut (seatime) yang dihitung dengan kecepatan konstan, ditambah dengan lamanya proses muat dan bongkar LNG (port time) dari lokasi asal dan lokasi tujuan.
5. Terminal Penerima selama beroperasi dianggap tidak ada halangan apapun sehingga setiap ada kapal langsung bisa dilayani dengan konsekwensi penambahan biaya untuk pengerukan.
6. Boil of Gas untuk semua kapal sama yaitu -0.15% per day.
7. Penggunaan Kapal LNG dengan skenario sewa (Charter Hire).
8. Jumlah hari efektif kapal (commission days) dalam satu tahun adalah 330 hari.
Data kapal-kapal LNG yang akan dianalisa adalah sebagai berikut :
Tabel 1.Data kapal-kapal yang dianalisa NO Nama Kapal Penamaan
Kapal 1 LNG CAPRICORN a 2 DWIPUTRA b 3 SURYA AKI c 4 SURYA SATSUMA d 5 EKA PUTRA e 6 GOLAR MAZO f
Lanjutan Tabel 1.Data kapal-kapal yang dianalisa Nama Kapal Deliv. Year (year) LOA (m) B (m) T (m) Vs (Knots) Load Ball a 1978 285.3 43.4 11.53 16.5 18.5 b 1994 272.0 47.2 11.65 18.3 19.3 c 1996 151.0 28.0 7.62 17.5 19.0 d 2000 151.0 28.0 7.0 15.5 17.0 e 1990 290.0 46.0 11.3 17.5 19.6 f 2000 290.0 46.0 11.6 16.0 18.0
Lanjutan Tabel 1.Data kapal-kapal yang dianalisa Nama Kapal Capacity of Cargo Tanks (m3) Owner Cost Component (US$/Day) Operating Cost Component (US$/Day) a 126,300.00 82,568.81 17,589.27 b 127,385.62 84,699.45 19,361.14 c 19,470.00 38,360.66 9,035.64 d 23,096.60 36,756.47 9,544.75 e 137,012.43 76,108.73 27,511.24 f 136,867.45 74,528.54 27,425.65 3.2 Umur Kapal.
Umur kapal yang digunakan adalah umur kapal hingga rahun 2010. Umur kapal untuk masing-masing kapal adalah sebagai berikut :
Tabel 2.Umur Kapal Nama Kapal Umur Kapal
(years) LNG CAPRICORN 31 DWIPUTRA 15 SURYA AKI 13 SURYA SATSUMA 9 EKA PUTRA 19 GOLAR MAZO 9
3.3.Waktu dan biaya transportasi 3.3.1Waktu tansportasi.
Dibutuhkan masing-masing satu kapal LNG dari kapal yang dianalisa, kecuali untuk kapal surya aki dan surya Satsuma menggunakan 3 unit kapal. Waktu transportasi masing-masing kapal adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Waktu Transportasi Kapal No Nama Kapal Delivery time (days/year)
1 EKA PUTRA 136.4 2 DWIPUTRA 145.3 3 GOLAR MAZO 145.3 4 LNG CAPRICORN 153.5 5 SURYA SATSUMA 260.2 6 SURYA AKI 280.5 3.3.2 Biaya transportasi
Biaya transportasi masing-masing kapal yang dianalisa adalah sebagai berikut :
Tabel 4.Biaya Transportasi Kapal No Nama Kapal Transportation Cost
(US$/MMBTU) 1 EKA PUTRA 0.23 2 DWIPUTRA 0.24 3 GOLAR MAZO 0.24 4 LNG CAPRICORN 0.26 5 SURYA SATSUMA 0.61 6 SURYA AKI 0.71 3.4 Perhitungan kompatibilitas.
Perhitungan kompatibilitas kapal menggunakan fuzzy logic dengan berdasarkan panjang kapal, lebar kapal dan sarat air kapal.
Untuk membentuk sistem Fuzzy Logic perhitungan kompatibilitas kapal yang berdasarkan metode mamdani, dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut :
Jurnal T
1. Masuka Nilai t kapal a air kapa 2. Peranca Fuzzy ( Variabe perhitu berikut • Var • Var • Var • Var Himpun sebagai Fungsi kapal a Tabel Lin Pe Cu PeTugas Akhir
an nilai tegas ( tegas untuk adalah panjang al. angan variabe (Fuzzyfikasi). el dan himp ungan kompa t : riabel Panjang riabel Lebar Ka riabel Sarat air riabel Kompati nan masing-i bermasing-ikut : keanggotaan adalah sebagai b l 5. Fungsi kea ngustik Kea endek 1 ukup endekr
(data in-put). perhitungan k kapal, lebar k el dan himp punan logika atibilitas ada Kapal. apal. Kapal. ibilitas Kapal. -masing vari n untuk varia berikut : anggotaan varia kapal anggotaan K 1 90 40 0 0 150 40 kompatibilitas kapal dan sarat unan Logika fuzzy untuk alah sebagai iabel adalah abel Panjang abel panjang Domain Keanggotaan (m) x ≤ 150 150 < x ≤ 190 x >190 x ≤ 150 150 < x ≤ 190 M Varia deng varia mene 3. Peng Logi Didalam dibutuhk • P D T Nomor Aturan 1 2 3 … 60 … 92 … 125 Menengah Cukup Panjang Panjang abel lebar da gan cara yan abel kompatiengah dan besa gaplikasian F ika Fuzzy). m Pengaplik kan langkah-lan Pembuatan atur Dibuat 125 atur Tabel 6. Aturan ko Panjang Kapal L K Pendek Pendek Pendek … Menengah C … Cukup Panjang C L … Panjang L 230 40 0 0 190 40 270 40 0 0 230 40 310 40 0 0 270 40 1 an sarat air k ng sama. Se bilitas, lingu ar. Fungsi Implik kasian Fung ngkah sebagai ran dasar (rule ran dasar sebag n-aturan dasar s mpatibilitas ka Lebar Kapal Sarat Kecil Pend Kecil Cuku Pend Kecil Menen … … Cukup Kecil Panja … … Cukup Lebar Cuku Pend … … Lebar Panja 190 < x ≤ 230 x >230 x ≤ 190 190 < x ≤ 230 230 < x ≤ 270 x >270 x ≤ 230 230 < x ≤ 270 270 < x ≤ 310 x >310 x ≤ 270 270 < x ≤ 310 x >310 kapal diperole edangkan untu uistiknya kec kasi (Inferen gsi Implika berikut : base). gai berikut :
sistem fuzy log apal Air Kompatib tas ek Besar up ek Besar ngah Besar … ang Menenga … up ek Menenga … ang Kecil
5
eh uk cil, nsi asi gic bili ah ahVa Panja Kapa Kea L Leba Kea L Sarat Kea L Va Panja Kapa Kea L Leba Kea L Sarat Kea L
6
• Perh vari Tabe ariabel Ca ang al anggotaan (0.6 Linguistik Cuku, ar Kapal anggotaan (0.6 Linguistik Me Cuk t Air anggotaan (0.2 Linguistik Me Cuku Lan mas ariabel Sury ang al anggotaan (0. Linguistik Pend P ar Kapal anggotaan (0.2 Linguistik Kec t Air anggotaan (0.4 Linguistik PendP 4. Defuzz Didalam D sebagai ber • Kompo dan pen Tabel 8 Nama Kap LNG Capric Dwi Putra Surya Aki Surya Satsu Eka Putra Golar Mazo hitungan kea iabel input. el 7. Keanggot ma LNG apricorn 62 , 0.38 ) up Panjang Panjang Cu 65 , 0.35 ) enengah , kup Lebar K 24 , 0.76) enengah , up Panjang C njutan Tabel 7. sing-masing ka ya Satsuma 97 , 0.03) dek , Cukup Pendek Cu 20 , 0.80) cil , Cukup Kecil 47 , 0.53) dek , Cukup Pendek C zyfikasi. Defuzzyfikasi d rikut: osisi himpunan ncarian keangg 8. Max keanggo pal Max Keancorn 0.6 0.3 0.7 0.8 uma 0.5 0.4 0.5 o 0.4 0.5 anggotaan m taan dan lingui asing kapal. Dwiputra (0.95 , 0.05) ukup Panjang , Panjang (0.28 , 0.72) Kecil , Cukup Kecil (0.18 , 0.82) Menengah , Cukup Panjang Keanggotaan apal. Eka Putra (0.5 , 0.5) ukup Panjang , Panjang (0.40 , 0.60) Menengah , Cukup Lebar (0.08 , 0.92) Menengah , Cukup Panjang dibutuhkan lan n berdasarkan gotaan Min-Ma
otaan dan lingu nggotaan Lingu 62 Mene 8 Ke 72 Mene 8 Be 53 Be 40 Mene 50 Ke 40 Mene 50 Ke masing-masing istic masing-Surya Aki (0.98 , 0.02) Pendek , Cukup Pendek (0.20 , 0.80) Kecil , Cukup Kecil (0.19 , 0.81) Pendek , Cukup Pendek dan linguistic Golar Mazo (0.5 , 0.5) Cukup Panjang , Panjang (0.40 , 0.60) Menengah , Cukup Lebar (0.16 , 0.84) Menengah , Cukup Panjang ngkah-langkah aturan dasar ax. uistik uistik engah ecil engah sar sar engah ecil engah ecil • Perh centr Nilai kapa Tabe 3.5 Per Perhitun logic den kapal, w Untuk m optimasi dibutuhk 1. Masu Nilai umur trans 2. Peran Fuzz Varia perhi berik • • • • • Himp sebag itungan nilai re of gravity). i crips berupa al adalah sebag el 9. Kompatibi No Na 1 SURY 2 SURY 3 DWIPU 4 EKA P 5 GOLA 6 LNG C hitungan opti ngan optimasi ngan berdasark waktu transpo membentuk sis i kapal yang b kan langkah-lan ukan nilai tega i tegas untuk r kapal, ko sportasi dan bia ncangan varia zy (Fuzzyfikasi
abel dan him itungan kom kut : Variabel Umu Variabel Kom Variabel Wak Variabel Biay Variabel Opti punan masin gai berikut : crips (mengg kompatibilitas ai berikut : ilitas Masing-m ama Kapal A AKI A SATSUMA UTRA PUTRA AR MAZO CAPRICORN masi. i kapal meng kan umur kapa oratsi dan bia stem Fuzzy Lo berdasarkan m ngkah sebagai as (data in-put) perhitungan ompatibilitas aya transportas abel dan him i). mpunan logik mpatibilitas a ur Kapal. mpatibilitas Kap ktu Transportas ya Transportas imasi. ng-masing v gunakan metod s masing-masin masing Kapal Nilai 0.828 0.808 0.500 0.458 0.430 0.428 ggunakan fuz al, kompatibilit aya transportas ogic perhitunga metode mamdan berikut : . optimasi adala kapal, wak si. mpunan Logik ka fuzzy untu adalah sebag pal. si. si. variabel adala de ng zzy tas si. an ni, ah ktu ka uk gai ah
Jurnal T
Fungsi adalah Tabel Lingu Baru Mud Menen Lam TuaTugas Akhir
keanggotaan sebagai beriku 10. Fungsi kea stik Keanggot u 1 15 10 0 da 0 5 10 25 10 0 ngah 0 15 10 35 10 0 ma 0 25 10 45 10 0 a 0r
untuk variabe ut : anggotaan vari kapal taan Domain (y 5 < x 5 < 15 x x 5 15 25 x x 5 25 35 x x l Umur kapal iabel panjang Keanggotaan years) x ≤ 5 < x ≤ 15 x >15 x ≤ 5 < x ≤ 15 < x ≤ 25 x >25 x ≤ 15 < x ≤ 25 < x ≤ 35 x >35 x ≤ 25 < x ≤ 35 < x ≤ 45 x >45 x ≤ 35 Varia dan Seda lingu 3. Peng Logi Dida dibut • P D Nomor Aturan 1 2 3 … 98 … 228 … 371 • P v Ta Variabe Umur kapa Keanggot Lingui Kompatibi as Keanggot Lingui Waktu Transporta Keanggot 1 1 abel waktu tr optimasi diper angkan untuk uistiknya kecil, gaplikasian F ika Fuzzy). alam Pengap tuhkan langkah Pembuatan atur Dibuat 125 atur Tabel 11. Atu Umur Kom atib tas Baru Kec Baru Kec Baru Kec … … Muda Kec … … Lama Kec … … Tua Bes Perhitungan k variabel input. abel 12. Keang m el LNG Capricor al taan (0.30, 0.7stik MenengahLama
ilit taan (0.14 , 0.8 stik Kecil, Menenga asi taan (0.93 , 0.0 35 0 1 ransportasi, bi roleh dengan c k variabel , menengah dan Fungsi Implik plikasian Fun h-langkah seba ran dasar (rule ran dasar sebag uran-aturan das logic optimasi mp bili s Waktu Transp. cil Cepat cil Cepat cil Cepat … … cil Lambat … … cil Cepat … … sar Lambat keanggotaan gotaan dan ling masing kapal. rn Dwiputr 0) (0.90 , 0.1 ah, Muda, Menenga 86) (0.00 , 1.0 ah Kecil, Menenga 07) (0.09 , 0.9 35 < x ≤ 45 x >45 aya transporta cara yang sam kompatibilita n besar. kasi (Inferen ngsi Implika agai berikut : base). gai berikut : sar sistem fuzy
i Biaya Transp. Opti
Murah OptiLeb
Cukup Murah Leb Opti Standart Leb Opti … Standart Kur Opti …
Standart OptiKur
…
Murah OptiCuk
masing-masin guistic masing a Surya Aki 0) (0.10 , 0.90) ah Baru, Muda 00) (0.34 , 0.66) ah Menengah, Besar 91) (0.39, 0.61)
7
asi ma. as, nsi asi imasi bih imal bih imal bih imal … rang imal … rang imal … kup imal ng -i a , )8
Linguistik Cukup Cepat, Standart Cepat, Cukup Cepat
Cukup Lambat, Lambat Biaya Transportasi Keanggotaan (0.48 , 0.52) (0.52 , 0.48) (0.58, 0.42)
Linguistik Cukup Murah Murah, Cukup Murah Murah,
Cukup Murah, Standart
Tabel 12. Keanggotaan dan linguistic masing-masing kapal.
Variabel Surya
Satsuma Eka Putra Golar Mazo
Umur kapal
Keanggotaan (0.50, 0.50) (0.50, 0.50) (0.50, 0.50)
Linguistik Baru, Muda Muda,
Menengah Baru, Muda
Kompatibilit as Keanggotaan (0.38 , 0.62) (0.08 , 0.92) (0.14 , 0.86) Linguistik Menengah, Besar Kecil, Menengah Kecil, Menengah Waktu Transportasi Keanggotaan (0.80 , 0.20) (0.27, 0.73) (0.39, 0.61) Linguistik Cukup Lambat, Lambat Cepat, Cukup Cepat Cepat, Cukup Cepat Biaya Transportasi Keanggotaan (0.78 , 0.22) (0.54 , 0.46) (0.52, 0.48) Linguistik Cukup Murah, Standart Murah, Cukup Murah Murah, Cukup Murah 4. Defuzzyfikasi.
Didalam Komposisi Variabel dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
• Komposisi himpunan berdasarkan aturan dasar dan pencarian keanggotaan Min-Max.
Tabel 13. Max keanggotaan dan linguistik Nama Kapal Max keanggotaan Linguistik
LNG Capricorn 0.3 Lebih Optimal 0.14 Kurang Optimal 0.52 Cukup Optimal Dwi Putra 0.52 Lebih Optimal 0.1 Cukup Optimal
Surya Aki 0.58 Lebih Optimal
0.42 Cukup Optimal Surya Satsuma 0.5 Lebih Optimal 0.38 Cukup Optimal Eka Putra 0.5 Lebih Optimal 0.46 Cukup Optimal Golar Mazo 0.09 Optimal 0.5 Lebih Optimal 0.14 Cukup Optimal
• Perhitungan nilai crips (menggunakan metode centre of gravity).
Nilai crips berupa optimasi masing-masing kapal adalah sebagai berikut :
Tabel 14.Optimasi masing-masing kapal No Nama Kapal Optimasi (%)
1 DWIPUTRA 70.831 2 GOLAR MAZO 69.551 3 SURYA SATSUMA 63.927 4 EKA PUTRA 62.998 5 SURYA AKI 62.314 6 LNG CAPRICORN 55.451 5. KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan
Dari Tugas Akhir yang telah dilakukan selama ini, kesimpulan yang diperoleh dari analisa hasil dan pembahasan adalah sebagai berikut :
1. Kapal “Eka Putra” membutuhkan waktu dan biaya transportasi yang paling minimum dibandingkan dengan kapal-kapal lainnya. Waktu transportasi untuk kapal “Eka Putra” adalah 136.4 day/year dan biaya transportasi 0.23 US$/MMBTU.
2. Kapal “Surya Aki” memiliki kompatibilitas paling tinggi dibandingkan kapal-kapal lainnya. Kompatibilitas Surya Aki adalah 0.828.
3. Kapal “Dwi Putra” adalah kapal yang paling optimal untuk distribusi LNG dari Bontang Plant menuju Muara Angke. Optimasi untuk kapal “Dwi Putra” adalah 70.831 %.
Jurnal Tugas Akhir
9
5.1. SaranSaran yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1. Semesta himpunan dari kapal-kapal yang dianalisa akan lebih baik jika lebih luas lagi. Sehingga kapal-kapal yang dianalisa dapat dibandingkan dengan kapal-kapal lainnya yang lebih luas. Hal ini dibutuhkan data yang lebih banyak dan sulit terutama untuk kapal-kapal yang sudah tidak aktif lagi saat ini.
2. Penambahan variabel yang akan dianalisa akan memberikan nilai yang lebih maksimal, karena dalam penentuan kapal yang akan digunakan tidak hanya mempertimbangkan umur kapal, kompatibilitas kapal, waktu transportasi dan biaya transportasi.
3. Perlunya studi kompatibilitas yang lebih mendalam untuk mengetahui nilai kompatibilitas dari kapal, tidak hanya berdasarkan panjang kapal, lebar kapl dan sarat air kapal, meskipun secara kasar hal-hal tersebut yang menentukan.
4. Perhitungan waktu dan biaya transportasi akan lebih akurat jika terdapat data dari pihak kapal dan pihak penyewa kapal. Pada kenyataannya, pasti terdapat perbandingan antar keduanya.
5. Optimasi kapal-kapal yang dianalisa berdasarkan umur kapal, nilai kompatibilitas kapal, waktu transportasi dan biaya transportasi akan lebih baik jika terdapat faktor pemberat untuk tiap-tiap kriteria. Hal ini dikarenakan pada umumnya optimasi dilakukan dengan pertimbangan pentingnya kriteria-kriteria yang dianalisa.
6. Optimasi kapal-kapal tersebut juga dapat dilakukan dengan menggunakan struktur preferensi yang compromising, yaitu memakai hubungan atau. Hal ini dapat memperluas optimasi kapal-kapl yang dianalisa.
Optimasi yang dilakukan akan lebih baik jika dilakukan optimasi pengadaan terminal penerima LNG, karena transportasi LNG adalah transportasi yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya (supply chain).
DAFTAR PUSTAKA
Ayuningtiyas, Ika.2007.”Sistem Pendukung
Penanganan Kesehatan Balita menggunakan Penalaran Fuzzy Mamdani”.Jurusan Teknik
Informatika Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta.
Gorton, Lars.2004.”Shipbroking and Chatering
Practice Sixth edition”. Liber Hermonds. London.
Gripnios, Hector.1959.”Tramp Shipping”. Thomas Nelson and Sons, London.
Hendro, Nikolas.2000.” Studi Pemilihan Trayek
KM.Caraka Jaya Niaga III-4 dari Tanjung Perak-Ambo dengan Analisa Required Freight Rate”. Jurusan Teknik Perkapalan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.Surabaya.
Hidayat, Nurul.2007.”Desain Sistem Pakar Fuzzy
untuk Diagnosa Kanker Prostat”.Universitas
Jendral Soedirman, Yogyakarta.
Indartono, Arie.1989.”Perancangan Sistem
Bongkar Muat kapal LNG”. Jurusan Teknik
Perkapalan.Institut Teknologi Sepuluh Nopember.Surabaya.
Muntahir, Ferry.2007.”Kajian Perencanaan
Distribusi LNG dari Pulau Kalimantan ke Pulau Jawa”.Jurusan Teknik Perkapalan. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.Surabaya.
Rosyid, M.Daniel.2009.” Optimasi : Pengambilan
Keputusan Secara kuantitatif “. ITS press,
Surabaya.
Setijoprajudo.1990.”Teori dan Aplikasi Investasi
pada Industri Maritim”. FTK- Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.Surabaya.
Soegiono dan K. Buda, Artana. (2006).
Transportasi LNG Indonesia. Airlangga
University Press,Surabaya.
Soesilo, Triharyo.2006.” Perlunya LNG Receiving
Terminal di Pulau Jawa”. PT.Rekayasa
Industri.Jakarta.
Syahrudin, Nasrul.2006.” Studi Kompatibilitas
Kapal dan Terminal LNG/LPG “. PT.Badak NGL,
Bontang.
Umar, Husein. 2003. Studi Kelayakan Bisnis, edisi 2. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Vaudolo, Alain.2000.”Liquefied Gases Marine
Transportation and Storage”.Witherby, London.
<URL : http : www.badaklng.co.id> <URL : http : www.bebasberita.com > <URL : http : www. cimc-tanks.com >