• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENGENDALIAN PRODUK CACAT (STUDI PADA CV. EKA PUTRA LAS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENGENDALIAN PRODUK CACAT (STUDI PADA CV. EKA PUTRA LAS)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENGENDALIAN PRODUK CACAT (STUDI PADA CV. EKA PUTRA LAS)

Intan Winarsih

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal terhadap pengendalian produk cacat dalam proses produksi bentor pada CV. Eka Putra Las. Metode analisis yang digunakan adalah dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa biaya kualitas yang meliputi biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya kegagalan eksternal memberikan pengaruh positif terhadap produk cacat dengan besar pengaruh yang berbeda-beda. Besarnya pengaruh masing-masing biaya yaitu biaya pencegahan 69.6%, biaya penilaian 11.7%, biaya kegagalan internal 16.5%, dan biaya kegagalan eksternal 74.6% Kata kunci : biaya kualitas, produk cacat

(2)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

PENDAHULUAN

Kualitas atau mutu produk sangat berpengaruh dalam pemasaran, apabila suatu produk yang ditawarkan berkualitas baik dan memuaskan konsumen, maka akan memberikan hasil berupa peningkatan omset permintaan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasar dalam situasi persaingan yang ketat ini menuntut perusahaan dapat memberikan produk yang terbaik bagi konsumen, dengan tidak terlepas dari kegiatan proses produksinya yang dilakukan secara efektif dan efisien. Bagi perusahaan yang akan memenangkan persaingan dalam segmen pasar, maka dia harus mencapai titik kualitas dalam segala aspek. Tentunya tidak hanya memperhatikan produk yang berkualitas saja, namun harga yang lebih murah dan memiliki pelayanan yang lebih baik akan menjadi incaran para konsumen (Susanto, 2008).

Menurut Blocher (2000:220) biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk. Biaya kualitas berhubungan dengan desain, pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan kerusakan. Biaya kualitas dapat dikelompokkan menjadi empat komponen yaitu biaya pencegahan, biaya deteksi/penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.

Menurut Hansen dan Mowen (2005:13) dalam Saputra (2007) bahwa jika biaya pencegahan dan biaya penilaian meningkat berarti menunjukkan jumlah unit produk cacat menurun dan sebaliknya jika biaya pencegahan dan biaya penilaian menurun menunjukkan jumlah unit produk cacat meningkat, sementara apabila biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal naik jika jumlah unit produk cacat meningkat dan sebaliknya biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal turun jika jumlah unit produk cacat turun. Hal ini menunjukkan bahwa biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh terhadap produk cacat sedangkan biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal dipengaruhi oleh unit produk cacat.

(3)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

Sedangkan menurut Feigenbaum (1992: 104) kenaikan dalam biaya pencegahan mengakibatkan turunnya kecacatan, yang pada gilirannya mempunyai efek positif pada biaya penilaian karena turunnya kecacatan berarti menurunnya kebutuhan akan aktivitas-aktivitas pemeriksaan dan pengujian yang rutin. Dari pendapat Feigenbaum dapat dipahami bahwa biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh positif terhadap produk cacat. Hal ini dikarenakan biaya pencegahan dan biaya penilaian dikeluarkan sebelum terjadinya produk cacat sehingga dapat mempengaruhi besarnya jumlah produk cacat.

Mengingat arti pentingnya biaya kualitas dalam rangka pengendalian produk cacat, maka pengelolaan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi kualitas produk bagi suatu perusahaan sangat diperlukan, tidak terkecuali pula bagi CV. Eka Putra Las, dimana setiap konsumen ingin mendapatkan produk yang baik . Oleh karena itu meneliti unsur-unsur yang dapat mempengaruhi kualitas produk sangatlah penting.

CV. Eka Putra Las adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi, penjualan dan reparasi bentor. Bentor adalah alat transportasi roda tiga hasil modifikasi khas masyarakat Gorontalo yang ide pembuatannya terinspirasi dari penggabungan becak dan sepeda motor. Karena bentor merupakan proses modifikasi dari sepeda motor maka yang menjadi bahan baku utama adalah sepeda motor ditambah dengan bahan baku lainnya seperti roda, besi as, besi plat, besi siku, dan bahan-bahan lainnya.

Proses produksi pada CV. Eka Putra Las masih terdapat produk cacat yang berdampak buruk pada tingkat persaingan di dunia usaha ini. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan harus dapat menekan jumlah produk cacat seminimal mungkin. Alternatif yang dapat digunakan perusahaan dalam mengendalikan jumlah produk cacat yaitu dengan mengeluarkan biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya penilaian.

Pimpinan CV. Eka Putra Las melakukan beberapa upaya dalam pengendalian produk cacat yaitu memilih bahan baku yang berkualitas dan

(4)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan perusahaan seperti kekuatan, daya tahan, dan lain sebagainya. Untuk memenuhi bahan baku yang berkualitas CV. Eka Putra Las memasok beberapa bahan baku dari luar Gorontalo meskipun perusahaan harus mengerluarkan biaya tambahan yang lebih besar.

Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan bahwa upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan belum sepenuhnya berhasil dalam menekan jumlah produk cacat, karena jumlah produk cacat pada CV. Eka Putra Las jumlahnya selalu berubah-ubah setiap bulannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama seberapa besar pengaruh biaya pencegahan terhadap pengendalian produk cacat dalam proses produksi bentor pada CV. Eka Putra Las? Kedua seberapa besar pengaruh biaya penilaian terhadap pengendalian produk cacat dalam proses produksi bentor pada CV. Eka Putra Las?, ketiga seberapa besar pengaruh biaya kegagalan internal terhadap pengendalian produk cacat dalam proses produksi bentor pada CV. Eka Putra Las?, keempat seberapa besar pengaruh biaya kegagalan eksternal terhadap pengendalian produk cacat dalam proses produksi bentor pada CV. Eka Putra Las?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Hasil pengujian data digunakan sebagai dasar untuk menarik kesimpulan penelitian, mendukung atau menolak hipotesis yang dikembangkan dari telaah teoritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder.

(5)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

Gambar 1: Desain Penelitian

Biaya kualitas CV. Eka Putra Las merupakan sampel dalam penelitian ini. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah analisis mengenai beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Model persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana: Y = Produk Cacat a = Konstanta b1,b2,b3,b4 = Koefisien Estimasi X1 = Biaya Pencegahan X2 = Biaya Penilaian

X3 = Biaya Kegagalan Internal

X4 = Biaya Kegagalan Eksternal

Produk Cacat Y Biaya Pencegahan X 1 Biaya Penilaian X 2 Biaya Kegagalan Internal X 3 Biaya Kegagalan Eksternal X 4 Y = a + b 1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e

(6)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

CV. Eka Putra Las merupakan perusahaan yang berkarakteristik manufaktur yang kegiatan usahanya adalah membeli bahan baku yang kemudian mengubahnya menjadi barang produksi yang berupa bentor dan menjualnya kepelanggan. Produksi bentor dilakukan sesuai dengan pesanan customer, secara standar desain bentor sudah ada dan kualitas sudah terjaga, namun sering ada customer yang memesan agak menyimpang dari desain standar sehingga menimbulkan biaya kualitas tambahan untuk menyesuaikan desain sesuai produksi. Selain itu jumlah pesanan yang fluktuatif setiap bulannya mengakibatkan produksi menjadi ekstra padat ketika pesanan tinggi, dan berpengaruh pada biaya kualitas karna peluang produk cacat semakin besar.

Hipotesis pertama menyatakan bahwa CV. Eka Putra Las Gorontalo mengeluarkan banyak biaya pencegahan dalam mengantisipasi peningkatan produk cacat, dengan diperoleh persentase 69.6%, artinya biaya pencegahan berpengaruh positif terhadap pengendalian produk cacat, yang berarti bahwa apabila biaya pencegahan tinggi maka akan mengurangi jumlah produk cacat. Hal ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Supraptowo (2007) yang menyatakan bahwa biaya pencegahan berpengaruh positif terhadap produk cacat.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pendapat Feigenbaum (1992: 104) yang menyatakan kenaikan dalam biaya pencegahan mengakibatkan turunnya kecacatan, yang pada gilirannya mempunyai efek positif pada biaya penilaian karena turunnya kecacatan berarti menurunnya kebutuhan akan aktivitas-aktivitas pemeriksaan dan pengujian yang rutin. Dari pendapat Feigenbaum dapat dipahami bahwa biaya pencegahan berpengaruh positif terhadap produk cacat.

Biaya Pencegahan merupakan biaya yang terjadi untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan. Biaya ini meliputi biaya yang berhubungan dengan perancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem kualitas (Tjiptono dan Diana, 2003:236). Biaya yang termasuk dalam kelompok biaya pencegahan pada CV. Eka Putra Las yaitu biaya bahan baku dan biaya desain produk.

(7)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

Hipotesis kedua menyatakan bahwa pengaruh biaya penilaian terhadap produk cacat diperoleh persentase 11.7%, artinya bahwa peningkatan biaya penilaian akan berdampak pada kinerja produksi perusahaan dalam mendeteksi unit-unit yang tidak sesuai kualitas dan meminimalisir terjadinya produk cacat. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Supraptowo (2007) yang menyatakan bahwa biaya penilaian berpengaruh positif terhadap produk cacat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Hansen dan Mowen (2005:13) dalam Saputra (2007) bahwa jika biaya penilaian meningkat berarti menunjukkan jumlah unit produk cacat menurun dan sebaliknya jika biaya pencegahan dan biaya penilaian menurun menunjukkan jumlah unit produk cacat meningkat.

Biaya penilaian adalah biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk atau jasa sudah sesuai dengan persyaratan-persyaratan kualitas (Tjiptono dan Diana, 2003:236). Biaya yang termasuk dalam kelompok biaya penilaian pada CV. Eka Putra Las yaitu biaya pemeriksaan dan pengujian produk yang dihasilkan.

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa pengaruh biaya kegagalan internal terhadap produk cacat sebesar 16.50% artinya biaya kegagalan internal berpengaruh terhadap perbaikan atas produk cacat. Hal ini sesuai dengan penelitian ariwibowo (2008) yang menyatakan bahwa biaya kegagalan internal berpengaruh atas perbaikan produk cacat.

Menurut Hansen dan Mowen (2005:13) biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal naik jika jumlah unit produk cacat meningkat dan sebaliknya biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal turun jika jumlah unit produk cacat turun. Hal ini menunjukkan bahwa biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh terhadap produk cacat sedangkan biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal dipengaruhi oleh unit produk cacat.

Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi karena ada ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi sebelum barang atau jasa

(8)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

dikirim ke pihak luar atau pelanggan (Tjiptono dan Diana, 2003:236). Biaya yang termasuk dalam kelompok biaya kegagalan internal pada CV. Eka Putra Las yaitu biaya sisa bahan dan biaya pengerjaan ulang.

Hipotesis keempat menyatakan bahwa pengaruh biaya kegagalan eksternal terhadap produk cacat sebesar 74.60% artinya biaya kegagalan internal berpengaruh terhadap perbaikan atas produk cacat. Besarnya pengaruh biaya kegagalan eksternal terhadap pengendalian produk cacat dipengaruhi oleh penerapan biaya kualitas pada perusahaan yang baru diterapkan pada tahun 2010 dan penerapannya dilakukan secara bertahap sehingga banyak produk yang sudah didistribusikan kepada konsumen dari tahun sebelumnya baru diketahui sebagai produk cacat sehingga mengakibatkan tingginya biaya kegagalan eksternal.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hansen dan Mowen (2005:13) yang menyatakan biaya kegagalan eksternal naik jika jumlah unit produk cacat meningkat dan sebaliknya biaya kegagalan eksternal turun jika jumlah unit produk cacat turun. Hal ini menunjukkan bahwa biaya kegagalan eksternal dipengaruhi oleh unit produk cacat.

Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan-persyaratan, yang diketahui setelah produk tersebut dikirim kepada konsumen (Tjiptono dan Diana, 2003:236). Biaya yang termasuk dalam kelompok biaya penilaian pada CV. Eka Putra Las yaitu biaya penanganan selama masa garansi dan biaya penangan keluhan diluar masa garansi.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1 Biaya pencegahan berpengaruh positif terhadap pengendalian produk cacat,

yang berarti bahwa apabila biaya pencegahan tinggi maka akan mengurangi jumlah produk cacat.

2 Biaya penilaian berpengaruh positif terhadap pengendalian produk cacat, yang berarti bahwa jika biaya penilaian tinggi maka akan mengurangi jumlah produk cacat.

(9)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

3 Biaya kegagalan internal berpengaruh positif terhadap pengendalian produk cacat, yang berarti bahwa biaya kegagalan internal berpengaruh terhadap perbaikan atas produk cacat

4 Biaya kegagalan eksternal berpengaruh positif terhadap pengendalian produk cacat, yang berarti bahwa biaya kegagalan eksternal berpengaruh terhadap perbaikan atas produk cacat

SARAN

Berdasarkan simpulan di atas, penulis memberikan saran bagi CV. Eka Putra Las Gorontalo yaitu:

1 Diharapkan untuk mempertahankan biaya pencegahan agar dapat mengurangi kesalahan dalam proses produksi yang menyebabkan produk menjadi cacat.

2 Diharapkan untuk dapat meningkatkan penilaian produk sebelum produk didistribusikan kepelanggan.

3 Diharapkan agar dapat meningkatkan biaya kegagalan internal untuk mengendalikan produk cacat karena jika produk sudah sampai kekonsumen dan kemudian diketahui sebagai produk cacat maka perusahaan selain mengeluarkan biaya kegagalan eksternal perusahaan juga akan mendapatkan citra yang kurang baik dimata pelanggan.

4 Diharapkan untuk cepat dalam hal penanganan kegagalan eksternal sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan atas terjadinya produk cacat sehingga pelanggan tidak merasa dirugikan.

(10)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

`Daftar Pustaka

Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta: BPFE.

Arikunto, 2002.Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktik edisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Aribowo, Budy. 2006.Analisis Pengendalian Kualitas Cacat Bintik

Untuk Produk Hyundai Atoz (Type Mx) Di PT Hyundai Indonesia Motor. Skripsi. Jakarta: Jurusan Teknik Industri Universitas Bina Nusantara.

Bambang, Haryadi. 2002. Akuntansi Manajemen, suatu sudut pandang Edisi Pertama. Yogyakarta: BTFE.

Blocher, Edward J., Kung H. Chen, dan Thomas W. Lin. 2000. Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik. Terjemahan A. SustyAmbarriani. Jakarta : Salemba Empat.

Feigenbaum, A.V. 1992. Kendali Mutu Terpadu. Jakarta : Erlangga.

Hansen dan Mowen. 1997. Akuntansi Manajemen. Terjemahan Ancella A Hermawan. Jakarta: Erlangga.

2001. Manajemen Biaya. Thomson Learning. Jakarta: Salemba Empat

Kadji, Yulianto. 2009. SPSS for Windows. Bandung :Cahaya Abadi Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Gajah Mada.

Robbins, Stephen dan Coulter Mary. 2010. Manajemen Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

Saputra, May Puguh. 2007. Pengaruh biaya kualitas terhadap Produk rusak pada CV. Menara kudus. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi

Sugiono. 2012. Statistic Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sudjana. 2002. Metode Statistika. Yogyakarta: YKPN.

(11)

Intan Winarsih – Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Pengendalian Produk Cacat (Studi Pada CV. Eka Putra Las)

Susanto, Septian. 2008. Pengaruh Pengendalian Produksi Terhadap Kegagalan Produk Kursi Rotan Pada CV. Mutiara Rotan Kab. Cirebon. Skipsi. Bandung: FIS & Ilmu Politik Universitas pasundan.

Supraptowo. 2007. Pengaruh biaya kualitas Terhadap pengendalian produk cacat Pada PT metec semarang. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Sofjan Assauri. 1998. Manajemen Operasi Dan Produksi. Jakarta : LPFEUI. Tjiptono, F& Diana, A. 2001. Total Quality Manajemen. Yogyakarta: Andi. Usman, Rudy. 2008. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Kinerja Balanced

Scorecard Perusahaan Manufaktur Berskala Besar. Palu: Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Gambar

Gambar 1: Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) komite SDN Serayu telah melaksanakan perannya sebagai badan pemberi pertimbangan (Advisory Agency) dalam pengelolaan

Mengingat arti strategis dokumen Renja Inspektorat dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan tahunan Pemerintah Kabupaten Maros, maka sejak awal

Tujuan dari Skripsi penciptaan yang berjudul “Perancangan Tokoh dalam Animasi Dua Dimensi “Rancak!” dengan Unsur Budaya Minangkabau” adalah untuk menerapkan elemen etnis

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua masyarakat memiliki tingkat kearifan lokal yang tinggi, Masyarakat Desa Sehe Lusur memiliki tingkat kearifan lokal yang berbeda-beda

Judul Skripsi : Dispensasi Nikah Bagi Anak di Bawah Umur di Pengadilan Agama di Salatiga dalam Perspektif Keadilan Bermartabat.. Menyatakan dengan sebenarnya

Artinya bahwa madrasah bisa maju jika dikelola dengan baik dengan cara-cara yang benar menggunakan standar yang dianjurkan pemerintah.Dalamupaya untuk melihat efektivitas

Berdasarkan hasil analisis sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis sub-submasalah, peneliti dapat mengambil kesimpulan hubungan antara minat

Selain itu integrasi ternak sapi-tanaman juga berpotensi dilakukan karena lahan di bawah tegakan tanaman kelapa belum dilakukan secara optimal.Berdasarkan berbagai