Daftar Isi ... Daftar Tabel ... Daftar Grafik ... Daftar Boks ... Daftar Matriks ... Daftar Singkatan ...
BAGIAN I RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Pendahuluan ... 2. Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2018 ... 3. Pokok-pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2018 ... 4. Ringkasan Postur RAPBN Tahun 2018 ... 5. Dampak Perubahan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Terhadap Postur
RAPBN Tahun 2018 ...
BAGIAN II RAPBN TAHUN 2018 DAN PROYEKSI APBN JANGKA MENENGAH TAHUN 2019 - 2021
Bab 1 Pendahuluan ... 1.1 Umum ... 1.2 Arah Kebijakan Fiskal RAPBN Tahun 2018 ... 1.2.1 Tantangan Tahun 2018 ... 1.2.2 Pokok-pokok Kebijakan RAPBN Tahun 2018 ... 1.3 Pokok-pokok Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 ... 1.4 RAPBN Jangka Menengah Periode 2019-2021 ... Bab 2 Asumsi Dasar Ekonomi Makro RAPBN Tahun 2018 dan Proyeksi Jangka Menengah Periode 2019-2021 ... 2.1 Proyeksi Ekonomi Global Tahun 2018 ...
2.1.1 Perekonomian Negara Maju ... 2.1.2 Perekonomian Negara Berkembang ... 2.1.3 Volume Perdagangan Dunia ... 2.1.4 Harga Komoditas Dunia ...
x xiii xviii xix xx
I-1 I-4 I-5 I-6
I-7
II.1-1 II.1-1 II.1-2 II.1-2 II.1-4 II.1-7 II.1-10
2.2 Asumsi Dasar Ekonomi Makro RAPBN Tahun 2018 ... 2.2.1 Pertumbuhan Ekonomi ... 2.2.2 Inflasi ... 2.2.3 Suku Bunga SPN 3 Bulan ... 2.2.4 Nilai Tukar Rupiah ... 2.2.5 Harga Minyak Mentah Indonesia ... 2.2.6 Lifting Minyak dan Gas Bumi ...
2.3 Indikator Kesejahteraan Masyarakat ... 2.3.1 Ketenagakerjaan ... 2.3.2 Kemiskinan ... 2.3.3 Indikator Kesejahteraan Masyarakat Lainnya ... 2.4 Proyeksi Asumsi Dasar Ekonomi Makro Jangka Menengah 2019-2021 Bab 3 Kebijakan dan Target Pendapatan Negara RAPBN Tahun 2018
dan Proyeksi Jangka Menengah 2019-2021 ... 3.1 Kebijakan dan Target Pendapatan Negara RAPBN Tahun 2018 ... 3.1.1 Pendapatan Dalam Negeri ... 3.1.1.1 Penerimaan Perpajakan ... 3.1.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak ... 3.1.2 Penerimaan Hibah ... 3.2 Proyeksi Pendapatan Negara Jangka Menengah ... Bab 4 Kebijakan dan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat RAPBN
Tahun 2018 dan Proyeksi Jangka Menengah Periode 2019-2021 ... 4.1 Kebijakan dan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat RAPBN tahun 2018
4.1.1 Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi ... 4.1.2 Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Menurut Organisasi ... 4.2 Perkembangan Proyeksi Jangka Menengah Hingga Penetapan Pagu
Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2018 ... 4.3 Proyeksi Belanja Pemerintah Pusat Jangka Menengah Periode 2019-2021 ... Bab 5 Kebijakan dan Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Dalam RAPBN Tahun 2018 dan Proyeksi Jangka Menengah Periode 2019-2021 ...
II.2-5 II.2-5 II.2-8 II.2-10 II.2-11 II.2-12 II.2-13 II.2-14 II.2-14 II.2-15 II.2-16 II.2-17
II.3-1 II.3-1 II.3-2 II.3-3 II.3-12 II.3-26 II.3-26
II.4-1 II.4-1 II.4-2 II.4-20
II.4-45
II.4-47
5.1 Kebijakan dan Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Tahun 2018 ... 5.1.1 Transfer ke Daerah ... 5.1.1.1 Dana Perimbangan ... 5.1.1.1.1 Dana Transfer Umum ... 5.1.1.1.2 Dana Transfer Khusus ... 5.1.1.2 Dana Insentif Daerah ... 5.1.1.3 Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan DI
Yogyakarta ... 5.1.1.3.1 Dana Otonomi Khusus ... 5.1.1.3.2 Dana Keistimewaan DI Yogyakarta ... 5.1.2 Dana Desa ... 5.2 Proyeksi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Jangka Menengah ... Bab 6 Kebijakan Defisit dan Pembiayaan Anggaran RAPBN Tahun 2018
dan Proyeksi Jangka Menengah Tahun 2019-2021 ... 6.1 Kebijakan Defisit dan Pembiayaan Anggaran RAPBN Tahun 2018 ... 6.1.1 Kebijakan Defisit RAPBN Tahun 2018 ... 6.1.2 Kebijakan Pembiayaan Anggaran RAPBN Tahun 2018 ... 6.1.2.1 Pembiayaan Utang ... 6.1.2.1.1 Surat Berharga Negara (Neto) ... 6.1.2.1.2 Pinjaman (Neto) ... 6.1.2.2 Pembiayaan Investasi ...
6.1.2.2.1 Investasi Kepada BUMN ... 6.1.2.2.2 Investasi Kepada Lembaga/Badan Lainnya ... 6.1.2.2.3 Investasi Kepada Badan Layanan Umum (BLU) 6.1.2.2.4 Investasi Kepada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/Badan Usaha Internasional ... 6.1.2.3 Pemberian Pinjaman ... 6.1.2.3.1 Pinjaman Kepada BUMN/Pemda (Bruto) ... 6.1.2.3.2 Penerimaan Cicilan Pengembalian Pinjaman
kepada BUMN/Pemda ... 6.1.2.4 Kewajiban Penjaminan ...
II.5-1 II.5-3 II.5-3 II.5-4 II.5-9 II.5-17
II.5-18 II.5-18 II.5-19 II.5-19 II.5-21
II.6-1 II.6-1 II.6-1 II.6-2 II.6-3 II.6-8 II.6-10 II.6-12 II.6-13 II.6-14 II.6-14
II.6-19 II.6-23 II.6-23
Nota Keuangan beserta RAPBN 2018
6.1.2.4.1 Penjaminan Pemerintah untuk Penugaran Percepatan Pemangunan Infrastruktur Nasional ... 6.1.2.4.2 Penjaminan Pemerintah untuk Penugasan
Penyediaan Pembiayaan Infrstruktur Daerah Kepada BUMN ... 6.1.2.5 Pembiayaan Lainnya ... 6.2 Proyeksi Defisit dan Pembiayaan Anggaran Jangka Menengah 2019-2021 ...
BAGIAN III RISIKO FISKAL
Bab 1 Pendahuluan ... 1.1 Umum ... 1.2 Pengungkapan Risiko Fiskal ... 1.3 Definisi dan Tujuan Pernyataan Risiko Fiskal ... Bab 2 Sumber Risiko Fiskal ... 2.1 Risiko Asumsi Dasar Ekonomi Makro ...
2.1.1 Sensitivitas RAPBN Tahun 2018 Terhadap Perubahan Asumsi Dasar Ekonomi Makro ... 2.1.2 Sensitivitas Proyeksi APBN Jangka Menengah Terhadap
Perubahan Asumsi Dasar Ekonomi Makro ... 2.1.3 Sensitivitas Risiko Fiskal BUMN Terhadap Perubahan Variabel
Ekonomi Makro ... 2.2 Risiko Pendapatan Negara ... 2.3 Risiko Belanja Negara ... 2.4 Risiko Pembiayaan Anggaran ... 2.4.1 Risiko Utang Pemerintah ... 2.4.1.1 Risiko Tingkat Bunga, Nilai Tukar dan Pembiayaan
Kembali ... 2.4.1.1.1 Risiko Tingkat Bunga ... 2.4.1.1.2 Risiko Nilai Tukar ... 2.4.1.1.3 Risiko Pembiayaan Kembali ... 2.4.1.1.4 Proyeksi Risiko Utang Pemmerintah Pusat ... 2.4.1.2 Potensi Kekurangan (shortage) pada Pembiyaan Melalui
II.6-25
II.6-26 II.6-27
II.6-28
III.1-1 III.1-1 III.1-4 III.1-5 III.2-1 III.2-1
III.2-1
III.2-3
III.2-3 III.2-6 III.2-8 III.2-11 III.2-11
Utang ... 2.4.2 Risiko Kewajiban Kontinjensi Pemerintah Pusat ... 2.4.2.1 Dukungan dan/atau Jaminan Pemerintah pada Proyek
Pembangunan Infrastruktur ... 2.4.2.1.1 Program Percepatan Pembangunan Pembangkit
Tenaga Listrik 10.000 MW (Fast Track Program/FTP) I ... 2.4.2.1.2 Program Percepatan Pembangunan Pembangkit
Tenaga Listrik 10.000 MW (Fast Track Program/FTP) II ... 2.4.2.1.3 Percepatan Penyedian Air Minum ... 2.4.2.1.4 Proyek Kerjsama Pemerintah dengan Badan
Usaha ... 2.4.2.1.5 Penugasan Percepatan Pembangunan Jalan Tol
di Sumatera ... 2.4.2.1.6 Pembiayaan Infrastruktur Melalui Pinjaman
L a n g s u n g d a r i L e m b a g a K e u a n g a n Internasional kepda Badan Usaha Milik Negara dengan Jaminan Pemerintah ... 2.4.2.1.7 Penyediaan Pembiayaan Infrastruktur Daerah
melaui Penugasan Kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) ... 2.4.2.2 Risiko Program Jaminan Sosial Nasional dan Jaminan
Sosial Pegawai Negeri Sipil ... 2.4.2.2.1 Program Jaminan Sosial Nasional ... 2.4.2.2.2 Program Jaminan Kesehatan ... 2.4.2.2.3 Program Jaminan Ketenagakerjaan ... 2.4.2.2.4 Program Jaminan Sosial Aparatur Sipil Negara 2.4.2.3 Risiko Fiskal dari Lembaga Keuangan Tertentu ...
2.4.2.3.1 Bank Indonesia ... 2.4.2.3.2 Lembaga Penjamin Simpanan ... 2.4.2.3.3 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ... 2.4.2.3.4 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia ... 2.5 Risiko Fiskal Tertentu ... 2.5.1 Risiko Bencana Alam ...
III.2-13 III.2-14
III.2-14
III.2-14
III.2-15 III.2-17
III.2-18
III.2-21
III.2-22
III.2-23
2.5.2 Stabilisasi Harga Pangan ... 2.5.3 Tuntutan Hukum kepada Pemerintah ... 2.5.4 Risiko Program Pembiayaan Perumahan bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah ... 2.5.5 Risiko Pengembangan Energi Baru Terbarukan ... Bab 3 Mitigasi Risiko Fiskal ... 3.1 Mitigasi Risiko Asumsi Dasar Ekonomi Makro ... 3.1.1 Sensitivitas Defisit APBN terhadap Perubahan Asumsi Dasar
Ekonomi Makro ... 3.1.2 Sensitivitas Risiko Fiskal BUMN terhadap Perubahan Variabel
Ekonomi Makro ... 3.2 Mitigasi Risiko Pendapatan Negara ... 3.3 Mitigasi Risiko Belanja Negara ... 3.4 Mitigasi Risiko Pembiayaan Anggaran ... 3.4.1 Mitigasi Risiko Utang Pemerintah ... 3.4.1.1 Risiko Tingkat Bunga, Nilai Tukar dan Pembiayaan
Kembali ... 3.4.1.2 Potensi Kekurangan (shortage) Pada Pembiayaan Melalui Utang ... 3.4.2 Mitigasi Risiko Kewajiban Kontijensi Pemerintah Pusat ... 3.4.2.1 Dukungan dan/atau Jaminan Pemerintah pada Proyek
Pembangunan Infrastruktur ... 3.4.2.2 Risiko Program Jaminan Sosial Nasional dan Jaminan
Sosial PNS ... 3.4.2.3 Risiko Fiskal dari Lembaga Keuangan Tertentu ... 3.5 Mitigasi Risiko Fiskal Tertentu ... 3.5.1 Mitigasi Risiko Bencana Alam ... 3.5.2 Stabilisasi harga pangan ... 3.5.3 Tuntutan Hukum kepada Pemerintah ... 3.5.4 Mitigasi Risiko Program Pembiayaan Perumahan pada
Masyarakat Berpenghasilan Rendah ... 3.5.5 Mitigasi Risiko Pengembangan Energi Baru Terbarukan ...
III.2-34 III.2-35
III.2-35 III.2-37 III.3.1 III.3-1
III.3-1
III.3-1 III.3-1 III.3-2 III.3-2 III.3-2
III.3-2
III.3-3 III.3-3
III.3-3
III.3-4 III.3-6 III.3-7 III.3-7 III.3-8 III.3-8
BAGIAN IV PERKEMBANGAN APBN TAHUN 2013 - 2017
Bab 1 Pendahuluan ... Bab 2 Perkembangan Ekonomi Tahun 2013-2017 ... 2.1 Perkembangan Dunia dan Regional ... 2.2 Perekonomian Nasional ... 2.2.1 Pertumbuhan Ekonomi ... 2.2.2 Inflasi ... 2.2.3 Suku Bunga SPN 3 Bulan ... 2.2.4 Nilar Tukar ... 2.2.5 Harga Minyak Mentah Indonesia ... 2.2.6 Lifting Minyak dan Gas Indonesia ...
2.3 Indikator Kesejahteraan Masyarakat ... 2.3.1 Ketenagakerjaan ... 2.3.2 Kemiskinan ... Bab 3 Perkembangan Pendapatan Negara Tahun 2013-2017 ... 3.1 Pendapatan Dalam Negeri ... 3.1.1 Penerimaan Perpajakan ... 3.1.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ... 3.2 Penerimaan Hibah ... Bab 4 Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2013-2017 ... 4.1 Perkembangan Kebijakan dan Pelaksanaan Anggaran Belanja
Pemerintah Pusat ... 4.2 Perkembangan Pelaksanaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
Menurut Fungsi ... 4.3 Perkembangan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Menurut
Organisasi ... 4.3.1 Bagian Anggaran Kementerian/Lembaga ... 4.3.2 Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara ... Bab 5 Perkembangan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun
2013- 2017 ... IV.1.1 IV.2-1 IV.2-1 IV.2-3 IV.2-3 IV.2-6 IV.2-8 IV.2-9 IV.2-12 IV.2-13 IV.2-14 IV.2-14 IV.2-15 IV.3-1 IV.3-2 IV.3-2 IV.3-11 IV.3-17 IV.4-1
IV.4-1
IV.4-2
IV.4-15 IV.4-16 IV.4-30
Nota Keuangan beserta RAPBN 2018
5.1 Pelaksanaan Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa ... 5.2 Transfer ke Daerah ... 5.2.3 Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan DI Yogyakarta 5.2.3.1 Dana Otonomi Khusus ... 5.2.3.2 Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 5.3 Dana Desa ... 5.4 Penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa ... Bab 6 Perkembangan Defisit dan Pembiayaan Anggaran Tahun 2013-2017 ... 6.2.1.3 Perkembangan Portofolio Utang Pemerintah ... 6.2.2 Pembiayaan Investasi ... 6.2.2.1 Investasi Kepada BUMN ... 6.2.2.2 Investasi Kepada Lembaga/Badan Lainnya ... 6.2.2.3 Investasi Kepada Badan Layanan Umum (BLU) ... 6.2.2.4 Investasi kepada Organisasi/Lembaga Keuangan
6.2.2.5 Penerimaan Kembali Investasi ... 6.2.3 Pemberian Pinjaman ... 6.2.3.1 Pinjaman kepada BUMN/Pemda (Neto) ... 6.2.3.1.1 Pinjaman kepada BUMN/Pemda (Bruto) ... 6.2.3.1.2 Penerimaan Cicilan Pengembalian Pinjaman
kepada BUMN/Pemda ... 6.2.4 Kewajiban Penjaminan ... 6.2.5 Pembiayaan Lainnya ... 6.2.5.1 Hasil Pengelolaan Aset (HPA) ... 6.2.5.2 Saldo Anggaran Lebih (SAL) ... Lampiran : Data Pokok RAPBN, 2013-2018
IV.6-18 IV.6-19 IV.6-19 IV.6-20
Nota Keuangan beserta RAPBN 2018
Tabel I.1 Postur Outlook APBNP Tahun 2017 dan RAPBN Tahun 2018 ...
Tabel I.2 Dampak Perubahan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Terhadap RAPBN Tahun 2018 ... Tabel II.1.1 Postur Outlook 2017 dan RAPBN 2018 ... Tabel II.1.2 Proyeksi Kerangka Fiskal Jangka Menengah, 2019-2021 ...
Tabel II.2.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia ... Tabel II.2.2 Outlook Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2018 ...
Tabel II.2.3 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Jangka Menengah Tahun 2019-2021 Tabel II.3.1 Pendapatan Negara, 2017-2018 ... Tabel II.3.2 Kebijakan Umum Perpajakan 2018 ... Tabel II.3.3 Kebijakan Teknis Perpajakan 2018 ... Tabel II.3.4 Kebijakan Teknis Kepabeanan dan Cukai 2018 ... Tabel II.3.5 Kebijakan Umum PNBP 2018 ... ... Tabel II.3.6 Kebijakan Teknis Pendapatan SDA Migas 2018 ... Tabel II.3.7 Kebijakan Teknis Pendapatan SDA Nonmigas 2018 ... Tabel II.3.8 Kebijakan Teknis Pendapatan dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan 2018 ... Tabel II.3.9 PNBP Lainnya 10 Kementerian Negara/Lembaga Terbesar, 2017-2018 Tabel II.3.10 Kebijakan Teknis PNBP Kementerian/Lembaga Tahun 2018 ... Tabel II.3.11 Pendapatan BLU 10 BLU Terbesar, 2017-2018 ... Tabel II.3.12 Kebijakan Penerimaan Perpajakan, 2019-2021 ... Tabel II.3-13 Kebijakan PNBP, 2019-2021 ... Tabel II.4.1 Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi, 2017-2018... Tabel II.4.2 Belanja Pemerintah Pusat, 2017-2018 ... Tabel II.4.3 Belanja Kementerian Negara/Lembaga Menurut Sumber Dana 2018 Tabel II.4.4 Rincian Belanja per Kementerian Negara/Lembaga Menurut Sumber
Dana ... Tabel II.4.5 Belanja Bagian Anggaran BUN, 2017-2018 ... Tabel II.4.6 Program Pengelolaan Utang Negara (Pembayaran Bunga Utang),
2017-2018 ... Tabel II.4.7 Subsidi, 2017-2018 ... Tabel II.4.8 Subsidi Nonenergi, 2017-2018 ...
Tabel II.4.9 Program Pengelolaan Hibah Negara, 2017-2018 ... Tabel II.4.10 Perbandingan Beberapa Asumsi Ekonomi Makro, 2018 ... Tabel II.4.11 Rekonsiliasi Belanja Pemerintah Pusat, 2018 ... Tabel II.5.1 Transfer ke Daerah dan Dana Desa, 2017-2018 ... Tabel II.5.2 Bobot Variabel Perhitungan DAU Tahun 2018 ... Tabel II.6.1 Defisit dan Pembiayaan Anggaran, 2017-2018 ... Tabel II.6.2 Pembiayaan Utang, 2017-2018 ... Tabel II.6.3 Pembiayaan Investasi, 2017-2018 ... Tabel II.6.4 Investasi Kepada BLU, 2017-2018 ... Tabel II.6.5 Investasi Kepada Organisasi/Lembaga Keuangan Internasional/ Badan Usaha Internasional, 2017-2018 ... Tabel II.6.6 Anggaran Kewajiban Penjaminan Pemerintah, 2017-2018 ... Tabel II.6.7 Pembiayaan Lainnya, 2017-2018 ... Tabel III.1.1 Ikhtisar Sumber Risiko Fiskal ... Tabel III.2.1 Perkembangan Selisih Antara Asumsi Dasar Ekonomi Makro dan
Realisasinya, 2012-2017 ... Tabel III.2.2 Sensitivitas RAPBN 2018 Terhadap Perubahan Asumsi Dasar Ekonomi
Makro ... Tabel III.2.3 Realisasi Pencapaian Target Penerimaan Negara ... Tabel III.2.4 Perkembangan Outstanding dan Indikator Risiko Utang Pemerintah
Pusat, 2012-Juni 2017 ... Tabel III.2.5 Rincian Alokasi VGF Pemerintah Untuk Proyek Infrastruktur KPBU Tabel III.2.6 Pinjaman Langsung PT PLN (Persero) Dalam Mendukung Program Ketenagalistrikan ... Tabel III.2.7 Laporan Audited DJS Kesehatan, 2014-2016 ...
Tabel III.2.8 Kepesertaan ... Tabel III.2.9 Rasio Klaim dan Ketahanan Dana Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan, 2016-2018 ... Tabel IV.1.1 Ringkasan APBN, 2013-2017 ... Tabel IV.2.1 Pertumbuhan PDB, 2013-2017 ... Tabel IV.3.1 Perkembangan Pendapatan Negara, 2013-2017 ... Tabel IV.3.2 Perkembangan PPh Migas, 2013-2017 ...
II.4-41 II.4-45 II.4-46 II.5-3 II.5-9 II.6-3 II.6-8 II.6-13 II.6-15
II.6-20 II.6-25 II.6-27 III.1-4 III.2-1
III.2-3 III.2-6
III.2-12 III.2-21
III.2-22 III.2-25 III.2-26
Nota Keuangan beserta RAPBN 2018
Tabel IV.3.3 Perkembangan PPh Nonmigas, 2013-2017 ... Tabel IV.3.4 Perkembangan PPN dan PPnBM, 2013-2017 ... Tabel IV.3.5 Perkembangan PBB, 2013-2017 ... Tabel IV.3.6 Perkembangan Pendapatan Cukai, 2013-2017 ... Tabel IV.3.7 Perkembangan Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional, 2013-2017 ... Tabel IV.3.8 Perkembangan PNBP 10 K/L Besar, 2013-2017 ... Tabel IV.4.1 Perkembangan Belanja Kementerian Negara/Lembaga, 2013-2017 ... Tabel IV.4.2 Perkembangan Program Pengelolaan Utang Negara Untuk
Pembayaran Bunga Utang, 2013-2017 ... Tabel IV.4.3 Perkembangan Harga Eceran BBM Bersubsidi Tahun 2006-2017 ... Tabel IV.4.4 Parameter Subsidi Pangan 2013-2017 ... Tabel IV.4.5 Program Pengelolaan Hibah Negara, 2013-2017 ... Tabel IV.5.1 Perkembangan Transfer ke Daerah dan Dana Desa, 2013-2017 ... Tabel IV.5.2 Jenis dan Sumber PNBP Yang Dibagihasilkan ... Tabel IV.5.3 Perkembangan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, 2013-2017 ... Tabel IV.6.1 Perkembangan Pembiayaan Utang , 2013-2017 ... Tabel IV.6.2 Perkembangan Outstanding Utang Pemerintah Berdasarkan Jenis
Instrumen, 2013-2017 ... Tabel IV.6.3 Perkembangan Outstanding Utang Pemerintah Berdasarkan Mata
Uang, 2013-2017 ... Tabel IV.6.4 Perkembangan Persentase Kepemilikan SBN Tradable, 2013-2017 ...
Tabel IV.6.5 Perkembangan Pembiayaan Investasi, 2013-2017 ... Tabel IV.6.6 Perkembangan Investasi Kepada BUMN, 2013-2017 ... Tabel IV.6.7 Perkembangan Investasi Kepada Lembaga/Badan Lainnya, 2013-2017 Tabel IV.6.8 Perkembangan Investasi Kepada BLU, 2013-2017 ... Tabel IV.6.9 Perkembangan Investasi Kepada Organisasi/Lembaga Keuangan
Internasional/Badan Usaha Internasional, 2013-2017 ... Tabel IV.6.10 Perkembangan Penerimaan Kembali Investasi, 2013-2017 ... Tabel IV.6.11 Perkembangan Anggaran Kewajiban Penjaminan Pemerintah, 2013-2017 ...
IV.3-6 IV.3-7 IV.3-8 IV.3-8
IV.3-9 IV.3-15 IV.4-28
IV.4-30 IV.4-34 IV.4-36 IV.4-38 IV.5-2 IV.5-6 IV.5-6 IV.6-3
IV.6-8
IV.6-9 IV.6-9 IV.6-10 IV.6-12 IV.6-13 IV.6-13
Grafik II.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Global ... Grafik II.2.2 Volume Perdagangan dan Harga Komoditas ... Grafik II.2.3 Pergerakan Rata-Rata Tingkat Bunga SPN 3 Bulan Tahun 2013-2018 Grafik II.2.4 Pergerakan Rata-Rata Nilai Tukar Rupiah Tahun 2013-2018 ... Grafik II.2.5 Perkembangan dan Target Tingkat Pengangguran Terbuka, 2015-2018 ... Grafik II.2.6 Perkembangan dan Target Angka Kemiskinan, 2015-2018 ... Grafik II.3.1 Pendapatan Pajak Dalam Negeri, 2017-2018... Grafik II.3.2 Pendapatan Pajak Penghasilan, 2017-2018 ... Grafik II.3.3 Kontribusi Pajak Penghasilan Nonmigas, 2017-2018 ... Grafik II.3.4 Pendapatan PPN dan PPnBM, 2017-2018 ... Grafik II.3.5 Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan, 2017-2018 ... Grafik II.3.6 Pendapatan Cukai, 2017-2018 ... Grafik II.3.7 Pendapatan Pajak Lainnya, 2017-2018 ... Grafik II.3.8 Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional, 2017-2018 ... Grafik II.3.9 Penerimaan SDA Migas, 2017-2018 ... Grafik II.3.10 Penerimaan SDA Nonmigas, 2017-2018 ... Grafik II.3.11 Pendapatan dari Kekayaan Negara yang Dipisahkan, 2017-2018 ... Grafik II.3.12 PNBP Lainnya, 2017-2018 ... Grafik II.3.13 Pendapatan BLU, 2017-2018 ... Grafik II.3.14 Penerimaan Hibah, 2017-2018 ... Grafik II.3.15 Proyeksi Penerimaan Perpajakan Jangka Menengah, 2019-2021 ... Grafik II.3.16 Proyeksi Jangka Menengah PNBP, 2019-2021 ... Grafik II.3.17 Proyeksi Penerimaan Hibah Jangka Menengah, 2019-2021 ... Grafik II.4.1 Fungsi Pelayanan Umum, 2017-2018 ... Grafik II.4.2 Fungsi Pertahanan, 2017-2018 ... Grafik II.4.3 Fungsi Ketertiban dan Keamanan, 2017-2018 ... Grafik II.4.4 Fungsi Ekonomi, 2017-2018 ... Grafik II.4.5 Fungsi Perlindungan Lingkungan Hidup, 2017-2018 ... Grafik II.4.6 Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum, 2017-2018 ...
II.2-1 II.2-5 II.2-11 II.2-12
Grafik II.4.7 Fungsi Kesehatan, 2017-2018 ... Grafik II.4.8 Fungsi Pariwisata, 2017-2018 ... Grafik II.4.9 Fungsi Agama, 2017-2018 ... Grafik II.4.10 Fungsi Pendidikan, 2017-2018 ... Grafik II.4.11 Fungsi Perlindungan Sosial, 2017-2018 ... Grafik II.4.12 Belanja Pemerintah Pusat, 2018-2021 ... Grafik II.5.1 Proyeksi Jangka Menengah Transfer ke Daerah dan Dana Desa,
2019-2021 ... Grafik II.6.1 Perkembangan dan Proyeksi Defisit dan Pembiayaan Anggaran, 2017-2021 ... Grafik II.6.2 Perkembangan dan Proyeksi Rasio Utang Pemerintah Terhadap PDB,
2017-2021 ... Grafik III.2.1 Hasil Analisis Model Macro Stress Test BUMN Terhadap Perubahan
Penerimaan Negara Dari BUMN Tahun 2018... Grafik III.2.2 Hasil Analisis Model Macro Stress Test Untuk BUMN Sektor
Keuangan Tahun 2018 ... Grafik III.2.3 Hasil Analisis Model Macro Stress Test Untuk BUMN Non Keuangan
Tahun 2018 ... Grafik III.2.4 Perkembangan dan Proyeksi Mandatory Spending, 2013-2021 ...
Grafik III.2.5 Penyerapan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat ... Grafik III.2.6 Demografi PNS Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ... Grafik III.2.7 Perkembangan Jumlah Dana Simpanan Yang Dijamin, Ekuitas LPS,
Cadangan Klaim Penjaminan, dan Cadangan Penjaminan, 2012-2017 Grafik III.2.8 Kegiatan Pembiayaan Ekspor dan Posisi Permodalan LPEI, 2011-2017 Grafik III.2.9 Kejadian Bencana Alam di Indonesia, 2003-2017 ... Grafik III.2.10 Realisasi Program FLPP, 2010-2017 ... Grafik III.2.11 Kinerja Program SSB ... Grafik III.3.1 Perkembangan Dana Cadangan Penanggulangan Bencana Alam,
2006-2017 ... Grafik IV.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok dan India, 2013-2017 ... Grafik IV.2.2 Suku Bunga Kebijakan The FED (Upper) ... Grafik IV.2.3 Pertumbuhan Ekonomi, 2013-2017 ... Grafik IV.2.4 Perkembangan Laju Inflasi, 2013-2017 ...
II.4-11 II.4-15 II.4-15 II.4-16 II.4-19 II.4-47
II.5-21
II.6-29
II.6-29
III.2-4
III.2-4
III.2-5 III.2-9 III.2-10 III.2-28
III.2-30 III.2-31 III.2-33 III.2-36 III.2-37
III.3-7 IV.2-2 IV.2-2 IV.2-3 IV.2-8
Grafik IV.2.5 Perkembangan Suku Bunga SPN 3 Bulan Tahun 2013-2017 ... Grafik IV.2.6 Perkembangan Rata-Rata Nilai Tukar Tahun 2013-2017 ... Grafik IV.2.7 Perkembangan Indonesia Crude Price, 2013-2017 ... Grafik IV.2.8 Perkembangan Lifting Minyak Bumi, 2013-2017 ...
Grafik IV.2.9 Perkembangan Lifting Gas, 2013-2017 ...
Grafik IV.2.10 Tingkat Pengangguran Terbuka, 2013-2017 ... Grafik IV.2.11 Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Lapangan Usaha Tahun 2013
s.d. 2016 ... Grafik IV.3.1 Perkembangan Rasio Perpajakan (Tax Ratio) 2013-2017 ...
Grafik IV.3.2 Hasil Amnesti Pajak Periode Januari-Maret 2017 ... Grafik IV.3.3 Kontribusi Rata-Rata Terhadap Pendapatan Pajak Dalam Negeri
2013-2016 ... Grafik IV.3.4 Pertumbuhan Pendapatan Pajak Dalam Negeri 2013-2016 ... Grafik IV.3.5 Pertumbuhan Pajak Lainnya 2013-2017 ... Grafik IV.3.6 Pertumbuhan Bea Masuk dan Volume Impor 2011-2015 ... GrAfik IV.3.7 Perkembangan Harga CPO, 2013-2017 ... Grafik IV.3.8 Komposisi PNBP, 2013-2017 ... Grafik VI.3.9 Perkembangan Pendapatan PNBP SDA Migas dan ICP 2013-2017 .... Grafik IV.3.10 Perkembangan Pendapatan PNBP SDA Nonmigas 2013-2017 ... Grafik IV.3.11 Perkembangan Pendapatan Dari Kekayaan Negara Yang Dipisahkan,
2013-2017 ... Grafik IV.3.12 Perkembangan PNBP Lainnya, 2013-2017 ... Grafik IV.3.13 Perkembangan Pendapatan BLU, 2013-2017 ... Grafik IV.3.14 Perkembangan Pendapatan Hibah, 2013-2017 ... Grafik IV.4.1 Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi, 2013-2017 Grafik IV.4.2 Perkembangan Belanja Fungsi Pelayanan Umum, 2013-2017 ... Grafik IV.4.3 Perkembangan Belanja Fungsi Pertahanan, 2013-2017 ... Grafik IV.4.4 Perkembangan Belanja Fungsi Ketertiban dan Keamanan, 2013-2017 Grafik IV.4.5 Perkembangan Belanja Fungsi Ekonomi, 2013-2017 ... Grafik IV.4.6 Perkembangan Belanja Fungsi Perlindungan Lingkungan Hidup,
2013-2017 ...
IV.2-9 IV.2-12 IV.2-13 IV.2-14 IV.2-14 IV.2-14
IV.2-15 IV.3-2 IV.3-3
IV.3-3 IV.3-4 IV.3-9 IV.3-10 IV.3-10 IV.3-11 IV.3-12 IV.3-13
IV.3-14 IV.3-14 IV.3-17 IV.3-17 IV.4-3 IV.4-3 IV.4-4 IV.4-5 IV.4-6
Grafik IV.4.7 Perkembangan Belanja Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum, 2013-2017 ... Grafik IV.4.8 Perkembangan Belanja Fungsi Kesehatan, 2013-2017 ... Grafik IV.4.9 Perkembangan Belanja Fungsi Pariwisata, 2013-2017 ... Grafik IV.4.10 Perkembangan Belanja Fungsi Agama, 2013-2017 ... Grafik IV.4.11 Perkembangan Belanja Fungsi Pendidikan, 2013-2017 ... Grafik IV.4.12 Perkembangan Belanja Fungsi Perlindungan Sosial, 2013-2017 ... Grafik IV.4.13 Perkembangan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat, 2013-2017 ... Grafik IV.4.14 Pagu dan Penyerapan Belanja K/L, 2013-2017 ... Grafik IV.4.15 Perkembangan Belanja BA BUN, 2013-2017 ... Grafik IV.4.16 Program Pengelolaan Utang Negara Untuk Pembayaran Bunga Utang,
2013-2017 ... Grafik IV.4.17 Kurva Imbal Hasil SBN Rupaih ... Grafik IV.4.18 Kurva Imbal Hasil SBN Valas ... Grafik IV.4.19 WAY SPN 3 Bulan, 2015-2017 ... Grafik IV.4.20 Perkembangan Subsidi, 2013-2017 ... Grafik IV.4.21 Perkembangan Subsidi Energi, 2013-2017 ... Grafik IV.4.22 Perkembangan Volume Konsumsi BBM, 2013-2017 ... Grafik IV.4.23 Perkembangan Subsidi Non Energi, 2013-2017 ... Grafik IV.5.1 Perkembangan Traansfer ke Daerah, 2013-2017 ... Grafik IV.5.2 Perkembangan Dana Perimbangan, 2013-2017 ... Grafik IV.5.3 Perkembangan Dana Bagi Hasil, 2013-2017 ... Grafik IV.5.4 Perkembangan Dana Bagi Hasil Pajak, 2013-2017 ... Grafik IV.5.5 Perkembangan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam, 2013-2017 ... Grafik IV.5.6 Perkembangan Dana Alikasi Umum, 2013-2017 ... Grafik IV.5.7 Perkembangan Dana Alokasi Umum Menurut Provinsi, 2016-2017 . Grafik IV.5.8 Perkembangan Dana Alokasi Khusus Fisik, 2013-2017 ... Grafik IV.5.9 Perkembangan Dana Alokasi Khusus Nonfisik, 2013-22017 ... Grafik IV.5.10 Perkembangan Dana Bantuan Operasional Sekolah, 2013-2017 ... Grafik VI.5.11 Perkembangan Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD, 2013-2017 ... Grafik IV.5.12 Perkembangan Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD, 2013-2017.
Grafik IV.5.13 Perkembangan Dana Insentif Daerah, 2013-2017 ... Grafik IV.5.14 Perkembangan Dana Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua, Papua
Barat, dan Aceh, 2013-2017 ... Grafik IV.5.15 Perkembangan Dana Tambahan Infrastruktur Bagi Provinsi Papua
dan Papua Barat, 2013-2017 ... Grafik IV.5.16 Perkembangan Dana Keistimewaan DIY, 2013-2017 ... Grafik IV.5.17 Perkembangan Dana Desa, 2015-2017 ... Grafik IV.6.1 Perkembangan Defisit Anggaran, 2013-2017 ... Grafik IV.6.2 Perkembangan Defisit dan Pembiayaan Anggaran, 2013-2017 ... Grafik IV.6.3 Perkembangan Pembiayaan Anggaran, 2013-2017 ... Grafik IV.6.4 Perkembangan SBN, 2013-2017 ... Grafik IV.6.5 Perkembangan Penerbitan dan Outstanding SBN Rupiah, 2013-2017
Grafik IV.6.6 Perkembangan Penerbitan dan Outstanding SBN Valas, 2013-2017
Grafik IV.6.7 Perkembangan Penerikanan Pinjaman Dalam Negeri (Bruto), 2013-2017 ... Grafik IV.6.8 Perkembangan Penariakn Pinjaman Luar Negeri (Bruto), 2013-2017 Grafik IV.6.9 Perkembangan Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman Luar Negeri, 2013-2017 ... Grafik IV.6.10 Perkembangan Rasio Utang Pemerintah Terhadap PDB, 2013-2017 Grafik IV.6.11 Perkembangan Dana Bergulir, 2013-2017 ... Grafik IV.6.12 Perkembangan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional, 2013-2017 Grafik IV.6.13 Perkembangan Lembaga Manajemen Aset Negara, 2015-2017 ... Grafik IV.6.14 Perkembangan Pinjaman Kepada BUMN/Pemda (Neto), 2013-2017 Grafik IV.6.15 Perkembangan Hasil Pengelolaan Aset, 2013-2017 ... Grafik IV.6.16 Perkembangan Penggunaan SAL, 2013-2017 ...
IV.5-14
IV.5-15
IV.5-15 IV.5-16 IV.5-18 IV.6-1 IV.6-2 IV.6-2 IV.6-4 IV.6-4 IV.6-5
Boks II.2.1 Peringkat Layak Investasi Indonesia ... Boks II.3.1 Kebijakan Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan Boks II.4.1 Anggaran Infrastruktur ... Boks II.4.2 Anggaran Kedaulatan Pangan ... Boks II.4.3 Anggaran Kesehatan ... Boks II.4.4 Anggaran Pendidikan ... Boks II.4.5 Kebijakan Subsidi Pangan Lebih Tepat Sasaran ... Boks II.4.6 Reformasi Program Pensiun PNS ... Boks II.6.1 Sudut Pandang dan Perpektif Utang Pemerintah ... Boks II.6.2 Penjaminan Proyek Strategis Nasional ... Boks III.2.1 Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan ... Boks III.2.2 Penjaminan Pemerintah Pada Proyek KPBU Jalan Tol ... Boks III.2.3 Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit
Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi ... Boks III.2.4 Penugasan Khusus Pemerintah kepada LPEI ...
II.2-9 II.3-6
II.4-6 II.4-8 II.4-12 II.4-17 II.4-38 II.4-43 II.6-4 II.6-26 III.2-16 III.2-19
III.2-24 III.2-32
Matriks II.4.1 Ringkasan Program, kegiatan, Output, Target, dan Prioritas Nasional Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2018 ... Matriks IV.4.1 Ringkasan Program, Sasaran, Indikator Kinerja, Capaian Kinerja TA
2013 s.d. 2016 dan Target Kinerja TA 2017 ...
II.4-52
1 3T : Tertinggal, Terluar dan Terdepan
2 AD : Alokasi Dasar
3 ADB : Asian Development Bank
4 AIF : ASEAN Infrastructure Fund
5 AKI : Angka Kematian Ibu
6 ALM : Asset Liability Management
7 Almatsus : Alat Material Khusus 8 Alutsista : Alat Utama Sistem Senjata
9 APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 10 APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
11 APBNP : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 12 APIP : Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
13 APK : Angka Partisipasi Kasar 14 APM : Angka Partisipasi Murni
15 ASEAN : The Association of Southeast Asian Nations
16 ASN : Aparatur Sipil Negara 17 ATM : Average Time to Maturity
18 ATR : Average Time to Refix
19 BA-BUN : Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara 20 BA-K/L : Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga 21 BBI : Balai Benih Ikan
22 BBM : Bahan Bakar Minyak 23 BDRS : Bank Darah Rumah Sakit 24 BI : Bank Indonesia
25 BIG : Badan Informasi Geospasial
26 BLBI : Bantuan Likuiditas Bank Indonesia 27 BLSM : Bantuan Langsung Sementara Masyarakat 28 BLU : Badan Layanan Umum
29 BLUP3H : BLU Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan 30 BLUPPP : BLU Pusat Pembiayaan Perumahan
31 BMP : Batas Maksimal Pinjaman Luar Negeri 32 BMP SBSN : Batas Maksimal Penerbitan SBSN 33 BOG : Board of Governor
34 BOK : Bantuan Operasional Kesehatan 35 BOS : Bantuan Operasional Sekolah
37 BPD : Bank Pembangunan Daerah
38 BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 39 BPJS : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
40 BPJT : Badan Pengatur Jalan Tol
41 BPK RI : Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia 42 BPKP : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan 43 BPP : Belanja Pemerintah Pusat
44 BPPN : Badan Penyehatan Perbankan Nasional 45 BPS : Badan Pusat Statistik
46 BRT : Bus Rapid Transit
47 BSF : Bond Stabilization Framework
48 BSM : Bantuan Siswa Miskin 49 BUMN : Badan Usaha Milik Negara
50 BUMNIS : Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis 51 BUN : Bendahara Umum Negara
52 BUPI : Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur 53 CDS : Credit Default Swap
54 CF : Celah Fiskal
55 CGIF : Credit Guarantee and Investment Facility
56 CHT : Cukai Hasil Tembakau 57 CJPP : Central Java Power Plant 58 CMP : Crisis Management Protocol
59 COD : Commercial Operation Date
60 CPI : Climate Policy Initiative
61 CPNSD : Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah 62 CPO : Crude Price Oil
63 DAK : Dana Alokasi Khusus 64 DAS : Daerah Aliran Sungai 65 DAU : Dana Alokasi Umum 66 DBH : Dana Bagi Hasil 67 DI : Daerah Istimewa 68 DID : Dana Insentif Daerah
69 DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran 70 DJKN : Direktorat Jenderal Kekayaan Negara 71 DOB : Daerah Otonom Baru
73 DPPN : Dana Pengembangan Pendidikan Nasional 74 DPR RI : Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 75 DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
76 EBA : Efek Beragun Aset
77 EBT : Energi Baru dan Terbarukan 78 ESDM : Energi dan Sumber Daya Mieneral
79 EUR : Euro
80 FDG : Fasilitas Dana Geothermal
81 FLPP : Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
82 FR : Fixed Rate
83 Frek-RHS : Frekuensi – Right Hand Side
84 GCI : General Capital Increase
85 GKG : Gabah Kering Giling 86 GMTN : Global Medium Term Note
87 HLN : Hibah Luar Negeri
88 HMETD : Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 89 HPA : Hasil Pengelolaan Aset
90 IBRD : International Bank for Reconstruction and Development
91 ICD : The Islamic Corporation for the Development of Private Sector
92 ICP : Indonesian Crude Oil Price
93 ICU : Intensive Care Unit
94 IDA : International Development Association
95 IDB : Islamic Development Bank
96 IDR : Indonesian Rupiah
97 IEG : Infrastructure Enhancement Grant
98 IFAD : International Fund for Agricultural Development
99 IFC : International Finance Corporation
100 IFW : Indeks Fiskal dan Wilayah
101 IFWT : Indeks Fiskal dan Wilayah Teknis 102 IGD : Instalasi Gawat Darurat
103 IICE : Indonesian Infrastructure Conference and Exhibition
104 IJP : Imbal Jasa Penjaminan 105 IJR : Ijarah Fixed Rate
106 IKK : Indeks Kemahalan Konstruksi 107 IMF : International Monetary Fund
108 IMO : Infrastructure, Maintenance, and Operation
109 IPA : Imbalan Pengelolaan Aset
110 IPK : Imbalan Pengelolaan Kinerja 111 IPL : Instalasi Pengendalian Limbah 112 IPM : Indeks Pembangunan Manusia 113 IPP : Independent Power Producer
114 IRCo : International Rubber Consortium Company Limited
115 IT : Indeks Teknis
116 IUD : Intra Uterine Davice
117 JBIC : Japan Bank for International Cooperation
118 JHT : Jaminan Hari Tua
119 JKK : Jaminan Kecelakaan Kerja 120 JKM : Jaminan Kematian
121 JKN : Jaminan Kesehatan Nasional 122 JP : Jaminan Pensiun
123 JPY : Japanese Yen
124 K/L : Kementerian Negara/Lembaga 125 KB : Keluarga Berencana
126 KIE : Komunikasi, Informasi dan Edukasi 127 KIP : Kredit Investasi Pemerintah
128 KKD : Kemampuan Keuangan Daerah 129 KL : Kilo Liter
130 KMK : Keputusan Menteri Keuangan 131 KMS : Kilo Meter Sirkuit
132 KPH : Kesatuan Pengelolaan Hutan
133 KPHL : Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung 134 KPHP : Kesatuan Pengelola Hutan Produksi 135 KPR : Kredit Perumahan Rakyat
136 KPS : Kontrak Production Sharing 137 KSN : Kawasan Strategis Nasional
138 KUMKM : Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 139 KUR : Kredit Usaha Rakyat
140 LKI : Lembaga Keuangan Internasional 141 LKPP : Laporan Keuangan Pemerintah Pusat 142 LKSA : Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak 143 LPDB : Lembaga Pengelola Dana Bergulir
144 LPDB KUMKM : Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
146 LPEI : Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 147 LPKD : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
148 LPPMHP : Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan 149 LPS : Lembaga Penjaminan Simpanan
150 LRA : Laporan Realisasi Anggaran 151 LRF : Land Revolving Fund
152 mboepd : million barrel oil equivalent per day, satuan lifting gas setara dengan juta barel minyak per hari
153 MBR : Masyarakat Berpenghasilan Rendah 154 MDGs : Millenium Development Goals
155 MEF : Minimum Essential Force
156 MFF : Mitigation Fiscal Freamework
157 migas : minyak bumi dan gas alam 158 MK : Mahkamah Konstitusi
159 MKJP : Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang
160 MP3EI : Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia
161 MP3KI : Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan
Indonesia
162 MPR : Majelis Permusyawaratan Rakyat 163 MRT : Mass Rapid Transit
164 MRV : Measuring, Reporting, and Verification
165 MT : Metrik Ton
166 MTBF : Medium Term Budget Framework 167 MTEF : Medium-Term Expenditure Framework
168 MW : Mega Watt
169 NIK : Nomor Induk Kependudukan 170 NOL : No Objection Letter
171 NPG : Non Performing Guarantee
172 NRW : Non Revenue Water
173 OKKPD : Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah 174 ON : Obligasi Negara
175 ORI : Obligasi Negara Ritel 176 OTSUS : Otonomi Khusus
177 OVOP : One Village One Product
178 P2D2 : Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi
181 PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini 182 PBB : Pajak Bumi dan Bangunan 183 PBI : Penerima Bantuan Iuran 184 PBK : Penganggaran Berbasis Kinerja 185 PBS : Project Based Sukuk
186 PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum 187 PDB : Produk Domestik Bruto
188 PDF : Project Development Facility 189 PDN : Pinjaman Dalam Negeri
190 PDRB : Produk Domestik Regional Bruto
191 PDS : Project Development Services
192 Pemda : Pemerintah Daerah 193 Perpres : Peraturan Presiden
194 PHLN : Pinjaman dan Hibah Luar Negeri 195 PIP : Pusat Investasi Pemerintah
196 PJPK : Penanggung Jawab Proyek Kerjasama 197 PKB : Penyuluh Keluarga Berencana
198 PKH : Program Keluarga Harapan
199 PKPS : Pemenuhan Kewajiban Pemegang Saham
200 PKP-SPM : Peningkatan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal 201 PKSN : Pusat Kegiatan Strategi Nasional
202 PLKB : Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana 203 PLN : Pinjaman Luar Negeri
204 PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga Air
205 PLTHS : Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Surya-Angin 206 PLTMH : Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
207 PLTP : Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi 208 PLTS : Pembangkit Listrik Tenaga Surya 209 PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap 210 PMK : Peraturan Menteri Keuangan
211 PMKS : Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 212 PMN : Penyertaan Modal Negara
213 PMTB : Pembentukan Modal Tetap Bruto 214 PMU : Pendidikan Menengah Universal 215 PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
218 PNSD : Pegawai Negeri Sipil Daerah
219 Polri : Kepolisian Negara Republik Indonesia 220 POPB : Per Orang Per Bulan
221 PP : Peraturan Pemerintah 222 PPh : Pajak Penghasilan
223 PPK : Perusahaan Penjamin KUR
224 PPLKB : Pengawas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana 225 PPN : Pajak Pertambahan Nilai
226 PPP : Public Private Partnership / Kerjasama Pemerintah-Swasta
227 PPSDMK : Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
228 PRIM : Provincial Road Improvement and Maintenance
229 PSO : Public Service Obligation
230 PT : Perseroan Terbatas
231 PT BPUI : PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia 232 PT DI : PT Dirgantara Indonesia
233 PT HK : PT Hutama Karya
234 PT Inalum : PT Indonesia Asahan Aluminium
235 PT PII : PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) 236 PT PLN (Persero) : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
237 PT PPA (Persero) : PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) 238 PT SMF : PT Sarana Multigriya Finansial
239 PT SMI : PT Sarana Multi Infrastuktur 240 PUPN : Panitia Urusan Piutang Negara 241 Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat 242 RA : Raudatul Athfal
243 RAD-GRK : Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 244 RAN-GRK : Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 245 RAPBN : Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 246 Rasio Utang FX : Rasio Utang Foreign Exchange
247 Raskin : beras untuk masyarakat miskin 248 RDI : Rekening Dana Investasi 249 REPO : Repurchase Agreement
250 RKA-KL : Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara/Lembaga 251 RKP : Rencana Kerja Pemerintah
252 RKUD : Rekening Keuangan Umum Daerah
253 Rp : Rupiah
254 RPH : Rumah Potong Hewan
255 RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 256 RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 257 RS : Rumah Sakit
258 RTR : Rencana Tata Ruang 259 RTS : Rumah Tangga Sasaran 260 RUU : Rancangan Undang-undang 261 SAL : Saldo Anggaran Lebih 262 Satker : Satuan Kerja
263 SBN : Surat Berharga Negara
264 SBSN : Surat Berharga Syariah Negara
265 SBSN PBS : Surat Berharga Syariah Negara Project Based Sukuk
266 SCI : Selected Capital Increase
267 SDA : Sumber Daya Alam
268 SDHI : Sukuk Dana Haji Indonesia
269 SEC : Securities and Exchange Commission
270 SETDA : Sekretariat Daerah
271 SIAK : Sistem Informasi Administrasi Kependudukan 272 SiKPA : Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran
273 SiLPA : Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran 274 SJSN : Sistem Jaminan Sosial Nasional 275 SLA : Subsidiary Loan Agreement
276 SOP : Standard Operating Procedure
277 SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum 278 SPM : Standar Pelayanan Minimum 279 SPN : Surat Perbendaharaan Negara
280 SPNS : Surat Perbendaharaan Negara Syariah
281 SR : Sambungan Rumah
282 SRG : Sistem Resi Gudang 283 SUKRI : Sukuk Ritel
284 SUP : Surat Utang Pemerintah 285 TA : Tahun Anggaran
286 THT : Tabungan Hari Tua
287 TNI : Tentara Nasional Indonesia 288 TPG : Tunjangan Profesi Guru 289 TUN : Tata Usaha Negara
290 UKM : Usaha Kecil dan Menengah
292 UNDP : United Nation Development Programme
293 UPSL : Unfunded Past Service Liability
294 UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah 295 USD : United States Dollar
296 UTD : Unit Transfusi Darah 297 UU : Undang-undang
298 UUD 1945 : Undang-undang Dasar 1945 299 Valas : Valuta Asing
300 VGF : Viability Gap Fund
301 VR : Variable Rate
302 WASAP-D : Water and Sanitation Program - Subprogram D
303 WNI : Warga Negara Indonesia
304 WPOPDN : Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri 305 ZC : Zero Coupon Bonds
Januari 2017
Maret 2017
9 Mei 2017
25 Juli 2017
Penetapan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional
Penyusunan
resource envelope
Surat Bersama Pagu Indikatif dan Rancangan RKP
19 Mei 2017
Pengajuan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal, Kerangka Ekonomi Makro dan RKP ke DPR
11 Juli 2017
Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2018
Penetapan Pagu Anggaran oleh Menteri Keuangan dan Penyusunan RKA-K/L oleh Kementerian/Lembaga
8 Agustus 2017
Pemuktahiran Pagu Anggaran
16 Agustus 2017
Paling Lambat 30 November 2017
Desember 2017
Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka Pengajuan RAPBN (RUU dan Nota Keuangan)
Pertengahan Agustus s.d Akhir Oktober
Pembahasan RUU dan Nota Keuangan RAPBN 2018
Penetapan Rincian APBN dalam Peraturan Presiden
Penetapan dan Penyerahan DIPA
Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat akan membahas dan menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2018 dengan memperhatikan
RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Pendahuluan
Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-72 pada tanggal 17 Agustus 2017 memberikan makna khusus bagi perjalanan bangsa yang telah melewati rata-rata usia harapan hidup manusia Indonesia. Sejarah bangsa dengan ukiran berbagai dinamika dan tantangan memberikan keyakinan bahwa kita mempunyai ketangguhan untuk menyongsong masa depan. Pengalaman melewati masa-masa krisis dan kemampuan untuk kembali bangkit merupakan pelajaran yang sangat berharga untuk menjunjung tinggi aspek kehati-hatian
(prudent) dan kepercayaan (trust) dalam pengelolaan keuangan negara. Sementara itu,
bersama dengan rakyat, Pemerintahan Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan memasuki tahun keempat, tetap berkomitmen mewujudkan cita-cita nasional melalui Nawacita. Oleh karena itu, prioritas pembangunan nasional difokuskan pada pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan antarwilayah, serta perluasan kesempatan kerja dengan tetap menjaga pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan. Sejalan dengan dinamika berbangsa dan bernegara tersebut, penguatan peran negara menjadi sangat penting. Peran tersebut diwujudkan dalam penyusunan strategi fiskal yang berkualitas.
RAPBN tahun 2018 merupakan instrumen pelaksanaan strategi fiskal yang disusun
sebangun dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2018, sebagai penjabaran atas tahapan pembangunan tahunan keempat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Hal tersebut dilaksanakan dengan tetap
memperhatikan pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan. RKP tahun 2018
memuat sasaran, arah kebijakan, dan strategi pembangunan dalam satu tahun yang disusun dengan tetap mendukung keberlanjutan pembangunan dan pencapaian sasaran-sasaran pembangunan jangka menengah yang telah ditetapkan dalam RPJMN. Sejalan dengan itu, tema RKP tahun 2018 ditetapkan: “Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”. Tema tersebut akan dijabarkan ke dalam strategi dan prioritas pembangunan, yang dikelompokkan ke dalam dimensi pembangunan manusia dan masyarakat, dimensi pembangunan sektor unggulan, dimensi pemerataan dan kewilayahan, serta pembangunan politik, hukum, pertahanan, keamanan, dan tata kelola birokrasi.
Selanjutnya, reformasi pengelolaan keuangan negara tetap akan dilanjutkan, baik di bidang pendapatan negara, belanja negara, maupun pembiayaan anggaran, guna menghasilkan APBN yang lebih berkualitas, akuntabel, dan realistis. Di bidang pendapatan negara, reformasi keuangan negara untuk memperkuat dan memperluas basis penerimaan negara dilakukan antara lain melalui kebijakan reinventingpolicy di tahun 2015, dan dilanjutkan dengan implementasi kebijakan tax amnesty pada tahun 2016-2017. Kebijakan optimalisasi di bidang perpajakan di tahun 2018 dipertajam dengan terbitnya perundang-undangan terkait keterbukaan akses dan informasi data keuangan, dimana DPR RI telah memberikan dukungan penuh melalui persetujuan atas Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.
belanja negara, dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, perbaikan skema subsidi energi, terutama bahan bakar minyak (BBM) dan subsidi listrik. Subsidi BBM diubah dari subsidi harga menjadi subsidi tetap, sedangkan untuk subsidi listrik, bagi pelanggan 900 VA telah dihapuskan untuk keluarga yang mampu dan hanya diberikan untuk keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kedua, kebijakan penghematan belanja Kementerian Negara/Lembaga (K/L) maupun pemerintah daerah. Penghematan khususnya dilakukan pada belanja barang yang bersifat kurang produktif seperti rapat di luar kantor dan paket pertemuan. Ketiga, perubahan regulasi dalam mendorong percepatan penyerapan anggaran terutama belanja infrastruktur.
Perubahan tersebut ditujukan untuk memberikan fleksibilitas bagi K/L dan Pemerintah
Daerah agar dapat melakukan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah lebih awal, yaitu pada kuartal keempat tahun sebelumnya. Reformasi struktural belanja negara tersebut merupakan upaya Pemerintah untuk memaksimalkan peran belanja negara di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan lapangan kerja.
Di bidang pembiayaan anggaran, kebijakan pemerintah utamanya ditujukan bagi pembiayaan investasi untuk mendukung program infrastruktur. Selain pembangunan
fisik, pembiayaan anggaran juga diarahkan untuk memacu pendidikan dan keadilan
antargenerasi, melalui alokasi dana pada sovereign wealth fund/SWF sebagai bagian
dari anggaran pendidikan. Upaya efisiensi atas kombinasi sumber-sumber pendanaan
juga terus dilakukan dengan tetap mengacu pada rasio utang yang terjaga dan aman
guna tercapai kesinambungan fiskal. Setiap langkah dalam pembiayaan anggaran harus
mengacu pada prinsip prudent sesuai dengan kaidah fiskal dalam peraturan
perundang-undangan.
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Kabinet Kerja dan didukung
oleh segenap komponen bangsa telah membuahkan hasil yang cukup signifikan. Tahun 2016 telah berhasil dilewati dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, defisit fiskal yang terjaga, dan belanja yang lebih efisien. Meskipun dilakukan revisi atas target
penerimaan perpajakan, tetapi dalam realisasi mampu tumbuh positif sebagai akibat implementasi program amnesti pajak. Selain itu, perkembangan tata kelola keuangan negara semakin menunjukkan perbaikan dengan predikat wajar tanpa pengecualian untuk pertama kalinya pada LKPP dan LK BUN tahun 2016. Selanjutnya pada Semester I tahun 2017, perekonomian Indonesia menunjukkan nilai yang positif dengan pertumbuhan ekonomi relatif stabil sebesar 5,0 persen, sejalan dengan pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi sebagai bagian dalam mendorong investasi langsung nonpemerintah. Hal ini ditunjukkan dengan pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) Semester I tahun 2017 yang tumbuh lebih tinggi sebesar 5,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar 4,4 persen.
Di samping itu, indikator di bidang kesejahteraan sosial juga mengalami perbaikan,
terutama ditunjukkan oleh penurunan gini ratio semula pada tahun 2016 sebesar
0,397 (periode Maret 2016) menjadi 0,393 (periode Maret 2017), serta kenaikan indeks pembangunan manusia yang menunjukkan akses masyarakat terhadap hasil pembangunan seperti sumber ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, juga terus mengalami peningkatan dari 69,55 tahun 2015 menjadi 70,18 tahun 2016.
penurunan, terutama komponen pembiayaan utang. Berdasarkan realisasi tersebut, maka diperkirakan outlook defisit anggaran pada akhir tahun sebesar 2,67 persen terhadap PDB
dengan keseimbangan primer bergerak ke arah positif. Sedangkan rasio utang negara terhadap PDB diperkirakan sebesar 27,0-29,0 persen dan rasio pembayaran bunga utang terhadap outstanding utang sebesar 5,5 persen, atau masih dalam kategori rendah berdasarkan perbandingan antar negara. Hal ini menunjukkan pemerintah memegang prinsip kehati-hatian (prudent) dan efisien dalam mengelola pembiayaan anggaran
terutama utang negara.
Alokasi belanja prioritas yang sangat masif dengan beberapa target capaian pada tahun 2017 sebagai berikut. Target di bidang infrastruktur, antara lain pembangunan jalan baru sepanjang 815 km, jalan tol sepanjang 22 Km, jembatan sepanjang 8.273 m, jalur kereta api sepanjang 175 km’sp, serta rumah susun sebanyak 13.253 unit. Sedangkan capaian bidang pendidikan, di antaranya telah terdistribusi program Indonesia pintar sebanyak 19,7 juta jiwa, beasiswa bidik misi sebanyak 362,7 ribu mahasiswa, dan telah dibangun/direnovasi sebanyak 77 ribu sekolah/ruang kelas. Sementara itu, capaian bidang kesehatan, telah disalurkan dan terlayani program Indonesia sehat sebanyak 92,4 juta jiwa, tersedianya sarana fasilitas kesehatan yang berkualitas kepada 48 rumah sakit/balai kesehatan, serta program imunisasi untuk anak usia 0-11 bulan mencapai 92 persen. Selanjutnya untuk target bidang kedaulatan pangan di antaranya telah dibangun jaringan irigasi sebanyak 1.103 km, irigasi tersier sebanyak 100 ribu ha, bendungan sebanyak 39 unit, embung sebanyak 111 unit, tersedianya produksi perikanan 30,2 juta ton, dan disalurkannya subsidi pangan, bantuan pangan nontunai, serta subsidi pupuk masing-masing sebesar 14,3 juta KPM, 1,4 juta KPM, dan 9,55 juta ton.
Selanjutnya, perekonomian nasional tahun 2018 diperkirakan akan tumbuh sejalan dengan tren peningkatan ekonomi global. Untuk mengakselerasi perekonomian tahun 2018, Pemerintah tetap berkomitmen untuk mengefektifkan belanja negara sesuai prioritas yaitu membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas SDM terutama bidang pendidikan dan kesehatan, mengurangi kemiskinan, serta mengurangi kesenjangan. Sementara itu, usaha untuk menaikan investasi dilakukan dengan terus mempermudah dan memperbaiki kegiatan iklim dunia usaha, diantaranya melalui implementasi paket kebijakan yang telah dan akan diluncurkan. Langkah tersebut, akan membuat pembangunan Indonesia lebih berkualitas dan berkesinambungan, mengefisienkan birokrasi dan ekonomi di dalam negeri, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan daya saing ekonomi Indonesia.
Kebijakan fiskal pada tahun 2018 disusun dengan mempertimbangkan tantangan
ekonomi global dan domestik. Tantangan ekonomi global tersebut diantaranya adalah perekonomian global yang masih diwarnai ketidakpastian dan masih relatif rendahnya permintaan yang mempengaruhi harga komoditas. Sementara itu, faktor domestik dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi nasional yang belum optimal sebagai konsekuensi sektor industri manufaktur yang masih lemah dan pendapatan negara yang belum optimal sebagai dampak belum pulihnya perekonomian global dan penurunan harga komoditas. Namun, kondisi ekonomi makro domestik tahun 2018 diharapkan sudah mulai membaik oleh dampak dari ditempuhnya berbagai kebijakan ekonomi di tahun 2015-2017.
Kebijakan RAPBN tahun 2018 secara ringkas adalah sebagai berikut. Pertama,
penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kedua, memberi penekanan pada penguatan kualitas belanja produktif dan prioritas yang antara lain difokuskan untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial, serta memperluas kesempatan kerja. Strategi lain adalah penajaman sasaran subsidi dan peningkatan kualitas penyalurannya, serta mengarahkan bantuan sosial ke pola nontunai. Kebijakan belanja negara juga
diarahkan pada penguatan desentralisasi fiskal melalui peningkatan Transfer ke Daerah
dan Dana Desa. Sejalan dengan kebijakan belanja tersebut, Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan sinergi dan sinkronisasi belanja pada K/L dan dana Transfer ke
Daerah dan Dana Desa, sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Ketiga, upaya untuk keberlanjutan dan efisiensi pembiayaan, yang dilakukan melalui pengendalian defisit
dan rasio utang, keseimbangan primer yang menuju positif, dan pengembangan sumber pembiayaan yang kreatif.
2. Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2018
Perkembangan ekonomi global di tahun 2018 diproyeksikan tumbuh lebih baik dalam tingkatan yang moderat dibandingkan tahun 2017. Perbaikan ekonomi global di tahun 2018 tersebut sejalan dengan permintaan global yang diproyeksikan meningkat dan harga komoditas diperkirakan cenderung stagnan. Volume perdagangan dunia sebagai dampak meningkatnya permintaan global diperkirakan akan tumbuh hingga 3,9 persen di tahun 2018. Di sisi lain, ekspansi perekonomian negara maju khususnya Amerika Serikat dan negara-negara berkembang Asia diperkirakan akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi global meskipun moderasi pertumbuhan ekonomi Tiongkok masih tetap akan berlanjut. Dengan kondisi tersebut pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2018 diperkirakan menguat menjadi 3,6 persen, dengan pertumbuhan di negara maju sebesar 1,9 persen dan negara berkembang sebesar 4,8 persen.
Sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia, kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2018 diperkirakan turut mengalami perbaikan. Tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan dapat mencapai 5,4 persen yang akan didorong terutama oleh peningkatan kinerja investasi dan ekspor. Kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) pada tahun 2016-2017 diharapkan memberikan dorongan peningkatan pada sisi investasi di sektor riil, sementara di sisi lain pemerintah tetap akan mendorong investasi di bidang infrastruktur dalam meningkatkan daya saing dan penguatan konektivitas nasional. Kinerja ekspor terutama komoditi nonmigas diharapkan tumbuh lebih baik seiring membaiknya permintaan negara-negara mitra dagang utama. Sementara itu, konsumsi rumah tangga diperkirakan tetap stabil dengan dukungan
inflasi yang terkendali dalam level yang rendah, sedangkan konsumsi pemerintah akan dipengaruhi oleh kelanjutan kebijakan efisiensi pada belanja operasional yang tidak
produktif.
Dengan mempertimbangkan perkiraan kondisi perekonomian global tersebut, asumsi dasar ekonomi makro yang digunakan sebagai dasar penyusunan RAPBN tahun 2018,
adalah: (1) pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen; (2) inflasi sebesar 3,5 persen;
Amerika Serikat; (4) suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,3 persen; (5) harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sebesar USD48 per barel; (6) lifting
minyak Indonesia sebesar 800 ribu barel per hari; dan (7) lifting gas sebesar 1.200 ribu barel setara minyak per hari. Penyusunan asumsi dasar ekonomi makro tersebut mengacu pada sasaran-sasaran pembangunan jangka menengah yang terdapat pada RPJMN 2015—2019, sasaran-sasaran tahunan dalam RKP tahun 2018, serta perkembangan dan prospek ekonomi domestik maupun global tahun 2018.
3. Pokok-pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2018
Pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2018 yang bertemakan “Pemantapan Pengelolaan
Fiskal untuk Mengakselerasi Pertumbuhan yang Berkeadilan” menjadi dasar
penyusunan RAPBN tahun 2018. Sejalan dengan tema tersebut, kebijakan fiskal tahun
2018 akan diarahkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan yang pada gilirannya bermuara pada terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat secara lebih berkeadilan
Dalam RAPBN tahun 2018, strategi kebijakan fiskal diarahkan untuk lebih produktif, efisien, berdaya tahan, dan mampu mengendalikan risiko dalam jangka pendek maupun
jangka panjang yang dituangkan dalam kebijakan sebagai berikut.
Di sisi pendapatan negara, Pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan penerimaan perpajakan melalui berbagai terobosan kebijakan, antara lain (1) pelaksanaan pertukaran
data informasi perpajakan/Automatic Exchange of Information (AEoI) untuk
meningkatkan basis pajak dan mencegah praktik penghindaran pajak; (2) pemanfaatan data dan implementasi sistem informasi perpajakan yang up to date dan terintegrasi; (3) pemberian insentif perpajakan untuk meningkatkan gairah investasi dan usaha. Sementara itu, optimalisasi PNBP ditempuh dengan tetap memperhatikan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan menjaga kelestarian sumber daya alam. Kebijakan PNBP antara lain ditempuh melalui penyempurnaan peraturan (Revisi UU PNBP dan PP tentang jenis dan tarif PNBP) dan penerapan Production Sharing Contract/PSC
gross split.
Selanjutnya di sisi belanja negara, kebijakan diarahkan diantaranya untuk: (1) meningkatkan belanja produktif seperti pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah, pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan, perumahan,
sanitasi dan air bersih; dan (2) meningkatkan efisiensi dan penajaman belanja non-operasional utamanya pada belanja barang untuk meningkatkan ruang fiskal. Selain itu,
(1) menjaga kesejahteraan aparatur pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan publik serta menjaga kesejahteraan pensiunan; dan (2) dukungan penegakan hukum serta stabilisasi pertahanan dan keamanan, melalui pemberantasan dan penegakan peredaran gelap narkoba, tindak terorisme, serta pengadaan alutsista. Selanjutnya, Transfer ke
Daerah dan Dana Desa, sebagai salah satu instrumen penting dari desentralisasi fiskal,
diarahkan meningkatkan kualitas layanan publik di daerah, menciptakan kesempatan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan mengurangi ketimpangan antardaerah.
Berdasarkan kebijakan pendapatan dan belanja negara tersebut di atas, arah
kebijakan fiskal masih bersifat ekspansif dan difokuskan untuk mendukung kegiatan
produktif guna meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing. Arah kebijakan
fiskal ekspansif tersebut tetap diikuti dengan pengelolaan kebijakan fiskal yang sehat dan berkesinambungan yaitu melalui (1) pengendalian defisit dalam batas aman;
(2) pengendalian rasio utang terhadap PDB melalui pengendalian pembiayaan yang bersumber dari utang dalam batas yang terkendali (manageable), serta mengarahkan pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif; dan (3) mengendalikan keseimbangan
primer melalui pengendalian kerentanan fiskal (fiscal vulnerability).
Sejalan dengan itu, arah kebijakan pembiayaan tahun 2018 diarahkan pada (1) pengendalian risiko utang terhadap PDB; (2) pemanfaatan utang untuk kegiatan produktif dan menjaga keseimbangan makro ekonomi; (3) pengembangan pembiayaan yang kreatif dan inovatif untuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur melalui PMN, dana bergulir, skema KPBU, kewajiban penjaminan (pinjaman langsung/direct lending dan akses pembiayaan KUMKM); (4) mendukung pemenuhan kewajiban negara sebagai anggota organisasi/lembaga keuangan internasional; (5) penyempurnaan kualitas perencanaan investasi pemerintah untuk meningkatkan kapasitas BUMN dengan mengembangkan standar penilaian kelayakan untuk pemberian PMN kepada BUMN khususnya untuk pembangunan infrastruktur, kedaulatan pangan, dan kemaritiman; (6) membuka akses pembiayaan pembangunan dan investasi bagi masyarakat secara lebih luas; (7) mengoptimalkan dana BLU dalam rangka pembiayaan pembangunan; (8) mendukung program penyediaan kebutuhan rumah bagi MBR; dan (9) meningkatkan akses pendidikan khususnya bagi masyarakat miskin, dan kepastian pengembangan
pendidikan jangka panjang melalui pembentukan sovereign wealth fund (SWF)
pendidikan.
4. Ringkasan Postur RAPBN tahun 2018
Postur RAPBN tahun 2018 disusun dengan menggunakan kaidah ekonomi publik yang terdiri atas pendapatan negara, belanja negara, dan pembiayaan anggaran. Pada tahun 2018, besaran pendapatan negara direncanakan mencapai Rp1.878.447,3 miliar, yang berarti naik 8,2 persen dari targetnya pada outlook APBNP tahun 2017. Dari total pendapatan negara tersebut, penerimaan perpajakan ditetapkan mencapai Rp1.609.383,3 miliar atau naik 9,3 persen dari targetnya dalam outlook APBNP tahun 2017. Sementara itu, PNBP ditetapkan mencapai Rp267.867,2 miliar, atau naik 2,9
persen dari targetnya dalam outlook APBNP tahun 2017. Penerimaan perpajakan
masih menjadi tulang punggung pendapatan negara dalam RAPBN tahun 2018 dengan jumlah penerimaan yang mencapai 85,7 persen dari total pendapatan negara.
Di lain pihak, dengan mengacu pada pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2018, besaran
terdiri atas anggaran untuk belanja K/L sebesar Rp814.078,8 miliar dan belanja non-K/L sebesar Rp629.217,6 miliar, serta anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa sebesar Rp761.087,5 miliar.
Dalam struktur APBN yang berlaku saat ini, belanja pemerintah pusat menurut
klasifikasi fungsi dikelompokkan menjadi 11 fungsi. Dalam RAPBN tahun 2018, fungsi
yang memiliki porsi terbesar adalah fungsi pelayanan umum dan fungsi ekonomi, yang masing-masing sebesar 30,3 persen dan 23,9 persen dari total anggaran belanja pemerintah pusat, dan sisanya sebesar 45,8 persen tersebar pada fungsi-fungsi lainnya. Dengan besaran pendapatan dan belanja negara tersebut, RAPBN tahun 2018 mengalami
defisit anggaran sebesar Rp325.936,6 miliar atau 2,19 persen terhadap PDB, yang
berarti turun dari defisit pada outlook APBNP tahun 2017 sebesar 2,67 persen. Defisit
RAPBN tahun 2018 tersebut direncanakan akan dibiayai dari kombinasi pembiayaan utang dan pembiayaan nonutang. Ringkasan postur APBN tahun 2017-2018 disajikan
pada Tabel I.1.
5. Dampak Perubahan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Terhadap Postur RAPBN Tahun 2018
Asumsi dasar ekonomi makro merupakan instrumen awal yang digunakan sebagai basis perhitungan dalam penyusunan postur APBN. Perubahan pada setiap variabel asumsi dasar ekonomi makro dari yang semula ditetapkan, akan memengaruhi besaran
pendapatan negara, belanja negara, defisit anggaran, dan pembiayaan anggaran yang bermuara pada perubahan besaran defisit APBN. Dampak dari perubahan asumsi
A. PENDAPATAN NEGARA 1.736.060,2 1.878.447,3
I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.732.952,0 1.877.250,4
1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.472.709,9 1.609.383,3
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 260.242,2 267.867,2
II. PENERIMAAN HIBAH 3.108,1 1.196,9
B. BELANJA NEGARA 2.098.940,6 2.204.383,9
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.343.073,7 1.443.296,4
1. Belanja Kementerian Negara/Lembaga 769.208,0 814.078,8
2. Belanja Non Kementerian Negara/Lembaga 573.865,6 629.217,6
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 755.867,0 761.087,5
1. Transfer ke Daerah 697.667,0 701.087,5
2. Dana Desa 58.200,0 60.000,0
C. KESEIMBANGAN PRIMER (144.304,8) (78.352,6)
D. SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A - B) (362.880,5) 325.936,6
% Surplus/ (Defisit) terhadap PDB (2,67) (2,19)
E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I + II + III + IV + V) 362.880,5 325.936,6
I. PEMBIAYAAN UTANG 426.988,4 399.241,5
II. PEMBIAYAAN INVESTASI (59.733,8) (65.669,3)
III. PEMBERIAN PINJAMAN (3.668,7) (6.691,7)
IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (1.005,4) (1.126,9)
V. PEMBIAYAAN LAINNYA 300,0 183,0
Sumber: Kementerian Keuangan
POSTUR OUTLOOK APBNP TAHUN 2017 DAN RAPBN TAHUN 2018
(miliar rupiah)
URAIAN
TABEL I.1
dasar ekonomi makro terhadap postur RAPBN tahun 2018 dapat ditransmisikan dalam bentuk analisis sensitivitas.
Beberapa variabel asumsi dasar ekonomi makro yang akan berdampak positif terhadap
postur RAPBN tahun 2018 adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, ICP, serta kenaikan lifting minyak dan gas bumi. Peningkatan pada asumsi dasar ekonomi makro tersebut akan berdampak langsung pada kenaikan pendapatan negara, terutama pada penerimaan perpajakan dan PNBP, dan berdampak tidak langsung terhadap kenaikan anggaran transfer ke daerah, terutama Dana Alokasi Umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH). Selain itu, kenaikan anggaran transfer ke daerah tersebut akan menyebabkan peningkatan anggaran belanja negara yang harus diikuti dengan peningkatan anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan untuk memenuhi alokasi anggaran pendidikan minimum 20,0 persen dan anggaran kesehatan sebesar 5,0 persen terhadap total belanja negara sesuai amanat konstitusi. Sesuai perhitungan analisis sensitivitas, dampak peningkatan asumsi dasar ekonomi makro tersebut terhadap kenaikan pendapatan negara masih jauh lebih besar jika dibandingkan dengan dampak kenaikan belanja negara, sehingga secara total peningkatan tersebut akan berdampak positif terhadap postur APBN, yaitu
berupa pengurangan defisit anggaran. Sebaliknya, variabel asumsi dasar ekonomi
makro yang akan berdampak negatif terhadap postur APBN adalah kenaikan tingkat suku bunga SPN 3 bulan. Perubahan tingkat suku bunga SPN 3 bulan hanya akan berdampak pada sisi belanja negara, terutama pembayaran bunga utang sehingga akan
menambah defisit APBN.
Perkembangan kondisi perekonomian menyebabkan asumsi dasar ekonomi makro terus berubah. Untuk menangkap perubahan asumsi dasar ekonomi makro yang terjadi, maka angka sensitivitas RAPBN tahun 2018 digunakan untuk melakukan perhitungan cepat
postur APBN yang ditujukan untuk memberikan gambaran atas arah besaran defisit
RAPBN tahun 2018. Namun demikian, postur APBN yang sesungguhnya belum bisa berpatokan pada hasil perhitungan angka sensitivitas tersebut, karena besaran dalam postur APBN selain dipengaruhi oleh asumsi dasar ekonomi makro, juga menampung berbagai kebijakan pemerintah. Dampak perubahan asumsi dasar ekonomi makro
terhadap postur RAPBN tahun 2018 dirangkum dalam Tabel I.2
A. Pendapatan Negara 12,6 - 16,8 9,5 - 12,5 - - 3,8 - 5,1 3,4 - 3,9 1,6 - 3,0 a. Penerimaan Perpajakan 12,6 - 16,8 9,5 - 12,5 - 2,1 - 2,6 0,8 - 0,8 0,2 - 0,4 b. PNBP - - - 1,7 - 2,5 2,7 - 3,1 1,4 - 2,6 B. Belanja Negara 1,5 - 6,6 1,9 - 6,3 1,4 - 2,4 2,5 - 3,1 2,6 - 3,7 0,5 - 1,1 a. Belanja Pemerintah Pusat 0,4 - 1,5 0,1 - 2,4 1,4 - 2,4 1,7 - 1,8 1,8 - 2,4 0,1 - 0,3 b. Transfer ke Daerah dan Dana Desa 1,0 - 5,1 1,8 - 3,9 - 0,8 - 1,3 0,7 - 1,3 0,4 - 0,8 C. Surplus/(Defisit) Anggaran 10,2 - 11,1 6,2 - 7,6 (2,4) - (1,4) 1,3 - 1,9 0,2 0,9 1,1 - 1,9
D. Pembiayaan - - - (0,2) - (0,1) -
Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 10,2 - 11,1 6,2 - 7,6 (2,4) - (1,4) 1,2 - 1,8 0,2 - 0,9 1,1 - 1,9 Sumber: Kementerian Keuangan
URAIAN
Pertumbuhan
Ekonomi ↑ Inflasi ↑ SPN ↑
Nilai Tukar Rupiah ↑ TABEL I.2
DAMPAK PERUBAHAN ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO TERHADAP RAPBN TAHUN 2018 (triliun rupiah)