Rizky Pebriani Utami
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
ABSTRAKSI
Dividen memiliki arti penting bagi perusahaan karena berkaitan dengan pengalokasian laba yang tepat sehingga pertumbuhan perusahaan dan kesejahteraan para pemegang saham dapat terjamin. Penetapan dividen dipengaruhi oleh dua kelompok faktor yaitu faktor keuangan dan faktor non-keuangan. Penelitian ini
memfokuskan pada pembahasan faktor keuanganyang diukur dengan rasio keuangan karena dapat memberikan gambaran mengenai kinerja perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor keuangan yang diukur dengan rasio keuangan baik secara simultan maupun secara parsial terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Terdapat
delapan rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel independen penelitian ini yaitu Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Total Assets Turn Over (TATO), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Debt Ratio (DR), dan Debt-to Equity Ratio (DER). Alat analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda (Multiple Linear Regression), uji t. uji F.
Dari hasil analisis regresi diketahui bahwa delapan rasio keuangan tersebut secara serentak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap DPR sedangkan
secara parsial, variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap DPR hanya EPS
dan TATO. Penelitian ini menghasilkan R Square sebesar 67.8 persen yang berarti
bahwa variasi nilai DPR yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi sebesar 67.8 persen sedangkan sisanya, yaitu 33.2 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan model. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bukan merupakan satu-satunya informasi yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penetapan kebijakan dividen perusahaan.
Kata kunci: Rasio keuangan (Dividend Payout Ratio, Earning Per Share, Current Ratio, Net Profit Margin, Total Assets Turn Over, Return On Equity, Return On Investment, Debt Ratio, Debt-to-Equity Ratio), dividen.
(ix + 55 + lampiran)
Daftar pustaka (1987 – 2008)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi perusahaan Go Public, persaingan tidak hanya terjadi dalam satu sektor
industri saja tetapi juga terjadi antar sektor industri. Hal ini terlihat dalam indeks LQ45 bahwa saat ini volume perdagangan saham yang besar tidak hanya didominasi oleh sektor industri manufaktur saja. Walaupun begitu, sektor industri manufaktur tetap diminati oleh para investor karena eksistensi dalam dunia bisnis di Indonesia. Dalam kondisi demikian, setiap perusahaan dituntut untuk dapat beroperasi dengan tingkat efisiensi yang cukup tinggi supaya tetap mempunyai keunggulan dan daya saing. Dengan begitu, perusahaan dapat menghasilkan laba bersih seoptimal mungkin.
Kemudian, perusahaan menetapkan kebijakan laba untuk menindaklanjuti perolehan laba yang dapat dialokasikan pada dua komponen yaitu dividen dan laba ditahan. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dalam bentuk tunai. Laba ditahan (retained earning) adalah bagian dari
laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa yang ditahan oleh perusahaan untuk diinvestasikan kembali (reinvestment) dengan tujuan untuk mengejar
pertumbuhan perusahaan.
Pembagian dividen yang lebih besar cenderung akan meningkatkan harga saham yang berarti meningkatnya nilai perusahaan, tetapi pembagian dividen yang semakin besar akan mengakibatkan semakin berkurangnya sisa dana yang tersedia untuk investasi dan hal ini akan menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan yang pada akhirnya akan menurunkan harga saham.
Indikator pembagian dividen yaitu Dividend Payout Ratio dan Dividend Yield.
Penggunaan Dividend Payout Ratio sebagai indikator pembagian dividen dalam
penelitian ini dikarenakan DPR merupakan rasio keuangan yang lebih sering digunakan para investor untuk mengetahui hasil dari investasinya dan penggunaannya yang lebih sederhana dibandingkan Dividend Yield.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah
Apakah rasio keuangan yang terdiri dari Earning Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turn Over
(TATO), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Debt Ratio
(DR) dan Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh baik secara
simultan maupun secara parsial terhadap Dividend Payout Ratio pada sektor
industri manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2003 - 2007? 1.2.2 Batasan Masalah
Penelitian dilakukan pada sektor industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan 5 tahun penelitian, yaitu 2003 sampai dengan 2007 dengan
menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari EPS, CR, NPM, TATO, ROE, ROI, DR, DER.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan berupa Earning Per Share, Current Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Return On Equity, Return On Investment, Debt Ratio dan Debt to Equity Ratio, baik
secara simultan maupun secara parsial terhadap dividen pada sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003 - 2007.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis :
Sebagai bahan wacana maupun bahan referensi penulisan dan menambah pengetahuan khususnya mengenai faktor - faktor keuangan yang dipertimbangkan dalam menetapkan dividen berdasarkan rasio keuangan perusahaan.
1.4.2 Manfaat bagi perusahaan :
Hasil penelitian ini sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menentukan Dividend Payout Ratio.
1.4.3 Manfaat bagi Penulis :
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Dividen terhadap Sektor Industri Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003 - 2007. Selain itu, penulisan skripsi ini merupakan latihan bagi penulis untuk mengembangkan potensi dalam bidang penulisan.
1.5 Data dan Variabel 1.5.1 Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau dengan kata lain, merupakan pengumpulan data dari perusahaan yang telah siap di olah sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi.
1.5.2 Variabel
Variabel-variabel penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen (Y) dan delapan variabel independen (X), yaitu sebagai berikut:
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR).
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari:
X1 : Earning Per Share (EPS) X5 : Return On Equity (ROE)
X2 : Current Ratio (CR) X6 : Return On Investment (ROI)
X3 : Net Profit Margin (NPM) X7 : Debt Ratio (DR)
X4 : Total Asset Turn Over (TATO) X8 : Debt to Equity Ratio (DER)
1.6 Alat Analisis 1.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data – data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus, dll.
1.6.2 Regresi Linier Berganda
Regresi linier merupakan model yang akan menjelaskan pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.
1.6.3 Uji F- Statistik
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama - sama terhadap variabel dependen. Distribusi ini dikembangkan oleh R. A. Fisher pada tahun 1920. Awalnya pengujian hipotesis ini banyak digunakan dalam bidang pertanian, namun kini diterapkan hamper di semua lapangan / bidang. Digunakan untuk menguji rata – rata atau nilai tengah dari tiga atau lebih populasi secara sekaligus.
1.6.4 Uji-t statistik
Uji-t digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji-t statistik adalah pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik. Tabel pengujiannya adalah tabel t-student. Distribusi t pertama kali diterbitkan pada tahun 1908 dalam suatu makalah oleh W. S. Gosset. Distribusi t biasa disebut dengan distribusi student. Hasil uji statistiknya kemudian dibandingkan dengan nilai yang ada pada tabel untuk kemudian menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang dikemukakan.
1.7 Kerangka Pikir Konseptual
Kerangka pikir konseptual merupakan arah penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kerangka pikir penelitian dimulai dari adanya reaksi investor terhadap kondisi perusahaan industri manufaktur saat ini terhadap meningkatnya jumlah produk barang manufaktur impor di Indonesia sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia bisnis yang semakin ketat di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, kerangka pikir konseptual dapat digambarkan sebagai berikut:
Dapat diketahui pengaruh rasio keuangan berupa EPS, CR, NPM, TATO, ROE, ROI, DR, dan DER secara simultan maupun parsial terhadap DPR
Regresi Linier Berganda Perumusan Hipotesis
Uji F
Pengaruh Secara Parsial Pengaruh Secara Simultan
Uji T Laba Ditahan
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Faktor keuangan
--- a. Earning Per Share →X1 b. Current Ratio →X2
c. Net Profit Margin →X3 d. Total Assets Turn Over →X4
e. Return On Equity →X5
f. Return On Investment →X6
g. Debt Ratio →X7
h. Debt to Equity Ratio →X8
Faktor non keuangan Deviden Tunai
Deviden Saham
Deviden Payout Rasio (Y)
Kebijakan Dividen Laba dibagi dalam bentuk dividen Kebijakan Laba
Kinerja perusahaan industri barang industri manufaktur yang terdaftar di BEI dalam menghasilkan laba
Adanya reaksi investor terhadap kondisi perusahaan industri manufaktur saat ini dikarenakan meningkatnya jumlah produk barang manufaktur impor di Indonesia
LANDASAN TEORI 2.1 Dividen
2.1.1 Pengertian Dividen
Menurut Baridwan (2000: 434), dividen adalah pembagian kepada pemegang saham yang sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki. Dyckman, et al. (2001:
439) menjelaskan bahwa dividen merupakan distribusi laba kepada pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan penerbit.
2.1.2 Bentuk Dividen
Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham terdiri atas beberapa bentuk. Bentuk-bentuk dividen menurut Dyckman (2001: 441) adalah Dividen Tunai, Dividen Properti, Dividen Likuidasi, Dividen Skrip, Dividen Saham.
2.1.3 Indikator Pembagian Dividen 1. Hasil Dividen (Dividend Yield).
2. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio/DPR)
2.2 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002: 2) adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya laporan arus kas atas laporan arus dana), catatan atau laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
2.3 Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan yang di gunakan dalam penelitian ini antara lain Earning
Per Share (EPS), Current Ratio (CR), Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turn Over (TATO), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Debt Ratio
(DR)dan Debt to Equity Ratio (DER).
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Populasi yang menjadi objek pada penelitian ini adalah perusahaan Go Public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan pengklasifikasian Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
3.2 Periode Penelitian
Penelitian dilakukan dalam periode 5 tahun yaitu tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data penelitian ini pada bulan Juni – Juli 2009. Dalam penelitian ini, data yang dipakai penulis adalah data sekunder yang diperoleh dari Pusat Referensi Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.4 Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah: 1. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda merupakan model yang akan menjelaskan pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.
Bentuk persamaan regresinya adalah sebagai berikut: Y = a + b
1X1 + b2X2 + b3X3 + …... + bkXk
Keterangan :
Y : dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR).
a : Konstanta b : Koefisen regresi
X1 – X8 : Earning Per Share, Current Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Return On Equity, Return On Investment, Debt Ratio dan Debt to Equity Ratio.
2. Uji F- Statistik
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai F
hitung dapat dicari dengan
rumus sebagai berikut: Keterangan: R2 = koefisien determinasi F hitung = [ R 2 : (k-1)] : [ (1-R2) – (n-k-1)]
k = banyaknya variabel bebas n = banyaknya anggota sampel
Kriteria pengambilan keputusan dengan taraf signifikan α = 5 % adalah sebagai berikut :
Jika F
3. Uji-t statistik
Uji ini digunakan untuk mengetahui kebermaknaan koefisien persamaan regresi. Nilai statistik hitung dapat dicari dengan menggunakan rumus :
T
hitung = koefisien regresi (b) : standar deviasi (SD)
Dengan taraf signifikan α = 5 % pada nilai t
tabel, maka kriteria pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut : Jika t
hitung > ttabel berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika –t
hitung < -ttabel berarti H0 ditolak dan Ha diterima.
Atau berdasarkan signifikansi t:
Jika signifikansi t hitung > 0.05, berarti H
0 diterima
Jika signifikansi t hitung < 0.05, berarti H
0 ditolak.
3.6 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan hipotesis yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh hipotesis penelitian yang digunakan dalam analisis Regresi linier berganda sebagai berikut:
H o1 : rasio keuangan berupa Earning Per Share, Current Ratio, Net Profit Margin, Total Asset Turn Over, Return On Equity, Return On Investment, Debt Ratio
dan Debt to Equity Ratio secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H a1 : rasio keuangan berupa Earning Per Share, Current Ratio, Total Asset Turn Over, Return On Equity, Return On Investment, Debt Ratio dan Debt to Equity Ratio secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H o2: rasio keuangan berupa Earning Per Share secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H a2: rasio keuangan berupa Earning Per Share secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H o3: rasio keuangan berupa Current Ratio secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H a3: rasio keuangan berupa Current Ratio secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H o4: rasio keuangan berupa Net Profit Margin secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H a4: rasio keuangan berupa Net Profit Margin secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H o5: rasio keuangan berupa Total Asset Turn Over secara parsial tidak mempunyai
H a5: rasio keuangan berupa Total Asset Turn Over secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H o6: rasio keuangan berupa Return On Equity secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H a6: rasio keuangan berupa Return On Equity secara parsial mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H o7: rasio keuangan berupa Return On Investment secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H a7: rasio keuangan berupa Return On Investment secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H o8: rasio keuangan berupa Debt Ratio secara parsial tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H a8: rasio keuangan berupa Debt Ratio secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H o9: rasio keuangan berupa Debt to Equity Ratio secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
H a9: rasio keuangan berupa Debt to Equity Ratio secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengukuran statistik deskriprif dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer “Statistical Package for Social Science (SPSS) 16”.
4.1 Deskriptif Data
Variabel yang memiliki standar deviasi yang paling tinggi adalah EPS yang berarti bahwa terdapat penyimpangan data yang terlalu besar antar perusahaan yang dijadikan sample penelitian.
Sedangkan standar deviasi terkecil dimiliki oleh variabel NPM yaitu sebesar 0.0813 yang berarti bahwa data persentase laba atas penjualan bersih tidak terdistribusi terlalu menyebar.
4.2 Analisi Regresi Linear Berganda
Persamaan atau model regresi berdasarkan hasil pengolahan data pada penelitian ini adalah:
Y = 1.012 + 0.000 x1 + (-0.065) x2 + (-2.079) x3 + (-0.206) x4 + 0.849 x5 + 0.624 x6 + (-1.172) x7 + 0.142 x8
Tampak pada persamaan tersebut menunjukkan angka yang signifikan pada EPS, CR,
NPM, TATO, ROE, DR sedangkan variabel yang lain tidak menunjukkan nilai yang
4.3 Uji F- Statistik
Pada pengujian ini, besarnya F hitung adalah 13.44, sedangkan besarnya F tabel adalah 8.845. Nilai F hitung lebih besar dari F tabel (13.44 > 8.845) artinya Ho1 ditolak.
4.4 Uji T statistik
Secara parsial melaui uji t dapat diketahui bahwa dari delapan variabel, yang berpengaruh hanya dua variabel yaitu TATO dan EPS.
4.5 Analisis determinasi (R square)
Dalam hal ini, variabel Earning Per Share (x1), Current Ratio (x2), Net Profit Margin (x3), Total Asset Turn Over (x4), Return On Equity (x5), Return On Investment (x6), Debt Ratio (x7), dan Debt to Equity Ratio (x8) dalam persamaan
regresi sebesar 67.8 persen sedangkan sisanya, yaitu 32.2 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan model.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan1. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan uji F dapat disimpulkan bahwa variabel Earning Per Share (EPS), Current Ratio
(CR), Net Profit Margin (NPM), Total Asset Turn Over (TATO), Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Debt Ratio (DR) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (Y) dengan F hitung > F
tabel. Dengan kata lain, elemen – elemen di dalam rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai faktor - faktor indicator keuanganyang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan dividen di setiap perusahaan.
2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t, dapat disimpulkan bahwa secara parsial hanya variabel EPS dan TATO yang berpengaruh signifikan terhadap DPR sedangkan variabel CR, NPM, ROE,
ROI, DR, DER berpengaruh tidak signifikan terhadap DPR. Elemen laba
bersih, jumlah rata – rata saham biasa yang beredar, penjualan, dan total aktiva yang ada di dalam EPS dan TATO sudah selayaknya lebih diperhatikan oleh para pengguna yang ingin menetapkan pembagian deviden dalam perusahaannya..
3. Penelitian ini menghasilkan R Square sebesar 0.678 yang berarti bahwa
variasi nilai DPR yang dapat dijelaskan oleh variabel X dalam persamaan
regresi sebesar 67.8 persen sedangkan sisanya, yaitu 32.2 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini..
5.2 Saran
1. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan terhadap variabel yang lebih luas mengingat variabel dependen hanya terfokus pada faktor -faktor keuangan saja.
2. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian masih terbatas pada perusahaan manufaktur sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sampel penelitian yang berbeda.
3. EPS sebagai faktor dominan dalam mempengaruhi besarnya DPR hendaknya menjadi perhatian bagi perusahaan dalam menetapkan dividennya sehingga untuk meningkatkan dividen maka perusahaan membutuhkan peningkatan laba dengan mengoptimalkan jumlah saham biasa yang beredar.
DAFTAR PUSTAKA
Baker, H. Kent. 1987. Financial Management. Harcourt Brace Jovanovich
Publishers: New York.
Dwi, Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Mediakom: Yogyakarta.
Dyckman, Thomas R, Roland E. Dukes, dan Charles J. Davis. 1996. Akuntansi Intermediate. Terjemahan oleh Herman Wibowo. 2001. Erlangga: Jakarta.
Gede, Edy Parsetya. 2005. Penyusunan & Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Andi : Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Safri. 1998. Teori Akuntasi: Analisis Kritis Terhadap Laporan Keuangan. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Henderson, Glenn V, Gary L. Trennepohl, dan James E. Wert. 1984. An Introduction
to Financial Management. Addison-Wesley Publishing Company:
Massachusetts.
S. Munawir. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta
Toto, Prihadi. 2007. Mudah Memahami Laporan Keuangan. PPM : Jakarta.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Bayumedia: Malang.