• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN AKADEMIK

SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

TAHUN PELAJARAN 2010 /2011

Digunakan untuk kalangan sendiri

SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

Jl. Palabuhanratu Km.29 Desa/Kec.Warungkiara Telp/Fax (0266)320248 Website: http://sma1warungkiara.sch.id; email: sma1warungkiara@gmail.com

(2)

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan syukur Alhamdulillah atas tersusunnya dokumen “Peraturan Akademik” untuk Tahun pelajaran 2010/2011 di SMA Negeri 1 Warungkiara yang tercinta ini.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19 Tahun 2007 untuk melaksanakan rencana kerja sekolah diperlukan berbagai pedoman pengelolaan sebagai petunjuk pelaksanaan operasional. Bagian utama dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah peraturan akademik SMA.

Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran. Maka dalam upaya memenuhi kebutuhan satuan pendidikan guna mempercepat pemenuhan standar pengelolaan pendidikan, SMA Negeri 1 Warungkiara menyusun Peraturan Akademik Tahun pelajaran 2010/2011.

Kami banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Peraturan Akademik SMA negeri 1 Warungkiara tahun 2010/2011 ini terselesaikan. Semoga amal baik semuanya dibalas berlipat ganda. Amin.

Kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan semi tersusunnya peraturan akademik yang lebih baik lagi.

Semoga dengan adanya dokumen peraturan akademik ini dapat bermanfaat bagi semuanya khususnya bagi civitas akademika di SMA negeri 1 Warungkiara.

Warungkiara, Juli 2010 Kepala Sekolah

Drs. UDIN KOMARUDIN NIP 19550115 198603 1 005

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Peraturan Akademik SMA Negeri 1 Warungkiara disahkan dan dinyatakan berlaku penggunaannya pada Tahun Pelajaran 2010/2011. Peraturan Akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Disahkan di : Warungkiara Pada Tanggal : 12 Juli 2010

Mengetahui Kepala Sekolah Komite Sekolah

K. DJUANDI, S.Pd Drs. UDIN KOMARUDIN NIP. 19550115 198603 1 005

(4)

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA A. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

1. Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran.

2. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester.

3. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun pelajaran sebanyak 38 minggu,

4. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran setiap semesternya sebanyak 19 minggu .

B. KEHADIRAN SISWA

1. Siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk setiap tingkat.

2. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses belajar mengajar minimal 90 persen; kehadiran dalam satu semester.

3. Dalam satu semester setiap siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran tatap muka sebanyak 19 kali jumlah Jam Pelajaran perminggu dari setiap Mata Pelajaran.

4. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan ( di luar kelas ) sesuai karakteristik Mata pelajaran dan tuntutan Standar Isi setiap Mata Pelajaran.

5. Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas dihitung masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila:

a. Mengikuti lomba mewakili sekolah, Kecamatan, Kota, Propinsi maupun Negara.

b. Mengikuti rapat OSIS

c. Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS dan atau sekolah. d. Mengikuti lomba/pertandingan seni/olahraga dari lembaga resmi dengan

dibuktikan dengan surat klubnya.

e. Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program sekolah

C. KETIDAK HADIRAN SISWA

1. Ketidak hadiran siswa dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan karena :

a. Sakit ( dibuktikan dengan surat keterangan dokter/pemberitahuan langsung orang tua/wali )

b. Ijin ( didahului dengan permohonan orang tua )

c. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. d. Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran ( bolos ) dan atau tanpa

keterangan yang sah.

2. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti KBM karena sakit maksimal tiga hari;

- Surat izin yang membuat orang tua/wali, bila satu hari cukup peserta didik yang diketahui oleh orang tua/wali dan sakit/rawat inap lebih tiga hari surat izin dilampiri surat keterangan dokter.

(5)

D. PROSES PENILAIAN

1. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan melalui berbagai kegiatan ulangan dan Tugas Mandiri/Kelompok.

2. Tugas yang dibebankan guru kepada siswa dapat berupa : a. Tugas Terstruktur

b. Tugas Mandiri Tidak Tersetruktur

c. Siswa wajib menyelesaikan seluruh tugas yang dibebankan oleh guru.

E. SANKSI

1. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 75 % dari kehadiran wajib.

2. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 50% dari kehadiran wajib,jika ketidak hadirannya akibat ditugaskan sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

3. Siswa yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi kehadiran minimal, dikembalikan kepada orang tua setelah ada pemberitahuan/peringatan kepada orang tua terlebih dahulu.

4. Siswa yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak diperkenankan mengikuti UAS/UN.

F. KETENTUAN PENILAIAN

1. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada standar kompetensi lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.

2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.

3. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.

4. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

5. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

6. Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan

ulangan kenaikan kelas.

G. ULANGAN DAN UJIAN

1. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

2. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

(6)

3. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

4. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

5. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.

6. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.

7. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

H. PELAKSANA ULANGAN DAN UJIAN

1. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan harian dan Tugas Mandiri/Kelompok dilakukan sepenuhnya oleh pendidik.

2. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik

dibawah koordinasi satuan pendidikan.

3. Ujian Sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan

4. Ujian Nasional dilaksanakan oleh Pemerintah

I. NILAI/LAPORAN PENILAIAN

1. Nilai ahlak mulia dan kepribadian dihimpun oleh guru BP/BK dari guru Agama dan Kewarganegaraan.

2. Nilai Pengembangan Diri dihimpun oleh guru BP/BK dari Pelatih/Instruktur/Pembimbing kegiatan pengembangan diri.

3. Nilai harian diperoleh dari gabungan Hasil ulangan harian dengan nilai tugas dengan perbandingan 60% : 40 %.

4. Skala nilai untuk pengetahuan dan praktik memakai skala ratusan dan nilai yang pecahan dibulatkan ke atas contoh ; 74,51 dibulatkan 75.

5. Skala nilai kepribadian, Sangat Baik = A, Baik = B, Kurang = C

6. Setiap peserta didik berhak menerima pengembalian hasil ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaiakan kelas setelah diperiksa dan diberi komentar oleh pendidik.

7. Nilai akhir setiap mata pelajaran diperoleh dari 30% Nilai Harian, 30% Nilai Ulangan Tengah Semester dan 40% Nilai Ujian Akhir Semester.

8. Nilai Ujian Sekolah / UN

9. Nilai pada laporan hasil belajar selalu ada komentar dari pendidik berdasarkan Kompetensi Dasar yang diselesaaikan dalam satu semester.

(7)

J. REMEDIAL

1. Peserta didik yang belum mencapai KKM pada ulangan harian dan Ujian Tengah Semester harus mengikuti pembelajaran remidi.

2. Pembelajaran remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan harian ( untuk beberapa KD ) atau Ujian tengah semester ( untuk beberapa SK ).

3. Pembelajaran remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain:

a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda melalui kegiatan tatap muka di luar jam efektif.

b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus.

d. Pemanfaatan tutor sebaya.

4. Tes ulang diberikan kepada peserta didik yang telah mengikuti program pembelajaran remedial.

5. Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.

K. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN

1. Kenaikan Kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap akhir semester genap.

2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil, harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap.

3. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI dan XII,apabila

a. tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada mata pelajaran Agama dan Kewarganegaraan

b. tidak memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhlak mulia dan kepribadian.

c. Memiliki satu mata pelajaran dengan nilai kurang dari atau sama dengan 40.

4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.

5. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu mata pelajaran ciri khas program.

6. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh rapat Dewan Pendidik dengan krireria : a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

c. lulus ujian sekolah (US) untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. lulus UN.

Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah yang diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri dan prosedur operasi standar ( POS ) tentang Ujian Nasional yang berlaku dalam tahun pelajaran 2010/2011.

(8)

L. PENJURUSAN

a. Waktu penjurusan

1) Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 kelas X.

2) Pelaksanaan penjurusan program studi di semester 1 kelas XI. b. Kriteria penjurusan program studi meliputi :

1). Nilai akademik,

Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program studi tertentu yaitu : Ilmu Alam, Ilmu Sosial atau Ilmu Bahasa: boleh memiliki nilai yang tidak kompeten paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program studi tersebut (lihat Struktur Kurikulum). Penjurusan peserta didik yang memasuki Program Ilmu Alam adalah peserta didik yang memiliki nilai mata pelajaran program Ilmu Alam ( fisika, biologi, kimia ) dan ditambah matematika rata-rata 65

1) Minat peserta didik

Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh guru BK dan wali kelas, atau cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi minat, dan bakat.

3) Batas waktu untuk pindah program studi paling lambat 1 (satu) bulan dengan memperhatikan point a dan b di atas.

M. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS BELAJAR

1. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka mencapai kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa :

a. Alat dan Bahan Praktikum untuk mata pelajaran Biologi,Kimia dan Fisika b. Media Pembelajaran

c. Alat / perabot praktik untuk mata pelajaran Kesenian, Penjasorkes dan Keterampilan

d. Komputer dan Internet untuk praktek mata pelajaran TIK

e. Alat praktik ( Lab. Bahasa ) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

2. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah dalam bentuk :

a. Meminjam buku pelajaran, buku refrensi dan pengetahuan umum di perpustakaan sesuai prosedur.

3. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memiliki minimal satu buah buku pelajaran dan buku refrensi setiap mata pelajaran yang sesuai dengan Standar Isi Kurikulum.

4. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas belajar yang terdapat di perpustakaan, Lab.Fisika, Lab Kimia, Lab.Biologi, Lab.Bahasa Lab.Matematika, Lab.Komputer dan Lab. IPS.

(9)

N. LAYANAN KONSULTASI SISWA

1. Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik diberi pelayanan akademis oleh guru mata pelajaran,wali kelas maupun konselor ( Guru BK )

2. Setiap guru mata pelajaran wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada setiap peserta didik asuhannya.

3. Setiap wali kelas wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada setiap peserta didik asuhannya.

4. Setiap guru BK wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada setiap peserta didik asuhannya.

5. Layanan khusus diberikan kepada setiap peserta didik yang memiliki masalah khusus dalam mengikuti proses pembelajaran, seperti masalah :

a. Kehadiran b. Kepribadian c. Ahlak d. Ekonomi e. Keamanan

6. Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata pelajaran, wali kelas dan guru BK

7. Segala bentuk pelayanan ( akademik dan khusus ) dikoordinasikan dengan guru BK. 8. Setiap peserta didik wajib melaksanakan satu jenis kegiatan pengembangan diri. 9. Setiap peserta didik berhak mendapat pelayanan untuk melaksanakan

pengembangan diri.

O. MUTASI SISWA

1. Mutasi siswa dapat berupa : a. Mutasi Jurusan b. Mutasi Masuk c. Mutasi Keluar

2. Setiap peserta didik kelas XI berhak menentukan jurusan/program sesuai prestasi akademik dan minat.

3. Setiap peserta didik kelas XI berhak pindah ( mutasi ) jurusan paling lambat satu bulan setelah kegiatan pembelajaran berlangsung di awal tahun ajaran.

4. Peserta didik yang ingin pindah jurusan setelah satu bulan kegiatan pembelajaran berlangsung, dipindahkan dari sekolah.

5. Peserta didik kelas XI yang tidak naik ke kelas XII dapat mengulang kembali dikelas XI dengan memilih jurusan yang lain.

6. Peserta didik kelas XI yang naik ke kelas XII tidak boleh mengganti jurusan yang telah dipilih.

7. Proses penerimaan siswa pindah masuk dilakukan paling lambat minggu ke tiga setiap awal tahun pelajaran.

8. Siswa pindah masuk harus memenuhi persyaratan : a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan

1) Surat permohonan orang tua yang bersangkutan

2) Memiliki Laporan Hasil belajar ( Rapor ) dengan nilai lengkap dari sekolah asal

3) Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.

4) Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai minimal ( PSB pada tahunnya )

(10)

5) Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas dengan dilampirkan daftar 8355 ( status peserta didik yang bersangkutan ) b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai

dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan

c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai program yang diminati dan hasilnya diumumkan secara terbuka.

9. Setiap peserta didik berhak pindah keluar atas permintaan orang tua/wali murid. Setiap peserta didik berpeluang pindah keluar atas pertimbangan sekolah.

Warungkiara, Juli 2010 Kepala Sekolah

Drs. UDIN KOMARUDIN NIP 19550115 198603 1 005

Referensi

Dokumen terkait

The waste management process in 23 cities is not charged for household waste (not exceeding 10 kg per day), in addition to waste and waste of large business activities.. The

PENERAPAN BRAIN BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF ADVENTURE GAME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMK. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pakaian adat Jambi lebih mewah lebih mewah dari pada pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan berbagai hiasan untuk kelengkapannya..

Pelaksanaan kerja sama yang tercantum pada Pasal II dari Memorandum Saling Pengertian ini akan dilakukan dengan pengaturan pelaksanaan yang akan disepakati oleh Para

Dalam organisasi dinas, populasi terbanyak adalah tenaga adminstrasi yang perekrutannya lebih bernuansa politis daripada berdasarkan kebutuhan. Dalam hal pelatihan

Scaffolding literacy: An integrated and sequential approach to teaching reading, spelling and writing.. Victoria: ACER

Ittr:xrsrrkl nlilsl Rcfonnrsl rlun- cuI cuforlil kcbcb:rstn brrprndap:tt- []erbJq;rl rlrrtlrn krltls drLinr n]ils\'i rak.rt rllulirl l:errn*su brrrJl derrtl rrtc

Peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomor 512/menkes/per/IV/2007/tentang izin praktik dan pelaksanaan praktik kedokteran bab 1pasal 1 ayat 10 standar