• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

NOMOR 31 TAHUN 2009

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI SERTIFIKASI PROFESI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(2)

Menimban merespon kemajuan inovasi teknologi dan pertumbuhan spesialisasi profesi dengan tujuan pencapaian dan pengembangan kesetaraan untuk memfasilitasi pasar kerja global;

b. bahwa untuk efektivitas dan efisiensi tugas pokok dan fungsi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dalam menyelenggarakan sertifikasi kompetensi kerja perlu dibentuk Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) di daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung tentang Pembentukan Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang

Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar

Dagang Dan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3346);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 54 ,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 3833);

4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang

Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

5. Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM

PASAL 1

Dalam peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

4. Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi yang selanjutnya disingkat BKSP adalah Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan Lembaga Independen.

5. Standar Kompetensi profesi adalah kompetensi yang berlaku secara nasional.

6. Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat kompetensi melalui uji kompetensi.

7. Profesi adalah ketrampilan atau keahlian yang terkait dengan bidang pekerjaan yang memberikan penghasilan dan menuntut yang dihasilkan dari proses pendidikan,pelatihan dan pengalaman kerja.

BAB II

PENGURUSAN BKSP

Pasal 2

Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk kepengurusan BKSP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang susunan keanggotaannya terdiri dari unsur Pemerintahan dan Masyarakat.

Pasal 3

BKSP sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2, bertanggung jawab kepada Gubernur.

BAB III

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 4

BKSP sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 adalah organisasi non struktural yang bersifat independen yang bertanggungjawab atas koordinasi manajemen dan pelatihan kompetensi serta koordinasi penyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pasal 5

(1) Susunan Pengurus BKSP terdiri dari :

(4)

2. wakil ketua merangkap anggota;

3. sekretaris merangkap anggota;

4. bendahara merangkap anggota;

5. komisi merangkap anggota;

6. anggota.

(1) Keanggotaan BKSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari unsur Pemerintah dan Masyarakat.

Pasal 6

(1) Komisi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf e terdiri dari :

a. komisi Sosiali Program Sertifikasi;

b. komisi Fasilitas Program Sertifikasi;

c. komisi Monitoring Program Sertifikasi;

d. komisi Pemberdayaan Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan serta Lembaga Sertifikasi Propesi;

e. komisi Kerjasama Antar Lembaga.

(2) Anggota Komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari unsur Asosiasi Profesi, Asosiasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, pakar Pendidikan, Serta Pemerintah, yang diangkat berdasarkan kemampuan profesi, kompetensi dan kepakaran.

BAB IV

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Bagian Pertama

BKSP

Pasal 7

(1) BKSP mempunyai tugas pokok :

a. mengkoordinasi penyelenggaraan sertifikasi profesi dan verifikasi tempat uji kompetensi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

b. menyelenggarakan system standarisasi dan sertifikasi profesi Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan apabila kemudian Hari telah Ditetapkan Standart Kompetensi Kerja Nasianal Indonesia, maka standard Kompetensi kerja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak berlaku;

c. menyelenggarakan koordinasi manajemen dan pelatihan Kompetensi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

d. menyelenggarakan koordinasi penyiapan SDM kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar kerja industri dalam dan luar negeri;

(5)

f. menyelenggrakan jasa konsultasi pelatihan kompetensi dan sertifikasi kompetensi.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BKSP Mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan fasilitas penyelenggaraan sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

b. pelaksanaan fasilitas pembentukan cabang Lembaga Sertifikasi Profesi dan Panitia Uji Kompetensi;

c. merekomendasi usulan Tempat Uji Kompetensi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

d. pengembangan sisitem informasi standarisasi, sertifikasi profesi dan penyiapan SDM;

e. pembinaan dan pengendalian penyelenggaraan system standarisasi dan sertifikasi profesi Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

f. pelaksanaan koordinasi manajemen pendidikan dan pelatihan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

g. pelaksanaan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji kompetensi serta proses penyiapan SDM kompeten;

h. menyelenggarakan jasa konsultasi pelatihan kompetensi dan sertifikasi kompetensi.

Bagian Kedua

Ketua BKSP

Pasal 8

(1) Ketua BKSP mempunyai tugas pokok menetapkan kebijakan umum organisasi tentang strategi program pengembangan sertifikasi profesi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 Ketua BKSP mempunyai fungsi;

a. penentuan kebijakan dan strategi umum organisasi tentang pelaksanaan sertifikasi profesi oleh Lembaga Sertifikasi profesi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Nasional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

b. penentuan kebijakan dan strategi umum organisasi tentang Perumusan dan Pengusulan Pembentukan Panitia Teknis Uji Kompentensi dan Sertifikasi serta Tempat Uji Kompentensi Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

c. penentuan kebijakan dan strategi umum organisasi tentang Pelaksanaan Verifikasi Tempat Uji Kompentensi Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

(6)

e. penentuan kebijakan dan strategi umum organisasi tentang Pelaksanaan Kerjasama Sistem Standarisasi dan Sertifikasi Profesi;

f. penentuan kebijakan dan strategi umum organisasi tentang Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

g. penentuan kebijakan dan strategi umum organisasi tentang Pelaksanaan koordinasi manajemen dan pelatihan kompentensi serta Pelaksanaan penyiapan SDM kompenten ;

h. penentuan kebijakan dan strategi umum organisasi tentang Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan uji organisasi sesuai dengan bidang dan tugasnya.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wakil Ketua BKSP mempunyai fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris BKSP mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan aktivitas harian organisasi berkaitan dengan penyelenggaraan sertifikasi profesi;

b. penyelenggaraan aktivitas harian organisasi berkaitan dengan pembentukan cabang Lembaga Sertifikasi Profesi dan panitia Tehnis Uji Kompetensi serta tempat Uji Kompetensi;

c. penyelenggaraan aktivitas harian organisasi berkaitan dengan sistem informasi pelaksanaan pelaksanaan sertifikasi kompetensi ;

d. penyelenggaraan aktivitas harian berkaitan dengan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan sertifikasi profesi Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ;

(7)

f. penyelenggaraan aktivitas harian berkaitan dengan penyiapan SDM kompeten;

g. penyelenggaraan aktivitas harian berkaitan dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji kompetensi dan pelatihan ;

h. penyelenggaraan aktivitas harian berkaitan dengan pelaksanaan jasa konsultasi pelatihan kompetensi dan sertifikasi kompetensi.

Bagian Kelima

Bendahara BKSP

Pasal 11

(1) Bendahara BKSP mempunyai tugas pokok mengelola keuangan dan bertanggung Jawab kepada ketua BKSP.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bendahara BKSP mempunyai fungsi :

a. pengelolaan keuangan dan pembinaan organisasi;

b. pelaporan keuangan organisasi.

Bagian Keenam

Komisi Sosialisasi Program Sertifikasi

Pasal 12

(1) Komisi Sosialisasi Program Sertifikasi mempunyai tugas pokok mensosialisasikan Program sertifikasi profesi.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Sosialisasi Program Sertifikasi mempunyai fungsi pengembangan materi sosialisasi dan pelaksanaan kegiatan sosialisasi kepada industri, Lembaga Pendidikan dan Latihan dan Instansi Pemerintah.

Bagian Ketujuh

Komisi Fasilitas Program Sertifikasi

Pasal 13

(1) Komisi Fasilitas Program Sertifikasi mempunyai tugas pokok mengkaji, merumuskan Kompetensi kerja yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan program sertifikasi.

(2) Untuk menyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Fasilitas Program Sertifikasi mempunyai fungsi :

a. indentifikasi Kebutuhan Standar Kompetensi Kerja;

b. pengusulan Standar Kompetensi.

Bagian Kedelapan

(8)

Pasal 14

(1) Komisi Monitoring Program Sertifikasi mempunyai tugas pokok :

a. melakukan monitoring terhadap proses dan output dari kegiatan sertifikasi kompetensi;

b. menyelengarakan teknis pengembangan system informasi standarisasi dan sertifikasi profesi;

c. memfasilitasi terbentuknya Kelompok Bidang Keahlian.

(1) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Monitoring Program Sertifikasi mempunyai fungsi :

a. pembuatan Instrumen evaluasi, melakukan peninjauan dan pengarahan dalam pelaksanaan sertifikasi;

b. pelaksanaan evaluasi kinerja pemegang sertifikat ditempat kerja.

Bagian Kesembilan

Komisi Pemberdayaan Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan

Dan Lembaga Sertifikasi profesi

Pasal 15

(1) Komisi Pemberdayaan Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan dan Lembaga Sertifikasi Profesi mempunyai tugas pokok memperkuat kapasitas kelembagaan Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan dan Lembaga Sertifikasi Profesi.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 22, Komisi Pemberdayaan Lembaga Pendidikan Dan Pelatihan dan Lembaga Sertifikasi Profesi mempunyai fungsi perencanaan dan pelaksanaan bimbingan dan bantuan Teknik kepada Lembaga Sertifikasi Propesi.

Bagian Kesepuluh

Komisi Kerjasama Antar Lembaga

Pasal 16

(1) Komisi Kerjasama Antar Lembaga mempunyai tugas pokok :

a. memberikan jasa konsultasi tentang penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi kompetensi;

b. menyelenggarakan tehnis kerjasama pelatihan dan sertifikasi kompetensi;

c. memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi kompetensi.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Komisi Kerjasama Antar Lembaga mempunyai fungsi :

(9)

b. pelaksanaan konsultasi manajemen penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi Kompetensi.

BAB V

MASA BAKTI

Pasal 17

Masa bakti keanggotaan BKSP sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 adalah 5 (lima) Tahun dan dapat dipilih kembali selama 1 (satu) periode.

BAB VI

PEMBIAYAAN

Pasal 18

Semua biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Gubernur ini dibeban kan pada :

a. anggaran pendapatan dan belanja negara;

b. anggaran pendapatan dan belanja daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

c. sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 19

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini sepanjang mengenai tehnis Pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Ketua BKSP.

Pasal 20

Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

ditetapkan di Pangkalpinang Pada tanggal September 2009

GUBERNUR

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

EKO MAULANA ALI

(10)

Diundangkan di Pangkalpinang Pada tanggal September 2009

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

IMAM MARDI NUGROHO

Referensi

Dokumen terkait

Pelanggan yang mempunyai loyalitas tahap pertama ini menggunakan informasi keunggulan suatu produk atas produk lainnya. Loyalitas kognitif lebih didasarkan pada

Toko Skate Element selalu menjaga kualitas produk yang dijual, dengan klasifikasi penilaian 1 (sangat tidak setuju) - 5 (sangat setuju), sebesar 40,3% responden menyatakan kurang

[r]

[r]

Dari daftar sidik ragam (Lampiran 9) dapat dilihat bahwa perbandingan ekstrak albedo kulit durian dengan sari buah markisa dan lama pemasakan memberikan pengaruh

The purpose of this research is to know the experiment modeling the way Learning Strategies on a fiberglass moulding skills in vocational high school, and to know the

bahwa sistem pembayaran dalam akad murabahah pada Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) pada umumnya dilakukan secara cicilan dalam kurun waktu yang telah

Uji vitamin C dan organoleptik terhadap jelly dari buah apel hijau dengan penambahan gula pasir dan pektin dari albedo kulit durian..