BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Otitis eksterna (OE) adalah peradangan (khususnya infeksi) pada meatus acusticus externus (MAE) (Guss,et al,2010). Otitis eksterna mengenai 4 dari 100 anak-anak dan orang tua setiap tahun.Otitis eksterna secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 5 tipe, yaitu: OE difus akut, OE lokal akut, OE kronik, OE maligna dan otomikosis (Nussenbaum,et al,2014).
Otits eksterna tipe maligna (OEM) sendiri adalah infeksi dari MAE yang progresif, berpotensial untuk mematikan jaringan sekitarnya dan dasar tengkorak, biasnya terlihat pada pasien lanjut usia yang menderita diabetes atau penyakit immunocompromised lainnya. Pasien diabetes adalah populasi yang beresiko untuk ini. Selain itu pasien dengan gangguan sistem imun seperti leukemia, neutropenia dan yang sedang menjalani terapi dengan obat-obat supresi sum-sum tulang (Jung,et al,2003). Chandler pada tahun 1997 melaporkan bahwa 32% penderita OEM terkena paralisis nervus fasial. Franco-Vidal juga melaporkan insidensi paralisis nervus fasial sebanyak 20% pada penderita OEM pada tahun 2007.
Kasus OEM sendiri diyakini pertama kali dilaporkan oleh seorang dokter bernama Toulmouche pada tahun 1838. Pada tahun 1959, Meltzer melaporkan kasus osteomyelitis pseudomonas pada tulang temporal. Chandler mendiskusikan karakteristik dari OEM pada tahun 1968 dan akhirnya menetapkan OEM menjadi suatu penyakit klinis yang jelas.
Pada kenyataannya, OEM juga masih menjadi masalah terutama karena menjadi semakin meningkatnya jumlah penderita diabetes melitus (DM) dan HIV-AIDS. Menurut Berenholz (2002) dalam Carfrae (2008) revalensi OEM disebutkan mencapai 90%-100% pada penderita DM.
Di beberapa belahan dunia sendiri, kasus OEM sangat bervariasi. Franco-Vidal, dkk misalnya melaporkan 46 kasus OEM pada Rumah Sakit Pellegrin Prancis pada tahun 2007.
Di kawasan Asia, Berenholz, dkk melaporkan sebanyak 28 kasus OEM pada Wolfson Medical Center, Israel pada tahun 2002. Dan pada GOA Medical College and Hospital, India, Lambor dkk pada tahun 2013 melaporkan sebanyak 27 kasus OEM . Peleg,dkk juga melaporkan 18 kasus OEM di Sharee Medical Center, Jerusalem, Israel pada tahun 2007. Di Rabin Medical Center, Petah Tiqwa, Israel, Hamzany,dkk melaporkan 60 kasus OEM pada tahun 2011.
Di Indonesia sendiri, masih belum ada laporan data yang akurat tentang OEM. Hal itulah yang mencetuskan pemikiran penulis untuk mengetahui prevalensi OEM di RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2011-2013.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Prevalensi OEM di
RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2011-2013 ? “.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui prevalensi otitis eksterna maligna di RSUP Haji Adam Malik Medan periode 2011-2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi penderita otitis eksterna maligna berdasarkan usia.
2. Untuk mengetahui distribusi penderita otitis eksterna maligna berdasarkan jenis kelamin.
3. Untuk mengetahui distribusi penderita otitis eksterna maligna berdasarkan penyakit penyerta.
4. Untuk mengetahui distribusi penderita otitis eksterna maligna berdasarkan penatalaksanaan.
5. Untuk mengetahui distribusi penderita otitis eksterna maligna berdasarkan manifestasi klinis.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki faedah sebagai : 1.4.1. Institusi Pelayanan Kesehatan
Bahan masukan dan database bagi tenaga kesehatan di RSUP Haji Adam Malik Medan untuk perencanaan penatalaksanaan penderita OEM.
1.4.2. Institusi Pendidikan
Untuk menambah ilmu pengetahuan terutama dalam hal OEM . 1.4.3. Untuk Peneliti
Untuk menambah pengalaman dalam melakukan penelitian .