• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN JUDUL KONS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN JUDUL KONS"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN

JUDUL

KONSTRUKSI RUMAH DENGAN BAHAN

BAKU BAMBU

DISUSUN OLEH :

ERCITA KURNIASARI NIM : 4201212022 VIKA ANDRIANI NIM : 4201212008 FIQRI SETIO NUGROHO

NIM : 4201212006 AQJAMA SAPRA NATA

NIM : 4201212016

JURUSAN TEKNIK SIPIL

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat, taufik serta karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul

“KONSTRUKSI RUMAH DENGAN BAHAN BAKU BAMBU” sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen Teknologi Bahan, Ibu Susi Hariyanti ST.MT. Dalam kesempatan ini kami menyadari bahwa tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan selesai dengan baik dan sempurna. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan.

2. Teman-teman Jurusan Teknik Sipil Prodi Teknik Perencanaan Perumahan dan Pemukiman Politeknik Negeri Pontianak.

Kami berharap demi kesempurnaan penulisan makalah ini, memohon sumbangan kritik dan saran untuk memperbaiki penulisan makalah yang akan datang.

Demikian kata pengantar dari kami. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, dan semoga makalah ini, dapat bermanfaat bagi kita semua AMIN.

Pontianak, April 2013

(3)

DAFTAR ISI

2.1.3 Bambu Sebagai Bahan Konstruksi ……...

2.1.4 Variasi Desain Rumah Bambu ... 2.1.5 Jenis-Jenis Bambu ………...

2.1.6 Contoh Desain Rumah Bambu ... ………...

2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Bambu ………...……...

2.1.8 Sistem Konstruksi Bambu ... 2.2 Rumusan Masalah

2.2.1 Mengapa kita perlu memikirkan konstruksi yang biasa menggunakan kayu

beralih ke bambu ? ...

2.2.2 Pemanfaatan bambu... 2.2.3 Cara pemanfaatan limbah bambu ...

(4)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ………...

4.2 Saran ………...

DAFTAR PUSTAKA ………...

27

28 28 28

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

(6)

perumahan tradisional sejak lama terbiasa menggunakan bahan alami untuk digunakan sebagai bahan bangunan pada rumah mereka termasuk bambu Saat ini bambu sudah bisa dibentuk seperti balok kayu solid atau disebut Bambu Laminasi. Dengan memotong bambu menjadi lembaran kecil, lalu disusun dan disatukan menggunakan perekat, lalu dikempa dalam waktu tertentu. Kekuatan bambu laminasi tersebut ternyata memiliki kekuatan yang sama bahkan melebihi kekuatan kayu solid, jika digunakan sebagai struktur bangunan Harga per meter kubik (m3) bambu laminasi saat ini masih tergolong mahal, karena ongkos produksi dan mesin pres bambu belum terlalu populer, juga dibuat berdasarkan pesanan saja

(made by order). Di Propinsi DIY harga permeter kubik bambu laminasi adalah 15 juta

rupiah, di Bali sekitar 11 juta rupiah. Sebagai perbandingan, kayu Bengkirai Kalimantan yang 1 meter kubiknya hanya 7,5-8 juta rupiah saja.Untuk di Nusa Tenggara Timur harga kayu jati antara Di China, perkembangan bambu laminasi jauh lebih berkembang sebagai bahan bangunan. Bambu sebagai bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan mendukung konsep green construction. Bambu merupakan bahan lokal yang sudah sangat dikenal di Indonesia dan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat, ini dapat dilihat dari banyaknya

penggunaan bambu pada berbagai keperluan masyarakat kita sejak nenek moyang kita ada. Di

Indonesia ditemukan sekitar 60 jenis dan bambu banyak ditemukan di dataran rendah sampai

pegunungan dengan ketinggian sekitar 300 m diatas permukaan laut. Pada umumnya ditemukan

ditempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan air. Dari kurang lebih 1.000 species

bambu dalam 80 genera, sekitar 200 species dari 20 genera ditemukan di Asia Tenggara (Dransfield

dan Widjaja, 1995). Di Indonesia bambu hidup merumpun (symphodial), kadang-kadang ditemui

berbaris membentuk suatu garis pembatas dari suatu wilayah desa yang identik dengan batas desa. Di

Jawa, penduduk sering menanam bambu disekitar rumahnya dicampur dengan tanaman lain untuk

berbagai keperluan. Berbeda dengan bambu di negara China dan Amerika Latin, tanaman bambu

berdiri sendiri-sendiri seperti pohon pinus sehingga lurus dan tinggi. Kualitas bambunya sangat baik

dan sudah diklasifikasikan sebagai bahan untuk struktur dimana masyarakat dapat membeli bambu

sesuai dengan kebutuhannya dan kualitas yang diinginkan. Bambu dikenal memiliki sifat-sifat yang

sangat menguntungkan untuk dimanfaatkan karena, batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah

dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain itu

bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain seperti kayu. Bambu dalam

bentuk bulat dapat dipakai untuk berbagai macam keperluan mulai dari alat-alat kerajinan tangan, alat

rumah tangga, alat musik, upacara keagamaan, makanan, obat-obatan, sebagai energi pembakar serta

konstruksi bangunan seperti rumah, jembatan, penahan tanah, tangga, pipa saluran air dll. Beberapa

(7)

sangat bervariasi mulai dari produk lokal sampai produk import (dari China, India, vietnam dll).

Kendala yang ditemui adalah, bambu mempunyai keterbatasan dalam penggunaannya seperti, sifat

fisik sehingga sukar dikerjakan secara mekanis, ukurannya bervariasi dan tidak seragam panjang

ruasnya serta mudah terserang hama perusak kayu bubuk, rayap dan jamur. Sering ditemui

barang-barang yang berasal dari bambu umumnya yng sudah dibuang kulitnya dan dalam keadaan basah

mudah diserang oleh jamur biru dan bulukan. Begitu pula bambu bulat utuh dalam keadaan kering

yang terserang serangga bubuk kering dan rayap kayu kering. Hal ini membuat anggapan (image)

negatif pada masyarakat sehingga bambu diidentikan dengan kemiskinan.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan yang disusun dalam bentuk makalah ini adalah untuk memaparkan pemahaman tentang :

1.2.1 Menjelaskan pengertian dari bambu secara spesifik

1.2.2 Memberikan variasi jenis bahan baku bangunan alternatif dari bambu 1.2.3 Memberikan contoh desain rumah modern dari bahan baku bambu 1.2.4 Keunggulan dan kelemahan dari penggunaan bahan baku bambu 1.2.5 Sistem konstruksi bambu

Selain itu tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun naskah ilmiah kelayakan sosial ekonomi dan lingkungan dalam penerapan teknologi bahan bangunan untuk perumahan tradisional berupa peta dan kelayakan sosial ekonomi serta kriteria lokasi penerapan teknologi.

1.3 Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil keputusan masalah sebagai berikut :

1.3.1 Mengapa kita perlu memikirkan konstruksi yang biasa menggunakan kayu beralih ke bambu ?

1.3.2 Apa manfaat dari limbah bahan baku bambu ?

(8)

BAB II

Studi Pustaka

2.1 Tujuan

2.1.1 Pengertian bambu

Bambu adalah sejenis tanaman yang memiliki rongga dan ruas di batangnya, bambu merupakan salah satu tanaman yang memiliki sistem rhizoma dependen yang unik karena mampu tumbuh dengan cepat yaitu sekitar 60 cm per-hari. Dibeberapa daerah diindonesia, telah mempergunakan bambu sebagai salah satu keperluan sehari-hari seperti bakul nasi, tampah/perangkap ikan, tempat kue, topi bambu, kerajinan tangan, dan alat musik. Bahkan dinegri cina bambu telah dipergunakan sebagai salah satu bahan pengobatan untuk luka infeksi karena mengandung sumber pottasium yang rendah kalori rasa manisnya terkenal sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik.

2.1.2 Fakta-fakta bambu

Telah dijelaskan sebelumnya apa itu bambu dan apa saja manfaatnya bagi kehidupan manusia, namun tidak hanya keuntungan yang bisa didapat dari bambu berikut juga terdapat fakta-fakta baru mengenai bambu:

1. Bambu adalah Penyerap Karbon yang Baik

Bambu menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen 30% lebih banyak ke atmosfer dibandingkan dengan pohon-pohon pada umumnya. Hal ini membuat bambu sangat baik untuk menyerap gas rumah kaca dan memproduksi lebih banyak oksigen bersih dan segar.

2. Bambu Tumbuh dengan Sangat Cepat

(9)

3. Regenerasi Bambu yang Cepat

Ketika bambu dipanen, maka akan terus tumbuh tunas-tunas baru dari sistem perakarannya yang menakjubkan. Bambu tidak memerlukan bahan kimia, pestisida atau pupuk untuk tumbuh dan berkembang. Daun-daun yang terjatuh memberikan nutrisi yang diperlukan agar bisa didaur ulang kembali ke dalam tanah.

4. Bambu Mencegah Terjadinya Erosi

Setelah hutan kayu keras habis ditebangi, humus di bagian tanah atas akan mudah terkikis dan akhirnya ikut hanyut terbawa aliran sungai yang sangat membahayakan satwa-satwa liar. Namun hal ini tidak berlaku bagi bambu, karena sistem perakaran bambu akan terus tumbuh bahkan setelah pemanenan. Tunas baru akan muncul dan akar bambu masih mampu menjaga kestabilan tanah dan mempertahankan nutrisi yang ada.

5. Bambu Dapat Tumbuh Dalam Berbagai Kondisi

Bambu memiliki daya tahan yang kuat dan dapat tumbuh di segala macam kondisi iklim dan jenis tanah dimana tanaman lain gagal tumbuh.

6. Fleksibilitas Bambu sebagai Material yang Kuat

Kekuatan tarik bambu adalah salah satu fenomena paling menarik dari fakta alam. Kekuatan tarik baja 24.000 PSI. Kekuatan tarik bambu 28.000 PSI. Bambu memiliki unsur intrinsik yang kuat dalam struktur molekulnya dan telah digunakan sebagai bahan bangunan selama ribuan tahun.

7. Bambu Ternyata Anti-Bakteri

Bambu mengandung bio-agen alami yang dikenal sebagai Kun Bambu yang bertindak sebagai zat anti-bakteri. Zat ini sangat efektif untuk menghambat dan mencegah lebih dari 70% bakteri yang mencoba untuk tumbuh di atasnya, bisa dalam bentuk alami atau kain.

(10)

Arang Bambu sangatlah berpori dan dapat menyerap sejumlah besar bakteri yang menyebabkan bau. Arang bambu juga dapat digunakan untuk menyaring bahan kimia berbahaya dalam air. Arang bambu dapat menghilangkan kebutuhan akan aroma parfum kimia yang digunakan untuk menutupi bau tak sedap.

9. Serat Bambu dapat Mempertahankan Suhu

Karakteristik isolasi dari serat bambu membuatnya sangat bermanfaat untuk mempertahankan suhu tubuh penggunanya. Kain dari serat bambu akan mendinginkan suhu tubuh orang yang memakainya ketika sedang terasa panas dan membuat orang-orang hangat ketika udara terasa dingin.

10. Rebung sebagai Sumber Makanan Sehat

Rebung telah menjadi sumber makanan pokok selama ribuan tahun, terutama di Asia. Tunas bambu adalah bahan makanan yang rendah lemak, rendah kalori serta rendah kolesterol. Rebung juga merupakan sumber serat dan potasium yang sangat baik. Satu porsi rebung menyediakan 10% nutrisi dari asupan nutrisi harian yang disarankan. Kerenyahan rebung dapat dihidangkan dalam sup favorit Anda, salad atau sebagai pelengkap masakan utama Anda.

2.1.3 Bambu Sebagai Bahan Konstruksi

Konstruksi bambu adalah ilmu yang sangat kompleks, Pada tahun 1980 - an konstruksi bambu mengalami perkembangan yang luar biasa, walaupun pada pembangunan di Indonesia hal itu belum terwujud dan bahkan masih memiliki kesan sebagai bahan bangunan rakyat miskin.sehingga sayangnya studi yang mendetail tentang kekuatan bambu di Indonesia sebagai konstruksi masih langka dan tidak lengkap.

Konstruksi Bambu dan alang- alang cukup populer untuk pertimbangan. karena Bahan ini adalah murah dan berkelimpahan, orang awam dapat membangun rumah mereka sendiri dengan perkakas yang sederhana dengan ketrampilan dan metoda yang diperlukan untuk konstruksi.

(11)

Mutu bambu diperngaruhi terutama oleh :

- Masa memotong batang bambu.

- Perawatan dan pengeringan bambu.

- Pengawetan bambu.

Penentuan sifat- sifat mekanis bambu berdasarkan prasyarat bahwa bambu yang digunakan dalam pembangunan merupakan bahan bangunan yang kering dengan kadar air 12%. Dalam penentuan sifat mekanika selalu perlu ditentukan nilai rata- rata sebagai berikut :

- Pada bagian batang yang diperhatikan (ρ = 570 - 760 kg/m3)

- Pada bagian dinding batang dalam (ρ = 370 - 830 kg/m3)

- Pada bagian luar (ρ = 700 - 850 kg/m3).

- Berat jenis bambu di Indonesia dianggap rata- rata sebagai 700 kg/m3.

Kekuatan geser adalah ukuran kekuatan bambu dalam hal kemampuannya menahan

gaya- gaya yang membuat suatu bagian bambu bergeser dari bagian lain di dekatnya. Bagian batang tanpa ruas memiliki kekuatan terhadap gaya geser yang 50% lebih tinggi daripada batang bambu yang beruas. Di Indonesia kekuatan geser yang diizinkan II arah serat adalah 2.45 N/mm2.

Kekuatan tarik bambu untuk menahan gaya- gaya tarik berbeda- beda pada bagian

dinding batang dalam atau bagian luar. Lebih baik digunakan Bagian batang yang terletak pada bagian bawah yang memiliki kekuatan terhadap gaya tarik yang 12 % lebih tinggi, Di Indonesia tegangan tarik yang diizinkan II arah serat adalah 29.4 N/mm2.

Kekuatan lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya- gaya yang berusaha

melengkungkan batang bambu atau menahan muatan mati atau hidup. Karena bambu merupakan bahan yang elastis, maka lendutan yang terjadi sesuai kekuatan bahan menjadi lebih tinggi (rata- rata 1/20). Hal ini perlu diperhatikan pada pembangunan gedung, dimana lendutan konstruksi biasanya tidak boleh melebihi 1/300 dari lebar bentang. Di Indonesia tegangan lentur yang diizinkan adalah 9.8 N/mm2.

Kekuatan tekan bambu untuk menahan gaya- gaya tekan berbeda- beda pada bagian

(12)

terhadap gaya tekan yang 8 - 45 % daripada batang bambu yang beruas, Di Indonesa tegangan tekan yang diizinkan II arah serat adalah 7.85 N/mm2.

Modul elastis Bambu yang berbentuk pipa dan berbentuk langsing lebih

menguntungkan dibandingkan batang yang utuh karena nilai kekuatannya lebih tinggi. Kepadatan serat kokoh pada bagian dinding luar batang bambu meningkatkan kekuatan maupun elastisitas. Seperti pada bahan bangunan kayu, modul elastis menurun ( 5- 10 %) dibawah beban yang meningkat. Di Indonesia modul elastis dapat diperhitungkan dengan 20 kN/mm2.

Beberapa jenis bambu yang paling sering digunakan untuk bangunan bambu adalah:

- Bambu petung/betung (Dendrocalamus asper). Bambu ini tumbuh subur di hampir

semua pulau besar di Indonesia. Memiliki dinding yang tebal dan kokoh serta diameter yang dapat mencapai lebih dari 20 cm. Dapat tumbuh hingga lebih 25 meter. Bambu petung banyak digunakan untuk tiang atau penyangga bangunan. Juga sering di belah untuk keperluan reng/usuk bangunan. Bambu petung yang peling umum ada dua jenis yakni petung hijau dan petung hitam.

- Bambu hitam atau bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea). Banyak tumbuh di jawa

dan sumatra. Jenis bambu ini dapat mencapai dimeter hingga 14 cm dan tinggi lebih dari 20 meter. Banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan perabot bambu karena relatif lebih tahan terhadap hama.

- Bambu apus atau tali (Gigantochloa apus). Jenis ini banyak digunakan sebagai

komponen atap dan dinding pada bangunan. Diameter antara 4 hingga 10 cm. Juga sangat cocok untuk mebel dan kerajinan tangan.

2.1.4 Variasi Desain Rumah Bambu

Jika kita perhatikan, ada beberapa macam alasan dan keuntungan yang membuat kita harus meyakini bahwa desain rumah bambu ternyata desain rumah terbaik untuk kediaman manusia.

(13)

pun yang terbuat dari bambu bisa dirancang lebih estetis dan natural menawan.

2. Desain rumah bambu termasuk pada desain rumah tahan gempa sebab anyaman bambu tak akan mudah roboh sebagaimana bangunan batu. Jika pun Anda kejatuhan dinding bambu, akibatnya tentu tidak akan seburuk jika Anda tertimpa batu-batu rumah gedung.

3. Rumah bambu lebih nyaman, dingin dan tak memerlukan perawatan yang mahal. Rumah bambun tak membutuhkan AC karena kesejukan alami akan datang menyusup ke sela-sela dinding rumah.

4. Desain rumah bambu dengan pengelolaan ketahanan yang benar, dapat bertahan selama 20 tahun.

5. Desain rumah bambu menjaga pemiliknya dari rasa sombong dan angkuh dari kekayaan rumah, namun juga tak perlu membuat minder para pemiliknya, karena dengan pola desain rumah bambu yang unik dan kreatif, bisa jadi rumah bambu menjadi perhatian setiap orang.

(14)

variasi tersebut, penggunaan bambu bisa begitu dominan, separuh, atau sekadar pemanis di beberapa sudut bagian tertentu.

Untuk sambungan baut :

a) Ditinjau dari segi fleksibelnya sambungan dengan baut terlihat rapi dan bersih sehingga konstruksi bambu terlihat lebih bagus.

b) Menciptakan konstruksi yang tidak kaku sehingga tahan terhadap gempa (karena konstruksi akan bergerak mengikuti arah getar gempa).

(15)

a) Ditinjau dari segi arsiteknya sambungan dengan menggunakan ijuk akan terlihat lebih indah dan natural sehingga memberikan efek tenang.

b) Ikatan ijuk bagus dalam menahan beban ke samping.

LANTAI BAMBU :

(16)

Bila ingin menggunakan lantai dari bambu, maka permukaan lantainya harus ditinggikan (minimal 40-50 cm dari tanah) oleh sebab itu biasanya bangunan seperti ini berupa konstruksi panggung.

DINDING BAMBU :

(17)

ATAP :

Untuk rumah bambu kebanyakan besar menggunakan atap dari ijuk, daun kelapa/lontar/nipah, dan jerami karena bahan tersebut murah dan mudah dalam pengerjaannya.

2.1.5 Jenis-jenis bambu

No. Nama botani Nama lokal Daerah ditemukan

1. Arundinaria japonica Sieb & Zuc ex

Stend.

- Jawa

2. Bambusa arundinacea (Retz.) Wild. Pring ori Jawa, Sulawesi

3. Bambusa atra Lindl. Loleba Maluku

(18)

5. Bambusa blumeana Bl. ex Schul. f. Bambu duri Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara

6. Bambusa glaucescens (Wild) Sieb ex

Munro

Bambu pagar, cendani

Jawa

7. Bambusa horsfieldii Munro. Bambu embong Jawa

8. Bambusa polymorpha Munro. - Jawa

9. Bambusa tulda Munro. - Jawa

10. Bambusa vulgaris Schard. Awi ampel, haur Jawa, Sumatera,

Kalimantan, Maluku

11. Dendrocalamus asper Bambu petung Jawa, Bali, Sumatera,

Kalimantan, Sulawesi

12. Dendrocalamus giganteus Munro. Bambu sembilang Jawa

13. Dendrocalamus strictur (Roxb) Ness. Bambu batu Jawa

14. Dinochloa scandens O.K. Bambu cangkoreh,

Kadalan

Jawa

15. Gigantochloa apus Kurz. Bambu apus, tali Jawa

16. Gigantochloa atroviolacea Bambu hitam, wulung Jawa

17. Gigantochloa atter Bambu ater, jawa

benel,

buluh

Jawa

18. Gigantochloa achmadii Widjaja. Buluh apus Sumatera

19. Gigantochloa hasskarliana Bambu lengka tali Jawa, Bali, Sumatera

20. Gigantochloa levis (Blanco) Merr. Buluh suluk Kalimantan

21. Gigantochloa manggong Widjaja. Bambu manggong Jawa

22. Gigantochloa nigrocillata Kurz Bambu lengka, terung

terasi

Jawa

(19)

24. Gigantochloa psedoarundinaceae Bambu andong, gambang surat

Jawa

25. Gigantochloa ridleyi Holtum. Tiyang kaas Bali

26. Gigantochloa robusta Kurz. Bambu mayan, temen

serit

Jawa, Bali, Sumatera

27. Gigantochloa waryi Gamble Buluh dabo Sumatera

28. Melocanna bacifera (Roxb) Kurz. - Jawa

29. Nastus elegantissimus (Hassk) Holt. Bambu eul-eul Jawa

30. Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera bambu uncea Jawa

31. Schizotachyum blunei Ness. Bambu wuluh,

tamiang

Jawa, NTT, NTB, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Maluku.

32. Schizotachyum brachycladum Kuez. Buluh nehe, awi buluh,

ute wanat, tomula

Jawa, Sumatera,

Sulawesi, Maluku

33. Schizotachyum candatum Backer ex

Heyne

Buluh bungkok Sumatera

34. Schizotachyum lima (Blanco) Merr. Bambu toi Sulawesi, Maluku,

Irian

Jaya

35. Schizotachyum longispiculata Kurz. Bambu jalur Jawa, Sumatera,

Kalimantan

36. Schizotachyum zollingeri Stend. Bambu jala,

cakeutreuk

Jawa, Sumatera

(20)
(21)
(22)
(23)

2.17 Kelebihan dan Kekurangan Bambu :

Kelebihan bambu sebagai bahan material :

- Mudah digunakan dan murah.

- Cara penyambungan cukup dengan paku dan ijuk yang kuat.

- Material yang sangat lentur dan dapat dengan mudah kita bentuk sesuai dengan keinginan kita.

Kekurangan bambu sebagai bahan material :

- Memiliki nilai keawetan yang cukup terbatas.

- Kanji / serbuk bambu biasanya sangat digemari rayap.

- Mutu bambu biasanya dipengaruhi oleh masa potong bambu (pemanenan), perawatan dan pengeringan bambu, dan pengawetan bambu.

Pemakaian Material Bambu Untuk Pembuatan Gazebo

Saya akan memaparkan tentang pembuatan GAZEBO yang akan saya rencanakan terbuat dari 97 % bambu dan 3 % bahan selain bambu. Bambu yang akan saya gunakan seluruhnya terbuat dari 3 jenis bambu, yakni bambu petung / betung, bambu andong, dan bambu tali / apus. Ketiga jenis ini digunakan untuk keperluan berbeda. Untuk kolom utama, menggunakan jenis bambu betung / petung berdiameter 16 cm, untuk kuda-kuda menggunakan jenis bambu andong berdiameter 10 – 12 cm.

(24)

a) menggunakan baut 12 mm.

b) menggunakan ijuk.

Mengapa kami menggunakan dua macam sambungan. Karena jika menggunakan satu macam sambungan akan memiliki kekurangan yang banyak, sehingga untuk menutupinya digunakan dua macam sambungan agar lebih sempurna dan meminimalisir kekurangan dari sambungan pertama ataupun kedua.

2.1.8 Sistem konstruksi bambu

Sistem rangka batang bambu merupakan struktur bangunan yang sangat efisien terhadap penurunan dan getaran tanah. (Gempa bumi) dan terhadap tekanan dinamis (angin sebagai gaya horizontal). Sebagai konstruksi ringan (bobot konstruksi lantai, dinding, maupun atap ) menjadi sedikit dan dengan titik buhul pada sistem rangka batang yang bekerja sebagai engsel, semua batang dapat bergerak sedikit tanpa mempengaruhi kestabilan konstruksi. Bahan bangunan bambu serta strukturnya dapat berubah- ubah bentuknya secara luas dan dengan demikian akan menghasilkan pemusnahan energi.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka sistem rangka batang bambu dapat diterapkan untuk kerangka rumah di daerah rawan gempa bumi, pembangunan rumah panggung, konstruksi dinding rangka, pelat lantai, maupun atap. Bambu juga dapat dimanfaatkan sebagai tulangan beton. Selain untuk bahan bangunan struktur, bambu dapat digunakan sebagai perlengkapan bangunan seperti pintu dan jendela maupun perlindungan pembukaan dinding terhadap matahari (sirip, krepyak, kerai(, pipa dan pompa air serta konstruksi pagar.

Menggunakan bambu sebagi bahan bangunan rangka batang menuntut diperhatikannya masalah berikut.

(25)

- Sesudah bambu ditebang, batang dalam waktu singkat dapat diserang serangga jika tidak diawetkan langsung.

- Dalam keadaan kering bambu sangat rentan terhadap kebakaran dan membutuhkan perawatan khusus.

- Jangan menggunakan bambu yang retak atau sudah terserang oleh serangga.

- Jangan menggunakan bambu yang dipotong diluar musim yang tepat.

2.2 Rumusan Masalah

2.2.1 Mengapa kita perlu memikirkan konstruksi yang biasa menggunakan kayu beralih ke bambu ?

Krisis Global yang berkepanjangan memang meresahkan masyarakat di seluruh dunia. Harga – harga kebutuhan pokok terus meningkat seiring perubahan ketidakstabilan nilai rupiah di pasar dunia. Tidak terkecuali harga bahan bangunan yang tentunya menyebabkan harga pembangunan sebuah gedung ikut meningkat pula. Kalau dulu, membangun rumah dengan kisaran harga 1 juta rupiah per meter persegi masih dapat dilakukan. Sedangkan sekarang, paling tidak untuk membangun rumah tinggal dengan standar mutu yang bagus dan representatif kisarannya bisa mencapai angka 2.5 – 3 juta rupiah per meter perseginya.

(26)

pengguanaan material yang tepat guna, hemat, dan terjangkau. Misalnya dengan menggunakan dinding batako yang lebih murah daripada batu bata. Lalu dengan cara merancang dinding yang bervariasi dalam artian tidak semua dinding diplester dengan acian semen halus dan cat, tapi ada variasi dan komposisi dinding yang mana yang memang merupakan ekspose kasar dan yang mana yang halus. Dan dengan cara penggunaan atap gelombang non-asbestos atau fiber semen yang tentu saja jauh lebih murah dan ramah lingkungan ketimbang genteng beton ataupun genteng keramik.

Namun, ada cara yang lebih mudah lagi. Dengan melihat potensi Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan sumber daya alam. Kita seharusnya dapat cukup jeli melihat potensi sumber daya alam kita yang beraneka ragam ini. Sumber daya alam kita, khususnya yang merupakan material bangunan yang paling banyak ditemui adalah kayu. Akan tetapi, karena kayu harganya begitu mahal di pasaran, kayu menjadi material yang terasa cukup mewah khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah yang ingin membangun rumah tinggal. Selain itu, isu lingkungan seperti penebangan hutan secara liar membuat kita cenderung untuk prihatin terhadap sumber daya alam kita yang semakin menipis ini.

Selain kayu, sebenarnya bahan lain yang sering ditemui dan tumbuh dengan mudah di Indonesia adalah bambu. Bambu dapat dengan mudah tumbuh dan berkembang di alam Negara kita ini. Harganya pun murah dan terjangkau bagi siapa saja. Namun, memang benar belum banyak orang yang melirik potensinya sebagai material alternatif yang dapat kita gunakan sebagai elemen dekorasi rumah kita. Selain itu, pengetahuan kebanyakan masyarakat kita terbatas tentang bambu pun agaknya cukup terbatas. Kebanyakan dari kita hanya tahu bahwa bambu hanya sebagai penghias rumah makan ataupun saung yang berada di desa-desa. Padahal, kekuatan bambu yang misalnya digunakan sebagai struktur utama memiliki kekuatan yang tidak kalah jauh kalau dibandingkan dengan kayu. Bahkan dalam beberapa kasus tertentu bambu kekuatannya lebih lentur daripada kayu.

(27)

Sudah waktunya Indonesia mempunyai standar bambu yang berlaku secara nasional dengan merujuk pada standar bambu internasional yang sudah ada seperti, ISO 22156 (2004) dan ISO 22157-1: 2004 (E) yang disesuaikan dengan jenis bambu yang ada di Indonesia. Langkah awal untuk maksud ini sudah dimulai dari di Puslitbang Permukiman dengan menghadirkan para ahli/peneliti bambu dari UGM, ITB, IPB, LIPI, PROSEA dan Puslitbang Permukiman yang hasilnya dapat dipakai sebagai informasi awal untuk langkah-langkah selanjutnya dalam merealisasikan standar bambu. Dengan tersedianya standar bambu untuk bangunan diharapkan produk yang menggunakan bambu dapat lebih berkualitas, lebih lama umur pakainya, seragam dalam penggunaannya, dapat meningkatkan nilai tambah bambu sehingga dapat menggantikan peran kayu di masa mendatang.

2.2.2 Pemanfaatan bambu

Memiliki rumah merupakan kebutuhan semua orang. Jika permasalahan yang muncul adalah keterbatasan dana, membangun rumah tumbuh bisa menjadi solusi. Namun, satu opsi yang tak kalah menarik adalah menggabungkan konstruksi permanen dengan semi permanen. Misalnya, untuk kamar tidur dan kamar mandi sebagai ruang dengan privasi tinggi, menggunakan tembok batako atau batu bata. Namun, untuk ruang lain, seperti ruang tamu, ruang makan, dan dapur, bisa dibuat dengan bangunan semi permanen, berbahan bambu. Kecuali fondasi, penggunaan BAMBU sebagai bahan bangunan umum dipraktekkan, terutama elemen pokok, seperti dinding dan kolom.

Bambu sebagai Dinding

(28)

dengan plester dinding. Anyaman bambu di sini sebagai alternatif pengganti batu bata. Faktanya, bambu tidak tahan air hujan, dan plester itu cukup melindungi. Sungguh lumayan, karena perpaduan itu bisa menghemat hingga setengah biaya pembangunan.

Secara teknis, salah satu cara pembuatan dinding bambu plester diawali dengan terlebih dahulu membuat rangka, bisa menggunakan bambu atau kayu, secara modular. Anyaman bambu yang sudah divernis ditempelkan dan dipaku. Lalu, kamprot dengan adukan semen encer (1 semen : 4 pasir). Setelah kering, barulah dinding tersebut diplester dan diaci. Pelupuh bisa menjadi opsi selain anyaman. Sistem pemasangannya tak jauh beda. Untuk memperkuat daya lekat antara elemen anyaman/pelupuh bambu, gunakan kawat beton yang dikaitkan pada rangka. Agar kokoh, dinding bambu harus diangker dengan balok ring. Jangan lupa untuk memperhitungkan ukuran lubang bukaan, baik itu pintu, jendela, maupun lubang angin.

Dinding bambu tidak hanya berupa anyaman atau pelupuh, bisa juga berupa gelondongan bambu utuh, setengah gelondongan, juga bilah bambu yang disusun berjajar. Fungsinya tidak hanya sebagai dinding utama, namun bisa sebagai secondary skin (kulit kedua) yang mengontrol inflitrasi sinar matahari. Bisa pula sebagai partisi dalam ruang yang fungsional dan dekoratif.

Bambu sebagai Kolom

Kolom, juga fondasi merupakan struktur utama bangunan. Fungsinya seperti tulang pada tubuh manusia, membuat bangunan berdiri tegak. Sayangnya, bambu tidak bisa digunakan sebagai fondasi yang ditanam dalam tanah karena sifatnya yang antilembab. Fondasi yang bisa digunakan adalah fondasi umpak. Sedangkan untuk kolom, bambu bisa dipakai sebagai pengganti kolom baja, batu bata, ataupun kolom dari kayu glugu. Di sini, bambu berfungsi menggantikan tulangan beton. Besarannya ditentukan beban yang harus ditopang, baik beban mati maupun beban hidup, serta gaya lateral atau tekanan angin.

(29)

bulat atau kotak sesuai rancangan. Ujung bawah kolom bambu harus masuk sampai fondasi dan diangker. Agar tidak dimasuki tikus atau rayap, ujung kolom tidak boleh bercelah, harus ditutup dengan mortar.

Bambu sebagai Elemen Bangunan Lain

Selain dinding dan kolom, bambu mewarnai berbagai elemen lain. Atap tersusun dari bilah-bilah bambu. Untuk kuda-kuda, bambu gombong atau bambu andong adalah pilihan tepat. Untuk membuat efek skylight, kita bisa memadukan kisi-kisi bambu dengan kaca atau fiberglass. Plafon muncul dalam bentuk lembaran anyaman gedeg, sasak, atau bronjong. Anyaman bambu sendiri tampil cantik sebagai wallpaper atau karpet. Bambu juga bisa difungsikan untuk membuat tangga, anak tangga, railing (pegangan tangga), sopi-sopi (dinding yang menyangga atap, bentuknya mengikuti kemiringan atap), lantai parket bambu, daun pintu, daun jendela, dsb.

Jenis pondasi pada rumah semi permanen tetap memakai pondasi batu kali, rolaag bata atau batako. Dinding peralihan dari bata/batako ke dinding bambu harus dibuat setinggi minimal setengah meter dari tanah untuk menjaga anyaman bambu tetap kering sepanjang tahun. Bahwasanya, kreasi tak mengenal batas, maka, mari padu padankan: batu, kayu, kayu kelapa, batok kelapa, genteng, kaca, besi, alumunium, beton, dan semua material yang tersedia di bumi ini.

Bangunan permanen menelan biaya pembangunan sekitar 1,7 juta/m2 s.d. 2 juta/m2 untuk satu lantai, sedangkan bangunan semi permanen yang menggunakan material bambu jatuh di kisaran harga 800 ribu s.d. 1,2 juta/m2. Cukup signifikan sebagai langkah penghematan.

Rumah bambu, representasi budaya yang membumi. Pasca gempa, rumah dengan rangka batu bata atau beton banyak yang runtuh, sementara rumah bambu atau kayu tetap berdiri utuh. Udara saling-silang, sejukan rumah, sejukan hati. Sungguh tak putus berharap, bambu adalah material bangunan masa depan.

2.2.3 Cara pemanfaatan limbah bambu

(30)

pedesaan. Hal ini karena limbah bambu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Selain lingkungan menjadi bersih karena sampah-sampah tersebut dimanfaatkan, hasilnya juga dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman, khususnya untuk tanaman kebun atau pekarangan. Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut.

 Siapkan sebuah lubang

 Kemudian cari juga daun serta ranting bambu yang sudah dibersihkan, keringkan, kemudian potong kecil-kecil.

 Masukkan ke dalam kantong plastik berukuran besar

 Campur dengan sedikit saja pupuk buatan

 Tambahkan kotoran kambing yang sudah disiapkan, campurkan.

 Setelah tercampur tambahkan pula tanah kemudian campurkan

 Setelah semuanya tercampur, baru masukkan kedalam lubang yang tadi sudah digali, setelah itu timbun kurang lebih 2/1,5 bulan

(31)

BAB III

Hasil dan Pembahasan

(32)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Rumah bambu tidak hanya identik dengan bangunan desa atau kuno. Namun dengan seiring berkembangnya zaman, rumah bambu dapat di modifikasi sedemikian rupa sehingga rumah bambu juga mendapat kesan minimalis, modern, dan natural. Walaupun rumah bambu dianggap bangunan tidak kokoh oleh masyarakat awam tetapi sebenarnya rumah bambu sangatlah kokoh karena dapat meredam gempa.

4.2 Saran

(33)

Referensi

Dokumen terkait

mendayagunakan zakat secara produktif sebagai pemberian modal usaha yang tujuannya adalah supaya zakat tersebut dapat berkembang. Zakat didayagunakan dalam rangka

1) Pertumbuhan daerah perkotaan yang terus menerus, termasuk sejumlah CBD dan pusat daerah pinggir kota dan regional, membutuhkan pelayanan transportasi yang

Peran dan fungsi keberagaman budaya dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan

Penelitian ini dilaksanakan secara eksperimen di laboratorim, dimana bahan yang digunakan adalah asap cair dari tempurung kelapa yang direaksikan dengan toluena diisosianat

Pengamatan kecepatan suatu benda ber- gantung pada kerangka acuan yang dipi- lih, sebagai contoh sebuah bola, yang dia- mati tidak mememiliki kecepatan oleh pe- ngamat yang

(e) di mana harga belian sepenuhnya tidak diselesaikan sebelum atau pada tarikh yang ditentukan dalam perenggan (d), jumlah wang yang dibayar sebagai deposit di bawah perenggan

Hal ini berarti terdapat pengaruh penguasaan konsep fisika siswa antara kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran generatif

Fokus pelatihan kami adalah Layanan Pelanggan (Service Excellence), Tehnik Presentasi dan Mengajar ( Training For Trainer) dan Psikologi-Perilaku Manusia ( DiSC Profile dan