• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Temperatur Pemanasan pada Superkonduktor Magnesium Diboride (MgB2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Temperatur Pemanasan pada Superkonduktor Magnesium Diboride (MgB2)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Aksu E, 2013. Study of MgB2 Phase Formation by Using XRD, SEM, Thermal and Magnetic Measurements. Journal of Alloys and Compounds, 552: 376-381.

Amalia H.N, 2013. Analisis Bifurkasi Fluxon pada Persambungan Josephson Bertipe Superkonduktor-Ferimagnetik Superkonduktor (S/F/S). [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor, Program Srajana.

Atteberry J, 2009. How Scanning Electron Microscopes Work. http://science.howstuffworks.com/hsw-contact.html. [12 Februari 2017].

Buzea C, Yamashita T, 2001. Review of the Superconducting Properties MgB2. Science and Technology, 14: 1-35.

Callister WD, Rethwisch DG, 2007. Materials Science and Engineering: An Introduction. 7th Edition. John Wiley & Sons, Inc. United States of America.

Cyrot M, Pavuna D, 1992. Introduction to Superconductivity and High-Tc Materials. World Scientific. Singapore.

Hidayat S, 1991. Pengaruh Variasi Waktu Sintering terhadap Proses Kristalisasi Material Superkonduktor YBa2Cu3O7. [Skripsi]. Depok: Universitas Indonesia, Program Sarjana.

Imaduddin, A., Siswayanti, B., Pramono, A.W., Sebleku, P., Suryantoro, A., Yudanto, S.D. dan Hendrik. 2014. Analisa Hambat Jenis Listrik pada Kawat Superkonduktor dengan Memakai Alat Cryogenic. Prosiding Seminar Material Metalurgi LIPI; Tangerang, 24 April 2015,. 41-46.

Ismunandar dan Sen, C. 2004. Mengenal Superkonduktor. http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama. [09 Oktober 2003].

Kadam, M.B., Sinha, B.B., Kalubarme, R.S., Pawar S.H. 2009. Transformation of MgB2 powder into superconducting film via electrophoretic deposition technique. Journal of Alloys and Compounds, 478: 467-473.

Kamihara Y, Watanabe T, Hirano M, Hosono H, 2008. Iron Based Layered Superconductor La[O1-XFX]FeAs (x = 0.05–0.12) with Tc = 26 K. American Chemical Society, 30: 1-2.

Kim S, Stone DS, Cho JI, Jeong, CY, Kang CS, Bae, JC, 2008. Phase Stability Determination of the Mg–B Binary System using the CALPHAD Method and Ab Initio Calculations. Journal of Alloys and Compounds, 470: 85-89.

(2)

56

Klancnik G, Medved J, Mrvar P, 2010. Differential Thermal Analysis (DTA) and Differential Scanning Calorimetry (DSC) as a Method of Material Investigation. Materials and Geoenvironment, 57: 127-142.

Li X, Liu JX, Zhang SN, Cui LJ, Shi ZX, 2016. Fabrication Of FeSe0.5Te0.5 Superconducting Wires By an Ex Situ Powder-in-Tube Method. J Supercond Nov Magn, 29: 1755-1759.

Luiz, A.M. 2010. Superconductor. Sciyo. Croatia.

Margono M, 1997. Turunnya Suhu Kritis Superkonduktor LaSrCuO karena Doping Gadolinium. Prosiding Pertemuan Ilmiah Sains Materi; ISSN 1410-2897: 271-274.

Mundy J, Cross S, 2006. Organic Superconductor. Harvard Faculty of Arts and Sciences. Inggris.

Nagamatsu J, Nakagawa N, Muranaka T, Zenitani Y, Akimitsu J, 2001. Superconductivity at 39 K in Magnesium Deboride. Nature, 410: 63-64.

Nisa K, 2016. Sintesis dan Karakterisasi FeTe1-xSx dengan Metode Pemaduan Mekanik dan Perlakuan Panas sebagai Material Superkonduktor. [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga, Program Sarjana.

Oktara TT, Maschur A, Laili AN, Irwan B, Umaroh K, Rohadiana, 2007. Uji Vickers Pada Komposit SiC-Al. Pasca Sarjana Fisika. FMIPA. ITS.

Pikatan S, 1989. Mengenal Superkonduktor. Kristal, 3: 1-6.

Prasetyo Y, 2010. Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Optical Emission Spectroscope (OES).

http://yudiprasetyo53. wordpress.com/author/yudiprasetyo53. Diakses tanggal 12 Februari 2017.

Qulub M, 2011. Scanning Electron Microscope dan Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (SEM-EDS). http://munawirul-q.blogspot.com. Diakses tanggal 12 Februari 2017.

Rahmat NM, 2011. Scanning Electron Microscope (SEM) & Energy Dispersive X-Ray (Edx). http://teenagers-moslem.blogspot.com. Diakses tanggal 12 Februari 2017.

Reynen P, Bastius H, 1986. Powder Metallurgy International. Science and Technology of Zirconia, 8: 91.

Ristic MM, 1989. Sintering New Development. Elsiever Scientific Publishing Company, 4: 97-99.

(3)

57

Safira CH, 2016. Sintesis dan Karakterisasi Serbuk BaFe12O19 dengan Aditif FeMo melalui Metode Mechanical Alloying. [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara, Program Sarjana.

Saputra F, 2010. Sintering. http:/frillarenty.blogspot.com/2010/01/sintering.html. Diakses tanggal 15 Februari 2017.

Sariyanto L, 2010. Sintesis dan Karakterisasi Kompleks Kromium (iii) dengan Benzokain. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, Program Sarjana.

Schuetze AP, Lewis W, Brown C, Geerts WJ, 2004. A Laboratory on the Four-Point Probe Technique. American Association of Physics Teachers. 72: 149-153.

Subekti D, 2011. Analisa Sifat Fisik, Sifat Mekanik, StrukturProduk Proses Indirect Pressureless Sintering Berbahan Serbuk Ni dan Sifat Termal Berbahan Serbuk Cu dengan Supporting Powder Besi Cor. [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro, Program Sarjana.

Sumarji, 2011. Studi Perbandingan Ketahanan Korosi Stainless Steel Tipe SS 304 dan SS 201 Menggunakan Metode U-Bend Test Secara Siklik dengan Variasi Suhu dan pH. Jurnal ROTOR. 4: 1-8.

Susanti H, 2010. Pengaruh Variasi Perlakuan Doping Pb pada Bi dalam Sintesis Superkonduktor BSCCO Terhadap Efek Meissner dan Suhu Kritis. [Skripsi]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, Program Sarjana.

Tahta A, Malik A, Darminto B, 2012. Sintesis dan Karakterisasi XRD Multiferroik BiFeO3 Didoping Pb. Jurnal Sains dan Seni ITS. 1: B81-B86.

Triaminingnsih S, 1998. Analisa difraksi sinar-X pada Baja Tahan Karat Austenitik dan Feritik. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 5: 17-24.

Van Vlack, L.H. 1991. Ilmu dan Teknologi Bahan. Terjemahan oleh Sriati Djaprie. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Varghese N, Vinod K, Syamaprasad U, Roy SB, 2009. Doping Effect of Nano-SiC on Structural and Superconducting Properties of MgB2 Bulks Prepared by PIST Method in Air. Journal of Alloys and Compounds, 484: 734-738.

Widodo H, Darminto, 2010. Nanokristalisasi Superkonduktor Bi2SrCa2Cu3O10+x dan Bi1.6Pb0.4Sr2Ca2Cu3O10+6 dengan Metode Kopresipitasi dan Pencampuran Basah. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi TELAAH, 28: 6-19.

Wiendartun, 2008. Superkonduktor. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. http://file.upi.edu/Direktori. Diakses tanggal 01 Februari 2017.

Wiendartun, 2010. Superkonduktor. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.http://file.upi.edu/Direktori. Diakses tanggal 01 Februari 2017.

(4)

58

Yahya A, Siswayanti B, Yudanto SD, Tahir D, Imaduddin A, Raya I, 2017. Sintesis dan Karakterisasi Superkonduktor FeseMenggunakan Metode Reaksi Padatan melalui Proses Powder-In-Sealed-Tube. Journal of LATEX, 1-3.

Yan G, Feng Y, Fu BQ, Liu CF, Zhang PX, Wu XZ, Zhou L, 2004. Effect of Synthesis Temperature on Density and Microstructure of MgB2 superconductor at ambient pressure. Journal of Material Sains, 39: 4893-4898.

Yan SC, Yan G, Liu CF, Lu YF, Zhou L, 2007. Experimental Study on Phase Transformation Between MgB2 and MgB4. Journal The American Ceramic Society, 90: 2184-2188.

Yang J, Roy C, 1996. A new method for DTA measurement of enthalpy change during the pyrolysis of rubbers. Thermochirnica Acta, 288: 155-168.

Yudanto, S.W. Imaduddin, A. Siswayanti B. dan Herbirowo, S, 2015. Analisis Hambat Jenis Penambahan Nano SiC pada Superkonduktor MgB2 Tanpa Perlakuan Panas. Prosiding Seminar Material Metalurgi LIPI; Tangerang, 16 Februari 2016, 287-292.

Referensi

Dokumen terkait

Cryogenic magnet untuk mengetahui nilai hambat dan temperatur kritis, dan menggunakan KaleidaGraph untuk menampilkan hasil dari karakterisasi Cryogenic magnet

Perlakuan panas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki sifat mekanik dari material. Prinsip perlakuan panas pada baja adalah transformasi fasa austenite menjadi

Material paduan Mg-5Al-1%Y yang memiliki koefisien termal yang rendah adalah ketika material tersebut telah dilakukan perlakuan panas dengan menggunakan variasi waktu

Pengujian metalografi dilakukan untuk mengetahui struktur mikro yang terjadi pada material sebelum perlakuan dan setelah mengalami perlakuan panas austemper, juga

Karakterisasi dilakukan menggunakan difraktometer sinar - X untuk mengetahui fasa yang terbentuk, SEM untuk mengetahui morfologi, dan perilaku superkonduktivitas

Efek yang sama dapat diamati jika medan magnet diberikan pada bahan dalam temperatur normal kemudian didinginkan sampai menjadi superkonduktor.. Pada temperatur

Dalam penelitian ini material baut baja yang digunakan adalah material baja ST-60 dipanaskan didapur pemanas dengan jenis perlakuan panas normalizing dan

Setelah didapat hasil sampel material yang sudah diberikan perlakuan panas, untuk mendapatkan perbandingan antara bahan diberi perlakuan panas dan tidak diberi perlakuan