• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok dengan Menggunakan Metode Theory Of Constraints (TOC) dan Lean Six Sigma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok dengan Menggunakan Metode Theory Of Constraints (TOC) dan Lean Six Sigma"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan pada industri manufaktur meningkat seiring dengan

munculnya perusahaan-perusahaan baru. Keunggulan persaingan tidak hanya

ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk memproduksi output per satuan

waktu. Pelanggan semakin menuntut tidak hanya produk yang berkualitas tetapi

juga produk yang memiliki harga yang ekonomis dan tiba tepat waktu. Kondisi

tersebut mengakibatkan perusahaan memusatkan perhatian kepada sistem rantai

pasok (I Nyoman Pujawan, 2005). Pencapaian kesuksesan perusahaan dalam

memenuhi keinginan pelanggan ditentukan oleh tingkat kinerja rantai pasok dari

perusahaan tersebut.

Bagian rantai pasok yang dilakukan oleh PT X adalah supplier

(pemasok), manufaktur(pabrik pembuat produk), distributor, retailer (pengencer),

dan customer (pelanggan). Panjangnya sistem rantai pasok perusahaan

mengakibatkan terjadi ketidaksesuaian pada bagian-bagian rantai pasok tersebut.

Kondisi yang tidak sesuai sepanjang rantai pasok perlu diperbaiki dan

ditingkatkan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok perusahaan.

Pada keadaan aktual, penilaian kinerja rantai pasok hanya difokuskan

kepada kesesuaian dengan standard kualitas bahan tambahan/produk serta

ketepatan jumlah pengiriman. Perusahaan juga belum melakukan identifikasi

(2)

Ketidaksesuaian standard kualitas tidak hanya terjadi pada bagian

manufaktur tetapi terjadi pula pada bagian supplier. Standard kualitas bahan

tambahan yang ditetapkan oleh bagian manufaktur adalah 99% dari total

pengiriman. Pada saat jumlah bahan tambahan yang dikirimkan tidak sesuai

dengan standard, maka bagian manufaktur harus melakukan pengembalian. Proses

pengembalian bahan tambahan yang tidak sesuai dengan standard mengakibatkan

bagian manufaktur harus menunggu bahan tambahan pengganti. Kondisi tersebut

mempengaruhi aktivitas pada bagian manufaktur. Kondisi aktual terkait dengan

kesesuaian standard pada bagian manufaktur.

Kriteria lain terkait dengan pengukuran kinerja rantai pasok yang

ditetapkan oleh perusahaan adalah tingkat ketepatan waktu pengiriman bahan

tambahan dan produk. Standard ketepatan waktu pengiriman bahan tambahan dan

produk yang ditetapkan perusahaan adalah sebesar 100%.

Pada saat ini perusahaan juga belum pernah melakukan identifikasi

kriteria dan subkriteria yang mempengaruhi tingkat kinerja rantai pasok pada

bagian supplier dan manufaktur pada perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan

perusahaan belum menemukan kriteria dan subkriteria yang sesuai dengan kondisi

aktual di perusahaan terkait dengan tingkat kinerja rantai pasok. Penentuan

kriteria dan subkriteria yang berkaitan dengan tingkat kinerja rantai pasok

ditujukan sebagai indikator untuk mengevaluasi ketidaksesuaian serta langkah

perbaikan sepanjang rantai pasok perusahaan.

Penelitian terdahulu terkait dengan pengukuran kinerja rantai pasok telah

(3)

dilakukan adalah penelitian terhadap 13 perusahaan multisektor di Brazil dengan

menggunakan metode manajemen kualitas (João Gilberto Mendes dos Reis, dkk,

2014). Hasil penelitian menunjukkan perusahaan yang mampu bersaing dengan

perusahaan yang lainnya harus memiliki integrasi antara rantai pasok dan

manajemen kualitas diperlukan untuk memperbaiki kinerja sistem rantai pasok

perusahaan secara terus menerus.

Selain penelitian yang dilakukan di Brazil, penelitian terhadap

pengukuran kinerja rantai pasok juga dilakukan di perusahaan yang berada di Iran

(Air Hoissein, 2015). Pengukuran kinerja rantai pasok pada penelitian ini

menggunakan metode Theory of Constraint (TOC). Metode Theory of Constraint

membantu dalam membuat konsep untuk mengukur dan memperbaiki kinerja

sistem rantai pasok perusahaan. Hasil yang diperoleh dengan mengaplikasikan

simulasi TOC yaitu dapat mereduksi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dan

meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara menentukan buffer terbaik dari

masalah.

Terkait dengan kasus pengukuran kinerja rantai pasok perusahaan,

penelitian yang dilakukan di Polandia mencoba mencari metode yang tepat untuk

meningkatkan efektivitas kinerja rantai pasok (Lesya Demchuk, Roman Baitsar,

2013). Pada penelitian ini dilakukan integrasi antara metode Theory of Constraint,

Lean dan Six Sigma sebagai solusi baru dalam pemecahan masalah. Metode

Theory of Constraint digunakan sebagai pendekatan yang konsisten dan logis

serta befokus pada peningkatan keseluruhan sistem. Lean digunakan untuk

(4)

keseluruhan. Six Sigma digunakan untuk mengurangi variabilitas proses dan

menstabilkan karakteristik produk. Integrasi antara ketiga metode tersebut

menjadi metode baik untuk melakukan kontrol teknis dan pengolahan untuk

memastikan peningkatan produktivitas dan kualitas produk, mengurangi biaya,

mengurangi efek berbahaya pada lingkungan kerja dan lingkungan hidup.

Berdasarkan penelitian pada uraian sebelumnya, penentuan kriteria dan

subkriteria yang berkaitan dengan tingkat kinerja rantai pasok perlu dilakukan

oleh perusahaan. Tujuan dari penentuan kriteria dan subkriteria tersebut adalah

sebagai acuan untuk melakukan perbaikan yang sesuai dengan kondisi aktual di

perusahaan.

1.2. Permusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian di PT X adalah terkait dengan

pengukuran kinerja sistem rantai pasok perusahaan yang belum menggambarkan

kondisi aktual maka dilakukan penentuan kriteria dan subkriteria yang sesuai.

Penentuan kriteria dan subkriteria menjadi acuan dalam melakukan perbaikan

terkait dengan sistem rantai pasok perusahaan. Pengukuran tingkat kinerja rantai

pasok perusahaan dilakukan pada bagian supplier dan manufaktur pada

perusahaan.

1.3. Tujuan Penelitian

(5)

1. Mengetahui kriteria yang paling berpengaruh pada pengukuran tingkat

kinerja rantai pasok PT X pada bagian supplier dan manufakturperusahaan.

2. Mengetahui subkriteria yang paling berpengaruh pada pengukuran

tingkat kinerja rantai pasok PT X pada bagian supplier dan manufaktur

perusahaan.

3. Mengidentifikasi hubungan keterkaitan antar kriteria dan subkriteria

pada sistem rantai pasok PT X pada bagian supplier dan manufaktur.

4. Tindakan perbaikan terhadap kriteria dan subkriteria kinerja rantai pasok

yang tidak sesuai pada bagian supplier dan manufakturdi PT X.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan informasi kriteria dan subkriteria yang dibutuhkan pada

pengukuran tingkat kinerja rantai pasok perusahaan.

2. Menjadi masukan bagi perusahaan dalam melakukan perbaikan kinerja

rantai pasok terkait dengan kriteria dan subkriteria yang telah ditentukan.

3. Menjadi referensi bagi perusahaan dalam menemukan akar penyebab

masalah yang terjadi di sepanjang rantai pasok.

4. Menjadi referensi bagi peneliti untuk pengukuran dan perbaikan kinerja

rantai pasok.

1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian

(6)

1. Ruang lingkup pengukuran kinerja pada PT X adalah tingkat kinerja

pada bagian supplier dan manufaktur produk dengan menggunakan metode

Theory of Constraint (TOC) berdasarkan teori yang dikemukan oleh Goldrat

dan dilakukan perbaikan dengan menggunakan metode Lean Six Sigma.

2. Produk yang menjadi objek pengamatan adalah produk Air Minum

Dalam Kemasan (AMDK) 600 ml.

3. Data yang digunakan adalah hasil pengamatan pada bulan Januari

2015-Desember 2015.

4. Penelitian tidak membahas alat transportasi dan kapasitas gudang yang

digunakan oleh PT X dalam proses distribusi produk.

5. Penelitian tidak mempertimbangkan faktor biaya.

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan beroperasi dalam keadaan normal selama dilakukan

penelitian.

2. Proses produksi tidak mengalami perubahan selama melakukan

penelitian.

3. Metode kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian.

4. Tidak terjadi perubahan bahan baku, bahan tambahan dan bahan

penolong yang digunakan pada saat dilakukan penelitian.

5. Tidak terjadi perubahan permintaan secara signifikan selama dilakukan

penelitian.

6. Tidak terjadi perubahan supplier dan distribution centre perusahaan pada

(7)

7. Tidak terjadi perubahan jumlah tenaga kerja selama dilakukannya

penelitian.

8. Tidak terjadi perubahan struktur rantai pasok pada saat penelitian

dilakukan.

9. Kegiatan dalam aktivitas rantai pasok tidak mengalami perubahan

selama dilakukan penelitian.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang timbulnya masalah

pada perusahaan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, pembatasan masalah serta sistematika laporan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan yaitu

PT X..

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang berisi

teori-teori mengenai pengukuran kinerja rantai pasok dengan

menggunakan pendekatan Theory of Constraint (TOC) dan

perbaikan kinerja rantai pasokan dengan menggunakan Lean Six

Sigma sebagai landasan utama dalam melakukan analisis pemecahan

(8)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai metodologi yang digunakan untuk

mencapai tujuan penelitian meliputi penjelasan tahapan penelitian

secara ringkas disertai diagram alirannya.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pada bab ini dijelaskan mengenai data primer dan sekunder yang

diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang membantu

dalam pemecahan masalah.

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Pada bab ini dijelaskan hasil pengolahan data yang digunakan

sebagai dasar dalam pemecahan masalah.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai intisari yang diperoleh dari hasil

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja praktek dengan judul “Sistem Kendali

Dapat dikatakan bahwa jalak bali di MBOF memiliki nilai koefisien inbreeding nol dan tidak ada kawin dengan kerabat dekat, tetapi di MBOF juga dapat

berperilaku dengan baik kepada lingkungan sosialnya sehingga anak akan diterima oleh lingkungan. Sehingga masing-masing disiplin ilmu memiliki hubungan yang saling

sehingga dapat di simpulkan bahwa variabel X6 (Inflasi) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel Abnormal return. Hal ini mengindikasikan bahwa Inflasi yang

Berbagai macam peralatan elektronika telah tersedia dalam berbagai bentuk, dari peralatan komunikasi, perlengkapan kantor, peralatan rumah tangga, sampai pada sebuah permainan,

Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau di Daerah- daerah tertentu

Dalam bidang komputer yang merupakan cabang elektronika, perkembangan ini ditandai dengan semakin banyaknya rangkaian/komponen tambahan yang dihubungkan denagn komputer

Lebih baik menggunakan soal uraian yg Lebih baik menggunakan soal uraian yg menuntut jawaban pendek dgn butir.. menuntut jawaban pendek