• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Aktivitas Hipoglikemik Nano partikel Daun Temuru dan Ekstrak Etanol Daun Temuru (Murraya koenigii (L) Spreng) Terhadap Tikus Putih yang Diinduksi Aloksan Serta Aktivitas Antioksidannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Aktivitas Hipoglikemik Nano partikel Daun Temuru dan Ekstrak Etanol Daun Temuru (Murraya koenigii (L) Spreng) Terhadap Tikus Putih yang Diinduksi Aloksan Serta Aktivitas Antioksidannya"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

112

(2)

113 Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Temuru

(3)

114 Lampiran 3. Bahan uji nanopartikel daun temuru

(4)

115

Lampiran 4. Mikroskopis serbuk simplisia daun temuru

Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia daun temuru (perbesaran 10x40)

Keterangan :

1. Kristal kalsium oksalat bentuk druse 2. Kristal kalsium oksalat bentuk poligonal 3. Rambut penutup

4. Fragmen rongga minyal lisigen 5. Berkas pembuluh

6. Stomata tipe anomositik

(5)

116

Lampiran 5. Bagan ekstraksi serbuk simplisia daun temuru

-Maserasi dengan etanol 96%

-Biarkan 5 hari -Terlindung cahaya -Sering diaduk

Bilas dengan etanol 96%

Cukupkan sampai 100 bagian

-Tutup bejana

-Tempat terlindung cahaya -Biarkan 2 hari

uapkan Serbuk simplisia

Bejana maserasi

Serkai

Maserat 1 ampas

Maserat 2

Maserat 1+2

Bejana

(6)

117

Lampiran 6. Bagan pembuatan nano partikel daun temuru

-Tutup rapat

-Pasang pada dudukan

-nyalakan tombol elektronik

Serbuk simplisia daun temuru Bola-bola

penghancur

JAR/ Vial

HEM

(7)

118

(8)

119

(9)
(10)

121

(11)

122

Lampiran 10. Perhitungan pemeriksaan karakteristik nanopartikel

dan ekstrak daun temuru

a. Perhitungan pemeriksaan karakteristik nanopartikel daun temuru

1. Perhitungan kadar air

% Kadar air rata-rata= 5,98%+5,86%+5,94%

3 =5,93%

2. Perhitungan kadar sari yang larut dalam air Kadar sari yang larut dalam air= Berat sari (g)

Berat simplisia (g) x 100

20 x 100%

(12)

123 Lampiran 10. (lanjutan)

% Kadar sari larut dalam air= 0,080 g 5,010 g x

100

20 x 100%=7,98%

ii. Berat simplisia = 5,030 g Berat sari = 0,100 g

% Kadar sari larut dalam air= 0,100 g 5,030 g x

100

20 x 100%=9,94%

iii. Berat simplisia = 5,040 g Berat sari = 0,110 g

% Kadar sari larut dalam air= 0,110 g 5,040 g x

100

20 x 100%=10,91%

% Kadar sari larut dalam air rata-rata = 7,98%+9,94%+10,91% 3

= 28,83 %

3. Perhitungan kadar sari yang larut dalam etanol

Kadar sari yang larut dalam etanol= Berat sari (g) Berat simplisia (g) x

100

20 x 100%

i. Berat simplisia = 5,020 g Berat sari = 0,280 g

% Kadar sari larut dalam etanol= 0,280 g 5,020 g x

100

20 x 100%=27,88%

(13)

124

% Kadar sari larut dalam etanol= 0,290 g 5,050 g x

100

20 x 100%=28,71%

iii. Berat simplisia = 5,000 g Berat sari = 0,260 g Lampiran 10. (lanjutan)

% Kadar sari larut dalam etanol= 0,260 g 5,000 g x

100

20 x 100%=26,00%

% Kadar sari larut dalam etanol rata-rata = 27,88%+28,71%+26,00% 3

= 27,53%

4. Perhitungan kadar abu total

Kadar abu total= Berat abu (g)

(14)

125

% Kadar abu total rata-rata= 6,73%+5,91%+6,79% 3

= 6,48 %

Lampiran 10. (lanjutan)

5. Perhitungan kadar abu yang tidak larut dalam asam

Kadar abu idak larut dalam asam= Berat abu (g)

Berat simplisia (g) x 100%

(15)

126

Lampiran 10. (lanjutan)

% Kadar air= 0,35

% Kadar air rata-rata= 6,84%+6,86%+6,84%

3 =6,85%

2. Perhitungan kadar sari yang larut dalam air Kadar sari yang larut dalam air= Berat sari (g)

Berat simplisia (g) x 100

20 x 100%

i. Berat simplisia = 5,050 g Berat sari = 0,320 g

% Kadar sari larut dalam air= 0,320 g 5,050 g x

100

(16)

127

% Kadar sari larut dalam air= 0,400 g 5,080 g x

100

20 x 100%=39,37%

Lampiran 10. (lanjutan)

% Kadar sari larut dalam air rata-rata = 31,68%+34,58%+39,37% 3

= 35,20 %

3. Perhitungan kadar sari yang larut dalam etanol Kadar sari yang larut dalam etanol= Berat sari (g)

Berat simplisia (g) x 100

20 x 100%

i. Berat simplisia = 5,020 g Berat sari = 0,300 g

% Kadar sari larut dalam etanol= 0,300 g 5,020 g x

100

20 x 100%=29,88%

ii. Berat simplisia = 5,050 g Berat sari = 0,400 g

% Kadar sari larut dalam etanol= 0,400g 5,050 g x

100

20 x 100%=39,60%

iii. Berat simplisia = 5,010 g Berat sari = 0,200 g % Kadar sari larut dalam etanol= 0,200 g

5,010 g x 100

(17)

128

% Kadar sari larut dalam etanol rata-rata = 29,88%+39,60%+19,96% 3

= 29,81 %

4. Perhitungan kadar abu total

Kadar abu total= Berat abu (g)

Berat simplisia (g) x 100% Lampiran 10. (lanjutan)

i. Berat simplisia = 2,000 g

% Kadar abu total rata-rata= 6,50%+7,43%+7,50% 3

= 7,14%

5. Perhitungan kadar abu yang tidak larut dalam asam

Kadar abu tidak larut dalam asam= Berat abu (g)

(18)

129

Lampiran 10. (lanjutan)

(19)

130

Lampiran 11. Contoh perhitungan dosis pada tikus 1. Perhitungan dosis aloksan 150 mg/kg bb

Aloksan selalu dibuat baru sebanyak 0,150 g dalam 15 mL NaCl 0,9% Untuk bb tikus 200 g, maka aloksan yang disuntikkan secara intraperitoneal adalah:

200 g = 0,2 kg  0,2 kg x 150 mg/kg bb = 30 mg 30 mg/150 mg x 15 mL = 3 mL 2. Perhitungan pemberian glukosa 50% dosis 5 g/kg bb

Glukosa 50 g dilarutkan dalam 100 mL aquadest

Untuk bb tikus 200 g, maka glukosa yang diberikan secara peroral adalah: Untuk bb tikus 200 g = 0,2 kg  0,2 kg x 5 g/kg bb = 1 g

1 g/50 g x 100 mL = 2 mL

3. Perhitungan pemberian ekstrak etanol dan nanopartikel dosis 50 mg/kg bb Ekstrak etanol dan nanopartikel sebanyak 0,4 g disuspensikan dalam 25 mL suspensi Na.CMC 50%

Ekstrak etanol dan nanopartikel dosis 50 mg/kg bb

Untuk bb tikus 200 g, maka ekstrak etanol dan nanopartikel yang diberikan adalah:

200 g = 0,2 kg  0,2 kg x 50 mg/kg bb = 10 mg/400 mg x 25 mL = 0,625 mL 4. Perhitungan pemberian akarbose 50 mg

Akarbose dibuat dengan cara mensuspensikan 200 mg akarbose dalam 50 ml suspensi Na.CMC 0,5%.

(20)

131 0,9 mg/200 mg x 50 mL = 0,2 mL

Lampiran 11, (lanjutan)

5. Perhitungan pemberian suspensi Na.CMC 0,5% Suspensi Na.CMC 0,5% diberikan sebanyak 1% bb.

Untuk bb tikus 200 g, maka Na.CMC 0,5% yang diberikan secara peroral adalah:

(21)

132 Lampiran 12. Hasil uji aktivitas antioksidan 1. Nanopartikel daun temuru

Tabel data absorbansi nanopartikel daun temuru

Konsentra si Larutan Uji (ppm)

Pengukuran Persen Peredaman (%) Rata-rata Persen

% Peredaman= A kontrol-A sampel

A kontrol x 100%

Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A sampel = Absorbansi mengandung sampel

Perhitungan % peredaman nanopartikel daun temuru (Pengukuran ke-1)

- Konsentrasi 10 ppm

% Peredaman = A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0,96739-0,94740

0,96739 x 100 %

= 2.06638 %

- Konsentrasi 50 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

(22)

133

= 0.96739-0.72704

0.96739 x 100 %

= 24.84520 %

Lampiran 12. (lanjutan)

- Konsentrasi 100 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.96739-0.69514

0.96739 x 100 %

= 28.14273%

- Konsentrasi 200 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.96739-0.57602

0.96739 x 100 %

= 40.45628%

Perhitungan % peredaman nanopartikel daun temuru (Pengukuran ke-2)

- Konsentrasi 10 ppm

% Peredaman = A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.95661-0.94609

0.95661 x 100 %

= 1.09972%

(23)

134 % Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.95661-0.87227

0.95661 x 100 %

= 8.81505%

Lampiran 12. (lanjutan)

- Konsentrasi 100 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.95661-0.70062

0.95661 x 100 %

= 26.77434%

- Konsentrasi 200 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.95661-0.47301

0.95661 x 100 %

= 50.55352%

Perhitungan % peredaman nanopartikel daun temuru (Pengukuran ke-3)

- Konsentrasi 10 ppm

% Peredaman = A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.96081-0.92570

0.96081 x 100 %

(24)

135 - Konsentrasi 50 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.96081-0.73921

0.96081 x 100 %

= 23.06387 %

Lampiran 12. (lanjutan)

- Konsentrasi 100 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.96081-0.76448

0.96081 x 100 %

= 22.48207%

- Konsentrasi 200 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.96081-0.44324

0.96081 x 100 %

= 53.86809%

2. Ekstrak etanol daun temuru

Tabel data absorbansi ekstrak etanol daun temuru

Konsentra si Larutan Uji (ppm)

Pengukuran Persen Peredaman (%) Rata-rata

Persen Peredaman(

%)

(25)

136

% Peredaman = A kontrol-A sampel

A kontrol x 100%

Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A sampel = Absorbansi mengandung sampel

Lampiran 12. (lanjutan)

Perhitungan % peredaman ekstrak etanol daun temuru (Pengukuran ke-1)

- Konsentrasi 10 ppm

% Peredaman = A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.95004-0.8614

0.95004 x 100 %

= 9.33013%

- Konsentrasi 20 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.95004-0.65761

(26)

137 = 30.78081%

- Konsentrasi 30 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.95004-0.57963

0.95004 x 100 %

= 38.98888%

- Konsentrasi 40 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.95004-0.40492

0.95004 x 100 %

= 57.37864%

Lampiran 12. (lanjutan)

Perhitungan % peredaman ekstrak etanol daun temuru (Pengukuran ke-2)

- Konsentrasi 10 ppm

% Peredaman = A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.93434-0.79926

0.93434 x 100 %

= 14.45726%

- Konsentrasi 20 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

(27)

138

= 0.93434-0.69032

0.93434 x 100 %

= 26.11683%

- Konsentrasi 30 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.93434-0.62651

0.93434 x 100 %

= 32.94625%

- Konsentrasi 40 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.93434-0.33679

0.93434 x 100 %

= 63.95423%

Lampiran 12. (lanjutan)

Perhitungan % peredaman ekstrak etanol daun temuru (Pengukuran ke-3)

- Konsentrasi 10 ppm

% Peredaman = A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.94002-0.72888

0.94002 x 100 %

= 22.46122%

(28)

139 % Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.94002-0.57443

0.94002 x 100 %

= 38.89173%

- Konsentrasi 30 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.94002-0.57788

0.94002 x 100 %

= 38.53322%

- Konsentrasi 40 ppm

% Peredaman =A kontrol - A sampel

A kontrol x 100%

= 0.94002-0.39322

0.94002 x 100 %

= 65.74541%

Lampiran 13. Perhitungan nilai IC50

a. Perhitungan nilai IC50 nanopartikel

(29)

140

Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,1207X + 10,36

Nilai IC50 : Y = 0,1207X + 10,36

50 = 0,1207X + 10,36

X = 328,42

IC50 = 328,42 ppm

Lampiran. 13 (lanjutan)

b. Perhitungan nilai IC50 ekstrak etanol daun temuru

X Y XY X2

0 0 0 0

10 15.42 154.16 100

(30)

141

Jadi, persamaan garis regresi Y = 1,4612X + 0,086

Nilai IC50 : Y = 1,4612X + 0,086

50 = 1,4612X + 0,086

X = 34,16

(31)

142

(32)
(33)

144 Lampiran 15. Hasil analisis Tukey HSD

(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

154

(44)
(45)
(46)

Gambar

Tabel data absorbansi nanopartikel daun temuru
Tabel data absorbansi ekstrak etanol daun temuru

Referensi

Dokumen terkait

Gelimang Artamas untuk gaji atau honorernya diatas Rp.2.000.000 dan dibawah Rp.2.000.000 belum mengikuti prosedur perhitungan Undang-Undang Perpajakan No.17 tahun 2003 PPh Pasal 21

Dalam konteks upaya pencapaian hasil suatu kegiatan, Road Map adalah sebuah dokumen rencana kerja rinci yang mengintegrasikan seluruh rencana dan pelaksanaan

Hasil dari penulisan ilmiah ini adalah variable US Dollar dan Euro berpengaruh secara signifikan terhadap nilai IHSG, Persamaan regresi antara ke3 variabel tersebut pada bulan

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Menimbang : bahwa dengan telah selesainya proses penelitian terhadap kelayakan keberlangsungan perizinan atau perjanjian di bidang pertambangan di kawasan hutan yang telah ada

Pada hari ini, Kami tanggal dua puluh lima bulan Oktober tahun duaribu dua belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini panitia/kelompok kerja, telah melaksanakan penjelasan

• Klinis: nyeri, lesu, vesikel di kulit, pustula, parut, edema palpebra, konjungtiva merah, kornea

Perkembangan anak pras ekolah di Pendidikan Anak Usia Dini ‘Aisyiyah Insan Robbani Muntilan sebagian besar anak prasekolah memiliki perkembangan yang masuk ke