Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono
(2014:53), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Adapun variabel-variabel
yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah Kedisiplinan (X1), variabel Gaya
kepemimpinan (X2), variabel Motivasi Kerja (X3) dan Kinerja karyawan (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Bank SUMUT Cabang Sukaramai
Medan.Waktu penelitian dimulai dari Januari 2017 hingga Mei 2017 .
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian adalah batasan atau spesifikasi dari
variabel-variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan realitas yang akan
diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan diamati peneliti
berdasarkan sifat yang didefinisikan dan diamati sehingga terbuka untuk diuji
kembali oleh orang atau peneliti lain. Adapun batasan operasional variabel yang
diteliti adalah:
1. Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah: Kedisiplinan (X1),
variabel Gaya Kepemimpinan (X2), Motivasi Kerja (X3) dan variabel
Kinerja Karyawan (Y).
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dari variabel–variabel yang akan diteliti adalah :
a. Variabel Disiplin Kerja (X1) adalah kesediaan karyawan untuk mematuhi
peraturan yang berlaku di perusahaan.
b. Gaya Kepemimpinan (X2) adalah proses mempengaruhui orang lain
untuk memahami dan menyetujui dengan apa yang harus mereka lakukan
dan bagaimana melakukan tugas secara efektif serta proses memfasilitasi
upaya pegawai.
c. Motivasi Kerja (X3)merupakan suatu kondisi atau keadaan yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi maupun mendorong seorang karyawan
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
d. Kinerja Karyawan (X3) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala Disiplin Kerja (X1) Disiplin adalah
Penyelesaian
2. Konsultasi a) Menyelesaikan masalah bersama
4. Delegasi a) Memiliki keterampilan dan kemampuan kerja b) Mencapai tujuan
Motivasi (X3) Suatu kondisi atau keadaan yang
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran indikator variabel penelitian ini menggunakan Skala Likert, yaitu
dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing-masing item diberi
range score dalam Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan
Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan
(Sugiyono, 2010:94). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Bank SUMUT
Cabang Sukaramai Medan sebanyak 48 orang.
b) Pencapaian target
3. Prakarsa a) Kreativitas b) Rasa memiliki 4. Kemampuan a) Standarisasi kerja
3.6.2 Sampel
Peneliti menggunakan teknik jenuh/sensus karena semua anggota populasi
dijadikan sebagai sampel yang berjumlah 48 orang.
3.7 Jenis Data Penelitian
Jenis data yang digunakan peneliti untuk menganalisis masalah dan menguji
hipotesis, yaitu:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari
responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Dalam penelitian ini data
primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan mengenai disiplin kerja, gaya kepemimpinan dan
motivasi.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui dokumen dengan
mempelajari melalui buku, jurnal, majalah, dan internet untuk mendukung
penelitian.
3.7Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Daftar pertanyaan (kuesioner)
Menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh karyawan PT.Bank
SUMUT Cabang Sukaramai Medan yang terpilih sebagai responden pada
b. Studi Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan dengan
mengumpulkan data dari buku-buku, tulisan ilmiah, majalah, dan internet
yang memiliki relevansi dengan penelitian.
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.8.1 Uji Validitas
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah
semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas
dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian
merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Bila
koefisien korelasi (r) lebih besar dari r tabel (0,361), maka pertanyaan tersebut
dikatakan valid (Situmorang,2014:89). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu
dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar
sampel yang dilakukan di PT Bank Sumut cabang Asia Medan. Pengujian
validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai
berikut:
Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid
Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh
nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai
diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 31 (tiga puluh satu) butir pernyataan pada
kuesioner dalam penelitian ini valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, (Situmorang,2014:89).
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS, butir pertanyaan yang
sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut (Situmorang,2014:92) :
a) Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik b) 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
Tabel 3.4 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.993 43
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2017)
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner
memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,831 lebih
besar dari 0,80.
3.7 Teknik Analisis Data
Untuk mengolah dan menganalisis data, peneliti menggunakan menggunakan
bantuan program statistik, software SPSSfor windows. Adapun metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap-tahap sebagai
berikut:
3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis yang dilakukan dengan
mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian data-data tersebut
diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga
diperoleh gambaran yang jelas mengenai topik ataupun masalah yang diteliti.
3.7.2 Analisis Regresi Berganda
Untuk menguji pengaruh disiplin kerja, gaya kepemimpinan dan motivasi
terhadap kinerja karyawan PT. Bank Sumut Cabang Sukaramai Medan yang
menggunakan regresi linier berganda (multiple linier regression). Adapun model
Y= α + + + +
Dimana:
Y = Kinerja Karyawan
α = Konstanta
= Disiplin kerja
= gaya kepemimpinan
X3 = Motivasi kerja
b1 – b2 = Koefisien regresi variabel bebas
= Term of error
Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh
beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini
sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan
kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah.
3.8 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi dalam
analisis linier berganda yang berbasis ordiny least square (OLS). Sebelum
pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik
ini yang meliputi uji normalitas, multikoliniearitas, heteroskedastisitas, dan
autokorelasi.
3.8.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Menurut Suliyanto
telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normat atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal.
Pengujian normalitas menggunakan analisis grafik yang dilakukan
menggunakan histogram dengan menggambarkan variabel dependen sebagai
sumbu vertikal sedangkan nilai residual terstandarisasi digambarkan sebagai
sumbu horizontal. Cara lain untuk menguji normalitas dengan pendekatan garfik
adalah menggunakan Normal Probability Plot, yaitu dengan membandingkan
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
distribusi normal.
Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:
a. Jika Asym. Sig > 0,05 berarti seluruh data berdistribusi normal
b. Jika Asym. Sig < 0,05berarti seluruh data berdistribusi tidak normal
3.8.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang
tidak sama/konstan (Suliyanto, 2011:95). Uji heteroskedasitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
tidak terjadi heteroskedasitas. Metode yang dapat dipakai untuk mendeteksi gejala
heterokedasitas antara lain: metode grafik, uji park glajser, uji rank spearman,
dan barlett
3.8.3 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi
yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di antara variabel bebas
atau tidak. Pengujian terhadap multikolinieritas dapat dilakukan dengan:
a. Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)
Nilai VIF yang semakin besar menunjukan masalah multikolinier yang
semakin serius. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Bila nilai tolerance diatas 0,1 maka
dikatakan tidak terjadi kolinearitas yang berarti. Adanya multikolinearitas dapat
dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor (VIF). Batas
tolerance value adalah 0,1dan batas VIF adalah 5.
1) Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas
2) Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas
Menurut Ghozali (2001:95) gejala multikolinearitas ini dapat dideteksi dengan
beberapa cara antara lain:
1. Menghitung koefisien korelasi sederhana (simple correlation) antara sesama
variabel bebas, jika terdapat koefisien korelasi sederhana yang mencapai atau
melebihi 0,8, hal tersebut menunjukkan terjadinya masalah multikolinearitas
dalam regresi.
2. Menghitung nilai toleransi atau VIF (Variance Inflation Factor), jika nilai
toleransi kurang dari 0,1 atau nilai VIF melebihi 10 maka hal tersebut
menunjukkan bahwa multikolinearitas adalah masalah yang pasti terjadi antar
3. Lakukan regresi antar variabel bebas dan menghitung masing-masing R2,
kemudian melakukan uji–F dan bandingkan dengan Ftabel (a;k-2,n-k+1). Jika
nilai Fhit melebihi nilai Ftabel berarti dapat dinyatakan bahwa Xi kolinier
dengan X yang lain. Apabila dalam penelitian terjadi multikolineritan, maka
dapat diatasi dengan beberapa alternatif cara untuk mengatasi masalah
multikolinearitas adalah sebagai berikut:
1) Mengganti atau mengeluarkan variabel yang mempunyai korelasi yang
tinggi.
2) Menambah jumlah observasi.
3) Mentransformasikan data ke dalam bentuk lain, misalnya logaritma
natural, akar kuadrat atau bentuk first difference delta.
4) Dalam tingkat lanjut dapat digunakan metode regresi bayessian yang
masih jarang sekali digunakan.
3.9 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan koefisiean determinasi, secara
serempak (Uji-F) dan secara parsial (Uji-t).
3.9.1 Uji-F (Uji Serempak)
Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas
yang terdapat di dalam model secara serempak terhadap variabel terikat. Hipotesis
ini dirumuskan sebagai berikut:
1. H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serempak Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan
dan Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
2. H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara serempak Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan
dan Motivasi Kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja Karyawan
PT.Bank SUMUT Cabang Sukaramai Medan.
Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan (α) = 5%
untukmendapatkan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusannya sebagai
berikut:
a. Jika Fhitung≤ Ftabelatau nilai signifikan (α) ≥ 0.05, maka H0 diterima.
b. Jika Fhitung≥ Ftabelatau nilai signifikan (α) ≤ 0.05, maka H1 diterima.
3.9.2 Uji-t (Uji Parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen dengan pengujian sebagai berikut:
1. H0 : b1 = 0, artinya secara parsial Disiplin kerja, Gaya Kepemimpinan dan
Motivasi Kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap Kinerja
Karyawan PT.Bank Sumut Cabang Sukaramai Medan.
2. H1 : b1≠ 0, artinya secara parsial, parsial Disiplin Kerja, Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Karyawan PT.Bank Sumut Cabang Sukaramai
Medan.
3. Selanjutnya pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan ttabel
pada tingkat signifikan (α)= 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini
adalah sebagai berikut:
Bila ttabel≤ thitung≤ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
6.19 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R2terletak antara 0 sampai
dengan 1 (0 ≤ R2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4
November 1961 dengan sebutan BPSU. Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank
Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk
usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan modal dasar
pada saat itu sebesar Rp.100 Juta dengan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera
Utara.
Pada tahun 1999, bentuk hukum BPDSU dirubah menjadi Perseroan
Terbatas dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau
disingkat PT. Bank Sumut yang berkedudukan dan berkantor pusat di Medan, JL.
Imam Bonjol No. 18 Medan. Modal dasar pada saat itu menjadi Rp. 400 Milyar
yang selanjutnya dengan pertimbangan kebutuhan proyeksi pertumbuhan Bank, di
tahun yang sama modal dasar kembali ditingkatkan menjadi Rp. 500 Milyar.
Laju pertumbuhan Bank Sumut kian menunjukkan perkembangan yang
sangat signifikan diliat dari kinerja dan prestasi yang di peroleh dari tahun ke
tahun, tercatat total asset Bank Sumut mencapai 10,75 Trilyun pada taun 2009 dan
menjadi 12,76 Trilyun pada tahun 2010. Didukung semangat menjadi Bank
Profesional dan tangguh menghadapi persaingan dengan digalakkanya program to
tentunya dengan konsekuensi harus memperkuat permodalan yang tidak lagi
mengandalkan peryertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga
membuka akses permodalan lai seperti penerbitan obligasi, untuk itu modal dasar
Bank Sumut kembali ditingkatkan dari Rp. 1 Trilyun pada tahun 2008 menjadi
Rp. 2 Trilyun pada tahun 2011 dengan total asset meningkat menjadi 18,95
Trilyun.
4.1.2 Visi, Misi Bank Sumut
Visi :
Menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu
sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
Misi :
Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara professional yang
didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari
objek yang diteliti (Sugiyono,2011:29). Data utama dalam penelitian ini adalah
informasi dari responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 43 butir pertanyaan yakni 11
butir pertanyaan untuk variabel Disiplin Kerja (X1), 11 butir pertanyaan untuk
variabel Gaya Kepemimpinan (X2), 10 butir pertanyaan untuk Motivasi (X3), dan
11 butir pertanyaan untuk Kinerja Karyawan (Y).
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada 48 orang responden orang responden karyawan PT. Bank Sumut Cabang
Sukaramai Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas
pertanyaan yang diberikan. Karateristik responden dalam penelitian ini adalah
berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.
4.2.1.1 Analisis deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis
kelamin adalah 32 orang responden (66,7%) berjenis kelamin laki-laki dan 16
orang responden (33,3%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah karyawan laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan karyawan
perempuan dengan tingkat perbedaan jumlah yang tidak terlalu besar, agar
karyawan laki-laki dan karyawan dapat saling melengkapi dalam menyelesaikan
pekerjaan. Karyawan laki-laki cenderung mampu menghadapi beban kerja yang
lebih besar dibandingkan dengan karyawan perempuan, sedangkan karyawan
perempuan cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam menyelesaikan pekerjaan
dibandingkan dengan karyawan laki-laki, oleh karena itu perbedaan jumlah
karyawan laki-laki dan perempuan yang tidak terlalu besar membuat karyawan PT
Bank Sumut Cabang Sukaramai Medan dapat saling mendukung dan saling
melengkapi dalam menyelesaikan pekerjaan.
4.2.1.2 Analisis deskriptif responden berdasarkan usia
Tabel 4.2
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan
usia mayoritas karyawan berumur 51 – 60 sebesar (33,3%) 16 orang, hal ini
menunjukkan bahwa usia rata-rata karyawan PT Bank Sumut Cabang Sukaramai
Medan adalah usia yang sudah melewati usia produktif bagi seorang karyawan.
4.2.1.3 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan adalah 14 orang responden (29,16%) berpendidikan Diploma,
dan 34 orang responden (70,83%) berpendidikan Sarjana. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada PT Bank Sumut Cabang Sukaramai Medan terdapat
lebih banyak karyawan yang memiliki tingkat pendidikan sarjana (70,83%).
Adapun jumlah perbandingan dari tingkat pendidikan karyawan disesuaikan
dengan kebutuhan tenaga kerja pada PT Bank SUMUT Cabang Sukaramai Medan
4.2.1.4 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja (Tahun) Jumlah Responden (f)
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama
bekerja nya adalah 4 orang responden (7,1%) telah bekerja selama 1-10 tahun, 9
orang responden (18,75%) telah bekerja 11-20 tahun. 15 orang responden
(31,25%) yang bekerja 21-30 tahun. Dan 20 orang responden (41,7%) telah
bekerja ≥ 31 tahun.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan PT Bank
Sumut Cabang Sukaramai Medan (Persero) telah bekerja selama 31 tahun lebih
dengan jumlah karyawan 20 orang, hal ini terjadi karena PT Bank Sumut Cabang
Sukaramai Medan (Persero) lebih untuk memiliki karyawan yang memiliki
yang memiliki pengalaman bekerja lebih sedikit dan perusahaan memperhatikan
kebutuhan setiap karyawanya hal ini dilakukan untuk mempertahankan karyawan
yang ada.
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif
Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan PT Bank Sumut Cabang Sukaramai Medan
(Persero) Kantor Cabang Utama Medan adalah sebagai berikut :
4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Disiplin Kerja
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Disiplin Kerja
P STS TS KS S SS Total
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya dapat membedakan antara jam kerja dengan
jam istirahat” sebanyak 8,333% responden menyatakan sangat setuju,68,75%
responden menyatakan setuju, 10,42% responden menyatakan kurang setuju,
dan 12.5% responden menyatakan tidak setuju.
2. Pada pernyataan kedua, “Saya selalu pulang sesuai dengan jam yang sudah
menyatakan sangat setuju, 54,17% responden menyatakan setuju, 20,83%
responden menyatakan kurang setuju, 10,42% responden menyatakan tidak
setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya merasa jam pulang kerja sudah sesuai ”,
sebanyak sebanyak 14,59% responden menyatakan sangat setuju, 54,17%
responden menyatakan setuju 12,5% responden menyatakan kurang setuju,
dan 18,75 responden menyatakan tidak setuju.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya selalu berpakaian dengan sopan dalam
bekerja.”, sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju, 37,5%
responden menyatakan setuju, 39,58% responden menyatakan kurang setuju,
10,42% responden menyatakan tidak setuju
5. Pada pernyataan kelima, “Saya selalu rapi dan berpenampilan menarik dalam
bekerja.”, sebanyak sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju,
45,83% responden menyatakan setuju, 29,17% responden menyatakan kurang
setuju, 12,5% responden menyatakan tidak setuju
6. Pada pernyataan keenam, “Saya selalu sopan dalam berperilaku pada saat
bekerja”, sebanyak 14,58% responden menyatakan sangat setuju, 50%
responden menyatakan setuju, 20,83% responden menyatakan kurang setuju,
14,58% responden menyatakan tidak setuju.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya selalu ramah dalam melayani atasan maupun
masyarakat.” sebanyak 16,67% responden menyatakan sangat setuju, 52,08%
responden menyatakan setuju, 18,75% responden menyatakan kurang setuju,
8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya selalu benar dalam bekerja.”, sebanyak
12,5% responden menyatakan sangat setuju, 43,75% responden menyatakan
setuju, 35,42% responden menyatakan kurang setuju, dan 8,333% responden
menyatakan tidak setuju.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Saya mengerti dan taat pada peraturan yang
telah ditetapkan .”, sebanyak 14,58% responden menyatakan sangat setuju,
39,58 % responden menyatakan setuju, 35,42% responden menyatakan
kurang setuju, dan 10,42% responden menyatakan tidak setuju.
10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya bertanggung jawab atas tugas yang
diberikan”, sebanyak sebanyak 14,58% responden menyatakan sangat setuju,
45,83% responden menyatakan setuju, 22,92% responden menyatakan kurang
setuju, dan 16,67% responden menyatakan tidak setuju.
11. Pada pernyataan kesebelas, “Saya selalu menyelesaikan tugas tepat waktu.”,
sebanyak 14,58% responden menyatakan sangat setuju, 47,92% responden
menyatakan setuju, 20,83% responden menyatakan kurang setuju, dan
4.2.2.2Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan
P STS TS KS S SS Total Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
1. Pada pernyataan pertama, “Pimpinan saya selalu member perintah dengan
tegas kepada karyawannya.”, sebanyak 10,42% responden menyatakan
sangat setuju, 43,75% responden menyatakan setuju, dan 25% responden
menyatakan kurang setuju, dan 20,83% responden menyatakan tidak setuju
2. Pada pernyataan kedua, “Pimpinan saya selalu member perintah dalam
kegiatan tertentu atau keadaan tertentu”, sebanyak 8,333% responden
menyatakan sangat setuju, 50% responden menyatakan setuju, 29,17%
responden menyatakan kurang setuju, 12,5% responden menyatakan tidak
setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, “Karyawan wajib melakukan tugas yang diberikan
pimpinan”, sebanyak 18,75% responden menyatakan sangat setuju 39,58%
menyatakan setuju, 29,17% responden menyatakan kurang setuju, sebanyak
4. Pada pernyataan keempat, “Karyawan wajib mengerjakan tugas sampai
selesai”, sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju, 43,75%
responden menyatakan setuju, 35,42% responden menyatakan kurang setuju,
dan sebanyak 8,333% responden menyatakan tidak setuju
5. Pada pernyataan kelima, Pimpinan saya dapat menyelesaikan masalah antar
anggota”, sebanyak 8,333% responden menyatakan sangat setuju, 41,67%
responden menyatakan setuju, dan 41,67% responden menyatakan kurang
setuju, sebanyak 8,333% responden menyatakan tidak.
6. Pada pernyataan keenam, “Pimpinan saya menyelesaikan masalah dengan
musyawarah”, sebanyak 14,58% responden menyatakan sangat setuju, 37,5%
responden menyatakan setuju, 29,17% responden menyatakan kurang setuju,
dan 18,75 % responden menyatakan tidak setuju.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Pimpinan saya selalu menerima saran dari
anggotanya” sebanyak 16,67% responden menyatakan sangat setuju, 37,5%
responden menyatakan setuju, 29,17% responden menyatakan kurang setuju,
16,67% responden menyatakan tidak setuju.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Pimpinan saya selalu menerima kritikan dari
bawahannya ”, sebanyak 8,333% responden menyatakan sangat setuju, 50%
responden menyatakan setuju 27,08% responden menyatakan kurang setuju,
dan 14,58% responden menyatakan tidak setuju.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Pimpinan saya selalu ikut dalam kelompok
responden menyatakan setuju 43,75% responden menyatakan kurang setuju,
dan 8,333% responden menyatakan tidak setuju
10. Pada pernyataan kesepuluh, “Pimpinan saya memiliki keterampilan dalam
bekerja”, sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju, 41,67%
responden menyatakan setuju, 29,17% responden menyatakan kurang setuju
dan 16,67% responden menyatakan tidak setuju.
11. Pada pernyataan kesepuluh, “Pimpinan saya memiliki kemampuan dalam
mencapai tujuan”, sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju,
41,67% responden menyatakan setuju, 33,33% responden menyatakan kurang
setuju dan 12,5% responden menyatakan tidak setuju.
4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Motivasi Kerja
P STS TS KS S SS Total Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu menyelesaikan tugas dengan penuh
68,75% responden menyatakan setuju,1 6,67% responden menyatakan kurang
setuju,6,25% responden menyatakan tidak setuju.
2. Pada pernyataan kedua, “Saya mampu mengambil inisiatif sendiri dalam
mengerjakan tugas.”, sebanyak 14,58% responden menyatakan sangat setuju,
58,33% responden menyatakan setuju, dan 25% responden menyatakan
kurang setuju, 2,083% responden menyatakan tidak setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya selalu berusaha mencapai target yang diberikan
perusahaan”, sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju, 54,17%
menyatakan setuju, dan 22,92% responden menyatakan kurang setuju,
10,42% responden menyatakan tidak setuju.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya selalu mengerjakan tugas dengan tepat
waktu”, sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju, 45,83%
responden menyatakan setuju, dan 35,42% responden menyatakan kurang
setuju, 6,25% responden menyatakan tidak setuju.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya selalu menyelesaikan tugas dengan baik.”,
sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju, 43,75% responden
menyatakan setuju, 39,58% responden menyatakan kurang setuju, 4,167%
responden menyatakan tidak setuju.
6. Pada pernyataan keenam, “Gaji yang diberikan perusahaan cukup memenuhi
kebutuhan saya”, sebanyak 16,67% responden menyatakan sangat setuju,
43,75% responden menyatakan setuju, 27,08% responden menyatakan
7. Pada pernyataan ketujuh, “Perusahaan memberikan jaminan keselamatan
dalam melakukan pekerjaan” sebanyak 10,42% responden menyatakan sangat
setuju, 66,67% responden menyatakan setuju, 16,67% responden menyatakan
kurang setuju, 6,25% responden menyatakan tidak setuju.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Tunjangan hari tua diberikan untuk
meningkatkan kinerja karyawan ”, sebanyak 10,42% responden menyatakan
sangat setuju, 54,17% responden menyatakan setuju, 31,25% responden
menyatakan kurang setuju, 4,167% responden menyatakan tidak setuju.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Karyawan yang mencapai target dengan cepat
akan diberikan bonus .” sebanyak 10,42% responden menyatakan sangat
setuju, 54,17% responden menyatakan setuju, dan 33,33% responden
menyatakan kurang setuju, 2,083% responden menyatakan tidak setuju.
10. Pada pernyataan kesembilan, “Saya bekerja dengan gigih untuk mendapat
perhatian pemimpin ” sebanyak 14,58% responden menyatakan sangat setuju,
47,92% responden menyatakan setuju, 27,08% responden menyatakan kurang
4.2.2.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja Karyawan
P STS TS KS S SS Total Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
1. Pada pernyataan pertama, “Pekerjaan saya memerlukan keahlian khusus.”,
sebanyak 16,67% responden menyatakan sangat setuju, 41,67% responden
menyatakan setuju, dan 22,92% responden menyatakan kurang setuju, dan
18,75% responden menyatakan tidak setuju
2. Pada pernyataan kedua, “Saya selalu bias menyelesaikan pekerjaan
saya”,sebanyak 10,42% responden menyatakan sangat setuju, 62,5%
responden menyatakan setuju, 16,67% responden menyatakan kurang setuju,
10,42% responden menyatakan tidak setuju.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya selalu bertanggung jawab dengan pekrjaan
saya”, sebanyak 16,67% responden menyatakan sangat setuju 47,92%
menyatakan setuju, 25% responden menyatakan kurang setuju, sebanyak
4. Pada pernyataan keempat, “Karyawan wajib mengerjakan tugas sampai
selesai”, sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju, 58,33%
responden menyatakan setuju, 16,67% responden menyatakan kurang setuju,
sebanyak 12,5% responden menyatakan tidak setuju
5. Pada pernyataan kelima, “Saya selalu menyelesaikan pekerjan dengan cepat”,
sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju, 45,83% responden
menyatakan setuju, dan 33,33% responden menyatakan kurang setuju,
sebanyak 8,333% responden menyatakan tidak setuju.
6. Pada pernyataan keenam, “Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target
yang ditetapkan”, sebanyak 12,5% responden menyatakan sangat setuju,
47,92% responden menyatakan setuju, 31,25% responden menyatakan kurang
setuju, dan 8,33% responden menyatakan tidak setuju.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya menyelesaikan pekerjaan dengan cara cara
yang kreatif” sebanyak 16,67% responden menyatakan sangat setuju, 37,5%
responden menyatakan setuju, 29,17% responden menyatakan kurang setuju,
16,67% responden menyatakan tidak setuju.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Saya melakukan yang terbaik untuk
mempertahankan pekerjaan saya ”, sebanyak 14,58% responden menyatakan
sangat setuju, 56,25% responden menyatakan setuju 18,75% responden
menyatakan kurang setuju, dan 10,42% responden menyatakan tidak setuju.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Kemampuan saya sesuai standar pekerjaan
responden menyatakan setuju 29,17% responden menyatakan kurang setuju,
dan 8,333% responden menyatakan tidak setuju
10. Pada pernyataan kesepuluh, “Atasan saya tidak pernah mengeluh atas hasil
pekerjaan saya.”, sebanyak 14,58% responden menyatakan sangat setuju,
47,92% responden menyatakan setuju, 29,17% responden menyatakan kurang
setuju dan 8,333% responden menyatakan tidak setuju.
11. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya
dengan cara yang lebih praktis dan rapi.”, sebanyak 18,75% responden
menyatakan sangat setuju, 43,75% responden menyatakan setuju, 18,75%
responden menyatakan kurang setuju dan 18,75% responden menyatakan
tidak setuju.
4.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :
a. Pendekatan Histogram
Gambar 4.1
Histogram Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Gambar 4.2
Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot terlihat titik yang
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis
diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 5.11143389
Most Extreme Differences Absolute .074
Positive .074
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala
multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value
dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.
2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga terdapat multikolinearitas
Tabel 4.9 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas
(Disiplin kerja, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi) adalah lebih besar dari nilai
ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas (Disiplin kerja, Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi) adalah lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh
karna itu, data dalam penelitian ini dikatakan tidak mengalami masalah
multikolinearitas.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y,
dan ZPRED pada sumbu X. (Field, 2009:230, Ghozali, 2011:139). Field
(2009:248, Ghozali, 2011:139) menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola
tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2017)
Gambar 4.3
Scatterplot Heteroskedastisitas
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
layak dipakai untuk memprediksi kinerja berdasarkan masukan variabel Disiplin
kerja, Gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar
pengaruh variabel bebas (Disiplin kerja, Gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja)
terhadap variabel terikat (kinerja). Data diolah secara statistik untuk keperluan
analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan
regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.1 :
Tabel 4.11 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai
x1 variabel Displin kerja sebesar 0,296 nilai x2 variabel Gaya Kepemimpinan
sebesar 0,229, nilai x3 variabel motivasi kerja 0.453dan nilai konstanta (a) adalah
2,268 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 2,268 + 0,296 X1 + 0,229 X2 + 0,453 X3 e
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = 2,268 ini menunjukkan bahwa jika variabel Disiplin kerja, Gaya
kepemimpinan dan Motivasi Kerja dianggap konstan maka variabel kinerja akan
bernilai 2,268
2. Koefisien b1 (X1) = 0,296 artinya setiap penambahan 1% jika variabel dianggap
konstan maka akan meningkat sebesar 0,296%.
3. Koefisien b2 (X2) = 0,229 artinya setiap penambahan 1% jika variabel dianggap
konstan maka akan meningkat sebesar 0,229%..
4. Koefisien b3 (X3) = 0,453 artinya setiap penambahan 1% jika variabel dianggap
konstan maka akan meningkat sebesar 0,453%.
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) bertujuan untuk melihat bagaimana
pengaruh variabel bebas (Disiplin kerja, Gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja)
secara simultan terhadap variabel terikat (kinerja).
Tabel 4.12
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 723.522 3 241.174 8.642 .000a
Residual 1227.958 44 27.908
Total 1951.479 47
Tabel 4.12 mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 8.642 dengan
tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05) adalah 2,82. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu hitung >
F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh
variabel bebas (Disiplin kerja, Gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja) secara
serempak adalah signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Sumut Cabang
Sukaramai Medan, artinya Disiplin kerja, Gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja
dapat saling mendukung dalam mempengaruhi kinerja karyawan.
4.5.2 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas (Disiplin kerja, Gaya kepemimpinan dan Motivasi
Kerja) terhadap variabel terikat (kinerja kerja). Koefisien determinasi berkisar
antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X3), Gaya Kepemimpinan (X2), Disiplin Kerja (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa:
1. Nilai R sebesar 0.371 sama dengan 37,1% berarti hubungan antara variabrl
karyawan PT. Bank Sumut Cabang Sukaramai Medan memiliki hubungan yang
erat.
2. Nilai Adjusted R Square 0.328 berarti 32,8% kinerja Bank Sumut Cabang
Sukaramai Medan dapat di jelaskan oleh variabel disiplin Kerja, Gaya
kepemimpinan dan Motivasi Kerja. Sedangkan sisanya 67,2 % dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor selain yang diteliti dalam penelitian ini
4.5.3Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah Disiplin kerja, Gaya
kepemimpinan dan Motivasi Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
karyawan PT Bank Sumut Cabang Sukaramai Medan.
Tabel 4.13 a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Disiplin Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,039) lebi kecil dari 0,05 dan
2. Variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh secara positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,124) lebih besar dari
0,05 dan t-hitung (0.1568) lebih kecil dibandingkan t-tabel (2,015368).
3. Variabel Motivasi Kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,005) dan t-hitung (2,907) lebih
kecil dibandingkan t-tabel (2,015368).
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Sutrisno (2009:89) menyatakan disiplin adalah perilaku seseorang yang
sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau displin adalah sikap,
tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik
tertulis maupun yang tidak tertulis. Menurut Fathoni (2009:172), kedisiplinan
dapat diartikan karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya,
mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan
perusahaan dan norma social yang berlaku. .
Disiplin kerja juga diartikan sebagai suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan sesuai peraturan dari perusahaan dalam bentuk tertulis maupun tidak.
Disiplin merupakan bentuk pelatihan yang menegakkan peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan perusahaan (Nitisemito, dalalm Darmawan 2013). Disiplin adalah
kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran diri sendiri untuk mengikuti
peraturan-peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
Berdasarkan Uji-t variabel Disiplin kerja secara parsial berpengaruh Positif dan
Sukaramai Medan. hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,039) lebi kecil dari 0,05
dan t-hitung (2,125) lebih besar dibandingkan t-tabel (2,015368), berpengaruh
positif menunjukkan apabila semakin baik atau tingginya disiplin kerja yang
meliputi indikator karyawan datang tepat waktu dalam bekerja, tertib dan teratur,
menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan baik, tanggung jawab mampu
meningkatkan kinerja karyawan di PT. Bank Sumut Cabang Sukaramai Medan.
Maka Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat tujuan perusahaan,
sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi penghalang dan memperlambat
pencapaian tujuan perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Agusti Handai (2010), yang
menyatakan Disiplin kerja memiliki hubungan Positif dan Signifikan terhadap
kinerja karyawan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh kurniawan dan
Santoso(2012) yang menyatakan disiplin kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.6.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Kepemimpinan juga sangat berkaitan dengan keberhasilan kinerja dalam
suatu perusahaan. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi
orang lain untuk berbuat guna mewujudkan tujuan-tujuan yang sudah ditentukan.
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku orang lain yang seperti ia lihat.
Pemimpin yang menggunakan otoritasnya dalam gaya kepemimpinan biasanya
pemimpin tersebut membuat keputusan, kemudian mengumumkannya kepada
Gaya kepemimpinan adalah proses memberi inspirasi kepada semua
karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan
(Armstrong 2003).
Anoraga(dalam Sutrisno, 2010) mengemukakan bahwa kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi bawahan, melalui komunikasi baik
langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk mengerakkan
orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran, dan senang hati bersedia
mengikuti kehendak pemimpin.
Gaya kepemimpinan dalam perusahaan merupakan hal penting dalam
sebuah era organisasi modern yang menghendaki adanya demokratisasi dalam
pelaksanaan kerja dan kepemimpinan perusahaan. Gaya kepemimpinan adalah
suatu seni mengarahkan segala sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan
dengan strategi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Akibat yang timbul
dari adanya gaya kepemimpinan yang buruk adalah penurunan kinerja karyawan
yang akan membawa dampak kepada penurunan kinerja total perusahaan.
Berdasarkan Uji-t variabel Gaya Kepemimpinan secara parsial
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan karyawan PT
Bank Sumut Cabang Sukaramai Medan. , hal ini terlihat dari nilai signifikan
(0,124) lebih besar dari 0,05 dan t-hitung (0.1568) lebih kecil dibandingkan t-tabel
(2,015368) berarti Gaya Kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja
Hasil penelitian ini didukung oleh Agus Marimin (2011), dan Ahmad Fadli
(2004) yang menyatakan Gaya kepemimpinan memiliki hubungan positif terhadap
kinerja karyawan.
4.6.3 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi
individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.
Sedangkan menurut Robbins (2009:156), motivasi merupakan suatu proses yang
menyebabkan intensitas individu, dalam usaha mengarahkan secara terus menerus
untuk mencapai tujuan. Dengan motivasi yang dimiliki oleh setiap karyawan
diharapkan bersama-sama dapat mewujudkan tujuan perusahan.
Berdasarkan Uji-t variabel Motivasi Kerja secara parsial berpengaruh Positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan karyawan PT Bank Sumut Cabang
Sukaramai Medan. hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,005) lebih kecil dari 0,05
dan t-hitung (2,907) lebih kecil dibandingkan t-tabel (2,015368), Hal ini berarti
Motivasi Kerja dapat dipengaruhi oleh hubungan dengan rekan kerja dan atasan,
lingkungan kerja, kesempatan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
pemberian tunjangan.pengaruh terhadap Kinerja Karyawan yang ditunjukan tidak
terlalu nyata. Hal ini berarti dengan motivasi yang dimiliki oleh setiap karyawan
diharapkan bersama-sama dapat mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut James
L. Gibson(2009), motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang
karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Sedangkan Kenneth N
Wexley dan Gary Yuki (2009) memberikan pengertian motivasi sebagai suatu
tersebut dapat diartikan sebagai pemberi dorongan batin agar pihak lain bergerak
atau melakukan tindakan tertentu. Jadi lebih lanjut dapat pula disimpulkan bahwa
motivasi merupakan suatu rangkaian kegiatan pemberian dorongan, yaitu bukan
hanya kepada orang lain tetapi juga kepada diri sendiri. Sehingga melalui
dorongan ini diharapkan dapat bertindak ke arah tujuan yang diinginkan.
Hal ini Sejalan dengan penelitian oleh Cahyono dan Suharto (2005),
Rachmawati, Warella, dan Hidayat (2006), Analisa(2011) Bahwa Motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan, Hal ini
menunjukkan semakin baik motivasi kerja yang diberikan kepada pegawai maka
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.7 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagai
berikut:
1. Secara serempak Disiplin Kerja, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Sumut Cabang
Sukaramai Medan
2. Secara parsial Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kinerja Karyawan. Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Sumut Cabang Sukaramai
Medan.
4.8 Saran
Berdasarkan dari kesimpulan peneliti, maka peneliti memberikan beberapa
saran, yaitu:
1. Bank Sumut Cabang Sukaramai harus lebih memperhatikan Disiplin Kerja
terhadap karyawannya dan kepada pemimpin perusahaan harus lebih peduli
terhadap karyawannya, seperti memberikan ekstra pelatihan dan
pengembangan dan memberi umpan balik yang sesuai, sehingga karyawan
termotivasi dalam melakukan pekerjaannya, dan akan menghasilkan kinerja
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel
lain diluar variabel penelitian ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif
yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang dapat berpengaruh terhadap
Kinerja Karywan dan memperpanjang periode untuk memperluas cakupan