• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kesukaan Masyarakat Pada Teh Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Asal Sumatera Utara dan Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kesukaan Masyarakat Pada Teh Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Asal Sumatera Utara dan Sumatera Barat"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

SOFYAN RAMLI : Tingkat Kesukaan Masyarakat Pada Teh Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Asal Sumatera Utara Dan Sumatera Barat. Dibimbing oleh RIDWANTI BATUBARA dan AFIFUDDIN DALIMUNTHE.

Gaharu merupakan hasil hutan bukan kayu berupa suatu resin aromatik berwarna coklat muda, coklat tua dan coklat kehitaman sampai hitam yang dihasilkan oleh beberapa jenis pohon seperti Aquilaria dan Grynops. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis tanaman gaharu yang tumbuk di daerah Sumatera Utara dan Sumatera Barat dan tingkat kesukaan konsumen terhadap teh daun gaharu. Identifikasi tanaman faharu dilakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Uji hedonik dilakukan kepada masyarakat sebagai panelis dimintakan tanggapan pribadinya tengtang kesukaan atau sebaliknya ketidak sukaan terhadap teh daun gaharu dan mengemukakan tingkat kesukaannya dalam skala hedonik 1-5. Rata-rata kandungan kadar tanin tertinggi berasal dari daerah Sumatera Utara bagian pucuk dengan nilai sebesar 4,36% sedangkan rata-rata kadar tanin terendah berada pada daerah Sumatera Barat Bagian pucuk dengan nilai 3,82%. Rata-rata nilai kesukaan terhadap aroma, rasa dan warna dari daerah sumatera barat yaitu 3,77, 3,81, dan 3,76 sedangkan yang berasal dari daerah Sumatera Utara yaitu 3,70, 3,72, dan 3,70. Berdasarkan skala kesukaan rata-rata masyarakat cukup menyukai teh daun gaharu (Aquilaria malaccensi Lamk.) yaitu pada skala antara 3-4.

Kata kunci: Teh, Daun Gaharu, Kadar Air, Kadar Tanin, Uji Hedonik

(2)

ii

ABSTRACT

SOFYAN RAMLI : The Level of Public Pleasure In Gaharu Leaf Tea (Aquilaria malaccensis Lamk.) from North Sumatera and West Sumatera.

Survised by RIDWANTI BATUBARA and AFIFUDDIN DALIMUNTHE.

Gaharu is a non-timber forest product in the form of a brown aromatic resin, dark brown and blackish brown to black produced by several tree species such as Aquilaria and Grynops. This research was conducted to find out the type of gaharu plant that is crushed in North Sumatera and West Sumatera and the level of consumer's preference for gaharu leaf tea. Identification of faharu plants is done in Biology Laboratory, Faculty of Mathematics and Natural Sciences. The hedonic test is conducted to the public as a panelist for his personal favorable response or otherwise dislike of gaharu leaf tea and suggests his favorite level on a hedonic scale 1-5. The highest content of tannin content came from the North Sumatera area of shoots with a value of 4.36% while the lowest tannin level was in West Sumatera with shoot of 3.82%. The average value of the preferences for the smell, taste and color of the western region of 3.77, 3.81, and 3.76 while those from North Sumatra are 3.70, 3.72, and 3.70. Based on the scale of the average favorite people simply love gaharu leaf tea (Aquilaria malaccensi Lamk.) that is on a scale between 3-4.

Key words: Tea, Gaharu Leaves, Water Content, Tannin Content, Hedonic Test

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui waktu optimum dari hasil milling HEM yang dapat. menghasilkan sifat

Analisis Multivariate Terapan Dengan Program SPSS, AMOS dan SMARTPLS.. UPP

Strategi Team quiz Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X MA-Al-.. Hikmah Langkapan Tahun Ajaran 2016/2107 Pada Pokok

12 Keterampilan dan kejujuran petugas bank dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.. Universitas

Dan hanya karena berkat dan rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tapioka, Kitosan, Gliserin,

Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan tunas pada bibit okulasi dini menggunakan mata tunas cabang primer dari tanaman entres usia muda jauh lebih

Beranjak dari uraian di atas, hendaknya pendidikan hukum ditarik ke tengah-tengah persoalan yang ada pada anak konflik hukum yang sedang mengalami krisis, karena

Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Universitas