• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal (Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Investasi Terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal (Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU) Chapter III V"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas yaitu penelitian yang ingin mencari penjelasan dalam bentuk hubungan sebab akibat (Fachrudin, 2014:7).Dalam penelitian ini terdapat variabel yang mempengaruhi (independen) yaitu pengetahuan investasi dan variabel yang dipengaruhi (dependen) yaitu minat berinvestasi.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Penelitian ini dimulai dari Juli 2017 sampai dengan Agustus 2017.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan.Penelitian ini membahas tentang variabel independen (yang mempengaruhi) yaitu pengetahuan investasi dan dependen (yang dipengaruhi) yaitu minat berinvestasi mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah defenisi yang dibuat berdasarkan defenisi konseptual yang merupakan pernyataan variabel, cara pengukuran dan alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran.

(2)

Pengetahuan investasi yang dimaksud adalah pengetahuan dasar yang dimiliki mahasiswa mengenai investasi, seperti pengetahuan mengenai pasar modal, jenis instrument investasi, tingkat keuntungan investasi dan tingkat risiko investasi di pasar modal. Pada variabel pengetahuan investasi menggunakan skala pengukuran ordinal dimana setiap jawaban yang benar akan dihitung. Dan jawaban tersebut menunjukkan peringkat.

2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat berinvestasi.

(3)

29

Aspek Indikator Skala

Pengetahuan

2. Mengetahui pasar modal sebagai wadah investasi resmi

2. Mengetahui manfaatt pasar Modal 2. Mengetahui perbedaan

investasi saham dengan deposito dan obligasi

Ordinal 3. Tingkat

Keuntung an

1. Mengetahui dividen sebagai keuntungan saham 2. Mengetahui capital gain

sebagai keuntungan 3. Mengetahui perbedaan

tingkat keuntungan saham dengan deposito dan obligasi

Ordinal

4. Tingkat Risiko

1. Mengetahui prinsip investasi saham keuntungan

2. Mengetahui bahwa perusahaan dapat tidak memberi dividen

3. Mengetahui ada capital loss dalam investasi saham 4. Mengetahui perbedaan tingkat risiko saham dengan deposito dan obbligasi.

1. Memiliki keinginan untuk berinvestasi saham di

pasar modal Nominal

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

(4)

keuangan stambuk 2014 untuk regular dan 2015 untuk ekstensi.

3.5.2 Sampel

Menurut Fachrudin dan Meliza (2014:17) sampel adalah bagian dari populasi yang dipercaya dapat mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan.Teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan sampel jenuh.berjumlah 97 orang.

3.6 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu: 1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti untuk kepentingan studi yang bersangkutan (Situmorang dan Lufti, 2014:3). Data primer diperoleh dengan memberikan sejumlah pernyataan dalam bentuk tes kepada Mahasiswa Aktif Manajemen Konsentrasi Manajemen Keuangan ekstensi stambuk 2015 dan regular stambuk 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Data Sekunder

(5)

31

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. Tes, merupakan alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek

dengan memberikan sejumlah pernyataan/pernyataan yang harus diberi tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan dan , minat seseorang. Bentuk tes yang dilakukan dengan menggunakan tes objektif dengan tipe benar-salah. (Widoyoko, 2013:57).

2. Studi dokumentasi, merupakan metode pengumpulan data dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti seperti jurnal, buku-buku dan website (Widoyoko, 2013:49).

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Menurut Widoyoko (2012:98) suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas dilakukan dengan teknik statistic rumus korelasi biserial antara skor butir dengan skor total.

r

hitung

=

��−��

��

� �

Keterangan:

r

hitung

=

koefisien korelasi skor butir soal dengan skor total

(6)

p = proporsi subjek yang menjawab benar q = proporsi subjek yang menjawab salah St = Simpangan baku skor total.

Dikatakan instrument valid jika

r

hitung > rtabel (Widoyoko, 2012:156).

Uji validitas dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 20 orang yaitu mahasiswa/i manajemen konsentrasi keuangan di luar dari sampel penelitian yaitu stambuk 2013 untuk regular dan stambuk 2014 untuk ekstensi.

Tabel 3.2

Uji Validitas Tes Objektif

(7)

33

3.8.2 Uji Reliabilitas

Menurut Widoyoko (2012:157) realibilitas dalam bahasa inggris berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya.Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali.Dalam penelitian ini untuk melakukan uji realibilitas dilakukan dengan perhitungan Koefisien Reliabilitas (KR-21).

r

i

=

�−�

� �� −

�(�−�)

���

Keterangan

ri=Koefisien reliabilitas k = Jumlah butir valid

M = Skor rata-rata butir valid Vt = Varians skor total butir valid

Uji realibilitas dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 20 orang yaitu mahasiswa/i manajemen konsentrasi keuangan di luar dari sampel penelitian yaitu stambuk 2013 untuk regular dan stambuk 2014 untuk ekstensi.

(8)

Diketahui k = 22 k- = 21 k-M = 17.5 Vt = 12.37 k-M = 1.05 M* (k-M) = 61.25 k*Vt = 272.11

M (k-M)/ k*Vt = 0.23 Penyelesaian :

ri =

�−�

� �� −

�(�−�)

���

ri = (1.05)* (1-0.23) ri = 0.81

Uji Reliabilitas KR-21 menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan baik.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Teknik Analisis Statistika Deskriptif

(9)

35

3.10 Analisis Regresi Logistik

Dalam pengujian hipotesis, penelitian ini menggunakan regresi

logistic.Regresi logistic digunakan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya variabel terikat dapat diprediksi dengan variabel bebasnya.Untuk regresi logistik, skala data variabel terikat (Y) adalah kategorik (non metrik).Pada analisis regresi logistic tidak diperlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya.Dalam penelitian ini, variabel terikat (Y) memiliki dua kategori yaitu berminat dan tidak berminat. Model regresi logistic yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

�� �� − ��� = �� +���

Keterangan:

Ln = Logaritma natural, variabel dependen p = probabilitas berminat

1-p = probabilitas tidak berminat B0 = Konstanta

B1 = Koefisien Variabel Bebas X = Variabel Bebas

3.10.1 Uji Kelayakan Model Regresi

(10)

fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test < 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikansi antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test > 0.05, maka hipotesis nol diterima dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

3.10.2 Menilai Model Fit (Overall Model Fit Test) Hipotesis untuk menilai model fit adalah H0: Model yang dihipotesakan fit dengan data H1: Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak hipotesa nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan fungsi Likehood.Likehood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesakan berdasarkan data input.Untuk menguji H0 dan alternative, L ditransformasikan menjadi -2 Log L.

(11)

37

menunjukkan model regresi yang semakin baik.

3.11 Uji Hipotesis 3.11.1 Uji Wald

Dalam regresi logistik uji Wald digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Adapun kriteria pengujian secara parsial dengan uji Wald yaitu:

1. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikansi 5 %

(α=0.05)

2. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada p-value. Jika taraf signifikansi > 0.05 maka H0 ditolak dan jika taraf signifikansi < 0.05 maka H0 diterima.

3. Dengan ketentuan dimana p-value <0.05 menunjukkan hipotesis diterima atau terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara signifikan.

3.12 Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

(12)
(13)

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Pasar Modal Indonesia

Pada tanggal 14 Desember 1912, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Vereniging voor de Effectenhandel di Batavia, sebagai cikal bakal berdirinya pasar modal di Indonesia. Tujuan mendirikan Vereniging voor de Effectenhandel adalah untuk menghimpun dana dari para pengusaha sector perkebunan yang berasal dari Hindia Belanda dan orang-orang Eropa.

Sejak Vereniging voor de Effectenhandel didirikan pada tahun 1912, perjalanan pasar modal di Indonesia, mengalami kemajuan maupun pasang surut, seiring dengan perkembangan ekonomi dan politik pada saat itu.Sampai sekarang pasar modal di Indonesia mengalami berbagai macam perkembangan dan perubahan.

Berikut ini sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia:

1. Tahun 1912, sudah dibentuk Bursa Efek Batavia. Tujuan awal dibentuknya Bursa Efek Batavia adalah untuk menghimpun dana dari pengusaha sektor perkebunan. Pengusaha-pengusaha perkebunan saat itu berasal dari Hindia Belanda dan orang-orang Eropa. Saham atau efek yang diperdagangkan pada saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan Belanda di Indonesia maupun yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda.

(14)

3. Tahun 1951 dikeluarkan Undang-Undang Darurat tentang Bursa No. 13 Tahun 1951, yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang No. 15 tahun 1952. 4. Tahun 1976 didirikan Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam).

5. Tahun 1977 diresmikannya perdagangan di Bursa Efek di Jakarta (BEJ) diresmikan.

6. Tahun 1987-1988 dikeluarkan paket deregulasi yang mengatur tentang diperbolehkannya investor asing melakukan akses di Bursa Efek Jakarta (BEJ). 7. Tahun 1989 didirikan Bursa Efek Surabaya (BES).

8. Tahun 1995 Undang-Undang Darurat tentang Bursa No. 15 Tahun 1952 diganti dengan Undang-undang Pasar Modal Tahun 1995.

9. Tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya (BES) merger dengan Bursa Efek Jakarta (BEJ) menjadi Bursa Efek Indonesia.

10.Tahun 2011 diterbitkan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa keuangan (OJK) berfungsi menyelenggarakan system pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sector jasa keuangan (pasal 5). Sementara itu, pasal 6 UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan, OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

a. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan. b. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.

(15)

41

Untuk itu tugas dan fungsi Badan Pengawasan Pasar Modal (Bapepam) yang sebelumnya bertugas mengatur dan mengawasi Pasar Modal di Indonesia, dilebur ke dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun1995 tentang pasar modal, bahwa pasar modal adalah kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek perusahaan public yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan sebuah sarana yang dapat digunakan oleh emiten atau perusahaan yang membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha serta pihak investor yang membutuhkan tempat atau media untuk berinvestasi sehingga memperoleh keuntungan dari investasi di Pasar Modal. Pasar modal menyediakan berbagai macam produk investasi bagi para investor seperti saham, obligasi, reksadana dan surat berharga lainnya.

Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrument keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya.Kehadiran pasar modal di Indonesia memiliki peran yang sangat besar dalam ikut meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Pasar modal menunjang proses pembangunan, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan turut serta memberdayakan masyarakat dan menciptakan pemerataan pembangunan nasional (Paskalis, 2016:1).

4.2 Analisis Deskriptif

(16)

respondendan karakteristik responden penelitian menggunakan tabulasi baris dan kolom.Terdapat 22 butir pernyataan tes objektif (benar, salah) untuk mengukur tingkat pengetahuan investasi (variabel X) dan 2 pernyataan mengenai variabel minat berinvestasi (variabel Y).

Tabel 4.1

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Dari Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan data yang ada sebanyak 97. N = 97 dan tidak ada daya yang hilang karena missing = 0.

Tabel 4.2

Konsentrasi Keuangan Regular dan Ekstensi * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin

Total Perempuan Laki-laki

Konsentrasi Manajemen Keuangan Regular 2014

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

(17)

43

Tabel 4.3 Minat Berinvestasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Berminat 5 5.2 5.2 5.2

Berminat 92 94.8 94.8 100.0

Total 97 100.0 100.0

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.3 , menunjukkan bahwa dari 97 orang mahasiswa yang memiliki minat berinvestasi di pasar modal sebanyak 92 orang dan yang tidak memiliki minat berinvestasi di pasar modal sebanyak 5 orang.

Tabel 4.4

Minat Berinvestasi * Jenis Kelamin Crosstabulation Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.4, menunjukkan bahwa dari 75 orang yang berjenis kelamin perempuan yang memiliki minat berinvestasi di pasar modal sebanyak 72 orang dan yang tidak memiliki minat sebanyak 3 orang. Dan dari 22 orang yang berjenis kelamin laki-laki, yang memiliki minat investasi di pasar modal sebanyak 20 orang dan yang tidak memiliki minat investasi di pasar modal sebanyak 2 orang.

(18)

modal sebanyak 2 orang. Dari jumlah mahasiswa manajemen konsentrasi keuangan ekstensi 2015, yang memiliki minat berinvestasi di pasar modal sebanyak 47 orang dan yang tidak memiliki minat berinvestasi di pasar modal sebanyak 3 orang.

Tabel 4.5

Minat Berinvestasi * Konsentrasi Keuangan Regular dan Ekstensi Crosstabulation Jurusan

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Tabel 4.6 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Pengetahuan 97 12 22 17.48

Valid N (listwise) 97 Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah skor tertinggi yang menjawab tes objektif dengan benar adalah 22 dan jumlah skor terendah yang menjawab tes objektif dengan benar adalah 12.

(19)

45

perempuan) yang menjawab dengan benar 16 soal.Ada 9 orang (2 laki-laki dan 7 perempuan) yang menjawab dengan benar 17 soal.Ada 24 orang (3 laki-laki dan 21 perempuan) yang menjawab dengan benar 18 soal.Ada 22 orang (1 laki-laki dan 7 perempuan) yang menjawab dengan benar 19 soal.Ada 11 orang (1 laki-laki dan 10 perempuan) yang menjawab dengan benar 20 soal. Ada 2 orang (1 laki-laki dan 1 perempuan) yang menjawab dengan benar 21 soal. Ada 1 orang (1 perempuan) yang menjawab dengan benar 22 soal.

Tabel 4.7

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

(20)

Kesimpulan dari Tabel 4.7: jika dilihat jumlah jawaban yang benar dari tes objektif yang diberikan, berdasarkan jenis kelamin, jenis kelamin perempuan mampu menjawab soal dengan benar dengan skor tertinggi 22 dan terendah 12 sedangkan jenis kelamin laki-laki mampu menjawab soal dengan skor tertinggi 21 dan terendah 12.

Tabel 4.8

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa ada 3 orang (konsentrasi manajemen keuangan 2014) yang menjawab dengan benar 12 soal. Ada 1 orang (konsentrasi manajemen keuangan 2014) yang menjawab dengan benar 13 soal. Ada

(21)

47

8 orang (2 konsentrasi manajemen keuangan 2014 dan 6 konsentrasi manajemen keuangan 2015) yang menjawab dengan benar 14 soal. Ada 8 orang (8 perempuan) yang menjawab dengan benar 15 soal. Ada 8 orang (4 konsentrasi manajemen keuangan 2014dan 4 jurusan manajemen keuangan 2015) yang menjawab dengan benar 16 soal. Ada 9 orang (7 konsentrasi manajemen keuangan 2014 dan 2 konsentrasi manajemen keuangan 2015) yang menjawab dengan benar 17 soal. Ada 24 orang (8 konsentrasi manajemen keuangan 2014 dan 16 konsentrasi manajemen keuangan 2015) yang menjawab dengan benar 18 soal. Ada 22 orang (13 konsentrasi manajemen keuangan 2014 dan 9 jurusan manajemen keuangan 2015) yang menjawab dengan benar 19 soal. Ada 11 orang (5 konsentrasi manajemen keuangan 2014 dan 6 konsentrasi manajemen keuangan 2015) yang menjawab dengan benar 20 soal. Ada 2 orang (konsentrasi manajemen keuangan 2015) yang menjawab dengan benar 21 soal. Ada 1 orang (konsentrasi manajemen keuangan 2015) yang menjawab dengan benar 22 soal.

(22)

Tabel 4.9

Pengetahuan * Minat Berinvestasi Crosstabulation

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 menunjukkan bahwa bahwa jumlah mahasiswa yang tidak berminat untuk berinvestasi di pasar modal sebanyak 5 orang diantaranya ada 1 orang yang menjawab dengan benar 12 soal, 1 orang yang menjawab dengan benar 14 soal, 1 orang menjawab 15 soal, 1 orang yang menjawab dengan benar 16 soal dan 1 orang yang menjawab dengan benar 19 soal. Dan jumlah mahasiswa yang

Minat Berinvestasi

Total Tidak Berminat Berminat

(23)

49

berminat untuk berinvestasi di pasar modal ada 2 orang yang yang menjawab dengan benar 12 soal, 1 orang menjawab dengan benar 13 soal, 7 orang menjawab dengan benar 14 soal, 7 orang menjawab dengan benar 15 soal, 7orang menjawab dengan benar 16 soal, 9 orang menjawab dengan benar 17 soal, 24 orang menjawab dengan benar 18 soal, 11 orang menjawab dengan benar 20 soal, 2 orang menjawab dengan benar 21 soal, dan 1 orang menjawab dengan benar 22 soal.

Kesimpulan : jika dilihat dari jumlah jawaban yang benar dari tes objektif yang diberikan mahasiswa yang memiliki nilai terendah sebesar 12 dan tertinggi 22 memiliki minat berinvestasi di pasar modal. Dan mahasiswa yang tidak memiliki minat berinvestasi di pasar modal memiliki nilai terendah 12 dan tertinggi 19.

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Pasar Modal

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama “pasar modal sebagai wadah investasi yang resmi yang mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana” responden yang menjawab pernyataan tersebut dengan benar sebanyak 89 orang atau 91.8% dan yang menjawab salah 8 orang atau 8.2%. Hal ini menunjukkan bahwa 91.8% responden mengetahui bahwa pasar modal sebagai wadah investasi yang resmi.

No.

Item Benar Salah Total

F % F % F %

1 89 91.8 8 8.2 97 100

2 78 80.4 19 19.6 97 100

3 10 10.3 87 89.7 97 100

(24)

2. Pada pernyataan kedua “pihak yang kelebihan dana adalah perusahaan dan pihak yang kekurangan dana adalah masyarakat”, responden yang berhasil menjawab dengan benar sebanyak 78 orang atau 80.4% dan yang menjawab salah 19 orang atau 19.6%. Hal ini menunjukkan bahwa 80.4% responden mengetahui bahwa yang kelebihan dana adalah masyarakat dan kekurangan dana adalah perusahaan.

3. Pada pernyataan ketiga “pasar modal sebagai tempat menjual instrument keuangan seperti saham, obligasi, eksadana dan deposito ”, responden yang menjawab menjawab dengan benar sebanyak 10 orang atau 10.3% dan yang menjawab salah 87 orang atau 89.7%. hal ini menunjukkan bahwa 10.3% responden mengetahui bahwa deposito tidak diperjualbelikan dipasar modal. 4. Pada pernyataan keempat “pasar modal sebagai salah satu wadah yang

menyediakan sumber pendanaan bagi dunia usaha”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 94 orang atau 96.9% dan yang menjawab salah sebanyak 3 orang atau 3.1%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui bahwa pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan.

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Jenis Instrumen Investasi

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

No. Item Benar Salah Total

F % F % F %

1 96 99 1 1.0 97 100

2 90 92.8 7 7.2 97 100

3 69 71.1 28 28.9 97 100

(25)

51

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:

1. Pada penyataan pertama “ saham adalah salah satu instrument keuangan yang dijual di pasar modal yang diterbitkan oleh perusahaan ”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 96 orang atau 99% dan yang menjawab salah 1 orang atau 1%. Hal ini menunjukkan bahwa 99% responden mengetahui bahwa saham di jual di pasar modal dan diterbitkan oleh perusahaan.

2. Pada pernyataan kedua mengenai “saham dapat dibeli di bank, koperasi dan pegadaian” responden yang menjawab dengan benar sebanyak 90 orang atau 92.8% dan yang menjawab salah 7 orang atau 7.2%. Hal ini menunjukkan bahwa 90% responden mengetahui bahwa saham bukan di beli di bank, koperasi atau pegadaian, melainkan di pasar modal.

3. Pada pernyataan ketiga “ saham tidak memiliki jangka waktu atau jatuh tempo”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 69 orang atau 71.1% dan menjawab salah sebanyak 28.9%. Hal ini menunjukkan bahwa 71.1% responden mengetahui bahwa saham tidak memiliki jangka waktu atau jatuh tempo.

(26)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Tingkat Keuntungan Investasi

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama “ investasi saham memberikan keuntungan berupa dividen”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 94 orang atau 96.9% dan yang menjawab salah sebanyak 3 orang atau 83.1%. Hal ini menunjukkan bahwa 96.9% responden mengetahui bahwa investasi saham memberikan keuntungan berupa dividen.

2. Pada pernyataan kedua “ perusahaan tidak akan pernah membagi labanya kepada investor dalam bentuk apapun”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 92 orang atau 94.8% dan yang menjawab salah sebanyak 5 orang atau 5.2%. Hal ini menunjukkan bahwa 94.8 % responden mengetahui bahwa perusahaan akan membagikan labanya kepada investor.

3. Pada pernyataan ketiga “ keuntungan dari saham juga dari capital gain yaitu selisih harga jual lebih tinggi dari harga beli”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 93 orang atau 95.9% dan yang menjawab salah 4 orang atau 4.1% . hal ini menunjukkan bahwa 95.9% responden mengetahui bahwa keuntungan dari saham juga berasal dari capital gain.

(27)

53

4. Pada pernyataan keempat “ keuntungan dari saham juga dari bunga dan bonus investasi”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 56 orang atau 57.7% dan yang menjawab salah 41 orang atau 42.3% . Hal ini menunjukkan bahwa 57.7% responden mengetahui bahwa keuntungan dari saham bukan berasal dari bunga dan bonus investasi.

5. Pada pernyataan kelima “ berinvestasi saham menawarkan keuntungan lebih tinggi di banding obligasi”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 82 orang atau 84.5% dan yang menjawab salah 15 orang atau 15.5% . Hal ini menunjukkan bahwa 95.9% responden mengetahui bahwa keuntungan dari saham juga berasal dari capital gain.

6. Pada pernyataan keenam “ berinvestasi deposito menawarkan keuntungan lebih tinggi dibanding saham”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 86 orang atau 88.7% dan yang menjawab salah 11 orang atau 11.3%. Hal ini menunjukkan bahwa 88.7% responden mengetahui bahwa berinvestasi deposito menawarkan keuntungan yang lebih rendah dibanding saham.

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Tingkat Risiko Investasi

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

(28)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama “Prinsip investasi saham yaitu risiko tinggi keuntungantinggi, dan risiko rendah keuntungan rendah”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 93 orang atau 95.9% dan yang menjawab salah 4 orang atau 4.1%. Hal ini menunjukkan bahwa 95.9% responden mengetahui bahwa prinsip investasi saham yaitu risiko tinggi keuntungan tinggi, resiko rendah keuntungan juga rendah.

2. Pada pernyataan kedua “risiko investasi saham berbanding terbalik dengan keuntungan”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 73 orang atau 75.3% dan yang menjawab salah 24 orang atau 24.7%. Hal ini menunjukkan bahwa 75.3% responden mengetahui bahwa risiko investasi saham berbanding lurus dengan keuntungan.

3. Pada pernyataan ketiga “salah satu risiko membeli saham yaitu tidak mendapatkan dividen”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 40 orang atau 41.2% dan yang menjawab salah 57 orang atau 58.8% . Hal ini menunjukkan bahwa 41.2% responden mengetahui bahwa salah satu risiko investasi saham tidak mendapatkan dividen.

(29)

55

5. Pada pernyataan kelima “kerugian membeli saham juga berasal dari capital loss yaitu harga jual lebih rendah dari harga beli”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 88 orang atau 90.7% dan yang menjawab salah 9 orang atau 9.3% . Hal ini menunjukkan bahwa 90.7% responden mengetahui bahwa kerugian membeli saham juga berasal dari capital loss yaitu harga jual lebih rendah dari harga beli.

6. Pada pernyataan keenam “pemegang saham memiliki hak terakhir dalam pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan mengalami kebangkrutan”, responden yang menjawab dengan benar sebanyak 77 orang atau 79.4% dan yang menjawab salah 20 orang atau 20.6% . Hal ini menunjukkan bahwa 79.4% responden mengetahui bahwa pemegang saham memiliki hak terakhir dalam pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan mengalami kebangkrutan

7. Pada pernyataan ketujuh “ investasi saham memiliki risiko lebih tinggi dibanding obligasi ” responden yang menjawab dengan benar sebanyak 81 orang atau 83.5% dan yang menjawab salah 16 orang atau 16.5%. Hal ini menunjukkan bahwa 83.5% responden mengetahui bahwa investasi saham memiliki risiko lebih tinggi dibanding obligasi.

(30)

4.3 Analisis Regresi Logistik

4.3.1 Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow Test.

H0: Model telah cukup mampu menjelaskan data/sesuai H1: Model tidak cukup mampu menjelaskan data Tolak H0 jika nilai sig ≤ 0.05

Tabel 4.14

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 2.928 5 .711

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Terlihat dari Tabel bahwa nilai sig = 0.711 yang berarti lebih besar dari 0.05. Keputusan : terima H0

Kesimpulan : Dengan tingkat keyakinan 95% , dapat diyakini bahwa model regresi logistic yang digunakan telah cukup mampu menjelaskan data dan bisa dilanjutkan untuk analisis selanjutnya.

4.3.2 Menilai Model Fit (Overall Model Fit)

Tabel 4.15

Iteration HistoryBlock number = 0 Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

(31)

57

Penilaian model fit dilakukan dengan membandingkan antara -2 Log L pada awal (Block Number = 0), model hanya memasukkan nilai -2 LogL dan konstanta, dengan nilai -2LogL pada akhir (Blok Number =1), model memasukkan konstanta dan variabel bebas. Nilai -2LogL awal adalah sebesar 39.390 dan setelah dimasukkan variabel independen maka nilai -2LogL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 34.087. Penurunan nilai Log Likelihood menunjukkan model regresi baik atau dengan kata lain model yang dihipotesakan fit dengan data.

4.4 Uji Hipotesis 4.4.1 Uji Wald

Tabel 4.17

Variable in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan Tabel model regresi logistic yang terbentuk berdasarkan nilai estimasi equation adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16

Iteration HistoryBlock number = 0 Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

(32)

Ln � �

1−��= -4.659 + 0.460X + e

Berdasarkan tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai koefisien dari pengetahuan investasi 0.460 yakni bernilai positif, maka pengetahuan investasi berpengaruh positif terhadap minat berinvestasi.Diketahui nilai sig pengetahuan investasi adalah 0.027 < 0.05, maka pengetahuan investasi berpengaruh signifikan terhadap minat berinvestasi.

4.5 Koefisien Determinasi

Tabel 4.18 Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 34.087a .053 .159

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, nilai Negalgarke R- Square adalah sebesar 0.159 yang berarti variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 15.9%, sisanya 84.1% dijelaskan oleh variabel lainnya di luar model penelitian.

4.6 Pembahasan

(33)

59

memperkuat hasil penelitian, dimana dari 97 responden mahasiswa manajemen konsentrasi keuangan yang sering belajar terkait investasi, 92 diantaranya menyatakan berminat berinvestasi di pasar modal dan lima responden menyatakan tidak berminat karena kelima responden tersebut lebih tertarik untuk investasi dalam wujud rill. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Merawati dan Putra (2015), bahwa pengetahuan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat investasi mahasiswa.Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa materi-materi kuliah analisis investasi dan teori portofolio telah mampu memberikan pemahaman dasar terkait jenis-jenis investasi, keuntungan dan risiko investasi yang harus dipertimbangkan oleh investor sebelum melakukan investasi.

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini mencoba menguji apakah pengetahuan investasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal.Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengetahuan investasi (variabel X) berpengaruh terhadap minat berinvestasi (Y).Ini berarti jika seseorang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai suatu investasi pasar modal seperti pengetahuan tentang pasar modal, jenis instrument pasar modal, tingkat keuntungan, dan tingkat risiko berinvestasi di pasar modal maka, kecenderungan untuk berinvestasi juga semakin tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan investasi merupakan variabel bebas yang mampu mempengaruhi variabel minat investasi mahasiswa sebesar 15.9%. Hal tersebut menunjukkan bahwa 84.1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar dari variabel penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian maka peneliti merekomendasikan beberapa saran yaitu:

(35)

59

2. Pihak Bursa Efek Indonesia dan sekuritas dalam menjaring investor-investor baru khususnya mahasiswa, sebaiknya terus menerus melakukan kegiatan berupa seminar pasar modal ke kampus - kampus agar dapat menambah pengetahuan mahasiswa mengenai pasar modal dan sekaligus program pembukaan rekening efek ditempat atau setelah selesai mengikuti seminar pasar modal.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Uji Validitas Tes Objektif
Tabel 4.2 Konsentrasi Keuangan Regular dan Ekstensi * Jenis Kelamin Crosstabulation
Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan kerjasama antara pemerintah daerah Kotamadya Padang dengan Kota Hildesheim dalam bidang sosial dan budaya untuk meleksanaan suatu program kerja yang

Hingga paruh pertama tahun ini perseroan membukukan penjualan bersih Rp.21,84 triliun naik 20,53% dari periode yang sama 2010 sebesar Rp.18,12 triliun. Tahun ini perseroan

Hasil penelitian yang didapat adalah: (1) telah berhasil dibuat nanoserat PVA dalam bentuk lembaran yang menumpuk di kolektor drum, (2) pada pemintalan elektrik dengan sistem

Tebangan di PT Salaki Sumna Sejahtera, Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Silvikultur Tropika. Floristic and Structure of A Lowland Dipterocarp Forest at Wanariest Samboja, East

Dari tiga belas (13) tenaga kesehatan yang ada, mereka harus melayani lima desa yaitu desa Kolbano, desa Spaha, desa Pene Selatan, desa Noesiu, dan desa Oetuke dengan

Taman Budaya Sosrokartono dapat menjadi pusat kebudayaan yang meliputi tujuh unsur budaya yang terdiri dari (1) sistem bahasa, (2) sistem pengetahuan, (3) sistem

Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian , PT Bumi Aksara, Jakarta, 2013, hlm.. 20 Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuisioner atau

yang dikhawatirkan akan dikuntit sanksi bagi pelanggarnya itu sudah mulai banyak ditentang, Femakaian bahasa yang tidak lagi dibablaskan tapi diberi lajur4ajur, kisi-kisi yang