Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Gastritis
By SeputarSehat.com On Saturday, February 9th, 2013 Categories : Keperawatan
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gastritis, Contoh Asuhan Keperawatan Keluarga pada Gastritis, Makalah Asuhan Keperawatan Keluarga pada Gastritis, Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang daerah tersebut.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Gastritis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri (Suprajitpno, 2004 hal 27).
Komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada penderita gastritis ialah Perdarahan saluran cerna bagian atas. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin. (Mansjoer, 1999, hal : 493).
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara (2012), bahwa jumlah pasien Gastritis yang berobat ke Puskesmas dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara dari bulan juni 210-Juni 2011 adalah 16174 orang penderita ISPA. dan pada tahun 2011-2012 terhitung dari juni 2011– Mei 2012 terdapat 7163 orang yang berobat dengan penyakit gastritis. Dan bila dilihat data dari Puskesmas blang managat (2012), di mulai dari Bulan juni 2011- Mei 2012 terdapat 9194 pasien yang berobat Gastritis.
Berdasarkan uraian singkat di atas, maka penulis tertarik untuk lebih mengenal, menangani dan memberi asuhan keperawatan serta langsung kepada keluarga dengan gastritis dalam karya tulis ilmiah berjudul “Asuhan Keperawatan Pada keluarga Ny. A Dengan Gastritis pada An.T di gampong asan kareung kecamatan blang mangat”
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga Ny.A dengan gastritis pada An. T.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada keluarga dengan masalah atritis rematoid.
b. Dapat merumuskan dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan keluarga, dengan masalah gastritis.
c. Dapat menetukan perencanaa keperawatan keluarga, dengan masalah gastritis. d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan keluarga, dengan masalah gastritis.
e. Dapat melakukan evaluasi terhadap keberhasilan proses keperawatan pada keluarga dengan masalah gastritis.
f. Dapat mendokumentasikan tentang asuhan keperawatan keluarga terutama dengan masalah gastritis.
C. Metode penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini memakai metode deskriptif sasaran penelitian diarahkan pada suatu kasus dengan tujuan mendapatkan gambaran tentang perkembangan perawatan keluarga secara lengkap, dilakukan melalui pendekatan.
Study kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari dan memahami literatur-literatur yang bersifat teoritis berdasarkan pendapat ahli yang ada kaitannya dengan judul yang penulis bahas
2. Study kasus (Field research)
Dalam studi ini penulis langsung melihat dan mempelajari serta melaksanakan asuhan keperawatan keluarga untuk mendapatkan data-data yang akurat dan refensentatif, penulisan menggunakan beberapa metode ::
a. Wawancara
Suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan Tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung yang diperoleh melalui keluarga, anggota keluarga dan family terdekat keluarga serta fasilitas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap keluarga yangbersangkutan.
b. Pengamatan
Yaitu pengamatan secara langsung terhadap perkembangan keluarga, anggota keluarga yang akan dilakukan tindakan keperawatan.
c. Pemeriksaan fisik dan penunjang
Pada tahap pengkajian dilakukan pemeriksaan fisik yang mengacu pada format pengkajian sesuai standart akademik,
d. Dokumentasi
Pendokumentasian setiap tahap dari proses keperawatan yang dilakukan dalam melaksanakan asuhan keperawatan menggunakan format sesuai standart akademik dalam karya tulis ini.
D. Sitematika penulisan
Karya tulis ini penulis susun secara sistematis dalam 5 bab sebagai berikut :
Bab I : pendahuluan, bab ini terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II : tinjauan teoristis, bab ini menjelaskan tentang kosep dasar, meliputi pengertian, etiologi, Epidemiologi, Manifestasi klinis, Patofisiologis, Penatalaksanaan, Komplikasi, konsep dasar keluarga dan pengkajian keperawatan keluarga.
Bab III : tinjauan kasus, bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada pada keluarga Ny.A dengan gastritis pada An.T di Ds. Asan kareung kecamatan blang mangat..
Bab V : penutup, merumuskan kesimpulan dan saran-saran yang dianggap relavan dalam rangka pemecahan masalah.
Pada akhir karya tulis ini penulis mencantumkan juga daftar pustaka, biodata dan surat izin pengambilan kasus.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang daerah tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada umumnya. Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam :
a. Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.
b. Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau malignadari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory. (Soeparman, 2001, hal. 127)
2. Etiologi
Gastritis dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Pada sebagian besar kasus, gastritis erosive menyertai timbulnya keadaan klinis yang berat.keadaan klinis yang sering menimbulkan gastritis erosive misalnya trauma yang luas, operasi besar, gagal ginjal, gagal napas, penyakit hati yang berat, renjatan, luka bakar yang luas, trauma kepala, dan septicemia. Kira-kira, 80-90% pasien yang dirawat diruang intensif menerita gastritis akut erosive ini. Gastritis akut jenis ini sering disebut gastritis akut stress. (Soeparman, 2001, hal 127)
3. Patofisiologi
Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosife karena keadaan-keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Factor-faktor yang amat penting adalah ischemia pada mukosa gaster di samping factor popsin, refluks empedu dan cairan pakreas. Aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-obat ini dapat menghambat aktivitas siklooksigenese mukosa. Siklooksigenese merupakan enzimyang penting untuk pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglandin mukosa merupakan salah satu factor defensive mukosa lambung yang amat penting. Selain menghambat prostaglandin mukosa, aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid tertentu dapat merusak mukosa secara topical. (Soeparman, 2001, hal 128)
MenurutBaughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Manifestasi klinis pada pasien dengan gastritis adalah sebagai berikut :
a. Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.
b. Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan anorexsia. Mungkin terjadi muntah dan cegukan.
c. Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik.
d. Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus.
e. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan mungkin akan hilang selama 1 sampai 3 hari.
5. Komplikasi
a. Perdarahan saluran cerna bagian atas.
b. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin. (Mansjoer, 1999, hal : 493).
6. Penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol dan makanan sampai gejala berukurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila gejal menetap, caira perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab. (Suzane & Smelzhert, 2001, hal 1062)
B. Konsep Keluarga 1. Pengertian keluarga
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri atas dua orang atau lebih c. Adanya ikatan perkawinan d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing 2. Ciri-ciri keluarga
Menurut Effendi (1998, hal 37) ciri-ciri kelurga yaitu : a. Diikat dalam satu tali perkawinan
b. Ada hubungan darah c. Ada ikatan bathin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga h. Tinggal dalam satu rumah
3. Tipe keluarga
Menurut Suprajitno (2004, hal 2) tipe keluarga :
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi
b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti dengan ditambah anggota keluarga lain yang masih hubungan darah (kakek, nenek, paman, dan bibi)
c. Keluarga bentukan kembali (dyaic family) adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atai kehilangan pasangannya.
d. Orang tua tunggal (singgle parent family) adalah keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangan
e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmaried mother)
g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmatrial hetesexual cohabiting family)
h. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and lesbian family)
4. Fungsi keluarga
Secara umum fungsi keluarga menurut friedman (1998) dalam Suprajitno (2004, hal 13) adalah sebagai berikut :
a. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mepersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini di hubungkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
b. Fungsi asosialisasi dan tempat untuk bersosialisasi (socialization and social placement function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak berkehidupan sosial sebelum meninggal rumah untuk berhubungan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi (the economic function) adalah fungsi untuk mempertahankan kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu, meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
d. Fungsi perawatan / memelihara kesehatan (the healht care funcion) yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi, fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.
5. Tugas perkembangan keluarga
Menurut Duvall (1985) dalam Suprajitno (2004, hal 03), tugas perkembangan keluarga adalah :
a. Keluarga baru menikah
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Membina hubungan keluarga lain, teman dan kelompok sosial 3) Mendiskusikan rencana memiliki anak
b. Keluarga dengan anak baru 1) Mempersiapkan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan sosial
c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga misal kebutuhan tempat tinggal, privasi dan aras aman.
2) Membantu anak untuk bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun diluar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya keluarga mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi).
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbuh kembang anak. d. Keluarga dengan anak usia sekolah
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas.
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga.
e. Keluarga dengan anak remaja
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi.
2) Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. 4) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan keluarga. f. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
1) Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar. 2) Mempertahankan keintiman pasangan.
4) Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah. g. Keluarga usai pertengahan
1) Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan.
2) Mempertahankan hubungan yang suasana kehidupan rumah yang serasi dan dengan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya.
3) Meningkatkan keakraban pasangan. h. Keluarga usia lanjut
1) Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan pasangannya.
2) Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi : kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan penghasilan keluarga.
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat. 4) Melakukan life review masa lalu.
6. Tugas keluarga di bidang kesehatan
Menurut Suprajitno (2004, hal 17), fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan dilakukan meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarganya c. Merawat keluaga yang mengalami gangguan kesehatan d. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
e. Momidifikasikan lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga. f. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar bagi keluarga.
C. Asuhan Keperawatan Keluarga 1. Pengkajian Keperawatan
Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah, seperti yang dijelaskan oleh Effendy (1998, hal 46) dan tambahan isi format pengkajian keluarga :
a. Data umum
Data umum, yaitu meliputi nama keluarga, alamat dan telepon, komposisi kleuarga (dilengkapi dengan genogran keluarga), tipe keluarga, suku (dikaji data yang berhubungan dengan suku kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan suku seseorang atau keluarga), agama (dikaji tentang agama yang dianut), aktifitas rekreasi keluarga (dikaji data tentang kebiasaan dan pendapatan keluarga), status ekonomi keluarga (dikaji data tentang besarnya penghasilan atau pendapatan keluarga).
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 1) Tahap perkembangan saat ini
Dikaji tentang tahap perkembangan tertinggi yang saat ini dicapai oleh keluarga.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini. Dikaji tentang maladaptif dari tengah pertumbuhan dan perkembangan keluarga yang terpenuhi.
3) Riawayat kesehatan keluarga inti
Menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan, meliputi keluhan, berapa lama sudah terjadi, apa upaya yang dilakukan untuk menanggulangi dan bagaimana hasilnya.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan diatas orang tentang riwayat penyakit keturunan, upaya generasi tersebut tentang upaya peanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang di pertahankan sampai saati ini.
c. Lingkungan
1) Karakteristik rumah
Dikaji tentang ukuran rumah, jumlah kamar, ventilasi, sumber air, jumlah keliarga, saluran pembuangan limbah, jamban keluarga, pembuangan sampah dan kandang ternak.
2) Karakteristik tentang komunikasi
Meliputi tentang jenis pekerjaan yang dominan dari tetangga diawali yang terdekat dengan kleuarga.
3) Mobilitas keluarga
4) Perkumpulan keluarga dan nteraksi dengan masyarakat meliputi data keefketifan dalam berinteraksi dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga
Meliputi tentang sumbe pendukung eperti orang tua, mertua, saudara, teman dan lain-lain. d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Meliputi data tentang sifat komunikasi dalam keluarga. 2) Struktur kekuatan keluarga
Meliputi data tentang kemampuan komunikasi keluarga. 3) Struktur peran
Meliputi data tentang peran anggota keluarga misalnya, ayah berperan sebagai kepala keluarga.
4) Nilai dan norma kebudayaan
Meliputi data tentang nilai dan aturan yang ada dalam keluarga. e. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
Meliputi sikap dan perhatian masing-masing keluarga terhadap anggota keluarga yang lain. 2) Fungsi sosialisasi
Meliputi bagaimana keluarga mengajarkan anak-anak untuk bersosialisasi dengan orang lain. 3) Fungsi peran kesehatan
Menjelaskan kemampuan keluarga mengenai masalah kesehatan dan mengambil keputusan terhadap masalah kesehatan atau manfaat fasilitas pelayanan kesehatan.
f. Stresor dan koping keluarga
1) Stresor jangka panjang dan pendek
Kekuatan keluarga memikirkan tentang penyakit yang terjadi pada keluarga. 2) Kemapuan keluarga berespon terhadap masalah
Meliputi mekanisme pertanahan diri yang digunakan oleh keluarga jika mendapatkan masalah/stressor.
4) Strategi adaptasi dsifungsional
Meliputi data tentang mekanisme pertahanan diri (koping) keluarga yang maladaptif. 5) Pemeriksaan fisik
Meliputi pemeriksaan head to toe untuk semua anggota keluarga baik sehat maupun yang sakit.
g. Harapan keluarga
Meliputi tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan yang diberikan oleh perawat keluarga.
h. Tabel skoring, menurt Effendy (1998, hal 53) Skala Prioritas Masalah Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Seitawan dan Dermawan (2008, hal 40) diagnosa keperawatan adalah kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran dengan menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah aktual. Setelah mengumpulkan data dan menganalisa, maka diagnosa keperawatan keluarga yang mungkin terjadi pada keluarga dengan masalah gastritis menurut klasifikasi NANDA dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Nyeri akut/kronis
b. Kerusakan mobilitas fisik c. Gangguan citra tubuh
d. Gangguan pemenuhan nutrisi e. Kurang perawatan diri
f. Kurang pengetahuan mengenai penyakit.
3. Intervensi Keperawatan
Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan :
a. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai jangka waktu yang sesuai dengan kondisi klien.
b. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi dengan pancaindra perawat yang objektif.
c. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki ketergantungan dapat diminimalisasi.
4. Implementasi
Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga antara lain (Setaiwan dan Dermawan, 2008, hal 47) :
a. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.
b. Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah.
c. Kekuatan-kekuatan kleuarga berupa finansial, motivasi dan sumber-sumber pendukung lainnya jangan diabaikan.
d. Pedokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan dengan menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab profesi.
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga. Eveluasi merupakan tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam tujuan direncanakan keperawatan. Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak tercapai maka ada beberapa kemungkinan yang ditinjau kembali yaitu (Setiawan dan Dermawan, 2008, hal 47) : a. Tujuan tidak realistis.
b. Tindakan keperawatan tidak tepat
c. Faktor-faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi.
BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN
1. DATA UMUM
PEKERJAAN KK PENDIDIKAN KK
KOMPOSISI KELUARGA TIPE KELUARGA
SUKU BANGSA AGAMA
STATUS SOSIAL EKONOMI
2. RIYAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga Ny. A sekarang pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa dan belum menikah, dengan tugas perkembangan antara lain:
1. Mengusahakan agar An. T segera menikah.
2. Menjaga agar keluarga terhindar dari segala macam bahaya termasuk menjaga kesehatan anggota keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
An. T belum menikah dan keluarga berharap agar An. T segera menikah. c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
An. T mengatakan sering merasa sakit perut dan malas makan akibat dari sakit perut. d. Riwayat kesehatan keluarga sebelum nya:
An. T sudah lama sering sakit-sakit perut sudah sejak 2 tahun yang lalu.
3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah:
Rumah keluarga Ny.A berukuran 6 x 10 m2 terdiri dari ruang tamu,3 buah kamar tidur,1 ruang keluarga,1 kamar mandi dan dapur, WC terletak di bagian belakang rumah,lantai rumah dari plaster,setiap kamar ada jendela.
b. denah rumah
Tetangga keluarga Ny.A rata rata ber mata pencarian sebagai petani lahan persawahan,ada kebiasaan kurang baik dari lingkungan Ny.A dimana di belakang rumah sering di gunakan untuk buang sampah
d. Mobilitas geografi keluarga:
Keluarga Ny.A hidup serumah dengan anggota keluarga nya ,keluarga belum pernah berpindah rumah ketempat lain.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:
Interakasi dengan masyarakat baik,terlihat dari ke ikut sertaan anggota keluarga dalam kegiatan ke agamaan kampung yang dilaksanakan setiap hari jumat.
f. Sitem pendukung keluarga:
Yang merupakan system pendukung keluarga adalah adik daripada Ny. A yang sudah ber rumah tangga.
4. Struktur keluarga
a. Struktur peran:
Ny. A berperan sebagai kepala rumah tangga, ibu rumah tangga dan juga mencari nafkah dengan bekerja sebagai petani sawah, An. T juga berperan sebagai petani sawah.
b. Nilai atau norma budaya keluarga:
Keluarga cukup taat dalam melaksankan kewajiban agama nya yaitu ibadah sholat 5 waktu dan mengikuti pengajian.
c. Pola komuniksi keluarga :
Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan bahasa aceh, Komunikasi keluarga sifatnya terbuka satu sama lain, Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan dengan adanya partisipasi seluruh anggota keluarga.
d. Struktur kekuatan keluarga:
Dalam keluarga Ny.A dan An. T saling menghargai dan mendukung.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi pendidikan /afektif:
Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya, begitu pula berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
c. Fugsi ekonomi:
Ny.A seorang petani sawahan begitu pula anaknya yaitu An. T. penghasilan perbulan kurang lebih 2-4 juta per kali panen. keluarga menganggap penghasilan ini sudah cukup untuk mencukupi kehidupan sehari hari.
d. Fungsi pemenuhan ( perawatan/pemeliharaan )kesehatan. 1) Mengenal masalah kesehatan:
Keluarga mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan baik yang diderita oleh anggota keluarganya yaitu gastritis pada An. T dan juga masalah kesehatan yang lain.
2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan:
Keluarga mengatakan hanya mengambil keputusan untuk membawa anggota keluarga ke puskesmas setempat.
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit:
Keluarga mengatakan tidak tau cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan benar 4) Kemampuan keluarga memeliahara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat: Keluarga mengatakan masih memasak dengan menggunakan bahan penyedap rasa seperti royko, masako, ajino moto dll.
5) Kemampuan menggunakan fasilitas keshatan yang ada :
Keluarga telah menggunakan fasilitas kesehatan yaitu dengan pergi ke puskesmas setempat. e. Fungsi religious:
Keluarga mengatakan tidak akan pernah berpaling dari agama yang di anut nya yaitu agama islam, dan selalu rajin melakukan ibadah sholat 5 waktu.
f. Fungsi rekreasi:
Keluarga mengatakan bahwa dengan menonton TV dirumah dan berkumpul dengan tetangga di depan rumah dengan berbincang-bincang sambil ketawa-ketiwi sudah termasuk rekreasi yang indah.
g. Fungsi reprodusi:
6. Strees dan koping keluarga
a. Streesor(masalah) jangka pendek:
Stress bila belum panen memikir kan uang untuk membeli keperluan rumah tangga seperti ikan dan juga pakaian
b. Streesor(masalah)jangka panjang:
Stressor jangka panjang bagi keluarga adalah An. T yang sudah usia dewasa belum menikah. c. Kemampuan keluarga berespon terhadap streesor (maslah):
Respon keluarga terhadap stressor baik,dengan cara merawat seluruh padinya yang disawah dengan baik dan An. T tetap sabar menunggu ada orang yang melamarnya.
d. Strategi adaptasi disfusional:
Belum ada strategi adaptasi yang disfungsinal di keluarga Ny.A karena Ny.A juga taat beribadah
7. Pemeriksaan kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)
Pemeriksaan fisik
Nama anggota keluarga
Ny.A An. T
Mukosa bibir lembab Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada suara nafas tambahan, detak jantung regular
Simetris,tidak ada nyeri tekan
baik, skala kekuatan otot 5 Sawo matang, kerut
110/70 mmhg
Mukosa bibir kering.
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
tidak Ada suara nafas tambahan, detak jantung regular
Simetris, ada nyeri tekan, skala nyeri 5 dari 0 sampai 10. baik, skala kekuatan otot 5 Sawo matang, terlihat pucat
Table 1,3 8. Harapan keluarga
Keluarga mengharap kan agar anak yang bernama An. T segera menikah dan lekas sembuh dari sakitnya.
1. Analisa data
a. DS : An. T mengatakan sering merasa sakit perut. DO : ada nyeri tekan di bagian abdomen, skala nyeri 5 dari 0 sampai 10, Td :110/70 mmhg, Nadi : 86 X/m, BB 45kg, malas
makan, bekerja sebagai petani sawah. Masalah : nyeri, penyebab : ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yang sakit khususnya An. T dengan
gastritis.
b. DS : An. T mengatakan tidak dapat bekerja karena aktivitas nya tergenggu oleh nyeri yang diraskannya, DO : BB 45kg, Td :110/70 mmhg, tampak memegang perutnya, Masalah :
kerusakana mobilitas fisik. Penyebab: ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An.T.
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan No Diagnosa masalah (PES)
1 nyeri ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yang sakit khususnya An. T dengan gastritis
2 kerusakana mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An.T
3. penilaian (scoring) diagnosa keperawatan
a. nyeri akut berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An.T dengan gastritis.
KRITERIA SKOR PEMBENARAN
a. sifat masalah : kurang / tidak sehat 3 x 1 = 1
3 An.T sudah mengalami penyakit gastritis selama 2 tahun, dan jika nyerinya timbul An.T tidak dapat pergi ke sawah.
2. kemungkinan masalah dapat di ubah : sebagian
1 x 2 = 1 2
Yang dapat di lakukan untuk mengatasi masalah An.T adalah makan teratur
3. potensial masalah untuk di cegah : tinggi
3 x 1 = 1 3
Saat ini An.T sudah pernah berobat ke puskesmas jadi kemungkinann masalah tinggi untuk di cegah.
4. Menonjolnyamasalah : masalah berat harus segera di tangani
2 x 1 = 1 2
Keluarga mempunyai jaminan kesehatan yaitu JKA jadi maslah tersebut harus segera di tanggulangi.
TOTAL SKOR 4
b. Kerusakana mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An.T sakit.
KRITERIA SCOR PEMBENARAN
a.sifat masalah : kurang / tidak sehat
3 x 1 = 1 3
Masalah adalah aktual karena sudah terjadi, berlangsung, dapat diatasi / dicegah dengan penkes.
b.kemungkinan masalah dapat
merawat An.T agar gangguan kebutuhan nutrisi teratasi.
c.potensial masalah untuk di cegah : cukup
2 x 1 = 2/3 3
Sampai saat ini An.T sudah pernah dibawa ke puskesmas jadi potensial masalah untuk dicegah cukup.
d.menonjol nya masalah: masalah ada dan harus segera ditangani
2 x 1 = 1 2
An.T mempunyai jaminan kesehatan yaitu JKA.
3 2/ 3
4. Prioritas Diagnosa Keperawatan
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN SKOR
1 nyeri ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yang sakit khususnya An. T dengan gastritis.
4
2 a. kerusakana mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota yang sakit.
3 2/3
A. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga N
o KEPERAWATDIAGNOSA AN
TUJUAN KRITERI
A STANDARTEORI INTERVENSI UMUM KHUSUS
1 2
Nyeri akut pada keluarga Ny. A terutama pada An. T b.d KMK mengenal masalah gastritis Kerusakan mobilitas fisik keluarga Ny. A terutama pada An. T b.d KMK merawat anggota keluarga yang sakit. menit kunjungan, keluarga mampu mengenal cara perawatan gatritis
1.5.Mengidentifik asi tanda/gejala gastritis pada An. T
2. selama 1×45 menit kunjungan keluarga mampu mengambil keputusan untuk
:
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Menyebutkan 2 dari 4 faktor pendukung terjadinya gastritis
trauma yang luas, operasi besar, gagal ginjal, gagal napas, penyakit hati yang berat, renjatan, luka bakar yang luas, trauma kepala, dan septicemia. Menyebutkan 3 dari 5 tanda gastritis :
i. Dapat terjadi ulserasi
superficial dan mengarah pada
merawat anngota keluarga dengan Gastritis
dengan cara : 1) 2.1
Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya gastritis 2) 3) 2.2 Memutuskan untuk merawat An. T dengan gastritis
3.Selama 1×45 menit kunjungan keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
3.1
menyebutkan cara perawatan
gastritis dirumah. 3.2 membuat obat tradisional untuk meringankan nyeri
4.Selama 1×45 menit kunjungan keluarga mampu memodifikasikan aktivitas bagi klien
4.1 menjelaskan pengertian ROM 5.selama 1×45 menit kinjungan keluarga mampu menggunakan fasilitas kesehatan untuk merawat anggota keluarga dengan gastritis 1. setelah 1×60 menit tatap muka, keluarga mampu mengenal nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan anorexsia. Mungkin terjadi muntah dan cegukan. kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi malah mencapai usus. m. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan mungkin akan hilang selama 1 sampai 3 hari. Menyebutkan cara perawatan gastritis makan makanan sedikit tapi sering, makan tepat waktu,
memperbanyak meminum air hangat. Keluarga menyebutkan tanda dan gejala gastritis pada An.T yaitu sering merasa nyeri ulu hati jika telat makan, mual mual
.
Menyebutkan 1
masalah anggota keluarga dengan kerusakan mobilitas fisik Dengan cara : 1.1.Menyebutkan pengertian mobilisasi fisik 1.2 Menyebutkan tujuan pemenuhan mobilitas fisik 2. Selama 1×45 menit, keluarga mampu
mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan kerusakan mobilitas fisik Dengan cara : 2.1.Menyebutkan pengertian mobilisasi
2.2 Menyebutkan penyebab
kerusakan mobilisasi 3.Selama 1×45 menit keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan kerusakan mobilitas fisik dengan cara : 3.1 Menyebutkan kembali tentang perawatan kerusakan mobilitas fisik 4.Selama 1×45 menit keluarga mampu
memodifikasikan aktivitas klien dengan gastritis Dengan cara : 4.1Menjelakan pengertian aktivitas yang
dari 4 akibat lanjut dari gastritis yang tidak diobati : Perdarahan saluran cerna bagian atas dan Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin. Keluarga
memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan gastritis Menyebutkan 3 dari 3 perawatan gastritis :
1. Jika nyeri terasa begitu berat anjurkan klien melakukan mobilisasi 2. Lakukan kompres hangat pada daerah yang tersa nyeri
3. Mengajarkan latiha teknik relaksasi
Selama dirumah An. T
1. Tetap makan makanan yang bergizi, usahakan tidak makan makanan yang terlalu panas, dan yang pedas. 2.
Mendemontrsasik an kegunaan air hangat untuk kesehatan lambung. Kerusakan mobilitas fisik dapat
menggunakan lembar balik. 1.5.1 Berikan kesempatan keluarga untuk identifikasi tanda/gejala gastritis pada An.T
baik bagi klien gastritis
5.Selama 1×45 menit keluarga mampu
menggunakan fasilitas
pelayanan bagi anggota akibat dari gastritis dengan cara : 5.1 Mengunjungi fasilitas kes seperti puskesmas, dokter, bidan dan juga perawat yang ada di desa setempat.
mengganggu aktivitas klien keluarga dapat menyebutkan fasilitas
kesehatan yang dapat dikunjungi, yaitu Puskesmas, rumah sakit, praktek dokter, prakti bidan. Mobilitas adalah pergerakan pada bagian tubuh yang sakit dengan perlahan dan sering yang dapat
mengurangi rasa sakit
Kerusakan mobilitas fisik dapat
mengganggu aktivitas klien. Aktivitas yang baik untuk klien gastritis adalah melatih dibagian-bagian yang mengalami nyeri Menganjurkan klien untuk istirahat jika klien sudah melakukan ROM aktif
Kesehatan merupakan masalah penting bagi semua manusia perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis
3.1.1 Jelaskan pada keluarga cara perawatan kembali cara perawatan gastritis dirumah 3.1.3 Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga yang tepat.
3.2.1
Demonstrasika n pada
keluarga cara membuat obat tradisional 3.2.2Berikan kesempatan membuat obat tradisional 3.2.3Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga 4.1.1 Jelaskan cara
perilaku dan gaya hidup.
Gejala penyakit yang tidak ditangani Perdarahan saluran cerna bagian atas. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbsi vitamin. keluarga
mengunjungi fasilitas
kesehatan yang ada di kecamatan blang mangat yaitu puskesmas blang mangat.
mobilitasfisik tidak ditangani dengan menggunakan lembar balik. 2.1.2 Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari mobilitas fisik tidak ditangani 2.2.1
Diskusikan dengan keluarga penyebab kurang nutrisi dengan menggunakan lembar balik 2.2.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab kurang nutrisi 2.2.3 Berikan reinforcement positif atas jawaban keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
3.1.1 Diskusikan dengan keluarga tentang ROM yang baik bagi klien
3.1.2 Motivasi keluarga untuk mengajarkan ROM aktif yang baik bagi klien
reinforcement positif atas kemampuan keluarga merawat anggota keluarga. 4.1.1.Diskusik an dengan keluarga mengenai aktivitas yang baik bagi klien gastritis 4.1.2 Beri reinforcement positif pada jawaban keluarga 5.1.1Motivasi keluarga untuk memeriksakan anggota keluarga yang menderita RA ke dokter atau puskesmas. 5.1.2.Tanyaka n pada kelurga hasil yang di peroleh 5.1.3.Berikan pujian pada keluarga.positi f
B. Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga Tabel Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan
Tanggal dan waktu
Dx. Keperawatan Implementasi
Tanggal 27 Mei 2011
Nyeri pada keluarga Ny. A terutama pada An. T. b.d KMK mengenal gastritis
TUK 1 mampu mengenal masalah gastritis.
a. Mendiskusikan bersama keluarga pengertian gastritis dengan
menggunakan lembar balik b. Menjelaskan keluarga tentang penyebab gastritis .
c. Memberikan kesempatan keluarga untuk mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh perawat
atas jawaban yang tepat
TUK 2 Mampu mengambil keputusan untuk mengatasi gastritis
a. Menjelaskan bersama keluarga tentang tanda dan gejala gastritis dengan menggunakan lembar balik b. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali dari tanda dan gejala gastritis
c. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Tanggal 29 Mei 2011
Kerusakan mobilitas fisik pada keluarga Ny. A terutama pada An. T b.d KMK merawat anggota yang sakit
TUK 3 Mampu merawat anggota keluarga dengan gastritis
a. Mendorong keluarga untuk menceritakan apa yang dilakukan untuk mengatasi gastritis
b. Mendiskusikan bersama keluarga cara merawat anggota keluarga dengan gastritis dengan menggunakan lembar balik
c. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya tentang materi yang disampaikan
d. berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum dimengerti
e. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah dijelaskan
f. berikan reinforcement atas jawaban keluarga
-C. Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga
Tanggal dan
waktu Dx. Keperawatan Evaluasi
Tanggal 27 Mei 2011
Nyeri akut pada keluarga Ny. A terutama pada An. T. b.d KMK mengenal masalah gastritis.
S : – Ny. A mengatakan sudah tau tentang penyakit yang sedang diderita, setelah diberikan penyuluhan oleh mahasiswa
- Keluarga mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh perawat yang menyakut tentang
kebutuhan nutrisi pada An. T
O : – Wajah tampak meringis, keadaan umum lemah, dengan skala nyeri 6. Klien tampak memegang perut nya ketika tersa nyeri.
A : TUK 1dan 2 teratasi
Tanggal 28 Mei 2011
Kerusakan mobilitas fisik pada keluarga Ny. A terutama pada An. T KMK merawat anggota yang sakit
S : – Ny.A mengatakan sudah mengerti tentang penyebab dan tanda gejala dari keruskan mobilitas fisik.
- Klien mengatakan nyeri sudah terasa terkontrol setelah beberapa hri
belakangan makan dengan pola sedikit tapi sering dan juga tepat waktu. O : – Keluarga mengatakan sudah tau tentang penjelasan yang diberikan perawat
A : TUK 1 tercapai
P : Intervensi dipertahankan, lanjutkan ke TUK
4 dan 5
DAFTAR PUSTAKA
Efendy Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Edisi 2). Jakarta : EGC
Setiawan S. Dan Dermawan C. A. (2008). Penuntun Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga . ( Edisi 2). Jakarta : TIM
Suprajipno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Baughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Keperawatan medical bedah, alih bahasa : yasmin asih. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.Menurut ANA (1995)
Soeparman, 1999, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta.