ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN STROKE NON
HEMORAGIK DI R. GERIATRI RSDK SEMARANG
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S
DENGAN STROKE NON HEMORAGIK
DI R. GERIATRI RSDK SEMARANG
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Alamat : Bhayangkara Purwodadi RT 04 RW 09 Umur : 70 Tahun
Jenis Kelamin/status : Wanita/janda Pekerjaan : Pensiunan PNS
Jumlah anak : 5 orang; 3 orang laki-laki, 2 orang perempuan Jumlah cucu : 10 orang
Masuk RS : 13 Juli 2005
B. RIWAYAT MEDIS EVALUASI FISIK
I.
Riwayat Medis
1.
Keluhan utama pasien
Keluarga/penunggu mengatakan “makan minum masih susah, ngobrok, alih baring harus dibantu”
2.
Riwayat pembedahan/operasi
Belum pernah
3.
Riwayat opname di Rumah Sakit
4.
Riwayat kesehatan lain
Sudah kurang lebih 5 tahunan menderita DM, HT
5.
Riwayat alergi
Tidak ada
6.
Kebiasaan
Keluarga mengatakan klien tidak pernah merokok, minum alkohol, olah raga ikut senam lansia di posyandu lansia, makan 3 kali sehari, tidak suka minum kopi
7.
Obat-obatan saat ini
Dengan resep dokter
Ceftriaxon 1 x 2 gr Metronidazol 3 x 500 mg Diflucan 1 x 300 mg (PO)
Euterax 1 x 25 mg (pagi perut kosong) Actrapid 4 – 4 – 4
Na Cl 3 x 100 mg Plet oral 1 x 100 mg Asetosal 1 x 100 mg
Tanpa resep dokter
Perawatan kateter
Perawatan daerah genital dan perineum
Oral higiene
Perawatan infus
a. Penilaian penderita atas kesehatannya sendiri
Belum dapat dikaji secara subyektif b. Ringkasan gejala khas
Terdapat kelemahan, disfagia
9.
Penapisan depresi
Belum dapat dikaji
10.
Status fungsional
a. ADL dasar dan instrumental
Mandi, ambulasi, berpakaian, berdandan, BAK/BAB, makan minum, mengatur obat-obatan harus “tergantung orang lain sepenuhnya”
Penderita ngobrok, BAK dengan alat Douwer Cateter b. Keterbatasan fungsional
II. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital
Tanggal : 25/7/05 jam 12.00 WIB
Tekanan darah : 190/110 mmHg, Nadi : 80 x/mnt, RR : 20 x/mnt
Suhu : 36,80C
BB : 70 Kg, sebelumnya : TB : 160 cm
2. Kulit
Tampak keriput, lembab, ada hematom bekas infus di kaki kanan, bersih Dekubitus tidak ada.
3. Pendengaran
Paien dapat mendengar suara dengan intonasi agak keras, tidak memakai alat bantu. 4. Penglihatan
Pasien dapat melihat dengan jelas, bila membaca menggunakan alat bantu berupa kacamata. 5. Mulut
Mulut bersih, gigi sudah tanggal, tinggal gigi bawah jumlah 5, tidak memakai gigi palsu, tidak terdapat lesi/lecet pada gusi dan mukosa mulut.
6. Leher
Tidak terdapat pembesaran limfe 7. Dada
Tidak terdapat kelainan fisik, tidak terdapat massa, ekspansi dada normal, irama nafas teratur (20 x/mnt), tidak tampak penggunaan otot-otot bantu nafas.
8. Paru-paru
Inspeksi : Simetris, Statis, Dinamis Palpasi : Steam Fremitus kanan = kiri Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru Auskultasi : vesikuler pada seluruh area paru 9. Kardiovaskuler
Inspeksi : IC tak tampak
Palpasi : IC teraba di SIC V 2 cm LMCS
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Inspeksi : Datar, venektasi (-) Auskultasi : Bising Usus (+) Normal Perkusi : Tympani
Palpasi : Supel, hepar/limpe tidak teraba 11. Rektum/anus
Tak ada gangguan 12. Genital
Tampak normal, terpasang Douwer Cateter No 16 13. Muskuloskeletal
Tidak terjadi deformitas dan peradangan/benjolan, adanya keterbatasan gerak pada ekstremitas bawah dan atas
14. Neurologik/psikologis
a. Status mental
Terjadi disorientasi tempat (kadang-kadang), waktu, penurunan daya ingat b. Perasaan hati/afeksi
Belum dapat dikaji secara subyektif c. Umum
Gerakan motorik : kekuatan minimal, ada tahanan bila siku disudutkan 15. Ekstremitas
a. Atas
Edema tidak ada, terpasang infus di tangan kiri b. Bawah
Edema tidak ada, ada bekas tusukan jarum infus di kaki kanan (hematom) 16. Punggung
Tidak ada luka dekubitus C. DATA LABORATORIUM
Laboratorium darah tanggal 22 Juli 2005
Pemeriksaan Hasil Satuan
Harga
Normal
Hb 12,10 gr% 13 – 16
Ht 35,8 % 35 - 47
Eritrosit 4,05 Juta/ mmk 3,9 – 5,6
MCV 88,4 Fl 76 – 96
MCHC 33,9 g/ dl 29 - 36
Lekosit 9,3 Ribu / mmk 4 – 11
Eosinofil 0 % 1 – 3
Basofil 0 % 0 – 2
Batang 0 % 2 – 5
Segmen 89 % 47 – 80
Limfosit 5 % 20 – 45
Monosit 6 % 2 – 10
Trombosit 305 Ribu / mmk 150 – 400
Gula darah dan reduksi Glukosa puasa 134 mg/dl
Pengelolaan DM : 80 – 109 : baik 110 – 125 : sedang >126 : buruk
Gula darah puasa terganggu bila 110 < GDP < 126 & GTT 2 jam < 140 Reduksi I
Gula 2 PP + reduksi
Gula PP 2 jam 156.0 mg/dl
Pengelolaan DM : 80 – 140 : baik 145 – 179 : sedang >180 : buruk Reduksi II
Laboratorium darah tanggal 22 Juli 2005
Pemeriksaan Hasil Satuan
Harga
Normal
Urea 45 Mg / dl 15 - 39
Creatinin 0,92 Mg / dl 0,60 – 1,30
Natrium 131 Mmol/L 136 – 145
Kalium 5,3 Mmol/L 3,5 – 5,1
Chlorida 97 Mmol/L 98 – 107
Laboratorium darah tanggal 26 Juli 2005
Pemeriksaan Hasil Satuan
Harga
Normal
Kalium 4,1 Mmol/L 3,5 – 5,1
Chlorida 94 Mmol/L 98 – 107
Urinalisa tanggal 21 Juli 2005
Hasil : kuning, jernih, PH 5,0, BJ 1,015, protein 75 mg/dl, sedimen : epitel 2/3, eritrosit , lekosit 8/10, LL dbn, kultur urine kandida > 100.000
Kultur urin (23 Juli 2005)
Kuning, jernih, PH 6, prot. 25 mg/dl, sed (-), sed. Epitel 1/3, leko 3/5, erit 7/10 Kultur darah : steril
Gambaran darah tepi tanggal 18 Juli 2005 Hit. Jenis : E0, B0, Bt0, sg 91, L n, M0 E : anisositosis, poikelositosis ringan
Tr : jml normal, bt besar (+), leko : jumlah tampak normal D. HASIL PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN
Pemeriksaan CT Scan kepala tanpa kontras tanggal 19 Juli 2005
Sulkus dan fisura melebar
Sist. Ventrikular dan sisterna sebagian melebar
Tampak lesi hipodens batas tak tegas pada nukleus kaudatus kiri, thalamus kiri dan korona radiata kanan
Tak tampak mid line shiffing
Serebelum dan batang otak baik
Kesan : infark nukleus kaudatus kiri, thalamus kiri dan korona radius kanan
Radiologi :
Hasil : kesan cardiomegali, elangatio aorta, foto kurang bagus
EKG :
Hasil : irama sinus reg. Frek. 66 x/mnt Axis : N. axis Posisi : intermed
Kesan : NSR, ischemic, ami anterior
E. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1.
Imobilitas fisik
2.
Perubahan pola nutrisi
3.
Defisit perawatan diri
4.
Perubahan pola eliminasi
5.
Resti infeksi
F. LAPORAN LANJUTAN
1.
Pem. Gizi : diet sonde, 1900 kkal, 40
gr protein
2.
Rehabilitasi : alih baring/2 jam
G.
PSIKOSOSIAL
Belum dapat dikaji secara subyektif Status fungsional
Indeks KATZ dari AKS : G Skor Norton : 11 Skor depresi :
Pasien seorang janda, pensiunan PNS/guru, almarhum suami pensiunan PNS/kepala sekolah, pensiun setiap bulan kurang lebih 1,5 juta. Klien tinggal dirumah sendiri, ditemani keponakan 1 orang perempuan (bekerja), rumah ukuran 15 x 20 m2, kamar mandi 2, WC duduk, kamar
tidur 5, rumah dinding tembok, lantai keramik, tidak licin, jarak kamar ke kamar mandi 10 meter.
Anak 5 orang sudah mandiri
Anak I : laki-laki, guru SMP, istri guru SD, anak 3 orang, penghasilan kurang lebih 2 juta Anak II : laki-laki, Bapenas, istri tidak bekerja, anak 3 orang, penghasilan kurang lebih 2 juta
Anak III : perempuan, peg RSDK (Laborat) suami sales obat, anak 2 orang, penghasilan kurang lebih 3 juta
Anak IV : permpuan, ibu rumah tangga, suami sales obat, anak 2 orang, penghasilan kurang lebih 1 juta
Anak V : laki-laki, swasta, belum menikah, penghasilan kurang lebih 1 juta Hubungan dengan keluarga baik, kesan ekonomi cukup.
Genogram
Keterangan :
: laki-laki :
: perempuan : tinggal
serumah :
meninggal
:
meninggal
Riwayat penyakit sekarang
Lima (5) hari klien mulai sering ngantukan dan lemah, banyak tidur, bila dibangunkan masih bisa tapi tidur lagi, batuk kadang-kadang tapi sekarang sudah tidak ada, klien tidak panas 2 minggu sebelum masuk RSDK klien mondok di RS Yakkum Purwodadi, karena hipertensi dan asma, sudah baik pulang, 2 hari di rumah merasa dingin dan dibawa ke RS lagi.
Karena tidak ada perubahan ataupun perbaikan maka keluarga minta rujuk ke RSDK. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga mengatakan bahwa pasien sudah lama (5 th) mengidap hipertensi dan DM tapi terkontrol.
ANALISA DATA
N
O DATA MASALAH
1 DS : -DO :
Klien tampak lemah Klien bedrest total Indeks KATZ : G Tirah baring tiap 2 jam Klien tidak bisa jalan Semua AKS dibantu
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan
2 DS : -DO :
Klien bed rest total Klien lemah
Semua ADL dibantu total
koordinasi/kontrol otot
3 DS : -DO :
Terpasang NGT
Diet cair 1900 kkal, 40 gr protein Pasien lemah
Reflek menelan lemah
Perubahan pola nutrisi berhubungan kelemahan reflek menelan
4 DS : -DO :
Terpasang DC Terpasang NGT Terpasang Infus Kondisi pasien lemah
Resti infeksi berhubungan dengan tindakan invasif
5 DS : -DO :
Terpasang DC no 16 Pasien bedrest total
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pemasangan kateter
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan pola nutrisi berhubungan dengan kelemahan reflek menelan
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, kehilangan koordinasi/kontrol otot
4. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan pemasangan kateter
5. Resti infeksi berhubungan dengan tindakan invasif
RENCANA KEPERAWATAN
NO
DP TUJUAN – KRITERIA HASIL INTERVENSI 1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 5 x 24 jam klien mampu mempertahankan nutrisi sesuai dengan kebutuhannya, dengan criteria hasil:
Asupan diet personde adekuat
Albumin dalam rentang 3,4–5 gr/dl
Kaji status gizi klien
Hitung kebutuhan gizi tubuh atau kolaborasi
tim gizi
Pertahankan asupan kalori dengan makan per
sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 24 jam klien mampu memenuhi kebutuhan fisik, dengan criteria hasil:
Dapat melakukan aktifitas ringan di
tempat tidur
Kekuatan otot meningkat
Tentukan kemampuan fungsional klien
Rencanakan aktifitas dengan periode istirahat
kuat
Bantu dalam memindahkan dan ambulasi
Kolaborasi dengan fisioterapi dalam latihan
ROM secara pasif 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 5 x 24 jam klien mampu memenuhi perawatan diri, dengan criteria hasil:
Klien mampu melakukan aktivitas
perawatan diri dalam tingkat kemampuan sendiri
Hanya membutuhkan bantuan yang
minimal dalam perawatan diri
Kaji kemampuan dan tingkat kekurangan
untuk melakukan kebutuhan sehari-hari
Berikan bantuan minimal bila pasien mampu
melakukannya
Beri pasien waktu yang cukup untuk
mengerjakan tugas
Berikan umpan balik yang positif untuk
setiap usaha yang dilakukan
Bantu pasien dalam perawatan diri
4 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 24 jam, tidak terjadi perubahan pola eliminasi, dengan criteria hasil:
Kateter tetap paten pada tempatnya Keluaran urin melebihi 30 ml/jam
Kaji kateter terhadap kepatenan
Kaji warna, karakter dan aliran urin serta
adanya bekuan melalui kateter tiap 2 jam
Catat urin yang keluar
Anjurkan klien minum yang cukup
Tentukan pola berkemih normal
5 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 24 jam tidak terjadi infeksi, dengan criteria hasil:
Tidak tampak adanya tanda-tanda infeksi (dolor, kalor, rubor, nyeri, fungsiolaesa)
TTV dalam batas normal (TD : 120/80, N: 80 – 100, RR : 16 – 24, S : 36 – 370C
Kaji TTV
Lakukan perawatan kateter tiap hari
Lakukan oral higiene tiap hari
Lakukan vulva higiene tiap hari
Ganti plester NGT bila sudah kotor
Pertahankan keadaan agar tak terjadi infeksi
Berikan obat antibiotik sesuai program
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DP TD
Kolaborasi tentang kebutuhan gizi tubuh
atau kolaborasi tim gizi
Respon : diet cair, 1900 kkal, 40 gr protein
Mempertahankan asupan kalori dengan
makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Respon : diet sonde masuk
Jam 13.45
Masalah teratasi sebagian, masih terpasang NGT
dengan makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Menentukan kemampuan fungsional klien
Respon : Klien masih mempunyai kekuatan otot 2 - 3
Merencanakan aktifitas dengan periode
istirahat kuat
Respon : tirah baring tiap 2 jam, miring kanan, telentang dan miring kiri
Membantu dalam memindahkan dan
ambulasi
Respon : klien masih merasa malas untuk tirah baring, klien sering tidur terus
09.50
dalam latihan ROM secara pasif
Respon : klien diajari duduk, mengangkat tangan dan menggerakannya
P :
Lanjutkan intervensi : bantu pasien untuk latihan ambulasi, beri semangat pada klien dan keluarga untuk beraktivitas ringan
Respon : semua kebutuhan klien dibantu oleh perawat maupun keluarga
Memberikan bantuan minimal bila pasien
mampu melakukannya
Respon : memberikan kesempatan klien untuk mengelap mulut dengan tangannya
Memberikan umpan balik yang positif
untuk setiap usaha yang dilakukan Respon : klien termotivasi saat itu
Membantu pasien dalam perawatan diri
Kebersihan vulva terjaga
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
Kaji kemampuan dan tingkat
kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari
Bantu pasien dalam perawatan
diri 4 25/7/0
5 09.00
Mengkaji kateter terhadap kepatenan
Respon : kateter masih terpasang
Mengkaji warna, karakter dan aliran urin
12.00
12.30
Respon : warna kuning jernih, tidak ada bekuan, mengalir lancar
Mencatat urin yang keluar
Respon : produksi urin 900 cc/6 jam
Menganjurkan klien minum yang cukup
Respon : klien mengiyakan
Warna urin kuning jernih
Urin mengalir lancar
A : masih terpasang kateter urin
P : Lanjutkan intervensi : observasi kepatenan kateter 5 25/7/0
5 09.00
10.00
10.00
11.30
Melakukan perawatan kateter
Respon : klien kooperatif
Melakukan oral higiene
Respon : klien mau bekerja sama, mukosa bibir lembab
Melakukan vulva higiene
Respon : klien merasa lebih nyaman
Melakukan perawatan infus
Respon : mengganti pemasangan infus
Mengganti plester NGT bila sudah kotor
Respon : NGT baru terpasang, kondisi bersih
Mempertahankan keadaan agar tak terjadi
infeksi
Respon : tidak ada tanda infeksi
Memberikan obat antibiotik sesuai
program
Respon : injeksi metronidazole 500 mg dan ceftraxon 2 gr masuk, tidak ada alergi
Mengkaji TTV
Respon : TD : 190/110 mmHg, N : 80 x/ mnt, RR 20 x/mnt, S : 36,80C
Jam 13.45 S : -O :
Mukosa mulut bersih
Keadaan vulva bersih
Kateter terpasang dg baik
NGT masih terpasang
Tidak ada tanda infeksi
Obat-obatan sudah masuk dan
tidak ada alergi
TD : 190/110 mmHg, N : 80
x/mnt, RR 20 x/mnt, S : 36,80C
A : Masih terpasang infus NGT dan kateter
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO
DP WKT IMPLEMENTASI - RESPON EVALUASI
T
Kolaborasi tentang kebutuhan gizi tubuh
atau kolaborasi tim gizi
Respon : diet cair, 1900 kkal, 40 gr protein
Mempertahankan asupan kalori dengan
makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Respon : diet sonde masuk
Jam 13.45
A : Masalah teratasi sebagian, masih terpasang NGT
Pertahankan asupan kalori dengan makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Menentukan kemampuan fungsional klien
Respon : Klien masih mempunyai kekuatan otot 2 - 3
Merencanakan aktifitas dengan periode
istirahat kuat
Respon : tirah baring tiap 2 jam, miring kanan, telentang dan miring kiri
Membantu dalam memindahkan dan
ambulasi
Respon : klien masih merasa malas untuk tirah baring, klien sering tidur terus
09.50
Melakukan fisioterapi dengan petugas
dalam latihan ROM secara pasif
Respon : klien diajari duduk, mengangkat tangan dan menggerakannya keluarga untuk beraktivitas ringan
Respon : semua kebutuhan klien dibantu oleh perawat maupun keluarga
Memberikan bantuan minimal bila pasien
mampu melakukannya
Respon : memberikan kesempatan klien untuk mengelap mulut dengan tangannya
Memberikan umpan balik yang positif
untuk setiap usaha yang dilakukan Respon : klien termotivasi saat itu
Membantu pasien dalam perawatan diri
Kebersihan vulva terjaga
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
Kaji kemampuan dan tingkat
kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari
Bantu pasien dalam perawatan
diri 4 26/7/0
5 09.00
Mengkaji kateter terhadap kepatenan
Respon : kateter masih terpasang
Mengkaji warna, karakter dan aliran urin
12.00
12.30
serta adanya bekuan melalui kateter tiap 2 jam
Respon : warna kuning jernih, tidak ada bekuan, mengalir lancar
Mencatat urin yang keluar
Respon : produksi urin 1000 cc/6 jam
Menganjurkan klien minum yang cukup
Respon : klien mengiyakan
Respon : klien merasa lebih nyaman
Melakukan perawatan infus
Respon : mengganti pemasangan infus
Mengganti plester NGT bila sudah kotor
Respon : NGT baru terpasang, kondisi bersih
Mempertahankan keadaan agar tak terjadi
infeksi
Respon : tidak ada tanda infeksi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO
DP WAKTU IMPLEMENTASI - RESPON EVALUASI
T T D 1 27/7/05
08.00
08.00 12.00
Mengkaji status gizi klien
Respon : BB 70 Kg, TB 160, turgor cukup, kulit keriput, mukosa mulut lembab
Kolaborasi tentang kebutuhan gizi tubuh
atau kolaborasi tim gizi
Respon : diet cair, 1900 kkal, 40 gr protein
Mempertahankan asupan kalori dengan
makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Respon : diet sonde masuk
Jam 13.45 S : -O :
Diet sonde masuk kurang lebih
1000 cc untuk 2 kali pemberian
Mulai belajar minum
sedikit-sedikit
Mukosa mulut lembab
A :
Masalah teratasi sebagian, masih terpasang NGT
P :
Lanjutkan intervensi
Kaji status gizi klien
Hitung kebutuhan gizi tubuh
atau kolaborasi tim gizi
Pertahankan asupan kalori
dengan makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Periksa laborat darah rutin dan
protein 2 27/7/05
09.00
09.30
Menentukan kemampuan fungsional
klien
Respon : Klien masih mempunyai kekuatan otot 2 - 3
Merencanakan aktifitas dengan periode
istirahat kuat
Respon : tirah baring tiap 2 jam, miring
Jam 13.45 S :
Klien mengatakan enak tidur daripada latihan gerak
O :
Klien tampak mengantuk
09.45
09.50
kanan, telentang dan miring kiri
Membantu dalam memindahkan dan
dalam latihan ROM secara pasif
Respon : klien diajari duduk, keluarga untuk beraktivitas ringan
kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari
Respon : semua kebutuhan klien dibantu oleh perawat maupun keluarga
Memberikan bantuan minimal bila
pasien mampu melakukannya
Respon : memberikan kesempatan klien untuk mengelap mulut dengan tangannya
Memberikan umpan balik yang positif
untuk setiap usaha yang dilakukan Respon : klien termotivasi saat itu
Membantu pasien dalam perawatan diri
(oral higiene, vulva higiene dan
Kebersihan vulva terjaga
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
Kaji kemampuan dan tingkat
kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari
Bantu pasien dalam perawatan
4 27/7/05 09.00
12.00
12.30
Mengkaji kateter terhadap kepatenan
Respon : kateter masih terpasang
Mengkaji warna, karakter dan aliran
urin serta adanya bekuan melalui kateter tiap 2 jam
Respon : warna kuning jernih, tidak ada bekuan, mengalir lancar
Mencatat urin yang keluar
Respon : produksi urin 700 cc/6 jam
Menganjurkan klien minum yang cukup
Respon : klien mengiyakan
Respon : klien merasa lebih nyaman
Melakukan perawatan infus
Respon : mengganti pemasangan infus
Mengganti plester NGT bila sudah kotor
Respon : NGT, kondisi bersih
Mempertahankan keadaan agar tak
terjadi infeksi
Respon : tidak ada tanda infeksi
Memberikan obat antibiotik sesuai
program
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO
DP WAKTU IMPLEMENTASI - RESPON EVALUASI
T
Respon : BB 70 Kg, TB 160, turgor cukup, kulit keriput, mukosa mulut lembab
Kolaborasi tentang kebutuhan gizi tubuh
atau kolaborasi tim gizi
Respon : diet cair, 1900 kkal, 40 gr protein
Mempertahankan asupan kalori dengan
makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Respon : diet sonde masuk
Jam 13.45 S : -O :
Diet sonde masuk kurang lebih 1000 cc untuk 2 kali
Masalah teratasi sebagian, masih terpasang NGT
dengan makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Periksa laborat darah rutin dan
protein 2 28/7/
05 09.00
09.30
Menentukan kemampuan fungsional klien
Respon : Klien masih mempunyai kekuatan otot 2 - 3
Merencanakan aktifitas dengan periode
istirahat kuat
Respon : tirah baring tiap 2 jam, miring kanan, telentang dan miring kiri
Membantu dalam memindahkan dan
Klien tampak mengantuk
Klien lemah
09.45
09.50
ambulasi
Respon : klien masih merasa malas untuk tirah baring, klien sering tidur terus
Melakukan fisioterapi dengan petugas dalam
latihan ROM secara pasif
Respon : klien diajari duduk, mengangkat tangan dan menggerakannya keluarga untuk beraktivitas ringan
kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari untuk mengelap mulut dengan tangannya
Memberikan umpan balik yang positif
untuk setiap usaha yang dilakukan Respon : klien termotivasi saat itu
Membantu pasien dalam perawatan diri
(oral higiene, vulva higiene dan perawatan kateter)
Kebersihan vulva terjaga
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
Kaji kemampuan dan tingkat
kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari
Bantu pasien dalam perawatan
diri 4 28/7/
05 09.00
Mengkaji kateter terhadap kepatenan
Respon : kateter masih terpasang
Mengkaji warna, karakter dan aliran urin
serta adanya bekuan melalui kateter tiap 2
Jam 13.45 S : -O :
12.00
Respon : produksi urin 800 cc/6 jam
Menganjurkan klien minum yang cukup
Respon : klien mengiyakan
Respon : klien mau bekerja sama, mukosa bibir lembab
Melakukan vulva higiene
Respon : klien merasa lebih nyaman
Melakukan perawatan infus
Respon : mengganti pemasangan infus
Mempertahankan keadaan agar tak terjadi
infeksi
Respon : tidak ada tanda infeksi
Memberikan obat antibiotik sesuai program
Respon : injeksi metronidazole 500 mg dan ceftraxon 2 gr masuk, tidak ada alergi
Mengkaji TTV
TU IMPLEMENTASI - RESPON EVALUASI
T
Respon : BB 70 Kg, TB 160, turgor cukup,
-08.00
08.00 12.00
kulit keriput, mukosa mulut lembab
Kolaborasi tentang kebutuhan gizi tubuh
atau kolaborasi tim gizi
Respon : diet cair, 1900 kkal, 40 gr protein
Mempertahankan asupan kalori dengan
makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Respon : diet sonde masuk
O :
Masalah teratasi sebagian, masih terpasang NGT
dengan makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Periksa laborat darah rutin dan
protein
Menentukan kemampuan fungsional klien
Respon : Klien masih mempunyai kekuatan otot 2 - 3
Merencanakan aktifitas dengan periode
istirahat kuat
Respon : tirah baring tiap 2 jam, miring kanan, telentang dan miring kiri
Membantu dalam memindahkan dan
ambulasi
Respon : klien masih merasa malas untuk tirah baring, klien sering tidur terus
Melakukan fisioterapi dengan petugas dalam
latihan ROM secara pasif
Klien tampak mengantuk
09.50
Respon : klien diajari duduk, mengangkat tangan dan menggerakannya
Lanjutkan intervensi : bantu pasien untuk latihan ambulasi, beri semangat pada klien dan keluarga untuk beraktivitas ringan
kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari untuk mengelap mulut dengan tangannya
Memberikan umpan balik yang positif
untuk setiap usaha yang dilakukan Respon : klien termotivasi saat itu
Membantu pasien dalam perawatan diri
(oral higiene, vulva higiene dan perawatan kateter)
Kebersihan vulva terjaga
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
Kaji kemampuan dan tingkat
kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari
Bantu pasien dalam perawatan
diri 4 29/7/
05 09.00
Mengkaji kateter terhadap kepatenan
Respon : kateter masih terpasang
Mengkaji warna, karakter dan aliran urin
12.00
12.30
Respon : produksi urin 700 cc/6 jam
Menganjurkan klien minum yang cukup
Respon : klien mengiyakan
Respon : klien mau bekerja sama, mukosa bibir lembab
Melakukan vulva higiene
Respon : klien merasa lebih nyaman
Melakukan perawatan infus
Respon : mengganti pemasangan infus
Mempertahankan keadaan agar tak terjadi
infeksi
Respon : tidak ada tanda infeksi
Memberikan obat antibiotik sesuai program
Respon : injeksi metronidazole 500 mg dan ceftraxon 2 gr masuk, tidak ada alergi
Mengkaji TTV
DP WAKTU IMPLEMENTASI - RESPON EVALUASI
T
Kolaborasi tentang kebutuhan gizi tubuh
08.00 12.00
Mempertahankan asupan kalori dengan
makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
Respon : diet sonde masuk
sedikit
Mukosa mulut lembab
A :
Masalah teratasi sebagian, masih terpasang NGT
P :
Lanjutkan intervensi
Kaji status gizi klien
Hitung kebutuhan gizi tubuh
atau kolaborasi tim gizi
Pertahankan asupan kalori
dengan makan per sonde atau nutrisi perenteral sesuai indikasi
2 30/7/0 5 09.00
09.30
09.45
09.50
Menentukan kemampuan fungsional klien
Respon : Klien masih mempunyai kekuatan otot 2 - 3
Merencanakan aktifitas dengan periode
istirahat kuat
Respon : tirah baring tiap 2 jam, miring kanan, telentang dan miring kiri
Membantu dalam memindahkan dan
ambulasi
Respon : klien masih merasa malas untuk tirah baring, klien sering tidur terus
Melakukan fisioterapi dengan petugas
dalam latihan ROM secara pasif
Respon : klien diajari duduk, mengangkat tangan dan menggerakannya
Jam 13.45 S :
Klien mengatakan enak tidur daripada latihan gerak
O :
Klien tampak mengantuk
Klien lemah
Klien dilatih duduk dan
menggerakkan tangannya
Kekuatan otot 2 – 3
A :
Masalah teratasi sebagian P :
Lanjutkan intervensi : bantu pasien untuk latihan ambulasi, beri semangat pada klien dan keluarga untuk beraktivitas ringan
5
Respon : semua kebutuhan klien dibantu oleh perawat maupun keluarga
Memberikan bantuan minimal bila pasien
mampu melakukannya
Respon : memberikan kesempatan klien untuk mengelap mulut dengan tangannya
Memberikan umpan balik yang positif
untuk setiap usaha yang dilakukan Respon : klien termotivasi saat itu
Membantu pasien dalam perawatan diri
Kebersihan vulva terjaga
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi
Kaji kemampuan dan tingkat
kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari-hari
Bantu pasien dalam perawatan
diri
Mengkaji kateter terhadap kepatenan
Respon : kateter masih terpasang
Mengkaji warna, karakter dan aliran urin
serta adanya bekuan melalui kateter tiap 2 jam
Respon : warna kuning jernih, tidak ada bekuan, mengalir lancar
Mencatat urin yang keluar
Respon : produksi urin 700 cc/6 jam
Menganjurkan klien minum yang cukup
10.00
10.00
11.30
Respon : klien mau bekerja sama, mukosa bibir lembab
Melakukan vulva higiene
Respon : klien merasa lebih nyaman
Melakukan perawatan infus
Respon : mengganti pemasangan infus
Mempertahankan keadaan agar tak terjadi
infeksi
Respon : tidak ada tanda infeksi
Memberikan obat antibiotik sesuai
program
Respon : injeksi metronidazole 500 mg dan ceftriaxon 2 gr masuk, tidak ada alergi
Mengkaji TTV
Respon : TD : 150/80 mmHg, N : 84 x/mnt, RR 20 x/mnt, S : 36,80C
Mukosa mulut bersih
Keadaan vulva bersih
Kateter terpasang dg baik
NGT masih terpasang
Tidak ada tanda infeksi
Obat-obatan sudah masuk dan
tidak ada alergi
TD : 150/80 mmHg, N : 84
x/mnt, RR 20 x/mnt, S : 36,80C
A : Masih terpasang infus, NGT dan kateter