• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah strategi pertumbuhan dan pembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah strategi pertumbuhan dan pembang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Ekonomi Pembangunan

Disusun oleh:

Reno (11.22.13071)

Piawati (11.22.13252)

(2)

DAFTAR ISI

Bab I Pendahuluan

1

A.

Latar Belakang

1

B.

Identifikasi Masalah

1

C.

Pemecahan Masalah

1

D.

Tujuan

1

Bab II Pembahasan

2

A.

Lingkaran Kemiskinan

2

B.

Teori Kausasi Kumulatif

3

C.

Teori Perangkap Keseimbangan Tingkat Rendah

4

D.

Strategi Upaya Minimum Kritis

5

E.

Strategi Pembangunan Seimbang

7

Bab III Penutup

8

Daftar Istilah

9

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ekonomi negar a-negar a di dunia memiliki tingkatan yang ber beda-beda. Dalam hal ini ter dapat suatu klasifikasi dimana ada yang disebut negar a maju, negar a ber kembang, dan negar a miskin. Negar a maju menguasai ber bagai sektor pr oduktif yang mendor ong laju per tumbuhan ekonomi negar a ter sebut. Ter sedianya tenaga ahli dan teknologi yang memadai menyokong negar a maju untuk tumbuh ke ar ah yang lebih maju. Sementar a itu, negar a-negar a ber kembang memiliki kelemahan-kelemahan yang menyebabkan mer eka kesulitan untuk membangun per ekonomiannya. Kur angnya tenaga ahli menyebabkan sumber daya alam tidak dapat diber dayakan secar a maksimal. Oleh kar ena itu, negar a-negar a ter belakang mengijinkan negar a maju untuk mengelola sumber daya alam mer eka dalam hubungan ker jasama. Namun, ter nyata negar a maju memanfaat kan kondisi ini untuk memper oleh pr ofit yang sebesar -besar nya. Kondisi lingkungan yang semakin r usak menimbulkan ber bagai musibah di negar a ter belakang. Hal ini menjadi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh negar a-negar a ter belakang.

Dunia ini dihuni oleh segelintir negar a-negar a kaya. Mer eka memanfaatkan sumber daya alam dar i negar a-negar a ter belakang untuk diber dayakan. Selanjutnya, bahan baku yang diper oleh dar i negar a-negar a ter belakang diolah menjadi pr oduk jadi kemudian dijual kembali.

Pembangunan ekonomi menjadi sesuatu yang mahal bagi negar a-negar a ter belakang. Oleh kar ena itu, mer eka har us membentuk str ategi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada di negar anya.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan lingkar an kemiskinan? 2. Apa yang dimaksud dengan teor i kausasi kumulatif?

3. Apa yang dimaksud dengan teor i per angkap keseimbangan tingkat r endah? 4. Bagaimana str ategi upaya minimum kr itis?

5. Bagaimana str ategi pembangunan seimbang?

C. PEMECAHAN MASALAH

1. Menjelaskan definisi singkat lingkar an kemiski nan. 2. Menjelaskan definisi singkat teor i kausasi kumulatif.

3. Menjelaskan definisi singkat teor i per angkap keseimbangan tingkat r endah. 4. Menjelaskan definisi singkat str ategi upaya minimum kr itis.

5. Menjelaskan definisi singkat str ategi pembangunan seimbang.

D. TUJUAN

(4)

BAB I I

PEMBAHASAN

A. LINGKARAN KEMISKINAN ( The Vicious Cir cles)

Lingkar an kemiskinan atau teor i lingkar an per angkap kemiskinan yaitu seper angkat kekuatan yang saling mempengar uhi secar a ter tentu yang menyebabkan suatu negar a menjadi tet ap miskin dan sangat lamban untuk ber kembang. Hal ini menjadi latar belakang lahir nya str ategi pembangunan seimbang di negar a-negar a ber kembang.

Menur ut Nur kse, sebuah negar a adalah miskin kar ena mer upakan negar a miskin ( A countr y is poor because it is poor ) . Ada dua jenis per angkap kemiskinan yang menjadi penghalang bagi negar a-negar a ber kembang, yaitu penaw ar an modal dan per mintaan modal.

Dalam hal penaw ar an modal, tingkat pendapatan masyar akat yang r endah diakibatkan oleh pr oduktivitas yang r endah sehingga menyebabkan kapabilitas masyar akat untuk menabung juga r endah. Hal ini menyebabkan pembentukan modal di suatu negar a menjadi r endah. Dengan demikian, tingkat pr oduktivitas suatu negar a akan tet ap r endah. Dalam hal per mintaan modal, luas pasar yang t er batas menyebabkan r endahnya per angsang penanaman modal. Rendahnya per angsang penanaman modal ini juga dipengar uhi oleh r endahnya pendapatan masyar akat yang disebabkan kar ena r endahnya pr oduktivitas masyar akat. Ter batasnya pembentukan modal masa lalu mer upakan bentuk dar i pr oduktivitas yang r endah yang disebabkan kur angnya r angsangan penanaman modal.

Meier dan Baldw in menambahkan, di samping kedua per angkap kemiskinan di atas, per angkap kemiskinan juga timbul kar ena keter belakangan masyar akat yang masih tr adisionil dengan kekayaan alam yang masih belum diber dayakan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahw a per angkap kemiskinan masyar akat dipengar uhi faktor -faktor sebagai ber ikut:

1. Masyar akat tidak mampu mengelola tabungan dengan baik. 2. Kur angnya stimulan dalam hal penanaman modal.

3. Rendahnya pendidikan dan pengetahuan masyar akat.

4. Kur angnya tenaga ahli dan r endahnya tingkat keahlian masyar akat.

Ilustr asi Teor i Lingkar an Kemiskinan

(5)

B. TEORI KAUSASI KUMULATIF ( Cummulative Causation Theor y)

Pada tahun 1955, Pr ofesor Gunnar Myr dal mengemukan bahw a daer ah-daer ah maju mengalami akumulasi keunggulan kompetitif dibanding daer ah-daer ah ber kembang. Jika suatu daer ah mengalami per kembangan, maka per kembangan ter sebut akan member i dampak ke daer ah yang lainnya. Pr ofesor Myr dal menyatakan bahw a dampak sebar di negar a t er belakang disingkir kan oleh dampak balik. Ir onisnya, kekuatan pasar dan per dagangan bebas cender ung menghambat potensi ekspor negar negar a ter belakang kar ena pr oduk mer eka disingkir kan oleh pr oduk negar a-negar a maju.

Hubungan ker jasama yang dilakukan antar a negar a maju dengan negar a ber kembang ter nyat a menimbulkan ketimpangan dalam hal pembangunan ekonomi. Negar a maju memper oleh dampak sebar yang mendor ong laju per kembangan per ekonomian negar anya. Sebaliknya, negar a ber kembang memper oleh dampak balik dar i hubungan ker jasama ter sebut yang menghambat pembangunan ekonomi mer eka. Negar a-negar a maju telah mencekik per ekonomian negar a-negar a ber kembang. Mer eka menjual hasil pr oduksinya ke negar a-negar a ber kembang dengan har ga yang jauh lebih mur ah sehingga pr oduk nasional dan r egional menjadi ter singkir kan.

Tidak dapat disangkal, negar a maju yang menguasai teknologi telah menjadi setan kemiskinan bagi negar a ter belakang. Dapat dikatakan negar a maju telah menghantui negar a ter belakang. Ketimpangan r egional memiliki hubungan yang er at dengan sistem kapitalis yang ber motif laba. Ketimpangan r egional menjadi semakin par ah jika suatu daer ah tumbuh dengan mer ugikan daer ah lain yang mengalami stagnasi.

Intinya, pembangunan ekonomi menjadi suatu hal yang ekspensif dan sangat lama bagi negar a-negar a ter belakang. Pendapat ini diper kuat dengan adanya bukti nyata yang menunjuk bahw a tesis Pr ofesor Myr dal ter bukti kebenar annya.

Pr ofesor Myr dal mengemukan tiga kesimpulan penting yaitu:

1. Dunia dihuni oleh segelintir negar a-negar a yang sangat kaya dan sejumlah besar negar a-r egar a yang sangat miskin.

2. Negar a-negar a kaya melaksanakan pola per kembangan ekonomi yang ter us mener us sedangkan negar a-negar a miskin mengalami per kembangan yang sangat lamban dan bahkan ada yang mandek.

3. Jur ang ketidakmer ataan ekonomi antar a negar negar a kaya dan negar a-negar a miskin semakin ber tambah besar .

Pembangunan Ekonomi

Spr ead Effects

Negar a Kaya

Jur ang Ketimpangan

Backw ash Effects

Negar a Ter belakang

(6)

C. TEORI PERANGKAP KESEIMBANGAN TINGKAT RENDAH

Teor i ini mer upakan hasil pemikir an R. Nelson. Teor i ini juga ber dasar kan hipotesa Malthus bahw a penduduk suatu negar a akan cender ung meningkat apabila pendapatan per kapita naik di atas tingkat biaya penghidupan minimum. Pada mulanya, penduduk tumbuh cepat ber sama kenaikan pendapatan per kapita. Namun, tingkat per tumbuhan penduduk akan mulai menur un jika telah mencapai batas fisi k atas seir ing kenaikan lebih lanjut pada pendapatan per kapita.

Teor i ini sama halnya dengan tesis Leibenstei n dalam str ategi upaya minimum kr itis. Menur ut Nelson, penyakit ekonomi negar a ter belakang dapat didiagnosa sebagai tingkat keseimbangan stabil pendapatan per kapita pada atau dekat dengan kebutuhan biaya hidup.

Dalam teor i Nelson, ada empat kondisi teknologis dan sosial yang mendatangkan per angkap keseimbangan tingkat r endah, yaitu:

1. Kor elasi tinggi antar a tingkat pendapat an per kapita dan laju per tumbuhan penduduk.

2. Kecender ungan yang r endah untuk menggunakan pendapat an per kapita tambahan untuk meningkatkan investasi per kapita.

3. Kekur angan lahan yang baik untuk ditanami. 4. Metode pr oduksi yang tidak efisien.

Selain itu, kelambanan budaya dan kelambanan ekonomi juga mer upakan faktor yang menjadi per angkap ter sebut. Nelson menggunakan tiga jenis hubungan untuk menggambar kan per angkap ekonomi pada tingkat pendapatan r endah, yaitu:

1. Pendapatan mer upakan fungsi dar i per sediaan modal, tingkat teknologi, dan besar nya penduduk.

2. Investasi netto ter dir i dar i modal yang ter cipta dar i tabungan dalam bentuk tambahan bahan lahan bar u pada luas lahan yang sedang diolah.

3. Dengan pendapatan per kapita yang r endah, per ubahan jangka pendek laju per tumbuhan penduduk mer upakan akibat dar i per ubahan tingkat kematian, dan per ubahan tingkat kematian itu mer upakan akibat dar i per ubahan tingkat pendapatan per kapita. Namun demi kian, w aktu pendapatan per kapita mencapai tingkat jauh di atas kebutuhan hidup. Kenaikan ber ikutnya pada pendapatan per kapita tidak ter lalu ber pengar uh pada tingkat kematian.

Dalam teor inya, Nelson menekankan sejumlah faktor yang dibutuhkan untuk melepaskan dir i dar i per angkap keseimbangan tingkat r endah, yaitu:

1. Lingkungan sosial dan politik yang menguntungkan di negar a yang ber sangkutan.

2. Str uktur sosial har us diubah dengan member ikan tekanan lebih besar pada penghematan dan kew ir asw astaan. Per angsang yang lebih besar har us diber ikan untuk mempr oduksi lebih banyak dan untuk membatasi besar nya keluar ga.

3. Langkah-langkah har us diambil untuk mengubah distr ibusi pendapatan, pada w aktu yang sama memungkinkan akumulasi kekayaan oleh penanam modal. 4. Pr ogr am investasi pemer intah yang menyelur uh.

5. Pendapatan dan modal har us dinaikkan dengan dana yang didapat dar i luar neger i.

(7)

D. STRATEGI UPAYA MINIMUM KRITIS ( Str ategi of Cr itical Minimum Effor t)

Pr ofesor Har vey Leibenstein ber pendapat bahw a negar a ter belakang dicekam oleh lingkar an setan kemiskinan yang menyebabkan mer eka tetap ber ada di sekitar tingkat keseimbangan pendapat an per kapita yang r endah. Oleh kar ena itu, str ategi upaya minimum kr itis menjadi jalan keluar dar i kebuntuan ini. Dengan menaikkan pendapatan per kapita pada tingkat pembangunan yang ber kesinambungan, maka ter jadi laju per tumbuhan penduduk. Namun, kenaikan pendapat an per kapita yang melampaui titik ter tentu akan menur unkan tingkat kesubur an. Ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju per tumbuhan penduduk akan tur un.

Per tumbuhan penduduk mer upakan fungsi dar i pendapatan per kapita. Menur ut tesis Dumont, naiknya pendapatan per kapita akan mengur angi keinginan untuk memper oleh ketur unan. Di samping itu, spesialisasi meningkat ser ta mobilitas ekonomi dan sosial. Dengan demikian, laju per tumbuhan penduduk menjadi konstan dan menur un.

Adapun yang menjadi faktor yang mempengar uhi per tumbuhan pendapatan per kapita dar i pelaksanaan upaya minimum kr itis adalah skala disekonomis inter nal dan skala disekonomis ekster nal. Skala disekonomis inter nal mer upakan aki bat dar i faktor pr oduksi yang tidak dapat dibagi. Sedangkan skala disekonomis ekster nal mer upakan akibat dar i keter gantungan ekster nal, hambat an budaya dan kelembagaan di negar a ber kembang. Par a pengusaha, investor , penabung, dan inovator mer upakan agen per tumbuhan penduduk. Dengan adanya agen-agen ter sebut, maka akan muncul kew ir asw ast aan, peningkatan sumber pengetahuan, pengembangan ket er ampilan masyar akat, peningkat an laju tabungan dan investasi.

Rangsangan per tumbuhan ter bagi menjadi dua, yaitu: 1. Rangsangan Zer o-Sum

Rangsangan ini tidak meningkatkan pendapatan nasional tetapi ber sifat upaya distr ibutif, yaitu melalui:

a. Kegiatan non komer sial dengan posisi monopolistik, kekuatan politik dan pr estise sosial.

b. Kegiatan komer sial dengan tidak menambah sumber agr egat.

c. Kegiatan spekulatif dengan membor oskan sumber kew ir asw ast aan yang langka.

d. Kegiatan tabungan netto dengan nilai sosial yang lebih r endah dar i pr ivatnya.

2. Rangsangan Positive-Sum

Rangsangan ini menuju pada pengembangan pendapatan nasional.

Dar i kedua r angsangan ter sebut di at as, kegi atan positive-sum ter sebut yang menghasilkan pembangunan ekonomi. Namun, kondisi di negar a ter belakang tidak memungkinkan sehingga par a pengusaha cender ung melaksanakan kegiat an zer o-sum. Di negar a ter belakang, ada beber apa pengar uh yang anti per ubahan sehingga menekan pendapatan per kapita, yaitu:

1. Kegiatan usaha zer o-sum yang ditujukan untuk memper tahankan hak-hak istimew a ekonomi yang ada melalui pembatasan peluang-peluang ekonomi yang memiliki potensi ber kembang.

(8)

3. Per law anan ter hadap gagasan dan pengetahuan bar u ser ta daya tar ik pengetahuan klasik dan gagasan lama.

4. Kenaikan pengeluar an konsumsi mew ah pr ibadi atau publik yang dasar nya tidak pr oduktif dengan menggunakan sumber -sumber yang sebenar nya dapat diper gunakan untuk akumulasi modal.

5. Per tumbuhan penduduk dan per tumbuhan angkatan bur uh yang ditimbulkannya dengan hal-hal lain tetap sama memiliki pengar uh yaitu menipiskan modal per peker ja yang ter sedia.

6. Rasio modal output yang tinggi.

Dengan upaya minimum kr itis, maka pendapatan per kapita akan naik dan cender ung menaikkan tabungan dan invest asi sehingga ter jadi:

1. Ekspansi agen per tumbuhan.

2. Sumbangan masyar akat ter hadap per unit modal naik seir ing r asio modal output tur un.

3. Ber kur angnya keefektivan faktor -faktor yang menghambat per tumbuhan. 4. Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial sehingga mobilitas ekonomi dan

sosial naik.

5. Peningkatan spesialisasi dan per kembangan sektor sekunder dan ter sier . 6. Ter ciptanya iklim yang cocok bagi per ubahan yang lebih mendatangkan

(9)

E. STRATEGI PEMBANGUNAN SEIMBANG

Istilah pembangunan seimbang per tama kali dikemukan oleh Pr ofesor Paul N. Rosenstein-Rodan pada tahun 1953 yang kemudian diper kenalkan oleh Nur kse pada tahun yang sama. Teor i dor ongan besar -besar an digagas untuk menciptakan pembangunan di Er opa Timur dan Tenggar a dengan industr ialisasi secar a besar -besar an.

Str ategi pembangunan seimbang atau disebut juga teor i dor ongan besar -besar an ( big push theor y) dengan membangun ber bagai industr i yang saling ber kaitan secar a besar -besar an dalam w aktu yang ber samaan. St r ategi ini meliputi ber bagai sektor yang saling melengkapi, dimana pembangunannya dilakukan secar a ser entak dan har monis. Str ategi ini ber tujuan agar pr oses pembangunan tidak kesulitan dalam memper oleh bahan baku, tenaga ahli, sumber daya ener gi, dan pasar .

Menur ut teor i ini, dalam suatu pembangunan diper lukan pr ogr am besar yang menyelur uh dalam bentuk suatu jumlah minimum investasi. Car a ker ja sedikit demi sedikit tidak akan mendor ong ekonomi pada tingkatan pembangunan. Dalam hal ini, Rosenstein-Rodan membedakan antar a tiga macam syar at mutlak minimal dan ekonomi ekster nal, yaitu:

1. Syar at Mutlak Minimal dalam Fungsi Pr oduksi

Syar at ini meliputi investasi minimal input, output atau pr oses. Modal aw al dalam fungsi ini antar a lain tenaga, angkutan, dan per hubungan.

2. Syar at Mutlak Minimal pada Per mintaan

Agar tidak kekur angan pasar atau r isiko kecilnya pasar , dibutuhkan pendir ian per usahaan yang saling ber kaitan. Misalnya per usahaan dalam sektor industr i dan per tanian, sektor luar neger i dan domestik, sektor pr oduktif dan pr asar ana.

3. Syar at Mutlak Minimal pada Per sediaan Tabungan

Tabungan mer upakan syar at minimum dalam investasi. Ketika pendapat an meningkat, tingkat tabungan mar ginal har us lebih tinggi dar i tingkat r ata-r ata tabungan.

(10)

BAB I I I

KESI MPULAN

Setiap negar a tidak ter lepas dar i pembangunan ekonomi. Dalam meningkatkan per ekonomian negar a, maka dibutuhkan str at egi-str ategi yang mantap. Di samping itu, modal atau investasi mer upakan syar at utama yang har us dimiliki suatu negar a.

Dalam teor i lingkar an per angkap kemiskinan, t er nyata pembangunan di suatu negar a ditentukan oleh kondisi negar a itu sendir i. Keadaan masyar akat yang ter belakang dan masih tr adisionil ser ta kekayaan alam yang kur ang diber dayakan menyebabkan pr oduktivitas r endah. Pr oduktivitas yang r endah menjadi hambat an untuk masyar akat memper oleh pendapatan r iil sehingga tabungan mer eka menjadi r endah pula. Selanjutnya, tabungan yang r endah menyebabkan pembentukan modal r endah yang mengakibatkan pembentukan modal suatu negar a menjadi r endah.

Teor i kausasi kumulatif yang dikemukakan oleh Pr ofesor Myr dal menyatakan bahw a hubungan ker jasama antar a negar a maju dan negar a ber kembang t er nyata menimbulkan ketimpangan. Negar a maju memper oleh banyak keuntungan dar i ker jasama ter sebut. Sementar a itu, negar a ber kembang mener ima dampak baliknya.

Teor i per angkap keseimbangan tingkat r endah menyatakan hal yang sama dengan str ategi upaya minimum kr itis sesuai hipotesa Malthus bahw a penduduk suatu negar a akan meningkat ji ka pendapat an per kapita meningkat. Dalam teor i Nelson, ada empat kondisi teknologis dan sosial yang mendat angkan per angkap keseimbangan tingkat r endah. Nelson juga menggunakan tiga jenis hubungan untuk menggambar kan per angkap ekonomi pada pendapatan r endah. Selain itu, Nelson menekankan sejumlah faktor yang dibutuhkan untuk melepaskan dir i dar i per angkap keseimbangan tingkat r endah.

Str ategi upaya minimum kr itis dikemukakan oleh Pr ofesor Leibenst ein. Menur utnya, pendapatan per kapita mer upakan tumpuan dalam pembangunan ekonomi. Dengan menaikkan pendapatan per kapita pada tingkat pembangunan yang ber kesinambungan, maka ter jadi laju per tumbuhan penduduk. Sementar a itu, per tumbuhan penduduk mer upakan fungsi dar i pendapatan per kapit a. Dengan naiknya pendapat an per kapita, keinginan masyar akat untuk memper oleh ketur unan akan menur un. Skala disekonomis inter nal dan ekster nal mer upakan dua faktor yang mempengar uhi pendapatan per kapita.

Str ategi pembangunan seimbang ber tujuan untuk memajukan pembangunan ekonomi dengan mendir ikan industr i-industr i dalam ber bagai sektor yang saling ber kait an dalam w aktu yang ber samaan. Dengan adanya industr i-industr i ini maka akan ter cipta suatu kondisi yang saling menguntungkan kar ena seti ap per usahaan saling membutuhkan. Di samping itu, dibutuhkan syar at-syar at mutlak minimal agar str ategi ini dapat ter penuhi.

(11)

DAFTAR I STI LAH

Akumulasi adalah penimbunan atau penghimpunan.

Dampak Balik adalah segala per ubahan yang ber sifat mer ugikan yang disebabkan oleh ekspansi ekonomi dar i suatu tempat kar ena sebab-sebab di luar tempat ter sebut. Disebut juga backw ash effects.

Dampak Sebar adalah pengar uh positif dar i ekspansi ekonomi suatu daer ah ke daer ah lainnya. Disebut juga spr ead effects.

Ekspansi Ekonomi adalah per luasan per edar an ekonomi di dalam sir kulasi.

Eksternalitas adalah jasa-jasa yang diper oleh dengan cuma-cuma oleh suatu industr i dar i satu atau beber apa industr i.

Kausasi adalah hubungan sebab dan aki bat.

Korelasi adalah hubungan timbal balik.

Kumulatif adalah keadaan dimana ter jadi suatu tumpukan atau kumulasi.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Sukir no, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan. Jakar ta: Lembaga Fakultas Ekonomi UI dengan Bima Gr afika.

Jhingan, M.L. 1990. Ekonomi Pembangunan dan Per encanaan. Jakar ta: CV Rajaw ali.

Wahyu, Y. Istiyono dan Ostar ia Silaban. 2006. Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Batam: Kar isma Publishing Gr oup.

W ebsite:

http:/ / w w w .smecda.com/ Buku_Sor otan/ 1-KELEMBAGAAN/ 2-PEMERINGKATAN/ 8-BAB%202-Pemer ingkatan-executive.pdf

http:/ / sudjilah.lectur e.ub.ac.id/ 2010/ 05/ ekonomi-pembangunan-2/

ht t p:/ / suciset iyaningsih.blogspot .com/ 2009/ 08/ st rat egi-per t umbuhan-dan-pembangunan.ht ml

http:/ / w w w .w ikipedia.com/

Printed out by:

Referensi

Dokumen terkait

Sungkoro & Surja, auditor Independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia ("IAPI"), dengan opini wajar dalam

UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA POKJA PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI. TAHUN

Setelah diberikan penjelasan tentang ukuran kertas gambar siswa dapat mengidentifikasi masalah menentukan ukuran kertas gambar yang sesuai dengan

[r]

Setelah melakukan analisa, perancangan dan implementasi, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa aplikasi ini dapat membantu Admin Sekolah dan Guru untuk mengolah

During his performance of the sukut-sukuten Sibuah Mburle the storyteller Sonang Sitakar sang several laments (tangis) expressing the grief of Nan Tampuk Emas, the mother

Hasil uji validasi yang dilakukan terhadap tablet memenuhi persyaratan validasi metode, untuk isoniazid diperoleh % recovery = 101,22% dengan Relative Standart recovery (RSD) =

Untuk itu saudara diwajibkan membawa data-data perusahaan yang asli untuk dilakukan pembuktian dengan dokumen kualifikasi yang saudara ajukan. Demikian kami sampaikan