• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Karateristik Jasa - Analisis Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Nasabah Mandiri Tabungan Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Karateristik Jasa - Analisis Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Nasabah Mandiri Tabungan Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian dan Karateristik Jasa

Menurut Tjiptono dan Chandra (2008 : 442 ) jasa adalah setiap tindakan

atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Berdasarkan pengertian jasa tersebut, Tjiptono (2008 : 15) mengatakan ada empat karakterisktik utama tersebut dikenal dengan istilah paradigma IHIP yaitu :

a. Tidak berwujud (Intangibility)

Jasa tidak sama dengan barang, bila barang merupakan suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses,

kinerja, atau usaha. Karenanya jasa tidak dapat dilihat, diraba, didengar, dirasa, dicium sebelum dibeli dan dikonsumsi.

b. Bervariasi (Heterogeneity/Variability)

Jasa bersifat variable karena merupakan non-standarized output, artinya bentuk, kualitas, dan jenis sangat beraneka ragam tergantung kepada siapa,

kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang

(2)

c. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability )

Barang biasanya diproduksi terlebih dahulu, kemudian dijual, kemudian dikonsumsi, sedangkan jasa umumnya dijual dahulu baru kemudian

diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. d. Tidak tahan lama (Perishability)

Jasa adalah komoditas yang tidak tahan lama, tidak dapat disimpan untuk

pemakaian ulang, dijual kembali atau dikembalikan. Misalnya kursi penonton konser musik yang kosong atau kamar hotel yang tidak dihuni.

2.1.2 Pengertian Kepuasan Nasabah

Menurut Kotler dan Keller (2008: 139) kepuasan nasabah adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka.

Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika

kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. Penilaian pelanggan atau kinerja produk tergantung pada banyak faktor, terutama jenis hubungan loyalitas

yang menyenangkan tentang sebuah produk dengan merek yang sudah mereka anggap positif.

Menurut Tjiptono (2008:169) kepuasan nasabah adalah respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan antara harapan awal sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk sebagaimana

dipersepsikan setelah memakai atau mengonsumsi produk bersangkutan.

Keberhasilan strategi pemasaran suatu usaha dapat dicapai jika kepuasan

(3)

kerena tiap nasabah memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda walaupun

membutuhkan produk yang sama. Proses pemenuhan kepuasan nasabah tidak hanya membutuhkan produk atau jasa yang berkualitas saja, namun juga

membutuhkan adanya sistem pelayanan yang mendukung. Sehingga para nasabah akan merasa senang dengan produk atau jasa yang dibutuhkan serta nyaman dengan pelayanan yang diberikan.

Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan, kepuasan nasabah adalah respon atau tanggapan yang diberikan para nasabah setelah terpenuhinya

keinginan dan kebutuhan akan sebuah produk atau jasa mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.

Adanya kepuasan nasabah dapat memberi beberapa manfaat, yaitu (Tjiptono dan Diana, 2003:102) :

1. Hubungan antara perusahaan dan para nasabahnya menjadi harmonis.

2. Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang. 3. Mendorong terciptanya loyalitas nasabah.

4. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan

bagi perusahaan.

5. Reputasi perusahaan menjadi baik dimata nasabah

6. Laba yang diperoleh dapat meningkat

Pelanggan adalah orang yang menerima hasil pekerjaan seseorang atau suatu organisasi, maka hanya merekalah yang dapat menentukan kualitasnya

(4)

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu pelanggan yang kurang

puas dengan suatu produk tidak akan membeli ataupun menggunakan lagi produk yang ditawarkan. Selain itu pelanggan yang kurang puas juga dapat menceritakan

kepada konsumen lain tentang keburukan produk yang mereka dapatkan, sehingga dapat menimbulkan citra buruk di kalangan para konsumen. Untuk itu berikut beberapa strategi meningkatkan kepuasan pelanggan, agar dapat terhindar dari

kemungkinan buruk seperti di atas :

1. Berikan produk yang berkualitas, serta bebas dari kerusakan ataupun kecatatan

saat sampai di tangan pelanggan, sebaiknya cek terlebih dahulu kualitas produk atau jasa yang akan diberikan kepada pelanggan.

2. Berikan kualitas pelayanan yang ramah, ketepatan waktu penyampaian, serta menggunakan sistem yang mudah dipahami para pelanggan. Sehingga para pelanggan tidak merasa kesulitan dengan pelayanan yang diberikan, baik

pelayanan langsung maupun online.

3. Fokus pada kepentingan atau pencapaian kepuasan pelanggan, sehingga produk serta pelayanan yang diberikan dapat memenuhi harapan pelanggan.

4. Memperhatikan harga produk maupun biaya pelayanan yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini. Karena pelanggan akan membandingkan antara biaya

yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari suatu produk.

5. Berikan jaminan keamanan dari produk maupun pelayanan yang diberikan, sehingga para pelanggan percaya dengan produk ataupun jasa yang ditawarkan

(5)

Setelah memiliki beberapa strategi yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas pelanggan maka kepuasan pelanggan dapat diukur dengan berbagai macam metode dan teknik. Menurut Tjiptono dan Diana (2003:104)

Beberapa macam metode dan teknik dalam pengukuran kepuasan pelanggan. : 1. Sistem keluhan dan saran

Organisasi yang berpusat pelanggan memberikan kesempatan yang luas

kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran dan keluhan. Ide-ide cemerlang bagi perusahaan dan memungkinkannya untuk bereaksi secara

tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah yang timbul. 2. Ghost shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang yang berperan sebagai pembeli potensial, kemudian melaporkan temuannya mengenai kekuatan dan

kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk tersebut.

3. Lost costumer analysis

Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti membeli atau telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi.

4. Survey kepuasan pelanggan

Pada umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan dilakukan dengan penelitian survey, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung.

Melalui survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan juga memberi tanda positif bahwa

(6)

2.1.3 Kualitas Produk

Produk adalah Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Armstrong,2001:11).

Pengertian kualitas secara umum adalah karateristik produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau “costumer” dan diperoleh melalui pengukuran

proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan (Soewarso,2004:49)

Kualitas adalah salah satu alat utama untuk positioning menetapkan posisi

bagi pemasar. Kualitas produk merupakan ciri dan karateristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang

dinyatakan maupun tersirat (Kotler dan Armstrong,2001:354). Mutu suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi dan sifat suatu produk yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah

dikeluarkan (Suyadi,2002:6)

Sifat khas mutu suatu produk yang “andal” harus mempunyai multi dimensi karena harus memberi kepuasan dan nilai manfaat yang besar bagi konsumen

dengan melalui berbagai cara.

Menurut Lupiyoadi (2006:176) kualitas memiliki delapan dimensi

pengukuran yang terdiri atas aspek-aspek sebagai berikut : 1. Performa (Performance)

Performa di sini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek,

atribut-atribut yang dapat diukur, dan aspek-aspek kinerja individu. Kinerja beberapa produk biasanya didasari oleh preferensi subjektif pelanggan yang

(7)

2. Keistimewaan (Features)

Produk tambahan dari suatu produk inti yang dapat menambah nilai suatu produk.

3. Keandalan (Reability)

Berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode.

4. Kenyamanan (Conformance)

Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah

kesesuaian produk dengan standar dalam industrinya. 5. Daya Tahan (Durability)

Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun teknis. Secara ekonomis dilihat dari jumlah kegunaan yang diperoleh sebelum terjadi kerusakan dan keputusan untuk mengganti produk. Secara teknis, kegunaan

yang diperoleh seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas. 6. Kemampuan Pelayanan (Service Quality)

Kemampuan pelayanan bisa juga disebut dengan kecepatan, kompetensi,

kegunaan dan kemudahan produk untuk diperbaiki. 7. Estetika (Aestheics)

Estetika merupakan dimensi pengukuran yang paling subjektif. Estetika suatu produk dilihat dari bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana penampilan luar suatu produk, rasa, maupun bau. Estetika

(8)

8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality)

Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut atribut produk (jasa). Namun umumnya konsumen memiliki informasi

tentang produk secara tidak langsung dari merek, iklan dan reputasi perusahaan, seperti meningkatkan harga diri, citra dan reputasi produk..

Tabel 2.1

Contoh enam dimensi mutu produk, barang dan jasa Ciri Mutu Barang (Komputer PC) Jasa (Bank)

Kinerja Cepat Ketepatan bertransaksi

Keistimewaan Modern dan jaringan kerja Mengurus valuta asing Ketepatan dan waktu Waktu sampai rusak Pelayanan mutahir Kemudahan dirawat /

Etika / citra Jaminan purna jual Iklan yang jujur Sumber : Suyadi (2002:10)

Bila keenam dimensi tersebut dimiliki suatu produk, bearti produk tersebut

merupakan produk bermutu.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama oleh Afriani (2012) dengan judul skripsi : “Pengaruh

Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Harga Dan Kepercayaan Terhadap

Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Telkomsel Pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

menganalisis pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan, harga produk, dan

kepercayaan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan pada produk telkomsel dan untuk menganalisis pengaruh pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan pada produk telkomsel. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif

(9)

mengklasifikasikan, menganalisis dan mengintrepetasikan data sehingga dapat

memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, kualitas jasa, harga dan

kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan Telkomsel Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan berdasarkan hasil regresi sederhana diperoleh bahwa kepuasan mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penelitian kedua oleh Silitonga (2010) dengan judul skripsi : “Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Perilaku Konsumen Pada Nasabah PT.Bank Mandiri

(Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis variabel-variabel kualitas pelayanan yang berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen pada nasabah PT.Bank

Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau dan mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi kualitas pelayanan terhadap perilaku konsumen pada nasabah PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan

Krakatau. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif yaitu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data sehingga dapat

memberikan gambaran jelas mengenai masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dari bukti sisik (X1), jaminan (X2), daya tanggap (X3), keandalan (X4) dan empati (X5) berpengaruh signifikan

terhadap perilaku konsumen pada nasabah PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau. Hasil penelitian uji parsial dapat diketahui bahwa

(10)

nasabah PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau yaitu variabel

bukti fisik, daya tanggap dan keandalan. Variabel keandalan merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku konsumen pada nasabah PT.Bank

Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Krakatau berdasarkan uji t (parsial) yang disebabkan oleh prosedur pelayanan yang tepat, perhatian yang diberikan karyawan serius terhadap masalah pelayanan nasabah, dan keandalan

penyampaian layanan sehingga berpengaruh pada tindakan konsumen untuk memilih menabung di Bank Mandiri. Identifikasi determinan dapat diperoleh

nilai R2 atau determinan sebesar 0,584 berarti variabel bebas yaitu bukti fisik (X1), jaminan (X2), daya tanggap (X3), keandalan (X4) dan empati (X5) mampu

menjelaskan terhadap variabel terikat yaitu perilaku konsumen (Y) sebesar 58,4% dan sisanya 41,6% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2008:88) mengatakan bahwa kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat.

Menurut Kotler dan Keller (2008: 139) kepuasan nasabah adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang

dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka.

Kepuasan nasabah ditentukan oleh kualitas produk yang dikehendaki

(11)

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:354) kualitas produk merupakan ciri

dan karateristik suatu barang atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan maupun tersirat. Dari definisi

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk erat hubungannya dengan kepuasan. Kualitas produk mempunyai delapan dimensi yaitu : performa, keistimewaan, keandalan, kenyamanan, daya tahan, kemampuan pelayanan,

estetika, dan kualitas yang dipersepsikan (Lupiyoadi 2006 : 176).

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan skema sistematis

kerangka konseptual sebagai berikut :

Sumber : Lupiyoadi (2006 : 176) (diolah peneliti)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan

Performa (X1)

Keistimewaan (X2)

Kualitas Yang Dipersepsikan (Y) Kemampuan Pelayanan (X4)

(12)

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empirik (Sugiyono, 2008 : 64).

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Performa berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Mandiri Tabungan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

2. Keistimewaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan

nasabah Mandiri Tabungan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Kenyamanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Mandiri Tabungan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Kemampuan pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Mandiri Tabungan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Kualitas yang dipersepsikan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Mandiri Tabungan pada mahasiswa Fakultas

Gambar

Tabel 2.1  Contoh enam dimensi mutu produk, barang dan jasa
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

SensorML provides a common framework for any process and process chain, but is particularly well-suited for the description of sensor and systems and the processing of

Alat tersebut mempunyai banyak kegunaan diantaranya sebagai lampu penerangan jalan atau lampu taman, akan tetapi alat yang dibuat hanya digunakan untuk sebuah ruangan, karena

376.144.560,- (Tiga ratus Tujuh puluh Enam Juta Seratus Empat puluh Empat ribu Lima ratus Enam puluh Rupiah) termasuk PPN 10%. Demikian pengumuman ini

Bidang Pembinaan Disiplin Jiwa Korps dan Wawasan

Meskipun penelitian ini telah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan, antara lain variabel yang digunakan tidak menggu- nakan variabel

Hasil penelitian menunjukkan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan SI serta kondisi-kondisi

Menurut FASB (SFAC No. 35) : Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat Beliau-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya tanpa kendala yang