• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARD) DITINJAU DARI UU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARD) DITINJAU DARI UU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN SKRIPSI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI

TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN (SAFEGUARD)

DITINJAU DARI UU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

OLEH:

MELISSA AYU ASIMA SILALAHI 100200192

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN PENGAMANAN PERDAGANGAN ( SAFEGUARD)

DITINJAU DARI UU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

OLEH:

MELISSA AYU ASIMA SILALAHI 100200192

DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI

Ketua Departemen Hukum Ekonomi

NIP. 197501122005012002 (Windha S.H., M.Hum.)

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Budiman Ginting S.H., M.Hum Dr. Mahmul Siregar S.H.,M.Hum NIP. 195905111986011001 NIP. 197302202002121001

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkah dan rahmat yang telah diberikan-Nya selama ini, sehingga Penulis

bisa menyelesaikan karya tulis skripsi ini dengan baik dan benar.

Penulisan Skripsi yang berjudul: Perlindungan Terhadap Industri

Dalam Negeri Melalui Tindakan Pengamanan Perdagangan (Safeguard)

Ditinjau Dari UU Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan adalah guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH) di Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa hasil penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya, penulis sangat mengharapkan adanya saran dan

kritik dari para pembaca skripsi ini. Kelak dengan adanya saran dan kritik

tersebut, maka penulis akan dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik dan

berkualitas, baik dari segi substansi maupun dari segi cara penulisannya.

Secara khusus, Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada kedua orang tua Penulis yang telah membesarkan, mendidik, dan

mendukung Penulis hingga bisa menyelesaikan pendidikan formal Strata Satu

(S1) ini.

Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M. Hum., selaku Dekan Fakultas

(4)

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).

3. Bapak Syarifuddin Hasibuan, S.H., M.Hum.,DFM, selaku Pembantu Dekan II

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).

4. Bapak OK. Saidin, S.H., M.Hum., selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).

5. Ibu Windha, S. H., M. Hum., selaku Ketua Departemen Hukum Ekonomi dan

Dosen Hukum Ekonomi. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas segala

saran dan kritik yang sangat berarti dan bermanfaat bagi penyelesaian skripsi

ini.

6. Bapak Ramli Siregar, S.H., M. Hum., selaku Sekretaris Jurusan Departemen

Hukum Ekonomi. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas ilmu yang telah

diberikan dalam perkuliahan.

7. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., M.Hum., Dosen Hukum Ekonomi

dan Dosen Pembimbing I. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas segala

bantuan dan dukungannya yang sangat berarti dan bermanfaat bagi

penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum., selaku Dosen Hukum Ekonomi

dan Dosen Pembimbing II. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas segala

bantuan, kritikan, saran, bimbingan, dan dukungan yang sangat berarti dan

(5)

9. Dr. Mirza Nasution S.H., M.Hum., selaku Dosen Wali. Ucapan terima kasih

sebesar-besarnya atas segala bantuan sejak baru menjadi mahasiswa sampai

sekarang selesai menyelesaikan pendidikan.

10. Para Dosen, Asisten Dosen, dan seluruh staf administrasi di Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang telah berjasa mendidik dan membantu

Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Ayah dan Ibuku tercinta, S.M Silalahi dan Lili Andini, yang telah

memberikan doa, cinta kasihnya, dan semangat yang tiada hentinya bagi saya.

12. Adik-adikku Bayu Silalahi dan Timoty Silalahi, yang telah menjadi semangat

bagi Penulis dan setia mengiringi dengan doa-doanya.

13. Harry Silaban yang telah memberikan semangat dan doa.

14. Teman-teman seperjuanganku dan sahabat-sahabat terkasih Egha, Jeje,

Hasnita, Boby, Frenky, Dadan dan seluruh IMAHMI serta rekan-rekan

stambuk 2010.

Medan, 23 Juli 2014

Penulis

100200192

(6)

PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD DITINJAU DARI UU NOMOR 7 TAHUN 2014

TENTANG PERDAGANGAN *) Melissa Ayu Asima Silalahi

**) Budiman Ginting ***) Mahmul Siregar

ABSTRAK

Kemajuan di bidang ekonomi dan semakin terbukanya perdagangan antarnegara (internasional), industri dalam negeri sudah sepantasnya untuk dilindungi. Salah satu kebijakan untuk melindungi industri dalam negeri adalah melalui tindakan pengamanan perdagangan (safeguard). Tindakan pengamanan (safeguard) berfungsi untuk melindungi industri dalam negeri dari ancaman kerugian ataupun kerugian atas terjadinya lonjakan impor. Hal ini lah yang menimbulkan pertanyaan mengenai peraturan di Indonesia yang mengatur tentang tindakan pengamanan perdagangan (safeguard).

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan atau penelitian hukum normatif dengan pendekatan yuridis normatif berdasarkan data sekunder berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tertier, yang diambil dengan cara studi pustaka (library research).

Secara internasional tindakan pengamanan perdagangan (safeguard) diatur dalam Article XIX GATT 1947. Tindakan pengamanan perdagangan (safeguard) di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Di dalam undang-undang tersebut terdapat beberapa pasal yang mengatur tentang tindakan pengamanan perdagangan. Pasal 69 menjelaskan bahwa pemerintah diwajibkan untuk mengambil tindakan pengamanan perdagangan dalam rangka melindungi dan mencegah kerugian atau ancaman kerugian serius terhadap industri dalam negeri akibat lonjakan barang impor. Pasal 69 juga menjelaskan bahwa bentuk tindakan pengamanan perdagangan (safeguard) yang dapat dilakukan adalah bea masuk tindakan pengamanan perdagangan dan kuota. Pasal 67 ayat (3) bagian E mengatur bahwa pengenaan tindakan pengamanan perdagangan dilakukan untuk mengatasi lonjakan impor. Pasal 97 ayat (4) bagian C mengatur bahwa yang bertugas untuk memberikan pertimbangan kepentingan nasional terhadap tindakan pengamanan perdagangan adalah komite perdagangan nasional.

Kata kunci: Perdagangan Internasional, Industri Dalam Negeri, Tindakan Pengamanan Perdagangan.

*)

Mahasiswa Hukum Ekonomi Fakultas Hukum USU **)

Dosen Pembimbing I ***)

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 9

D. Keaslian Penulisan ... 9

E. Tinjauan Kepustakaan ... 11

F. Metode Penulisan ... 13

G. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI DALAM SISTEM PERDAGANGAN BEBAS WTO ... 18

A. Antidumping ... 18

1. Dasar Hukum Pengaturan Antidumping ... 20

2. Kriteria dan Jenis Dumping ... 23

3. Bea Masuk Antidumping ... 27

B. Tindakan Imbalan untuk Tindakan Subsidi (Countervailing Duties) ... 28

1. Dasar Hukum Tindakan Imbalan (Countervailing Duties) ... 30

2. Tujuan Pemberian Subsidi ... 31

3. Penggolongan Subsidi ... 32

4. Kebijakan Pemberian Subsidi ... 34

C. Safeguard ... 35

(8)

2. Pengaturan Safeguard ... 38

3. Pelaksanaan Safeguard dalam Perdagangan Internasional... 43

BAB III PENGAMANAN PERDAGANGAN MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD DALAM SISTEM PERDAGANGAN INTERNASIONAL ... 45

A. Analisis Hukum Terhadap Ketentuan Safeguard dalam GATT dan Persetujuan WTO ... 45

B. Peraturan Perdagangan Internasional di Bidang Safeguard ... 52

C. Pelaksanaan Safeguard dalam Perdagangan Internasional ... 54

BAB IV PERLINDUNGAN TERHADAP INDUSTRI DALAM NEGERI MELALUI TINDAKAN SAFEGUARD DALAM UU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN ... 63

A. Industri ... 63

1. Definisi Industri ... 63

2. Jenis-Jenis Industri ... 65

B. Peraturan Pemerintah tentang Tindakan Pengamanan dalam Perdagangan... 69

1. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 84 Tahun 2002 tentang Tindakan Pengamanan Industri dalam Negeri dari Akibat Lonjakan Impor ... 69

2. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 85/MPP/KEP/2/2003 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permohonan Penyelidikan atas Pengamanan Industri Dalam Negeri dari Akibat Lonjakan Impor ... 76

3. Undang-Undang No. 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan ... 80

(9)

tentang Perdagangan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

Referensi

Dokumen terkait

HPS, dinyatakan gugur. Apabila tidak ada penyedia yang lulus dalam evaluasi harga, Pejabat Pengadaan menyatakan penyedia tersebut dan mengundang penyedia lain

9 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2010), 5. 10 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran…126.. Sebagai suatu bidang

The purpose of this conference is to (1) discuss new methods, algorithms and applications related to hyperspectral remote sensing, (2) present

Mengetahui Kepala Sekolah Mandalakasih, ……..Juni 2017. SEKOLAH……… Orang

Regarding the validation, an analyse of variance (1 factor ANOVA) on the average height of ten polygons (size bigger than 500 pixels) drawn according to the RGB images on the

3 keputusan Bupati Probolinggo Nomor 36 Tahun 2008 tentang Tugas Fungsi dan Kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja... Menjadi kerangka dasar bagi Kantor Satuan Polisi

7.Fotokopi Surat Kewarganegaraan/ganti nama yang meninggal dunia 8.Melampirkan fotokopi KTP dua orang saksi dari keluarga dekat 9.Fotokopi KTP pelapor yang masih berlaku.

GUBERNUR JAWA TENGAH Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.. Provinsi