EVALUASI PENGGUNAAN INDEKS RESIKO KEGANASAN
PADA PENAPISAN NEOPLASMA OVARIUM
SEBELUM OPERASI
DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN
TESIS
OLEH :
EDWARD SUGITO MANURUNG
DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP H.ADAM MALIK
PENELITIAN INI DI BAWAH BIMBINGAN TIM 5
PEMBIMBING:
Prof. dr. M. Fauzie Sahil, Sp.OG(K)
dr. Deri Edianto, M.Ked(OG), Sp.OG (K)
PENYANGGAH :
Dr. dr. Sarma N Lumbanraja, Sp.OG (K)
dr. M. Oky Prabudi, Sp.OG
dr. David Luther Lubis, M.Ked(OG), Sp.OG.
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai keahlian dalam
Magister
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
berkat kasih dan karunia-Nya penulisan tesis magister ini dapat diselesaikan.
Tesis ini disusun untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh magister keahlian dalam bidang Obstetri dan
Ginekologi. Sebagai manusia biasa, saya menyadari bahwa tesis ini banyak
kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, namun demikian besar harapan
saya kiranya tulisan sederhana ini dapat bermanfaat dalam menambah
perbendaharaan bacaan khususnya tentang :
“ Evaluasi Penggunaan Indeks Resiko Keganasan Pada Penapisan Neoplasma Ovarium Sebelum Operasi di Rumah Sakit H. Adam Malik
Medan”
Dengan selesainya laporan penelitian ini, perkenankanlah saya menyampaikan
rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang
terhormat :
1. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H
(CTM&H), SpA.(K) dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Prof. dr. Gontar Siregar, SpPD, KGEH, yang telah memberikan
Klinis dan Program Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran
USU Medan.
2. Prof. dr. Delfi Lutan, MSc, SpOG.K, Ketua Departemen Obstetri dan
Ginekologi FK-USU Medan; dr. Fidel Ganis Siregar, SpOG., Sekretaris
Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan; dr. Henri Salim
Siregar, SpOG.K, Ketua Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan
Ginekologi FK-USU Medan; dr. M. Rhiza Tala, SpOG.K, Sekretaris
Program Studi Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi FK-USU Medan;
yang telah bersama-sama berkenan menerima saya untuk mengikuti
Program Magister Kedokteran Klinis Obstetri dan Ginekologi.
3. Prof. dr. M Fauzie Sahil, SpOG.K selaku pembimbing tesis saya, yang
telah memberikan kesempatan dan bimbingan kepada saya dalam
melakukan penelitian ini sekaligus sebagai pembimbing utama saya
bersama dengan dr. Deri Edianto, M.Ked(OG), SpOG.K yang telah
meluangkan waktu yang sangat berharga untuk membimbing, memeriksa,
dan melengkapi penulisan tesis ini hingga selesai bersama Dr. dr. Sarma N
Lumbanraja, SpOG.K; dr. David Luther, M.Ked(OG), SpOG ; dan dr. M
Oky Prabudi, SpOG selaku penyanggah dan nara sumber yang penuh
dengan kesabaran telah meluangkan waktu yang sangat berharga untuk
membimbing, memeriksa, dan melengkapi penulisan tesis ini hingga
4. Terima Kasih kepada dr. Risman F Kaban , SpOG selaku pembimbing Referat Mini Magister saya yang berjudul “Wound Dehiscence post sectio caesarea”
5. dr. Hotma Partogi Pasaribu, M.Ked(OG) SpOG. selaku Bapak Angkat yang
telah banyak mengayomi, membimbing dan memberikan nasehat-nasehat
yang bermanfaat kepada saya dalam menghadapi masa-masa sulit selama
pendidikan.
6. Dr. Surya Dharma, MPH yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk
membimbing saya dalam penyelesaikan uji statistik tesis ini.
7. Seluruh Staf Pengajar di Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU
Medan, yang secara langsung telah banyak membimbing dan mendidik
saya sejak awal hingga akhir pendidikan. Semoga Yang Maha Pengasih
membalas budi baik guru-guru saya tersebut.
8. Direktur RSUP. H. Adam Malik Medan yang telah memberikan kesempatan
dan sarana kepada saya untuk bekerja sama selama mengikuti pendidikan
Magister Kedokteran di Departemen Obstetri dan Ginekologi.
9. Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan dan Kepala SMF Obstetri dan Ginekologi
RSU Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan kesempatan dan sarana
kepada saya untuk bekerja selama mengikuti pendidikan Magister
10. Kepada dr. Ika Sulaika, dr. H. Edi Rizaldi, dr. Hotbin purba, dr. Kiko
Marpaung, dr. Erwin Edi Sahputra Harahap, dr. Abdur Rohim Lubis, dr.
Ricca Puspita rahim, M.Ked(OG), dr. M. Rizal sangadji, dr. Julita adriani
Lubis, dr. Novrial, dr. M. Wahyu Wibowo, dr. Ivo Fitrian C, M.Ked(OG), dr.
Ray christy Barus, dr. Nureliani Amni, dr. Fifianti Putri Adela, dr. Hiro
Hidaya Danial Nasution dr. Anindita Novina, M.Ked(OG), saya
menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan
selama ini serta kebersamaan kita selama pendidikan Magister
Kedokteran.
11. Seluruh teman sejawat PPDS yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu, terima kasih atas kebersamaan, dorongan semangat dan doa
yang telah diberikan selama ini.
Sembah sujud, hormat dan terima kasih yang tidak terhingga saya
sampaikan kepada kedua Orang Tua saya yang tersayang dan terkasih,
Ayahanda Alm. Bonar.T Manurung dan Ibunda K.Rosmery Sitorus, yang
telah membesarkan, membimbing, mendoakan, serta mendidik saya dengan
penuh kasih sayang dari sejak kecil hingga kini, memberi contoh yang baik
dalam menjalani hidup serta memberikan motivasi dan semangat kepada saya
selama mengikuti pendidikan Magister Kedokteran ini.
Sembah sujud, hormat dan terima kasih yang tidak terhingga juga saya
sampaikan kepada Bapak Mertua Kol(purn). dr. Jarudi Sinaga, SpP dan Ibu
memberikan dorongan dan perhatian kepada saya selama mengikuti
pendidikan Magister Kedokteran ini.
Buat Istriku yang tercinta dan tersayang, dr. Irena Lolu P Sinaga, SpP dan
anakku terkasih Sarah Cindy Abigael Manurung tiada kata lain yang bisa
saya sampaikan selain rasa terima kasih atas kesabaran, dorongan, semangat,
pengorbanan dan doa sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan
Magister Kedokteran ini.
Kepada kakak-kakakku, abang-abangku dan adikku tercinta dan keluarga
terima kasih atas bantuan, dorongan semangat dan doa yang telah
Akhirnya kepada seluruh keluarga handai tolan yang tidak dapat saya
sebutkan namanya satu persatu, baik secara langsung maupun tidak langsung,
yang telah banyak memberikan bantuan, baik moril maupun materil, saya
ucapkan banyak terima kasih.
Semoga Tuhan senantiasa memberikan berkah-Nya kepada kita semua.
Medan, Juli 2013
DAFTAR ISI
2.2. Klasifikasi Kanker Ovarium...………... 5
2.2.1. Histopatologi... ……... 5
2.3. Etiologi dan Patogenesis...………... 6
2.4. Diagnosis Kanker Ovarium... ……... 7
2.5.Skrining Pada Kanker Ovarium...………... 7
BAB III. METODE PENELITIAN………... 15
3.1. Rancangan Penelitian……….…...………... 15
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian………... 15
3.3. Objek Penelitian……….………...………... 15
3.4. Kriteria Inklusi dan Kriteria Eksklusi...…………... 15
3.5. Batasan Operasional...……... 16
3.6. Alur Penelitian... 19
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN…... 20
BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN…... 33
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2. Area under curve (AUC), sensitivitas dan spesifitas ROMA dan RMI (cut off 200) sebagai alat diagnostik tumor ovarium epitel
10
Tabel 2.3 Perbedaan IRK 1,2 dan 3... 11
Tabel 4.1 Karakteristik Pasien berdasarkan Histopatologi... 20 Tabel 4.2. Paparan Diagnosis Histologi pada pasien dengan neoplasma
ovarium...
22
Tabel 4.3. Paparna Diagnosis Dugaan Jinak (IRK<250), namun Histologi Ganas ...
24
Tabel 4.4. Paparan Diagnosis Ganas (>250) namun hasil Histologi Jinak... 25 Tabel 4.5. Tabel Silang Kelompok Neoplasma epitel ovarium Jinak dan
Ganas berdasarkan Kadar Ca 125...
26
Tabel 4.6. Tabel Silang Kelompok Neoplasma Epitel Ovarium Jinak dan Ganas Berdasarkan Status Menopause...
27
Tabel 4.7. Tabel Silang Kelompok Neoplasma Epitel Ovarium Jinak dan Ganas berdasarkan Gambaran USG...
28
Tabel 4.8 Tabe Silang Skor IRK 3 (standard penapisan onkologi di RS H Adam Malik Medan) dengan Standard Baku Histopatologi...
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Klasifikasi kanker ovarium berdasarkan histopatologi... 6 Gambar 4.9 Hasil ROC IRK 3 dengan standard Baku Histopatologi... 13 Gambar 4.10 Hasil ROC IRK 4 dengan Standard baku Histopatologi... 15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LEMBAR PENGESAHAN ETIKA PENELITIAN…...…...38
Lampiran 2 ANALISIS STATISTIK... 39
EVALUASI PENGGUNAAN INDEKS RESIKO KEGANASAN PADA PENAPISAN NEOPLASMA OVARIUM
SEBELUM OPERASI DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN
Edward Manurung, M. Fauzie Sahil, Deri Edianto, Sarma Lumbanraja, Oky Prabudi, David Luther
Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera - RSUP H. Adam Malik Medan
Abstrak
LATAR BELAKANG: Di RS H Adam Malik Medan, telah digunakan IRK sebagai metode untuk penapisan sebelum operasi ginekologi untuk menentukan kemungkinan neoplasma ovarium tersebut jinak atau ganas, yakni sejak dilakukan penelitian tentang IRK oleh Joshimin (2010). Namun evaluasi yang dilakukan pada beberapa kasus operasi ditemukan ketidak sesuaian antara praduga IRK terhadap keganasan dengan hasil histopatologi.
METODE PENELITIAN: Data rekam medik semua pasien yang telah dioperasi sejak diberlakukannya skrining keganasan neoplasma ovarium dengan menggunakan IRK dikumpulkan dievaluasi dengan uji komparasi, ditentukan karakteristik, perbedaan berdasarkan kadar ca 125, USG dan IRK3 dengan titik potong yang lama, selanjutnya sensitifitas dan spesifitas IRK 3 dan 4 yang baru ditentukan berdasarkan ttik potong yang baru.
HASIL: Dari total 384 kasus yang dievaluasi, diperoleh kasus tumor ovarium jinak berdasarkan histopatologi sebanyak 237 kasus dan tumor ovarium ganas 147 kasus. Berdasarkan karakteristik pasien tumor ovarium, sebagian besar pada kelompok umur 40 – 64 tahun (52,6%), belum pernah melahirkan (42,2%), usia menarche umumnya pada kelompok umur 12 - 16 tahun (92,9%), secara histopatologi terbanyak dengan jenis neoplasma jinak adalah adenoma ovarii musinosum sebanyak 64 kasus (27,12%) dan neoplasma ganas yang terbanyak adalah adenocarsinoma serosum sebanyak 45 kasus (30,61%). Berdasarkan gambaran grafik ROC, IRK3 mempunyai area under the curve
0,802 yang relatif sama dengan area under the curve IRK4 sebesar 0,808. Berdasarkan hasil uji diagnostik, IRK3 mempunyai sensitivitas 75,5% dan spesifisitas 73,9% pada nilai cut off point 238,07 yang juga relatif sama dengan IRK4 yaitu mempunyai sensitifitas 73,5% dan spesifitas 72,2% pada nilai cut off point 532,8
KESIMPULAN: IRK 3 masih dapat dipakai sebagai alat skrining neoplasma ovarium dengan cut off point 238,07, sensitifitas 73,5 dan spesifitas 72,2. IRK 3 dan 4 memiliki spesifitas dan sensitifitas relatif sama dalam membedakan neoplasma ovarium jinak dan ganas.
EVALUATION OF THE USE OF INDEX RISK SCREENING MALIGNANCY IN NEOPLASMS OF THE OVARY
BEFORE OPERATION IN THE FIELD DR H ADAM MALIK
Edward Manurung, M. Fauzie Sahil, Deri Edianto, Sarma Lumbanraja, Oky Prabudi, David Luther
Department of Obstetrics and Gynecology, Faculty of Medicine Universitas Sumatera - Dr H. Adam Malik Medan
Abstract
BACKGROUND: In the H Adam Malik Hospital in Medan, IRK has been used as a method for screening before gynecological surgery to determine the possibility of ovarian neoplasms are benign or malignant, since done research on the IRK by Joshimin (2010). But the evaluation was conducted in some cases surgery found discrepancies between IRK presumption against malignancy with histopathology results.
METHODS: Data from medical records of all patients who had surgery since the introduction of screening malignant ovarian neoplasms using IRK collected was evaluated by comparison test, determined characteristics, differences based on levels of ca 125, ultrasound and IRK3 with the old crossover point, then the sensitivity and specificity of IRK 3 and 4 newly determined based ttik new pieces.
RESULTS: Of the total 384 cases were evaluated, acquired cases of benign ovarian tumors based on histopathology of 237 cases and 147 cases of malignant ovarian tumors. Based on the characteristics of the ovarian tumor patients, mostly in the age group 40-64 years (52.6%), had never given birth (42.2%), age of menarche is generally in the age group 12-16 years (92,9%), the highest histopathologic with the type of ovarian neoplasms benign adenoma musinosum are as many as 64 patients (27.12%) and malignant neoplasms that most are adenocarsinoma serosum much as 45 cases (30,61%). Based on the above chart, ROC, IRK3 having an area under the curve 0.802 which is relatively similar to the area under the curve of 0.808 IRK4. Based on the results of diagnostic tests, IRK3 had a sensitivity of 75.5% and a specificity of 73.9% at a cut off point 238.07 are also relatively similar to IRK4 which has a sensitivity of 73.5% and a specificity of 72.2% at a cut off point of 532,8.
CONCLUSION: IRK 3 can still be used as a screening tool in ovarian neoplasms 238,07 cut off point, the sensitivity and specificity of 73,5% and 72.2. IRK 3 and 4 have the same relative specificity and sensitivity in differentiating benign and malignant ovarian neoplasms.