• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENCANA ALAM DITINJAU DARI PERSPEKTIF TE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BENCANA ALAM DITINJAU DARI PERSPEKTIF TE"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DARI PERSPEKTIF TEOLOGIA ALKI TAB

Enggar Objantor o STT Simpson Ungaran objstts@yahoo.com.sg

Abstr ak

Penulis melalui t ulisan ini, mengur aikan sebuah t injauan Teologi Alkit ab t er hadap bencana alam. Dijelaskan dalam t ulisan ini t ent ang apa yang dimaksud sebagai bencana dan fakt or penyebabnya kemudian apa per spekt if Alkit ab t ent ang bencana. Penulis juga memapar kan r efleksi t eologis at as kondisi alam.

Kata Kunci: Bencana Alam, Teologi Alkitab.

Abstr act

The aut hor in t his ar t icle, pr esent s a r eview of biblical t heology about nat ur al disast er s. Disast er is defined and explained wit h cont r ibut ing fact or . Then t he biblical per spect ive of disast er s is pr esent ed. The aut hor also applies t he t heological findings t o pr esent ecological condit ions.

Keyw or ds: Natur al Disast er , Biblical Theology.

PENDAHULUAN

Ber ita tentang bencana alam begitu ser ing menghiasi media-media massa di Indonesia beber apa tahun ter akhir . Judul-judul ber ita di sur at kabar seper ti di baw ah ini sudah tidak asing lagi:

(2)

(9/ 8).1 Gempa 7,9 SR Guncang Bengkulu. Dua Tew as, Banyak

Bangunan Roboh. Gempa dengan kekuat an 7,9 skala Richt er (SR) kemar in (12/ 9) pukul 18.10 t er jadi di 159 km Bar at Daya Bengkulu…2 Jalan Bengkulu-Padang Put us. Gempa Tew askan 11

Or ang. Sejumlah infr ast r ukt ur t r anspor t asi mengalami ker usakan akibat gempa bumi yang mengguncang Bengkulu dan sekit ar nya

PONOROGO -- Belum lepas bencana banjir yang melanda kaw asan Ponor ogo dan Pacit an, kembali dilanda bencana angin put ing Ker usakan paling par ah t er jadi di Desa Tr emas. Sedikit nya t ujuh unit r umah r usak ber at t er timpa pohon. Bahkan, sat u r umah at apnya hilang disapu angin r ibut .5

Ber ita-ber ita di atas bar u sebagian kecil tent ang bencana alam yang melanda Indonesia selama beber apa t ahun belakangan ini.

Banyak bencana alam yang telah t er jadi di ber bagai daer ah di Indonesia, dar i bencana alam yang tidak ter lalu menimbulkan ker ugian yang banyak (misal: banjir r utin yang ter jadi di beber apa daer ah) sampai dengan bencana alam yang fatal, yang

3“Jalan Bengkulu-Padang Putus,” Suar a Mer deka, 14 September 2007, 1. 4“22 Desa Ter endam,” Suar a Mer deka, 7 Januar i 2008, 1.

5“Amuk Lesus di Ponor ogo dan Pacitan”, dar i http:/ / mediacenter .or .id;

(3)

Longsor , Gunung Meletus, dll.). Tidak ada satu pihakpun (baik pr ibadi maupun pemer intah di dunia ini) yang dapat/ ber ani menjamin bahw a bencana alam tidak akan ter jadi lagi di masa mendatang. Ancaman ter jadinya bencana alam yang lebih dahsyat lagi (w alaupun hal ini sangat tidak dihar apkan) tetap menghantui hidup manusia.

Tulisan ini membahas secar a khusus tentang bencana alam ditinjau dar i per spektif Alkitab. Sebab, banyaknya bencana alam yang ter jadi tentu membuat semua or ang menjadi pr ihatin, sekaligus menimbulkan per tanyaan: Mengapa bencana alam ber tubi-tubi menimpa bangsa dan negar a ini ? Adakah sesuatu yang salah, yang dilakukan oleh r akyat dan pemer intah Indonesia (atau manusia secar a umum)? Bagi or ang Kr isten hal ter sebut menimbulkan per tanyaan penting: Apakah bencana alam ter sebut hanya mer upakan suatu kejadian alam yang kebetulan atau biasa saja? Atau, adakah maksud dan kehendak Tuhan dibalik semua bencana alam ter sebut?

TINJAUAN UMUM

Bagian ini membahas penger tian “Bencana Alam” secar a umum, dan akibat-aki bat yang ditimbulkannya t er hadap kehidupan umat manusia.

Penger tian dan Akibat “Bencana Alam”

(4)

besar , dan banjir )…. 6 Bencana ini secar a khusus ber kaitan

dengan kejadian alam yang ada di sekitar manusia. Bencana-bencana alam yang ter jadi di beber apa daer ah di Indonesia yang menimbulkan ker ugian sangat besar , misal: Gelombang pasang/ Tsunami (pada tahun 2004 di Aceh), Tanah longsor (ter jadi di Kar anganyar dan beber apa daer ah lain di Indonesia), Gunung Meletus, Kebakar an Hutan (ser ing ter jadi di Kalimantan dan Sumater a), dan Lumpur Panas di Sidoar jo, Jaw a Timur .

Banyak infor masi menjelaskan betapa hebatnya ker ugian yang diakibatkan oleh bencana alam yang ter jadi. Menur ut WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia):

…sejak t ahun 1988 sampai per t engahan 2003 jumlah bencana di Indonesia mencapai 647 bencana alam meliput i banjir , longsor , gempa bumi, dan angin t opan, dengan jumlah kor ban jiw a sebanyak 2002 dan jumlah ker ugian mencapai r at usan milyar . Jumlah t er sebut belum t er masuk bencana yang t er jadi per t engahan t ahun 2003 sampai per t engahan 2004 yang mencapai r at usan bencana dan mengakibat kan hampir 1000 kor ban jiw a.7

Depar temen Peker jaan Umum Republik Indonesia member ikan data tentang kor ban bencana alam di Indonesia pada per iode 2005 – 2006 sebagai ber ikut: Bencana alam melanda hampir selur uh pr opinsi di Indonesia (kecuali pr opinsi Kalimantan Bar at), dengan fr ekuensi kejadian sebanyak: 621 kejadian, kor ban meninggal sebanyak: 7157 or ang, sedangkan jumlah or ang yang hilang adalah: 910 or ang, dan jumlah or ang yang mengungsi sebanyak: 657.512 or ang.8 Bencana alam yang

ter jadi pada tahun 2007 lalu juga tidak kalah hebatnya. Salah satu per usahaan asur ansi di Jer man menjelaskan bahw a:

6Kamus Besar Bahasa Indonesia, s.v. “bencana.”

7“Sejuta Bencana Ter encana di Indonesia”, dar i http:/ / w w w .w alhi.or .id;

Inter net; diakses 8 Januar i 2008.

8“Rekapitulasi Kejadian Bencana Alam Musim Hujan 2005-2006 (Status

(5)

Tahun 2007 diw ar nai oleh bencana yang dat ang ber unt un di selur uh dunia. Ker ugian akibat bencana ini sungguh t idak sedikit , angkanya mencapai US$ 75 miliar . Sement ar a di negar a ber kembang bencana alam t ahun ini t elah mengaki bat kan 20 r ibu or ang t ew as…. selama 2007 ada 950 bencana alam. Padahal t ahun sebelumnya 'hanya' 850. Angka ini menjadi r ekor bar u sejak t ahun 1974.9

Data-data t er sebut di atas member ikan gambar an yang jelas tentang bet apa dahsyatnya ker ugian yang ditimbulkan oleh bencana alam yang melanda dunia ini pada umumnya, dan Indonesia pada khususnya. Ker ugian, baik mat er i maupun nyaw a manusia akibat bencana alam mengalami peningkatan yang signifikan dar i tahun ke tahun. Kar ena itu, usaha-usaha untuk mencegah/ menghindar i bencana alam har us ter us dilakukan.

Faktor -Faktor Penyebab Ter jadinya Bencana Alam

Banyak faktor yang menyebabkan ter jadinya bencana alam, namun faktor -faktor ter sebut dapat dibagi dalam 2 faktor utama:

Faktor Alam

Bencana alam bisa ter jadi kapan, dimana, dan dapat menimpa siapa saja. Manusia tidak dapat sepenuhnya mengelak dar i bencana alam. Walaupun har us diakui bahw a manusia yang hidup di abad ini sudah mengalami kemajuan teknologi yang sedemikian pesat, yang belum per nah ter jadi sebelumnya. Tetapi semua kecanggihan teknologi ter sebut tidak bisa sepenuhnya menghindar kan manusia dar i bencana alam. Kecanggihan teknologi hanya sebatas menolong manusia untuk “…melakukan upaya-upaya menghindar i bencana atau mencegah ter jadinya bencana dar i kejadian alam.”10 Sehingga kor ban/ ker ugian yang

9“20000 Or ang Tew as Akibat Bencana Alam di tahun 2007”, dar i

http:/ / w w w .tribunkaltim.com; Inter net; diakses 8 Januari 2008.

10Bor ong, “Bencana dan Kelalaian Manusia” dar i

(6)

sangat besar dapat dihindar i, atau paling tidak ditekan sekecil mungkin.

Bencana alam adalah sesuatu yang w ajar ter jadi kar ena faktor alamiah, adanya kejadian-kejadian alam. Sebab, bumi ini adalah salah satu planet yang ada di alam semest a, yang senantiasa ber ger ak. Bumi tidak diam, tetapi ber ger ak pada por osnya, dan juga ber ger ak seir ing dengan per ger akan planet -planet lain. Per ger akan ter sebut, tentu saja sangat mempengar uhi bumi dan selur uh isinya, yang dalam kondisi -kondisi ter tentu dapat mengakibatkan kejadian alam yang w ajar , seper ti: Gempa bumi, Banjir (air pasang), Tanah Longsor , Gunung Meletus, Tsunami dan sebagainya. Ser ingkali kejadian-kejadian alam ter sebut disamakan dengan bencana bagi manusia. Padahal belum tentu kejadian-kejadian alam past i menjadi bencana bagi manusia. Menur ut Bor ong,

Ser ing kit a kelir u memahami bencana. Kalau ada kejadian alam seper t i gempa bumi at au gunung melet us, kit a langsung menyebut nya bencana. Par a ahli kebencanaan mengingat kan, bencana mest inya dipahami sebagai akibat yang dialami manusia kar ena suat u kejadian alam dan bukan kejadian alam it u sendiri.11

Kejadian alam bisa menjadi bencana al am bila hal itu mengakibatkan ker ugian langsung ataupun tidak langsung bagi manusia.

Alam memang ser ing menunjukkan gejala-gejala ter tentu yang ber potensi mengakibatkan bencana bagi manusia. Biasanya bencana alam yang disebabkan oleh faktor alam tidak ter jadi secar a tiba-tiba, tetapi ter lebih dahulu dimulai dengan adanya gejala yang nampak. Manusia diber i hikmat oleh Tuhan untuk memper hatikan gejala-gejala ter sebut, sehingga manusia bi sa melakukan tindakan-tindakan antisipatif/ pr eventif, untuk mencegah/ menghindar i ker ugian yang besar . Selama alam tetap ter jaga dengan baik, manusi a r elatif lebih dapat membaca

(7)

gejala akan ter jadinya kejadian alam yang dapat mer ugikan manusia. Sebaliknya, bila alam ini sengaja dir usak maka kejadian-kejadian alam akan sulit diper hitungkan dengan baik oleh manusia. Keadaan alam yang ter aw at baik akan ber dampak positif bagi kehidupan manusia. Sebab keadaan alam dan kehidupan manusia mempunyai hubungan yang sangat er at. Manusia akan hidup baik bila alam ini baik, sebaliknya manusia menghadapi ancaman bencana besar bila alam ini r usak.

Faktor Manusia

Manusia mer upakan pihak yang sangat ber per an atas ker usakan alam, yang memicu ter jadinya bencana-bencana alam selama ini. Bencana-bencana alam yang t er jadi tidak dapat dilepaskan dar i kesalahan manusia dalam mengelola lingkungan hidup.12 Manusia mengeksploitasi alam ini dengan sedemikian

hebatnya tanpa memper hitungkan kelestar ian alam. Manusia hanya memikir kan bagaimana dapat menguasai sumber daya alam ini sebanyak-banyaknya tanpa peduli ter hadap ker usakan alam yang par ah, yang mengancam hidup manusia.

Banyak pr aktek-pr aktek eksploitasi alam ini yang sudah dilakukan manusia. Penebangan at au pembalakan liar yang ter jadi di selur uh Indonesia selama ini , mengakibatkan ker usakan lingkungan yang sangat par ah, sehingga bencana banjir dan t anah longsor ter jadi dimana-mana. WALHI menunjukkan data tentang ter jadinya longsor dan banjir di beber apa daer ah akibat adanya pembalakan liar .

1. Bencana di Bukit Law ang, Kecamat an Bahor ok, Kabupat en Langkat , Sumat er a Ut ar a. Bencana lingkungan besar kembali melanda kaw asan Bahor ok-Langkat , Sumat er a Ut ar a. Per ist iw a t r agis ini t er jadi pada Senin, 3 November 2003. Air bah yang dat angnya dar i hulu DAS (Daer ah Alir an Sungai) Bahor ok t elah

12“Sejuta Bencana Ter encana di Indonesia”, dar i http:/ / w w w .w alhi.or .id;

(8)

memakan kor ban jiw a. Ter ident ifikasi kor ban yang meninggal 92 mencapai 2,5 Jut a Hekt ar adalah himpunan kaw asan Cagar Alam, Suaka Mar gasat w a, Taman Bur u, Hut an Lindung dan Taman ber bagai ancaman ker usakan dan pembalakan kayu secar a ilegal. Bahkan, pr oyek-pr oyek pembangunan infr ast r ukt ur jalan dan jembat an, per kebunan saw it skala besar , HPH, HTI, dan IPK ser t a t r ansmigr asi yang salah kapr ah t elah menyebabkan kaw asan ini makin r usak t er degr adasi. Ter cat at , saat ini, sekit ar 25% dar i t ot al Kaw asan Ekosist em Leuser t elah r usak, at au set ar a dengan 500.000 Ha. Akibat nya, sejumlah DAS besar yang hulunya ber ada di Kaw asan Ekosist em Leuser kini makin kr it is. Sehingga di musim hujan ser ing menimbulkan kebanjir an dan keker ingan di musim kemar au.13

Sampai saat ini, pr aktek penebangan liar masih saja ter jadi di ber bagai daer ah di Indonesia. Ancaman akan ter jadinya ker usakan hutan yang lebih par ah masih mengkuatir kan. Usaha-usaha untuk mengur angi/ menghindar i penebangan liar sudah dilakukan oleh pemer intah tetapi hasil nya belum maksimal, penebangan liar yang mer usakkan hutan masih banyak ter jadi.

Eksploitasi sumber daya alam seper ti: minyak, batu bar a, gas bumi, dan logam, juga member i andil yang sangat besar ter hadap ker usakan lingkungan, sebab dalam pr oses penambangannya ser ingkali mengakibatkan hutan menjadi gundul, air sungai

13“Sejuta Bencana Ter encana di Indonesia”, dar i http:/ / w w w .w alhi.or .id;

(9)

ter cemar oleh limbah kimia.14 Ker usakan lingkungan yang kar ena

penambangan ter sebut mengakibatkan keseimbangan alam ter ganggu sehingga memicu ter jadinya bencana alam.

Motivasi manusia untuk melakukan eksploitasi alam adalah untuk mendapat keuntungan mater i sebanyak -banyaknya. John Stott menegaskan, “Penyebab utama kr isi s ekologi adalah keser akahan insani….”15 Manusia hanya memiki r kan keuntungan

ekonomis, dengan tanpa memikir kan ker ugian ekologis16 yang

ditimbulkannya. Manusia menjadi faktor yang menentukan atas ter jadi bencana-bencana alam yang ter jadi akhir -akhir ini, sebab manusia sudah mengeksploitasi alam ini sedemikian r upa sehingga keseimbangan alam sangat ter ganggu, yang mendor ong munculnya bencana-bencana alam dimana-mana.

“BENCANA ALAM” DALAM PERSPEKTIF ALKITAB

Alkitab mencat at beber apa kejadian alam yang ter jadi, misalnya gempa bumi yang t er jadi pada zaman Uzia -- r aja Yehuda, dan zaman Yer obeam -- r aja Isr ael (Ams. 1:1; Zakh.14:5). Nampaknya gempa bumi ter sebut mer upakan gempa bumi yang dahsyat dan ber dampak dalam kehidupan umat Isr ael, sebab kejadian itu ditulis oleh dua nabi sekaligus: Amos dan Zakhar ia. Namun, tidak ada cat atan lain yang mencer itakan bagaimana gempa itu ter jadi, dan hubungannya dengan kehadir an Tuhan dalam per istiw a itu.

Beber apa per istiw a bencana alam, yang dicatat dalam Alkitab mengandung makna khusus yang Allah ingin nyatakan kepada manusia pada masa itu.

14Rober t P. Bor r ong, Et ika Bumi Bar u (Jakar ta: PT BPK Gunung Mulia,

2003), 72.

15John Stott, Isu-Isu Global Menant ang Kepemimpinan Kr ist i ani, (Jakar ta:

Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OMF, 1996), 164.

(10)

Tanda Per ingatan/ Hukuman Allah Atas Manusia

Bencana alam yang sangat dahsyat, dan ter jadi sekali saja dalam hidup manusia ter catat dalam Alkitab yaitu ketika Tuhan menghukum ciptaan-Nya pada jaman Nuh dengan Air Bah (banjir besar ) kar ena ketidaktaat an kepada Allah (Kej. 6:1-9:19). Bencana itu mer upakan per ingatan sekaligus hukuman Allah atas ciptaan-Nya. Hukuman itu dijatuhkan Allah kar ena hati mer eka sudah sedemikian jahat (Kej. 6:5). Hati mer eka yang jahat itu ter cer min dalam sikap hidup mer eka, yang cender ung selalu ber buat jahat. Hal itu membuat Allah sangat sedih hati, bahkan Alkitab mencatat bahw a Allah “menyesal” (di -ulang 2 kali) kar ena telah menjadikan manusia di bumi (Kej. 6:6-7). Kenyataan ini membuktikan bahw a kejahatan manusia itu sudah sedemikian par ah, dan tidak bisa dibiar kan lagi.

Untuk itu, Allah menegaskan bahw a Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dar i muka bumi, baik manusi a maupun hew an dan binatang-binatang melata dan bur ung-bur ung di udar a…” (Kej.6:7). Allah menghukum ciptaan-Nya itu dengan Air Bah yang sangat dahsyat, yang didahului dengan tur unnya hujan lebat selama empat puluh har i empat puluh malam (Kej. 7:12). Bencana Air Bah itu begitu dahsyat dan mer upakan pengadilan Allah yang r adikal,17 sebab ai r

itu menutupi selur uh bumi, yang membinasakan segala yang hidup (Kej. 7:19-23). Bencana itu menyebabkan kebinasaan atas segala sesuatu yang ada di bumi. Tidak ada sesuatu yang dapat ber tahan hidup melaw an ganasnya Air Bah itu. Kemudian air itu tetap menggenangi bumi selama ser atus lima puluh har i lamanya (Kej. 7:24). Bencana ter sebut bukan suatu kebetulan (suatu kejadian alam bi asa) , tet api benar -benar mer upakan hukuman Allah atas manusia, yang juga ber dampak kepada ciptaan-Nya

17Guthr ie, dkk. (Editor ), Tafsir an Alkit ab Masa Kini 1, Kejadian-Ester

(11)

yang lain. Kejahat an manusia tidak hanya ber dampak kepada manusia saja, tet api juga kepada ciptaan Allah yang lain.

Kemudian Allah ber janji kepada Dir i -Nya sendir i bahw a Ia tidak akan “…mengutuk bumi ini lagi…dan…takkan membinasakan lagi…” (Kej. 8:21). Dalam Alkitab memang tidak ada bencana lain yang sedemikian dahsyat yang mer upakan hukuman Allah atas manusia dan ciptaan-Nya yang lain. Meskipun Allah tetap menghukum manusia kar ena kejahatan atau ketidak taatannya kepada-Nya melalui bencana-bencana yang lain. Tetapi Allah tidak melakukannya dengan mendatangkan Air Bah yang dahsyat lagi.

Tanda Penampakan/ Kehadir an Allah kepada Manusia

Banyak car a yang dipakai Tuhan untuk menunjukkan kehadir an-Nya di tengah-tengah manusia. Salah satu tanda itu adalah dengan adanya bencana alam. Salah satu diantar anya adalah Gempa Bumi (GB), dan hal ter sebut dicatat juga dalam Alkitab. Ter dapat beber apa ayat Alkitab yang menjelaskan bahw a gempa bumi yang ter jadi sebagai tanda penampakan/ kehadir an Allah di tengah-tengah umat-Nya, w alaupun “Di Palestina ser ing ada GB yang tektonik (bukan GB kar ena gunung ber api).”18

Memang tidak semua gempa bumi mer upakan tanda kehadir an Allah.

Di dalam PL disebutkan beber apa kali penampakan Tuhan kepada umat-Nya, misalnya dalam per jalanan umat Isr ael keluar dar i Mesir menuju tanah per janjian, Allah menampakkan dir i kepada umat-Nya di gunung Sinai (Kel. 19:18). Dalam ayat itu dinyatakan bahw a selur uh gunung Sinai “gemetar sangat.” Kedua kata ter sebut menjelaskan adanya gempa bumi, dimana gunung itu ber goyang sedemikian r upa, yang membuat umat Isr ael sangat ketakutan kar ena Allah hadir di tengah-tengah mer eka. Allah

(12)

benar -benar hadir pada w aktu itu, yang dibuktikannya dengan pembicar aan dengan Musa ( Kel. 19:19-20).

Umat Isr ael ser ing mengalami kehadir an Allah dalam kehidupan mer eka. Salah satunya adalah ketika mer eka har us ber per ang melaw an or ang-or ang Filistin. Ketika Saul menjadi r aja, dan anaknya, Yonatan tur ut ber per ang menghadapi or ang Filistin, mer eka mengalami kemenangan kar ena kehadir an Allah di tengah-tengah mer eka (I Sam. 14:15). Kat a “bumi gemetar ” secar a jelas menunjukkan ter jadinya gempa bumi, yang ber asal dar i Allah yaitu Allah hadir diantar a mer eka untuk member ikan kemenangan.

Elia juga mer asakan kehadir an Allah secar a nyata ketika dia mer asa seor ang dir i saja menjadi or ang yang setia kepada-Nya. Allah menampakkan dir i kepada Elia setelah ter jadi gempa saat dia di gunung Hor eb (1 Raj. 19:1112). Kata “gempa” dalam ayat -ayat t er sebut secar a khusus menjelaskan tentang gempa bumi yang ter jadi ketika Allah menampakkan dir i kepada Elia, dan Allah sungguh-sungguh hadir . Allah ber tanya kepada Elia, dan dia menjaw ab apa yang ditanyakan Tuhan. Elia sungguh-sungguh mer asakan kehadir an Allah.

Yesaya menulis, “…engkau akan melihat kedatangan TUHAN semest a alam dalam guntur , gempa dan suar a hebat, dalam puting beliung dan badai dan dalam nyala api yang memakan habis” (Yes. 6:6). Tulisan Yesaya secar a jelas menunjukkan bagaimana kejadian-kejadian alam bi sa menjadi tanda kehadir an/ kedatangan Tuhan di tengah-tengah umat-Nya. Semua kejadian alam ter sebut membuat manusia begitu takut ber dir i di hadapan Allah.

(13)

ter belah. Per istiw a itu bukan kejadian alam biasa, tetapi menunjukkan penampakan Allah kepada or ang-or ang yang ada pada saat itu. Hal itu diakui oleh kepala pasukan dan pr ajur it -pr ajur it yang menjaga Tuhan Yesus. Mer eka menyatakan, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” (Mat. 27:54). Demikian juga, ketika Tuhan Yesus bangkit dar i antar a or ang mati, pada saat itu ter jadi gempa bumi yang hebat. Semua itu menunjuk-kan kehadir an Allah di dunia ini.

Ketika Paulus dipenjar a di Filipi, dia mengalami kehadir an Tuhan yang begitu ajaib. Sebab dia dilepaskan dar i penjar a oleh Tuhan sendir i. Per istiw a t er sebut ditandai dengan adanya gempa bumi yang hebat (Ki s. 16:26). Paulus yakin sekali bahw a per istiw a ter sebut mer upakan bukti kehadir an Allah kepadanya dan or ang-or ang yang ada di penjar a. Sehingga melalui per istiw a itu kepala penjar a menjadi per caya Tuhan Yesus.

Semua kejadian di atas menjadi bukti yang kuat bahw a bencana alam dapat menjadi tanda akan kehadir an/ penampakan dir i Allah kepada manusia. Melalui per ist iw a t er sebut, Allah mau menunjukkan kuasa dan kehendak-Nya kepada manusia ciptaan-Nya.

Tanda-Tanda Akhir Jaman

(14)

yang utama dar i per mulaan jaman bar u yang akan datang. Kejadian alam ter sebut tidak hanya sekedar kejadian alam biasa saja tetapi mempunyai makna khusus yang Tuhan nyatakan kepada ciptaan-Nya.

Lukas dalam Injilnya juga mencatat per istiw a ter sebut dalam nada yang sama tetapi member i penekanan yang lebih tegas. Lukas menjelaskan bahw a “…akan ter jadi gempa bumi yang dahsyat…, dan akan t er jadi juga hal -hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dar i langit” (Luk. 21:11). Lukas member i penjelasan bahw a gempa bumi itu akan ter jadi secar a “dahsyat.” Kat a itu menunjukkan bahw a tingkat kekuatan dan akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi ter sebut sangat hebat, yang belum per nah ter jadi sebelumnya. Lukas juga menambahkan bahw a per mulaan zaman bar u itu juga ditandai dengan adanya per istiw a-per istiw a alam yang lain, yang mengejutkan. Kemungkinan hal itu menunjuk kepada bencana-bencana alam yang lain, yang belum per nah ter jadi sebelumnya sehingga mengejutkan selur uh duni a ini. Penulis-penulis Injil yang lain tidak menjelaskan hal itu dalam Injilnya, mungkin Lukas mendapat infor masi dar i sumber lain. Belum begitu jelas apa yang Lukas maksudkan mengenai hal ter sebut, namun tentu saja Lukas tidak asal menulis tentang hal i tu.

(15)

pula ketika Tuhan menimpakan ketujuh malapetaka di atas bumi, ter jadilah gempa bumi dahsyat, yang belum per nah sejak manusi a ada di atas bumi (Why. 16:18). Gempa bumi yang digambar kan dalam penglihatan Yohanes menunjukkan per istiw a yang begitu dahsyat, dan hal itu menjadi tanda dar i jaman yang akan datang.

REFLEKSI TEOLOGIS ATAS KONDISI ALAM

Ada beber apa hal penting yang per lu dipikir kan sebagai r efleksi teologis ketika melihat bencana-bencana alam yang datang ber tubi-tubi akhir -akhir ini.

Memahami Panggilan Allah untuk Menguasai Bumi secar a Benar

Dalam Kejadian 1:26,28, Allah menyatakan bahw a manusia diciptakan menur ut gambar dan r upa Allah, dan Dia member i kuasa yang begitu besar kepada manusia atas bumi ini, untuk menaklukkan bumi dan ber kuasa atasnya. Ayat itu menyatakan secar a tegas bahw a manusia mempunyai kuasa penuh atas bumi dengan segala isinya. Sehingga banyak or ang memahami fir man Tuhan itu secar a kelir u, mer eka mer asa punya hak penuh untuk ber buat apa saja ter hadap bumi ini. Mer eka mer asa mempunyai legitimasi yang kuat untuk mengeksploitasi alam ini sekehendak hatinya. Pemahaman yang kelir u ter sebut member i sumbangan yang besar ter hadap pengr usakan lingkungan selama ini. Bor r ong menegaskan,

Penyalahgunaan keunggulan dir i manusia it ulah yang menjadi kunci unt uk memahami per lakuan dest r ukt if-eksploit at if manusia t er hadap alam ini. Secar a t eologis penyalahgunaan keunggulan manusia at as alam ser ing dikait kan dengan t ugas at au mandat yang dit er ima manusia dar i Allah sebagaimana disebut kan dalam cer it a pencipt aan manusia dalam Alkit ab.19

(16)

Mandat Allah atas manusia untuk menguasai alam ini ser ing dimenger ti secar a kelir u, seolah-olah manusia mempunyai hak milik atas alam ini. Padahal har us dipahami bahw a manusia dan alam sama-sama ciptaan Allah. Meskipun Allah member i kuasa kepada manusia atas bumi ini. Tetapi kuasa it u har us dijalankan bukan atas dasar bahw a manusia sebagai pemilik, melainkan hanya sebagai penggar ap yang ber tanggungjaw ab. Menur ut John Stott “…penguasaan kit a at as bumi ini adalah ber dasar kan hak pakai, bukan ber dasar kan hak milik. Kita hanya penggar ap saja; Allah sendir i tetap (dalam ar tinya yang paling har fiah) ‘Tuan tanah’-nya, Tuan atas semua tanah.”20 Manusia diber i kuasa atas

bumi tetapi manusia bukan kemudian menjadi pemilik bumi ini. Manusia har us memahami kebenar an di at as dengan sungguh-sungguh, agar manusia dapat memper lakukan bumi ini secar a ber tanggung jaw ab. Kedudukan manusia yang segambar dengan Allah “…menempatkan manusia dalam suatu hubungan yang unik dengan Allah dibandingkan dengan ciptaan yang lain. Hubungan kita yang unikitu member ikan tanggung jaw ab khusus untuk ber tindak selaku penat alayan dan pelaksana har ian pemelihar aan ciptaan.”21 Allah menghendaki agar manusia dapat menjadi

pengelola yang ber tanggung jaw ab atas bumi ini sehingga bumi yang begitu indah akan t etap ter jaga keindahannya. Hal itu penting, bukan saja untuk Allah yaitu supaya ciptaan-Nya t etap ter pelihar a dengan baik, tet api juga untuk manusia itu sendir i. Sebab manusia membutuhkan bumi yang tetap ter pelihar a dengan baik agar tetap dapat menikmati keindahan ciptaan Allah, baik untuk gener asi sekar ang ini maupun untuk gener asi yang akan datang.

20Stott , 150.

21Celia Deane Dr ummond, Teologi & Ekologi (Jakar ta: BPK Gunung Mulia,

(17)

Kepedulian Ter hadap Kelestar ian Lingkungan Hidup

Kelest ar ian lingkungan mer upakan tanggung jaw ab selur uh manusia yang hidup di muka bumi ini, sebab “Semua hidup di atas bumi ber gantung pada ‘biosfer ’, lapisan tipis air , tanah dan udar a dalam mana kita hidup.” 22 Pengr usakan lingkungan

mengakibatkan bumi sebagai tempat hidup manusia tidak dapat ditinggali dengan nyaman, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup manusia dan ciptaan Tuhan yang lain.

Semua manusia ter masuk or ang-or ang Kr isten/ ger eja per lu menunjukkan kepeduliannya ter hadap kelestar ian lingkungan hidup, tidak hanya dalam khotbah-khotbah di ger eja saja (w alaupun khotbah-khotbah di ger eja mungkin masih belum ter lalu banyak por sinya untuk mendor ong kepedulian umat Tuhan ter hadap kelestar ian lingkungan), tetapi juga dalam tindakan-tindakan yang konkr et. Kepedulian ter hadap kelestar ian lingkungan hidup har us menjadi bagian dar i ibadah dan misi umat Kr isten/ ger eja, sama pentingnya dengan tugas pekabar an Injil. Bor ong menegaskan “…tugas menjaga dan melihar a lingkungan har uslah menjadi bagian dar i ibadah dan misi Ger eja, bagian dar i ibadah dan misi or ang Kr isten yang sejati. Hubungannya dengan tugas pekabar an Injil tidak ber si fat alter natif, melainkan bagian yang sama pentingnya.”23

Umat Kr ist en/ ger eja har us ber per an aktif untuk ter libat dalam ger akan pelestar ian lingkungan sebagai w ujud dar i tanggung jaw ab atas ter pelihar anya alam ciptaan Tuhan ini. Ancaman ter hadap ker usakan lingkungan: per usakan hutan, polusi, eksploitasi bahan miner al yang tidak ber tanggung jaw ab, pemanasan global, dan sebagainya har us menjadi tanggung jaw ab umat Kr isten/ ger eja pula. Sebab kecender ungan per usakan

22Ibid, 156.

(18)

lingkungan mengalami peningkatan dar i tahun ke tahun, dan bila dibiar kan keadaannya akan semakin par ah.

Kepedulian ter sebut dalam diw ujudkan dalam ber macam-macam tindakan yang konkr et, mulai dar i menjaga keber sihan lingkungan, menyuar akan opini -opini yang mendukung ger akan pelestar ian lingkungan, tidak menggunakan bar ang-bar ang yang menyebabkan ker usakan lingkungan, dsb. Pada pr insipnya, kepedulian akan kelestar ian lingkungan menjadi tugas yang har us dilakukan umat Kr isten/ ger eja pada saat ini, agar alam ini tetap ber sahabat dengan manusia. Hal itu untuk kebaikan hidup manusia masa kini ataupun untuk gener asi yang akan datang.

PENUTUP

Bencana alam adalah sesuatu yang biasa ter jadi di dunia ini. Bencana alam juga dapat menjadi bagian dar i komunikasi Allah kepada manusia ciptaan-Nya. Ar tinya Allah bisa menggunakan bencana alam yang ter jadi untuk menyatakan kehendak dan kuasanya kepada manusia. Namun bencana-bencana alam yang datang silih ber ganti di neger i ini menjadi ancaman yang ser ius yang har us dihadapi pada saat ini. Banyak faktor yang dapat menyebabkan ter jadinya bencana alam baik faktor yang tidak disengaja kar ena mer upakan kejadian-kejadian alam yang biasa, maupun faktor yang sengaja dan mer upakan kesalahan manusia dalam pengelolaan alam.

(19)

dalam hal itu. Secar a teologis per lu ada kor eksi ter hadap pemahaman-pemahaman yang kelir u tentang makna hak yang diber ikan Tuhan kepada manusia untuk menaklukkan bumi ini. Hak ter sebut tidak diber ikan Tuhan akan manusia menaklukkan dan mer usak bumi ini. Allah menghendaki agar manusi a menguasai bumi ini secar a ber tanggung jaw ab, dimana kelestar ian alam har us tetap dipelihar a sebaik-baiknya. Selain itu, per lu ada tindakan-tindakan nyata untuk mendukung usaha-usaha untuk melestar ikan alam ini, baik dalam lingkup kelompok kecil (pr ibadi, keluar ga) maupun dalam kelompok besar (ger eja sebagai or ganisasi, masyar akat, negar a).

KEPUSTAKAAN

“20000 Or ang Tew as Akibat Bencana Alam di tahun 2007”, dar i http:/ / w w w .tr ibunkaltim.com ; Inter net; diakses 8 Januar i 2008.

“22 Desa Ter endam,” Suar a Mer deka, 7 Januar i 2008. “Amuk Lesus di Ponor ogo dan Pacitan”, dar i

http:/ / mediacenter .or .id ; Inter net; diakses 8 Januar i 2008. “Gempa 7,9 SR Guncang Bengkulu,” Suar a Mer deka, 13 September

2007.

“Jalan Bengkulu-Padang Putus,” Suar a Mer deka, 14 September 2007.

“Jaw a Diguncang Gempa Besar ,” Suar a Mer deka, 9 Agustus 2007. “Rekapitulasi Kejadian Bencana Alam Musim Hujan 2005-2006

(Status per 31 Agustus 2006)” dar i http:/ / w w w .pu.go.id ; Inter net; diakses 8 Januar i 2008.

“Sejuta Bencana Ter encana di Indonesia”, dar i

(20)

Bor ong, “Bencana dan Kelalaian Manusia” dar i

http:/ / mediacenter .or .id ; Inter net; diakses 8 Januar i 2008. Bor r ong, Rober t P. Et ika Bumi Bar u. Jakar ta: PT BPK Gunung

Mulia, 2003.

Dr ummond, Celia Deane. Teologi & Ekologi. Jakar ta: BPK Gunung Mulia, 2001.

Guthr ie, dkk. (Editor ), Tafsir an Alkit ab Masa Kini 1, Kejadian-Ester . Jakar ta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OMF, 1998. Haag, Her ber t. Kamus Alkit ab. Flor es: Nusa Indah, 2002.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakar ta: Balai Pustaka.

Stott, John. Isu-Isu Global Menant ang Kepemimpinan Kr ist iani . Jakar ta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/ OMF, 1996.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan tepung jagung putih dan tepung ampas tahu pada berbagai formulasi beras analog terhadap kualitas sensoris, karakteristik

Fitur dalam cloud medical record and monitoring yang dapat diakses oleh pengunjung (pasien) pada situs cloud M2Rec dapat dilihat pada Gambar 9. 4) Spesifikasi Teknologi Server:

Seperti halnya yang dikemukakan Moos (2002) tentang framework kesehatan mental remaja bahwa regulasi emosi termasuk dalam personal system dan dukungan sosial teman

Pemberian ampas tahu dan tepung tomat tidak berpengaruh terhadap konsumsi pakan, bobot telur, konversi pakan, deplesi, dan produksi telur puyuh periode

Terdapat portico dan podium atau semacam panggung di mana bagian utama kuil berdiri, merupakan bagian dari model kuil Etruscan yang sudah ada sejak abad VII SM. Kuil ini

ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani, Islam telah meneruskan kekayaan itu ke Eropa Barat sesudah diperkaya olehnya. Islam telah memperluas hubungan intelektual abad

kegiatan perawatan yaitu suatu tindakan atau serangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu hasil yang dapat mengembalikan atau mempertahankan suatu

Dinas-Dinas Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2OOg Nomor 34) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 14 Tahun 2A12