• Tidak ada hasil yang ditemukan

327271145 Pengaruh Gaji Terhadap Motivasi Kerja Karyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "327271145 Pengaruh Gaji Terhadap Motivasi Kerja Karyawan"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAJI TERHADAP MOTIVASI

KERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada Karyawan Home Industri Kripik Buah ‘’Aisyah’’ Batu )

SKRIPSI

Oleh:

Vina Rani Wibawanti 05130023

PRODI STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(2)

PENGARUH GAJI TERHADAP MOTIVASI

KERJA KARYAWAN

(Studi Kasus pada Karyawan Home Industry Kripik Buah‘’Aisyah’’ Batu)

SKRIPSI

! " #

Oleh

VINA RANI WIBAWANTI NIM. 05130023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH GAJI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Kasus pada Karyawan Home Industry Kripik Buah ‘’Aisyah’’ Batu)

SKRIPSI

Oleh:

Vina Rani Wibawanti NIM. 05130023

Disetujui Pada Tanggal, 24 Oktober 2009

Oleh :

Dosen Pembimbing,

Samsul Susilawati M. Pd NIP. 150 368 672

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH GAJI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan Home Industry Kripik Buah ”Aisyah” Batu)

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh Vina Rani Wibawanti (05130023)

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 24 Oktober 2009 dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan IPS (S.Pd.)

(5)

Samsul Susilawati, M.Pd Dosen Fakultas Tarbiyah

Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal : Skripsi Vina Rani Wibawanti

Lamp : 4 Eksemplar Malang, 24 Oktober 2009

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Di

Malang

.

Sesudah beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:

Nama : Vina Rani Wibawanti

Nim : 05130004

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial

Judul Skripsi :PENGARUH GAJI TERHADAP MOTIVASI KERJA

KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan Home Industry Kripik Buah ‘’Aisyah’’ Batu)

Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut layak untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya.

Pembimbing,

(6)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, 24 Oktober 2009

(7)

! " # # #

$ %

#

%

& $ $

'

$ ( )* # " + %

# + , # - . # / / - )

$ ) / ( 0 0% )

$ 1 0 0 2 3445

' ! " #

(8)

MOTTO

?ِA َCُهَو ُGَHْJَأ ُGْCُLَMْNاَو ،ُQُAَHَN RSِTَU ْنَأ َWْXَY ُGَHْJَأ َHْZِJَ[ْا اCُ\ْNُا

ِQِMَLَN

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

melimpahkan taufiq dan hidayahcNya berkat rahmat dan petunjuknya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : PENGARUH GAJI TERHADAP

MOTIVASI KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA KARYAWAN HOME INDUSTRY KRIPIK BUAH ‘’AISYAH’’ BATU), dengan baik walaupun dalam bentuk

sederhana dan masih perlu banyak pembenahan. Penulis menyadari bahwa masih banyak

membutuhkan kritik dan saran agar dapat ditindak lanjuti dalam penulisan yang lebih baik

lagi.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi

Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah membawa

petunjuk kebenaran seluruh umat manusia yaitu AdcDinul Islam yang kita harapkan

syafaatnya di dunia dan akherat.

Dengan terselesainya skripsi ini, tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan arahan, bimbingan dan dukungan dari semua

pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyakcbanyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Maulana Malik Ibrahim Malang.

2. Bapak Dr. M. Zainuddin, MA, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik

(10)

3. Ibu Samsul Susilawati, M.Pd, selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberi

pengarahan dan bimbingan serta petunjukcpetunjuk yang berguna kepada penulis

sehingga dalam penulisan skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

4. Bapak Drs. Muh. Yunus, M.Si, selaku Ketua Jurusan IPS UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang.

5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, atas ilmu dan

nasihatcnasihatnya.

6. Ayahanda H. Sukirno dan Ibunda Hj. Supriatin, yang senantiasa memberikan dorongan

moril maupun materiil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik.

7. Saudaracsaudaraku, terima kasih atas dukungan dan do’anya.

8. Pimpinan dan karyawan ”Aisyah” Batu yang telah memberikan kemudahan dalam

mencari data.

9. Seluruh rekancrekan angkatan 2005’ kebaikan kalian tidak akan pernah kulupakan.

10. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik konsruktif dari berbagai pihak sangat

penulis harapkan demi terwujudnya skripsi yang lebih baik untuk masacmasa yang akan

(11)

Akhirnya penulis hanya dapat berdo’a semoga amal baik mereka diterima oleh

Allah sebagai amalan sholehah serta mendapatkan imbalan yang semestinya. Penulis

berharap semoga penulisan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan dan

menambah khasanah ilmu pengetahuan

Malang, 24 Oktober 2009

(12)

DAFTAR ISI

2. Tujuan Pemberian Gaji dan Upah…..……..………..16

3. Tahap Utama Dalam Pemberian Upah dan Gaji…………...20

4. Faktorcfaktor yang Mempengaruhi Penentuan Upah ………....21

5. Peranan Gaji……....…...……….………...27

(13)

C. Motivasi Kerja ……….………...31

6. Faktorc faktor Motivasi Kerja…….……...…....…………... ....47

7. Cara Memotivasi Karyawan…….……...…....…………... . 50

D. Hubungan Gaji dengan Motivasi Kerja.………..…………...……...52

E. Gaji dengan Motivasi Kerja dalam Perpektif Islam…....……...…...54

(14)

4. Visi dan Misi... 75

5. Struktur Organisasi...75

6. Tenaga Kerja... .76

7. Sistem Upah dan Penggajian... 77

B. Deskripsi Data...77

1. Deskripsi Karakteristik Responden... 77

2. Karakteristik Data Penelitian... 80

C. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas...92

a. Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ...92

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Instrumen Penelitian...94

D. Analisis Regresi Linier Sederhana...96

a. Uji Determinasi... 97

E. Hasil Pengujian Hipotesis... 97

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Pengaruh Gaji Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Home Industri Kripik Buah Aisyah Batu... 98

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ...102

B. Saran...103

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Hirarki Kebutuhan Maslow..……….39

Gambar 2.2 : Proses Motivasi ………46

Gambar 2.3 : Hubungan Imbalan dan Motivasi Kerja ………...53

Gambar 2.4 : Model Konseptual ………59

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Variabel, Indikator, Instrumen, Sumber Data dan Item………66

Tabel 4.2 : Jumlah Karyawan Home Industri Kripik Buah Aisyah………76

Tabel 4.3 : Jadwal Jam Kerja Karyawan Home Industri Aisyah……….77

Table 4.4 : Deskripsi Jenis Kelamin………78

Table 4.5 : Deskripsi Tingkat Umur………....79

Tabel 4.6 : Distribusi Pendidikan...79

Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Itemcitem Variabel Gaji...80

Tabel 4.8 : Distribusi Frekuensi Itemcitem Variabel Motivasi Kerja...87

Tabel 4.9 : Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaji Pada Instrumen Penelitian... 92

Table 4.10 : Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Kerja Pada Instrumen Penelitian…... ………93

Tabel 4.11 :Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaji Pada Instrumen Penelitian... ………… 94

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner………107

a. Kuesioner Uji Coba Instrumen Penelitian……….. 107

b. Kuesioner Uji Instrumen Penelitian……… 111

2. Tabel Distribusi Frekuensi Uji Coba Instrumen Penelitian...115

3. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian………...116

4. Tabel Distribusi Frekuensi Pada Instumen Penelitian…...120

5. Hasil Uji Pada Instrumen Penelitian………...121

6. Surat Penelitian...135

7. Surat Keterangan Penelitian... 136

8. Bukti Konsultasi...137

(18)

ABSTRAK

Wibawanti, Vina Rani. 2009. !

" # $ % % $ . Skripsi, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Program Studi Pendidikan Ekonomi), Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Pembimbing : Samsul Susilawati, M. Pd.

Kata Kunci : Gaji, Motivasi Kerja

Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama yang sangat besar

pengaruhnya terhadap kemajuan suatu perusahaan. Untuk mencapai apa yang telah menjadi tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, maka perusahaan harus mampu membentuk manusia yang bermotivasi kuat dan berani melihat perubahan sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi. Manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting dalam organisasi sudah semestinya memerlukan pengelolaan yang baik dan terencana. Bahwasannya sumber daya manusia merupakan satucsatunya sumber daya manusia yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya, karya, rasio, rasa, dan karsa dimanacmana. Potensi tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya perusahaan dalam mencapai tujuannya. Karena itu penelitian ini bertujuan mengetahui variabel gaji memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada home industri kripik buah Aisyah Batu.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan

studi populasi yang dilakukan pada Home Industry Kripik Buah Aisyah Batu. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah karyawan home industry kripik buah Aisyah yang berjumlah 35 orang. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi sederhana dengan reabilitas, validitas data, dan untuk menguji seberapa besar pengaruhnya digunakan uji determinasi.

Hasil analisis yang diperoleh dari output regresi (lampiran), terdapat hubungan

antara variabel gaji terhadap motivasi kerja diperoleh nilai R sebesar 17,3, angka ini menunjukkkan bahwa motivasi kerja yang dapat dijelaskan dengan persamaan regresi yang diperoleh sebesar 17,3 atau 0,173 sedangkan sisanya 82,7% adalah pengaruh dari variabel lain seperti tunjangan, insentif, bonus.

Dari hasil penelitian ini bahwa gaji berpengaruh terhadap motivasi kerja.

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama yang sangat besar

pengaruhnya terhadap kemajuan suatu perusahaan. Untuk mencapai apa yang telah menjadi

tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, maka perusahaan harus mampu membentuk

manusia yang bermotivasi kuat dan berani melihat perubahan sebagai suatu tantangan yang

harus dihadapi. Manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting dalam organisasi

sudah semestinya memerlukan pengelolaan yang baik dan terencana. Bahwasannya sumber

daya manusia merupakan satucsatunya sumber daya manusia yang memiliki akal, perasaan,

keinginan, kemampuan, ketrampilan, pengetahuan, dorongan, daya, karya, rasio, rasa, dan

karsa dimanacmana. Potensi tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya perusahaan dalam

mencapai tujuannya.1 Oleh sebab itu untuk mendapatkan sumber daya manusia yang

diangkat menjadi pekerja pada sebuah organisasi/perusahaan, pada dasarnya berarti

keputusan untuk memberi gaji/ upah kepada yang bersangkutan. Upah atau gaji tersebut

diberikan kepada seorang pekerja merupakan penghargaan atas pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukannya untuk kepentingan bisnis organisasi/perusahaan yang mengangkat atau

memperkerjakannya.2

1 Faustino E Gomes,

! & (Yogyakarta: Andi Ofset, 1997), hal. 2

2 H.Hadari Nawawi,

(20)

Menurut Teori Neo Klasik karyawan memperoleh upah senilai dengan pertambahan

hasil marginalnya atau upah dalam hal ini berfungsi sebagai imbalan atas usaha kerja yang

diberikan seseorang tersebut kepada penguasaha.3

Gaji/upah sebagai salah satu fungsi penting dalam MSDM dan pada dasarnya gaji

adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai seorang karyawan

yang memberikan konstribusi dari statusnya sebagai seorang karyawan yang memberikan

konstribusi dalam mencapai tujuan perusahaan, atau dapat juga dikatakan sebagai bayaran

tetap yang diterima seseorang karena kedudukannya dalam perusahaan. Perwujudan balas

jasa ini memerlukan suatu mekanisme pengaturan yang memiliki dasar logis, rasional, dan

kuat, jika gaji diberikan secara tepat, maka para karyawan akan termotivasi untuk mencapai

sasarancsasaran organisasi. Gaji sangat penting bagi karyawan bagi individu karena

mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga, dan

masyarakat.4

Masalah upah/gaji sangat penting dan dampaknya sangat luas. Jika para karyawan

tidak menerima upah yang adil dan pantas, itu tidak hanya akan mempengaruhi daya beli

yang akhirnya mempengaruhi standar penghidupan para karyawan beserta keluarga mereka.

Disamping itu ketidak adilan terhadap karyawan akan menyebabkan rasa tidak senang dan

kekacauan dikalangan mereka, dan bisa menimbulkan aksi terhadap industri dalam bentuk

aksi pemogokan. Para pekerja selalu menghendaki upah dan gaji yang semakin besar dan

meningkat karena dengan upah/ gaji itulah pekerja dapat memenuhi kebutuhan dan

kebutuhan keluarganya, baik kebutuhan sandang, pangan, perumahan, dan biaya sekolah

3 Sonny Sumarsono,

' ! & (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003),

hal. 140

4 Hani T Handoko,

(21)

anakcanaknya juga untuk memelihara kesehatan untuk berobat di kala sakit dan

kesejahteraan keluarga.

Sebaliknya bagi penguasaha memandang upah sebagai factor biaya yang dapat

mengurangi jumblah keuntungan yang diperoleh dari usahanya sehingga pengusaha sering

sangat hatichati untuk menaikkan upah pekerjanya. Bahkan sering terlihat sikap pengusaha

seolahcolah berusaha menekan upah sehingga menjadi sangat rendah dan bertentangan

dengan keinginan para karyawan. Pihak pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas

hidup seluruh lapisan masyarakat yang sejahtera adil dan makmur. Agar tujuan pemerintah

itu tercapai tentunya dengan cara peningkatan pendapatan seluruh lapisan masyarakat

termasuk kaum pekerja/ karyawan. Kenaikan upah sebaliknya harus diikuti kenaikan

produktivitas kerja dan kenaikan laba perusahaan agar pengusaha tidak merasa dirugikan

dengan adanya kenaikan upah.

Produktivitas kerja harus mampu menghasilkan sisa profit yang cukup besar setelah

pembayaran upah agar perusahaan dapat memperluas dan mengembangkan usahanya dan

dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dalam rangka menyerap pertanbahan

angkatan kerja. Oleh sebab itu system pengupahan dan gaji bagi karyawan pekerja harus

diatur sedemikian rupa smpai terciptanya rasa keadilan antara majikan dan pekerja

sehingga pertentangan tentang besarnya upah tidak menimbulkan antipati bagi kedua belah

pihak.

Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian dengan berpedoman

atas perjanjian yang disepakati membayarnya. Kasus semacam ini dan perselisihan dalam

industri menyebabkan setiap tahun mengalami kerugian waktu dan uang lebih besar bagi

(22)

upah kepada para karyawannya. Untuk itu sangat penting adanya perhatian yang besar yang

harus diberikan terhadap penentuan upah bagi karyawan. 5 Upah biasanya digunakan untuk

satuan waktu yang relative pendek seperti perjam, perhari, dan perminggu. Gaji mencakup

tunjanganctunjangan dan digunakan dalam satuan waktu yang relative panjang, seperti

perbulan atau pertahun. Upah perjam dan upah per hari biasanya dibayarkan satu kali

seminggu, atau sekali dalam sebulan. Gaji pertahuan biasanya juga dibayarkan setiap

bulan.6

Tujuan pemberian gaji/ upah antara lain untuk ikatan kerja sama, kepuasan kerja,

pengadaan efektif, motivaasi, stabililitas karyawan, disiplin, pengaruh serikat buruh,

pengaruh asosiasi usaha sejenis/ kadin dan pengaruh pemerintah.

Pemilik usaha berkewajiban membayar upah kepada buruh yang telah selesai

melaksanakan pekerjaannya, entah itu dibayarkan secara harian, mingguan, bulanan,

ataupun lainnya. Namun begitu pemilik usaha tetap berkewajiban membayar upah

kepadanya satu kali. Islam menganjurkan untuk mempercepat pembayaran upah itu dalam

hadis yang mengatakan,”Berikanlah para buruh itu upahnya sebelum keringatnya kering.”7

Dari berbagai macam perlakuan gaji tentu saja dalam pelaksanaannya masih ada

saja ketimpangan yang dilakukan oleh para pengusaha. Ketimpangan ini tentu saja

menyebabkan kerugian pada pihak karyawan sebagai pekerja. Seharusnya didalam

pemberian gaji ada keadilan dan kebijakan yang samacsama dirasakan oleh pengusaha dan

tenaga kerja. Selain gaji pokok sebaiknya ada tambahan berupa intensif dan kesejahteraan

5 Afzalur Rahman,

& ' # ## (Jakarta: Raja Grafindo Persada& jakar)

6 Drs.H.Sadili Samsudin,M.M.M.Pd,

! & . (Bandung: Pustaka Setia,2009), hal.

206

(23)

yang diberikan oleh perusahaan sehingga memotivasi para tenaga kerja dalam

meningkatkan produktivitas kerja. Perusahancperusahan tidak menginginkan ketidakadilan

dalam pembayaran gaji maupun upah menjadi ketidakpuasan para pekerja. Dengan

demikian perusahaan memberikan tekanan pada kriteria gaji dan upah, yaitu seberapa besar

gaji bisa mempengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan.

Pada industri Kripik Kentang Aisyah karyawan ratacratanya dari kalangan desa itu

sendiri dan mereka termotivasi untuk bekerja karena untuk memenuhi kebutuhan diri dan

gaji yang tinggi, maka karyawan akan bersemangat untuk bekerja.

Pabrik kripik kentang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

bidang produksi kripik kentang. Perusahaan tersebut telah menerapkan system kompensasi

sebagai salah satu factor untuk memberi motivasi kerja pada para karyawannya, karena

dalam industri kripik kentang karyawan merupakan salah satu aktiva yang paling produktif.

Tanpa adanya karyawan tujuan perusahaan tidak akan tercapai, untuk menjaga agar

karyawan tetap termotivasi dan tidak beralih keperusahaan yang lain maka salah satu cara

dengan memberikan gaji/upah.

Berdasar uraian latar belakang tersebut diatas, maka dalam penyusunan skripsi ini

teliti mengambil judul ‘’Pengaruh Gaji Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada

Industri Kripik Kentang Aisyah Batu Malang’’

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan tersebut diatas, maka

(24)

Apakah gaji berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan pada home industri

kripik buah “Aisyah” Batu.

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitan ini adalah:

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh gaji terhadap motivasi kerja karyawan

pada home industri kripik buah ”Aisyah” Batu.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan penulis dalam teori dan kenyataan dalam praktek.

Dalam teori berarti penguasaan dan penghayatan penulis terhadap pengetahuan yang

diperoleh dan dipelajari selama perkulihan. Dalam praktek berarti akan menambah

pengetahuan penulis dalam kegiatan perusahaan yang sebenarnya.

2. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan sebagai masukan bagi manajemen perusahaan dalam meningkatkan

motivasi kerja karyawan sehubungan dengan gaji yang diberikan.

3. Bagi Masyarakat

Berguna untuk dijadikan bahan referensi ataupun untuk sebagai data pembanding sesuai

(25)

E. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbedacbeda diantara pembaca,

maka perlu diberikan batasancbatasan pengertian pada beberapa istilah yang digunakan

dalam judul penelitian ini. Beberapa istilah perlu dijelaskan pengertiannya antara lain: (1)

Gaji (2) Motivasi Kerja.

1. Gaji

Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai

konsekuensi dari statusnya sebagai seorang karyawan yang memberikan konstribusi dalam

mencapai tujuan perusahaan atau dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima

seseorang karena kedudukannya dalam perusahaan. Maksudnya adalah jika gaji yang

diberikan secara tepat maka para karyawan akan termotivasi untuk mencapai sasaran

organisasi.

2. Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah dorongan untuk melakukan suatu perbuatan guna mencapai

(26)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organisasi perusahaan dalam

mengatur, mengelola, dan memanfaatkan tenaga kerja untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Sumber daya manusia perlu dikelola secara efektif dan efisien agar terwujud

keseimbangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan tuntutan dan kemampuan organisasi

perusahaan. Dengan demikian organisasi perusahaan dapat berkembang secara produktif

dan wajar.

Untuk menggambarkan suatu pengertian manajemen sumber daya manusia, maka

penulis mengemukakan beberapa definisi yang merupakan hasil pemikiran para ahli yaitu,

Menurut Hasibun, Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan

perusahaan, karyawan, dan masyarakat8 Kemudian menurut Simamora, Manajemen sumber

daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penialain, pemberian balas jasa,

pengelolaan individu organisasi atau kelompok pekerja. Dan menurut Anwar Prabu

Mangkunegara, merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordanisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

8 H.Malayu S.P.Hasibun.

(27)

pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi9

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa manajemen sumber daya manusia

adalah bagian dari manajemen, karena itu teoricteori manajemen umum menjadi dasar

pembahasannya yang lebih memfokuskan pada pengaturan, peranan manusia, dalam

mewujudkan tujuan yang optimal. Pengaturan itu meliputi masalah perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian tenaga kerja untuk

membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Di dalam perusahaan, sumber daya manusia dapat berupa pemilik perusahaan dan

karyawan perusahaan. Pemilik perusahaan merupakan orang yang memiliki semua sumber

daya perusahaan. Karyawan perusahaan merupakan orangcorang yang secara langsung

melakukan kerja di dalam perusahaan.

Gaji karyawan di dalam perusahaan sangat menentukan kemajuan perusahaan.

Dalam hal ini menjadi kewajiban seorang manajer untuk dapat menciptakan suasana yang

dapat mendukung terciptanya motivasi kerja dari karyawan.

B. Gaji/Upah 1. Pengertian Gaji

Imbalan berupa upah atau gaji merupakan salah satu diantara imbalan eksintrik

yang dapat dicapai seseorang melalui kegiatan bekerja. Ia dapat membantu organisasic

organisasi mencapai pekerjacpekerja tersebut untuk bekerja keras dalam upaya meraih

(28)

kinerja tinggi. Tetapi, andaikata timbul ketidakpuasan dengannya, maka imbalan yang

diberikan dapat menyebabkan timbulnya pemogokancpemogokan, keluhanckeluhan, tidak

masuknya para pekerja, berhentinya pekerja bekerja, dan adakalnya timbul gejala berupa

memburuknya kesehatan mental dan fisikal. Memang harus diakui bahwa imbalan

merupakan sebuah hal yang sangat kompleks yang benarcbenar perlu diperhatikan

Dan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai masalah gaji, berikut ini akan

dikemukakan terlebih dahulu beberapa pengertian gaji.10 Thomas H. Stone mengatakan

seorang pegawai yang dibayar tiap bulan, tiap setengah bulan, atau tiap minggu menerima

gaji. Dan Andrew F.11 Sikulla mengatakan gaji adalah imbalan jasa atau uang yang

dibayarkan, atau yang ditentukan untuk dibayarkan kepada seseorang pada jarakcjarak

waktu yang teratur untuk jasacjasa yang diberikan.12 Sedangkan menurut Dale Yoder gaji

adalah pembayaran kepada pegawaicpegawai administrasi dan manajerial.13 Kemudian

dirumuskan oleh Dale Yoder dkk, gaji adalah pembayaran untuk suatu jangka waktu yang

lebih lama daripada satu jam atau satu hari, biasanya untuk satu minggu, satu bulan, atau

satu tahun.14 Terry L. Leap dan Michael D. Crino mengatakan istilah gaji pada umumnya

berlaku untuk tarip pembayaran mingguan, bulanan, atau thaunan yang tetap (tidak

pandang lamanya jam bekerja).15

Sedangkan menurut Dale S. Beach kata gaji berlaku untuk kompensasi yang sama

dari suatu periode pembayaran ke periode pembayaran berikutnya dan tidak tergantung

(29)

kepada lamanya jam bekerja.16 Kemudian menurut Veithzal Rivai Gaji adalah balas jasa

dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai

seorang karyawan yang memberikan knstribusi dalam mencapai tujuan perusahaan. atau,

dapat juga dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang karena kedudukannya

dalam perusahaan.17

Gaji merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpincpemimpin, pengawas

– pengawas, pegawai tata usaha, dan pegawaicpegawai kantor serta para manajer lainnya.

Jumblah pembayaran gaji biasanya ditetapkan secara bulanan. Gaji umumnya tingkatannya

dianggap lebih tinggi dari pada pembayarancpembayaran kepada pekerjacpekerja upahan,

walaupun kenyataannya sering tidak demikian. Seorang pegawai atau karyawan diberitahu

bagaimana harus melakukan pekerjaannya, berada dibawah perintah dan harus mengikuti

petunjukc petunjuk pemberi kerja mengenai pelaksanaan pekerjaan itu. Atas pekerjaannya

itu, pegawai atau karyawan diberi imbalan yang disebut gaji.

Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima

kerja termasuk tunjangan, baik untuk pekerja sendiri maupun keluarganya. Upah biasanya

diberikan kepada pekerja yang melakukan pekerjaan kasar dan banyak mengandalakan

kekuatan fisik. Jumlah pembayaran upah biasanya ditetapkan secara harian atau berdasar

unit pekerjaan yang diselesaikan.18

Dessler, mengatakan gaji adalah sesuatu yang berkaitan dengan uang yang

diberikan kepada pegawai atau karyawan. Ia berpendapat bahwa sistem pembayaran dapat

16

# , hal. 2

17 Prof. Dr. Veithzal Rivai,

! & (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2004), hal. 379

18 F. Winarni dan G. Sugiyarso,

(30)

dibedakan berdasarkan waktu kinerja, yaitu pembayaran yang dilakukan atas dasar lamanya

bekerja, misalnya perjam, hari, minggu, bulan dan sebagainya, dan pembayaran

berdasarkan hasil kinerja, yaitu pembayaran upah/gaji yang didasrkan pada hasil akhir dari

proses kinerja, misalnya jumblah produksi.19 Amstrong dan Murlis, berpendapat gaji

merupakan bayaran pokok yang diterima oleh seseorang.20

Dewan penelitian pengupahan nasional mendefinisikan, upah sebagai suatu

penerimaan imblan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan/ jasa

yang telah dan akan dilakukan serta berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan

yang layak bagi kemanusiaan dan produksi. Upah dinyatakan atau dinilai dalam bentuk

uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undangcundang, dan peraturan, serta

dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja.21

Teori yang lain dikemukakan oleh Sastro Hadiwiryo, yaitu

Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif,

meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan, serta mengimbangi

kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini

Didalam ketentuan umum UndangcUndang Ketenagakerjaan, upah dirumuskan

sebagai hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari

pengusaha kepada pekerja atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan,

19 Garry Dessler,

! & (Jakarta: PT. Prenhalindo, 1998) hal. 45

20 Michael Amstrong dan Helen Murlis,

! (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1998) hal.

67

21 Drs. H. Sadili Samsudin, M.M.M.Pd,

! & (Bandung: Pustaka Setia, 2006)

(31)

ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan

perundangcundangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya.22

Gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan motivasi kerja

sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai. Oleh karena itu,

perusahaan atau organisasi harus melakukan perencanaan gaji yang tepat dalam arti

memiliki keadilan internal, yaitu sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan tingkat usaha

yang dilakukan dalam pekerjaan. Tugas, tanggung jawab, dan tingkat usaha yang sama

harus diberi gaji yang sama. Selain itu juga harus memiliki keadilan eksternal, yaitu gaji

yang diterima sesuai dengan gaji yang ada diperusahaan lain untuk pekerjaan yang sama.23

Dengan demikian bahwa gaji adalah imbalan jasa berupa uang yang dibayarkan tiap

minggu, tiap bulan, atau tiap tahun.

Gaji atau upah dapat disusun menurut prestasi kerja, lama kerja, senioritas, dan

kebutuhan.24

a. Menurut prestasi kerja

Pengupahan dengan cara ini langsung mengaitkan besarnya upah dengan prestasi

kerja yang telah ditunjukkan oleh karyawan yang bersangkutan. Berarti, besarnya upah

tersebut bergantung pada banyak sedikitnya hasil yang dicapai dalam waktu kerja

karyawan. Cara ini dapat diterapkan apabila hasil kerja dapat diukur secara kuantitatif.

Memang dapat dikatakan cara ini dapat mendorong karyawan yang kurang produktif

menjadi lebih produktif dalam bekerjanya. Disamping itu, juga sangat menguntungkan bagi

22 Ibid, hal. 17

23 Marihot Tuo Efendi Hariadja,

! & . (Jakarta: Grasindo, 2002), hal 234

24 Sadili Samsudin,

(32)

karyawan yang dapat bekerja cepat dan kemampuan tinggi. Sebaliknya sangat tidaj

favoruable bagi karyawan yang bekerja lamban atau karyawan yang berusia agak lanjut.

Cara ini disebut pula sistem upah menurut banyaknya produksi atau ipah borongan.

b. Menurut lama kerja

Cara ini sering disebut sistem upah waktu. Besarnya upah ditentukan atas dasar

lamanya karyawan melaksanaka atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Cara perhitungannya

dapat menggunakan pe rjam, per hari, per minggu, atau per bulan. Umumnya cara ini

diterapkan bila ada kesulitan dalam menerapkan cara pengupahan berdasarkan prestasi

kerja.

Kelemahan pemberian upah menurut lama kerja karyawan yaitu mengakibatkan

turunnya semangat kerja karyawan, tidak membedakan usia, pengalaman dan kemampuan

karyawan, membutuhkan pengawasan yang ketat agar karyawan bekerja sungguhc sungguh,

dan kurang mengakui adanya prestasi kerja karyawan. Sementara itu, kelebihan pemberian

upah menurut lama kerja karyawan, yaitu dapat mencegah halchal yang tidak atau kurang

diinginkan, seperti pilih kasih, diskriminasi maupun kompetesi yang kurang sehat,

menjamin kepastian penerimaan upah secara periodik, dan tidak memandang rendah

karyawan yang lanjut usia.

c. Menurut senioritas

Cara pengupah ini didasarkan pada masa kerja atau senioritas karyawan yang

bersangkutan dalam suatu organisasi. Dasar pemikirannya adalah karyawan senior seorang

karyawan, semakin tinggi loyalitasnya pada organisasi. Kelemahan yang menonjol dari cara

ini adalah belum tentu mereka yang senior ini memiliki kemampuan, tetapi karena masa

(33)

”energik” dan mampu tersebut akan berusaha keluar dari organisasi atau perusahaan. Untuk

menghindarkan hal tersebut, kiranya tepat apabila cara ini dikombinasikan dengan cara

pemberian upah menurut prestasi kerja.

d. Menurut kebutuhan

Cara ini menunjukkan upah para karyawan didasarkan pada tingkat urgensi

kebutuhan hidup yang layak dari karyawan. Ini berarti upah yang diberikan wajar apabila

dapat dipergunakan untu memenuhi kehidupan yang layak seharichari (kebutuhan pokok

minimum), tidak berlebihan, tetapi juga tidak berkekurangan. Hal seperti ini masih

memungkinkan karyawan untuk dapat bertahan dalam perusahaan atau organisasi

tempatnya bekerja.

2. Tujuan Pemberian Upah dan Gaji

Tujuan utama gaji dan upah adalah untuk mewujudkan pembayaran yang sama

untuk pembayaran yang adil. Selain untuk mewujudakan pembayaran yang adil, tujuan gaji

dan upah menurut Dale Yoder dkk antara lain sebagai berikut: 25

a. Mendapatkan pegawaicpegawai yang cakap.

Gaji dan upah harus cukup tinggi untuk menarik pelamarcpelamar. Oleh karena

perusahaancperusahaan bersaing dalam pasar tenaga kerja, maka tingkat

pembayaran harus mengikuti permintaan dan penawaran karyawan. Akan tetapi

kadangckadang diperlukan tarip upah premi untuk menarik pelamarcpelamar yang

sudah bekerja di perusahaanc perusahaan lain.

25 Drs. Moekijat,

(34)

b. Mempertahankan pegawaic pegawai yang sudah ada sekarang

Apabila tingkat gaji dan upah tidak bersaing, maka beberapa orang pegawai akan

berhenti. Untuk mencegah perpindahan pegawai, maka harus dijaga pembayaran

yang bersaing dengan majikanc majikan lain.

c. Menjamin keadilan.

Administrasi gaji dan upah berusaha mendapatkan keadilan intern dan ekstern.

Keadilan interen mengaharuskan agar pembayaran dihubungkan dengan nilai relatif

dari jabatanc jabatan. Artinya, jabatancjabatan yang sama memperoleh pembayaran

yang sama. Keadilan ekstern memerlukan

pembayaran kepada para karyawan pada suatu tingkat yang sama dengan

pembayaran yang diterima oleh karyawanc karyawan yang sama diperusahaanc

perusahaan lain.

d. Mengahargai perilaku yang didinginkan.

Pembayaran harus memperkuat perilaku yang didinginkan. Prestasi kerja yang baik,

pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru, dan perilakucperilaku yang lain dapat

dihargai melalui suatu rencana administrasi gaji dan upah yang efektif.

e. Mengawasi biaya.

Suatu program administrasi gaji dan upah yang rasional membantu organisasi

memperoleh dan mempertahankan tenaga kerjanya dengan biaya yang layak. Tanpa

suatu struktur gaji dan upah yang sistematik organisasi mungkin membayar lebih

atau kurang daripada yang seharusnya kepada pegawaic pegawainya.

(35)

Seperti halnya segic segi manajemen kepegawaian lainnya, administrasi gaji dan

upah mengahadapi pembatas – pembatasan perundangc undangan. Suatu prigram

pembayaran yang baik mempertimbangkan pembatasc pembatasan ini dan

menjamin ditaatinya semua peraturan pemerintah yang mempengaruhi gaji dan

upah pegawai.

Sedangkan tujuan pemberian gaji dan upah menurut Veithzal Rivai adalah sebagai

berikut:26

a. Ikatan Kerja Sama

Dengan pemberian upah dan gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal

antara penilik/pengusaha dengan karyawan. karyawan harus mengerjakan tugasc

tugasnya dengan baik, sedangkan pemilik/pengusaha wajib membayar upah dan gaji

sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

b. Kepuasan Kerja

Dengan upah dan gaji, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan kebutuhanc

kebutuahan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan

kerja dari jabatannya.

c. Pengadaan Efektif

Jika program upah dan gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang

) * untuk perusahaan akan lebih mudah.

26 Prof. Dr. Veithzal Rivai,

! & (Jakarta: Raja Grafindo

(36)

d. Motivasi

Jika upah dan gaji yang diberiakan cukup besar besar, manajer akan mudah

memotivasi para karyawannya.

e. Stabilitas Karyawan

Dengan program upah dan gaji atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi

yang kompentitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena relatif

kecil.

f. Disiplin

Pemberian upah dan gaji yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik.

Mereka akan menyadari serta mentaati peratuaran –peraturan yang berlaku.

g. Pengaruh Serikat Buruh

Dengan program upah dan gaji yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan

dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.

h. Pengaruh Asosiasi Usaha Sejenis/ Kadin

Dengan program upah dan gaji atas prinsip adil dan layak serta eksternal

konsistensi yang kompentitif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena

turnover relatif kecil dan perpindahan keperusahaan sejenis dapat dihindarkan.

i. Pengaruh Pemerintah.

Jika program upah dan gaji sesuai dengan undangcundang perburuhan yang berlaku

(seperti batas upah minimum) maka interventasi pemerintah dapat dihindarkan.

Dari tujuan gaji diatas dapat diketahui bahwa tujuan gaji atau balas jasa yang

(37)

membuat motivasi kerja kepada semua pihak yaitu karyawan dapat memenuhi

kebutuhannya, pengusaha mendapat laba dan peraturan pemerintah harus diataati.

3. Tahap Utama Dalam Pemberian Upah dan Gaji

Program penberian upah dan gaji harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta

dengan memperhatikan undangcundang perburuhan yang berlaku. prinsip adil dan layak

harus mendapat perhatian dengan sebaikcbaiknya supaya upah dan gaji yang akan diberikan

merangsang gairah dan kepuasan kerja karyawan.

a. Asas Adil

Besarnya upah dan gaji yang dibayar kepada setiap karyawan harus

disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung

jawab, jabatan pekerja, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi. Jadi adil

bukan bererti setiap karyawan menerima upah dan gaji yang sama besranya. Dengan

asas adil akan tercipta suasana kerja sama yang baik, semangat kerja, disiplin,

loyalitas, dan stabilisasi karyawan akan lebih baik.

b. Asas Layak dan Wajar

Upah dan gaji yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada

tingkat normatif yang ideal. Tolok ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya

upah dan gaji didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal

konsistensi yang berlaku. Manajer personalia diharuskan selalu memantau dan

menyesuaikan upah dan gaji dengan eksternal konsistensi yang sedang berlaku. hal

ini penting supaya semangat kerja dari karyawan yang qualified tidak berhenti,

(38)

Dari berbagai asasc asas yang telah dijabarkan diatas dalam memberikan gaji

pada karyawan harus adil dan layak untuk diberikan dan disesuaikan dengan

pekerjaannya

4. FaktorAfaktor yang Mempengaruhi Penentuan Upah

Dikebanyakan perusahaan keputusan menentukan tingkat besar kecilnya upah

dipengaruhi oleh banyak hal. Faktorc faktor yang terpenting dipergunakan sebagai

acuan dalam menentukan tingkat upah antara lain: 27

1 Ketetapan Pemerintah

Dalam penentuan gaji dan upah yang perlu diingat adalah bahwa setiap pekerja

berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan. Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghasilan yang

layak bagi kemanusiaan, pemerintah menetapakan kebijakan pengupahan yang

melindungi pekerja.

Kebijaksanaan pengupahan yang melindungi pekerja, meliputi:

a. Upah minimum

b. Upah kerja lembur

c. Upah tiak masuk kerja karena berhalangan,

d. Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain diluar pekerjaannya

27 F. Winarni dan G. Sugiyarso,

(39)

e. Upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya

f. Bentuk dan cara pembayaran upah

g. Denda dan potongan upah

h. Halchal yang dapat diperhitungkan dengan upah

i. Struktur dan skala pengupahan yang proposional

j. Upah untuk perhitungan pajak penghasilan

2 Tingkat upah dipasaran

Besarnya upah yang dibayarkan oleh perusahaancperusahaan lain yang

sejenis, yang beroperasi pada sektor yang sama, digunakan sebagai acuan untuk

mentukan besarnya upah pada perusahaan tersebut. Tingkat upah yang berlaku

dipasaran dapat diperoleh melalui survei. Perusahaan dapat memutuskan untuk

memberikan besarnya upah pada karyawannya dengan cara menyamakan atau

melebihkan sedikit dari harga pasar yang berlaku, tergantung pada strategi dan

kemampuan perusahaan tersebut.

Survei gaji adalah cara memperoleh informasi yang akurat tentang tingkat

gaji/upah yang berlaku dipasaran dan tentang maupun praktik yang berlaku umum

dalam bidang imbalan karyawan, untuk digunakan dalam merumuskan kebijakan

imbalan yang lebih tepat bagi perusahaan yang melakukan survei. Informasi yang

biasanya disurvei adalah kebijakan pokok tentang imbalan yang berlaku umum,

metode atau teknik yang digunakan perusahaan lain dalam mengelola imbalan

3 Kemampuan perusahaan

Kemampuan perusahaan untuk membayar upah tergantung daripada

(40)

akan mungkin membayar upah yang sama atau tinggi dibandingkan dengan

perusahaan lain, akan tetapi hal itu akan tergantung daripada kondisi finansial

perusahaan.

4 Kualifikasi SDM yang digunakan

Saat ini tingkat teknologi yang dipergunakan oleh perusahaan menentukan

tingkat kualifikasi sumber daya manusianya. Semakin canggih teknologinya akan

semakin dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sisamping itu segmen

pasar dimana perusahaan itu bersaing juga menentukan tingkat kualifikasi sumber

daya manusianya.

5 Kemauan perusahaan

Perusahaan terkadan tidak ingin repot dengan faktorcfaktor seperti harga

pasar dan lainclain, perusahaan hanya ingin berpegang pada apa yang menurutnya

wajar.

6 Tuntutan pekerja

Tuntutan para pekerja dan kemauan perusahaan biasanya dipertemukan

dalam meja perundingan dengan cara musyawarah atau tawar menawar. Organisasi

pekerja dan pengusaha secara sendiricsendiri atau gabungan organisasi pekerja dan

gabungan perusahaan dapat melakukan hal ini.

Sedangkan faktorc faktor menurut Veithzal Rivai adalah sebagai berikut28:

(41)

1. Tingkat gaji yang lazim, tingkat upah dan gaji bisa sangat tergantung pada

ketersediaan (supply) tenaga kerja dipasar tenaga kerja dan permintaan tenaga kerja.

Untuk tenagactenaga kerja yang langka, tingkat upah dan gajinya dapat jauh

melebihi tingkat gaji bila dilihat dari kacamata evaluasi jabatan.

2. Serikat buruh.

Serikat buruh bisa menjadi kekuatan yang sangat besar dalam suatu

perusahaan, yang dapat memaksa perusahaan untuk memberikan upah atau gaji

yang lebih besar bila dibandingkan dengan hasil evaluasi jabatan.

3. Pemerintah.

Pemerintah sebagaimana kita ketahui merupakan lembaga yang

berkepentingan dengan kesejahteraan pekerja sebagai warga negara, dan juga

terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Pemerintah mempunyai kekuasaan yang

besar dalam mengatur perusahaancperusahaan. Pemerintah dapat menentukan tarif

upah minimum, jam kerja standar, dan tunjangan yang harus dipatuhi oleh

pengusaha, dimana bisa saja terjadi upah minimum para pekerja melebihi yang telah

ditentukan oleh evaluasi jabatan.

4. Kebijakan dan strategi penggajian.

Kebijakan penggajian yang dipakai perusahaan, seperti mengusahakan gaji

diatas harga pasar dalam upaya menghadapi persaingan, bisa menaikkan gaji diatas

ratacrata harga pasar.kebijakan untuk selalu memperhatikan tuntutan serikat buruh

untuk mencegah terjadinya kerusuhan yang kadangckadang menimbulkan biaya

yang sangat besar.

(42)

Ketika perusahaan berkembang di segala penjuru dunia, tantangan yang

muncul dalam penggajian adalah penyesuaian dengan situasi di negara yang

bersangkuatan, sehingga dapat terjadi jabatan yang sama di negara yang berbeda

akan terdapat perbedaan tingkat gaji. Atau, untuk merangsang seseorang agar

bersedia ditempatkan di suatu negara yang mungkin tidak diminati memerlukan

penyesuaian dalam hal gaji.

6. Nilai yang sebanding dan pembayaran yang sama.

Ada kalanya satu pekerjaan yang berbeda tetapi memiliki poin atau derajat

yang sama mempunyai tingkat gaji yang berbeda.

7. Biaya dan produktivitas.

Tenaga kerja merupakan salah satu komponen biaya yang sangat

berpengaruh terhadap harga pokok barang. Tingginya harga pokok dapat

menurunkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Tidak mempunyai perusahaan

dalam mencapai tingkat keuntungan tertentu akan mengakibatkan kemampuan

perusahaan membayar pekerja dan menarik investor menurun. Untuk mengatasi

tantangan ini biasanya perusahaan mencoba mendesain kembali pekerjaan,

mengotomatisasi pekerjaan, dan menciptakan sistem penggajian bertingkat

menciptakan sistem penggajianbertingkat (twoctiered wage). Sistem penggajian

bertingkat menciptakan dua struktur gaji. Pertama, untuk pekerja lama, dan kedua,

untuk pekerja baru. Pekerja mendapatkan gaji permulaan dengan jumblah tertentu

kemudian dapat meningkat kejumblah yang lebih tinggi. Sistem ini mengakibatkan

pegawai yang baru direkrut akan mendapatkan gaji yang lebih rendah dibandingkan

(43)

dari faktorcfaktor yang dikompensasi. Cara ini memang dapat menurunkan biaya,

tetapi pada akhirc akhir ini para pekerja melalui serikat pekerja telah

mempertanyakan tentang ketidakadilan sistem ini. Kemudian pendekatan lain

dilakukan dengan sistem bonus. Gaji yang diterima relatif tetap, kemudian diberikan

bonus kepada pekerja bila perusahaan mendapatkan keuntungan, dan bila

perusahaan dalam situasi sulit tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk

bekerja.

Dari berbagai pendapat yang ada dapat disimpulkan bahwa banyak sekali faktorc

faktor yang mempengaruhi kebijakan dalam pemberian gaji. Hal tersebut harus mendapat

perhatian supaya pemberian gaji bisa dirasakan adil dan layak bagi karyawan sehingga

nantinya bisa menimbulkan motivasi dan meningkatkan prestasi kerja karyawan.

5. Peranan Gaji

Menurut Poerwono peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu: 29

a. Aspek pemberi kerja (majikan) adalah manager

Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan

komponen dalam menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan

hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka,

akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu

rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.

b. Aspek penerima kerja

(44)

Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan

untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu c satunya motivasi

karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang

ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang

diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan.

Dari berbagai peranan gaji diatas dapat disimpulkan bahwa gaji seseorang di

berikan berdasarkan aspek pemberi kerja (majikan) adalah manajer dan aspek penerimaan

kerja.

6. TeoriAteori Pengupahan

Teori pengupahan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara penentuan dan

perubahan bentuk upah yang ditetapkan. Para pakar mencoba menguraikan teori

pengupahan dengan asumsinya masingcmasing bahwa upah merupakan fungsi dari berbagai

faktor untuk merumuskan sistem yang digunakan dalam suatu organisasi. 30

a) Teori pengupahan dengan dasar hukum penawaran dan permintaan. Adam Smith

tahun 1723c 1790 yang bertitik tolak dari hukum penawaran dan permintaan pada

pasar sempurna dan mobilitas tenaga kerja secara sempurna. Dalam arti bila upah

disektor industri jauh lebih tinggi dari upah disektor pertanian, maka sebagian

pekerja akan pindah dari pertanian kesektor industri agar memperoleh upah yang

lebih besar.

b) Teori Upah Substansi

30 Drs.A.Sihotang, M.B.A.

! & . (Jakarta: Pradnya Paramita, 2007) hlm. 223c

(45)

David Ricardo (1772 s/d 1823) seorang ahli ekonomi klasik dari Inggris

menciptakan teori upah subsestansi dengan memanfaatkan teori hukum penawaran

dan permintaan Adam Smith. Menurut teori Ricardo, kalau upah buruh/ pekerja

suatu waktu cukup tinggi, maka para pekerja itu akan cenderung melakukan pesta

pernikahan karena upahnya cukup untuk menyediakan mas kawin dan pesta

perkawinan.

Akibatnya semakin tinggi tingkat kelahiran dan selanjutnya semakin

meningkat juga pertumbuhan angkatan kerja yang mencari lapangan kerja dan

bersedia kerja walaupun upahnya ditekan serendah mungkin oleh pengusaha sampai

ketingkat substistensi. Demikian terus menerus yang dapat disimpulkan bahwa upah

akan naik turun dan berkisar diatas dan dibawah upah subsestansi itu, bahkan

Ricardo telah sampai berani berkesimpulan bahwa sudah merupakan takdir Tuhan

kalau nasib pekerja itu tidak akan pernah jadi kaya karena mereka telah ditakdirkan

hidup miskin di dunia ini, sedangkan majikan sudah takdir Tuhan juga menjadi

majikan dan orang kaya selama hidup didunia.

c) Teori Dana Tetap untuk Upah

Seorang ahli ekonomi Inggris yang bernama John Stuard Mill (1803c 1873)

berpendapat bahwa pada setiap negara terdapat dana yang terbatas untuk upah.

Dana untuk upah merupakan bagian dari dana masyarakat yang dihimpun dari

tabungan.

(46)

Teori ini didasarkan pada penurunan biaya mrginal tenaga kerja, biaya tenaga kerja

untuk produk marginal kec10 lebih kecil dari biaya tenaga kerja ke produk marginal

kec9 dan begitu seterusnya.

e) Teori Pengupahan dengan pendistribusian pendapatan nasional.

Teori pendistribusian pendapatan nasional ini dikembangkan oleh David Ricardo

beserta Robert Malthus tahun 1800 s/d 1830.

f) Teori Investasi Sumber Daya Manusia

Teori ini mendasarkan asumsinya bahwa setiap tambahan investasi terhadap sumber

daya manusianya dalam pendidikan, pelatihan pengalaman kerja, gizi dan kesehatan

akan menmbah kemampuan beproduksi dari orang yang bersangkutan. Sedangkan

upah merupakan imbalan atas nilai produk yang dihasilkan oleh seseorang pekerja.

g) Teori Upah kontekstual

Tingkat upah pada suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

c kondisi perusahaan itu sendiri

c faktor sosial masyarakatnya,

c kualitas produknya,

c teknologi yang diterapkan di perusahaan, yang dipengaruhi oleh kualitas dan

produktivitas sumberdaya manusia,

c tingkat upah diperusahaan lain yang sejenis,

c manajemen pimpinan perusahaan lain yang sejenis,

c tingkat manajemen pimpinan perusahaan, dsb.

Dari teoric teori tersebut di atas dapat kita ambil suatu kesimpulan bahwa tingkat

(47)

C. Motivasi Kerja

1. Pengertian Motivasi Kerja

Salah satu obyek dan subyek Manajemen Sumber Daya Manusia adalah manusia

sebagai pekerja dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan. Pekerja sebagai manusia

tersebut memiliki hakikat sebagai makhluk individu, social dan normatif. Hakikat

individualitas menunjuk bahwa disamping memiliki kesamaan fisik dan psikologis,

ternyata setiap manusia memiliki pula perbedaan dalam kedua substansi yang bersatu itu,

sehingga menjadi individu yang tidak sama satu dengan yang lain. Sejumblah pekerja

dilingkungan suatu organisasi/perusahaan adalah sebuah masyarakat tersendiri dengan

karakteristiknya masingcmasing. Masyarakat para pekerja itu tidak berdiri sendiri, karena

berada dan memiliki keterhubungan dengan masyarakat yang lebih luas di luar organisasi/

perusahaan.

Setiap manusia pada hakikatnya mempunyai sejumblah kebutuhan yang pada saatc

saat tertentu menuntut pemuasan, dimana halchal yang dapat memberikan pemuasan pada

suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dari kebutuhan tersebut. prinsip umum yang berlaku

bagi kebutuhan manusia adalah, setelah kebutuhan itu terpuaskan, maka setelah beberapa

waktu kemudian, muncul kembali dan menuntut pemuasan lagi.

Batasan mengenai motivasi sebagai suatu proses, dimana tingkah laku tersebut

dipupuk dan diarahkan, para ahli psikologi memberikan kesamaan antara motif dengan

needs (dorongan, kebutuhan). Dari batasan diatas, dapat disimpulkan, bahwa motif adalah

(48)

Untuk mempermudah pemahaman motivasi kerja, dibawah ini dikemukakan

pengertian motif, motivasi dan motivasi kerja. Motivasi sangat penting bagi seseorang agar

ia dapat memberikan yang terbaik, pada para karyawan telah diberi kesempatan untuk

menampilkan kinerja terbaik dan telah memilki keahlian yang diperlukan, maka

efektivitasnya kemudian tergantung pada motivasi yang mereka miliki. Banyak para ahli

yang menjelaskan tentang pengertian motivasi, tetapi pada umumnya motivasi merupakan

suatu hal yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan sehingga dapat mencapai

tujuan. Motivasi berasal dari kata latin `` `` yang berarti & atau &

``. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para

bawahan atau pengikut. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah

kerja bawahan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan.31

Menurut Schiffman dan Kanuk motivasi adalah dorongan dari dalam individu yang

menyebabkan dia bertindak. dorongan yang menyebabkan seseorang bertindak untuk

memenuhi kebutuhan itulah yang disebut motivasi.32 Sedangkan menurut Sumarwan bahwa

motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. kebutuhan

sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara

yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan. kebutuhan yang dirasakan

tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut.33

Motivasi didefinisikan oleh Fillmore H. Stanford (1969: 173) bahwa ”

+ , * ,

31 H.Malayu S.P.Hasibun.

& (Jakarta:Bumi Aksara,2005) hal.216

(49)

* , , s” Motivasi sebagai sutu kondisi yang menggerakkan manusia kearah

suatu tujuan tertentu.34

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa motif merupakan

suatu dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu dipenuhi agar pegawai tersebut

dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi adalah kondisi yang

menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Motivasi dapat pula

dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive arousal). Dalam

hubungannya dengan lingkungan kerja, Ernest J. McCormick (1985:268) mengemukakan

bahwa ” * , , * , ,

, * % Motivasi kerja didefinisikan

sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku

yang berhubungan membangkitkan, mengarahkan dan memilahara perilaku yang

berhubungan dengan lingkungan kerja.35

Setiap orang bekerja pasti memiliki alasan calasan yang berbedacbeda, alasanc

alasan itulah yang merupakan motivasi atau dorongan untuk melakukan suatu perbuatan

guna mencapai tujuan tertentu. banyak orang bekerja karena alasan untuk mencari uang

sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. kebutuhan itu bisa berupa kebutuhan

sandang, pangan, papan ataupun yang lainnya. untuk mengetahui lebih jelas tentang

kebutuhanckebutuhan manusia tersebut dapat dikaji melalui teoricteori motivasi yang akan

dibahas lebih lanjut.

34 Dr.A.A.Anwar Prabu Mangkunegara,Drs., M.Si. Psi.

! & .(Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2001) hal. 93

(50)

Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi

sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan, yang berlangsung secara sadar

atau dilakukan dengan baik.

Tetapi sebelum membahas teoricteori motivasi, perlu diingat bahwa motivasi disini

bukan merupakan suatu kekuasaan yang netral, atau kekuasaan yang kebal terhadap

pengaruh faktorcfaktor lain, misalnya: pengalaman masa lampau, taraf intelegensi,

kemampuan fisik, situasi lingkungan, citaccita hidup dan sebagainya, karena dalam suatu

motif umumnya terdapat dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan atau kebutuhan dan unsur

tujuan. Proses timbal balik antara kedua unsure ini terjadi di dalam diri manusia, oleh

karena itu dapat saja terjadi perubahan dalam waktu yang relative singkat. Hal ini dapat

dicontohkan melalui motivasi seseorang dalam bekerja, dimana seseorang bekerja karena

ingin mendapatkan uang, tetapi kemudian berubah menjadi ingin mendapatkan prestise atau

kedudukan dalam masyarakat.

2. Tujuan Motivasi

Pentingnya kegiatan motivasi ini karena mempunyai beberapa manfaat dan tujuan

yaitu:

1. Untuk meningkatkan semangat, gairah, dan kedisiplinan kerja karyawan

(meningkatkan moral kerja).

2. Memupuk rasa memiliki (sense of belonging), loyalitas dan partisipasi karyawan

3. Meningkatkan kreatifitas dan kemampuan karyawan untuk berkembang

4. Meningkatkan produktivitas (prestasi)

(51)

Pencapaian tujuan kegiatan motivasi ini sangat menguntungkan baik bagi karyawan

maupun perusahaan (organisasi).36

Sedangkan tujuan motivasi menurut Hasibun adalah untuk: 37

1. Mendorong gairah kerja dan semangat kerja karyawan.

2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.

5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.

6. Mengefektifikan pengadaan karyawan.

7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan.

9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan .

10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugasctugasnya.

11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alatcalat dan bahan baku.

12. Dan lain sebagainya.

Dari berbagai macam tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan motivasi adalah

sangat penting bagi karyawan dan perusahaan dalam meningkatkan motivasi kerja

karyawan untuk memperoleh suatu tujuan tertentu

3. Asas – asas Motivasi

36 Drs. Ach. Mohyi, MM,

- . (Malang: Umm Press, 1999) hal. 162

37

(52)

Menurut Hasibun “Asascasas motivasi mencakup asas mengikut sertakan,

komunikasi, pengakuan, wewenamg yang didelegasikan, adil, dan perhatian timbale

balik”. Adapun asasc asas motivasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Asas mengikutsertakan.artinya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan

memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi dalam

proses pengambilan keputusan.

2. Asas komunikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin

dicapai, caraccara mengerjakannya, dan kendalackendala yang dihadapi.

3. Asas pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan yang

tepat serta wajar kepada bawahan, atas prestasi kerja yang dicapainya.

4. Asas wewenang yang didelegasikan, artinya memberikan kewenangan dan

kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan kreativitasnya ia

mampu mengerjakan tugasctugas itu dengan baik.

5. Asas adil dan layak, artinya alat dan jenis motivasi yang diberikan harus

berdasarkan atas ” asas keadilan dan kelayakan” terhadap semua karyawan.

Misalnya pemberian hadiah atau hukuman terhadap semua karyawan harus adil dan

layak kalau masalahnya sama.

6. Asas perhatian timbal cbalik, artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan

dengan baik maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi.

4. Teori Motivasi

Dari beberapa pengertian yang telah dijelaskan diatas, maka motivasi kerja adalah

(53)

hanya karena ingin mendapatkan upah, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dan lain

sebagainya. untuk mengetahu kebutuhackebutuhan tersebut dapat dikaji melalui teoricteori

motivasi. Adapun teorinya sebagai berikut:

a. Teori motivasi dari Abraham Maslow

b. Teori motivasi dari Douglas Mc.Gregor

c. Teori motivasi dari Frederick Herzberg

d. Teori motivasi dari David McClelland

e. Teori motivasi dari Clayton Alderfer

f. Teori Diskrepansi

g. Teori Keadilan

h. Teori Harapan dari Victor H. Vroom

1. Teori Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow dari Brandeis University sangat terkenal dengan teori

”hierarki kebutuhan”. Kebutuhan manusia dibagi menjadi lima tingkatan ,

, yaitu:

, , yaitu kebutuhan fisik seperti pangan, sandang dan papan.

a) ! , , yaitu kebutuhan kemanan jiwa, raga, dan harta benda milik

b) ! , atau kebutuhan sosial untuk memiliki keluarga dan sanak

saudara, rasa dihormati, status sosial, harga diri, dan kebutuhan pendidikan

dan agama.

c) ' yaitu kebutuhan prestise dan percaya diri dengan berbagai titel

(54)

d) ! * , + , yaitu suatu kebutuhan aktualisasi diri sebagai bukti

kesuksesan seseoang dalam berkarya.

Apabila seseorang karyawan dapat memenuhi kelima tingkatan

kebutuhannya secara serentak dan harmonis melalui imbalan kerja yang

diperolehnya dari organisasi tempat dia mengabdi, maka dapat diperkirakan akan

sangat memotivasi orang itu untuk bekerja dengan giat, tanpa diperintah orang lain.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari teori Abraham Maslow ialah untuk memotivasi

orang bekerja giat sesuai dengan keinginan kita, sebaiknyalah kita memenuhi

kebutuhanckebutuhannya sesuai denagn harapan.

Kelemahan dari teori Maslow adalah bahwa kebutuhan manusia itu tidaklah

berjenjang dan hierarkis, tetapi kebutuhan itu perlu dipenuhi secara simultan pada

tingkat intensitas tertentu, dengan menentukan apa yang harus dipenuhi lebih

dahulu.38

38 Drs. A. Sihotang, M.B.A.

(55)

Gambar. 2.1

Hirarki Kebutuhan Maslow

Sumber: Kartini Kartono (2002)

Dari gambar diatas menunjukkan bahwa kebutuhan utama manusia yang berada

pada tingkatan atau paling rendah yaitu kebutuhan yang bersifat biologis, setelah

kebutuhan pertama terpenuhi barulah menginjak pada kebutuhan selanjutnya yang lebih

tnggi sampai akhirnya kebutuhan kelima terpenuhi. Kebutuhanckebutuhan itu saling

tergantung dan saling menopong, suatu kebutuhan yang lebih rendah tidak begitu saja

hilang bila kebutuhan lebih tinggi muncul. Semua kebutuhan cenderung menjadi bagian

kepuasan dalam setiap daerah. bila pemenuhancpemenuhan kebutuhan dalam setiap

daerah telah terpuaskan tersebut akan mempengaruhi hanya intensitas kecilnya.

2. Teori motivasi dari Douglas Mc.Gregor

Aktualisasi diri (Sukses, Kuasa)

Kebutuhan Ego (Status, Percaya Diri, Harga)

Kebutuhan Sosial

(Dihormati, Berteman, Rasa memiliki)

Kebutuhan Rasa Aman dan Keamanan (Perlindungan, Peraturan dan UndangcUndang)

Gambar

Gambar. 2.1
Gambar . 2.2
Gambar. 2.3 Hubungan Imbalan dengan motivasi kerja
Gambar 2.4 Model Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Neurologi (Ilmu kedokteran syaraf)  Optalmologi (Ilmu kedokteran mata)  Ontology (Ilmu kedokteran yang. berkaitan dengan kesehatan

Sementara itu, peningkatan daya saing bangsa bermakna bahwa iptek dan pendidikan tinggi dapat memberikan kontribusi dalam penguatan perekonomian yang ditunjukkan oleh

sasaran yang berasal dari SES A. Dan, warna yang digunakan untuk merancang kampanye ini.. adalah warna dingin karena akan lebih memberikan

Melihat ketergantungan proses bisnis pada layanan teknologi informasi yang ada, maka sudah seharusnya KPPN Surabaya II menerapkan suatu manajemen layanan TI yang dapat

Batako adalah campuran antara semen, agregat, dan air dengan atau tanpa bahan tambahan. Batako yang dihasilkan oleh industri kecil pada umumnya adalah batako padat.

Tujuan Penelitian ini adalah (1) medeskripsikan hasil analisis unsur intrinsik cerita rakyat ”Roro Jonggrang” ditinjau dari tokoh, latar, alur, tema, amanat, bahasa, dan

Sebagai Kota yang dikenal sejuk , Kota Salatiga mengandalkan potensi wisata kuliner sebagai daya tarik wisatawan dengan icon wedang ronde/ronde sekoteng sebagai icon kuliner

ke dalam tesis yang berjudul “ Distansi Psikis Dalam Kumpulan Naskah Drama Dicari Guru Privat Ilmu Dunia Dan Akhirat Karya Komunitas Masyarakat Lumpur ” dengan