MAKNA SPIRITUALITAS INTERRELIGIUS ANGGOTA PAGUYUBAN NGESTI TUNGGAL (PANGESTU)
Ginanjar Anton Sujarwo
INTISARI
Penelitian ini berangkat dari fenomena kebangkitan spiritualitas yang ditandai dengan maraknya lembaga spiritualitas, akan tetapi tidak semua lembaga spiritualitas dapat diterapkan secara umum guna memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat Indonesia yang plural akan nuansa keagamaan. Pangestu hadir sebagai tempat untuk mengolah jiwa, terkait spiritual di mana terdapat perkumpulan beberapa anggota yang memiliki latar belakang agama yang berbeda. Spiritualitas interreligius merupakan suatu nilai-nilai spiritualitas yang terbentuk dari dialog interreligius, terkait makna-makna, nilai-nilai, dan kualitas kehidupan spiritualitas yang dapat diterima oleh berbagai agama yang menjadi anggotanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan menggunakan teknik analisis data fenomenologi dari Stevick-Colaizzi-Keen. Informan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang masing-masing diantaranya beragama islam, Kristen dan katholik. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dirumah masing-masing informan dan tempat kegiatan anggota Pangestu yang berda di wilayah Surakarta. Penelitian ini menghasilkan 8 tema yang menjadi aspek dari spiritualitas interreligius yaitu dimensi basic of transenden, dimensi makna dan tujuan hidup, dimensi misi hidup, dimensi ketenangan hidup, keseimbangan spiritual, dimensi idealism, kesadaran akan adanya penderitaan, dan pandangan interreligius. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, makna spiritualitas interreligius Anggota Pangestu membantu Anggota dalam memahami agama yang dianutnya. Meskipun Anggota memiliki latar belakang agama yang berbeda, kerukunan antar Anggota tetap terjaga dalam Pangestu.