Pendekatan saintifik disebut juga dengan pendekatan ilmiah yang penerapannya dilakukan melalui pengembangan aktivitas siswa meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar dan mencipta yang semuanya berfungsi untuk mengembangakan keingintahuan siswa.
Pendekatan saintifik memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa dalam mengenal dan memahami berbagai materi dapat bersumber dari mana saja, kapan saja dan tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Dengan demikian diharapkan kondisi pembelajrannya diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber bukan diberi tah u.
Ciri dari pendekatan inklusif (Sudarwan) : penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran.
Proses pemebelajarnnya haru memenuhi kriteria-kriteria dibawah ini ada 7 : 1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta dengan logika, bukan sebatas
khayalan atau dongeng.
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta merta,
…
Ada 3 prinsip utama :
1. Siswa belajar aktif , yang artinya belajar berbasis penelitian (inquiry-based learning), belajar berkelompok (cooperative learning) dan belajar berpusat pada siswa.
2. Assesment yang berarti pengukuran kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan target pencapian tujuan belajar.
3. Keberagaman yakni pendekatan ilmiah mengembangkan pendekatan keberagaman. Pendekatan ini membawa konsekuensi siswa unik, kelompok siswa unik, termasuk keunikan dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar serta konteks.
Pendekatan ini menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama diantara peserta didik dalam menyelesaikan setiap permasalahan dan pembelajaran dan guru harus menciptakan suasana yang memuat eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Ranah pengetahuan menggamiti materi ajar agar peserta didik tahu tentang “apa” yang pada akhirnya peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan.
Pelaksanaan metode ilmiah tersususn atas 7 langkah yang pada dasarnya untuk mengembangkan keterampilan berpikir logis berdasarkan fakta dan teori. Dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan yang diketahui siswa harus di uji kebenarannya maka guru harus mengembangkan keterampilan siswa bertanya. Masalahnya adalah guru sudah terbiasa dalam kurikulum sebelumnya bahwa gurulah yang bertanya dan siswa yang menjawab.
Pembelajaran pendekatan saintifik
1. Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Dengan metode observasi peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan alat-alat pencatatan.
2. Menanya. Guru haris mampu menginspirasi peserta didik untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ketika guru bertanya, saat itu pula dia membimbing peserta didiknya untuk belajar dengan baik. Namun ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, saat itu pula dia mendorong asuhannya untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
3. Menalar suatu istilah dalam kerangka proses pembelajaran yang menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penekannya dalam banyak hal dan sistuasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
4. Mengolah. Dalam tahap ini peserta didik dikondisikan belajar secara kolaboratif. Pada saat pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat direktif sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Dengan situasi kolaboratif peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati dan menerima kekuranagn atau kelebihan masing-masing.
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
6. Menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah, bisa dilakukan bersama-sama dalam satu kelompok atau bisa juga sendiri setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi.
7. Menyajikan. Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio kelompok dan atau individu.