TIGA ALIANSI STRATEGIS: HEZBOLLAH-SURIAH-IRAN
Pendahuluan
Hezbollah berarti adalah Partai Allah yang didirikan untuk melawan Partai Syaiton
adalah Israel. Organisasi ini adalah gerakan politik Islam Lebanon yang berdiri pada tahun 1982
akibat dari serangan Israel ke Lebanon. Munculnya gerakan Hezbollah sebenarnya telah
berkembang sejak tahun 1960-an. Salah satu tokohnya adalah Imam Musa Sadr 1928-1978),
ulama kelahiran iran yang pindah ke Lebanon tahun 1960 dan terkenal sangat militan. Pada
tahun 1975 membuat gerakan militan yang dinamakan Amal (Afwaj Muqawama
al-Lubnaniyya, Lebanese Resistance Battalions). Kegiatan amal ini melandasi konsep perjuangan
Hezbollah. Ulama lain yang cukup berpengaruh adalah Shaykh Muhammad Husayn Fadlallah,
lahir di Irak, najaf tahun 1935 dan pindah ke Lebanon serta mendirikan sekolah dan Rumah
Yatim di Lebanon. Fadlalllah terkait dengan pengembangan ideologi Hezbollah meskipun tidak
begitu terlibat di dalamnnya.
Pengaruh Iran
Pemimpin Revolusi Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini sangat simpati dengan
perjuangan Shi’a di Lebanon dan pernah menyatakan dalam pidatonya bahwa Israel
merupakan kanker atau tumor yang ganas di Timur Tengah yang memerangi dan menjagal
saudara-saudara kita rakyat Palestina dan Lebanon. Pada bulan Maret 1980, Khomeini
menyampaikan bahwa “I declare my support for the people of occupied Palestine and
Dubes Iran untuk Damaskus tahun 1982-1986, yang pernah menyatakan bahwa ratusan
anggota keamanan Iran datang ke Lebanon pada tahun 1982. Kemudian Iran tidak lagi
mengirim pasukannya tetapi melatih dan menyiapkan dan mempersenjatai para pejuang
Lebanon untuk menghadapi Israel untuk mempertahankan haknya atas rakyat Palestina dan
Lebanon.
Dukungan Iran kemudian disalurkan kepada ulama Shi’a di Lebanon termasuk Sheikh
Abbas Musawi and Sheik Sobhi Tufayli. Pemimpin Hezbollah yang pertama adalah Sayyad
Abbas Musawi, dan kemudian digantikan oleh Sheikh Hassan Nasrallah pada tahun 1990 ketika
masih berumur 32 tahun. Sebelumnya Sheikh Nasrallah pernah terlibat dalam politik di Lebanon
menjadi anggota Shia Amal di mana kemudian sebagai perwakilan Shia Amal di wilayah Bekaa.
Awal Pembentukan
Mulanya perlawanan terhadap Israel di Lebanon Selatan digerakan oleh Amal dan
Druze yang berkolaborasi dengan orang Palestina di Lebanon Selatan. Meskipun para ulama
bergerak secara individual dan kegiatan aktivitas shi’ah sangat terbatas ketika terjadi Perang
Sipil tahun 1970 serta ketika Israel melakukan penyerangan di tahun 1978 dan 1982.
Kelompok ini semakin menguat setelah terjadi revolusi Islam Iran yang terjadi tahun 1979.
Meskipun Iran sangat jauh dari Lebanon tetapi memiliki dampak yang cukup besar terhadap
perkembangan Hezbollah di Lebanon.
Beberapa orang revolusioner Iran melakukan pelatihan di Lebanon pada akhir tahun
1960-an dan pada tahun 1970 banyak anggota dari PLO melakukan pelatihan sehingga ada
semakan hubungan dengan kegiatan Amal. Selain itu juga banyak para ulama Lebanon yang
belajar di Najaf dan Qom bersama rekannya orang Iran yang kemudian terlibat dalam revolusi
Iran. Tujuan Israel menyerang Lebanon adalah untuk menghancurkan posisi kelompok
mendukung dan memperkuat pemerintahan Kristen Maronite serta menguasai Sungai Litani
untuk dialirkan ke Danau Tiberias.
Ketika terjadi penyerangan pasukan Israel tahun 1982, Iran mengirimkan 2000 pasukan
garda revolusi ke Lembah Bekaa untuk membantu perlawanan Hezbollah menghadi Israel.
Peningkatan peran Hezbollah menjadi semakin meningkat selaras dengan intervensinya
pasukan Israel ke Lebanon pada tahun 1993 dan 1996. Terbentuknya Hezbollah utamanya
adalah untuk menghadapi serangan Israel ke Lebanon. kedua, adanya ketidakpercayaan
terhadap kelompok sekte Kristen Maronite yang justru melakukan kolaborasi dengan Israel
untuk menghancurkan sekte shi’ah dan kelompok perlawanan Palestina.
Hubungan Hezbollah-Syria-Iran
Dalam prakteknya, Suriah merupakan mitra yang utama dalam hubungan
Hezbollah-Iran dan Suriah di era tahun 1980-an. Lebih dari itu, Suriah juga mendapatkan keuntungan dari
hubungannya dan pengawasan atas wilayah Lebanon dengan memberikan kewenangan
kepada Iran untuk langsung berhubungan dan menyediakan bantuan kepada Hezbollah.
Menurut Sekjen Hezbollah Sheikh Na’im Qassem bahwa hal ini adalah alami bahwa pandangan
Hezbollah sama dengan Suriah karena terkait dengan ambisi Israel. Hubungan Suriah dan
Hezbollah bukannya suatu mandat atau bersifat sementara tetapi lebih didasarkan pada realita
regional termasuk juga hubungannya dengan dengan Iran-Damaskus.
Bantuan yang akan disampaikan kepada Hezbollah dari Iran akan sulit untuk diterima
tanpa bantuan dari Suriah, khususnya ketika tentara Suriah masih berada di Lebanon. Suriah
memandang bahwa perlawanan Amal dan Hezbollah adalah untuk menghadang Israel. Analis
yang lain ada yang mengatakan bahwa Hezbollah adalah salah satu anak panah al-Assad.
Suriah merupakan negara yang membantu secara langsung kepada pasukan Hezbollah di
Pasukan perdamaian Suriah yang masuk ke wilayah Lebanon membuat tiga keadaan.
Pertama, pasukan Suriah memperkuat kekuatan Hezbollah untuk menghadapi Israel; kedua
dan meningkatkan moral dan dukungan Iran terhadap perjuangan Hezbollah melalui bantuan
militer dan keuangan; ketiga¸ memperkuat dan meningkatkan legitimasi peran Hezbollah di
dalam pemerintahan Lebanon. Hingga hari ini Hezbullah tetapi eksis dan pengikutnya semakin
lama semakin banyak
Perjuangan Hezbollah
Perjuangan Hezbollah melawan Israel adalah melalui penculikan para sandera dan
bahkan mungkin untuk pertama kalinya mereka menggunakan bom bunuh diri tahun 1983
dengan membunuh 242 angkatan laut Amerika di Beirut. Di sinyalir bahwa kelompok ini
memiliki 500-600 pejuang yang terlatih dan bahkan ada yang memperkirakan mencapai 1200
orang dan ribuan cadangan. Serangannya pada tahun 2006 dengan menggunakan roket
hingga sampai ke wilayah utara Israel.
Secara ideologi Hezbollah memiliki pandangan akan menghancurkan negara Israel
yang dipandang bahwa negara yahudi telah menjajah tanah muslim sehingga Israel tidak punya
hak untuk tetap berada di wilayah tersebut. Hezbollah menerapkan prinsip syari’ah dala
kehidupannya. Pemimpinnya menerapkan ajaran Islam secara tegas di kota dan desa-desa di
bagian selatan Lebanon. Partai Hezbollah menekankan bahwa visi dan ajaran Islam tidak harus
diinterprestasikan ke dalam masyarakat Islam di Lebanon. Saat ini Hezbollah merupakan
kekuatan militer yang paling kuat di Lebanon dan memiliki anggotanya di parlemen dan di
kabinet. Organisasi ini menekankan bahwa mereka tidak menggangu stabilitas pemerintahan
Lebanon atau mendirikan pemerintahan Islam seperti model Islam. Dalam kaitan dengan
pemerintahan, Damaskus memiliki pengaruh dan peran terhadap Hezbollah dalam pemilihan
umum tahun 1996. Ketika itu, Nabih Berri, Partai Amal berupaya untuk mendukung calon dari
adalah independen. Pada tahun 1998 Hezbollah mencalonkan pada pemilu daerah yang
pertama kali. Meskipun kota tersebut sebagian besar didominasi oleh kelompok Shi’ah,
Hezbollah tetap melakukan kampanye secara terorganisir dan membentuk aliansi dengan
kekuatan partai politik lainnya.
Selain Hezbollah sebagai kekuatan politik di Lebanon, partai ini juga merupakan
kekuatan formal bagi Suriah untuk menekan Israel melakukan negosiasi. Kekuatan militer
Hezbollah dapat mengurangi resiko militer Suriah untuk menghadapi Israel di Lebanon Selatan.
Misalnya pada bulan Juli 1993, Hezbollah meluncurkan roket Katyusha ke Israel setelah
serangan Israel ke desa-desa di Lebanon. Sebaliknya Israel juga melancarkan serangan udara
kembali ke posisi Suriah di Lembah Biqa. Eskalasi yang terjadi tahun 1996 di mana Israel
melancarkan operasi Grapes of Wrath, Suriah melakukan negosiasi bersama Iran, Perancis dan
Israel dan AS yang diwujudkan dalam April Understanding of 1996, bahwa kedua belah pihak
tidak boleh melakukan serangan terhadap warga sipil.
Masa Depan
Masa depan Hezbollah dalam kehidupan politik saat ini akan tergoncang sekiranya
Presiden Bashar tidak lagi menjadi Presiden Suriah. Sekiranya Presiden Suriah yang baru
bukan dari Alawite tentunya Hezbollah akan sulit mencari dukungan dan persenjataan melalui
Suriah. Di lain pihak, kekuatan Hezbollah telah mengakar dalam masyarakat Lebanon.
Kekuatan Hezbollah sudah terbukti tetap kuat ketika Pasukan Militer Suriah telah keluar dari
Lebanon tahun 2005. Bahkan kekuatan militernya yang akan dilucuti oleh Pemerintah Lebanon
mengalami rintangan besar dan bukan tidak mungkin akan terjadi perang saudara kembali di
Lebanon.
Salah satu komander Hezbollah mengatakan : “If Bashar goes down we’re next”. Ada
sumber yang mengatakan bahwa salah satu komandan Hezbollah telah meninggal untuk
sedang menghabiskan uang untuk menghancurkan Suriah dan Hezbollah. Namun demikian
berdasarkan sejarah bahwa terbentuknya Hezbollah sebelum adanya konsolidasi antara
hubungan Suriah dan Iran. kelompok ini berperang dengan Suriah sebagai kekuatan militer
yang pararel tetapi independen dari tentara Suriah. Dalam kaitan ini masa depan Hezbollah
tetap akan bertahan selama Israel masih terus melakukan upaya untuk melakukan ekspansi
militer dan politik di Lebanon. Dalam benak rakyat Lebanon sudah terukir bahwa Hezbollah
adalah kelompok perlawanan yang telah berhasil mengusir Israel.
Windratmo Suwarno
Kandidat Doktor Progam Studi Agama dan Lintas Budaya Minat Kajian Timur Tengah, Universitas Gadjah Mada
ratmo70@gmail.com
Daftar Pustaka
Azani, Eitan (2011) Hezbollah: The Story Of Party Of God, New York: Palgrave Macmillan Dann, Moshe (2013) Hezbollah and the Future of Syria, FrontPage Magazine , 1 Maret
http://frontpagemag.com diakses 17.04.2013
Norton, Augustus Richard (2007) Hezbollah: A Short Story, New Jersey: Princeton University Press.
Samii, Abbas William (2008) A Stable Structure on Shifting Sands: Assessing the Hizbullah-Iran-Syria Relationship, Middle East Journal, Volume 62, No. 1, Winter.