BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Rumah Sakit Islam Malahayati adalah Rumah Sakit Umum Swasta yang
bergerak dalam bidang pelayanan medis atau kesehatan masyarakat, dengan
maksud dan tujuannya adalah untuk membantu pemerintah serta melayani
masyarakat dalam bidang peningkatan derajat kesehatan baik kesehatan jasmani,
rohani, maupun sosial. Rumah Sakit ini berkembang menjadi Rumah Sakit Swasta
yang berada di lingkungan Yayasan Rumah Sakit Islam Malahayati dan beradadi
bawah pimpinan direktur RSIM.
Pada tanggal 4 April 1974 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan
kamar bedah yang dianggap sebagai awal dibangunnya Rumah Sakit Islam
Malahayati, bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1395 H (14
Januari 1975). Rumah Sakit ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang
pada waktu itu dijabat oleh Alm. Bapak Marah Halim dengan nama Rumah Sakit
Islam Malahayati.
3.1.2 Visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah cita-cita yang
menggambarkan akan dibawa kemana Rumah Sakit Islam Malahayati di masa
hambatan yang ada. Sehubungan dengan analisis dan pendalaman tersebut, maka
ditetapkanlah visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah sebagai berikut :
“Menjadi Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi semua
orang”.
3.1.3 Misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, agar tujuan organisasi dapat
terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan persyaratan misi tersebut diharapkan
seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Rumah Sakit
Islam Malahayati Medan, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil
yang akan diperoleh di masa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan
misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh yang bermutu dan
berorientasi kepada kepuasan masyarakat yang membutuhkan
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang professional
3. Meningkatkan kualitas sarana / prasarana dan pelayanan secara
berkesinambungan
4. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan pegawai
3.2 Struktur Organisasi dan Personalia
Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan perusahaan
secara efektif dan rasional. Pembentukan organisasi dan pendelegasian wewenang
serta tugas merupakan unsur utama dan merupakan alat untuk mencapai control
suatu perusahaan yang menunjukkan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab,
serta tugas yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi
perusahaan mencerminkan kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengadakan
pengawasan terhadap manusia, peralatan dan fasilitas lainnya yang terlihat di
dalamnya demi tercapainya tujuan. Seorang pimpinan perusahaan harus
mempunyai pandangan luas, selain itu pimpinan harus tahu bagaimana mengatur
organisasi, menentukan bagian-bagian yang tepat untuk diduduki oleh orang yang
tepat. Bentuk organisasi yang dianut oleh suatu perusahaan juga mempengaruhi
kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu di dalam
menetapkan suatu kebijakan terlebih dahulu harus ditetapkan bentuk organisasi
yang akan diterapkan menyesuaikan susunan dan penempatan orang sesuai
dengan keahliannya.
Penetapan struktur organisasi juga berhubungan erat dengan bidang usaha
perusahaan dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi
maka setiap pemimpin dan bawahannya yang ada dalam perusahaan akan
mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan,
batas-batas kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa dia harus bertanggung
jawab, dan siapa yang harus bertanggung jawab padanya. Berhasil tidaknya suatu
perusahaan dalam mencapai tujuannya banyak dibantu oleh organisasi yang baik.
Struktur organisasi dan pembagian jabatan-jabatan serta wewenang dalam
bidang usaha Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah berbentuk garis lurus
atau lini (lampiran). Dengan demikian terdapat wewenang langsung antara setiap
sepenuhnya pada bawahannya, yang melapor hanya pada manajer tersebut, atau
Gambar 1
3.3 Job Description
Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
1. Direktur
Pengertian : Pejabat yang berfungsi sebagai Pimpinan tertinggi Rumah
Sakit Islam Malahayati.
Tugas dan tanggung jawab :
a. Menjabarkan kebijakan Yayasan Rumah Sakit IslamMalahayati dan
misi kedalam kebijakan operasional RSIM.
b. Melakukan koordinasi pelaksanaan fungsi-fungsi mangemen yang
meliputi perencanaan, koordinasi, pengorganisasian, penggerakan,
pengawasan, budgeting, dan evaluasi oleh wakil direktur dan unit-unit
kerja yang langsung dibawah pembinaannya.
c. Mengambil keputusan tertinggi.
d. Melakukan koordinasi penjagaan mutu layanan.
e. Bertanggung jawab atas terselenggaranya managemen Rumah Sakit
Islam Malahayati secara optimal dan terjaganya mutu Rumah Sakit.
2. Komite Medis
Tugas :
a. Memberikan pelayanan terhadap para pasien.
b. Memberikan informasi terhadap para pasien.
3. Kepala Bagian Pelayanan Medis
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
memimpin bidang pelayanan medis.
Tugas :
a. Melaksanakan fungsi managemen untuk menghasilkan pelayanan
rawat jalan dan rawat inap, kamar bedah, kamar bersalin, UGD dan
ICU yang profesional, Islami bermutu serta berhasil dan berdaya guna.
b. Menyusun rencana program pendapatan, anggaran dan belanja tiap
unit.
c. Merencanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem kerja
termasuk penyusunan standar prosedur berbagai kegiatan unit.
d. Merencanakan pengendalian mutu.
e. Merencanakan pengembangan dan peningkatan ketrampilan Sumber
Daya Manusia dibidang perawatan.
f. Penugasan staf sesuai dengan kualifikasinya.
g. Mengadakan rapat koordinasi secara berkala.
h. Melakukan pengawasan unit kerja dibawahnya.
i. Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja.
j. Membuat laporan secara berkala ke wakil direktur.
k. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan medis sesuai dengan
standar prosedur.
4. Kepala Bagian Adm. Umum
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
Tugas :
a. Penyelesaian pekerjaan kantor yang meliputi : Surat-menyurat dan
pengarsipan.
b. Pengembangan SDM Rumah Sakit.
c. Penyampaian informasi yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya
kepada seluruh pegawai.
d. Menerima laporan pekerjaan dari unit-unit yang dibawahnya.
e. Mengawasi dan melakukan pembinaan terhadap unit-unit dibawahnya.
f. Melakukan pembinaan seksi dan unit dibawahnya.
g. Memimpin rapat bulanan bagian umum.
h. Bertanggung jawab atas berjalannya administrasi umum RS dengan
baik.
5. Kepala Seksi Keperawatan
Pengertian : Perawat yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
memimpin bidang keperawatan.
Tugas :
a. Pelayanan perawatan rawat inap dan rawat jalan.
b. Mengelola dan mengembangkan pelayanan keperawatan secara
professional, Islami dan bermutu tinggi.
c. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan standar asuhan
keperawatan.
d. Melaksanakan supervise secara berkala atau sewaktu-waktu ke unit
e. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga perawat yang baru
bekerja di RSIM.
f. Mengadakan pertemuan kepada kepala unit ruangan 1x dalam
seminggu atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
g. Administrasi dan pelaporan.
h. Bertanggung jawab atas berjalannya asuhan keperawatan di RSIM.
6. Kepala Seksi Penunjang Medis
Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
memimpin bidang penunjang medis.
Tugas :
a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan penunjang medis secara
professional, Islami dan bermutu tinggi.
b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP (Standard
Operasional Perusahaan) bidang penunjang medis.
c. Melaksanakan supervise secara berkala atau sewaktu-waktu ke unit
pelayanan penunjang medis.
d. Mengadakan pertemuan kepada kepala unit dibawahnya 1x dalam
seminggu atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
e. Berhubungan dan menjaga hubungan baik dengan dinas-dinas terkait
yang berhubungan dengan bidang penunjang medis.
f. Administrasi dan pelaporan.
g. Bertanggung jawab atas berjalannya bidang penunjang medis di
7. Kepala Seksi Personalia
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
diberi tugas dan wewenang mengelola hal-hal yang berhubungan dengan
kepegawaian RSIM.
Tugas :
a. Penyelesaian pekerjaan kantor yang meliputi : Surat-menyurat dan
pengarsipan yang berhubungan dengan kepegawaian.
b. Menerima dan menyeleksi pegawai baru sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
c. Penyampaian informasi yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya
kepada seluruh pegawai.
d. Pelaporan, pencatatan dan pengawasan pegawai yang mendapat
layanan kesehatan di RSIM dan yang dirujuk ke spesialis sesuai
dengan SOP.
e. Menerima keluhan dan saran dari pegawai untuk disampaikan kepada
atasan.
f. Membuat Surat Peringatan kepada pegawai yang melanggar ketentuan
yang telah ditetapkan dengan berkoordinasi dengan kepala bagian.
g. Membuat daftar gaji dan slip gaji.
h. Pencatatan dan pelaporan rekap kehadiran pegawai setiap bulannya.
i. Melakukan pembinaan anggota unit dibawahnya.
j. Memimpin rapat bulanan seksi personalia.
k. Bertanggung jawab atas berjalannya pengeloaan kepegawaian RSIM
8. Kepala Seksi Rumah Tangga
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
diberi tugas dan wewenang mengelola bidang Rumah Tangga RS.
Tugas :
a. Penyelesaian pekerjaan bidang rumah tangga yang meliputi :
pemesanan, pembelian dan maintenance barang-barang di Rumah
Sakit Islam Malahayati.
b. Menerima laporan pekerjaan dari unit-unit yang dibawahnya.
c. Melakukan pembinaan unit dibawahnya.
d. Memimpin rapat bulanan seksi Rumah Tangga.
e. Bertanggung jawab atas berjalannya bidang rumah tangga RS dengan
baik.
9. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
diberi tugas dan wewenang mengelola keuangan RS.
Tugas :
a. Perencanaan, pengembangan, pengorganisasian dan pengolahan,
pengawasan keuangan sesuai dengan SOP yang ditetapkan.
b. Mengawasi unit-unit dibawahnya.
c. Mengkoordinasikan keadaan keuangan dengan kebutuhan pembelian
barang.
d. Administrasi dan pelaporan.
f. Memimpin rapat bulanan bagian keuangan dan akuntansi.
g. Bertanggung jawab atas berjalannya pengelolaan keuangan RS
dengan baik.
10.Sub. Bagian Pembukuan
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
diberi tugas dan wewenang sebagai Adm. Keuangan di RS.
Tugas ;
a. Membuat pembebanan biaya honor dokter sesuai jadwal.
b. Membuat laporan Pajak Honor Dokter dan lainnya.
c. Mengarsip tanda lunas pembayaran Pajak Dokter.
d. Membuat / mengetik Perincian Obat dan Laboratorium.
e. Mengarsip berkas sesuai dan tanggung jawabya.
f. Bertanggung jawab atas berjalannya Adm. Keuangan RS dengan baik.
11.Sub. Bagian Penagihan
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
diberi tugas dan wewenag sebagai penagih rekening di RS.
Tugas ;
a. Membuat billing perusahaan serta membukukannya.
b. Melengkapi bukti-bukti pendukung penagihan.
c. Merekap dokumen penagihan ke perusahaan.
b. Melakukan penagihan sesuai jadwal yang ditentukan.
c. Fotokopi dokumen-dokumen penagihan.
d. Mengarsipkan berkas yang berhubungan dengan penagihan.
f. Bertanggung jawab atas berjalannya fungsi penagih rekening RS
dengan baik.
12.Kepala Unit, yaitu terdiri dari :
1. Kepala Unit Pembukuan
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan
untuk diberi tugas dan wewenang mengelola bagian pembukuan
RSIM.
Tugas :
a. Mencatat pasien masuk dan pasien pulang.
b. Mencatat, membukukan dan memeriksa hutang honor dokter.
c. Memeriksa lapran stock obat.
d. Membuat Laporan Keuangan.
e. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian pembukuan RS
dengan baik.
2. Kepala Unit Gawat Darurat
Pengertian : Perawat professional yang diberi wewenang dan
tanggungjawab dalam mengatur serta mengendalikan pelayanan
perawatan di UGD.
Tugas :
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta
tenaga lain sesuai dengan kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yang
c. Merencanakan dan menentukan jenis dan asuhan keperawatan
yang akan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Mengatur dan mengorganisasian seluruh kegiatan pelayanan di
UGD.
e. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga keperawatan sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.
f. Melaksanakan program orientasi kepada perawat untuk
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standard.
g. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara
bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat didalam
pelayanan UGD.
h. Mengadakan pertemuan berkala dengan perawat UGD untuk
menginformasikan standard/ketentuan baru.
i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, linen
yang diperlukan di UGD.
j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar
selalu dalam keadaan siap pakai.
k. Melaporkan kepada bagian maintenance, apabila terdapat
kerusakan barang maupun kerusakan bagunan UGD.
l. Memepertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi
peralatan.
m. Mendampingi dokter memeriksa pasien dan mencatat instruksi
dokter.
o. Administrasi dan pelaporan.
p. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan
keperawatan di UGD sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
3. Kepala Unit ICU
Pengertian : Perawat yang memiliki kemampuan dan memenuhi
persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang untuk mengelola
ruangan dan perawatan intensive.
Tugas :
a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di
ICU.
b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan
pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan.
c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di ICU.
d. Menjaga peralatan di ICU dengan baik dan selalu dalam
keadaan siap pakai.
e. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan
peralatan.
f. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan
yangberlaku diruang intensive.
g. Pembinaan perawat di ICU.
h. Menyediakan dan memastiakan ketersediaan obat-obatan di ICU
sesuai dengan SOP.
j. Administrasi dan pelaporan.
k. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan
keperawatan di ICU sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.
4. Kepala Unit Laboratorium
Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
melaksanakan dan pengawasan unit laboratorium.
Tugas ;
a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian laboratorium
secara professional, Islami dan bermutu tinggi.
b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian
laboratorium.
c. Merencanakan kebutuhan tenaga.
d. Merencanakan kebutuhan reagensia.
e. Pembinaan anggota unit laboratorium.
f. Administrasi dan pelaporan.
g. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian laboratorium di
RSIM
5. Kepala Unit Satpam
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan
untuk diberi kewenangan menjaga keamanan dan ketertiban di
RSIM.
Tugas :
b. Menerima surat-surat dari luar dan menyampaikan kepada ka.sie
personalia.
c. Menerima laporan dari anggota unit satpam.
d. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit.
e. Membantu perawat mengangkat pasien.
f. Menertibkan pegawai yang melanggar peraturan Rumah sakit
dan melaporkannya kepada Ka.Sie Personalia untuk
ditindaklanjuti.
g. Mengatur perparkiran Rumah Sakit.
h. Mencatat dan melaporkan pegawai yang keluar RS pada jam
kerja.
i. Betanggung jawab atas keamanan dan ketertiban RSIM.
6. Kepala Unit Gizi
Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
memimpin unit Gizi.
Tugas :
a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian gizi secara
professional, Islami dan bermutu tinggi.
b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian gizi.
c. Merencanakan kebutuhan tenaga.
d. Merencanakan kebutuhan bahan-bahan yang akan dimasak.
e. Mengkoordinir dan mengawasi makanan yang akan diberikan
f. Mengawasi penyajian makanan yang akan diberikan kepada
pasien.
g. Administrasi dan pelaporan.
h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian gizi di RSIM.
7. Kepala Unit Kamar Bedah
Pengertian : Perawat yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala sesuatu mengenai Kamar Bedah.
Tugas :
a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di
kamar bedah.
b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan
pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan.
c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di kamar
bedah.
d. Menjaga dan memastikan kamar bedah dalamkeadaan steril
e. Menjaga peralatan di kamar bedah dengan baik dan selalu dalam
keadaan siap pakai.
f. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan
peralatan.
g. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang
berlaku di kamar bedah.
i. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di
kamar bedah sesuai dengan SOP.
j. Membuat daftar dinas perawat di kamar bedah.
k. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai perawat yang tidak
melaksanakan tugas sesuai SOP.
l. Administrasi dan pelaporan.
m. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan
keperawatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan
8. Kepala Unit Maintenance
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan
untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan
maintenance di RSIM.
Tugas :
a. Menjaga inventarisasi barang elektronik RSIM.
b. Menjamin barang-barang elektronik di RSIM dalam keadaan
baik dan siap pakai.
c. Menjamin barang-barang non elektronik dalam keadaan baik
dan siap pakai.
d. Melakukan pengecekan/service barang-barang elektronik
maupun non elektronik.
e. Bertanggung jawab atas kegiatan pertukangan di RSIM.
f. Bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan
9. Kepala Unit Radiologi
Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
memimpin unit Radiologi.
Tugas :
a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan radiologi secara
professional, Islami dan bermutu tinggi.
b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian
radiologi.
c. Merencanakan kebutuhan tenaga.
d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan
layanan radiologi.
e. Memberikan layanan radiologi baik kepada pasien rawat inap
maupun rawat jalan.
f. Pembinaan anggota.
g. Administrasi dan pelaporan.
h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian radiologi di RSIM.
10.Kepala Unit Ambulance
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan
untuk diberi kewenangan menjalankan fungsi koordinasi dengan supir
ambulance di RSIM.
Tugas :
b. Menerima surat-surat dari luar dan menyampaikan kepada
Ka.Sie personalia.
c. Menerima laporan dari anggota unit satpam.
d. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit.
e. Membantu perawat mengangkat pasien.
f. Menertibkan pegawai yang melanggar peraturan Rumah sakit
dan melaporkannya kepada Ka.Sie Personalia untuk
ditindaklanjut.
g. Mengatur perparkiran Rumah Sakit.
h. Mencatat dan melaporkan pegawai yang keluar RS pada jam
kerja.
i. Bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban RSIM.
11.Kepala Unit Gudang
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan
untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan gudang
di RSIM.
Tugas :
a. Setiap 1 x dalam seminggu melaporkan stok barang kepada Ka.
Sie rumah tangga.
b. Membuat permintaan barang yang akan dibeli sesuai dengan
kebutuhan.
c. Mencatat pemasukan dan pengeluaran barang dari gudang.
d. Bertanggung jawab atas Barang-barang yang ada di gudang dan
12.Kepala Unit Kamar Bersalin
Pengertian : Bidan yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala sesuatu mengenai ruang bersalin.
Tugas ;
a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di
Kamar bersalin.
b. Melaporkan kondisi pasien yang berada di kamar bersalin
kepada dokter spesialis kebidanan.
c. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan
pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan.
d. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di kamar
bersalin.
e. Menjaga peralatan di kamar bersalin dengan baik dan selalu
dalam keadaan siap pakai.
f. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan
peralatan.
g. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang
berlaku dikamar bersalin.
h. Pembinaan bidan di Kamar bersalin.
i. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di
kamar bersalin sesuai dengan SOP.
k. Merawat dan melaporkan keadaan neonatus kepada dokter
spesialis anak.
l. Administrasi dan pelaporan.
m. Bertanggung jawab atas Berjalannya pelayanan dan asuhan
keperawatan di kamar bersalin sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan.
13. Kepala Unit Medical Record
Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
memimpin unit Medical Record.
Tugas ;
a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian medical
record secara professional, Islami dan bermutu tinggi.
b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian
Medical Record.
c. Merencanakan kebutuhan tenaga.
d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan ATK yang berhubungan
dengan medical record.
e. Pencatatan jumlah pasien rawat inap maupun rawat jalan.
f. Bertanggung jawab atas pelaporan RS kepada Dinas Kesehatan
Kota.
g. Menjaga dan memastikan kerahasiaan catatan medis pasien.
h. Pembinaan anggota.
j. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian medical record di
RSIM.
14. Kepala Unit Ruang Rawat Inap
Pengertian : Perawat yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap segala sesuatu mengenai ruang rawat inap.
Tugas ;
a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di
ruang rawat inap.
b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan
pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang
telah ditetapkan.
c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di ruang rawat
inap.
d. Menjaga peralatan di ruang rawat inap dengan baik dan selalu
dalam keadaan siap pakai.
e. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan
peralatan.
f. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang
berlaku di ruang rawat inap.
g. Pembinaan perawat di ruang rawat inap.
h. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di
ruang rawat inap sesuai dengan SOP.
j. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai perawat yang tidak
melaksanakan tugas sesuai SOP.
k. Administrasi dan pelaporan.
l. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan
keperawatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan.
15. Kepala Unit Hemodialisa
Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
memimpin unit Hemodialisa.
Tugas :
a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian hemodialisa
secara professional, Islami dan bermutu tinggi.
b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian
hemodialisa.
c. Merencanakan kebutuhan tenaga.
d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan
layanan hemodialisa.
e. Memastikan alat/mesin hemodialisa dalam keadaan siap pakai.
f. Memberikan layanan hemodialisa kepada pasien rawat inap
maupun rawat jalan.
g. Administrasi dan pelaporan.
h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian hemodialisa di
16. Kepala Unit Kamar Obat / Farmasi
Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk
memimpin unit Gizi.
Tugas :
a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian kamar obat
secara professional, Islami dan bermutu tinggi.
b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian kamar
obat.
c. Merencanakan kebutuhan tenaga.
d. Merencanakan kebutuhan obat-obatan.
e. Mengawasi dan mencatat pemasukan dan pengeluaran obat dari
kamar obat.
f. Mencatat obat-obatan yang digunakan pegawai yang rawat inap
maupun rawat jalan.
g. Administrasi dan pelaporan.
h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian kamar obat di
RSIM.
17. Kepala Unit Sandang
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan
untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan sandang
di RSIM.
Tugas :
a. Menjaga inventarisasi sandang RSIM.
c. Mengawasan pemakaian sandang di RSIM.
d. Menjamin dan mengawasi penggunaan linen pasien dan
menjamin selalu dalam keadaan bersih.
e. Mengawasi bagian pencucian linen.
f. Menjamin ketersediaan linen pasien di RSIM.
g. Bertanggung jawab atas Pengawasan penggunaan barang
sandang RSIM.
18. Kepala unit Operator
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan
untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan
operator di RSIM.
Tugas :
a. Pengawasan pemakaian telepon Rumah Sakit.
b. Menghubungi dokter atau instansi terkait melalui telepon.
c. Menerima telepon dari luar dan mengalihkan kepada ruangan
yang dihubungi.
d. Pencatatan dan pelaporan pemakainan telepon diluar dari
kepentingan Rumah Sakit.
e. Pembinaan anggota operator.
f. Bertanggung jawab atas penggunaan telepon RSIM.
19. Kepala Unit Cleaning Service
Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan
anggota kebersihannya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan
nyaman di RSIM.
Tugas :
a. Penyelesaian pekerjaan bidang kebersihan seluruh ruangan di
RSIM.
b. Mengkoordinasikan petugas kebersihan dalam pelaksanaan
tugasnya.
c. Menyapu, mengepel lantai seluruh ruangan RSIM.
d. Mengelap seluruh kaca yang ada di RSIM.
e. Selalu menjaga dan mengontrol kebersihan di lingkungan
RSIM.
f. Mengangkat dan membuang sampah ditempat yan telah
ditentukan.
g. Membantu perawat dalam hal mengangkat pasien.
h. Mengecek dan mengantar oksigen ke ruangan yang
membutuhkan.
i. Membuat daftar dinas petugas kebersihan.
j. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai petugas kebersihan
yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan yang ditetapkan.
3.4 Jaringan Usaha / kegiatan
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan bergerak di dalam bidang jasa yaitu
melakukan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat.
Sembilan jenis usaha kegiatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
1. Menyelengarakan Pelayanan Medis
2. Menyelengarakan Pelayanan Non Medis
3. Menyelangarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan
4. Menyelengarakan Pelayanan Rujukan
5. Menyelengarakan Pendidikan dan Pelatihan
6. Menyelengarakan Penelitian dan Pengembangan
7. Menyelengarakan Administrasi Umum dan keuangan
8. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang
tugasnya.
3.5 Kinerja Usaha Terkini
Badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan
dengan motto “Iman Kualitas Harapan Lugas Akrab Sejahtera”, mempunyai
tujuan.
Tujuannya adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menjadi rumah sakit
yang professional dan terakreditasi.
b. Sumber daya manusia yang professional dan berkembang.
c. Mengurangi angka moribiditas dan mobilitas penyakit.
e. Meningkatkan BOR (Bed Over Rate) sehingga mampu bersaing secara
sehat dan mandiri untuk mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati
Medan menjadi pusat pelanyanan kesehatan terbaik.
3.6 Rencana Kegiatan
Dalam mencapai visi dan misi RS Islam Malahayati Medan menetapkan
tujuan sebagai berikut Meningkatkan kepuasan pasien.
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan diatas maka RS Islam
Malahayati menetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya cakupan layanan kesehatan
Sasaran yang ditetapkan adalah :
a. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat darurat
b. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan
c. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap
d. Meningkatnya angka pemanfaatan tempat tidur (BOR)
2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan
Sasaran yang ditetapkan adalah :
a. Meningkatnya alat kesehatan / kedokteran yang beroperasi sesuai
standar
b. Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis
c. Menigkatnya jumlah angka kesembuhan pasien di RS
BAB IV PENYAJIAN DATA
Pada bab ini penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama
penelitian di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan yang dijadikan sebagai lokasi
penelitian. Bab ini akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer
yang telah peneliti peroleh di lapangan yang kemudian dianalisa satu persatu
dalam bentuk tabel tunggal (frekuensi).
Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada
responden. Penyajian data ini terdiri dari karakteristik responden yang meliputi
data pribadi responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa
kerja karyawan. Serta data variabel penelitian yang berupa jawaban responden
terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuesioner
yang diuraikan dalam tabel distribusi frekuensi.
4.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan teknik pengambilan sampel sebagaimana yang disampaikan
pada Bab II, sampel yang digunakan sebanyak 78 responden. Karakteristik
responden ini meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja karyawan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel tabel yang diuraikan Peneliti di
4.1.1 Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 27 34.6 34.6 34.6
Perempuan 51 65.4 65.4 100.0
Total 78 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti, telah didapatkan data
jumlah responden menurut jenis kelaminnya yaitu 27 orang berjenis kelamin
laki-laki dengan persentase 34,6% dan 51 orang berjenis kelamin perempuan dengan
persentase 65,4%. Hal ini menunjukkan karyawan perusahaan mayoritas berjenis
kelamin perempuan karena jumlahnya lebih banyak dibandingkan laki-laki.
4.1.2 Tingkat Pendidikan
Tabel 4.2
Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa responden penelitian
Muda sebanyak 46 orang (59%) sedangkan tingkat pendidikan karyawan sebagai
responden tingkat Sarjana sebanyak 27 orang (34,6%) dan SMA sebanyak 5 orang
(6,4%), hal ini dapat disimpulkan bahwa lebih banyak karyawan dengan
pendidikan terakhir Diploma atau Sarjana Muda dibandingkan dengan Sarjana dan
SMA.
4.1.3 Masa Kerja
Tabel 4.3
Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1-4 Tahun 43 55.1 55.1 55.1
5-8 Tahun 21 26.9 26.9 82.1
>9 Tahun 14 17.9 17.9 100.0
Total 78 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Pada tabel 4.3 menunjukan masa kerja responden mayoritas 1-4 tahun
sebanyak 43 orang (55,1% dari 78 orang responden), selebihnya masa kerja 5-8
tahun sebanyak 21 orang (26,9%) dan masa kerja >9 tahun sebanyak 14 orang
(17,9%). Hal ini menunjukkan banyak karyawan di Rumah Sakit Islam
Malahayati Medan yang masih tergolong baru dalam bekerja.
4.2. Pengujian Instrumen Data 4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh
Apabila hubungannya rendah maka alat ukur tersebut tidak bisa
digunakan. Pada penelitian ini saya menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16
butir pernyataan mengenai lingkungan kerja (X) dan 10 butir pernyataan
mengenai kinerja karyawan (Y) sehingga jumlah keseluruhannya adalah 16 butir
pernyataan. Setiap pernyataan menggunakan skala likert yaitu terdiri dari 5
alternatif jawaban. Setiap alternatif jawaban memiliki bobot nilai yang berbeda,
antara lain :
- Sangat setuju = 5
- Setuju = 4
- Kurang Setuju = 3
- Tidak Setuju = 2
- Sangat Tidak Setuju = 1
Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen ditujukan kepada 78
responden. Pengujian validitas bantuan program SPSS (Statistical Product and
Service Solution) versi 16 dengan kriteria pengambilan keputusan untuk
menentukan validitas sebagai berikut :
1. Jika r hitung≥ r tabel, maka butir pernyataan itu valid,
a. Uji validitas instrumen variabel lingkungan kerja Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X)
Item-Total Statistics
Sumber Penelitian : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan output pada Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat pada Corrected
Item-Total Correlation, adalah nilai korelasi atau r hitung yang didapat. Nilai ini
kemudian di bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi, 0,05
dengan jumlah data (n) = 78, maka didapat r tabel sebesar 0,223 (lihat pada
lampiran tabel r). Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan
yaitu Lk1 sampai Lk16 memiliki nilai 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑛𝑛𝑖𝑖lebih besar dari 0,223 yaitu 0,544 ,
0,395, 0,382 , 0,559 , 0,462 > 0,223 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
semua butir pertanyaan pada variabel lingkungan kerja telah lolos uji validitas.
b. Uji validitas instrumen variabel kinerja karyawan
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Item-Total Statistics
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan output pada Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa semua butir
pernyataan yaitu dari Ki1 sampai Ki10 memiliki nilai 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑛𝑛𝑖𝑖lebih besar dari
0,223 yaitu 0,517 , 0,347 , 0,612 , 0,489 , 0,332 , 0,276 , 0,446 , 0,298 , 0,300 ,
301 > 0,223 sehingga pernyataan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam
4.2.2 Uji Reliabilitas
Setelah butir-butir pernyataan lolos uji validitas, uji yang dilakukan
selanjutnya adalah reliabilitas instrumen.Uji reliabilitas diperlukan untuk
mengukur tingkat keandalan kuesioner. Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat
apakah alat ukur itu akan menghasilkan jawaban yang sama apabila dilakukan
berulang-ulang diwaktu yang berbeda. Untuk itu, dilakukan uji reabilitas pada
instrumen penelitian dengan bantuan program SPSS dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut :
1. Instrumen dinyatakan reliabilitas apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,6
2. Instrume dinyatakan tidak reliablitas apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,6
Tabel 4.6
Hasil Uji Reabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.828 16
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan hasil analisis variabel lingkungan kerja pada tabel 4.6 diatas,
didapat nilai Alpha sebesar 0,828. Dari output di atas dapat dilihat bahwa nilainya
diatas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur variabel lingkungan kerja (X)
dalam penelitian ini telah reliabel atau lolos uji reliabilitas.
Tabel 4.7
Hasil Uji Reabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.726 10
Berdasarkan hasil analisis variabel kinerja pada tabel 4.7 diatas, didapat
nilai Alpha sebesar 0,726. Dari output diatas dapat dilihat bahwa nilainya diatas
0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur variabel kinerja karyawan (Y) dalam
penelitian ini telah reliabel atau lolos uji reliabilitas.
4.3 Penyajian Data
4.3.1 Variabel Lingkungan Kerja (X)
Penjelasan responden atas lingkungan kerja disajikan pada tabel-tabel
berikut:
Tabel 4.8
Distribusi jawaban responden tentang suasana kerja di dalam perusahaan menyenangkan dengan fasilitas dalam bidang pekerjaan memadai/baik
Lk1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 5 responden
atau 6,4% yang menjawab tidak setuju suasana kerja di dalam perusahaan
menyenangkan dengan fasilitas dalam bidang pekerjaan memadai / baik, 7
responden atau 9% menjawab kurang setuju, 43 responden atau 55,1% memilih
jawaban setuju, dan sebanyak 23 responden atau 29,5% menjawab sangat setuju
atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju suasana kerja di dalam perusahaan menyenangkan dengan fasilitas dalam
kategori baik dimana terciptanya suasana yang kondusif dengan adanya fasilitas
kerja yang memadai.
Tabel 4.9
Distribusi jawaban responden tentang kebersihan di perusahaan membuat suasana kerja menyenangkan
Lk2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 10 responden
atau 12,8% yang menjawab tidak setuju kebersihan di perusahaan membuat
suasana kerja menyenangkan, 17 responden atau 21,8% menjawab kurang setuju,
28 responden atau 35,9% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 23 responden
atau 29,5% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju kebersihan di perusahaan
membuat suasana kerja menyenangkan.
Tabel 4.10
Distribusi jawaban responden tentang hubungan saya dengan karyawan lain sangat harmonis
Lk3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 9 responden
sangat harmonis, 17 responden atau 21,8% menjawab kurang setuju, 40 responden
atau 51,3% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 12 responden atau 15,4%
menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju hubungannya dengan karyawan lain
sangat harmonis.
Tabel 4.11
Distribusi jawaban responden tentang saya dan karyawan lain saling menghormati
Lk4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 6 7.7 7.7 7.7
Kurang Setuju 15 19.2 19.2 26.9
Setuju 44 56.4 56.4 83.3
Sangat Setuju 13 16.7 16.7 100.0
Total 78 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 6 responden
atau 7,7% yang menjawab tidak setuju saya dan karyawan lain saling
menghormati, 15 responden atau 19,2% menjawab kurang setuju, 44 responden
atau 56,4% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 13 responden atau 16,7%
menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju saya dan karyawan lain saling
Tabel 4.12
Distribusi jawaban responden tentang fasilitas musholla yang diberikan perusahaan sangat membantu saya untuk beribadah
Lk5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 7 responden
atau 9% yang menjawab tidak setuju fasilitas musholla yang diberikan perusahaan
sangat membantu saya untuk beribadah, 12 responden atau 15,4% menjawab
kurang setuju, 42 responden atau 53,8% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 17
responden atau 21,8% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju fasilitas musholla
yang diberikan perusahaan sangat membantu saya untuk beribadah.
Tabel 4.13
Distribusi jawaban responden tentang Fasilitas kantin yang diberikan perusahaan
Lk6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 9 responden
atau 11,5% yang menjawab tidak setuju fasilitas kantin yang diberikan
perusahaan, 14 responden atau 17,9% menjawab kurang setuju, 44 responden atau
sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju fasilitas kantin yang diberikan perusahaan.
Tabel 4.14
Distribusi jawaban responden tentang penerangan yang ada (sinar matahari dan listrik) di ruang kerja telah sesuai dengan kebutuhan
Lk7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 15 responden
atau 19,2% yang menjawab sangat tidak setuju penerangan yang ada (sinar
matahari dan listrik) di ruang kerja telah sesuai dengan kebutuhan, 14 responden
atau 17,9% menjawab tidak setuju, 20 responden atau 25,6 memilih jawaban
kurang setuju, dan sebanyak 19 responden atau 24,4% menjawab setuju, dan 10
responden atau 12,8% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju penerangan
yang ada (sinar matahari dan listrik) di ruang kerja telah sesuai dengan kebutuhan.
Tabel 4.15
Distribusi jawaban responden tentang cahaya penerangan (listrik) yang ada memancar dengan tepat/tidak menyilaukan mata
Lk8
Frequency Percent Valid Percent
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 4 responden
atau 5,1% yang menjawab sangat tidak setuju cahaya penerangan (listrik) yang
ada memancar dengan tepat/tidak menyilaukan mata, 15 responden atau 19,2%
menjawab tidak setuju, 34 responden atau 43,6 memilih jawaban kurang setuju,
dan sebanyak 20 responden atau 25,6% menjawab setuju, dan 5 responden atau
6,4% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan kurang setuju cahaya penerangan (listrik) yang
ada memancar dengan tepat/tidak menyilaukan mata.
Tabel 4.16
Distribusi jawaban responden tentang kondisi udara di ruang kerja memberikan kenyamanan pada saya selama bekerja
Lk9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 4 responden
atau 5,1% yang menjawab sangat tidak setuju kondisi udara di ruang kerja
memberikan kenyamanan pada saya selama bekerja, 6 responden atau 7,7%
menjawab tidak setuju, 10 responden atau 12,8% memilih jawaban kurang setuju,
dan sebanyak 49 responden atau 62,8% menjawab setuju, dan 9 responden atau
11,5% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju kondisi udara di ruang kerja memberikan
Tabel 4.17
Distribusi jawaban responden tentang ventilasi di ruang kerja karyawan berfungsi dengan baik
Lk10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 11 responden
atau 14,1% yang menjawab tidak setuju ventilasi di ruang kerja karyawan
berfungsi dengan baik, 15 responden atau 19,2% menjawab kurang setuju, 45
responden atau 57,7% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 7 responden atau
9% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju ventilasi di ruang kerja karyawan
berfungsi dengan baik.
Tabel 4.18
Distribusi jawaban responden tentang lingkungan kerja karyawan tenang dan bebas dari suara bising mesin
Lk11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 12 responden
atau 15,4% yang menjawab tidak setuju lingkungan kerja karyawan tenang dan
bebas dari suara bising mesin, 3 responden atau 3,8% menjawab kurang setuju, 52
14,1% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju lingkungan kerja karyawan tenang dan
bebas dari suara bising mesin.
Tabel 4.19
Distribusi jawaban responden tentang lingkungan kerja karyawan tenang dan bebas dari kebisingan suara lalu lalang kendaraan
Lk12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 10 responden
atau 12,8% yang menjawab tidak setuju lingkungan kerja karyawan tenang dan
bebas dari kebisingan suara lalu lalang kendaraan, 12 responden atau 15,4%
menjawab kurang setuju, 47 responden atau 60,3% memilih jawaban setuju, dan
sebanyak 9 responden atau 11,5% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju lingkungan kerja
karyawan tenang dan bebas dari kebisingan suara lalu lalang kendaraan.
Tabel 4.20
Distribusi jawaban responden tentang adanya AC membantu menghilangkan bau-bauan tidak sedap yang mengganggu di ruang kerja sehingga merasa
betah dalam bekerja
Lk13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 3 responden
atau 3,8% yang menjawab tidak setuju adanya AC membantu menghilangkan
bau-bauan tidak sedap yang mengganggu di ruang kerja sehingga merasa betah dalam
bekerja, 4 responden atau 5,1% menjawab kurang setuju, 60 responden atau
76,9% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 11 responden atau 14,1% menjawab
sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju adanya AC membantu menghilangkan bau-bauan
tidak sedap yang mengganggu di ruang kerja sehingga merasa betah dalam
bekerja.
Tabel 4.21
Distribusi jawaban responden tentang adanya pewangi ruangan membantu menghilangkan bau tidak sedap di dalam ruangan kerja
Lk14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 6 responden
atau 7,7% yang menjawab tidak setuju adanya pewangi ruangan membantu
menghilangkan bau tidak sedap di dalam ruangan kerja, 15 responden atau 19,2%
menjawab kurang setuju, 49 responden atau 62,8% memilih jawaban setuju, dan
sebanyak 8 responden atau 10,3% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju adanya pewangi
Tabel 4.22
Distribusi jawaban responden tentang keamanan gedung dalam perusahaan sudah terjamin
Lk15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 11 responden
atau 14,1% yang menjawab tidak setuju keamanan gedung dalam perusahaan
sudah terjamin, 2 responden atau 2,6% menjawab kurang setuju, 56 responden
atau 71,8% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 9 responden atau 11,5%
menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju keamanan gedung dalam perusahaan
sudah terjamin.
Tabel 4.23
Distribusi jawaban responden tentang adanya petugas keamanan/satpam di lingkungan kantor, membuat saya tenang dalam bekerja
Lk16
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 10 responden
atau 12,8% yang menjawab tidak setuju adanya petugas keamanan/satpam di
lingkungan kantor, membuat saya tenang dalam bekerja, 18 responden atau 23,1%
sebanyak 6 responden atau 7,7% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju Adanya petugas
keamanan/satpam di lingkungan kantor, membuat saya tenang dalam bekerja.
4.3.2 Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Penjelasan responden atas kinerja karyawan disajikan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.24
Distribusi jawaban responden tentang saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang lebih banyak dari standart
Ki1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 6 7.7 7.7 7.7
Kurang Setuju 15 19.2 19.2 26.9
Setuju 44 56.4 56.4 83.3
Sangat Setuju 13 16.7 16.7 100.0
Total 78 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 6 responden
atau 7,7% yang menjawab tidak setuju saya mampu menyelesaikan pekerjaan
yang lebih banyak dari standart 15 responden atau 19,2% menjawab kurang
setuju, 44 responden atau 56,4% menjawab setuju, dan sebanyak 13 responden
atau 16,7% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju saya mampu
Tabel 4.25
Distribusi jawaban responden tentang pekerjaan yang saya hasilkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan
Ki2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 78 responden ada 7 responden
atau 9% yang menjawab tidak setuju pekerjaan yang saya hasilkan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, 12 responden atau 15,4% menjawab
kurang setuju, 42 responden atau 53,8% menjawab setuju, dan sebanyak 17
responden atau 21,8% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju pekerjaan yang saya
hasilkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Tabel 4.26
Distribusi jawaban responden tentang saya dapat menyelesaikan setiap pekerjaan dengan teliti dan rapi
Ki3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 9 responden
atau 11,5% yang menjawab tidak setuju saya dapat menyelesaikan setiap
pekerjaan dengan teliti dan rapi, 14 responden atau 17,9% menjawab kurang
atau 14,1% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju saya dapat
menyelesaikan setiap pekerjaan dengan teliti dan rapi.
Tabel 4.27
Distribusi jawaban responden tentang saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang lebih baik dari standart
Ki4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 15 19.2 19.2 19.2
Tidak Setuju 14 17.9 17.9 37.2
Kurang Setuju 20 25.6 25.6 62.8
Setuju 19 24.4 24.4 87.2
Sangat Setuju 10 12.8 12.8 100.0
Total 78 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 15 responden
atau 19,2% yang menjawab sangat tidak setuju saya mampu menyelesaikan
pekerjaan yang lebih baik dari standart, 14 responden atau 17,9% menjawab tidak
setuju, 20 responden atau 25,6% menjawab kurang setuju, 19 responden atau
24,4% menjawab setuju dan sebanyak 10 responden atau 12,8% memilih jawaban
sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden
menyatakan kurang setuju saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang lebih baik
Tabel 4.28
Distribusi jawaban responden tentang pekerjaan saya tidak pernah disalahkan oleh atasan
Ki5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 4 responden
atau 5,1% yang menjawab sangat tidak setuju pekerjaan saya tidak pernah
disalahkan oleh atasan, 15 responden atau 19,2% menjawab tidak setuju, 34
responden atau 43,6% menjawab kurang setuju, 20 responden atau 25,6%
menjawab setuju dan sebanyak 5 responden atau 6,4% memilih jawaban sangat
setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden
menyatakan kurang setuju pekerjaan saya tidak pernah disalahkan oleh atasan.
Tabel 4.29
Distribusi jawaban responden tentang saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya sesuai dengan yang ditentukan
Ki6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 4 responden
yang menjadi tanggung jawab saya sesuai dengan yang ditentukan, 6 responden
atau 7,7% menjawab tidak setuju, 10 responden atau 12,8% menjawab kurang
setuju, 49 responden atau 62,8% menjawab setuju dan sebanyak 9 responden atau
11,5% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju mampu menyelesaikan pekerjaan
yang menjadi tanggung jawab saya sesuai dengan yang ditentukan.
Tabel 4.30
Distribusi jawaban responden tentang saya jarang terlambat masuk kerja
Ki7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 11 responden
atau 14,1% yang menjawab tidak setuju jarang terlambat masuk kerja, 15
responden atau 19,2% menjawab kurang setuju, 45 responden atau 57,7%
menjawab setuju, dan sebanyak 7 responden atau 9% memilih jawaban sangat
setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju jarang terlambat masuk kerja.
Tabel 4.31
Distribusi jawaban responden tentang saya masuk dan pulang kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh perusahaan.
Ki8
Frequency Percent Valid Percent
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 12 responden
atau 15,4% yang menjawab tidak setuju masuk dan pulang kerja sesuai dengan
waktu yang ditentukan oleh perusahaan, 3 responden atau 3,8% menjawab kurang
setuju, 52 responden atau 66,7% menjawab setuju, dan sebanyak 11 responden
atau 14,1% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju masuk dan pulang
kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh perusahaan.
Tabel 4.32
Distribusi jawaban responden tentang saya mengutamakan kerjasama dengan rekan-kerja dalam menyelesaikan pekerjaan
Ki9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 10 responden
atau 12,8% yang menjawab tidak setuju mengutamakan kerjasama dengan
rekan-kerja dalam menyelesaikan perekan-kerjaan, 12 responden atau 15,4% menjawab kurang
setuju, 47 responden atau 60,3% menjawab setuju, dan sebanyak 9 responden atau
11,5% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju mengutamakan kerjasama dengan
Tabel 4.33
Distribusi jawaban responden tentang saya sering melakukan koordinasi dengan rekan kerja dalam menyelesaikan tugas bersama
Ki10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8
Kurang Setuju 4 5.1 5.1 9.0
Setuju 60 76.9 76.9 85.9
Sangat Setuju 11 14.1 14.1 100.0
Total 78 100.0 100.0
Sumber : Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 3 responden
atau 3,8% yang menjawab tidak setuju sering melakukan koordinasi dengan rekan
kerja dalam menyelesaikan tugas bersama, 4 responden atau 5,1% menjawab
kurang setuju, 60 responden atau 76,9% menjawab setuju, dan sebanyak 11
responden atau 14,1% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sering melakukan
BAB V ANALISA DATA
Setelah keseluruhan data dari data yang dibutuhkan didapat dan telah
diuraikan, maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap
data tersebut.Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing – masing variabel
penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan klasifikasi terhadap
data tersebut, yaitu berdasarkan nila-nilai jawaban responden.
5.1 Klasifikasi Data 5.1.1 Lingkungan Kerja
Setelah keseluruhan data diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka tahap
selanjutnya dilakukan analisis data tentang variabel lingkungan kerja. Dalam
penelitian ini variabel lingkungan kerja dibagi menjadi 16 pertanyaan. Setelah
menganalisis data yang diperoleh dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi
adalah 76 dan nilai terendah adalah 41, untuk menentukan jarak intervalnya maka
digunakan rumus :
𝑖𝑖 =𝑟𝑟𝑠𝑠𝑟𝑟𝑟𝑟𝑖𝑖𝑒𝑒𝑟𝑟𝑖𝑖𝑖𝑖𝑛𝑛𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 − 𝑟𝑟𝑠𝑠𝑟𝑟𝑟𝑟𝑖𝑖𝑒𝑒𝑟𝑟𝑒𝑒𝑛𝑛𝑟𝑟𝑡𝑡ℎ
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑛𝑛𝑏𝑏𝑡𝑡𝑠𝑠𝑛𝑛𝑏𝑏𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑛𝑛𝑖𝑖𝑡𝑡𝑛𝑛
𝑖𝑖 =76−41 5
𝑖𝑖 = 7
Skor untuk kategori sangat tinggi = 70 – 76
Skor untuk kategori tinggi = 63 – 69
Skor untuk kategori rendah = 49 – 55
Skor untuk kategori sangat rendah = 41 – 48
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Rendah 8 10.3 10.3 10.3
Rendah 15 19.2 19.2 29.5
Sedang 27 34.6 34.6 64.1
Tinggi 22 28.2 28.2 92.3
Sangat Tinggi 6 7.7 7.7 100.0
Total 78 100.0 100.0
Berdasarkan tabel klasifikasi data pada tabel di atas diketahui jawaban
responden berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 6 orang (7,7%), kategori
tinggi sebanyak 22 orang (28,2%), kategori sedang 27 orang (34,6%), kategori
rendah 15 orang (19,2%) dan kategori sangat rendah 8 orang (10,3%).
Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja karyawan berada pada
kategori sedang yang diikuti oleh kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa
lingkungan kerja karyawan sudah cukup baik tetapi, masih perlu menjaga serta
mempertahankan agar lingkungan kerja tetap kondusif.
5.1.2 Kinerja Karyawan
Setelah keseluruhan data diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka tahap
selanjutnya dilakukan analisis data tentang variabel kinerja karyawan. Dalam
data yang diperoleh dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi adalah 49 dan
nilai terendah adalah 25, untuk menetukan jarak intervalnya maka digunakan
rumus :
𝑖𝑖 =𝑟𝑟𝑠𝑠𝑟𝑟𝑟𝑟𝑖𝑖𝑒𝑒𝑟𝑟𝑖𝑖𝑖𝑖𝑛𝑛𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 − 𝑟𝑟𝑠𝑠𝑟𝑟𝑟𝑟𝑖𝑖𝑒𝑒𝑟𝑟𝑒𝑒𝑛𝑛𝑟𝑟𝑡𝑡ℎ
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑛𝑛𝑏𝑏𝑡𝑡𝑠𝑠𝑛𝑛𝑏𝑏𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑛𝑛𝑖𝑖𝑡𝑡𝑛𝑛
𝑖𝑖 =49−25 5
𝑖𝑖 = 4,8
Skor untuk kategori sangat tinggi = 44,3 – 49
Skor untuk kategori tinggi = 39,5 – 44,2
Skor untuk kategori sedang = 34,7 – 39,4
Skor untuk kategori rendah = 29,9 – 34,6
Skor untuk kategori sangat rendah = 25 – 29,8
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Rendah 6 7.7 7.7 7.7
Rendah 21 26.9 26.9 34.6
Sedang 33 42.3 42.3 76.9
Tinggi 15 19.2 19.2 96.2
Sangat Tinggi 3 3.8 3.8 100.0
Berdasarkan tabel klasifikasi data pada tabel di atas diketahui jawaban
responden berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 3 orang (3,8%), kategori
tinggi sebanyak 15 orang (19,2%), kategori sedang 33 orang (42,3%), kategori
rendah 21 orang (26,9%) dan kategori sangat rendah 6 orang (7,7%).
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan berada pada kategori sedang
yang diikuti oleh kategori rendah, hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan
sudah cukup baik, namun hal tersebut harus tetap dipertahankan agar tidak
menyebabkan kinerja karyawan jadi menurun.
5.2 Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui apakah ada terdapat korelasi (hubungan) yang signifikan
antara lingkungan kerja (x) terhadap kinerja karyawan (Y), maka dapat dilihat
dengan menggunakan rumus korelasi yang dicari dengan bantuan program SPSS
16.
Hasil perhitungan dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan
antara kedua variabel, yaitu:
1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya
kenaikan nilai varibel yang satu diikuti oleh nilai varibel yang lain.
2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua varibel negatif, artinya
menurukan nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai
variabel yang lain.
3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak
mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang
Korelasi yang dicari dengan bantuan prgram spss 16 yang dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 5.3
Correlations
Lingkungan Kerja Kinerja Karyawan
Lingkungan Kerja Pearson Correlation 1 .940**
Sig. (2-tailed) .000
N 78 78
Kinerja Karyawan Pearson Correlation .940** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 78 78
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel di atas diperoleh nilai koefisien korelasi pearson (r) sebesar
0,940 antara varibel lingkungan kerja (X) dengan kinerja karyawan (Y).
Hubungan antara kedua varibel sebesar 0,940 ini termasuk ke dalam kategori
sangat kuat.
Tab el 5.4
Tabel Product Moment
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
Tanda positif menunjukkan hubungan yang searah yang berarti semakin
baik lingkungan kerja, maka kinerja karyawan akan semakin meningkat, dan
sebaliknya jika lingkungan kerja kurang memadai atau tidak baik.
5.3 Koefisien Determinan (R2)
Penggunaan teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel X (lingkungan kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan),
maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinan sebagi
berikut:
D = (𝑟𝑟)2𝑥𝑥 100%
Dimana :
D = Koefisien Determinan
Rxy = Koefisien Korelasi antara x dan y
Koefisien determinasi sebesar 88,36% {didapat dari (0,940)2 × 100% }
menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan sebesar 88,36%. Sedangkan, selebihnya
yaitu sebesar 11,64% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain di luar cakupan
penelitian ini. Variabel bebas lainnya seperti penelitian, pendidikan, motivasi, gaji
dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan.
5.4 Uji Signifikan statistik t (Uji Secara Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauhnya pengaruh
masing masing variabel penjelas/indenpenden terhadap variabel dependen dengan
Ho: Tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
Ha: Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
Dasar keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut :
1. Jika thitung > -Ttabel atau Thitung < Ttabel atau Sig. > α (0,05). Maka Ho
diterima.
2. Jika thitung < -Ttabel atau Thitung > Ttabel atau Sig. < α (0,05). Maka Ha
diterima.
Nilai t tabel dicari dengan derajat kebebasan (df) = n – k – 1= 78 – 1 – 1 =
1,992 (n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen )
sehingga didapat nilai t tabel sebesar 1,992). Olah data uji t dalam penelitian ini
dengan bantuan SPSS statistic, dan menghasilkan output sebagai berikut :
Tabel 5.5
Hasil Pengujian Koefisien Regresi Linier
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat variabel independen yaitu meliputi
lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, karena memiliki nilai
thitung yang lebih besar daripada ttabel yaitu 24,113 > 1,992. Sehingga dapat