• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Rumah Sakit Islam Malahayati Medan 3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan - Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Rumah Sakit Islam Malahayati Medan 3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan - Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

Rumah Sakit Islam Malahayati adalah Rumah Sakit Umum Swasta yang

bergerak dalam bidang pelayanan medis atau kesehatan masyarakat, dengan

maksud dan tujuannya adalah untuk membantu pemerintah serta melayani

masyarakat dalam bidang peningkatan derajat kesehatan baik kesehatan jasmani,

rohani, maupun sosial. Rumah Sakit ini berkembang menjadi Rumah Sakit Swasta

yang berada di lingkungan Yayasan Rumah Sakit Islam Malahayati dan beradadi

bawah pimpinan direktur RSIM.

Pada tanggal 4 April 1974 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan

kamar bedah yang dianggap sebagai awal dibangunnya Rumah Sakit Islam

Malahayati, bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1395 H (14

Januari 1975). Rumah Sakit ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang

pada waktu itu dijabat oleh Alm. Bapak Marah Halim dengan nama Rumah Sakit

Islam Malahayati.

3.1.2 Visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

Visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah cita-cita yang

menggambarkan akan dibawa kemana Rumah Sakit Islam Malahayati di masa

(2)

hambatan yang ada. Sehubungan dengan analisis dan pendalaman tersebut, maka

ditetapkanlah visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah sebagai berikut :

“Menjadi Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi semua

orang”.

3.1.3 Misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, agar tujuan organisasi dapat

terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan persyaratan misi tersebut diharapkan

seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Rumah Sakit

Islam Malahayati Medan, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil

yang akan diperoleh di masa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan

misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh yang bermutu dan

berorientasi kepada kepuasan masyarakat yang membutuhkan

2. Meningkatkan sumber daya manusia yang professional

3. Meningkatkan kualitas sarana / prasarana dan pelayanan secara

berkesinambungan

4. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan pegawai

3.2 Struktur Organisasi dan Personalia

Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan perusahaan

secara efektif dan rasional. Pembentukan organisasi dan pendelegasian wewenang

serta tugas merupakan unsur utama dan merupakan alat untuk mencapai control

(3)

suatu perusahaan yang menunjukkan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab,

serta tugas yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi

perusahaan mencerminkan kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengadakan

pengawasan terhadap manusia, peralatan dan fasilitas lainnya yang terlihat di

dalamnya demi tercapainya tujuan. Seorang pimpinan perusahaan harus

mempunyai pandangan luas, selain itu pimpinan harus tahu bagaimana mengatur

organisasi, menentukan bagian-bagian yang tepat untuk diduduki oleh orang yang

tepat. Bentuk organisasi yang dianut oleh suatu perusahaan juga mempengaruhi

kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu di dalam

menetapkan suatu kebijakan terlebih dahulu harus ditetapkan bentuk organisasi

yang akan diterapkan menyesuaikan susunan dan penempatan orang sesuai

dengan keahliannya.

Penetapan struktur organisasi juga berhubungan erat dengan bidang usaha

perusahaan dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi

maka setiap pemimpin dan bawahannya yang ada dalam perusahaan akan

mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan,

batas-batas kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa dia harus bertanggung

jawab, dan siapa yang harus bertanggung jawab padanya. Berhasil tidaknya suatu

perusahaan dalam mencapai tujuannya banyak dibantu oleh organisasi yang baik.

Struktur organisasi dan pembagian jabatan-jabatan serta wewenang dalam

bidang usaha Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah berbentuk garis lurus

atau lini (lampiran). Dengan demikian terdapat wewenang langsung antara setiap

(4)

sepenuhnya pada bawahannya, yang melapor hanya pada manajer tersebut, atau

(5)

Gambar 1

(6)

3.3 Job Description

Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

1. Direktur

Pengertian : Pejabat yang berfungsi sebagai Pimpinan tertinggi Rumah

Sakit Islam Malahayati.

Tugas dan tanggung jawab :

a. Menjabarkan kebijakan Yayasan Rumah Sakit IslamMalahayati dan

misi kedalam kebijakan operasional RSIM.

b. Melakukan koordinasi pelaksanaan fungsi-fungsi mangemen yang

meliputi perencanaan, koordinasi, pengorganisasian, penggerakan,

pengawasan, budgeting, dan evaluasi oleh wakil direktur dan unit-unit

kerja yang langsung dibawah pembinaannya.

c. Mengambil keputusan tertinggi.

d. Melakukan koordinasi penjagaan mutu layanan.

e. Bertanggung jawab atas terselenggaranya managemen Rumah Sakit

Islam Malahayati secara optimal dan terjaganya mutu Rumah Sakit.

2. Komite Medis

Tugas :

a. Memberikan pelayanan terhadap para pasien.

b. Memberikan informasi terhadap para pasien.

(7)

3. Kepala Bagian Pelayanan Medis

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

memimpin bidang pelayanan medis.

Tugas :

a. Melaksanakan fungsi managemen untuk menghasilkan pelayanan

rawat jalan dan rawat inap, kamar bedah, kamar bersalin, UGD dan

ICU yang profesional, Islami bermutu serta berhasil dan berdaya guna.

b. Menyusun rencana program pendapatan, anggaran dan belanja tiap

unit.

c. Merencanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem kerja

termasuk penyusunan standar prosedur berbagai kegiatan unit.

d. Merencanakan pengendalian mutu.

e. Merencanakan pengembangan dan peningkatan ketrampilan Sumber

Daya Manusia dibidang perawatan.

f. Penugasan staf sesuai dengan kualifikasinya.

g. Mengadakan rapat koordinasi secara berkala.

h. Melakukan pengawasan unit kerja dibawahnya.

i. Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja.

j. Membuat laporan secara berkala ke wakil direktur.

k. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan medis sesuai dengan

standar prosedur.

4. Kepala Bagian Adm. Umum

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

(8)

Tugas :

a. Penyelesaian pekerjaan kantor yang meliputi : Surat-menyurat dan

pengarsipan.

b. Pengembangan SDM Rumah Sakit.

c. Penyampaian informasi yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya

kepada seluruh pegawai.

d. Menerima laporan pekerjaan dari unit-unit yang dibawahnya.

e. Mengawasi dan melakukan pembinaan terhadap unit-unit dibawahnya.

f. Melakukan pembinaan seksi dan unit dibawahnya.

g. Memimpin rapat bulanan bagian umum.

h. Bertanggung jawab atas berjalannya administrasi umum RS dengan

baik.

5. Kepala Seksi Keperawatan

Pengertian : Perawat yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

memimpin bidang keperawatan.

Tugas :

a. Pelayanan perawatan rawat inap dan rawat jalan.

b. Mengelola dan mengembangkan pelayanan keperawatan secara

professional, Islami dan bermutu tinggi.

c. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan standar asuhan

keperawatan.

d. Melaksanakan supervise secara berkala atau sewaktu-waktu ke unit

(9)

e. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga perawat yang baru

bekerja di RSIM.

f. Mengadakan pertemuan kepada kepala unit ruangan 1x dalam

seminggu atau sewaktu-waktu jika diperlukan.

g. Administrasi dan pelaporan.

h. Bertanggung jawab atas berjalannya asuhan keperawatan di RSIM.

6. Kepala Seksi Penunjang Medis

Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

memimpin bidang penunjang medis.

Tugas :

a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan penunjang medis secara

professional, Islami dan bermutu tinggi.

b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP (Standard

Operasional Perusahaan) bidang penunjang medis.

c. Melaksanakan supervise secara berkala atau sewaktu-waktu ke unit

pelayanan penunjang medis.

d. Mengadakan pertemuan kepada kepala unit dibawahnya 1x dalam

seminggu atau sewaktu-waktu jika diperlukan.

e. Berhubungan dan menjaga hubungan baik dengan dinas-dinas terkait

yang berhubungan dengan bidang penunjang medis.

f. Administrasi dan pelaporan.

g. Bertanggung jawab atas berjalannya bidang penunjang medis di

(10)

7. Kepala Seksi Personalia

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

diberi tugas dan wewenang mengelola hal-hal yang berhubungan dengan

kepegawaian RSIM.

Tugas :

a. Penyelesaian pekerjaan kantor yang meliputi : Surat-menyurat dan

pengarsipan yang berhubungan dengan kepegawaian.

b. Menerima dan menyeleksi pegawai baru sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

c. Penyampaian informasi yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya

kepada seluruh pegawai.

d. Pelaporan, pencatatan dan pengawasan pegawai yang mendapat

layanan kesehatan di RSIM dan yang dirujuk ke spesialis sesuai

dengan SOP.

e. Menerima keluhan dan saran dari pegawai untuk disampaikan kepada

atasan.

f. Membuat Surat Peringatan kepada pegawai yang melanggar ketentuan

yang telah ditetapkan dengan berkoordinasi dengan kepala bagian.

g. Membuat daftar gaji dan slip gaji.

h. Pencatatan dan pelaporan rekap kehadiran pegawai setiap bulannya.

i. Melakukan pembinaan anggota unit dibawahnya.

j. Memimpin rapat bulanan seksi personalia.

k. Bertanggung jawab atas berjalannya pengeloaan kepegawaian RSIM

(11)

8. Kepala Seksi Rumah Tangga

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

diberi tugas dan wewenang mengelola bidang Rumah Tangga RS.

Tugas :

a. Penyelesaian pekerjaan bidang rumah tangga yang meliputi :

pemesanan, pembelian dan maintenance barang-barang di Rumah

Sakit Islam Malahayati.

b. Menerima laporan pekerjaan dari unit-unit yang dibawahnya.

c. Melakukan pembinaan unit dibawahnya.

d. Memimpin rapat bulanan seksi Rumah Tangga.

e. Bertanggung jawab atas berjalannya bidang rumah tangga RS dengan

baik.

9. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

diberi tugas dan wewenang mengelola keuangan RS.

Tugas :

a. Perencanaan, pengembangan, pengorganisasian dan pengolahan,

pengawasan keuangan sesuai dengan SOP yang ditetapkan.

b. Mengawasi unit-unit dibawahnya.

c. Mengkoordinasikan keadaan keuangan dengan kebutuhan pembelian

barang.

d. Administrasi dan pelaporan.

(12)

f. Memimpin rapat bulanan bagian keuangan dan akuntansi.

g. Bertanggung jawab atas berjalannya pengelolaan keuangan RS

dengan baik.

10.Sub. Bagian Pembukuan

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

diberi tugas dan wewenang sebagai Adm. Keuangan di RS.

Tugas ;

a. Membuat pembebanan biaya honor dokter sesuai jadwal.

b. Membuat laporan Pajak Honor Dokter dan lainnya.

c. Mengarsip tanda lunas pembayaran Pajak Dokter.

d. Membuat / mengetik Perincian Obat dan Laboratorium.

e. Mengarsip berkas sesuai dan tanggung jawabya.

f. Bertanggung jawab atas berjalannya Adm. Keuangan RS dengan baik.

11.Sub. Bagian Penagihan

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

diberi tugas dan wewenag sebagai penagih rekening di RS.

Tugas ;

a. Membuat billing perusahaan serta membukukannya.

b. Melengkapi bukti-bukti pendukung penagihan.

c. Merekap dokumen penagihan ke perusahaan.

b. Melakukan penagihan sesuai jadwal yang ditentukan.

c. Fotokopi dokumen-dokumen penagihan.

d. Mengarsipkan berkas yang berhubungan dengan penagihan.

(13)

f. Bertanggung jawab atas berjalannya fungsi penagih rekening RS

dengan baik.

12.Kepala Unit, yaitu terdiri dari :

1. Kepala Unit Pembukuan

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan

untuk diberi tugas dan wewenang mengelola bagian pembukuan

RSIM.

Tugas :

a. Mencatat pasien masuk dan pasien pulang.

b. Mencatat, membukukan dan memeriksa hutang honor dokter.

c. Memeriksa lapran stock obat.

d. Membuat Laporan Keuangan.

e. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian pembukuan RS

dengan baik.

2. Kepala Unit Gawat Darurat

Pengertian : Perawat professional yang diberi wewenang dan

tanggungjawab dalam mengatur serta mengendalikan pelayanan

perawatan di UGD.

Tugas :

a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta

tenaga lain sesuai dengan kebutuhan.

b. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yang

(14)

c. Merencanakan dan menentukan jenis dan asuhan keperawatan

yang akan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan pasien.

d. Mengatur dan mengorganisasian seluruh kegiatan pelayanan di

UGD.

e. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga keperawatan sesuai

dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.

f. Melaksanakan program orientasi kepada perawat untuk

melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standard.

g. Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara

bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat didalam

pelayanan UGD.

h. Mengadakan pertemuan berkala dengan perawat UGD untuk

menginformasikan standard/ketentuan baru.

i. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, linen

yang diperlukan di UGD.

j. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar

selalu dalam keadaan siap pakai.

k. Melaporkan kepada bagian maintenance, apabila terdapat

kerusakan barang maupun kerusakan bagunan UGD.

l. Memepertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi

peralatan.

m. Mendampingi dokter memeriksa pasien dan mencatat instruksi

dokter.

(15)

o. Administrasi dan pelaporan.

p. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan

keperawatan di UGD sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

3. Kepala Unit ICU

Pengertian : Perawat yang memiliki kemampuan dan memenuhi

persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang untuk mengelola

ruangan dan perawatan intensive.

Tugas :

a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di

ICU.

b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan

pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang

telah ditetapkan.

c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di ICU.

d. Menjaga peralatan di ICU dengan baik dan selalu dalam

keadaan siap pakai.

e. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan

peralatan.

f. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan

yangberlaku diruang intensive.

g. Pembinaan perawat di ICU.

h. Menyediakan dan memastiakan ketersediaan obat-obatan di ICU

sesuai dengan SOP.

(16)

j. Administrasi dan pelaporan.

k. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan

keperawatan di ICU sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

4. Kepala Unit Laboratorium

Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

melaksanakan dan pengawasan unit laboratorium.

Tugas ;

a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian laboratorium

secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian

laboratorium.

c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

d. Merencanakan kebutuhan reagensia.

e. Pembinaan anggota unit laboratorium.

f. Administrasi dan pelaporan.

g. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian laboratorium di

RSIM

5. Kepala Unit Satpam

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan

untuk diberi kewenangan menjaga keamanan dan ketertiban di

RSIM.

Tugas :

(17)

b. Menerima surat-surat dari luar dan menyampaikan kepada ka.sie

personalia.

c. Menerima laporan dari anggota unit satpam.

d. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit.

e. Membantu perawat mengangkat pasien.

f. Menertibkan pegawai yang melanggar peraturan Rumah sakit

dan melaporkannya kepada Ka.Sie Personalia untuk

ditindaklanjuti.

g. Mengatur perparkiran Rumah Sakit.

h. Mencatat dan melaporkan pegawai yang keluar RS pada jam

kerja.

i. Betanggung jawab atas keamanan dan ketertiban RSIM.

6. Kepala Unit Gizi

Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

memimpin unit Gizi.

Tugas :

a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian gizi secara

professional, Islami dan bermutu tinggi.

b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian gizi.

c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

d. Merencanakan kebutuhan bahan-bahan yang akan dimasak.

e. Mengkoordinir dan mengawasi makanan yang akan diberikan

(18)

f. Mengawasi penyajian makanan yang akan diberikan kepada

pasien.

g. Administrasi dan pelaporan.

h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian gizi di RSIM.

7. Kepala Unit Kamar Bedah

Pengertian : Perawat yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya

terhadap segala sesuatu mengenai Kamar Bedah.

Tugas :

a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di

kamar bedah.

b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan

pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang

telah ditetapkan.

c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di kamar

bedah.

d. Menjaga dan memastikan kamar bedah dalamkeadaan steril

e. Menjaga peralatan di kamar bedah dengan baik dan selalu dalam

keadaan siap pakai.

f. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan

peralatan.

g. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang

berlaku di kamar bedah.

(19)

i. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di

kamar bedah sesuai dengan SOP.

j. Membuat daftar dinas perawat di kamar bedah.

k. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai perawat yang tidak

melaksanakan tugas sesuai SOP.

l. Administrasi dan pelaporan.

m. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan

keperawatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP yang telah

ditetapkan

8. Kepala Unit Maintenance

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan

untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan

maintenance di RSIM.

Tugas :

a. Menjaga inventarisasi barang elektronik RSIM.

b. Menjamin barang-barang elektronik di RSIM dalam keadaan

baik dan siap pakai.

c. Menjamin barang-barang non elektronik dalam keadaan baik

dan siap pakai.

d. Melakukan pengecekan/service barang-barang elektronik

maupun non elektronik.

e. Bertanggung jawab atas kegiatan pertukangan di RSIM.

f. Bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan

(20)

9. Kepala Unit Radiologi

Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

memimpin unit Radiologi.

Tugas :

a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan radiologi secara

professional, Islami dan bermutu tinggi.

b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian

radiologi.

c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan

layanan radiologi.

e. Memberikan layanan radiologi baik kepada pasien rawat inap

maupun rawat jalan.

f. Pembinaan anggota.

g. Administrasi dan pelaporan.

h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian radiologi di RSIM.

10.Kepala Unit Ambulance

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan

untuk diberi kewenangan menjalankan fungsi koordinasi dengan supir

ambulance di RSIM.

Tugas :

(21)

b. Menerima surat-surat dari luar dan menyampaikan kepada

Ka.Sie personalia.

c. Menerima laporan dari anggota unit satpam.

d. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit.

e. Membantu perawat mengangkat pasien.

f. Menertibkan pegawai yang melanggar peraturan Rumah sakit

dan melaporkannya kepada Ka.Sie Personalia untuk

ditindaklanjut.

g. Mengatur perparkiran Rumah Sakit.

h. Mencatat dan melaporkan pegawai yang keluar RS pada jam

kerja.

i. Bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban RSIM.

11.Kepala Unit Gudang

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan

untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan gudang

di RSIM.

Tugas :

a. Setiap 1 x dalam seminggu melaporkan stok barang kepada Ka.

Sie rumah tangga.

b. Membuat permintaan barang yang akan dibeli sesuai dengan

kebutuhan.

c. Mencatat pemasukan dan pengeluaran barang dari gudang.

d. Bertanggung jawab atas Barang-barang yang ada di gudang dan

(22)

12.Kepala Unit Kamar Bersalin

Pengertian : Bidan yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya

terhadap segala sesuatu mengenai ruang bersalin.

Tugas ;

a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di

Kamar bersalin.

b. Melaporkan kondisi pasien yang berada di kamar bersalin

kepada dokter spesialis kebidanan.

c. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan

pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang

telah ditetapkan.

d. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di kamar

bersalin.

e. Menjaga peralatan di kamar bersalin dengan baik dan selalu

dalam keadaan siap pakai.

f. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan

peralatan.

g. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang

berlaku dikamar bersalin.

h. Pembinaan bidan di Kamar bersalin.

i. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di

kamar bersalin sesuai dengan SOP.

(23)

k. Merawat dan melaporkan keadaan neonatus kepada dokter

spesialis anak.

l. Administrasi dan pelaporan.

m. Bertanggung jawab atas Berjalannya pelayanan dan asuhan

keperawatan di kamar bersalin sesuai dengan SOP yang telah

ditetapkan.

13. Kepala Unit Medical Record

Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

memimpin unit Medical Record.

Tugas ;

a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian medical

record secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian

Medical Record.

c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan ATK yang berhubungan

dengan medical record.

e. Pencatatan jumlah pasien rawat inap maupun rawat jalan.

f. Bertanggung jawab atas pelaporan RS kepada Dinas Kesehatan

Kota.

g. Menjaga dan memastikan kerahasiaan catatan medis pasien.

h. Pembinaan anggota.

(24)

j. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian medical record di

RSIM.

14. Kepala Unit Ruang Rawat Inap

Pengertian : Perawat yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya

terhadap segala sesuatu mengenai ruang rawat inap.

Tugas ;

a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di

ruang rawat inap.

b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan

pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang

telah ditetapkan.

c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di ruang rawat

inap.

d. Menjaga peralatan di ruang rawat inap dengan baik dan selalu

dalam keadaan siap pakai.

e. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan

peralatan.

f. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang

berlaku di ruang rawat inap.

g. Pembinaan perawat di ruang rawat inap.

h. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di

ruang rawat inap sesuai dengan SOP.

(25)

j. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai perawat yang tidak

melaksanakan tugas sesuai SOP.

k. Administrasi dan pelaporan.

l. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan

keperawatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP yang telah

ditetapkan.

15. Kepala Unit Hemodialisa

Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

memimpin unit Hemodialisa.

Tugas :

a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian hemodialisa

secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian

hemodialisa.

c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan

layanan hemodialisa.

e. Memastikan alat/mesin hemodialisa dalam keadaan siap pakai.

f. Memberikan layanan hemodialisa kepada pasien rawat inap

maupun rawat jalan.

g. Administrasi dan pelaporan.

h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian hemodialisa di

(26)

16. Kepala Unit Kamar Obat / Farmasi

Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

memimpin unit Gizi.

Tugas :

a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian kamar obat

secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian kamar

obat.

c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

d. Merencanakan kebutuhan obat-obatan.

e. Mengawasi dan mencatat pemasukan dan pengeluaran obat dari

kamar obat.

f. Mencatat obat-obatan yang digunakan pegawai yang rawat inap

maupun rawat jalan.

g. Administrasi dan pelaporan.

h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian kamar obat di

RSIM.

17. Kepala Unit Sandang

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan

untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan sandang

di RSIM.

Tugas :

a. Menjaga inventarisasi sandang RSIM.

(27)

c. Mengawasan pemakaian sandang di RSIM.

d. Menjamin dan mengawasi penggunaan linen pasien dan

menjamin selalu dalam keadaan bersih.

e. Mengawasi bagian pencucian linen.

f. Menjamin ketersediaan linen pasien di RSIM.

g. Bertanggung jawab atas Pengawasan penggunaan barang

sandang RSIM.

18. Kepala unit Operator

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan

untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan

operator di RSIM.

Tugas :

a. Pengawasan pemakaian telepon Rumah Sakit.

b. Menghubungi dokter atau instansi terkait melalui telepon.

c. Menerima telepon dari luar dan mengalihkan kepada ruangan

yang dihubungi.

d. Pencatatan dan pelaporan pemakainan telepon diluar dari

kepentingan Rumah Sakit.

e. Pembinaan anggota operator.

f. Bertanggung jawab atas penggunaan telepon RSIM.

19. Kepala Unit Cleaning Service

Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan

(28)

anggota kebersihannya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan

nyaman di RSIM.

Tugas :

a. Penyelesaian pekerjaan bidang kebersihan seluruh ruangan di

RSIM.

b. Mengkoordinasikan petugas kebersihan dalam pelaksanaan

tugasnya.

c. Menyapu, mengepel lantai seluruh ruangan RSIM.

d. Mengelap seluruh kaca yang ada di RSIM.

e. Selalu menjaga dan mengontrol kebersihan di lingkungan

RSIM.

f. Mengangkat dan membuang sampah ditempat yan telah

ditentukan.

g. Membantu perawat dalam hal mengangkat pasien.

h. Mengecek dan mengantar oksigen ke ruangan yang

membutuhkan.

i. Membuat daftar dinas petugas kebersihan.

j. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai petugas kebersihan

yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan yang ditetapkan.

(29)

3.4 Jaringan Usaha / kegiatan

Rumah Sakit Islam Malahayati Medan bergerak di dalam bidang jasa yaitu

melakukan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat.

Sembilan jenis usaha kegiatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

1. Menyelengarakan Pelayanan Medis

2. Menyelengarakan Pelayanan Non Medis

3. Menyelangarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan

4. Menyelengarakan Pelayanan Rujukan

5. Menyelengarakan Pendidikan dan Pelatihan

6. Menyelengarakan Penelitian dan Pengembangan

7. Menyelengarakan Administrasi Umum dan keuangan

8. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang

tugasnya.

3.5 Kinerja Usaha Terkini

Badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

dengan motto “Iman Kualitas Harapan Lugas Akrab Sejahtera”, mempunyai

tujuan.

Tujuannya adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menjadi rumah sakit

yang professional dan terakreditasi.

b. Sumber daya manusia yang professional dan berkembang.

c. Mengurangi angka moribiditas dan mobilitas penyakit.

(30)

e. Meningkatkan BOR (Bed Over Rate) sehingga mampu bersaing secara

sehat dan mandiri untuk mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati

Medan menjadi pusat pelanyanan kesehatan terbaik.

3.6 Rencana Kegiatan

Dalam mencapai visi dan misi RS Islam Malahayati Medan menetapkan

tujuan sebagai berikut Meningkatkan kepuasan pasien.

Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan diatas maka RS Islam

Malahayati menetapkan sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya cakupan layanan kesehatan

Sasaran yang ditetapkan adalah :

a. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat darurat

b. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan

c. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap

d. Meningkatnya angka pemanfaatan tempat tidur (BOR)

2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan

Sasaran yang ditetapkan adalah :

a. Meningkatnya alat kesehatan / kedokteran yang beroperasi sesuai

standar

b. Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis

c. Menigkatnya jumlah angka kesembuhan pasien di RS

(31)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama

penelitian di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan yang dijadikan sebagai lokasi

penelitian. Bab ini akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer

yang telah peneliti peroleh di lapangan yang kemudian dianalisa satu persatu

dalam bentuk tabel tunggal (frekuensi).

Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada

responden. Penyajian data ini terdiri dari karakteristik responden yang meliputi

data pribadi responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa

kerja karyawan. Serta data variabel penelitian yang berupa jawaban responden

terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuesioner

yang diuraikan dalam tabel distribusi frekuensi.

4.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan teknik pengambilan sampel sebagaimana yang disampaikan

pada Bab II, sampel yang digunakan sebanyak 78 responden. Karakteristik

responden ini meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja karyawan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel tabel yang diuraikan Peneliti di

(32)

4.1.1 Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-Laki 27 34.6 34.6 34.6

Perempuan 51 65.4 65.4 100.0

Total 78 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti, telah didapatkan data

jumlah responden menurut jenis kelaminnya yaitu 27 orang berjenis kelamin

laki-laki dengan persentase 34,6% dan 51 orang berjenis kelamin perempuan dengan

persentase 65,4%. Hal ini menunjukkan karyawan perusahaan mayoritas berjenis

kelamin perempuan karena jumlahnya lebih banyak dibandingkan laki-laki.

4.1.2 Tingkat Pendidikan

Tabel 4.2

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa responden penelitian

(33)

Muda sebanyak 46 orang (59%) sedangkan tingkat pendidikan karyawan sebagai

responden tingkat Sarjana sebanyak 27 orang (34,6%) dan SMA sebanyak 5 orang

(6,4%), hal ini dapat disimpulkan bahwa lebih banyak karyawan dengan

pendidikan terakhir Diploma atau Sarjana Muda dibandingkan dengan Sarjana dan

SMA.

4.1.3 Masa Kerja

Tabel 4.3

Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1-4 Tahun 43 55.1 55.1 55.1

5-8 Tahun 21 26.9 26.9 82.1

>9 Tahun 14 17.9 17.9 100.0

Total 78 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Pada tabel 4.3 menunjukan masa kerja responden mayoritas 1-4 tahun

sebanyak 43 orang (55,1% dari 78 orang responden), selebihnya masa kerja 5-8

tahun sebanyak 21 orang (26,9%) dan masa kerja >9 tahun sebanyak 14 orang

(17,9%). Hal ini menunjukkan banyak karyawan di Rumah Sakit Islam

Malahayati Medan yang masih tergolong baru dalam bekerja.

4.2. Pengujian Instrumen Data 4.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh

(34)

Apabila hubungannya rendah maka alat ukur tersebut tidak bisa

digunakan. Pada penelitian ini saya menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16

butir pernyataan mengenai lingkungan kerja (X) dan 10 butir pernyataan

mengenai kinerja karyawan (Y) sehingga jumlah keseluruhannya adalah 16 butir

pernyataan. Setiap pernyataan menggunakan skala likert yaitu terdiri dari 5

alternatif jawaban. Setiap alternatif jawaban memiliki bobot nilai yang berbeda,

antara lain :

- Sangat setuju = 5

- Setuju = 4

- Kurang Setuju = 3

- Tidak Setuju = 2

- Sangat Tidak Setuju = 1

Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen ditujukan kepada 78

responden. Pengujian validitas bantuan program SPSS (Statistical Product and

Service Solution) versi 16 dengan kriteria pengambilan keputusan untuk

menentukan validitas sebagai berikut :

1. Jika r hitung≥ r tabel, maka butir pernyataan itu valid,

(35)

a. Uji validitas instrumen variabel lingkungan kerja Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X)

Item-Total Statistics

Sumber Penelitian : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan output pada Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat pada Corrected

Item-Total Correlation, adalah nilai korelasi atau r hitung yang didapat. Nilai ini

kemudian di bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi, 0,05

dengan jumlah data (n) = 78, maka didapat r tabel sebesar 0,223 (lihat pada

lampiran tabel r). Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan

yaitu Lk1 sampai Lk16 memiliki nilai 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑛𝑛𝑖𝑖lebih besar dari 0,223 yaitu 0,544 ,

(36)

0,395, 0,382 , 0,559 , 0,462 > 0,223 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

semua butir pertanyaan pada variabel lingkungan kerja telah lolos uji validitas.

b. Uji validitas instrumen variabel kinerja karyawan

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Item-Total Statistics

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan output pada Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa semua butir

pernyataan yaitu dari Ki1 sampai Ki10 memiliki nilai 𝑟𝑟ℎ𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑛𝑛𝑖𝑖lebih besar dari

0,223 yaitu 0,517 , 0,347 , 0,612 , 0,489 , 0,332 , 0,276 , 0,446 , 0,298 , 0,300 ,

301 > 0,223 sehingga pernyataan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam

(37)

4.2.2 Uji Reliabilitas

Setelah butir-butir pernyataan lolos uji validitas, uji yang dilakukan

selanjutnya adalah reliabilitas instrumen.Uji reliabilitas diperlukan untuk

mengukur tingkat keandalan kuesioner. Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat

apakah alat ukur itu akan menghasilkan jawaban yang sama apabila dilakukan

berulang-ulang diwaktu yang berbeda. Untuk itu, dilakukan uji reabilitas pada

instrumen penelitian dengan bantuan program SPSS dengan kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut :

1. Instrumen dinyatakan reliabilitas apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,6

2. Instrume dinyatakan tidak reliablitas apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,6

Tabel 4.6

Hasil Uji Reabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.828 16

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan hasil analisis variabel lingkungan kerja pada tabel 4.6 diatas,

didapat nilai Alpha sebesar 0,828. Dari output di atas dapat dilihat bahwa nilainya

diatas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur variabel lingkungan kerja (X)

dalam penelitian ini telah reliabel atau lolos uji reliabilitas.

Tabel 4.7

Hasil Uji Reabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.726 10

(38)

Berdasarkan hasil analisis variabel kinerja pada tabel 4.7 diatas, didapat

nilai Alpha sebesar 0,726. Dari output diatas dapat dilihat bahwa nilainya diatas

0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur variabel kinerja karyawan (Y) dalam

penelitian ini telah reliabel atau lolos uji reliabilitas.

4.3 Penyajian Data

4.3.1 Variabel Lingkungan Kerja (X)

Penjelasan responden atas lingkungan kerja disajikan pada tabel-tabel

berikut:

Tabel 4.8

Distribusi jawaban responden tentang suasana kerja di dalam perusahaan menyenangkan dengan fasilitas dalam bidang pekerjaan memadai/baik

Lk1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 5 responden

atau 6,4% yang menjawab tidak setuju suasana kerja di dalam perusahaan

menyenangkan dengan fasilitas dalam bidang pekerjaan memadai / baik, 7

responden atau 9% menjawab kurang setuju, 43 responden atau 55,1% memilih

jawaban setuju, dan sebanyak 23 responden atau 29,5% menjawab sangat setuju

atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju suasana kerja di dalam perusahaan menyenangkan dengan fasilitas dalam

(39)

kategori baik dimana terciptanya suasana yang kondusif dengan adanya fasilitas

kerja yang memadai.

Tabel 4.9

Distribusi jawaban responden tentang kebersihan di perusahaan membuat suasana kerja menyenangkan

Lk2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 10 responden

atau 12,8% yang menjawab tidak setuju kebersihan di perusahaan membuat

suasana kerja menyenangkan, 17 responden atau 21,8% menjawab kurang setuju,

28 responden atau 35,9% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 23 responden

atau 29,5% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju kebersihan di perusahaan

membuat suasana kerja menyenangkan.

Tabel 4.10

Distribusi jawaban responden tentang hubungan saya dengan karyawan lain sangat harmonis

Lk3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 9 responden

(40)

sangat harmonis, 17 responden atau 21,8% menjawab kurang setuju, 40 responden

atau 51,3% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 12 responden atau 15,4%

menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju hubungannya dengan karyawan lain

sangat harmonis.

Tabel 4.11

Distribusi jawaban responden tentang saya dan karyawan lain saling menghormati

Lk4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 6 7.7 7.7 7.7

Kurang Setuju 15 19.2 19.2 26.9

Setuju 44 56.4 56.4 83.3

Sangat Setuju 13 16.7 16.7 100.0

Total 78 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 6 responden

atau 7,7% yang menjawab tidak setuju saya dan karyawan lain saling

menghormati, 15 responden atau 19,2% menjawab kurang setuju, 44 responden

atau 56,4% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 13 responden atau 16,7%

menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju saya dan karyawan lain saling

(41)

Tabel 4.12

Distribusi jawaban responden tentang fasilitas musholla yang diberikan perusahaan sangat membantu saya untuk beribadah

Lk5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 7 responden

atau 9% yang menjawab tidak setuju fasilitas musholla yang diberikan perusahaan

sangat membantu saya untuk beribadah, 12 responden atau 15,4% menjawab

kurang setuju, 42 responden atau 53,8% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 17

responden atau 21,8% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju fasilitas musholla

yang diberikan perusahaan sangat membantu saya untuk beribadah.

Tabel 4.13

Distribusi jawaban responden tentang Fasilitas kantin yang diberikan perusahaan

Lk6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 9 responden

atau 11,5% yang menjawab tidak setuju fasilitas kantin yang diberikan

perusahaan, 14 responden atau 17,9% menjawab kurang setuju, 44 responden atau

(42)

sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju fasilitas kantin yang diberikan perusahaan.

Tabel 4.14

Distribusi jawaban responden tentang penerangan yang ada (sinar matahari dan listrik) di ruang kerja telah sesuai dengan kebutuhan

Lk7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 15 responden

atau 19,2% yang menjawab sangat tidak setuju penerangan yang ada (sinar

matahari dan listrik) di ruang kerja telah sesuai dengan kebutuhan, 14 responden

atau 17,9% menjawab tidak setuju, 20 responden atau 25,6 memilih jawaban

kurang setuju, dan sebanyak 19 responden atau 24,4% menjawab setuju, dan 10

responden atau 12,8% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang setuju penerangan

yang ada (sinar matahari dan listrik) di ruang kerja telah sesuai dengan kebutuhan.

Tabel 4.15

Distribusi jawaban responden tentang cahaya penerangan (listrik) yang ada memancar dengan tepat/tidak menyilaukan mata

Lk8

Frequency Percent Valid Percent

(43)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 4 responden

atau 5,1% yang menjawab sangat tidak setuju cahaya penerangan (listrik) yang

ada memancar dengan tepat/tidak menyilaukan mata, 15 responden atau 19,2%

menjawab tidak setuju, 34 responden atau 43,6 memilih jawaban kurang setuju,

dan sebanyak 20 responden atau 25,6% menjawab setuju, dan 5 responden atau

6,4% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan kurang setuju cahaya penerangan (listrik) yang

ada memancar dengan tepat/tidak menyilaukan mata.

Tabel 4.16

Distribusi jawaban responden tentang kondisi udara di ruang kerja memberikan kenyamanan pada saya selama bekerja

Lk9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 4 responden

atau 5,1% yang menjawab sangat tidak setuju kondisi udara di ruang kerja

memberikan kenyamanan pada saya selama bekerja, 6 responden atau 7,7%

menjawab tidak setuju, 10 responden atau 12,8% memilih jawaban kurang setuju,

dan sebanyak 49 responden atau 62,8% menjawab setuju, dan 9 responden atau

11,5% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju kondisi udara di ruang kerja memberikan

(44)

Tabel 4.17

Distribusi jawaban responden tentang ventilasi di ruang kerja karyawan berfungsi dengan baik

Lk10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 11 responden

atau 14,1% yang menjawab tidak setuju ventilasi di ruang kerja karyawan

berfungsi dengan baik, 15 responden atau 19,2% menjawab kurang setuju, 45

responden atau 57,7% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 7 responden atau

9% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju ventilasi di ruang kerja karyawan

berfungsi dengan baik.

Tabel 4.18

Distribusi jawaban responden tentang lingkungan kerja karyawan tenang dan bebas dari suara bising mesin

Lk11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 12 responden

atau 15,4% yang menjawab tidak setuju lingkungan kerja karyawan tenang dan

bebas dari suara bising mesin, 3 responden atau 3,8% menjawab kurang setuju, 52

(45)

14,1% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju lingkungan kerja karyawan tenang dan

bebas dari suara bising mesin.

Tabel 4.19

Distribusi jawaban responden tentang lingkungan kerja karyawan tenang dan bebas dari kebisingan suara lalu lalang kendaraan

Lk12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 10 responden

atau 12,8% yang menjawab tidak setuju lingkungan kerja karyawan tenang dan

bebas dari kebisingan suara lalu lalang kendaraan, 12 responden atau 15,4%

menjawab kurang setuju, 47 responden atau 60,3% memilih jawaban setuju, dan

sebanyak 9 responden atau 11,5% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju lingkungan kerja

karyawan tenang dan bebas dari kebisingan suara lalu lalang kendaraan.

Tabel 4.20

Distribusi jawaban responden tentang adanya AC membantu menghilangkan bau-bauan tidak sedap yang mengganggu di ruang kerja sehingga merasa

betah dalam bekerja

Lk13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

(46)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 3 responden

atau 3,8% yang menjawab tidak setuju adanya AC membantu menghilangkan

bau-bauan tidak sedap yang mengganggu di ruang kerja sehingga merasa betah dalam

bekerja, 4 responden atau 5,1% menjawab kurang setuju, 60 responden atau

76,9% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 11 responden atau 14,1% menjawab

sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju adanya AC membantu menghilangkan bau-bauan

tidak sedap yang mengganggu di ruang kerja sehingga merasa betah dalam

bekerja.

Tabel 4.21

Distribusi jawaban responden tentang adanya pewangi ruangan membantu menghilangkan bau tidak sedap di dalam ruangan kerja

Lk14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 6 responden

atau 7,7% yang menjawab tidak setuju adanya pewangi ruangan membantu

menghilangkan bau tidak sedap di dalam ruangan kerja, 15 responden atau 19,2%

menjawab kurang setuju, 49 responden atau 62,8% memilih jawaban setuju, dan

sebanyak 8 responden atau 10,3% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju adanya pewangi

(47)

Tabel 4.22

Distribusi jawaban responden tentang keamanan gedung dalam perusahaan sudah terjamin

Lk15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 11 responden

atau 14,1% yang menjawab tidak setuju keamanan gedung dalam perusahaan

sudah terjamin, 2 responden atau 2,6% menjawab kurang setuju, 56 responden

atau 71,8% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 9 responden atau 11,5%

menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju keamanan gedung dalam perusahaan

sudah terjamin.

Tabel 4.23

Distribusi jawaban responden tentang adanya petugas keamanan/satpam di lingkungan kantor, membuat saya tenang dalam bekerja

Lk16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 10 responden

atau 12,8% yang menjawab tidak setuju adanya petugas keamanan/satpam di

lingkungan kantor, membuat saya tenang dalam bekerja, 18 responden atau 23,1%

(48)

sebanyak 6 responden atau 7,7% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju Adanya petugas

keamanan/satpam di lingkungan kantor, membuat saya tenang dalam bekerja.

4.3.2 Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Penjelasan responden atas kinerja karyawan disajikan pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.24

Distribusi jawaban responden tentang saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang lebih banyak dari standart

Ki1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 6 7.7 7.7 7.7

Kurang Setuju 15 19.2 19.2 26.9

Setuju 44 56.4 56.4 83.3

Sangat Setuju 13 16.7 16.7 100.0

Total 78 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 6 responden

atau 7,7% yang menjawab tidak setuju saya mampu menyelesaikan pekerjaan

yang lebih banyak dari standart 15 responden atau 19,2% menjawab kurang

setuju, 44 responden atau 56,4% menjawab setuju, dan sebanyak 13 responden

atau 16,7% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju saya mampu

(49)

Tabel 4.25

Distribusi jawaban responden tentang pekerjaan yang saya hasilkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan

Ki2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 78 responden ada 7 responden

atau 9% yang menjawab tidak setuju pekerjaan yang saya hasilkan sesuai dengan

target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, 12 responden atau 15,4% menjawab

kurang setuju, 42 responden atau 53,8% menjawab setuju, dan sebanyak 17

responden atau 21,8% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju pekerjaan yang saya

hasilkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Tabel 4.26

Distribusi jawaban responden tentang saya dapat menyelesaikan setiap pekerjaan dengan teliti dan rapi

Ki3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 9 responden

atau 11,5% yang menjawab tidak setuju saya dapat menyelesaikan setiap

pekerjaan dengan teliti dan rapi, 14 responden atau 17,9% menjawab kurang

(50)

atau 14,1% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju saya dapat

menyelesaikan setiap pekerjaan dengan teliti dan rapi.

Tabel 4.27

Distribusi jawaban responden tentang saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang lebih baik dari standart

Ki4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 15 19.2 19.2 19.2

Tidak Setuju 14 17.9 17.9 37.2

Kurang Setuju 20 25.6 25.6 62.8

Setuju 19 24.4 24.4 87.2

Sangat Setuju 10 12.8 12.8 100.0

Total 78 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 15 responden

atau 19,2% yang menjawab sangat tidak setuju saya mampu menyelesaikan

pekerjaan yang lebih baik dari standart, 14 responden atau 17,9% menjawab tidak

setuju, 20 responden atau 25,6% menjawab kurang setuju, 19 responden atau

24,4% menjawab setuju dan sebanyak 10 responden atau 12,8% memilih jawaban

sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden

menyatakan kurang setuju saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang lebih baik

(51)

Tabel 4.28

Distribusi jawaban responden tentang pekerjaan saya tidak pernah disalahkan oleh atasan

Ki5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 4 responden

atau 5,1% yang menjawab sangat tidak setuju pekerjaan saya tidak pernah

disalahkan oleh atasan, 15 responden atau 19,2% menjawab tidak setuju, 34

responden atau 43,6% menjawab kurang setuju, 20 responden atau 25,6%

menjawab setuju dan sebanyak 5 responden atau 6,4% memilih jawaban sangat

setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden

menyatakan kurang setuju pekerjaan saya tidak pernah disalahkan oleh atasan.

Tabel 4.29

Distribusi jawaban responden tentang saya mampu menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab saya sesuai dengan yang ditentukan

Ki6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 4 responden

(52)

yang menjadi tanggung jawab saya sesuai dengan yang ditentukan, 6 responden

atau 7,7% menjawab tidak setuju, 10 responden atau 12,8% menjawab kurang

setuju, 49 responden atau 62,8% menjawab setuju dan sebanyak 9 responden atau

11,5% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju mampu menyelesaikan pekerjaan

yang menjadi tanggung jawab saya sesuai dengan yang ditentukan.

Tabel 4.30

Distribusi jawaban responden tentang saya jarang terlambat masuk kerja

Ki7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 11 responden

atau 14,1% yang menjawab tidak setuju jarang terlambat masuk kerja, 15

responden atau 19,2% menjawab kurang setuju, 45 responden atau 57,7%

menjawab setuju, dan sebanyak 7 responden atau 9% memilih jawaban sangat

setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju jarang terlambat masuk kerja.

Tabel 4.31

Distribusi jawaban responden tentang saya masuk dan pulang kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh perusahaan.

Ki8

Frequency Percent Valid Percent

(53)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 12 responden

atau 15,4% yang menjawab tidak setuju masuk dan pulang kerja sesuai dengan

waktu yang ditentukan oleh perusahaan, 3 responden atau 3,8% menjawab kurang

setuju, 52 responden atau 66,7% menjawab setuju, dan sebanyak 11 responden

atau 14,1% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju masuk dan pulang

kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh perusahaan.

Tabel 4.32

Distribusi jawaban responden tentang saya mengutamakan kerjasama dengan rekan-kerja dalam menyelesaikan pekerjaan

Ki9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 10 responden

atau 12,8% yang menjawab tidak setuju mengutamakan kerjasama dengan

rekan-kerja dalam menyelesaikan perekan-kerjaan, 12 responden atau 15,4% menjawab kurang

setuju, 47 responden atau 60,3% menjawab setuju, dan sebanyak 9 responden atau

11,5% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju mengutamakan kerjasama dengan

(54)

Tabel 4.33

Distribusi jawaban responden tentang saya sering melakukan koordinasi dengan rekan kerja dalam menyelesaikan tugas bersama

Ki10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 3 3.8 3.8 3.8

Kurang Setuju 4 5.1 5.1 9.0

Setuju 60 76.9 76.9 85.9

Sangat Setuju 11 14.1 14.1 100.0

Total 78 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 3 responden

atau 3,8% yang menjawab tidak setuju sering melakukan koordinasi dengan rekan

kerja dalam menyelesaikan tugas bersama, 4 responden atau 5,1% menjawab

kurang setuju, 60 responden atau 76,9% menjawab setuju, dan sebanyak 11

responden atau 14,1% memilih jawaban sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju sering melakukan

(55)

BAB V ANALISA DATA

Setelah keseluruhan data dari data yang dibutuhkan didapat dan telah

diuraikan, maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap

data tersebut.Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing – masing variabel

penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan klasifikasi terhadap

data tersebut, yaitu berdasarkan nila-nilai jawaban responden.

5.1 Klasifikasi Data 5.1.1 Lingkungan Kerja

Setelah keseluruhan data diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka tahap

selanjutnya dilakukan analisis data tentang variabel lingkungan kerja. Dalam

penelitian ini variabel lingkungan kerja dibagi menjadi 16 pertanyaan. Setelah

menganalisis data yang diperoleh dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi

adalah 76 dan nilai terendah adalah 41, untuk menentukan jarak intervalnya maka

digunakan rumus :

𝑖𝑖 =𝑟𝑟𝑠𝑠𝑟𝑟𝑟𝑟𝑖𝑖𝑒𝑒𝑟𝑟𝑖𝑖𝑖𝑖𝑛𝑛𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 − 𝑟𝑟𝑠𝑠𝑟𝑟𝑟𝑟𝑖𝑖𝑒𝑒𝑟𝑟𝑒𝑒𝑛𝑛𝑟𝑟𝑡𝑡ℎ

𝑡𝑡𝑡𝑡𝑛𝑛𝑏𝑏𝑡𝑡𝑠𝑠𝑛𝑛𝑏𝑏𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑛𝑛𝑖𝑖𝑡𝑡𝑛𝑛

𝑖𝑖 =76−41 5

𝑖𝑖 = 7

Skor untuk kategori sangat tinggi = 70 – 76

Skor untuk kategori tinggi = 63 – 69

(56)

Skor untuk kategori rendah = 49 – 55

Skor untuk kategori sangat rendah = 41 – 48

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Rendah 8 10.3 10.3 10.3

Rendah 15 19.2 19.2 29.5

Sedang 27 34.6 34.6 64.1

Tinggi 22 28.2 28.2 92.3

Sangat Tinggi 6 7.7 7.7 100.0

Total 78 100.0 100.0

Berdasarkan tabel klasifikasi data pada tabel di atas diketahui jawaban

responden berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 6 orang (7,7%), kategori

tinggi sebanyak 22 orang (28,2%), kategori sedang 27 orang (34,6%), kategori

rendah 15 orang (19,2%) dan kategori sangat rendah 8 orang (10,3%).

Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja karyawan berada pada

kategori sedang yang diikuti oleh kategori tinggi, hal ini menunjukkan bahwa

lingkungan kerja karyawan sudah cukup baik tetapi, masih perlu menjaga serta

mempertahankan agar lingkungan kerja tetap kondusif.

5.1.2 Kinerja Karyawan

Setelah keseluruhan data diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka tahap

selanjutnya dilakukan analisis data tentang variabel kinerja karyawan. Dalam

(57)

data yang diperoleh dari penelitian, maka diperoleh nilai tertinggi adalah 49 dan

nilai terendah adalah 25, untuk menetukan jarak intervalnya maka digunakan

rumus :

𝑖𝑖 =𝑟𝑟𝑠𝑠𝑟𝑟𝑟𝑟𝑖𝑖𝑒𝑒𝑟𝑟𝑖𝑖𝑖𝑖𝑛𝑛𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖𝑖 − 𝑟𝑟𝑠𝑠𝑟𝑟𝑟𝑟𝑖𝑖𝑒𝑒𝑟𝑟𝑒𝑒𝑛𝑛𝑟𝑟𝑡𝑡ℎ

𝑡𝑡𝑡𝑡𝑛𝑛𝑏𝑏𝑡𝑡𝑠𝑠𝑛𝑛𝑏𝑏𝑡𝑡𝑡𝑡𝑖𝑖𝑡𝑡𝑡𝑡𝑛𝑛𝑖𝑖𝑡𝑡𝑛𝑛

𝑖𝑖 =49−25 5

𝑖𝑖 = 4,8

Skor untuk kategori sangat tinggi = 44,3 – 49

Skor untuk kategori tinggi = 39,5 – 44,2

Skor untuk kategori sedang = 34,7 – 39,4

Skor untuk kategori rendah = 29,9 – 34,6

Skor untuk kategori sangat rendah = 25 – 29,8

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sangat Rendah 6 7.7 7.7 7.7

Rendah 21 26.9 26.9 34.6

Sedang 33 42.3 42.3 76.9

Tinggi 15 19.2 19.2 96.2

Sangat Tinggi 3 3.8 3.8 100.0

(58)

Berdasarkan tabel klasifikasi data pada tabel di atas diketahui jawaban

responden berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 3 orang (3,8%), kategori

tinggi sebanyak 15 orang (19,2%), kategori sedang 33 orang (42,3%), kategori

rendah 21 orang (26,9%) dan kategori sangat rendah 6 orang (7,7%).

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan berada pada kategori sedang

yang diikuti oleh kategori rendah, hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan

sudah cukup baik, namun hal tersebut harus tetap dipertahankan agar tidak

menyebabkan kinerja karyawan jadi menurun.

5.2 Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui apakah ada terdapat korelasi (hubungan) yang signifikan

antara lingkungan kerja (x) terhadap kinerja karyawan (Y), maka dapat dilihat

dengan menggunakan rumus korelasi yang dicari dengan bantuan program SPSS

16.

Hasil perhitungan dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan

antara kedua variabel, yaitu:

1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya

kenaikan nilai varibel yang satu diikuti oleh nilai varibel yang lain.

2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua varibel negatif, artinya

menurukan nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai

variabel yang lain.

3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak

mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang

(59)

Korelasi yang dicari dengan bantuan prgram spss 16 yang dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 5.3

Correlations

Lingkungan Kerja Kinerja Karyawan

Lingkungan Kerja Pearson Correlation 1 .940**

Sig. (2-tailed) .000

N 78 78

Kinerja Karyawan Pearson Correlation .940** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 78 78

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel di atas diperoleh nilai koefisien korelasi pearson (r) sebesar

0,940 antara varibel lingkungan kerja (X) dengan kinerja karyawan (Y).

Hubungan antara kedua varibel sebesar 0,940 ini termasuk ke dalam kategori

sangat kuat.

Tab el 5.4

Tabel Product Moment

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

(60)

Tanda positif menunjukkan hubungan yang searah yang berarti semakin

baik lingkungan kerja, maka kinerja karyawan akan semakin meningkat, dan

sebaliknya jika lingkungan kerja kurang memadai atau tidak baik.

5.3 Koefisien Determinan (R2)

Penggunaan teknik analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel X (lingkungan kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan),

maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinan sebagi

berikut:

D = (𝑟𝑟)2𝑥𝑥 100%

Dimana :

D = Koefisien Determinan

Rxy = Koefisien Korelasi antara x dan y

Koefisien determinasi sebesar 88,36% {didapat dari (0,940)2 × 100% }

menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan

Rumah Sakit Islam Malahayati Medan sebesar 88,36%. Sedangkan, selebihnya

yaitu sebesar 11,64% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain di luar cakupan

penelitian ini. Variabel bebas lainnya seperti penelitian, pendidikan, motivasi, gaji

dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan.

5.4 Uji Signifikan statistik t (Uji Secara Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauhnya pengaruh

masing masing variabel penjelas/indenpenden terhadap variabel dependen dengan

(61)

Ho: Tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada

Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

Ha: Ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada

Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

Dasar keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Jika thitung > -Ttabel atau Thitung < Ttabel atau Sig. > α (0,05). Maka Ho

diterima.

2. Jika thitung < -Ttabel atau Thitung > Ttabel atau Sig. < α (0,05). Maka Ha

diterima.

Nilai t tabel dicari dengan derajat kebebasan (df) = n – k – 1= 78 – 1 – 1 =

1,992 (n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah variabel independen )

sehingga didapat nilai t tabel sebesar 1,992). Olah data uji t dalam penelitian ini

dengan bantuan SPSS statistic, dan menghasilkan output sebagai berikut :

Tabel 5.5

Hasil Pengujian Koefisien Regresi Linier

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat variabel independen yaitu meliputi

lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, karena memiliki nilai

thitung yang lebih besar daripada ttabel yaitu 24,113 > 1,992. Sehingga dapat

Gambar

Gambar 1
Tabel 4.1
Tabel 4.3
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Penulisan Ilmiah ini bertujuan untuk membuat website Pt.Gema Surya Pratama yang dapat digunakan sebagai sarana informasi bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2OlO tentang Susunan Organisasi dan Tata Keda Kepolisian Negara Republik Indonesia diubah sebagai

Pembuatan situs ini didasarkan pada tuntutan terhadap era globalisasi yang mulai berlaku sejak munculnya teknologi internet, dengan semakin mudahnya suatu informasi didapatkan

Meningkatkan tata kelola pemerinthan yang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik Meningkatnya pelaksanaan reformasi birokrasi Opini BPK terhadap laporan

Kesimpulan yang didapat adalah bahwa dengan memggunakan metode pembelajaran elektronik dengan materi citra ini diharapkan dapat mengatasi masalah waktu, uang, dan tempat,

When the soil blocks were trans- ferred to warmer sites this probably liberated carbon sources leading to a period of immobilization followed by a period of net mineralization seen

Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar serta penggunaannya dalam6. pemecahan

20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm KeuDa, Perangkat Daerah, Kepegawaian Organisasi :