• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sosialisasi BOS 2015 (KEMENKEU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sosialisasi BOS 2015 (KEMENKEU)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN BOS TA 2015 DAN

MEKANISME PENYALURAN BOS 2015

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI

Disampaikan dalam

(2)

1.

UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

3.

PP No. 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar;

4.

PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan

Pendidikan;

5.

PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

6.

Perpres 162/2015 tentang Rincian APBN TA 2015;

7.

PMK yang mengatur mengenai penyaluran BOS.

(3)

LATAR BELAKANG

UU 20/2003 ttg Sisdiknas :

setiap warga negara usia 7­15 tahun wajib mengikuti 

pendidikan dasar

Pemerintah (Pusat dan Daerah) wajib menjamin 

terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang 

pendidikan dasar tanpa memungut biaya

Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yg 

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah 

maupun masyarakat

Untuk itulah 

: Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 

untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non­personalia 

bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksanaan 

(4)

Kebijakan BOS

1.Dana BOS dialokasikan dalam APBN untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dasar yang lebih bermutu.

2.Dana BOS dialokasikan untuk SD/SDLB dan SMP/SMPLB serta digunakan untuk:

Biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar, dan Mendanai beberapa kegiatan lain sesuai petunjuk teknis

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

3. Dana BOS merupakan pelengkap dari kewajiban daerah untuk menyediakan anggaran pendidikan dan bukan merupakan

pengganti BOS Daerah (BOSDA).

4. Perhitungan Kebutuhan Alokasi Dana BOS diusulkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

5. Dana BOS disalurkan dari rekening kas negara ke rekening kas umum daerah untuk selanjutnya diteruskan ke sekolah

(5)

Rp800 Ribu /Siswa/

Tahun

Rp1 Juta /Siswa/

Tahun

SD/SDLB KABUPATEN/

KOTA

SMP/SMPLB/SMPT KABUPATEN/KOTA

5

Alokasi per Siswa per Tahun TA 2015

BOS

Naik dr Rp580 ribu pada th 2014

(6)

Pagu Nasional Dalam APBN Rp31.298.300.000.

000

Pagu Nasional Dalam APBN Rp31.298.300.000.

000

BOS di Daerah Tidak Tepencil Rp30.213.135.200.

000

BOS di Daerah Tidak Tepencil Rp30.213.135.200.

000

BOS di Daerah Tepencil

Rp880.221.800.00 0

BOS di Daerah Tepencil

Rp880.221.800.00 0

Dana Cadangan BOS

Rp204.943.000.00 0

Dana Cadangan BOS

Rp204.943.000.00 0

Alokasi BOS TA 2015

Kebijakan alokasi BOS TA 2015 untuk Daerah Otonom Baru:

(7)

2010 2011 2012 2013 2014 2015 0

5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000

 546   1,154   1,012   845   205   16,161   16,812 

 23,595   23,447   24,920 

 31,503 

 22,441   22,435   24,075 

 31,298 

BOS BUFFER FUND TOTAL BOS

Perkembangan Alokasi BOS TA 2010 -

2015

TAHUN BOS BUFFER FUND TOTAL BOS

2010     16.160.595.778.000

2011 16.266.039.176.000 545.966.584.000 16.812.005.760.000

2012 22.441.115.420.000 1.153.684.580.000 23.594.800.000.000

2013 22.434.827.210.000 1.012.072.790.000 23.446.900.000.000

2014 24.074.700.000.000 845.039.330.000 24.919.739.330.000

(8)

APBD PROVINSI

APBD PROVINSI

Pendapatan Daerah

Lain-lain Pendapatan Yang Sah.

Dit

Rincian Alokasi BOS untuk satuan pendidikan dasar masing-masing kabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh Kemendikbud.

APB

N

APB

N

(9)

9

MEKANISME PENYALURAN/PELAPORAN

Untuk BOS Tahun 2014 diatur dalam PMK yang 

mengatur mengenai alokasi BOS, yaitu PMK 

201/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi 

BOS TA 2014

Untuk BOS tahun 2015:

 Rincian Alokasi diatur dalam Perpres 162/2014 tentang rincian 

APBN TA 2015 (Lampiran XXI  berisi hanya rincian alokasi  saja, tidak ada norma pengaturan)

 Pengaturan mengenai mekanisme penyaluran/pelaporan  BOS 

diatur dalam PMK yg mengatur mengenai pelaksanaan dan  pertanggungjawaban dana transfer ke daerah dan dana desa   Revisi PMK 183/PMK.07/2013 (proses final, akan segera 

ditetapkan)

 Substansi RPMK revisi dimaksud, khususnya yg terkait dg BOS, 

(10)

1

Minggu ketiga Januari

7 Hari Kerja Setelah Diterima di Kas Daerah

7 Hari Kerja Sebelum Triwulan I

Berakhir

I

7 Hari Kerja Awal April

7 Hari Kerja Setelah Diterima di Kas Daerah

7 Hari Kerja Sebelum Triwulan II

Berakhir

II

7 Hari Kerja Awal Juli

7 Hari Kerja Setelah Diterima di Kas Daerah

7 Hari Kerja Sebelum Triwulan III

Berakhir

III

7 Hari Kerja Awal Oktober

7 Hari Kerja Setelah Diterima di Kas Daerah

14 Hari Kerja Sebelum 31

Des

Penyaluran (Revisi PMK 183/PMK.07/2014)… (1)

(11)

1

Minggu ketiga Januari 7 Hari Kerja Setelah Diterima Di Kas Daerah 7 Hari

Kerja Sebelum Semester I Berakhir

I

7 Hari

Kerja Awal Juli 7 Hari Kerja Setelah Diterima Di Kas Daerah 14 Hari Kerja

Sebelum 31 Des

Penyaluran (Revisi PMK 183/PMK.07/2014)… (2)

(Untuk Daerah Terpencil)

(12)

TRIWULAN I, II, III

TRIWULAN IV

SEMESTER I

SEMESTER II

Penyaluran… (3)

(Lebih Salur)

(Kurang Salur)

Rekomendasi kurang salur yg diterima Kemenkeu dari Kemendikbud

(13)

A KPPN Jkt II

Kas Provinsi

KPA

DJPK

Rek. SD

Bank

Rek. SD

Rek. SD

Rek. SMP

Rek. SMP

A A

B

B

B

B

B

Keterangan:

Mekanisme transfer  per Triwulan, ¼ atau ½   

dari Alokasi Dana BOS.

Mekanisme penyaluran sesuai ketentuan APBD. A

B

Penyaluran… (4)

Penyaluran Bos per Triwulan/Semester

(14)

KPA

A.Perhitungan Kurang /Lebih Salur. B. Rekomendasi kurang/lebih salur. C. Mekanisme transfer per Triwulan.

D.Mekanisme penyaluran sesuai ketentuan APBD.

Penyaluran... (5)

(15)

PROVINSI

Laporan BOS

Laporan Realisasi Penyaluran BOS

Laporan Realisasi Penyerapan BOS

Kemdikbud cq.DJPD Kemenkeu cq.DJPK Rekomendasi

Kurang/Lebih Salur Rekomendasi Kurang/Lebih Salur

15

Pelaporan

Dokumen:

Realisasi Penyaluran

Dana BOS dari RKUD ke Rek. Sekolah per

Triwulan/ Semester.

Realisasi Penyaluran

Dana Cadangan BOS dari RKUD ke Rek. Sekolah per

Triwulan/Semester.

Dokumen: Kurang Salur

(16)

Kurang Salur /Lebih Salur

 terjadi

karena perubahan jumlah siswa.

Buffer Fund

 anggaran yang

disediakan diluar BOS yang telah

diperkirakan perhitungan per

daerah berdasarkan perkiraan

jumlah murid.

Kurang Salur

 dibayarkan

menggunakan

Buffer Fund.

Lebih Salur

 Diperhitungkan pada

penyaluran triwulan/semester

berikutnya.

Buffer

Fund

Penyelesaian Kurang Salur dan

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Laporan ini merupakan rekapitulasi hasil penyerapan dana BOS pada madrasah negeri di tiap provinsi yang datanya bersumber dari laporan Tim Manajemen BOS Provinsi (Formulir

ALOKASI DANA BOS (Rp) NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN NAMA REKENING (BUKAN NAMA PRIBADI) NOMOR REKENING NAMA BANK.. Kradenan SDN 1

ALOKASI DANA BOS (Rp) NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN NAMA REKENING (BUKAN NAMA PRIBADI) NOMOR REKENING

dan rencana penggunaan dana BOS (RKAS) di papan pengumuman sekolah yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara dan Ketua Komite Sekolah (Formulir

Operasional Sekolah (BOS, maka dipandang perlu untuk menunjuk dan mengangkat penanggung jawab Pemegang Kas / Bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2015

Dengan demikian kewajiban perpajakan bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah Bukan Negeri yang terkait atas penggunaan dana BOS untuk belanja barang

ALOKASI DANA BOS (Rp) NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN NAMA REKENING (BUKAN NAMA PRIBADI) NOMOR REKENING NAMA BANK.. Karangpucung

Apakah Madrasah menyusun penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah BOS dalam Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah RKAM..