• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Pendidikan | Warta Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dinas Pendidikan | Warta Pendidikan"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

UTUSAN GRAHATEK SRIWIJAYA,

JUARA KONTES ROBOTIK NASIONAL 2015

M. EMIRZAN FIRDAUS &

SHELLA NUR RAKHMANIAR

Bujang Gadis

Kampus 2015

Bujang Gadis

(2)

Dapur Redaksi

Penanggungjawab :

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan

Pemimpin Umum

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan

Pemimpin Redaksi :

Drs. Widodo M.Pd

Anggota Dewan Redaksi:

Syahrial Effendi, SH, M.Pd H. Bonny Safrian SE, MM

Awaludin, S.Pd, M.Pd Drs. H. Aridi Akuan, MM

Dr. Arwan, S.Ag, M.Pdi Novi Cahyadi M.Pd

Koordinator Liputan :

Ka. UPTD Balai Tekkom

Tim Liputan :

Rusdi wahyudi M. Nur Insan Pratama

Umum :

Kasubag UKP

Sekretariat:

Jln. Kapten A. Rivai No. 47 Telp (0711) 354137 -311089

PALEMBANG

PROPINSI SUMATERA SELATAN

L

evel Indeks Standar

Pencemaran Udara (ISPU) di Palembang pada pertengahan bulan September 2015 telah melam-paui angka 200 (sangat tidak sehat). Dan pada akhir Septem-ber 2015, level ISPU di Palem-bang meningkat menjadi >300 (Level berbahaya). Level berbahaya ini berlangsung sampai akhir awal November 2015.

Kondisi kualitas udara yang buruk dengan level ISPU melebihi 300 (level berbahaya)

tersebut telah merugikan berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor pendidikan. Di sektor pendidikan, pemerintah daerah terdampak bencana kabut asap dengan ISPU di level berbahaya mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan siswanya dengan tetap memberikan pekerjaan rumah (PR).

Kebijakan ini diambil karena kesehatan siswa adalah penting dan harus diutamakan. Sehubun-gan denSehubun-gan hal tersebut, Mendik-bud-pun mengeluarkan Surat Edaran Nomor : 90623 / MPK / LL

/ 2015 tanggal 23 Oktober 2015 tentang Penanganan Pendidikan pada Daerah Terdampak Benca-na Asap.

Bencana kabut asap seperti ini, kedepanya semoga tidak terjadi lagi. Bencana tahun ini semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua agar peduli dengan lingkungan sekitar dan tidak lagi melakukan pembaka-ran hutan secara tidak bertang-gung jawab. Pemerintah-pun harus tegas dalam menegakkan hukum secara adil kepada seluruh masyarakat.

Peduli Lingkungan

DARI PEMBACA

Pembaca Yth,

Selama ini masih ada beberapa Guru, Kepala Sekolah, Pamong Belajar, Pengawas dan Penilik yang mengirimkan karya tulis ilmiahnya untuk dapat diter-bitkan di Wardik Dinas Pendidi-kan Prov. Sumsel.

Kami sangat menghargai semua itu. Namun sehubungan dengan hal tersebut, kembali kami sampaikan bahwa Warta Pendidikan (Wardik) Dinas Pendidikan Prov. Sumsel khusus memuat berita tentang kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Prov.

Sumsel, sedangkan karya tulis ilmiah perorangan akan dimuat dalam Buletin Tabularasa yang diterbitkan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Teknologi Komunikasi (Tekkom) Dinas Pendidikan Prov. Sumsel.

Namun demikian, saudara tetap dapat mengirimkan doku-men karya tulis ilmiahnya kepada kami melaui email

warta_pendidikan47@yahoo.co.id untuk selanjutnya kami salurkan ke pengelola Buletin Tabularasa UPTD Balai Tekkom Dinas Pendidikan PRov. Sumsel

Terima Kasih.

GRAHA Teknologi Sriwijaya, Palem-bang kini terus meningkatkan kuali-tas prgram. Di sini para pelajar tidak hanya belajar teoritis dari penjelasan pemandu yang memang sudah terlatih dan berpengalaman, melainkan dapat langsung praktek menggunakan atau meng aplikasikan pengetahuan teor-itis dengan media-media pembelaja-ran teknologi yang tersedia.

Untuk dapat memanfaatkan se-mua fasilitas yang tersedia di Grahatek Sriwijaya, para pelajar dapat datang

langsung datang ke Grahatek Sriwijaya yang belamat di jalan Seniman Amri Yahya Jakabaring Palembang setiap hari kerja Senin-Jumat mulai pukul 09.00 WIB 15.00 WIB. Para pelajar yang berkunjung, dapat secara individu/ perorangan atau atau group/sekolah.

Untuk beberapa program tertentu diperlukan konfirmasi kunjungan be-berapa hari sebelum hari H agar para pengelola program dapat mempersiap-kan program yang diinginmempersiap-kan pengun-jung dengan maksimal. (*)

(3)

Indeks

Laporan Utama

...

Hal 4

Kreatifitas

...

Hal 10

Pendataan

...

Hal 16

Forum

. ..

Hal 19

Bimtek

....

Hal 48

Program Kuliah Gratis

Mulai Buahkan Hasil

Julukan 'Orang Hutan' adalah santapan sehari-hari di sekolahnya, yang ia terima tanpa amarah. Tapi siapa mengira, jika putra kelahiran desa kecil di kabupaten Musi Banyuasin ini berhasil menjadi kandidat dokter.

Kisah Ali Alatas, Orang Hutan

yang Jadi Dokter Menjadi Bukti

Guru Dituntut Bisa

Menulis Karya Ilmiah

Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 yang mengatur Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya menjadi batu

sandungan bagi guru. Selain unsur utama dari kegiatan mengajar, guru juga harus memenuhi unsur unsur pengembangan profesi melalui publikasi kegiatan ilmiah atau karya inovatif.

Belajar ke Bali,

Demi Predikat WTP

Pada tahun 2013, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 64 Tahun 2013, tentang Penerapan Standar Akuntasi Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemeritah Daerah.

Studi Banding

...

Hal 20

Lingkungan

...

Hal 14

Proses Belajar

Mengajar Kini

Kembali Normal

e-PUPNS Disdik

Sumsel Sukses

Dalam rangka memperoleh data yang akurat, terpercaya

dan terintegrasi sebagai dasar dalam mengembangkan sistem dan informasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara (ASN). Badan Kepegawaian Negara (BKN)

memandang perlu untuk melakukan pendataan Pegawai Negeri Sipil dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Sejumlah Persoalan

Pendidikan

Berhasil Dipetakan

Pada tahun 2015 ini, Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Wandik

Prov. Sumsel) kembali mengadakan kegiatan Seminar dan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan stake holder pendidikan di Sumatera Selatan. Seminar dan Rakor Wandik Prov. Sumsel tahun ini mengambil tema Mengoptimalkan Peran Sekolah sebagai Agen Pembentuk Karakter Menuju Revolusi Mental Bangsa

559 Bendahara

Sekolah Dapat

Bimtek Dana BOS

(4)

Laporan Utama

Pertama di Indonesia

M

eski berasal dari keluarga kurang mampu namun Ali Alatas tidak menyerah dengan keadaan. Mimpinya untuk menjadi dokter tak pernah padam karena dia juga memiliki kemam-puan secara akademik walaupun bukan berasal dari keluarga

bera-Kisah Ali Alatas, ‘Orang Hutan’ yang Jadi Dokter Menjadi Bukti

Program Kuliah Gratis

Mulai Buahkan Hasil

Meski hidup di belantara alam yang jauh dari keramaian, Ali

Alatas, tidak pernah menyerah dengan keadaan. Diejek dan

diolok-olok dengan julukan 'Orang Hutan' adalah santapan

sehari-hari di sekolahnya, yang ia terima tanpa amarah. Tapi

siapa mengira, jika putra kelahiran desa kecil di kabupaten

Musi Banyuasin ini berhasil menjadi kandidat dokter.

da yang tingggal di Desa Tampang Baru di pedalaman Kabupaten Musi Banyuasin.

Seperti dirangkum beberapa media online, Ali Alatas mencerita-kan bagaimana dia bisa menjadi dokter melalui Program Kuliah Gratis (PKG) yang dicanangkan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

(5)

Laporan Utama

duduknya.

Semasa SD dia harus digendong oleh sang Kakak ketika harus be-rangkat sekolah. Bukan karena sa-kit tetapi karena jauhnya tempat tinggal ke sekolah. Kaki kecilnya tak sanggup untuk terus melang-kah dari hutan tempat dia tinggal ke sekolahnya di SD Tampang Baru. Dan karena rumahnya di hutan itulah dia mendapatkan ju-lukan Anak Hutan .

Bahkan dia sempat dicemooh teman-temannya dengan sebutan 'orang hutan' karena tinggal di ped-alaman hutan yang jauh dari pe-mukiman penduduk.

Ali masuk SD di usia 6 tahun. Namun dia hanya bertahan kurang lebih satu bulan, karena tidak kuat berjalan kaki sejauh 6 Km untuk mencari ilmu. Dia baru bersekolah lagi tahun depannya di usia 7 tahun. Meski begitu, Ali dikarunia 'otak encer' sehingga selalu ber-prestasi di sekolah.

"Teman-teman SD ku selalu mencemooh aku dan kakakku den-gan sebutan 'orang hutan'. Iya kare-na kami berasal dari hutan

tepat-nya, tapi kata-kata mereka inilah yang memotivasiku dan kakakku untuk terus bersungguh-sungguh dalam belajar," terangnya seperti dilansir situs rmolsumsel.com

Ali melanjutkan pendidikan di Pesantren 'Assalam Al-Islami' di desa Sri Gunung, Sungai Lilin, Musi Banyuasin. Pesantren tersebut menyediakan beasiswa mulai dari bebas biaya SPP hingga bebas selu-ruh biaya bagi yang berprestasi, se-suatu yang sangat dibutuhkan Ali. "Alhamdulillah sampai 6 tahun di pesantren ini aku sudah menda-patkan semua beasiswa, mulai dari beasiswa bebas SPP hingga beasiswa sepenuhnya, beasiswa ini aku dap-atkan dari pesantren maupun dari perusahaan," ucapnya.

Setelah tamat dari pesantren, Ali bertekad untuk melanjutkan ke jen-jang yang lebih tinggi. Motivasi uta-manya adalah memperbaiki ekonomi keluarga. Akhirnya dia mencari informasi soal beasiswa. Suatu waktu dia mencoba masuk Universitas Airlangga dan men-gambil jurusan pendidikan dokter dan dokter gigi, namun saat itu

be-lum berhasil.

Namun Ali tak menyerah. Dia mencari beasiswa lain dari teknik sipil Universitas Islam Indonesia, Pertambangan UNSRI, serta bea-siswa dari perusahaan di kampung dan sebagainya. Namun di tengah proses itu, dia akhirnya mendengar program Santri Jadi Dokter di Musi Banyuasin. Peluang yang sangat dinantinya.

"Singkat cerita temanku mem-berikan kabar melalui sms bahwa dari beberapa temanku yang mengikuti tes, aku dinyatakan " LULUS". Aku langsung sujud syukur dan menangis haru ba-hagia," terangnya.

"Aku menelepon mak dan abah di kampung bahwa aku lulus. Saat itu abah sedang di kebun (mantang karet), saat aku telepon abah lang-sung menangis dan pulang ke mah. Aku langsung pulang ke ru-mah dan ditemani oleh temanku Mardi namanya, dia yang menyetir motor karena aku sudah tidak kuat, gemetar, haru dengan hasil ini," cer-itanya.

Setelah itu, Ali terbang ke Jakarta untuk menjalani perkulia-han sebagai mahasiswa kedokteran. Saat menjadi mahasiswa, Ali juga pernah mendapat kesempatan un-tuk ke Malaysia sebagai salah satu delegasi "Mahasiswa Kedokteran Islam Indonesia ", tepatnya di Cy-berjaya University College of Medi-cal Sciences. Di sana, Ali dan teman-temannya mempresentasikan ten-tang peran kedokteran Islam di In-donesia khususnya dan dunia.

Saat ini kisah sedih Ali Alatas tinggal kenangan. Ali saat ini dang menyelesaikan studinya se-bagai Dokter di UIN Syarif Hidayat-ullah Jakarta. Tak sekedar menye-lesaikan studi, dia juga adalah salah satu delegasi "mahasiswa kedokter-an Islam Indonesia ykedokter-ang menyam-bangi negeri Jiran.

Ketekunan Ali dalam belajar ber-hasil menghantarkannya untuk menjadi salah satu kandidat pro-gram Santri Jadi Dokter yang dibe-sut oleh Pemerintah Sumatera Se-latan. Dia adalah salah satu dari 21 santri yang mendapatkan kesempa-tan belajar gratis di UIN Syarif Hi-dayatullah Jakarta.

(6)

Laporan Utama

mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S-1, apalagi menjadi dokter," ujar Ali Alatas di sela-sela Koas di RS Fatmawati Jakarta. Dan bea-siswa ini adalah hadiah terindah dari Allah pada hari ulang tahun saya, lanjutnya.

Tepat 6 Juni lima tahun yang lalu, Ali mendapatkan kabar bah-wa dirinya lolos dari seleksi dalam

program kerjasama antara Pem-prov Sumatera Selatan dengan UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta. Ker-jasama tersebut meliputi beasiswa untuk menyelesaikan studi pada profesi yang nantinya dibutuhkan pemerintah daerah di masa akan datang.

Ali mendapatkan beasiswa terse-but salah satunya karena menyele-saikan studinya di MA Assalam

Sungai Lilin, Musi Banyuasin den-gan prestasi yang luar biasa. Hal tersebut yang meyakinkan pemer-intah daerah Sumatera Selatan un-tuk memberikan beasiswa tersebut. Program Santri Jadi Dokter (PSJD) yang di prakarsai oleh Gu-bernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, dan dijalankan oleh Pemer-intah Prov. Sumsel bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri

P

KG merupakan kelanjutan dari Program Santri Jadi Dokter (PSJD) yang dimu-lai 2006 dan Program Sekolah Gratis (PSG) sejak 2002. Kedua program tersebut digulirkan Alex Noerdin sejak masih men-jadi Bupati Banyuasin dan dilan-jutkan di tingkat provinsi sete-lah Alex menjadi Gubernur Sum-sel.

Dalam rangka merelisasikan PKG Pemprov Sumsel menggan-deng sejumlah perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, antara lain Universitas Sriwijaya, UIN Raden Fatah, Politeknik Sriwi-jaya, UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Negeri Jakarta, SEAMEO SEAMOLEC, STP Sha-hid, Universitas Negeri Yogyakar-ta, Universitas Nanjing gkok), Universitas Jiangsu (Tion-gkok), dan Universitas Jeiju (Ko-rea Selatan).

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo menjelaskan bah-wa Pemprov Sumsel membiayai PKG bagi masyarakat kurang mampu untuk memberikan ke-mudahan bagi mereka dalam mengakses pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi. Mela-lui program ini para alumni PKG diharapkan nanti dapat

berpar-PKG, 2000

Mahasiswa

Pertahun

tisipasi dalam pembangunan daer-ah.

Dana yang dialokasikan Pem-prov Sumsel untuk PKG sebesar Rp 120 miliar untuk 8.000 mahasiswa. Anggaran tersebut akan direalisasi-kan secara bertahap dalam empat tahun. Pelaksanaan PKG ditetap-kan dalam Peraturan Daerah No.3/ 2015 tentang Kuliah Gratis dan Per-aturan Gubernur Sumsel No.22/ 2015 tentang Kuliah Gratis.

Kedua peraturan tersebut me-muat tentang teknis pelaksanaan kuliah gratis seperti skema peneri-maan, syarat mahasiswa, mekan-isme penyaluran bantuan, bidang ilmu dan perguruan tinggi serta kuota mahasiswa yang menerima bantuan setiap tahun.

PKG diarahkan untuk

menun-Kisah Ali Alatas, merupakan Satu dari

ratusan kisah lainnya para pemuda-pemudi

Sumatera Selatan yang mendapat Program

Kuliah Gratis dari Pemprov Sumsel yang

dilaunching pada 22 Agustus 2015 lalu.

jang agenda kebijakan pemban-gunan dan potensi daerah Sumsel. Sesuai dengan kebutuhan tersebut, Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel menetapkan 58 program studi se-suai dengan kebutuhan sumber daya manusia untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan Jakabaring Sport City, Sumsel sebagai lumbung energi dan lumbung pangan, pusat penelitian perairan air tawar, pembangunan kebun raya dan monorel, pengelo-laan lingkungan, pelayanan kese-hatan dan rumah sakit serta pengembangan sektor perkebunan, peternakan, dan pariwisata.

(7)

Laporan Utama

Erlina

(UIN) Syarif Hidayatullah -Jakarta pada tahun 2009, sebenarn-ya telah dirintis sejak tahun 2007 pada waktu beliau masih menjadi Bupati Kabupaten Musi Banyuasin. PSJD yang dimulainya di Kabu-paten Musi Banyuasin, pada awal tahun 2015 telah melahirkan 4 or-ang dokter (dr. Aniz Zam zami, dr. Miftahul Jannah, dr. Qurrata Tsa-nia Masnur dan dr. Sheli Hazairi)

tidak mampu, si calon mahasiswa harus berprestasi, dinyatakan lulus tes seleksi masuk perguruan tinggi yang telah ditentukan, berprestasi, benar-benar tidak mampu, dan tidak merokok.

Selain itu, Pemprov melakukan verifikasi ketidakmampuan dari surat keterangan tidak mampu dari lurah dan kecamatan, rekening lis-trik, rekening PAM dan foto rumah tempat tinggal.

Pelaksanaan tahap awal ba-siswa PKG diberikan kepada seki-tar 2.000 orang mahasiswa, baik yang kuliah di perguruan tinggi di Sumsel, luar provinsi, dan luar negeri. Angka tersebut termasuk para mahasiswa PSJD maupun mereka yang kuliah di luar negeri dan telah dibiayai Pemprov Sumsel sebelum PKG diluncurkan.

Widodo mengungkapkan, pembi-ayaan program ini untuk satu se-mester diperlukan Rp 30 miliar hingga Rp 50 miliar. Tiap tahun, ada sekitar 2.000 mahasiswa yang akan dibiayai.

Setidaknya ada delapan poin persyaratan yang harus dipenuhi oleh seluruh bakal penerima bea-siswa PKG:

1. Penduduk Sumsel yang dibuk-tikan dengan Kartu Tanda Pen-duduk (KTP) dan/atau Kartu Kelu-arga (KK);

2. Berasal dari keluarga tidak mampu, dibuktikan dengan surat keterangan dari lurah/kades yang dijetahui oleh camat

3. Lolos seleksi yang diselengga-rakan oleh perguruan tinggi mitra kerja

4. Bersedia menyelesaikan kuli-ah tepat waktu sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh perguru-an tinggi

5. Memiliki Perkembangan In-deks Prestasi Komulatif (IPK) tiap semester minimal 3,0

6. IPK minimal merupakan dasar penentuan kelanjutan bea-siswa tahun anggaran berikutnya

7. Setelah lulus apabila diperlu-kan siap dan bersedia mengabdi di Provinsi Sumatera Selatan

8. Tidak merokok.

"Tidak merokok itu juga syarat yang harus dipenuhi penerima bea-siswa PKG. Karena, kami meng-inginkan seluruh penerima bantu-an program ini mempunyai kondi-si kesehatan yang baik," tegas Widodo.

Beasiswa PKG diberikan kepa-da mahasiswa yang memilih juru-san di perguruan tinggi di Sumat-era maupun di luar SumatSumat-era, bah-kan di luar negeri yang menunjang arah kebijakan pembangunan Sum-sel. Bidang tersebut di antaranya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan tambang, lumbung ener-gi, monorel, hilirisasi, pemban-gunan pusat ikan air tawar, pem-bangunan kebun raya provinsi, RS Provinsi, dan pengelolaan lingkun-gan.

Widodo menambahkan, PKG merupakan program untuk merin-gankan beban orangtua/wali murid. Agar mereka terbebas dari kewa-jiban membayar biaya Uang Kuli-ah Tunggal (UKT) yang ditentukan pemerintah untuk biaya masing-masing Program Studi (Prodi) di Perguruan Tinggi (PT).

"Program kuliah gratis akan diberikan kepada mahasiswa yang memilih jurusan yang menunjang arah kebijakan pembangunan Sumatera Selatan," paparnya.

Tidak adanya jurusan yang ber-kaitan dengan rencana

pemban-gunan jangka panjang di Sumsel, maka dipilih Nanjing Politechnic of Institute, Wuxi Institute of Tech-nology, dan Jeon Ju University Korea.

"Di Indonesia tidak ada juru-sannya, makanya larinya ke sana. Seperti pembangunan monorel. Kedua, SPP-nya tidak bayar, as-ramanya tidak bayar. Kami han-ya membahan-yar untuk biahan-ya hidup mereka," terangnya.

Realisasi PKG untuk pendidi-kan ke luar negeri tersebut telah diwujudkan dengan mengirimkan 30 siswa terpilih untuk melanjut-kan pendidimelanjut-kannya di China. Pem-prov Sumsel sendiri tidak mem-punyai target tersendiri akan men-girimkan siswanya ke sana. Tapi, menyesuaikan kebutuhan yang diperlukan untuk mendapatkan ahli-ahli di bidang tertentu.

"Sekitar Rp 50 juta yang kami persiapkan untuk satu orang ma-hasiswa, sampai selesai pendidi-kannya selama 3 tahun," paparn-ya.

Dalam pemilihan siapakah siswa yang akan dikirim ke luar negeri. Widodo menjelaskan, pi-haknya akan melakukan penjar-ingan terhadap siswa-siswa terpi-lih. Kemudian, tim dari universi-tas tersebut akan melakukan pe-nilaian lagi. Apakah layak atau tidaknya siswa tersebut untuk melanjutkan pendidikannya.

"Kalau pemilihan, kami yang mengusulkan, dan mereka akan kesini untuk melakukan tes. Ini juga sesuai dengan program simo-lek, yang merupakan kerjasama menteri-menteri pendidikan se-Asia. Kami menggunakan itu untuk mencari peluang di luar negeri," tegasnya. (*)

Setelah beliau menjadi Guber-nur Sumatera Selatan, Program tersebut diterapkan pula di Tingkat Prov. Sumsel dan tetap bekerjasa-ma dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Program beasiswa ini bertujuan mendorong potensi generasi muda di Sumsel untuk mendapatkan pen-didikan terbaik. Dari hasil program

tersebut, para lulusannya diharap-kan untuk mengabdi kembali bagi pertumbuhan Propinsi Sumsel.

Meski sudah hampir menjadi dokter, Ali masih tetap pulang ke rumahnya untuk mengurus kebun orang tuanya. "Aai wong Jakarta maseh be ke kebon (ai.. orang Jakar-ta masih saja berkebun)," ucap salah satu tetangganya. (*)

(8)

Laporan Utama

M

ifatahun Nurrohman, nama lengkap pemuda kelahiran 6 Oktober 1996 di daerah transmigrasi Pelita Jaya Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumsel. Ia adalah satu diantara duta Indonesia dan Sumsel yang berkesempatan menimba ilmu di Perguruan Tinggi elite di Negeri

Mifatahun Nurrohman,

Anak Transmigrasi yang Berprestasi

Karena PKG, Bisa

ke Negeri Tiongkok

Ia juga menjadi seorang mahasiswa asal Sumsel yang

berutung. Impiannya untuk kuliah di luar negeri

terwujud berkat pragram kuliah gratis yang

diluncurkan Pemprov Sumsel belum lama ini.

Tirai Banbu, yaitu diMecha tron-ics Tecnology Nanjing Polytecnic In-stitute (NJPI)Tiongkok.

Mifathun juga berasal dari golon-gan keluarga kurang mampu, kisahnya tidak jauh berbeda den-gan Ali Alatas yang sukses dalam Program Santri Jadi Dokter (PSJD) yang telah menginspirasi banyak

anak di Indonesia.

Kehidupan keluarganya di daer-ah transmigrasi termasuk yang kurang beruntung, himpitan ekonomi diperberat lagi dengan kon-disi Indonesia yang mengalami kri-sis pada tahun 1998.

(9)

Kabu-Laporan Utama

paten Muara Enim. Di daerah baru ini, mereka tetap hidup mempri-hatinkan dengan tinggal di sebuah pondok yang beratapkan daun-daunan.

Meski tinggal di tempat yang kurang layak tersebut, namun tak mengecilkan semangat Miftahun untuk giat belajar dan berprestasi di sekolah.

SD, SMP dan SMK dilaluinya dengan selalu menorehkan presta-si yang membanggakan. Pada Feb-ruari 2015, Miftahun berkesempa-tan untuk mewakili sekolahnya dalam ajang Indonesian Science Project Olimpiad (ISPO)yang dise-lenggarakan olehPacific Countries Social and Economic Solidarity As-sociation (PASIAD) Indonesia bek-erjasama dengan Turki.

Dan pada Mei 2015, Miftahun berhasil meraih medali perunggu dalam ajang International Young Inventors Project Olympiad (IYI-PO) di Tbilisi-Georgia.

Prestasi - prestasi tersebut telah menjadi jalan bagi Miftahun dan menghantarkannya untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke jen-jang yang lebih tiingi di NJPI Tiongkok dengan Beasiswa penuh dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel, Drs. Widodo, M.Pd, meng-harapkan anak-anak di Sumsel ter-us berlajar dengan rajin dan tekun agar dapat mengukir prestasi yang tinggi sehingga dapat mengikuti jejak seniornya seperti Ali Alatas dalam Program Santri Jadi Dokter

(PSJD) atau seperti Miftahun dalam Program Kuliah Gratis (PKG) ke-luar negeri.

Seperti diketahui, PKG diluncur-kan di Sumsel secara resmi pada 22 Agustus 2015 di Sport and Conven-tion Center (PSCC). Program ini diperuntukan bagi anak dari kelu-arga tidak mampu tetapi berpresta-si di sekolah baik secara akademik maupun non akademik.

Gubernur Sumsel Alex Nurdin selaku penggagas program ini ber-harap semua anak di Sumsel ter-masuk dari golongan keluarga kurang mampu dapat mengakses pendidikan secara maksimal. Tidak ada alasan lagi bagi masyarakat

Sumsel untuk tidak sekolah dan mendapatkan kesempatan memper-oleh pendidikan tinggi.

PKG ini bertujuan untuk men-ingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di Sum-sel dan akan diberdayakan untuk ikut membangun Sumsel menjadi Provinsi yang maju dengan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

Untuk kelancaran proram ini Gubernur Sumatera Selatan sen-gaja menggandeng Perguruan-Per-guruan Tinggi terbaik di dalam negeri (Indonesia) dan beberapa Perguruan Tinggi Ternama di Tion-gkok (Jiangsu Institut of Commerce, Nanjing Institute Railway of Tecnology, Nan-jing College of Chemical of Tecnologi, Nanjing Universi-ty of Information Science of Tecnology, Wuxi dan Jiang-su Agri Animal Husbandry),

serta Korea Selatan dan Jepang sebagai mitra.

Untuk dapat ikut PKG ini, calon peserta harus melewati beberapa rangkaian seleksi yang cukup ketat. Khusus untuk ikut PKG ke luar negeri, seleksi dilaksanakan langsung oleh Southeast Asian Ministers Organization - Open Learning Center (Seameo - Seamolec) yang merupakan Institusi di bawah naungan Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan se Asia Tenggara. (*)

Erlina

Suasana belajar di Perguruan Tinggi Tiongkok

(10)

S

eperti diketahui, penerapan peraturan kenaikan pangkat guru tersebut di atas sudah dimulai periode Oktober 2013. Guru yang akan naik pangkat harus men-gumpulkan angka kredit dari pub-likasi ilmiah atau karya inovatif sebagai berikut : Untuk naik pangkat dari III/b ke III/c 4 poin, III/ c ke III/d 6 poin, III/d ke IV/a seban-yak 8 poin. Sementara itu, guru

Biar Pangkat tak Mentok

Guru Dituntut Bisa

Menulis Karya Ilmiah

Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 16

Tahun 2009 yang mengatur Jabatan Fungsional Guru dan

Angka Kreditnya menjadi batu sandungan bagi guru. Selain

unsur utama dari kegiatan mengajar, guru juga harus

memenuhi unsur unsur pengembangan profesi melalui

publikasi kegiatan ilmiah atau karya inovatif.

yang naik pangkat dari IV/a ke IV/ b harus mengumpulkan angka kredit 10 poin.

Menulis Karya Ilmiah merupa-kan masalah yang umum dihadapi guru. Di samping keterbatasan ke-mampuan juga di sebabkan oleh keterbatasan waktu. Guru sertifika-si wajib mengajar selama 24 jam perminggu. Sementara membuat karya tulis hasil penelitian,

semisal penelitian tindakan kelas (PTK) butuh waktu yang cuk-up.

Konsekuensi persyaratan kenai-kan pangkat guru seperti di atas memungkinkan pangkat guru men-tok pada golongan tertentu karena tidak sanggup memenuhi angka kredit publikasi karya ilmiah. Leb-ih jauh akan membuat kinerja guru menurun karena merasa tidak mungkin lagi untuk berkarir.

Dampak lain yang tidak diingin-kan lagi adalah guru nekad meng-gunakan jasa penulis untuk menu-lis karya tumenu-lis ilmiah. Padahal karya tulis ilmiah itu adalah pertanggung-jawaban tertulis dari kegiatan ilmi-ah yang dilakukan oleh guru ber-kaitan dengan tugas mengajar di ruang kelas.

Sehubungan dengan hal terse-but, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan secara berkelan-jutan dari tahun ke tahun talah melaksanakan kegiatan pembi-naan penulisan Karya Ilmiah kepa-da Guru kepa-dan Pengawas Sekolah.

Pada tahun ini, Kegiatan dilak-Kadisdik Sumsel Drs. Widodo M.Pd (tengah), memberi pengarahan kepada Peserta Pelatihan Karya Tulis Ilmiah

Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah di Swarna Dwipa Hotel Palembang

(11)

Sumsel

Tuan Rumah

Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional 2015

Kreatifitas

sanakan dalam 2 angkatan, yaitu : 1. In Sevice Training-I pada tang-gal 29 s.d. 31 Mei 2015 di Hotel Swar-na Dwipa Palembang dengan peserta 40 orang guru dan Penga-was SMA/SMK. Setelah In Service Training, dilanjutkan ke lapan-gan atau tempat tugas masing masing (on Sevice Training-I)

2. In Service Training- II pada tanggal 26 s.d 28 Oktober 2015 di Hotel Swarna Dwipa Palembang dengan peserta 40 orang guru dan pengawas SMA/SMK. Setelah In Service Training juga di lanjutkan dengan kegiatan On Service train-ing.

Dalam kegiatan ini, panitia pel-aksana kegiatan mengundang nara sumber yang benar-benar kompeten dan berpengalamandalam hal penulisan karya ilmiah, diantaran-ya diantaran-yaitu :

1. Dr. Imas Diana Aprilia, M.Pd (Dosen UPI Bandung).

2. Ki Sugeng Subagya, M.Si (Pa-mong Taman Siswa).

3. Monica Raharti, M.Si (Center for Young Scientists)

4. Dra. Mekarwati Marina (Center for Young Scientists)

Hasil dari pelaksan-aan kegiatan In Service Training, para peserta diharapkan dapat Men-ingkatkan kemampuan menulis Karya Ilmiah, yang meliputi kemam-puan Mengidentifikasi, memilih dan merumus-kan topik, judul serta Menyusun kerangka tu-lisan.

Secara khusus,

pelak-sanaan kegiatan pembinaan penulisan karya ilmiah ini bertu-juan untuk :

1. Meningkatkan profesionalis-me guru SMK dalam rangka profesionalis- me-menuhi persyaratan untuk kenai-kan pangkat;

2. Meningkatkan kemampuan para guru dalam menyusun dan mempresentasikan karya tulis ilm-iah.

3. Menghasilkan produk karya tulis ilmiah yang siap dimuat.

Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi Sumatera Selatan, Drs. Widodo, M.Pd) dalam sambutan / pengarahannya pada acara pembu-kaan menyampaiakan bahwa guru adalah ujung tombak dalam pelak-sanaan pendidikan di sekolah, yang meletakkan dasar dalam pengem-bangan potensi peserta didik yang berkualitas dan bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara.

Kecerdasan intelektual harus dibangun pula dengan kemampuan dan kemauan berfikir kreatif, sela-lu berusaha mengembangkan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi serta harus didasari dengan kemampuan Kognitif, Afektif dan Psikomotor.

Widodo juga menyampaikan bah-wa upaya peningkatan mutu pen-didikan, melalui Pembinaan Penulisan Karya Ilmiah dapat mem-persiapkan Sumber Daya Manusia yang dapat bersaing ditengah pe-satnya kemajuan Teknologi.

Kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) tentang penulisan karya ilmiah yang diperoleh dalam kegiatan ini, hendaknya ditularkan pula kepada anak didik di

sekolah-nya masing-masing.

Anak didik harus dibiasakan se-jak dini untuk menuangkan karya kritis dan analitisnya dalam bentuk karya tulis ilmiah yang sistematis, kronologis serta menggunakan me-tode ilmiah, demikian yang disam-paikan

Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel, Drs. Widodo, M.Pd, di akhir pengarahannya mengatakan selama kegiatan, ada hal yang san-gat menarik bagi para peserta, yaitu ketika salah seorang nara sumber menyampaikan materinya tentang manfaat lain dari penulisan karya ilmiah selain hanya un-tuk memenuhi syarat pengem-bangan karier kepangkatan.

Materi tersebut disampaikan oleh Sugeng Subagya (Kolum-nis dan Konsultan Pendidikan), yang menyampaikan materi Menulis Artikel untuk Media masa

Dalam materi ini, sugeng menyampaikan bahwa penulisan karya ilmiah bukan hanya untuk memenuhi tuntu-tan karier, melainkan juga un-tuk eksistensi diri dan menam-bah penghasilan.

Sugeng juga menyampaikan bahwa hakikat menulis adalah menuangkan ide, pikiran, kajian, dan pengalaman dalam tulisan yang bisa dibaca banyak orang jauh leb-ih bermanfaat daripada disimpan di otak sebagai kebanggan akan kepandaian diri

Apa yang disampaikan Bapak Sugeng dan nara sumber lainnya, semoga semakin menambah khasa-na keilmuan dari para peserta dan semakin meningkatkan motivasi mereka untuk mengembangkan ke-mampuan dalam menulis karya il-miah.(*) M. Iqbal HS

(12)

T

erbitnya Permendagri terse but, mengubah standar akun tansi pemerintah sebelumnya yang berbasis kas menjadi berbasis akrual.

Perubahan ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan basis kas dalam memberikan data yang lebih akurat dan digunakan oleh penggu-na informasi. Secara spesifik, pe-rubahan ini bertujuan untuk :

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem keuangan (penga-nggaran, akuntansi dan pelaporan). 2. Meningkatkan pengendalian fiskal, manajemen aset dan budaya

Studi Komperatif Implementasi

Tatakelola Keuangan Berbasis Akrual

Belajar ke Bali,

Demi

Predikat WTP

sektor publik

3. Meningkatkan akuntabilitas dalam program penyediaan barang dan jasa oleh pemerintah

4. Menyediakan informasi yang lebih lengkap bagi pemerintah un-tuk mengambil keputusan

5. Mereformasi sistem anggaran belanja (apropriasi)

6. Mencapai transparansi yang lebih luas atas biaya pelayanan yang dilaku kan oleh pemerintah

Dengan demikian, tujuan pener-apan tata kelola keuangan berbasis akrual pada dasarnya untuk mem-peroleh informasi yang tepat atas

jasa yang diberikan pemerintah den-gan transparan. Di Provinsi Sumat-era Selatan (Prov. Sumsel) PenSumat-era- Penera-pan tata kelola keuangan berbasis akrual tersebut mulai dilaksana kan pada tahun 2015.

Sebelum diterapkannya laporan keuangan berbasis akrual tersebut, pada tahun 2014 pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam hal pen-geloalaan keuangan.

Hal tersebut, sebagaimana yang disampaikan oleh Gubernur Sumat-era Selatan (Alex Noerdin) Dalam

Pada tahun 2013, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

RI Nomor 64 Tahun 2013, tentang Penerapan Standar Akuntasi Pemerintah

Berbasis Akrual Pada Pemeritah Daerah.

(13)

Rapat Paripurna DPRD Sumsel Se-lasa 23 Juni 2015.

Alex Noerdin menyampaikan bahwa Pemerintah Prov. Sumsel berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian, dimana dari hasil pemeriksaan laporan keuan-gan Pempov Sumsel tahun 2014 oleh BPK RI Perwakilan Sumsel, tidak ditemukan laporan keuangan bermasalah dan penggunaan ang-garan sesuai target yang ditetap-kan.

Menurut Alex Noerdin, untuk opini WTP dalam laporan hasil pemeriksaan oleh BPK RI ini meru-pakan predikat pertama yang dida-pat Pemprov. Sumsel. Hal ini ten-tunya tidak terlepas dari kerja keras bersama semua SKPD, hing-ga Pemprov Sumsel meraih WTP. Kedepan merupakan pekerjaan yang berat untuk dapat memper-tahankan opini WTP ini.

Hal senada juga diungkap Giri Ramanda Kiemas (Ketua DPRD Prov. Sumsel), yang sangat men-gapresiasi prestasi dengan opini WTP terhadap laporan hasil pemer-iksaan keuangan Pemprov Sumsel, tentunya tahun depan akan men-jadi suatu tantangan untuk mem-pertahankannya.

Sehubungan dengan hal terse-but, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daer-ah (SKPD) di Sumatera Selatan akan berusaha keras memberikan kontribusi yang positif agar Sumat-era Selatan pada tahun 2015 ini da-pat mempertahankan tata kelola keuangan dengan opini WTP.

Salah satu wujud dari usaha tersebut, Dinas Pendidikan Prov. Sumsel mengirim beberapa orang pegawai untuk melakukan studi

banding (studi komparatif) tentang tata kelola keungan daerah ke Di-nas Pendidikan, Pemuda dan Olahr-aga Provinsi Bali.

Tim yang dikirim kesana terdi-ri daterdi-ri dua kelompok, 1 (satu) kel-ompok khusus melakukan studi ko-mparatif tentang tata kelola keuan-gan dan 1 (satu) kelompok lainnya khusus untuk melakukan studi ko-mparatif tentang tata kelola as-set. Tim ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Prov. Sumsel, Syahrial Effendi, SH., M.Pd.

Kelompok yang melakukan stu-di komparatif tentang tata kelola keuangan diketuai langsung oleh Kepala Sub bagian Keuangan Di-nas Pendidikan Prov. Sumsel, Markoginta, S.Pd., MM, dengan membawa 7 orang staf. Dan kelom-pok yang melakukan studi kompar-atif tentang tata kelola asset diket-uai oleh Novie Agrilita, S.Pd den-gan membawa 7 orang staf.

Kegiatan ini dilaksanakan sela-ma 4 hari yaitu pada tanggal 29 Sep-tember s.d. 2 Oktober 2015.

Selama di Provinsi Bali, selain melakukan studi komparatif ten-tang tata kelola keuangan dan as-set, mereka juga ber kesempatan untuk berwisata dan menikmati keindahan pulau Dewata Bali.

Hasil dari studi komparatif ini, sangat bermanfaat bagi tata kelola keuangan dan asset di Dinas Pen-didikan Prov. Sumsel. Selama disa-na, banyak hal-hal positif yang bisa diterapkan untuk semakin men-ingkatkan kinerja dalam tata kelo-la keuangan dan asset di Dinas Pen-didikan Prov. Sumsel.

Dengan Sumber Daya Manusia yang baik dan terus menerus dit-ingkatkan profesionalismenya mela-lui pendidikan/pelatihan/Workshop dan bentuk lainnya serta kegiatan-kegiatan studi komparatif, mudah-mudahan pada tahun 2015 ini Prov. Sumsel dapat mempertahankan opi-ni WTP dalam pengelolaan keuan-gan dan Dinas Pendidikan Prov. Sumsel menjadi salah satu SKPD yang memberikan kontribusi ke-berhasilannya (*)

Studi Banding

TIm dari Disdik Sumsel melakukan pertemuan dengan utusan dari Dsdik Bali

(14)

Namun demikian, walaupun kabut asap sudah mulai menghi-lang dan ISPU sudah dilevel sedang dan bahkan baik, Pemerintah us mengupayakan agar hujan ter-us dapat terjadi. Pemerintah

Kabut Asap Berakhir

Proses Belajar Mengajar

Kini Kembali Normal

Sejak pertengahan November lalu, hujan mulai turun di

beberapa daerah di Sumsel, seperti Palembang, Muaraenim

dan beberapa Kabupaten/Kota lainnya. Begitupun dengan

provinsi Riau, Jambi, dan Pulau kalimantan. Turunnya hujan

ini, telah mengurangi kabut asap secara signifikan. ISPU

langsung menurun sampai ke level sedang dan bahkan

membaik.

melakukan modifikasi cuaca den-gan menabur garam di udara dan terus menerus memantau titik api (hot spot) serta mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan.

Karena level ISPU sudah tidak membahayakan kesehatan lagi, Pemerintah juga mengeluarkan ke-bijakan dalam bidang pendidikan dengan mengembalikan jadwal sekolah seperti biasa.

Sekolah mulai berjalan normal kembali dengan jadwal awal masuk sekolah pada pukul 06.40 WIB.

Siswa-pun mulai dapat belajar dengan aman dan nyaman kemba-li, serta dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam mengikuti Ul-ang Akhir Semester (UAS) yUl-ang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015.

Seperti diketahui Tahun 2015 ini, bencana kabut asap di Provinsi Sumatera Selatan (Prov. Sumsel) lebih besar, lebih lama dan lebih berbahaya dari tahun-tahun sebel-umnya.

(15)

Prov. Sumsel telah berusaha keras untuk menghentikannya. Berbagai upaya telah dilakukan, seperti bom air (water bombing), modifikasi cua-ca, dan himbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan.

Pada bulan oktober, kabut asap telah menjadi semakin besar dan meluas. Kondisi demikian mempen-garuhi berbagai aktivitas masyarakat di Sumatera Selatan. Transportasi udara dan sungai ban-yak yang terhenti, transportasi daratpun juga ikut terganggu.

Pengaruh negatif dari kabut asap, tidak hanya pada sektor trans-portasi, melainkan juga kesehatan, pendidikan dan lainnya.

Melihat kondisi yang semakin buruk tersebut, Pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota berjuang keras dan bahu mem-bahu untuk dapat menghentikan bencana kabut asap.

Bantuan dari negara asing (ter-utama negara tetangga) seperti Malaysia, Singapura dan Australia ikut berpartisipasi memadamkan api di hutan-hutan yang terbakar. Mereka mengirimkan pesawat-pesa-wat pesawat-pesa-water bombing dengan kepasi-tas yang lebih besar.

Amerika Serikat dan Rusia pun tidak ketinggalan memberikan ban-tuan, dengan mengirimkan pesa-wat-pesawat super canggih mereka untuk melakukan bom air (water bombing) ke titik-titik api (hot spot) di wilayah Sumatera Selatan.

Namun segala daya upaya yang dilakukan belum berhasil sesuai yang diharapkan. Kondisi udara ter-us semakin memburuk dengan In-deks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang telah menunjukan lev-el tidak sehat dan bahkan sampai ke level berbahaya.

Karena ISPU yang telah men-capai level tidak sehat, Pemerintah Kabupaten/Kota terdampak asap seperti Kota Palembang, mengelu-arkan kebijakan untuk meliburkan siswanya dengan memberikan tu-gas belajar di rumah.

Kebijakan lainpun dilakukan, diantaranya dengan mengubah jam masuk sekolah yang biasanya pukul 06.40 WIB menjadi pukul 08.00 WIB. Kebijakan ini diambil, dengan harapan kabut asap menjadi

sedi-kit tipis pada siang hari.

Parahnya bencana kabut asap pada tahun ini, terutama di pulau Sumatera dan Kalimantan, mem-buat Presiden Jokowi bersama ja-jarannya beberapa kali datang un-tuk memantau secara langsung upaya penanggulangan bencana kabut asap serta untuk memantau kondisi masyarakat yang terdamp-ak kabut asap.

Agar dapat memantau secara lengsung upaya penanggulangan bencana kabut asap, Jokowi bahkan memutuskan untuk berkantor se-lama beberapa hari di Sumatera (Palembang dan Jambi.

Dalam bidang pendidikan, Men-teri Pendidikan dan Kebudayaan turut memantau kondisi pendidi-kan daerah terdampak kabut asap seperti Sumatera Selatan.

Di Sumatera Selatan, Mendik-bud (Anies Baswedan) yang didamp-ingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Drs. Widodo, M.Pd), memantau langsung kondisi pendidikan di Sumsel, dian-taranya dengan mengunjungi SMP dan SMA Al Furqon Palembang dan beberapa sekolah lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, para siswa berkesempatan untuk menyampaikan secara langsung keluhan-keluhannya akibat kabut asap kepada Bapak Mendikbud.

Mereka antara lain, menyampai-kan bahwa mereka mengalami

sesak nafas dan batuk-batuk walau-pun telah menggunakan masker.

Mendikbud pun menjawab, bahwa pemerintah telah berusaha keras un-tuk dapat memadamkan api dan meng-hilangkan kabut asap. Namun semua usaha yang telah dilakukan belum ber-hasil sesuai yang diharapkan.

Oleh karenanya, demi kesehatan siswa yang lebih menjadi prioritas utama, maka sekolah boleh meliburkan siswanya dengan tetap memberikan tugas untuk dikerja-kan di rumah (PR).

Dan karena bencana kabut asap berlangsung cukup lama, terutama di pulau Sumatera dan Kalimantan, Mendikbud mengeluarkan kebija-kan tentang fleksibelitas waktu be-lajar. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pen-didikan dan Kebudayaan RI Nomor 90623 / MPK / LL / 2015 tanggal 23 Oktober 2015 tentang Penanganan Pendidikan pada Daerah Terdamp-ak Bencana Asap.

Semoga bencana kabut asap pada tahun ini dapat menjadi pela-jaran bagi kita semua agar peduli dengan lingkungan sekitar (envi-ronmental awareness) dan tidak lagi melakukan pembakaran hutan se-cara tidak bertanggung jawab.

Pemerintah-pun harus tegas dalam menegakkan hukum (law enforcemen) secara adil kepada se-luruh masyarakat. (*)

Rusdi Waryudi

Lingkungan

(16)

Budaya

Budaya

e-PUPNS Disdik

Sumsel Sukses

Dalam rangka memperoleh data yang akurat, terpercaya

dan terintegrasi sebagai dasar dalam mengembangkan

sistem dan informasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara

(ASN). Badan Kepegawaian Negara (BKN) memandang

perlu untuk melakukan pendataan Pegawai Negeri Sipil

dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Sehubungan dengan hal terse-but, BKN mengeluarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 19 tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Pen-dataan Ulang Pegawai Negeri Sipil Secara Elektronik Tahun 2015.

Dalam Perka BKN nomor 19 tahun 2015 ini, PNS wajib melaku-kan pendataan ulang secara elek-tronik e-PUPNS. Dalam Perka ini diatur juga sanksi jika PNS tidak melaksanakan pemutakhiran data melalui e-PUPNS. Sanksi dimaksud yaitu sebagai berikut :

(17)

ditentukan, data PNS tersebut akan dikeluarkan dari database kepe-gawaian nasional

2. Akibat dari data PNS yang dikeluarkan sebagaimana dimaksud pada angka 1 maka pelayanan mu-tasi kepegawaian yang bersangku-tan tidak akan diproses.

Dalam sejarahnya, pemutakhi-ran data PNS ini telah dilakukan beberapa kali, yaitu sebagai berikut :

UPNS tahun 1974 (Undang-Undang Pokok Kepegawaian Nomor 8 Tahun 1974) - Data Fisik PNS

PUPNS tahun 2003 (Undang-Undang Kepegawaian Nomor 43 tahun 1999) Data Elektronik PNS

PUPNS tahun 2015 (Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No-mor 5 tahun 2014) - Melengkapai da-tabase PNS Elektronik.

Selain untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya dan terin-tegrasi, pelaksanaan e-PUPNS juga merupakan implementasi fungsi BKN sesuai pasal 127 UU ASN no-mor 5 tahun 2014, sebagai berikut : 1. Untuk menjamin efesiensi, efektivitas dan akurasi pengambi-lan keputusan dalam manajemen ASN diperlukan sistem informasi ASN

2. Sistem informasi ASN se-bagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan secara nasional

dan terintegrasi antar instansi pemeritah

3. Untuk menjamin keterpadu-an dketerpadu-an akurasi data dalam sistem informasi ASN, setiap instansi pe-merintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memutakhirkan data secara berkala dan menyam-paikan kepada BKN

4. Sistem informasi ASN se-bagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berbasiskan teknologi informasi yang mudah diaplikasi-kan, mudah diakses dan memiliki sistem keamanan yang dipercaya.

Berdasarkan amanat Perka BKN nomor 19 tahun 2015 tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Sumat-era Selatan juga melakukan pemu-takhiran data bagi seluruh pe-gawainnya. Untuk Dinas Pendidi-kan Prov. Sumsel, e-PUPNS dimu-lai sejak tanggal 17 September 2015, dibatasi waktunya (Deadline) penye-lesaiannya pada tanggal 30 Okto-ber 2015.

Sebagai proses pemuktahiran data yang berbasis teknologi infor-masi dan berkerja dalam jaringan (daring), pada tahap awalnya bany-ak kendala yang dihadapi. Kendala tersebut muncul dari berbagai fak-tor, baik dari sistemnya, pengguna (PNS), maupun peralatannya.

Pada 3 (tiga) minggu pertama proses pemuktahiran data melalui sistem e-PUPNS, kendala terbesar muncul dari sistem yang berkerja sangat lambat. Hal ini menimbul-kan kegelisahan dikalangan PNS karena khawatir tidak dapat menyelesaikan e-PUPNSnya tepat waktu.

Kendala tersebut diperberat den-gan kurang/atau tidak adanya per-angkat dan jaringan internet yang baik terutama bagi PNS yang bera-da di bera-daerah-bera-daerah. Hal yang tibera-dak kalah beratnya, dihadapi oleh PNS yang belum terbiasa bekerja dengan perangkat teknologi informasi dan apalagi bekerja dalam jaringan sep-erti sistem e-PUPNS.

Namun pada minggu keempat, BKN telah memperbaiki sistem e-PUPNSnya, sehingga dapat beker-ja lebih cepat. Selain itu, untuk se-makin meringankan sistem beker-ja dalam memproses dan menyim-pan data, BKN melakukan penjad-walan bagi PNS yang akan

(18)

kan pemutakhiran data.

Dalam hal ini, BKN menjadwal-kan pengguna (PNS) untuk melaku-kan pemutakhiran data berdasar-kan berdasar-kantor regional BKN menjadi tiga kelompok. Kelompok 1 dijadwal-kan untuk melakudijadwal-kan pemutakhi-ran data pada hari Senin, Kamis dan Minggu. Kelompok 2 (Selasa, Jumat dan Minggu), dan Kelompok 3 (Rabu, Sabtu dan Minggu).

Setelah perubahan dan perbaikan sistem serta penjadwalan pada peng-guna untuk melakukan pemutakhi-ran data, e-PUPNS dapat berjaan lan-car dan tidak lagi menimbulkan kekhawatiran dikalangan PNS.

Dinas Pendidikan Prov. Sumsel, akhirnya dapat menyelesaikan e-PUPNS pegawai sesuai batas wak-tu yang ditetapkan 30 Oktober 2015 hampir 100%.

Dari 675 orang PNS Dinas Pen-didikan Prov. Sumsel, 672 orang (99.55%) dapat diselesaikan sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Dan 3 (tiga) orang lainnya (0.44%), akhirnya juga dapat diselesaikan pada minggu selanjutnya.

Kesukses tersebut tidak terlepas dari kekompakan dan soliditas tim e-PUPNS Dinas Pendidikan Prov. Sumsel dalam melaksanakan tu-gasnya.

Dalam e-PUPNS ini, Dinas Pen-didikan Provinsi Sumatera telah menpersiapkan Tim Verifikator den-gan baik yang dikomandoi oleh

Ke-pala Sub Bagian Kepegawaian Di-nas Pendidikan Prov. Sumsel, Drs. Kusdinawan.

Tim verifikator ini bertanggung jawab sepenuhnya untuk menyuk-seskan e-PUPNS di masing-masing bidang dan UPTD dimana mereka ditugaskan. Mereka tidak hanya ditugaskan memverifikasi data PNS yang telah dikirim ke verifikator level 1, melainkan juga membantu PNS yang mengalami hambatan dalam memutakhirkan datanya.

Sebelum melaksanakan tugasn-ya, Tim ini telah mendapat pelati-han terlebih dahulu dari Badan Kepegawaian Daerah Prov. Sumsel. Dan untuk semakin meningkatkan kemampuan mereka, Dinas

Pendid-ikan Prov. Sumsel juga mengada-kan pelatihan tentang e-PUPNS dengan mengundang nara sumber dari BKD Prov. Sumsel.

Selain Tim e-PUPNS yang ko-mpak dan solid, pemutakhiran data di Dinas Pendidikan Prov. Sumsel juga didukung oleh fasilitas jarin-gan internet yang baik (free wifi), serta kemampuan rata-rata PNSn-ya PNSn-yang sudah familiar berkerja dalam jaringan internet.

Alhamdulillah, dengan ridho Al-lah dan adanya faktor pendukung sebagaimana diatas, e-PUPNS Di-nas Pendidikan Prov. Sumsel suk-ses dilaksanakan suk-sesuai target yang ditetapkan. (*)

Herning Sumiati | Ekadiani Hartini

Kepala Sub Bagian Kepegawaian Disdik Prov. Sumsel, Drs. Kusdinawan bersama Herning Sumiati dan Ekadiani Hartini

(19)

P

elaksanaan Kegiatan ini merupakan wujud peran dan fungsi Wandik sebagai agen supporting, mediator, maupun ad-visor bagi kepala dinas dan kepala daerah dalam upaya meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan di daerah.

Kegiatan ini dilaksanakan sela-ma 5 hari (tanggal 5 s.d. 9 Okto-ber 2015) di Hotel Swarna Dwipa

Dari Seminar dan Rakor Dewan Pendidikan Sumsel 2015

Sejumlah Persoalan Pendidikan

Berhasil Dipetakan

Pada tahun 2015 ini, Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan

(Wandik Prov. Sumsel) kembali mengadakan kegiatan Seminar dan Rapat

Koordinasi (Rakor) dengan stake holder pendidikan di Sumatera Selatan.

Seminar dan Rakor Wandik Prov. Sumsel tahun ini mengambil tema

Mengoptimalkan Peran Sekolah sebagai Agen Pembentuk Karakter

Menuju Revolusi Mental Bangsa

Palembang, dan dihadiri oleh oleh 280 orang peserta, terdiri dari ket-ua dan sekretaris Dewan Pendidi-kan dari 17 Kab/Kota se-Sumat-era Selatan, Kepala SMA/SMK/MA dan Ketua Komite Sekolah SMA/ SMK/MA

Tujuan dari pelaksanaan kegia-tan ini adalah :

1. Menghimpun pandangan dan pemikiran tentang konsep,

pende-katan dan strategi mengoptimalkan peran sekolah/madrasah sebagai agen pembentuk karakter bangsa, khususnya generasi muda di Sumat-era Selatan

2. Memetakan masalah-masalah pendidikan yang muncul di Sumatera Selatan

3. Menyusun rekomendasi un-tuk solusi terhadap masalah-masalah pendidikan yang muncul

(20)

Forum

di Prov. Sumsel yang akan dis-ampaikan kepada para pe-mangku kepentingan pen-didikan, khususnya kepala daerah dan dinas pendidikan 4. Melakukan koordinasi dan sinergi dalam tata kelola dan peningkatan mutu dan daya saing pendidikan di Sumatera Selatan

Sedangkan target dari pel-aksanaan kegiatan ini :

1. Terhimpunnya pandan-gan dan pemikiran tentang konsep, pendekatan dan strategi mengoptimalkan per-an sekolah/madrasah se-bagai agen pembentuk karak-ter bangsa, khususnya gen-erasi muda di Sumatera Sela-tan

2. Terpetakannya masalah-masalah pendidikan yang muncul di Provinsi Sumatera Selatan

3. Tersusunnya berbagai rekomendasi untuk solusi ter-hadap masalah-masalah pendidikan yang muncul di Sumatera Selatan yang akan disampaikan kepada pada pemangku kepentingan pen-didikan, khususnya Kepala Daerah dan Dinas Pendidikan

4. Terealisasinya koordinasi dan sinergi dalam tata kelola dan ingkatan mutu dan daya saing pen-didikan di Sumatera Selatan

Untuk mencapai tujuan dan tar-get tersebut, panitia pelaksana keg-iatan telah menyusun materi semi-nar dan rakor yang ditinjau dari ber-bagai aspek dan disampaikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumat-era Selatan, Wandik Prov. Sumsel dan dari Trainer Living Values Ed-ucation (TLVE) UNESCO PBB.

Materi-materi dimaksud, adalah sebagai berikut :

1. Peran Pemerintah Daerah dalam mendukung kebijakan revo-lusi mental melalui pendidikan karakter di Sekolah/madrasah (Drs. Widodo, M.Pd Kepala Dinas Pen-didikan Prov. Sumsel)

2. Posisi dan Peran Dewan Pen-didikan dalam meng optimalkan implementasi kebijakan pendidi-kan karakter dan revolusi mental bangsa (Prof. M. Sirozi, MA., Ph.D

Ketua Wandik Prov. Sumsel) 3. Peran Penegakan Hukum dalam mendukung revolusi mental bangsa (Prof. Amzulian Rivai, LLM Anggota Wandik Prov. Sumsel)

4. Penguatan Karakter Guru dan Siswa di Sekolah/Madrasah Persepktif Konsep Living Values Education (Dr. Muqowin, M.A TLVE)

5. Peningkatan mutu dan peran guru dalam mendukung pem-bentukan karakter siswa di sekolah dan madrasah (Dr. Syarwani Ahmad, M.Pd Anggota Wandik Prov. Sumsel)

6. Best Practice Pendidikan Kar-akter di Negara-Negara maju : be-berapa Model alternatife (Prov. Dr. Hardi Anggota Wandik Prov. Sumsel)

7. Membentuk Karakter Siswa Melalui Pembelajaran Bermutu di Sekolah/Madrasah (Prof. Zulki-pli Dahlan, Ph.D Anggota Wandik Prov. Sumsel)

8. Peran Pendidikan Seni dan Budaya dalam Pembentukan Kar-akter Generasi Muda (Ir. Sri Novianti Mochtar Anggota Wandik Prov. Sumsel)

9. Strategi Pendidikan Karakter bangsa Melalui Pendidikan Agama

dan Keagamaan di Masyarakat (Drs. Umar Said Anggota Wandik Prov. Sumsel)

10. Kekerasan terhadap perempuan dan Anak di Indonesia : Fenomena Gu-nung Es Degradasi karak-ter Bangsa dan Pencegah-annya (Yeni Roslaini, S.Pd Anggota Wandik Prov. Sumsel)

11. Peran dan Fungsi Media Massa dan Elek-tornik Dalam Pemben-tukan Karakter Gen-erasi Bangsa (Drs. Firdaus Komar, M.Pd Anggota Wandik Prov. Sumsel)

Setelah pelaksanaan rakor selama 5 hari, berha-sil dipetakan masalah-masalah pendidikan di Sumatera Selatan, yaitu sebagai berikut :

Persoalan Dewan Pen-didikan

- Ada Wandik yang kepenguru-sannya tidak efektif, baik karena tugas baru, uzur ataupun masalah lainnya di daerah masing-masing

- Masih ada wandik kab/Kota yang tidak memiliki fasilitas mema-dai untuk operasional kegiatan

- Masih ada wandik kab/Kota yang belum memiliki dana untuk operasional kegiatan

- Masih ada kab/Kota yang be-lum membentuk kepengurusan

- Masih ada wandik kab/Kota yang belum memiliki relasi dan ko-munikasi sinergis dengan pe-mangku kepetingan pendidikan

2. Masalah Pendidikan Karak-ter

- Belum ada konsep pendidikan karakter yang jelas yang dapat di-implementasikan di sekolah/ma-drasah.

- Konsep pendidikan karakter belum diimplementasikan secara sistematis dan terstruktur di sekolah/Madrasah.

(21)

Forum

dan lain-lain) dalam penerapan pen-didikan karakter yang komprehen-sip dan simultan.

3. Masalah Pendidikan Secara Umum

- Sebaran guru tidak merata - Banyak guru SD yang telah dan akan memasuki masa

pen-siun

- Sarana prasarana pen-didikan di beberapa Kab/ Kota belum memadai, khususnya di Kabupaten baru

- Guru yang sudah ser-tifikasi, tetapi tidak dapat mencairkan tunjangan tunjangan karena kekurangan jam wajib mengajar (24 jam).

- Infrastruktur pen-dukung pendidikan yang belum memadai, khusus-nya di Kabupaten yang wilayahnya sebagian besar perairan

- Guru sering mengal-ami masalah hukum dalam menjalankan tugas-nya , dalam beberapa ka-sus di sekolah guru dilapor-kan ke polisi oleh orang tua siswa

Berdasarkan peta per-masalahan diatas, rakor

juga merumuskan rekomendasi al-ternative solusi sebagai berikut :

Rekomendasi untuk Dewan Pen-didikan

- Perlu penguatan peran Dewan Pendidikan Kab/Kota melalui penyegaran pengurus dan penggang-garan dana khusus di APBD Kab/ Kota yang belum ada pengurus agar segera membentuk kepengurusan.

- Wandik Kab/Kota perlu men-jalin koordinasi dan komunikasi yang baik dengan disdik dan pemk-ab/pemkot agar tupoksinya dapat dijalankan dengan baik dan adan-ya sinergi dan dukungan terhadap program wandik untuk memajukan pendidikan di daerah masing-mas-ing.

- Dewan Pendidikan Provinsi agar lebih seriing berpartisipasi dalam kegitan pendidikan, mengu-jungi dan memonitoring perkembangan wandik maupun

kondisi pendidikan di Kab/Kota. - Dewan pendidikan agar ikut mengawal implementasi pendidikan karakter khususnya dalam bentuk pramuka di sekolah dan madrash

2. Rekomendasi masalah Pen-didikan karakter

- Membekali dan melatih para guru dan orang tua tentang kesa-daran, komitmen, pendekatan dan metode pendidikan karakter untuk sisiwa dan anak-anak.

- Membekali mahasiswa calon guru dengan pendidikan karakter dan anti korupsi sebagai bekal un-tuk diterapkan di sekolah/madrasah saat mereka bertugas.

- Mengoptimalkan ekstra kurikuler pramuka di semua sekolah/madrasah se Sumatera Se-latan

- Pelaksanaan MOS mempriori-taskan pengenalan dan pembentu-kan karakter mulia

-Perlu dirumuskan konsep pen-didikan karakter yang jelas dan dapat diimplementasikan di sekolah/ madrasah.

- Perlu ada konsep pendidikan karakter yang menjadi kebijakan nasional dan diimplementasikan secara sistematis, terstruktur dan

massif.

3. Rekomendasi di Bidang Pen-didikan pada Umumnya

- Sebaran guru agar diupayakan lebih merata, sehingga tidak terja-di penumpukan jumlah guru terja-di daer-ah perkotaan dan kekurangan guru

di daerah pedesaan.

- Perlu segera melakukan rekrutmen guru SD, untuk menggantikan guru SD yang pensiun

- Aturan tentang jam wajib mengajar guru harus terus di-sosialisasikan dan diterapkan

- Perlu ada advokasi ter-hadap guru yang sering men-galami masalah hukum dalam menjalankan tugas

- Sarana prasarana pendid-ikan di beberapa Kab/Kota per-lu segera bangun/diperbaiki

- Perlu segera dibangun in-frastruktur pendukung pendid-ikan terutama didaerah pedala-man dan perairan

- Pengangakatan kepala seklah agar lebih transparan dan akuntabel sesuai dengan Permendiknas Nomor 8 tahun 2010). Pengawas dan dewan pendidikan perlu dilibatkan dalam rekrutmen tersebut.

- Pengangakatan pengawas sekolah harus disesuaikan den-gan kualifikasi dan kompeten-si berdasarkan aturan yang ber-laku.

- Agar diusulkan ke pusat oleh Dinas Pendidikan Prov. Sumsel agar BOS APBN juga dapat di-gunakan untuk membayar gaji guru honorer.

- Wandik Provinsi mendorong implementasi pendidikan karakter dalam bentuk usulan kepada Gu-bernur agar mengeluarkan surat edaran ke seluruh kepala daerah di Sumatera Selatan

(22)

Paud

M

aka dari itulah Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Selatan berkerjasama dengan dinas pendidikan menyelenggarakan pelatihan PAUD holistik integratif bagi guru PAUD dan Tim Penggerak PKK selama dua hari , 10 -11 November 2015, bertempat di Graha PKK Jln. Rajawali, Palem-bang.

Dalam sambutannya DR. Ekowati Retnaningsih, SKM.,

PKK Sumsel Gandeng Disdik

Sukseskan Program

Satu PAUD Satu Desa

Penelitian menunjukkan bahwa masa keemasan anak

(golden age ) adalah usia dibawah lima tahun. Pada usia ini

merupakan masa pesat perkembangan otak, sehingga

pendidikan usia dini (PAUD) sangat penting dilaksanakan

untuk membangun pembentukan karakter anak.

M.Kes selaku ketua II Tim Penggerak PKK Provinsi Sumat-era Selatan mengatakan bahwa PAUD dapat mengembangkan kemampuan dan pembentukan karakter anak, "sebagai guru atau tutor PAUD harus mampu menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak ," jelasnya di depan 150 orang peserta pelatihan.

Selain itu, pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidi-kan yang menitik beratpendidi-kan pada peletakan dasar ke arah pertum-buhan dan perkembangan fisik, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual.

Masih menurut Ekowati, PAUD menjadi perhatian Provinsi Sumatera Selatan karena penca-paiannya belum seperti yang diharapakan yaitu satu PAUD satu desa "secara nasional ada angka aplikasi kasar PAUD, dimana anak-anak usia PAUD yg masuk PAUD secara nasional sudah mencapai 65 % tetapi di Sumatera Selatan baru mencapai 56 % , kita berharap dengan kepedulian kita semua kedepan-nya satu PAUD satu desa di Sumsel akan cepat terwujud," terangnya.

(23)

Sumat-Paud

era Selatan adalah dibidang pendidikan dan kesehatan. " Sebagai kepala Bappeda saya sangat mengetahui bahwa banyak sekali alokasi anggaran pemerin-tah untuk pendidikan dan keseha-tan ," kakeseha-tanya.

Sedangkan menurut Yanti Muchtar yang merupakan ketua panitia pelatihan PAUD bahwa Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegia-tan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan anak, "jadi tugas kita semua, terutama guru untuk mengembangkan bakat dan kemampuan dalam diri anak dengan memberikan pengajaran yang baik dan berkualitas , untuk persiapan kematangan anak dalam menghadapi masa depan sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia, berilmu, cerdas, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab," jelas Yanti.

Yanti Muchtar yang juga sekretaris Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) menuturkan, pelatihan ini juga untuk men-ingkatkan kemampuan dan wawasan para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, terutama pengimplementasian PAUD Holistik Integratif, yaitu terintegrasi dalam bidang

pendidi-kan, perlindungan dan masalah kesehatan anak.

Dr. M. Zawawi M.Pd dari dinas pendidikan Provinsi Sumat-era Selatan selaku penyaji materi mengatakan bahwa guru PAUD saat ini yang berpendidikan Diploma dan S1 baru 38 persen sehingga pelatihan seperti yang dilaksanakan oleh PKK sangat diperlukan" jumlah guru PAUD yang sudah mengikuti pelatihan dan bimbingan teknis kurikulum 2013 tidak lebih dari 10 persen, dengan adanya pelatihan yang

dilakukan secara swadana semacam ini sangat diperlukan sebagai upaya untuk meningkat-kan kualitas guru PAUD" un-gkapnya.

(24)

Kompetisi

P

ada acara Grand Final pemilihan Bujang dan Gadis Kampus Prov. Sumsel Tahun 2015 di Palembang Sport and Convention Center (PSCC) pada tanggal 9 Oktober 2015, M. Emirzan Firdaus & Shella Nur Rakhmaniar terpilih sebagai Bujang dan Gadis Kampus Sumatera Selatan 2015.

Untuk menjadi juara dalam ajang ini, mereka harus menyisih-kan puluhan bahmenyisih-kan ratusan peserta lainnya dari berbagai

M. EMIRZAN FIRDAUS & SHELLA NUR RAKHMANIAR

Bujang Gadis Kampus

Sumsel 2015

perguruan tinggi di Sumsel. Kegiatan dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu : Babak penyisi-han yang dilaksanakan selama 2 hari (28 s.d 29 September 2015) di Gedung Badan Koordinasi Organ-isasi Wanita (BKOW) Sumsel dan diikuti oleh 300 orang peserta.

Babak Semi Final pada tanggal 1 s.d. 3 Oktober 2015 di Hotel Garuda Mas dan diikuti oleh 60 orang peserta (30 orang putra & 30 orang putri) yang telah lulus di babak penyisihan.

Masa Karantina 30 orang yang lulus babak semi final wajib untuk mengikuti masa karan tina sampai diseleng garakannya acara Grand Final (4 s.d. 8 Oktober 2015)

Grand Final

(25)

Pentas Budaya

berpenampilan menarik. Kreteria Kreteria tersebut mutlak dipenuhi oleh

para peserta, mengingat Bujang & Gadis Kam-pus yang terpilih, selanjutnya akan mendapat kan tugas sebagai duta Sumatera Selatan dalam berbagai bidang kegiatan pendid-ikan dan Kebudayaan baik di tingkat lokal, nasional dan interna-sional.

Mereka yang terpilih ini, M. Emirzan

Firdaus adalah maha-siswa Fakultas, Teknik Program Studi. Teknik Sipil Universitas Sriwijaya, dan Shella Nur Rakhmaniar

adalah mahasiswa Fakultas Teknik Prrogram Studi Teknik Sipil Univeristas Sriwijaya.

Secara akademik, Bujang dan Gadis Kampus ini tidak perlu diragukan lagi, karena dalam pendaftaran telah mensyaratkan pada para calon peserta untuk memiliki Indeks Prestasi Kumula-tif (IPK) minimal 2,75. Dan dari segi kreativitas, integritas dan penampilan juga tidak perlu diragukan, karena mereka telah

teruji dalam masa seleksi. Setelah terpilih, tugas berat sebagai duta sumsel dalam bidang pendidikan dan kebudayaan langsung menghadang mereka.

(26)

Pentas Budaya

paikan bahwa para peserta adalah mahasiswa-mahasiswa yang telah memiliki kelebihan-kelebihan sehingga bisa sampai ke babak Grand Final.

Pengalaman yang telah didapat mulai dari babak penyisi-han sampai ke babak grand final merupakan tambahan penge-tahuan yang tak ternilai dan dapat di ambil manfaatnya.

Akhmad Najib Juga menyam-paikan ucapan selamat bagi mahasiswa yang nantinya jadi pemenang. Dan beliau berharap Bujang & Gadis Kampus yang terpilih nanti dapat menjalankan tugas nya sebagai duta pendidikan & kebudayaan.

Sebagai generasi muda terpela-jar dan berprestasi mereka diharapkan dapat menjadi contoh bagi generasi muda lainnya. Dan sebagai pelajar berprestasi, harus pula dapat memberikan kontribusi aktif melalui kegiatan-kegiatan dalam mendukung p-embangunan di Sumsel.

Dalam Grand Final Bujang &

Gadis Palembang yang didelar pada tanggal 9 Oktober 2015, tidak hanya menetapkan juara 1 atau Bujang & gadisnya saja,

melainkan juga menetap kan wakil 1 dan wakil 2 serta kategori-kategori lainnya. (*)

No Nama Perguruan Tinggi Pemenang 1 M. Emirzan Firdaus Unsri Bujang Kampus 2 Shella Nur Rakhmaniar Unsri Gadis Kampus 3 Muhammad Lukman Hakim Unsri Wakil 1 BK 4 Riza Okta Putri UIN Raden Fatah Wakil 1 GK 5 Muhammad UMP Wakil 2 BK 6 Elfa Permata Lestari Unsri Wakil 2 GK 1 Kurnia Adhi Wiradhana Unsri Harapan 1 BK 2 Nabila PramaIshella Unsri Harapan 1 GK 3 M. Rinaldi Allbap Politeknik Sriwijaya Harapan 2 BK 4 Gabrella Juli Andani PN Sriwijaya Harapan 2 GK 5 Muhammad Efran Fuadi Unanti Harapan 3 BK 6 Nindia Nabilah Unsri Harapan 3 GK 1 Riga Tamara PN Sriwijaya Persahabatan BK 2 Wety Geniluskita PN Sriwijaya Persahabatan GK 3 M. Riduan Fabio Unsri Favorit BK 4 Putri Hesty Poltekkes Kemenkes Favorit GK Daftar pemenang secara lengkap sebagaimana Surat Keputusan Dewan Juri

Nomor : 503/PKSB/Disdik.SS/2015 tanggal 9 Oktober 2015 adalah sebagai berikut :

(27)

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah telah melakukan bebagai

upaya, yang diantaranya adalah :

1. Penyempurnaan Kurikulum agar sesuai dengan dengan kehidupan saat ini

2. Perbaikan sarana dan prasarana

3. Peningkatan kualifikasi pendidik melalui program beasiswa baik jenjang S1 maupun S2

4. Pemberian tunjangan sertifikasi guru

5. Pemberian apresiasi atas prestasi yang diraih pendidik dan tenaga kependidikan

6. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan mutu (work shop, Bimtek,

Diklat) baik bagi guru, Kepala sekolah, pengawas dan tenaga ke pendidikan lainnya, serta menyelenggarakan kegiatan lomba-lomba atau festifal.

7. Pemberian bantua Biaya Operasional Sekolah (BOS)

Demikian yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan pada saat memberikan pengarahan dan membuka kegiatan Workshop Tim Pengembang Bimbingan Teknis (Bimtek) Evaluasi Diri Sekolah (EDS) jenjang Sekolah Dasar (SD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015 di Hotel Duta Palembang pada tanggal 15 Oktober 2015.

Kegiatan ini diikuit oleh 51 orang pengawas sekolah jenjang SD utusan dari 17 Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk :

1. Mensosialisasikan pola pembinaan dan pengembangan Bimtek EDS SD tingkat Kabupaten/Kota

2. Mensosialisasikan bahan—bahan pembinaan dan pengemangan

implementasi Bimtek EDS SD

3. Mensosialisasikan implementasi Bimtek EDS SD

51 Pengawas SD

Ikuti Bimtek EDS

4. Mengidentifikasi permasalahan pada pelaksanaan EDS SD ditingkat Kabuapten/Kota

Akreditasi S/M sebagai tolak ukur kualitas adalah proses penilaian secara komprehensip terhadap ke layakan satuan atau program pendidikan yang hasilnya di wujudkan dalam bentuk sertifikat pengakuan dan peringkat kalayakan yang dikeluarkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan professional.

Lembaga tersebut adalah Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah/ Madrasah (SM) untuk tingkat Nasional dan Badan Akreditasi Provinsi (BAP-SM) untuk tingkat Provinsi. Proses Akreditasi S/M, secara garis besar terdiri dari 2 (dua) kegiatan utama, yaitu : Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dam Visitasi S/M

Kegiatan EDS, merupakan penilaian terhadap sekolah yang dilakukan oleh sekolah itu sendiri. Proses ini harus dilakukan secara jujur oleh pihak sekolah, karena akan di uji kebenarannya oleh BAP/SM dengan melakukan visitasi.

EDS dikembangkan sejalan dengan sistem penjaminan mutu, khususnya yang terkait dengan perencanaan

pengembangan sekolah dan manajemen berbasis sekolah. EDS juga dikaitkan dengan praktek dan peran kelembagaan yang memang sudah berjalan, seperti:

1. Manajemen Berbasis Sekolah 2. Perencanaan Pengembangan Sekolah

3. Akreditasi Sekolah 4. Implementasi SPM dan SNP 5. Peran LPMP/BDK dan P4TK 6. Peran Pengawas

Manajemen pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah propinsi dan kabupaten.

Rencana Pembangunan Nasional Bidang Pendidikan, Renstra

Kemendiknas, dan Renstra Kemenag EDS bukanlah proses yang birokratis atau mekanis, melainkan suatu proses dinamis yang melibatkan semua pemangku kepentingan dalam sekolah. EDS perlu dikaitkan dengan proses perencanaan sekolah dan dipandang sebagai bagian yang penting dalam kinerja siklus pengembangan sekolah.

Sebagai kerangka kerja untuk perubahan dan perbaikan, proses ini secara mendasar menjawab 3 (tiga) pertanyaan kunci dibawah ini:

1. Seberapa baikkah kinerja sekolah kita? Hal ini terkait dengan kriteria untuk perencanaan pengembangan sekolah dan indikator yang relevan dari SPM dan SNP. 2. Bagaimana kita dapat mengetahui kinerja? Hal ini terkait dengan bukti apa yang dimiliki sekolah untuk

menunjukkan pencapaian nya. 3. Bagaimana kita dapat meningkatkan kinerja? Dalam hal ini sekolah melaporkan dan menindaklanjuti apa yang telah ditemukan sesuai pertanyaan diatas (perenca naan pengembangan sekolah)

Proses EDS, bukan hanya untuk melakukan penilaian terhadap kondisi sekolah sebenarnya, melainkan juga untuk meningkatkan motivasi sekolah mengejar ketertinggalan dan meningkatkan peringkat akreditasi sekolahnya.

Sehubugan dengan hal tersebut, diperlukan peran aktif dari pengawas sekolah untuk membimbing dan mendukung agar sekolah diwilayahnya dapat meningkatkan kelayakan nya sebagai penyelenggaran pendidikan.

Berlatar belakang hal ter sebut, Dinas Pendidikan Provinsi mengadakan kegiatan Workshop Tim Pengembang Bimbingan Teknis Evaluasi Diri Sekolah bagi pengawas SD Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan.

Setelah kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga sekolah dapat melakukan EDS dan memperbaiki serta meningkatkan pelayanan pendidikan atau sekolah sesuai dengan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan pada akhirnya sekolah tersebut dapat terakreditasi dengan baik oleh BAP-S/M. (*)

Sekolah/Madrasah (S/M) merupakan ujung tombak dalam

rangka peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM).

Sebagai ujung tombak, S/M seyogyanya berkualitas baik

dan memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Kualitas

baik dan memenuhi SNP tersebut, dibuktikan dengan

penerimaan masyarakat yang baik dan memiliki Sertifikat

Akreditasi.

Roes Darmanto

Suasana workshop berlangsung di hotel Duta Palembang

(28)

Edukasi

Upaya ini merupakan jawaban pemerintah daerah terhadap pent-ingnya layanan dan mutu pendidi-kan yang ramah kepada semua anak, tanpa memandang; (ras, gen-der, agama, disabilitas)  dan atau  diskriminasi. 

Kesungguhan praktek pendidi-kan inklusif  yang dilakupendidi-kan pe-merintah Prov. Sumsel telah dibuk-tikan dengan diterimanya Anuger-ah"INCLUSIVE  A WORD TAHUN 2011

Gagasan penyelenggaraan pen-didikan inklusif diyakini dan sekali-gus menjadi jawaban atas realita,

Sosialisasi Pendidikan Inklusif 2015

Agar Layanan Pendidikan,

Ramah pada Semua Anak

Salah satu prioritas pembangunan pemerintah Provinsi

Sumatera Selatan (Prov. Sumsel) adalah pendidikan.

Tekad & kesungguhan. Pembangunan di bidang

pendidikan dibuktikan dengan merealisasikan program

sekolah gratis dan diwujudkannya penyelenggaraan

pendidikan inklusif.

dimana masih terdapat anak anak yang belum mendapatkan layanan pendidikan secara utuh dan menye-luruh.

Pada kasus lain juga masih di-tunjukkan adanya anak-anak yang dropout sebagai akibat dari kekurang mampuan mereka di dalam mengikuti pelajaran di sekolah.

Fakta lain, disadari masih ban-yak sekolah yang belum memiliki kemampuan untuk melayani pen-didikan secara ramah pada semua anak bahkan terlihat diskriminatif. Untuk mengatasi masalah

terse-but, Dinas Pendidikan Provinsi  Sumatera Selatan (Disdik Prov. Sumsel) memandang perlu men-gambil langkah strategis untuk  da-pat memperluas dan mengembang-kan kualitas layanan pendidimengembang-kan yang ramah pada semua anak.

Sekalipun masih terbatas pada jenjang pendidikan dasar dan me-nengah yang secara periodik, sistemik dan komprehensif terus dilakukan sejak tahun 2009 se-bagai langkah awal dalam mereal-isasikan penyelenggaraan pendidi-kan inklusif untuk dikembangpendidi-kan kemudian dalam praktek-praktek pendidikan inklusif di seluruh

wilayah Kabupaten/Kota se Prov. Sumsel.

Praktek-prektek pendidikan ink-lusif ini secara komprehensif dirin-tis sejak  tahun 2010 sampai den-gan tahun 2014 yang diwujudkan  melalui sekolah-sekolah piloting yang terus dikembangkan dan diperluas di seluruh Kabupaten/ Kota.

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi, investasi, pendanaan dan pembangunan kapasitas.

LAN mengirimkan data ke Router, kemudian Router akan menganalisa berdasarkan informasi alamat pada layer 3. Kemudian Router akan meneruskan data tersebut ke

Salah satu syarat formal untuk menjadi Direksi Perseroan adalah calon Direksi Tidak boleh merangkap jabatan lain sebagai anggota Direksi pada BUMN, BUMD dan

Di estuaria terdapat tiga komponen fauna, yaitu fauna laut, air tawar dan payau. Komponen fauna yang terbesar didominasi oleh fauna laut yaitu hewan stenohalin

Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita

Bukti pertanggungjawaban perjalanan peserta (tiket, boarding pass, dsb) harus sesuai dengan nama yang bersangkutan dan dipastikan nama yang bersangkutan telah

Kondisi ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar pengaruh antara praktik money politic terhadap partisipasi politik masyarakat, yang berarti bahwa praktik

 Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas