DAFTAR PUSTAKA
Ahmed Mohamed Badreldin. 2009. Measuring the Performance of islamic Banks
by Adapting Conventional Ratios.Working Paper No. 16 Faculty of
Management Technology Germany University in Cairo.
Ahmet Buyuksalvarcil and Hasan Abdioglu. 2011. “Determinants of capital adequacy ratio in Turkish Banks: A panel data analysis”. African Journal of
Business Management Vol.5 (27).
Arif Singapurwoko dan Muhammad Shalahuddin Mustofa El-Wahid. 2011. “The Impact of Financial Leverage to Profitability Study of Non-Financial Companies Listed in Indonesia Stock Exchange”. European Journal of
Economics, Finance and Administrative Sciences ISSN 1450-2275 Issue 32
Arthesa, Ade dan Edia handiman. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan
Bank. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia
Bessis, Joel.2011. Management In Banking.United Kingdom:Sparkspublishing.
Brigham and Housthon. 2011. Fundamental of Financial Management,10 edition.
Carl S. Warren, et al. 2011. “Corporat Financial Accounting”. South-Western.Cengange Learning.
Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Deger Alper and Adam Anbar. 2011. “Bank Specific and Macroeconomic Determinants of Commercial Bank Profitability: Empirical Evidence from Turkey”.Business and Economics Research Journal Volume 2 . Number 2 .
Eddy Junarsin. 2011. “Capital Ratios and Risk Taking of Commercial Banks in Financial Crisis Period”.European Journal of Social Sciences – Volume 21, Number 1.
E. Needles, et al. 2011. Financial and managerial accounting. south-westr.cengange learning.
Ghassan. F. Al Matarneh. 2011. “Effect of using Financial Ratios on the Auditor's Opinion: Evidence from Jordan”. European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences ISSN 1450-2275 Issue 43.
Glantz, Morton and johnathan Mun. 2011. Credit Engineering For bankers. Oxford. Elsevier Inc.
Graham, Lynford. 2011. Accountants’ Handbook 2011 Cumulative Supplement. New Jersey. John Willet & Sons, Inc.
Harley Tega Williams. 2011. “Determinants of capital adequacy in the Banking Sub-Sector of the Nigeria Economy: Efficacy of Camels. (A Model Specification with Co-Integration Analysis)”. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences Vol.1.No 3.
Irham Fahmi. 2011. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
James W. Scott, Jose Carlos Arias. 2011. “Banking Profitability Determinants”.
Business Intelligence Journal.
Jerry J. Weygandt, et al. 2011. Financial accounting. John Willey & Sons. New Jersey.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Khalid Ashraf Chishty. 2011. “The Impact Of Capital Adequacy Requirements On Profitability Of Private Banks In India (A Case Study Of J&K, Icici, Hdfc And Yes Bank)” .Volume No: 2Issue No. 7 (July).
Ktut Silvanita Managani. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga
Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta; BPFE UGM.
Lukman Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Malayu Hasibuan. 2009. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Michael C . Ehrhardt and Eugene F . Brigham. 2011. Financial Management
Teory and Practice. South-Western. Cengange Learning.
Munawir. 2008. Analisa Informasi Keuangan, Cetakan Kedua.
Mirko Draca, et al. 2011. “Minimum Wages and Firm Profitability”. American Economic Journal: Applied Economics 3 (January 2011): 129–151.
OECD Economic Surveys: United Kingdom 2011. OECD Publishing
Okwu, O. J. Acheneje, S. 2011. “Socio-Economic Analysis of Fish Farming in Makurdi Local Government Area, Benue State, Nigeria”. European Journal of Social Sciences – Volume 23, Number 4
Owolabi, S. A. Obiakor, R. T. Okwu, A. T. 2011. “Investigating Liquidity-Profitability Relationship in Business Organizations: A Study of Selected Quoted Companies in Nigeria”. British Journal of Economics, Finance and Management Sciences Vol. 1 (2)
Paul B. Akhalumeh. 2011. “Bank Capitalization and Economic Crisis: What Lessons can Nigeria” Learn?. Research Journal of Finance and Accounting
Vol.2,No 6.
Ridwan dan Sunarto. 2010. Pengantar Statistika . Bandung: Alfabeta.
Ronald W. Melicher, Edgar A. Norton. 2011. Introduction to finance “markets,
investments, and, financial management”. John Willey &Sons Inc.
Saira Javaid, et al. 2011. “Determinants of Bank Profitability in Pakistan: Internal Factor Analysis”.Mediterranean Journal Of Social Sciences. Vol. 2, No. 1.
Sigit Triandaru dan Totok Budi Santoso. 2006. Bank dan Lemabaga Keuangan
Bukan Bank.Jakarta:Salemba Empat.
Sofyan Syafrif Harahap. 2008.Analisis Kritis atas Laporan Keuangan.Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
__________________. 2009.Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
_______ . 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Somanadevi Thiagarajan, et al. 2011. “Market Discipline, Behavior and Capital Adequacy of Public and Private Sector Banks in India”. European Journal of Social Sciences – Volume 23
Teguh Pudjo Muljono. (2001). Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan. Jakarta:Djambatan
Tobias Olweny and Themba Mamba Shipho. 2011. “ Effects Of Banking Sectoral Factors On The Profitability Of Commercial Banks In Kenya”. Economics
and Finance Review Vol. 1(5) pp. 01 – 30, July
Yusak Laksmana. 2009. Account Officer Bank Syariah memahami praktik proses
pembiyaan di bank syariah. Jakarta : PT Gramedia
Sumber lain
Annual Report PT Bank Permata Tbk Tahun 2002-2011
Laporan Keuangan PT Bank Permata Tbk Tahun 2002-2011
Laporan Manajemen PT Bank Permata Tbk Tahun 2002-2011
Peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/ 23 /DPNP Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 26/20/KEP/DIR tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPPM).
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 26/2/BPPP tentang Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum.
Surat edaran Bank Indonesia no.21/8/UKU tanggal 25 Maret 1989 perihal pengertian modal sendiri bagi bank dan lembaga keuangan bukan bank.
Surat edaran bank Indonesia no.23/67/Kep/Dir tanggal 28 Februari 1991 Pasal 3 ayat (1) terdiri dari modal inti dan modal pelengkap
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 23/67/Kep/Dir tanggal 28 februari 1991 di atas seluruh modal pelengkap
Surat Edaran BI No.9/24/Dpbs tahun 2007 tentang sistem penilaian kesehatan bank
Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
Website PT Bank Permata Tbk : www.permatabank.com
Website Metro TV : www.metrotvnews.com
Website Seputar Indonesia : www.seputarindonesia.com
Website Berita Ekonomi : www.ekonomi.inilah.com
Website Bank Indonesia : www.bi.go.id/
Website Berita bisnis : www.bisnis.com
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi
sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan
pihak yang membutuhkan dana. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan
sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang
memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit
unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas
pembayaran. Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang dalam
kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat.
Pada dasarnya, kepercayaan masyarakat bergantung pada kinerja bank
dalam mengelola dana (capability), integritas, dan kredibilitas manajemen bank.
Selain itu, hal lain yang mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
bank yaitu berdasarkan tingkat kesehatan bank yang meliputi permodalan, kualitas
aset, manajemen likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Pengelolaan perbankan
dengan berbagai instrumennya diharapkan dapat memberikan keuntungan.
Keuntungan dari proses pengelolaan melalui instrumen tersebut diharapkan dapat
meningkatkan profitabilitas bank.
Dengan profitabilitas yang tinggi maka bank akan senantiasa terus
beroperasi dan berkembang menjawab tantangan zaman. Menurut Hasibuan
yang bersangkutan”. Salah satu cara agar bank dapat bertahan dan berkompetisi
yaitu dengan cara meningkatkan profitabilitasnya. Kondisi kesehatan suatu bank
salah satunya dapat diketahui dari aset yang dimiliki untuk melakukan kegiatan
operasionalnya. Perkembangan pesatnya pertumbuhan 10 peringkat bank
berdasarkan aset dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :
TABEL 1.1
10 PERINGKAT BANK BERDASARKAN ASET
Nama Bank 2007 2008 2009 2010 2011
Bank Mandiri 306.563 340.18 375.239 410.619 497.068
BCA 218.615 246.702 283.182 323.345 371.141
BNI 184.463 200.974 226.911 241.169 267.261
BRI 204.009 250.134 318.447 395.396 466.227
Danamon 86.684 104.842 96.806 113.861 127.337
BII 50.941 54.068 58.737 72.030 86.267
Bank Niaga 54.733 69.305 106.889 142.932 160.286
Pan Indonesia 51.384 63.628 76.270 106.508 111.789
Citibank 45.021 53.503 58.481 68.334 78.925
Bank Permata 39.131 54.220 56.213 74.040 97.210
Total 1.241.544 1.437.557 1.657.176 1.948.234 2.263.512
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia-Bank Indonesia, November 2011.
Berdasarkan Tabel 1.1 perkembangan aset perbankan mengalami
peningkatan yang cukup pesat setiap tahunnya. Bank terus meningkatkan asetnya
untuk mengantisipasi terjadinya krisis ekonomi dunia yang tidak tentu karena
banyak bank-bank di Eropa yang saat ini sedang ilikuid sehingga pemerintah
mengeluarkan kebijakan boil out agar bank tetap stabil.
Bagi perbankan, hasil akhir penilaian kondisi bank tersebut dapat digunakan
datang sedangkan bagi Bank Indonesia, antara lain digunakan sebagai sarana
penetapan dan implementasi strategi pengawasan bank. Salah satu alat yang
digunakan untuk mengukur profitabilitas pada perbankan umumnya yang
digunakan adalah Return on asset (ROA). Return on asset (ROA) memfokuskan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan.
Gambaran Return on asset (ROA) pada 10 peringkat bank umum tertera dalam
Tabel 1.2 berikut :
TABEL 1.2
PERKEMBANGAN RETURN ON ASSET (ROA) 10 BANK UMUM
Nama Bank ROA
Berdasarkan Tabel 1.2 bahwa perkembangan ROA mengalami fluktuatif
diantara BNI, BII, dan Bank Permata. Secara rata-rata kondisi Bank Permata
pertumbuhannya selama lima tahun sebesar 1,05% di bawah ketentuan standar
Bank Indonesia yang menetapkan sebesar 1,5% untuk penilaian ROA bank.
TABEL 1.3
PERKEMBANGAN RETURN ON ASSET (ROA) PT BANK PERMATA TBK PERIODE TAHUN 2007-2011
ROA 2007 2008 2009 2010 2011
% 1,9 1,7 1,4 2,0 1,7
Kondisi yang dialami PT Bank Permata Tbk yang mengalami penurunan
profitabilitas karena diduga adanya aset yang tidak digunakan akibat dari
kelebihan aset yang dimiliki dalam kegiatan operasional bank. Untuk hal tersebut
Bank Indonesia telah menerbitkan peraturan Bank Indonesia no. 6/10/PBI/2004
dan surat edaran Bank Indonesia no.6/ 23 /DPNP tentang sistem penilaian tingkat
kesehatan Bank Umum.
Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek
yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian
kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor Capital, Asset
Quality, Management, Earning, Liquidity dan Sensitivity to market risk yang
disingkat CAMELS terhadap risiko pasar.
Pada usaha mempertinggi profitabilitas, manajemen bank dituntut untuk
mengalokasikan dananya ke dalam aktiva produktif dengan tujuan memperoleh
laba yang optimal sehingga profitabilitas bank pun akan meningkat (Siamat,
2004:143). Tentunya dalam usaha meningkatkan profitabilitas tersebut harus
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Menurut Muljono
(2001:86):
Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas diantaranya yaitu jumlah modal, kualitas kredit yang diberikan dan pengembaliannya, perpencaran bunga bank, manajemen pengalokasian dalam aktiva likuid, efisiensi dalam menekan biaya operasi dan non operasi serta mobilisasi dana masyarakat dalam memperoleh sumber dana yang murah.
Penilaian terhadap faktor profitabilitas meliputi penilaian pencapaian return
on asset (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), kecukupan
diversifikasi pendapatan, penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan
pendapatan dan biaya, dan prospek laba operasional.
Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia
mementingkan penilaian besarnya return on asset (ROA) karena Bank Indonesia
sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas
suatu bank yang diukur dengan aset dananya sebagian besar berasal dari dana
simpanan masyarakat yang perlu adanya jaminan keamanan atas penyertaan
mereka sehingga kepercayaan masyarakat terhadap bank dapat terpelihara.
Selama lima tahun terakhir secara konsisten industri perbankan Indonesia
mencatatkan pertumbuhan yang positif. Hal ini tercermin dari semua indikator
utama kinerja menunjukkan pertumbuhan atau perbaikan, kecuali CAR yang
walaupun relatif masih aman, memberikan sinyal penurunan. Oleh karena itu,
dengan adanya penurunan CAR maka akan berdampak pada kinerja bank
terutama untuk meningkatkan profitabilitasnya.
Kinerja bank yang menurun akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat
karena pada dasarnya bank merupakan industri yang dalam menjalankan usahanya
memerlukan kepercayaan masyarakat sehingga kesehatan bank harus
diperhatikan. Penilaian terhadap rasio permodalan yang lazim digunakan untuk
mengukur kesehatan bank yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR) yang didasarkan
pada rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR),
sebagaimana diatur dalam surat keputusan direksi Bank Indonesia nomor
26/20/KEP/DIR tentang kewajiban penyediaan modal minimum (KPPM) dan
modal minimum. Dengan meningkatnya modal sendiri maka kesehatan bank yang
terkait dengan rasio permodalan (CAR) akan meningkat.
Bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva
tertimbang menurut risiko (ATMR). Kewajiban tersebut berlaku bagi bank secara
individu maupun bank secara konsolidasi dengan perusahaan anak. Untuk
mengantisipasi potensi kerugian sesuai profil risiko bank, Bank Indonesia dapat
mewajibkan bank untuk menyediakan modal minimal lebih besar dari 8%.
Gambaran perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) tertera dalam Tabel 1.3
berikut :
TABEL 1.4
PERKEMBANGAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) PT BANK PERMATA TBK PERIODE TAHUN 2007-2011
CAR 2007 2008 2009 2010 2011 % 13,3 10,8 12,2 14,1 14,1
Sumber : Laporan Keuangan PT Bank Permata Tbk 2007-2011, data diolah.
Berdasarkan Tabel 1.3, perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR)
atau rasio kecukupan modal PT Bank Permata Tbk selama lima tahun terakhir
mengalami peningkatan yang terlalu tinggi karena berdampak pada pertumbuhan
kredit. Dalam rentang waktu selama lima tahun dari 2007 hingga 2011 rasio
kecukupan modal terbesar PT Bank Permata Tbk terjadi pada tahun 2010 dan
2011 yaitu sebesar 14,1%.
Walaupun CAR PT Bank Permata Tbk dalam lima tahun terakhir
mengalami fluktuasi, namun rasio ini sudah memenuhi standar minimal CAR
yang ditetapkan oleh BI yaitu sebesar minimal 8%. Rasio CAR di bawah minimal
8% menunjukkan tingkat kesehatan bank yang buruk dalam aspek permodalan.
tidak digunakan dengan efektif walaupun bermakna baik bagi perusahaan karena
menunjukkan likuiditas yang tinggi. Namun, semakin tinggi CAR akan
berdampak pula kepada tingkat profitabilitas PT Bank Permata Tbk, karena modal
yang digunakan tidak efektif sehingga aset yang ada menjadi besar dan
pendapatan dari sektor profit sharing pun akan berkurang karena modal yang
disalurkan untuk operasional financing menjadi berkurang.
Menurut Sayilgan and Yildirim dalam Alper (2011:143) menyatakan
bahwa,“Profitability positively affected by capital adequacy and negatively by
growing off-balance sheet assets”. Berdasarkan kajian tersebut maka profitabilitas
positif dipengaruhi oleh kecukupan modal dan negatif dengan menumbuhkan
off-balance sheet asset. Menurut peraturan Bank Indonesia nomor 6/10/PBI/2004
tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan Bank Umum,
semakin tinggi nilai CAR menunjukkan semakin sehat bank tersebut. Jika CAR
suatu bank tinggi, kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut akan semakin
besar sehingga meningkatkan nilai saham perusahaan tersebut.
Meningkatnya nilai saham akan meningkatkan pertumbuhan return saham
yang akan diterima investor. CAR yang meningkat dapat membuat bank
meningkatkan profit. Hal ini terjadi karena dengan modal yang cukup, bank dapat
melakukan ekspansi usaha dengan lebih aman. (Kuncoro dan Suahrdjono,
2002:573). Modal merupakan penunjang utama kegiatan operasional bank untuk
melakukan ekspansi usaha, jika ketersediaan modal cukup maka dapat membuat
bank meningkatkan keuntungan yang akan di dapat. Oleh karena itu, kecukupan
menghadapi krisis dan ROA yang memiliki 1,5% sesuai Bank Indonesia dapat
dikategorikan sehat dalam pengelolaan operasional bank.
Impilikasi peraturan CAR tersebut bahwa bank memiliki batasan dalam
mengembangkan batasan usahanya, yaitu pertumbuhan dari aktiva bank akan
semakin lambat. Selain itu manajemen bank selalu dihadapkan pada dilema, yaitu
diharuskan untuk selalu menjaga keseimbangan antara tingkat
likuiditas-solvabilitas dengan tingkat profitabilitas. Persoalan tersebut timbul karena adanya
kepentingan dari pihak manajemen bank yang berusaha untuk mendapatkan
keuntungan yang baik dan juga memperoleh peringkat kesehatan bank yang baik
dari Bank Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas, maka perlu diadakan penelitian
“Analisis Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Pada PT.Bank Permata Tbk”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
Pendapatan bank Permata yang rendah mengakibatkan Profitabilitas menurun sehingga terkendalanya kegiatan operasional PT Bank Permata Tbk. Oleh karena itu, maka perlu adanya penyesuaian kecukupan modal terhadap biaya operasional bank untuk meningkatkan profitabilitas PT Bank Permata Tbk menjadi tinggi.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah, maka dapat
1. Bagaiamana gambaran Kecukupan Modal pada PT Bank Permata Tbk.
2. Bagaimana gambaran Profitabilitas pada PT Bank Permata Tbk.
3. Berapa besar Pengaruh Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas pada
PT Bank Permata Tbk.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh hasil temuan mengenai:
1. Gambaran Kecukupan Modal pada PT Bank Permata Tbk.
2. Gambaran Profitabilitas pada PT Bank Permata Tbk.
3. Pengaruh Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas pada PT Bank
Permata Tbk.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan baik dari segi teoritis
maupun praktis sebagai:
1. Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam kajian ilmu manajemen keuangan dan Lembaga Keuangan Bank
dan non Bank, khusunya mengenai Industri perbankan tentang
2. Praktis
Secara praktis memberi masukan kepada PT Bank Permata Tbk agar
meningkatkan tingkat kecukupan modal, sehingga dicapai Profitabilitas
Keuangan perusahaan mengalami kenaikan.
3. Referensi
Penelitian ini diharapkan menjadi informasi dan referensi dalam
penelitian selanjutnya. Karena masih banyak kecukupan modal yang
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan khususnya
analisis laporan keuangan yaitu mengenai analisis Kecukupan Modal terhadap
Profitabilitas Pada PT Bank Permata Tbk (studi kasus pada laporan keuangan PT
Bank Permata Tbk periode 2002-2011). Dalam penelitian ini, variabel bebas atau
independent variabel yang diteliti adalah Kecukupan Modal (X) kemudian yang
menjadi variabel terikat atau dependent variabel adalah Profitabilitas. Adapun
objek penelitian ini adalah kecukupan modal dan profitabilitas PT. Bank Permata
Tbk Periode 2002-2011.
Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka akan dianalisis mengenai
pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas pada PT. Bank Permata Tbk.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Menurut Sugiyono (2010:2) “Secara umum metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”. Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif.
Menurut Sugiyono (2010:11)“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
(independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara satu
dengan variabel yang lain”. Sedangkan penelitian verifikatif dijelaskan oleh
Arikunto (2006:8) ”Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran
dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.”
Implementasi jenis penelitian deskriptif pada penelitian ini yaitu pada
variabel independen (X) Kecukupan modal merupakan alternatif lain yang lebih
akurat dan efisien dalam menentukan variabel dependent (Y) Profitabilitas.
Sedangkan penelitian verifiaktif pada penelitian ini yaitu mengetahui apakah
terdapat pengaruh pada Kecukupan modal terhadap Profitabilitas pada PT Bank
Permata Tbk.
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis dalam melakukan penelitian
ini menggunakan metode explanatory research. Singarimbun dan Effendi
(2006:5) mengemukakan bahwa “Expalanatory research merupakan penelitian
yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian
hipotesis.” Dengan kata lain penelitian eksplanatory research adalah penelitian
untuk menguji hipotesis antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu Kecukupan modal dan
pengaruhnya terhadap Profitabilitas, maka desain penelitian yang digunakan
adalah time series design. Time series design adalah desain penelitian yang
bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan suatu keadaan, yang tidak
menentu dan tidak konsisten (Sugiyono, 2009:78). Dalam penelitian ini peneliti
memfokuskan pada kecukupan modal yang mempengaruhi profitabilitas PT Bank
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat
saling mempengaruhi. Dalam hal ini variabel-variabel ini juga dapat disebut
sebagai objek penelitian.Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan
objek penelitian sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
yang akan diteliti.
Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2010:38) “secara teoritis
variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
objek yang lain.”Sedangkan menurut Arikunto (2009:96)"Variabel adalah objek
penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian".
Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2010:38) menyatakan bahwa
“variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.” Sedangkan
menurut Kidder dalam Sugiyono (2009:38) menyatakan bahwa “variabel adalah
suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan.”
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu:
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kecukupan Modal.
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam
Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat terlihat
pada Tabel 3.1.
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala
Variabel (X)
Kecukupan Modal
Kecukupan Modal merupakan.rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.Sofyan Syarif Harahap (2008:305)
Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data dan Berbagai Referensi Buku.
3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data
primer dan data sekunder.
Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer
dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2009:137), Sumber primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber
sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa data sekunder yang
merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi berupa publikasi.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut
Sugiyono (2010:225) “sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
dokumen”.
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan. Data sekunder
yang diperlukan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan Bank
Permata dari tahun 2002 sampai tahun 2011. Untuk lebih jelasnya mengenai data
dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan
dan menyajikannya dalam tabel berikut:
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No Data Jenis Data Sumber Data
1 Profil Perusahaan Sekunder Website PT Bank Permata Tbk
2 Neraca Periode 2002-2011 Sekunder Website PT Bank Permata Tbk (Laporan Keuangan tahunan)
3 Laporan Laba-Rugi Periode 2002-2011
Sekunder Website PT Bank Permata Tbk (Laporan Keuangan tahunan)
4 Perkembangan ROA PT Bank Permata Tbk Periode 2002-2011
Sekunder Website PT Bank Permata Tbk (Laporan Keuangan tahunan)
5 Perkembangan Kecukupan Modal
Sekunder Website PT Bank Permata Tbk (Laporan Keuangan tahunan)
6 Laporan Manajemen PT Bank Permata Tbk periode 2002-2011
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel 3.2.4.1Populasi
Sebuah penelitian selalu berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan
menganalisa suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting.
Populasi adalah kolompok keseluruhan orang, peristiwa, atau sesuatu yang ingin
diselidiki oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2010:80) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arikunto (2009:108),“Populasi
adalah keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang sama”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah Laporan Keuangan pada PT Bank Permata Tbk.
3.2.4.2Sampel
Menurut Sugiyono (2010:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sugiyono (2010:81)
menyatakan bahwa :
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi sampel dalam
3.2.4.3Teknik Sampel
Menurut Sugiyono (2010:81) “Teknik sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel”. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
time series design.
Menurut Sugiyono (2009:78) “Time series design adalah desain penelitian
yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan suatu keadaan, yang
tidak menentu dan tidak konsisten”. Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam
penelitian ini sampel yang diambil peneliti adalah data laporan keuangan tahunan
dan data mengenai kecukupan modal yang terdapat pada PT. Bank Permata Tbk
periode 2002-2011.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2009:402) “Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data”. Berdasarkan sumber datanya, pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono
(2010:137) “Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
ke pada pengumpul, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data”. Di dalam melaksanakan metode
sekunder ini, peneliti menyelidiki arsip-arsip tertulis seperti laporan keuangan
perusahaan dan dokumen lain dalam perusahaan yang relevan dengan kepentingan
Menurut Sugiyono (2010:137) “Jika dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi
dan gabungan keempatnya”.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
metode studi pustaka dan metode dokumentasi. Metode studi pustaka dilakukan
dengan mengumpulkan data informasi dari artikel, jurnal, literatur, dan hasil
penelitian terdahulu yang digunakan untuk mempelajari dan memahami literatur
yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian.
3.2.6 Teknik Analisis Data 3.2.6.1Rancangan Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan
menganalisis data tersebut.
Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2009:427),
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, untuk menghitung nilai
Kecukupan Modal (variabel X) dan Profitabilitas (variabel Y), yaitu dengan cara
mendeskripsikan setiap indikator-indikator variabel tersebut dari hasil
pengumpulan data yang di dapat. Adapun cara untuk menghitung indikator dari
a. Menghitung Capital Adequacy Ratio
Untuk menghitung Capital Adequacy Ratio digunakan rumus sebagai
berikut :
CAR= Total Modal x100%
ATMR
Hasibuan,(2009:58)
b. Menghitung Profitabilitas
Untuk menghitung profitabilitasdigunakan rumus sebagai berikut :
ROA = Laba Bersih sebelum pajak x 100%
Total Aktiva
Laksmana (2009:124)
3.2.6.2Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada
tidaknya pengaruh antara variabel independent (kecukupan modal) terhadap
variabel dependent (profitabilitas). Untuk menguji keberartian koefisien korelasi
antar variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel, yaitu
ℎ� ��
=
r1n−−r22 (Riduwan,2010:81)Keterangan :
thitung = Nilai t
r = Koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mencari jawaban dari inti penelitian.
Pengujian terhadap data yang telah dikemukakan, sesuai dengan hipotesis yang
telah diajukan bahwa “Terdapat pengaruh Kecukupan modal terhadap
Profitabilitas. Maka kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis ditentukan
sebagai berikut:
Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika thitung≥ ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Ha:Terdapat pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas.
Ho:Tidak terdapat pengaruh kecukupan modal terhadap profitabilitas.
Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antar variabel X dan Y
dilakukan dengan menggunakan F atau uji ANOVA membandingkan Fhitung dan
Ftabel, yaitu dengan uji signifikansi dengan rumus :
� = R
2/k
(1−R2)/(n−k−l)
Keterangan :
R = Koefisien Korelasi antara Variabel X1, X2 dengan variabel Y
k = Banyaknya parameter (variabel independen)
F hasil perhitungan ini dibandingkan dengan Ftabel yang diperoleh dengan
menggunakan tingkat resiko atau significance 0,05. Kriteria penerimaan dan
penolakan sebagai berikut :
Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jika hasil
penelitiannya terdapat pengaruh hubungan antara variabel X Kecukupan Modal
dengan Profitabilitas dan hal itu berarti bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Adapun
pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear
sederhana, dan koefisien determinasi. Langkah-langkah analisis adalah sebagai
berikut :
1. Analisis Regresi Linear sederhana
Regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun
kausal satu variabel independen dengan variabel dependen. Persamaan umum
regresi linear sederhana adalah :
Y = a + bX
Sugiyono (2009:270)
Dimana : Y = Variabel Dependen
X = Variabel Independen
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.
Untuk mencari nilai a maka digunakan rumus sebagai berikut :
a =
2
− � 2
− 2
Untuk mencari nilai b maka digunakan rumus sebagai berikut :
b =n −
� 2
− 2
Sugiyono (2009:270)
Untuk menafsirkan besarnya koefisien korelasi digunakan klasifikasi
sebagai berikut :
TABEL 3.3
INTERPRESTASI NILAI KOLERASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sugiyono (2009:270)
2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent dalam satuan persentase.Untuk
maka dilakukan perhitungan statistik menggunakan koefisien determinasi dengan
rumus sebagai berikut :
Kd = r2 x 100%
Dimana :Kd = Koefisien Determinasi
r = Nilai koefisien korelasi
Nilai koefisiensi penentu berada di antara 0 - 100%. Jika nilai koefisien
penentu makin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent. Sehingga dibuat pedoman
interpretasi koefisien penentu sebagai berikut :
TABEL 3.4
INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0 – 19,99% Sangat Lemah
20% - 39,99% Lemah
40% – 59,99% Sedang
60% – 79,99% Kuat
80% – 100% Sangat Kuat
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada
BAB IV mengenai Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas PT Bank Permata
Tbk, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1 Gambaran Kecukupan Modal PT Bank Permata Tbk dari tahun 2002 sampai
tahun 2011 terus mengalami fluktuasi, namun cenderung mengalami
peningkatan yang terlalu tinggi dari standar Bank Indonesia yang
berdampak pada pertumbuhan kredit. Selama sepuluh tahun terakhir
kecukupan modal tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan 2011. Sedangkan
kecukupan modal terendah terjadi pada tahun 2005. Peningkatan kecukupan
modal tertinggi terjadi pada tahun 2006 sedangkan peningkatan terendah
terjadi pada tahun 2011. Penurunan profitabilitas tertinggi terjadi pada tahun
2008 sedangkan penurunan terendah terjadi pada tahun 2007.
2 Gambaran Profitabilitas PT Bank Permata Tbk dari tahun 2002 sampai
tahun 2011 juga terus mengalami fluktuasi, namun cenderung mengalami
penurunan. Profitabilitas tertinggi terjadi pada tahun 2004. Sedangkan
profitabilitas terendah terjadi pada tahun 2002. Peningkatan profitabilitas
tertinggi terjadi pada tahun 2003 dan peningkatan terkecil terjadi pada tahun
2006. Penurunan profitabilitas tertinggi terjadi pada tahun 2005 sedangkan
Profitabilitas PT Bank Permata Tbk selama sepuluh tahun terakhir berada
pada peringkat yang cukup tinggi, namun masih berada di bawah standar
maksimum tingkat profitabilitas yang diatur oleh Bank Indonesia.
3 Pengaruh kecukupan modal terhadap tingkat profitabilitas PT Bank Permata
Tbk dengan persamaan regresi linear sederhana menunjukkan bahwa adanya
pengaruh positif antara kecukupan modal dengan profitabilitas. Artinya
semakin tinggi kecukupan modal maka akan mengakibatkan semakin
tingginya profitabilitas, begitupun sebaliknya. Semakin rendah kecukupan
modal maka akan mengakibatkan semakin rendahnya profitabilitas.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
kecukupan modal (CAR) terhadap tingkat profitabilitas (Return On Asset) pada
PT Bank Permata Tbk, terdapat beberapa saran yang dapat penulis ajukan antara
lain adalah sebagai berikut :
1 PT Bank Permata Tbk hendaknya senantiasa berusaha menggunakan
kelebihan aset agar produktivitas menigkat dan para nasabah mendapatkan
kenyamanan serta kepercayaan kepada bank dalam bertansaksi perbankan .
2 Profitabilitas yang meningkat menunjukkan laba yang diperoleh agar lebih
ditingkatkan untuk menjaga kestabilan tingkat kesehatan bank agar lebih
baik dan tahan terhadap krisis.
3 Melihat persamaan regresi yang menyatakan ada pengaruh positif
Permata Tbk dapat menjaga kestabilan tingkat kesehatan bank berupa
kecukupan modal yang sesuai dengan peraturan Bank Indonesia sebesar
minimal 8%. Sehingga keuntungan yang diperoleh senantiasa dan
Halaman
1.5 Kegunaan Penelitian... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Konsep Modal ... 11
2.1.1.1 Konsep Modal dalam Perbankan ... 11
2.1.1.2 Komponen-komponen Modal ... 11
2.1.1.3 Fungsi Modal Sendiri ... 16
2.1.1.4 Manajemen Kecukupan Modal ... 17
2.1.1.5 Definisi kecukupan Modal ... 18
2.1.1.6 Pengukuran Kecukupan Modal ... 22
2.1.2 Konsep Profitabilitas ... 29
2.1.2.1 Definisi Profitabilitas ... 29
2.1.2.2 Rasio Profitabilitas ... 33
2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas.. 37
2.1.3 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas ... 44
2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 49
2.2 Kerangka Pemikiran ... 53
2.3 Hipotesis ... 59
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 61
3.1 Objek Penelitian ... 61
3.2 Metode Penelitian... 61
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 61
3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 63
3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 64
3.2.6.1 Rancangan Analisis Data ... 68
3.2.6.2 Pengujian Hipotesis ... 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 74
4.1 Profil PT Bank Permata Tbk ... 74
4.1.1 Sejarah PT Bank Permata Tbk ... 74
4.1.2 Visi dan Misi PT Bank Permata Tbk ... 76
4.1.3 Nilai-Nilai Perusahaan ... 77
4.1.4 Komitmen terhadap Stakeholders ... 78
4.1.5 Strategi Meningkatkan Profitabilitas... 79
4.1.6 Produk PT Bank Permata ... 81
4.2 Gambaran Kecukupan Modal PT Bank Permata Tbk ... 84
4.2.1 Perkembangan Modal PT Bank Permata Tbk ... 84
4.2.2 Perkembangan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) PT Bank Permata Tbk ... 86
4.3.1 Perkembangan Laba Sebelum Pajak PT Bank Permata Tbk 90
4.3.2 Perkembangan Total Aktiva PT Bank Permata Tbk ... 92
4.3.3 Perkembangan Return On Assets (ROA) PT Bank Permata Tbk... 93
4.4 Pengaruh Kecukupan Modal terhadap Profitabilitas... 95
4.5 Temuan Hasil Penelitian ... 103
4.5.1 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Teoritis ... 103
4.5.2 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Empiris ... 106
4.6 Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis ... 108
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 110
5.1 Kesimpulan ... 110
5.2 Rekomendasi ... 111