• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Tentang Membaca Intensif Kelas IV Semester 2 SD Negeri Nagasari III Kecamatan Nagasari Kabupaten Karawang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA : Penelitian Tindakan Kelas Tentang Membaca Intensif Kelas IV Semester 2 SD Negeri Nagasari III Kecamatan Nagasari Kabupaten Karawang."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MEMBACA SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Tentang Membaca Intensif Kelas IV Semester 2 SDN Nagasari III Kecamatan Nagasari Kabupaten Karawang 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar

Oleh :

ISTI REJEKI PURWANDARI

0903400

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERISTAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA

(2)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas Tentang Membaca Intensif Kelas IV Semester 2 SD Negeri Nagasari III Kecamatan Nagasari Kabupaten Karawang)

ISTI REJEKI PURWANDARI

NIM : 0903400

Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca siswa dalam mata pelajara bahasa Indonesia pada pokok bahasan membaca intensif di Sekolah Dasar Kelas IV. Kemampuan membaca pada intinya dipengaruhi oleh cara belajar yang kurang menarik. Berkirim salam dan soal adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa sebagai tutor sebayanya, mengandung unsur permainan yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar. Oleh karena itu, peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa Sekolah Dasar kelas IV pada sub pokok membaca intensif.Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan tahap pra siklus guna mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam membaca intensif. Selanjutnya, peneliti melakukan tindakan. Dalam satu siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini pada siklus I, yaitu hasil tes kemampuan membaca intensif mengalami kenaikan walau hanya 3,7% dengan rata-rata kelas 54,07. Pada siklus yang kedua terjadi peningkatan dengan rata sebesar 65,37 dengan prosentase 33,3%. Kemudian pada siklus III rata-rata hasil kemampuan membaca siswa meningkat dengan rata-rata-rata-rata sebesar 74,8 dengan prosestase 77,8%.

(3)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BUKTI PENGESAHAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 8

1. Pengertian Belajar ... 8

2. Pengertian Pembelajaran ... 9

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 9

4. Tujuan Belajar ... 10

B. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 11

1. Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 11

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 12

C. Membaca Sebagai Salah Satu Keterampilan Berbahasa ... 13

1. Pengertian Membaca ... 13

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Membaca ... 14

3. Pengertian Membaca Intensif ... 14

(4)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Model Pembelajaran Kooperatif ... 16

1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 16

2. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif ... 18

3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 19

4. Model Pembelajaran Koooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal ... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Klarifikasi Konsep ... 23

C. Desain Penelitian ... 23

D. Prosedur Penelitian ... 25

E. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ... 29

H. Teknik Pengolahan Data ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Data Awal Penelitian ... 34

B. Pelaksanaan Hasil Penelitian ... 37

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESEMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR RUJUKAN ... 68 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(5)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Lembar Observasi Guru ... 30

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 31

Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Kelompok ... 32

Tabel 3.4 Aspek Membaca Intensif ... 33

Tabel 4.1 Sarana Penunjang Pembelajaran SD Negeri Nagasari III Tahun Ajaran 2012/2013 ... 35

Tabel 4.2 Data Guru SD Negeri Nagasari III ... 36

Tabel 4.3 Jumlah Siswa SD Negeri Nagasari III ... 37

Tabel 4.4 Hasil Siswa dalam Membaca Intensif Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal ... 38

Tabel 4.5 Hasil Tes Individu Siklus I ... 42

Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru ... 44

Tabel 4.7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 45

Tabel 4.8 Lembar Observasi Aktivitas Kelompok Siklus I ... 46

Tabel 4.9 Hasil Tes Individu Siklus II ... 49

Tabel 4.10 Lembar Observasi Guru ... 51

Tabel 4.11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 52

Tabel 4.12 Lembar Observasi Kelompok Siklus II ... 53

Tabel 4.13 Hasil Tes Individu Siklus III ... 56

Tabel 4.14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 58

Tabel 4.15 Lembar Observasi Kelompok Siklus III ... 58

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III .... 60

Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok ... 62

(6)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perolehan Nilai Siswa Pra Siklus ... 39

Grafik 4.2 Perolehan Nilai Siswa Siklus I ... 43

Grafik 4.3 Perolehan Nilai Siswa Siklus II ... 50

Grafik 4.4 Perolehan Nilai Siswa Siklus III ... 57

Grafik 4.5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III ... 61

Grafik 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Kelompok Siklus I, II, dan III ... 63

(7)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

(8)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hasbullah (2012:125) mengatakan bahwa di Indonesia, pendidikan diatur dalam UUD 1945 persamaan hak setiap warga negara untuk mendapatkan

pengajaran dijamin berdasarkan pasal 31 ayat (1) yang berbunyi “tiap-tiap warga

negara berhak mendapatkan pengajaran”. Artinya, semua satuan pendidikan yang

ada harus memberikan kesempatan menjadi peserta didiknya kepada semua warga negara yang memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan kekhususannya tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, suku bangsa dan sebagainya. Dan ayat (2) yang berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang”. Hal tersebut berarti bahwa pemerintah harus menyusun undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam rangka menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang dimaksudkan.

Sudirman, dkk. yang dikutip Hasbullah (2012:1) berpendapat bahwa pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

Pengertian pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

“...Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.”

(9)

2

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta memiliki keterampilan untuk individu dan masyarakat.

Dalam hal ini, sejatinya peran guru bukan hanya sebagai pengajar saja namun juga sebagai pendidik artinya guru berperan untuk mencerdaskan peserta didik agar menjadi mausia yang berakhlak mulia, berilmu, cakap kreatif dan mandiri seperti yang dituangkan dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 3.

Adapun fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut pasal 3 UU RI NO. 20 tahun 2003,

“...Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.”

Dapat dilihat dari fungsi dan tujuan pendidikan itu sendiri bahwa pendidikan sangatlah penting untuk menjadikan manusia sebagai makhluk yang berakhlak dan berkarakter.

Belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku tersebut dilakukan secara sadar dan bersifat menetap, perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor. (Hernawan;2007:2)

Gagne yang dikutip Suprijono (2011:2) mendefinisikan belajar sebagai berikut.

“Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai

seseorang melalui aktifitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah.”

(10)

3

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

satu mata pelajaran di sekolah adalah bahasa Indonesia. Bahasa merupakan identitas suatu bangsa.

Tarigan (1979:1) mengungkapkan bahwa ada empat keterampilan berbahasa yang terdapat dalam kurikulum sekolah, yaitu: 1) keterampilan menyimak (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan membaca (reading skills); dan 4) keterampilan menulis (writing skiils). Setiap keterampilan berbahasa sangat erat sekali berhubungan dengan

proses-proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas jalan pikirannya.

Keterampilan membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa. Membaca adalah proses bahasa: anak yang akan belajar membaca harus memahami hubungan antara membaca dan bahasanya. Membaca dikatakan sebagai suatu proses karena salah satu langkahnya yang esensial dengan bahasa yang dilisankan. Siswa memfokuskan membaca pada kata-kata tunggal dan huruf-huruf dalam kata kemudian membunyikannya (Resmini;2006:2).

Membaca intensif atau intensive reading adalah studi saksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari (Tarigan;1979:36). Membaca intensif merupakan kegiatan membaca yang membutuhkan latihan yang berkesinambungan, maka dibutuhkan model pembelajaran untuk dapat meningkatkan keterampilan membaca peserta didik.

(11)

4

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentunya peserta didik akan lebih bersemangat lagi untuk mengembangkan salah satu keterampilan berbahasa ini.

Keterampilan membaca peserta didik akan lebih meningkat apabila dilakukan upaya untuk memperbaiki proses pembelajaran. Dalam memperbaiki proses pembelajaran, guru seyogyanya menggunakan metode atau model pembelajaran yang tepat guna meningkatkan minat baca pada diri peserta didik dan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan lebih baik lagi.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca intensif adalah model kooperatif tipe berkirim salam dan soal. Model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal adalah model pembelajaran yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk membuat pertanyaan sendiri dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh temannya.

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal, peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok heterogen dan setiap kelompok menuliskan pertanyaan dari wacana yang telah dibacanya, kemudian menukarkan pertanyaan tersebut dengan kelompok lain sambil menyampaikan salam yang menjadi ciri khas kelompoknya. Setelah itu, jawaban dari masing-masing kelompok mencocokkan jawaban dengan kelompok yang membuat soal.

Berangkat dari uraian di atas, peneliti mengangkat judul “Penerapan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Siswa Sekolah Dasar (Penelitian Tindakan Kelas Tentang Membaca Intensif Kelas IV Semester 2 SDN Nagasari III Kecamatan Nagasari Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012/2013)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

(12)

5

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana proses model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal terhadap peningkatan hasil kemampuan membaca peserta didik di setiap siklusnya?

3. Apakah kemampuan membaca peserta didik meningkat setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe berkirim sakam dan soal?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, yakni sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa sekolah dasar di kelas tinggi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:

a. Mengetahui keefektifan pelaksanaan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dalam meningkatkan kemampuan membaca peserta didik.

b. Mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal terhadap kemampuan membaca peserta didik disetiap siklusnya. c. Mengetahui peningkatan kemampuan membaca peserta didik setelah

diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal?

D. Manfaat Penelitian

Adapun dari manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa

a. Tumbuhnya minat membaca pada diri siswa dalam pembelajaran membaca. b. Siswa tidak merasa jenuh setelah diterapkannya model kooperatif tipe

(13)

6

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Dapat menerapkan kegiatan membaca yang efektif dan efisien. d. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan membaca e. Meningktnya keaktifan siswa dalam pembelajaran khususnya membaca.

2. Bagi Guru

a. Guru dapat mengetahui model yang tepat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa.

b. Guru dapat menggali kemampuan siswa dalam membaaca setelah digunakannya model kooperatif tipe berkirim salam dan soal.

c. Sebagai bahan koreksi dan perbaikan untuk melaksanakan proses pembelajaran pada masa-masa berikutnya.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah dapat meningkatkan pelayanan kepada peserta didik dalam kemampuan membaca.

b. Mengembangkan motivasi pendidik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran membaca bagi peserta didik.

c. Meningkatkan prestasi sekolah di bidang bahasa.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada skripsi ini diawali dengan bab pendahuluan, dan diakhiri dengan bab kesimpulan dan saran.

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisikan: a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) manfaat penelitian, dan e) sistematika penulisan.

Bab II kajian teori yang berisikan: a) hakikat belajar dan pembelajaran, b) hakikat pembelajaran bahasa indonesia, c) membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa, dan d) model pembelajaran cooperative learning.

(14)

7

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

subjek penelitian, f) instrumen penelitian, g) teknik pengumpulan data, h) teknik pengolahan data.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan: a) deskripsi data awal penelitian, b) pelaksanaan dan hasil penelitian, dan c) pembahasan hasil penelitian.

(15)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) selanjutnya disingkat PTK. Menurut Hopkins yang dikutip Basrowi (2008:26) classroom action research merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang bersifat praktis sebab penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktikkan guru sehari-hari. permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dalam pekerjaan guru. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dalam kancah kelas tempat guru mengajar.

Menurut Basrowi (2008:28) PTK adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (classroom action research) adalah salah satu jenis penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

(16)

23

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Klarifikasi Konsep

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman konsep dalam penafsiran istilah yang berkaitan dengan judul penelitian, maka peneliti mengklarifikasi variabel yang terdapat pada judul sebagai berikut.

1. Pengertian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal

Berkirim salam dan soal adalah salah satu tipe dalam model pembelajaran kooperatif. Dalam tipe ini para peserta didik dibentuk dalam satu kelompok untuk bekerja sama dalam hal membuat pertanyaan yang akan diajukan untuk kelompok lain, juga membuat kunci jawaban dari pertanyaan yang dibuatnya. Dalam tipe ini tiap kelompok juga brekreativitas dalam membuat salam yang menjadi ciri khas kelompoknya yang akan disampaikan ketika mengirimkan pertanyaan.

2. Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa

Kemampuan membaca adalah salah satu kemampuan berbahasa. Membaca sendiri memiliki pengertian proses memahami tulisan untuk memperoleh suatu pesan dari tulisan tersebut. Banyak jenis membaca yang salah satunya adalah membaca intensif. Membaca intensif adalah membaca secara teliti, seksama, dan cermat terhadap suatu bacaan agar dapat memperoleh informasi yang terdapat dalam wacana tersebut. Meningkatkan kemampuan membaca dapat diartikan sebagai menambah kemampuan siswa dalam proses memahami suatu tulisan agar siswa dapat memperoleh informasi dari tulisan tersebut.

Dari dua variabel diatas, skripsi yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa (Penelitian Tindakan Kelas Tentang Membaca Intensif Kelas IV Semester 2 SD Negeri Nagasari III) mempunyai arti suatu cara untuk menambah kamampuan siswa dalam hal membaca dengan menggunakan cara belajar berkelompok.

C. Desain Penelitian

(17)

24

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto (2012:107) mengemukakan bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru di kelasnya, bukan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan.

Menurut Kunandar (2012:63-64), tujuan dari PTK adalah 1) untuk memecahkan masalah; 2) peningkatan kualitas praktik pembelajaran; 3) peningkatan relevansi pendidikan; 4) sebagsi alat training in-service; 5) sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan terhadap sistem pembelajaran; 6) peningkatan mutu hasil pendidikan; 7) meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependiidkan; 8) menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah; 9) peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan.

Selain itu, Joni, dkk. yang dikutip Basrowi (2008:60) mengemukakan bahwa dilihat dari segi akademik, PTK bermanfaat untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki pembelajaran dalam jangka pendek.

Arikunto (2012:107) mengemukakan bahwa manfaat penelitian tindakan kelas dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen pendidikan dan/atau pembelajaran di kelas, antara lain: inovasi pembelajaran, pengembangan di tingkat regional/nasional, peningkatan profesionalisme pendidikan.

Dari tujuan dan manfaat di atas dapat disimpulkan, bahwa tujuan dari PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta untuk meningkatkan profesional pendidik. Secara singkat, PTK bermanfaat dalam membantu guru memperbaiki pembelajaran dan memperbarui proses pembelajaran agar peserta didiknya dapat mencapai tujuan pembelajaran.

(18)

25

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1 Siklus Rancangan Pelaksanaan PTK (Arikunto;2012:16)

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini mengembangkan penelitian tindakan yang berbentuk siklus. Arikunto (2012:16) terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam satu siklusnya, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Agar tujuan dapat tercapai, siklus dalam penelitian ini berlangsung lebih dari satu siklus. Penelitian ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan peserta didik kelas IV SDN Nagasari III Kabupaten Karawang dalam hal membaca intensif dengan menggunakan cooperative learning tipe berkirim salam dan soal.

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi Siklus

I

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi Siklus

I

(19)

26

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Satu siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Apabila peneliti belum puas dengan hanya satu siklus, maka dapat melanjutkan hingga didapatkan hasil yang optimal.

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti melakukan: a) Memberikan surat ijin kepada pihak sekolah.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c) Merencanakan langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Berkirim Salam dan Soal dalam membaca intensif.

d) Merencanakan alat evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil belajar dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Berkirim Salam dan Soal.

e) Menuyusun lembar pengamatan dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Berkirim Salam dan Soal.

f) Merumuskan indikator ketercapaian penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a) Guru mengkondisikan peserta didik sebelum pembelajaran.

b) Guru mengadakan apersepsi sebagai pembangkit skemata peserta didik yang berkaitan dengan membaca intensif.

c) Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik. d) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari.

e) Guru memberikan instruksi dengan jelas.

f) Guru memberikan potongan paragraf yang telah diberikan nomor.

g) Peserta didik berkelompok sesuai dengan nomor yang terdapat pada paragraf, kemudian menyusunnya menjadi wacana yang padu.

(20)

27

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Observasi (Pengamatan)

1) Mengamati aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe Berkirim Salam dan Soal dalam meningkatkan kemampuan membaca intensif pada peserta didik.

2) Mengamati aktivitas peserta didik selama diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal.

3) Mencatat aktivitas tersebut dalam lembar observasi berupa catatan check list. 4) Menyeleksi data yang diperlukan dalam penelitian, kemudian dianalisis.

4. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, peneliti, mitra peneliti atau teman sejawat secara kolaboratif memikirkan kembali tentang rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan berdasarkan analisis terhadap data, proses atau hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.

Refleksi dilaksanakan setelah memperoleh data dari observasi dan terakhir dianalisis secara terpadu dan hasilnya dijadikan dasar sebagai bahan penyusunan rencana tindakan pada siklus selanjutnya. Apabila dari hasil refleksi menunjukkan bahwa siklus selanjutnya perlu dilaksanakan maka pertimbangkan penyesuaian apa saja yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tindakan siklus berikutnya yaitu pada siklus II.

Refleksi dilaksanakan lagi, apabila hasil dari siklus II masih belum optimal dan hasil belajar siswa yang mencapai KKM masih kurang dari 75%, maka perlu direncanakan dan didiskusikan lagi untuk melaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus III.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

(21)

28

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dan dilengkapi dengan dua wc siswa dan satu wc guru. Kodisi tersebut cukup menunjang untuk melakukan penelitian.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas empat yang berjumlah 27 siswa. Siswa laki-laki berjumlah 10 orang dan siswa perempuan berjumlah 17 orang.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa alat pengumpul data berupa lembar observasi dan lembar tes.

1. Lembar observasi

Mills yang dikutip Kunandar (2012:143) mengemukakan bahwa observasi atau pengamatan adalah kegiatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan.

Pengamatan dalam penelitian ini mengukur perilaku dan aktivitas yang terjadi selama proses pembelajaran. Lembar observasi ditujukan untuk guru dan peserta didik.

2. Tes

Kunandar (2012:186) mengemukakan bahwa tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis dalam dirinya. Ada dua macam tes, yaitu tes lisan dan tes tertulis.

(22)

29

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Pengumpulan Data

Sumber pengumpulan data adalah siswa kelas IV SDN Nagasari III Tahun Ajaran 2012/2013 dan guru serta lingkungan yang mendukung pelakasaan pembelajaran.

Pengumpulan data berupa lembar observasi dan tes. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui perilaku dan aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Sedangkan tes disajikan dalam bentuk uraian untuk mengetahui pemahaman peserta didik secara individu dan tingkat keberhasilan peserta didik setelah digunakannya model cooperative learning tipe berkirim salam dan soal.

H. Teknik Pengolahan Data

Berdasarkan hasil observasi, baik aspek-aspek kemampuan guru dan siswa maupun aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan format tabel yang sudah dibuat diadakan refleksi terhadap aspek-aspek atau kemampuan guru maupun siswa yang belum tercapai atau sudah tercapai namun belum maksimal maka akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan langkah yang ditempuh setelah pengumpulan data, yakni dengan mengolah data tersebut. Baik data hasil observasi maupun tes individu.

1. Pengolahan Data Hasil Observasi

Penilaian observasi diperoleh berdasarkan lembar observasi aktivitas yang harus dikuasai guru maupun siswa dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe Berkirim Salam dan Soal.

Adapun pedoman penilaian dari hasil observasi adalah sebagai berikut. a. Lembar Observasi Guru

(23)

30

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Lembar Observasi Guru

No. Aspek Pengamaatan Baik Cukup Kurang

A. Kegiatan Awal

1. Mengkondisikan siswa 2.

Melakukan apersepsi

3. Menjelaskan tujuan yang akan dicapai

B. Kegiatan Inti

4. Menjelaskan materi yang akan dipelajari

5. Memberikan instruksi dengan jelas kepada siswa

6. Menjelaskan kata-kata sulit yang tidak dipahami siswa

7. Membimbing kelompok dalam membuat dan menjawab pertanyaan 8. Menunjukkan sikap terbuka, peka

terhadap respon siswa C. Kegiatan Akhir

9.

Memberikan tes kepada siswa 10.

Menyimpulkan materi pembelajaran

b. Lembar Observasi Siswa

(24)

31

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal.

Berikut adalah lembar observasi aktivitas siswa.

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No. Aspek Pengamatan Skor Jumlah

1 2 3 4

1. Keaktifan

2. Disiplin

3. Memperhatikan penjelasan guru

4. Bekerja sama dalam kelompok

5. Keberanian bertanya mengenai hal-hal yang belum dipahami

(25)

32

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Lembar Observasi Aktivitas Kelompok

N o. Nama Kelompok Aspek Penilaian Ju ml ah Menyusu n paragraf Membua t pertanya an Membua t kunci jawaban Kreatifit as Menjawa b pertanya an 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Aladdin

2. Doraemon

3. Putri Salju

4. Pangeran Kodok

5. Dobi dan Disi

6. Tom and Jerry

Keterangan skor: 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang

Skor maksimal yang diperoleh adalah 20 dan skor minimal yang diperoleh adalah 5.

2. Pengolahan Data Hasil Tes

(26)

33

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4

Aspek Membaca Intensif

No. Aspek Skor

1. Menentukan tokoh-tokoh yang terdapat dalam wacana

Skor yang diberikan adalah 0-20 Jumlah skor maksimal adalah 100

Jumlah skor minimal adalah 0 2. Menentukan sifat masing-masing

tokoh

3. Menceritakan konflik yang terjadi dalam wacana

4. Menjelaskan pemecahan masalah yang terjadi dalam wacana

(27)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Nagasari III, selama kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Model pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa, berlangsung efektif. Kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai waktu yang ditentukan.

2. Dalam proses pembelajaran membaca intensif dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal, tiap kelompok membuat soal beserta kunci jawaban. Soal dikirimkan kepada kelompok lain dengan mengucapkan salam yang menjadi ciri khas kelompok. Pada siklus I, kerja sama antar anggota belum terlihat sehingga hasil yang didapatkan belum maksimal. Pada siklus II, kerja sama siswa mulai terlihat dan motivasi siswa ketika belajar pun meningkat. Pada siklus III, kerja sama siswa semakin baik dan hasil yang didapat pun maksimal.

3. Setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal, hasil pembelajaran membaca menunjukkan peningkatan. Perbaikan yang dilakukan dalam tiga siklus ini menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang mencapai nilai KKM adalah sebesar 3,7% dari 27 siswa. Pada siklus II siswa yang mendapat nilai KKM adalah sebesar 33,3% dari 27 siswa dan pada siklus III meningkat kembali menjadi 77,8%.

(28)

67

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. SARAN

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa, oleh karena itu, disarankan kepada:

1. Pimpinan lembaga terkait di dalam kegiatan KKG, KKS, ataupun kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan hasil pendidikan, seyogyanya juga lebih mengedepankan model pembelajaran alternatif ini agar peserta didiknya lebih termotivasi dalam belajar

2. Para pendidik disekolah selain menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas, seyogyanya dicoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal.

(29)

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR RUJUKAN

Ali, Muhammad. (2008). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Basrowi, H.M., Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.

Cahyani, Isah. dan Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press

Cendana, D. (2012). Penerapan Strategi Cooperative Learning Teknik Berkirim Salam Dan Soal Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips. Skripsi Sarjana Pada FIP UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

Djuharie, Otong Setiawan. (2008). Teknik dan Panduan Membaca Text-Books I Intensive Reading Botttom-Up Reading. Bandung: Yrama Widya

Gintings, Abdorrakhman. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora

Hasbullah. (2012). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan(Edisi Revisi). Jakarta: Grafindo Persada

Hernawan, A. H,dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecardasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Resmini, N.,dkk. (2006). Membaca dan Menulis si SD:Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI Press

Resmini, Novi. dan Dadan Juanda. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press

(30)

69

Isti Rejeki Purwandari, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Resmini, Novi., Tatat Hartati. dan Isah Cahyani. (2009). Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press

Septa, K. (2012). Hakikat dan Kedudukan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. [online]. Tersedia dalam http://www.sekolahdasar.net/2012/04/hakikat-dan-kedudukan-pembelajaran.html. [28 April 2013]

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, R. E. (2009). Coopertive Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Suprijono, Agus. (2011). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tarigan, H. G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak. Bandung: Angkasa

Wira, G.N. (2012). Pengertian dan Tujuan dari Belajar dan Pembelajaran.

[online]. Tersedia dalam

http://sainsmatika.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-tujuan-dari-belajar-dan.html. [15 April 2013]

Wiriaatmadja, R. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya

Yasin, S. (2011). Pembelajaran Kooperatif. [online]. Tersedia dalam

Gambar

Grafik 4.1 Perolehan Nilai Siswa Pra Siklus  ......................................................
Gambar 4.1 Denah SD Negeri Nagasari III  ........................................................
Tabel 3.1 Lembar Observasi Guru
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Tabel 3.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Ranikmae (dala m Rakhmawan,A., dkk., 2015, hlm. 145) “Pembelajaran akan memperoleh hasil yang baik, jika pembelajaran tersebut

rangka perbaikan yang lebih baik pada masa yang akan datang. Oleh karena itu judul penelitian diajukan adalah” Pengaruh Perilaku kepemimpinan dan Iklim

Pengumpulan data merupakan kegiatan menggali informasi terkait data dari permasalahan yang diteliti. Dari data yang terkumpul diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang

Sebaliknya dengan beroperasinya kedua pembangkit aliran daya tidak bergerak satu arah lagi serta tegangan di sepanjang saluran juga mengalami kenaikan dibanding tanpa adanya

PENGARUH INVESTASI HUMAN CAPITAL D AN PERPUTARAN MOD AL KERJA TERHAD AP PROFITABILITAS PERUSAHAAN BUMN YANG TELAH LISTING D I BURSA EFEK IND ONESIA. Universitas Pendidikan

Bagi fakir miskin dan anak terlantar seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah dan Pemerintah Daerah memberikan

dari nilai tambah yang dihasilkan oleh kemampuan Human Capital tersebut atau.. biasa disebut dengan Value Added Human

PENGARUH INVESTASI HUMAN CAPITAL D AN PERPUTARAN MOD AL KERJA TERHAD AP PROFITABILITAS PERUSAHAAN BUMN YANG TELAH LISTING D I BURSA EFEK IND ONESIA.. Universitas